io% i%
3 Tanah 4% - 6%
Besarnya kemiringan bahu jalan diambil 2% lebih
besar dari pada kemiringan permukaan jalan
Faktor-faktor untuk menentukan debit aliran :
a). Intensitas curah hujan (I) dihitung berdasarkan
data-data sbb:
1. data curah hujan harian maksimum dalam
setahun dinyatakan dalam mm/hari, jangka waktu
≥10 tahun
2. periode ulang ditentukan 5 tahun
3. lamanya waktu curah hujan, dari hasil
penyelidikan, bahwa hujan terkonsentrasi selama
4 jam dengan jumlah hujan 90% dari jumlah
hujan selama 24 jam
b). Luas daerah pengaliran batasan-batasannya
tergantung dari daerah pembebasan dan daerah
sekelilingnya ditetapkan seperti pada gambar sbb:
L1 (m)
L2(m)
L3 (m)
C
L = batas daerah pengaliran yang diperhitungkan
= (L1 + L2 + L3)
L1: ditetapkan dari as jalan sampai bagian tepi perkerasan
L2: ditetapkan dari tepi perkerasan yang ada sampai tepi
bahu jalan
L3: tergantung dari keadaan daerah setempat, panjang
maksimum 100 m
c). Koefisien pengaliran (C)
Hubungan kondisi permukaan tanah dan koefisien pengaliran (C)
Kondisi Permukaan Tanah Koef.Pengaliran (C)
1.Jalan beton & jalan aspal 0,70 - 0,95
2.Jaalan kerikil & jalan tanah 0,40 - 0,70
3. Bahu jalan :
- tanah berbutir halus 0,40 - 0,65
- tanah berbutir kasar 0,10 - 0,20
- batuan masif keras 0,70 - 0,85
- batuan masif lunak 0,60 - 0,65
4. Daerah perkotaan 0,70 - 0,95
5. Daerah pinggir kota 0,60 - 0,70
6. Daerah industri 0,60 - 0,90
7. Pemukiman padat 0,40 - 0,60
8. Pemukiman tidak padat 0,40 - 0,60
9. Taman dan kebun 0,20 - 0,40
10. Persawahan 0,45 - 0,60
11. Pegunungan 0,75 - 0,90
Untuk daerah datar diambil nilai C yang terkecil
dan untuk daerah lereng diambil nilai C yang
besar
Bila daerah pengaliran terdiri dari beberapa tipe
kondisi permukaan yang mempunyai nilai C yang
berbeda, harga C rata-rata ditentukan dengan
Pers:
C = (C1.A1+C2.A2+....+CnAn)/(A1+A2+....+An)
Dimana :
C1,C2,...,Cn= Koef.pengaliran yang sesuai dengan
tipe kondisi permukaan
A1,A2,...,An=luas daerah pengaliran yang
diperhitungkan sesuai dengan
d). Untuk menghitung debit pengaliran (Q)
menggunakan rumus Rasional sbb:
Q = 1/3,6. C.I.A
Dimana :
Q= debit air ( m^3/det)
C= koefisien pengaliran
I = intensitas hujan ( mm/jam)
A= luas daerah pengaliran (km^2)
Terjadi hujan lebat dengan
intensitas hujan tinggi
17
Terjadi genangan
18
19
20
21
22
23
24
Perencanaan saluran inlet
Triangular curb gutter
T
dx
d Y
Sx
1
Aliran dalam triangular curb gutter diilustrasikan
dalam gambar di atas. Debit dalam satu pias/irisan
setebal dx dapat dinyatakan dalam hubungan sbb:
dQ = V y dx
dimana V= kecepatan aliran
y= kedalaman air pada pias setebal dx
Dengan menggunakan Pers.Manning kecepatan
rata-rata pada pias tersebut:
V = 1/n . Y^2/3.So^1/2
Dimana n adalah angka kekasaran Manning, So
adalah kemiringan memanjang saluran (gutter).
Jika Sx kemiringan melintang saluran Sx=dy/dx
Jika Pers. Tersebut dikombinasikan diperoleh:
dQ = 1/n . Y^5/3.(So^0,5/ Sx). dy
USFHWA,1996)
Gabungan Curb& Inlet
Gabungan Grill dan Inlet
Slot inlet
Model Grill
Model Grill
Grill
Model Grill