Anda di halaman 1dari 15

Pengelolaan Kualitas Air Daerah Rawa

Review Jurnal
Drainase untuk Meningkatkan Kesuburan
Lahan Rawa
Oleh : Effendy

Dosen Pembimbing :
Nova Annisa, S.Si.,MS

Oleh :
Mita Riani Rezki
(H1E113053)
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Indonesia memiliki lahan rawa yang cukup luas 39,4 juta hektar. Dengan luasan
tersebut lahan rawa dapat membantu pemulihan krisis pangan yang terjadi sebagai
upaya perluasan lahan pertanian. Oleh karena itu perlu adanya pembenahan lahan rawa
terlebih dahulu sebelum memanfaatkannya sebagai lahan pertanian

Rumusan Masalah
Bagaimana peran drainase bagi sektor pertanian pada lahan rawa ?
Bagaimana Mekanisme drainase yang cocok diterapkan bagi sektor pernanian pada
lahan rawa?

Tujuan
menjelaskan pentingnya drainase dan menjelaskan konsep mekanisme drainase yang
cocok pada sektor pertanian yang diterapkan pada lahan rawa
METODE PENELITIAN

Mulai

Identifikasi Masalah

Penentuan Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian

Studi literatur

Analisa dan Kesimpulan

Selesai
STUDI LITERATUR

Drainase adalah suatu usaha untuk menyalurkan dan mengeringkan kelebihan air dari
suatu wilayah ke wilayah lain, dipandang juga sebagai hasil pekerjaan pertanian yang
disempurnakan untuk berbagai keperluan seperti manajemen air , konservasi, dan lain
sebagainya

Pengaruh Drainase pada Kondisi tanah


Pertanian
LANJUTAN

Rawa merupakaan dataran rendah yang selalu tergenang air, baik yang bersifat
sementara maupun sepanjang waktu

Rawa Lebak
(Pedalaman) Rawa Pantai
(Pasang Surut)

Rawa Lebak
(Pasang Surut)

Rawa berdasarkan Letaknya


LANJUTAN

Lahan rawa merupakan salah satu lahan marginal yang sangat potensial dikembangkan
menjadi lahan pertanian baru, namun pemanfaatannya masih kurang optimal akibat dari
terbatasnya informasi mengenai kondisi dan karakteristik lahan ini. Kendala lain yaitu
salinitas dan kandungan pirit yang tinggi

Usaha pengembangan pertanian pada lahan rawa didasarkan pada konsep


pengaturan dan pengendalian air. Selama beberapa kurun waktu telah
terdapat beberapa tahapan pengaturan air pada lahan rawa antara lain:

Tahap II Tahap III


Semi Fully
Controlled Controlled
System System
LANJUTAN

Tata Air Meso


(Prasarana Hidrauik)

Tata Air Makro Tata Air Mikro


(Sungai) (Tingkat Petak)

Sistem
Tata Air

Sistem tata air yang direncanaan harus mampu menjaga dan mengendalikan muka air
tanah agar sesuai dengan kebutuhan zona perakaran, yaitu harus > 10 cm untuk padi
dan > 60 cm untuk perkebunan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka diterapkan
sistem tata air drainase terkendali sehingga muka ait tanah di lahan tetap terjaga pada
elevasi yang diinginkan
PEMBAHASAN

Pengaruh Aerasi Tanah


Pada lahan rawa untuk meningkatkan aerasi tanah dapat diakukan dengan membuat
sistem petak-petak. Diharapkan air permukaan dan air tanah akan dapat dikeluarkan
dari lahan menggunakan sistem ini, sehingga terjadi penurunan muka air tanah
sekaligus menaikkan aerasi tanah

Pengaruh Kelembaban Tanah

Ketika tanah mengalami kelembaban tinggi maka terjadi penjenuhan tanah, untuk
mengatasinya dapat dialkukan dengan membuat saluran drainase permukaan dan
drainase bawah permukaan

Pengaruh Transportasi Nutrien dan Pestisida


Untuk menghindari drainase yang mengandung nutrien dan pestidisa, drainase perlu
dibuat menjadi saluran drainase terbuka (Open Channel) yang langsung dibuang ke
ssaluran pembuang utama (main drain)
LANJUTAN

Pengaruh Suhu Tanah


Suhu tanah yang dingin menghambat pertumbuhan tanaman, agar tejadi peningkatan
suhu tanah, maka perlu adanya drainase. Drainase yang diperlukan berupa drainase
permukaan, karena proses pembuangan air akan semakin cepat

Pengaruh Bahan- Bahan Beracun dan Hama Penyakit


Drainase membantu menghilangkan bahan-bahan beracun dan penyakit-penyakit yang
mampu merugikan kesehatan mananusia maupun terjadinya gagal panen. Drainase
yang diperlukan adalah drainase permukaan, dengan saluran terbuka (Open Channel)

Pengaruh Erosi dan Banjir


Drainase bawah tanah dapat mengurangi atau menghambat aliran air dan proses erosi
pada tanah, sedangkan untuk mencegah banjir dapat dilakukan dengan menambah
kapasitas drainasenya
LANJUTAN

Pencucian Lahan
(Leaching)
Konsep sistem
Drainase

Drainase Dangkal

Pencucian Lahan
Drainase Dangkal
Kunci keberhasilan pengembangan
Yaitu membuang bahan beracun (toxi)
rawa adalah pencucian lahan
dengan oksidasi dan drainase zona
(leaching) agar tanah tidak asam,
perakaran. Elevasi muka air tanah
yaitu membuang bahan beracun (toxi)
dijaga pada kedalaman 0.40-0.60 m
yang ada pada lahan rawa dengan
dari muka tanah melalui pembatasan
proses drainase. Tanah yang dicuci
saluran parit dangkal. Zona perakaran
adalah tanah pada zona perakaran
dibilas oleh air hujan yang turun
LANJUTAN

Dari dua metode sistem drainase, terindifikasi bahan raciun (toxi) akan
terbawa pada saat proses leaching, sehingga dapat mnecemari air
pada saluran kanal pembuang, untuk menghindari hal tersebut dapat
dilakukan dengan penggelontoran sistem jaringan drainasenya. Hal ini
sangat penting terutama jika air dari kanal pembuang juga dipakai
untuk irigasi, atau keperluan domestik laninnya
KESIMPULAN

1. Drainase adalah usaha untuk memindahkan atau mengalirkan


sejumah kelebiihan air dari suatu wilayah ke wilayah lain, sehingga
diperoleh kondisi yang relatif kering

2. Drainase untuk lahan pertanian akan mempengaruhi beberapa


kondisi tanah, anta lain : aerasi tanah, kelembaban tanah,
transportasi nutrien dan pestisida, suhu tanah, bahan-bahan
beracun dan penyakit, srta erosi tanah dan banjir

3. Konsep drainase yang dipakai adalah drainase dangkal dan


pencucian lahan
LANJUTAN

3. Untuk meningkatkan aerasi tanah dilakukan dengan membuat lahan


petak-petak. Untuk mengurangi tingkat kelembaban tanah dilakukan
dengan pembuatan drainase permukaan dan bawah permukaan. Untuk
menghindari terjadinya transportasi nutrien dan pestisida dilakukan
dengan pembuatan saluran terbuka. Untuk meningkatkan suhu tanah
dilakukan pembuatan drainase permukaan. Untuk membantu
menghilangkan bahan-bahan beracun dan penyakit dibuat drainase
permukaan. Untuk mengatasi erosi tanah dan banjir dilakukan
pembuatan drainase bawah tanah dan menambh kapasitas drainasenya
RIWAYAT PENULIS

Dranase Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan Rawa


Jurnal Teknik Sipil, Vol .6 No 2 September 2011
ISSN : 1907-6975
oleh:
Ir. Effendy., Mt
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negegi Surabaya

Anda mungkin juga menyukai