Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH PERMODELAN TEKNIK LINGKUNGAN

Isoterm Adsorpsi Freundlich

Oleh:
Mita Riani Rezki (H1E113053)
Jurusan Teknik Lingkungan,Fakultas Teknik

Universitas Lambung Mangkurat, Banjarbaru,70714,Indonesia

e-mail : mitariani22@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Adsorpsi adalah pengumpulan zat terlarut dipemukaan media dan
merupakan jenis adhesi yang terjadi pada zat padat atau cair yang kontak dengan
zat lainnya. Proses ini menghasilkan akumulasi konsentrasi zat terlarut
dipermukaan media setelah terjadi kontak antara muka atau bidang batas cairan-
cairan gas dan cairan padatan dalam waktu tertentu.
Isoterm adsorpsi adalah hubungan yang menunjukkan distribusi adsorben
antara fase tetra adsorpsi pada permukaan adsorben dengan fase ruas saat
kesetimbangan pada temperatur tertentu.untuk menentukan isoterm adsorpsi dapat
digunakan persamaan Freundlich.
Isoterm Freundlich ini digunakan untuk rentang konsentrasi yang sangat
kecil dengan asumsi bahwa adsorpsi mempunyai permukaan yang heterogen dan
tiap molekul memiliki potensi penyerapan yang berbeda-beda. Oleh karena itu
penting untuk mengetahui bagaimana proses isoterm adsorpsi dan penggunaan
persamaan Freundlich.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang ada pada makalah ini antara lain:
1. Apa yang dimaksud dengan Isoterm Adsorpsi?
2. Apa yang dimaksud dengan Isoterm Adsorpsi Freundlich?
3. Apa saja faktor-faktor yang memopengaruhi kemampuan adsorpsi?

1.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan Isoterm Adsorpsi?
2. Apa yang dimaksud dengan Isoterm Adsorpsi Freundlich?
3. Apa saja faktor-faktor yang memopengaruhi kemampuan adsorpsi?

BAB II
ISI

Adsorbsi adalah peristiwa penyerapan cairan pada permukaan zat


penyerap. Zat yang diserap disebut adsorbat. Zat padat terdiri atas atom atom atau
molekul-molekul yang saling tarik menarik dengan daya tarik Van Der Waals.
Kalau ditinjau molekul-molekul yang lain disekelilingnya adalah seimbang,
karena gaya tarik menarik yang satu akan dinetralkan oleh yang lain yang
letaknya simetri atau resultannya = 0

Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu, makin tinggi konsentrasi


adsorbat makin besar zat yang diserap. Proses adsorbsi berada dalam keadaan
setimbang apabila kecepatan desorbsi sama dengan kecepatan adsorbsi. Apabila
salah satu zat ditambah atau dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru.
Desorbsi adalah kebalikan adsorbsi, yaitu proses terlepasnya kembali adsorbat
dari permukaan adsorben. Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi pada
temperatur tetap. Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara kuantitatif dapat
didasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan Vant Hoff. A.

Adsorpsi zat terlarut (dari suatu lautan) pada padatan adsorben merupakan
hal yang penting. Aplikasi penggunaan prinsip ini antara lain penghilangan warna
larutan (decolorizing) dengan menggunakan batu apung (Charcoal) dan proses
pemisahan dengan menggunakan teknik kramatografi. Adsorpsi adalah
pengumpulan zat terlarut dipemukaan media dan merupakan jenis adhesi yang
terjadi pada zat padat atau cair yang kontak dengan zat lainnya. Proses ini
menghasilkan akumulasi konsentrasi zat terlarut dipermukaan media setelah
terjadi kontak antara muka atau bidang batas cairan-cairan gas dan cairan padatan
dalam waktu tertentu. Bagi suatu sistem adsorpsi tertentu, hubungan antara
banyaknya zat yang teradsorbsi persatuan luas atau persatuan berat adsorben
dengan konsentrasi zat terlarut pada temperatur tertentu disebut dengan isoterm
adsorpsi.

Isoterm adsorpsi adalah hubungan yang menunjukkan distribusi adsorben


antara fase tetra adsorpsi pada permukaan adsorben dengan fase ruas saat
kesetimbangan pada temperatur tertentu. Asal isoterm merupakan hasil dari
sebuah penyelidikan mengenai kesetimbangan yang berada diantara fase gas
parsial yang menyusun sebuah lapisan. Pendekatan isoterm adsorpsi yang cukup
memuaskan dijelaskan oleh H. Freundlich . Menurut Freundlich jika y adalah
berat zat terlarut per gram adsorban dan c adalah konsentrasi zat terlarut dalam
larutan, maka isoterm adsorpsi ini dinyatakan dengan rumus :

1
y=k C n .(1.1)

Dimana x merupakan jumlah zat yang teradsorpsi (gram), m adalah jumlah


adsorben (gram) dan C adalah konsentrasi zat terlarut dalam larutan setelah
tercapainya kesetimbangan adsorpsi. Sedangkan k dan n merupakan suatu tetapan.
Persamaan diatas dapat diubah menjadi

1
Logy=log k + logC .(1.2)
n

Persamaan 2 mengungkapkan bahwa bila suatu proses adsorpsi menurut isoterm


Freundlich, maka aturan Log y terhadap Log C merupakan garis lurus.
Berdasarkan garis lurus ynag diperoleh pada aluran tersebur, harga k dan n dapat
ditentukan.

Persamaan Freundlich berlaku pada proses penyerapan yang berlangsung


dalam larutan encer, isotermal yang biasanya untuk menjelaskan penyerapan di
permukaan dengan panas penyerapan yang heterogen. Nilai 1/n biasanya berkisar
antara 0.2 sampai dengan 0.7 dengan kurva berbentuk parabolik. Persamaan
isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas terbentuknya lapisan monolayer dari
molekul-molekul adsorben. Namun pada adsorpsi Freundlich situs-situs aktif pada
permukaan adsorben bersifat heterogen.kerja isoterm pada persamaan Freundlich
ini ada 2 macam, yaitu:

1. Kurva Isoterm yang cenderung datar, artinya isoterm yang digunakan


menyerap pada kasitas konstan melebihi daerah keseimbangan.
2. Kurva isoterm yang curam, artinya kasitas adsoprsinya meningkat seiring
dengan meningkatnya konsentrasi kesetimbangan.

Terdapat beberapa kemungkinan adsorpsi larutan oleh zat padat, seperti :

1. Adsorpsi positif, yaitu adsorpsi apabila solut relatif lebih besar teradsorbsi
daripada adsorben. Contohnya seperti penyerapan zat warna oleh
alumunium atau kromium
2. Adsorpsi negatif, yaitu adsorpsi apabila solven relatif lebih besar
teradsorbsi daripada solut dalam larutan. Contohnya adsorbsi alkaloid
dengan karbon aktif.

Berdasarkan konsisi dikenal dua jenis adsorbsi, yaitu :

1. Adsorpsi fisika (Physisorption)


Apabila adsorbsi berjalan pada temperatur rendah dan posesnya
reversibel dalam jumlah asam yang hilang karena diadsorp =
pengurangan konsentrasi asam dalam larutan
2. Adsorpsi Kimia (Chemisorpstion, Activated adsorpsion)
Apabila adsorbsi berjalan pada temperatur tinggi disertai dengan reaksi
kimia yang irreversibel.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan adsorpsi dari suatu


adsorben adalah :

1. Luas Permukaan Adsorben, semakin luas permukaan adsorben dari


suatu adsorbat yang diserap maka adsorpsi dari suatu adsorben dapat
semakin banyak, semakin kecil diameter partikel suatu adsoben maka
semakin luas permukaan adsorbennya
2. Ukuran partikel, semakin kerut ukuran partikel maka semakin besar
adsorpsi. Ukuran diameter dalam bentuk butir adalah lebih dar 0.1 MN
sedangkan ukuran diameter dalam serbuk adalah 200 mesh.
3. Waktu kontak, semakin lama waktu kontak maka semakin
memungkinkan proses difusi dan penempelan molekul adsorbet lebih
baik. Konsentrasi zat-zat organik akan turun apabila kontaknya cukup
dan waktu kontak biasa sekitar 10 sampai 15 menit
4. Distribusi ukuran pori, distribusi akan mempengaruhi distribusi ukuran
molekul adsorbat yang masuk kedalam partikel adsorben, kebanyakan
zat adsorpsi merupakan bahan yang sangat berpori dan adsorpsi
berlangsung terutama pada dinding pori atau letak-letak tertentu
didalam partikel tersebut.

Selain faktor diatas, jumlah zat yang teradsorpsi juga bergantung pada jenis
adsorben, jenis adsorbat, konsentrasi zat terlarut, dan temperatur.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah :

1. Isoterm adsorpsi adalah hubungan yang menunjukkan distribusi adsorben


antara fase tetra adsorpsi pada permukaan adsorben dengan fase ruas saat
kesetimbangan pada temperatur tertentu
2. Persamaan Freundlich berlaku pada proses penyerapan yang berlangsung
dalam larutan encer, isotermal yang biasanya untuk menjelaskan
penyerapan di permukaan dengan panas penyerapan yang heterogen dan
Persamaan isoterm adsorpsi Freundlich didasarkan atas terbentuknya
lapisan monolayer dari molekul-molekul adsorben
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi adsorpsi antara lain luas permukaan
adsorben,Ukuran partikel,waktu kontak, dan distribusi ukuran pori, jenis
adsorben, jenis adsorbat, konsentrasi zat terlarut, dan temperatur.

3.2 Saran
Sebaiknya perlu dilakukan pendalaman kajian teori mengenai penggunaan
persamaan Freundlich dan hubungannya dengan persamaan yang lain seperti
persamaan langmuir.
DAFTAR PUSTAKA

Harahap, A. 2011. Isoterm Adsopsi.


http://www.scribd.com/mobile/doc/97323567/isoterm-adsorpsi.
Diakses pada 18 desember.2015

Handayani,M dan Eko S. 2009. Uji Persamaan Langmuir dan Freundlich pada
Penyerapan Limbah Crom (VI) oleh Zeolit. Pusat Penelitian Metalugi:
Banten.

Hery, I Wayan. 2011. Isoterm Adsorpsi Freundlisch.


http://www.scribd.com/mobile/doc/228609390/Jurnal-Isoterm-Adsorpsi-
Freundlich.
Diakses pada 18 Desember 2015

Lokapuspita, dkk. 2012. Pemanfaatan Limbah Ikan Nila Sebagai Fishbone


Hydroxyapatite Pada Proses Adsorpsi Logam Berat Krom pada Limbah
Cair. UNDIP: Semarang

Anda mungkin juga menyukai