Anda di halaman 1dari 13

PENGELOLAAN TATA AIR LAHAN

GAMBUT
Lahan gambut merupakan penyimpan karbon dalam jumlah sangat besar.
Karbon yang dikandung didalam tanah gambut bersifat tidak stabil.
Dalamkeadaan hutan alam karbon tersebut bertahan dalam bentuk bahan
organik, namun apabila hutan gambut dibuka dan didrainase maka karbon
yang disimpannya akan mudah terdekomposisi dan menghasilkan CO2 salah
satu gas rumah kaca terpenting
Pengelolaan tata air di lahan gambut merupakan faktor kunci terwujudnya
sistem pengelolaan lahan gambut berkelanjutan
Tujuan utama dilakukannya drainase pada lahan gambut :
1. untuk menurunkan muka air tanah
2. untuk membuang sebagian asam-asam organik yang dapat
meracuni tanaman
Tinggi muka air untuk tan.semusim Drainase pada lahan gambut dapat
(pangan dan sayuran) antara 20-30 membuang sebagian asam-asam
cm, Kelapa sawit 50-70 cm. Kondisi organik yang dapat meracuni tanaman.
muka air . Tinggi muka air tanah
Oleh karena itu meskipun jenis tanaman
yang terlalu dangkal menyebabkan yang dikembangkan pada lahan gambut
perakaran tidak bisa berkembang merupakan tanaman yang bisa tumbuh
akibat kondisi aerasi yang buruk. dalam kondisi tergenang misalnya pad
Sebaliknya pada kondisi muka air namun tindakan drainase masih perlu
tanah yang terlalu dalam, gambut
dilakukan agar konsentrasi asam
menjadi kering sehingga
organik berada pada tingkat yang tidak
pertumbuhan tanaman menjadi
meracuni tanaman
tertekan karena ketersediaan air
menjadi terbatas
Prinsip utama pengaturan tata air di lahan gambut adalah
mampu menekan terjadinya penurunan fungsi lingkungan dari
lahan gambut akibat dilakukannya proses drainase/penurunan
muka air tanah, namun tetap memenuhi syarat tumbuh tanaman
yang dibudidayakan
TATA AIR MAKRO
Tata air makro adalahpengelolaan air dalam suatu kawasan yang luas
dengan cara membuat jaringan reklamasi sehingga keberadaan air bisa
dikendalikan. Bisa dikendalikan berarti di musim hujan tidak kebanjiran dan di
musim kemarau tidak kekeringan. Karena kawasannya yang luas maka
pembangunan dan pemeliharaan biasanya dilaksanakan oleh pemerintah,
atau badan usaha swasta
1. Tanggul penangkis banjir
Drainase saja sering tidak mampu mengatasi meluapnya air di
musim hujan terutama pada rawa lebak. Oleh sebab itu, sering dibuat tanggul
di sepanjang saluran. Tanggul ini sering pula dimanfaatkan sebagai sarana
jalan darat, terutama di musim kemarau
2. Waduk Retarder
Waduk retarder atau sering disebut chek dam atau waduk umumnya
dibuat di lahan rawa lebak atau lebak peralihan. Fungsi bangunan ini untuk
menampung air di musim hujan, mengendalikan banjir, dan menyimpannya
untuk disalurkan di musim kamarau.
3. Saluran irigasi dan Drainase
Saluran drainase dibuat guna menampung dan menyalurkan air yang
berlebihan dalam suatu kawasan ke luar lokasi. Sebaliknya, saluran irigasi
dibuat untuk menyalurkan air dari luar lokasi ke suatu kawasan untuk
menjaga kelembaban tanah atau mencuci senyawa-senyawa beracun.
Oleh sebab itu, pembuatan saluran drainase harus dibarengi dengan
pembuatan saluran irigasi.
Saluran primer merupakan
saluran terbesar yang
menghubungkan sumber air
atau sungai dengan saluran
Saluran Primer sekinder

Saluran sekunder
merupakan cabang saluran
Saluran Drainase primer dan
dan Irigasi Saluran
Sekunder menghubungkannya dengan
saluran tersier
Saluran tersier merupakan
cabang saluran sekunder dan
Saluran Tersier menghubungkannya dengan
saluran yang lebih kecil yang
terdapat dalam sistem tata air
mikro
Untuk dapat melakukan pengaturan secara
baik setiap ujung saluran diberi pintu
pengatur air yang bisa dibuka dan ditutup
setiap saat dikehendaki
TATA AIR MIKRO
• Pengelolaan air pada skala
petani.Pengelolaan air dimulai dari saluran
tersier . Cabang saluran tersier yang
Definisi berhubungan langsung dengan lahan
disebut saluran kuarter

• Mengatur agar setiap petani memperoleh


air irigasi dan membuang air drainase
• Kelembaban tanah dilahan seoptimum
Tujuan mungkin bagi pertumbuhan tanaman serta
mencegah kekeringan lahan gambut
Gambar 14. Contoh pintu air yang dapat digunakan pada saluran kuarter
(skema : Suryanto Saragih)
Pengelolaan air pada lahan petani
Drainase sebidang lahan gambut tidak hanya berpengaruh pada bidang
lahan yang di drainase saja tetapi juga terhadap lahan dan hutan gambut di
sekitarnya. Semakin dalam saluran drainase semakin besar dan luas pula
pengaruhnya dalam menurunkan muka air lahan gambut sekitarnya, yang
selanjutnya mempercepat emisi GRK, oleh sebab itu konservasi lahan
gambut melalui pendekatan hidrologi harus diterapkan
Pengukuran Tinggi Muka Air Tanah Gambut

Anda mungkin juga menyukai