NIM : 195040200113001
Kelas : Agroekoteknologi KA PSDKU
1. Jelaskan pengertian drainase pada lahan pertanian !
2. Dampak apa saja yang timbul bila suatu lahan pertanian tidak dilakukan drainase
ketika terjadi irigasi berlebihan (baik dari hujan maupun irigasi teknis)?Beri penjelasan
pada setiap dampak yang timbul tersebut bagi pertumbuhan tanaman dan
ketersediaan hara tanah!
3. Jelaskan secara detail sistem drainase yang sesuai di setiap petak lahan pertanian
(lihat tabel dibawah) berikut ini! Jelaskan juga tujuan macam sistem drainase yang
anda rekomendasikan? Mengapa anda memilih sistem drainase tersebut? Tambahkan
gambar sistem drainase yang dipilih dengan gambar sebagai ilustrasi yang
memperjelas jawaban anda!
Petak lahan
Keterangan pertanian
A B C D
Relief Dataran Dataran Bergelombang Bergelombang
Permasalahan Waterlogging Ponding Ponding Ponding secara
drainase Secara secara acak dan
merata acak Salinization
Jawab :
1. Drainase pada lahan pertanian adalah pembuatan dan pengoperasian suatu sistem
dimana aliran air dalam tanah diciptakan sedemikian rupa sehingga baik genangan
maupun kedalaman air-tanah dapat dikendalikan sehingga bermanfaat bagi kegiatan
usaha-tani. Pengertian lainnya, drainase adalah suatu usaha untuk membuang
kelebihan air secara alamiah atau buatan dari permukaan tanah atau dari dalam
tanah untuk menghindari pengaruh yang merugikan terhadap pertumbuhan
tanaman.
2. Dambak yang timpul apabila tidak dilakukan drainase ketika terjadi irigasi berlebihan
antara lain :
a. Terjadi genangan air dipermukaan tanah (Ponding)
Apabla hujan turun secara terus menerus atau irigasi berlebih air akan
mengalami proses infiltrasi dan perkolasi. Ketika pada dua zona tersebut sudah terisi
air hingga jenuh maka air tidak dapat masuk lagi ke dalam pori tanah sehingga
menimbulkan genangan (Ponding). Akibatnya beberapa tanaman tidak bisa tumbuh
optimal pada tanah yang tergenang. Dampak genangan air adalah menurunkan
pertukaran gas antara tanah dan udara yang mengakibatkan menurunnya
ketersediaan O2 bagi akar dan menghambat pasokan O2 ke akar serta
mikroorganisme di dalam tanah. Genangan mendorong udara keluar dari pori tanah
dan menghambat laju difusi. Genangan berpengaruh terhadap proses fisiologis dan
biokimiawi antara lain respirasi, permeabilitas akar, penyerapan air dan hara, serta
penyematan N. Genangan menyebabkan kematian akar di kedalaman tertentu dan
hal ini akan memacu pembentukan akar adventif pada bagian di dekat permukaan
tanah pada tanaman yang tahan genangan. Kematian akar menjadi penyebab
kekahatan N dan cekaman kekeringan fisiologis. Selain itu, genangan air terjadi
secara terus menerus dapat menyebabkan terjadinya reduksi besi yang berdampak
pada pengikatan fosfor di dalam tanah sehingga mengakibatkan fosfor tidak tersedia
untuk pertumbuhan tanaman.
b. Kenaikan muka air tanah pada zona perkaran tanaman (Waterlogging)
Iirgasi yang berlebih baik dari saluran irigasi teknis ataupun air hujan akan
menaikan tinggi muka air tanah sehingga ke zona perakaran (waterlogging). Pada
kondisi normal batas muka air tanah (watertable) berada pada zona perakaran .
Akibatnya dari waterlogging tanaman tidak bisa tumbuh dengan optimal dikarenakan
pada zona perakaran semua pori tanah terisi penuh oleh air. Kondisi air berlebih
akan berdampak pada proses transpirasi tanaman yang berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman. Pori tanah yang terisi penuh oleh air pada zona perakaran
menyebabkan akar tanaman kekurangan pasokan oksigen karena aerasi yang
buruk. Dampak buruk tanaman yang kelebihan air adalah tumbuh tidak normal atau
kerdil kemudian tanaman akan mati. Pertumbuhan tanaman yang tidak maksimal
otomatis menyebabkan peningkatan berat berangkasan juga tidak maksimal
c. Peningkatan kadar garam pada zona perakaran dan permukaan tanah
(Zalinization)
Air yang digunakan dalam irigasi secara alami mengandung garam-garam
terlarut. Pada kondisi irigasi berlebih, pada saat proses irigasi akan terjadi evaporasi
yang mengakibatkan air menguap ke atmosfer akan tetapi garamnya tetap tertinggal
didalam tanah baik di zona perakaran maupun dipermukaan tanah. Kondisi yang
seperti ini akan mengingkatkan kadar garam dan pH menjadi salin pada tanah.
Secara visual tanah dengan kondisi salinisasi dapat dicirikan warna bercak-bercak
putih pada permukaan tanah. Tanah dalam kondisi salinitas dapat menekan proses
pertumbuhan tanaman dengan efek yang menghambat pembesaran dan
pembelahan sell, produksi protein serta penambahan biomassa tanaman.
Kandungan NaCl yang tinggi pada tanah salin menyebabkan rusaknya struktur
tanah, sehingga aerasi dan permeabilitas tanah rendah. Banyaknya ion Na di dalam
tanah menyebabkan berkurangnya ion-ion Ca. Mg, dan K yang dapat ditukar, yang
berarti menurunnya ketersediaan unsur tersebut bagi tanaman.
Sistem drainase yang sesuai untuk petak lahan pertanian D yang memiliki
permasalahan drainase berupa genangan air karena relief bergelombang dan
salinasi (kadar garam tinggi) pada tanah adalah sistem drainase kombinase antara
permukaan dan bawah permukan. Sebaiknya sistem drainase permukaan yang
digunakan jenis random karena memang diperuntukan untuk permukaan tanah yang
bergelombang. Tujuan drainase kombinasi ini pada dasarnya sama-sama
mengalirkan air berlebih pada lahan pertanian ke saluran pembuangan baik buatan
maupun alami. Drianse bawah permukaan dapat mengurangi salinitas pada lahan
tersebut ketika terjadi leaching (pencucian) oleh irigasi teknis ataupun oleh air hujan
yang berada pada lahan tersebut. Ketika terjadi aliran air oleh irigasi teknis ataupun
air hujan zat garam yang terlarut akan ikut terbuang melalu sistem drainase ini. Baik
genangan air maupun salinitas dapat mempenagruhi pertumbuhan tanaman mejadi
tidak optimal karena proses fisiologi maupun metabolism tanaman dapat terhambat.
Sistem drainase kombinasi antara permukaan dan bawah permukaan pada lahan
pertanian D dapat diilustrasikan sebagai berikut :
Sistem drainase
permukaan (random)
Gambar 4. Sistem drainase kombinasi antara permukaan (jenis random) dan bawah
permukaan