Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KONSERVASI TANAH DAN AIR

“Konservasi Tanah dan Air dengan Metode Mekanik Melalui Perbaikan


Drainase”

DOSEN PENGAMPU : NIRMALA JUITA, SP., M.Si.

Nama : Cici Nur Fadilah

NIM : G011211198

Kelas : Konservasi Tanah dan Air C

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2022
Drainase yang berasal dari bahasa inggris drainage mempunyai arti
mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Drainase secara umum
dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air,
baik yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu
kawasan/lahan, sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Drainase juga
diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah kaitannya dengan
salinitas. Jadi, drainase menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah.
Drainase Menurut Letak Bangunannya
1) Drainase Permukaan Tanah (Surface Drainage)
Saluran drainase yang berada di atas permukaan tanah yang berfungsi
mengalirkan air limpasan permukaan. Analisa alirannya merupakan analisa
open channel flow.

2) Drainase Bawah Permukaan Tanah (Subsurface Drainage)


Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan
melalui media di bawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-
alasan tertentu. Alasan tersebut antara lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi
permukaan tanah yang tidak membolehkan adanya saluran di permukaan
tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman, dan lain-lain.

Drainase secara umum dapat mempengaruhi kondisi tanah pertanian yaitu


pengaruhnya terhadap aerasi tanah, kelembaban tanah, transportasi dan keefektifan
pestisida, temperatur atau suhu tanah, bahan-bahan racun dan hama penyakit, erosi
tanah dan banjir, kesuburan tanaman dan hasil tanaman.
1. Aerasi Tanah
Manfaat utama dari sistem perencanaan drainase lahan untuk produksi
pertanian di lahan basah adalah untuk memperbaiki aerasi tanah. Air yang mengalir
di dalam tanah akan menyebabkan berkurangnya pertukaran udara di antara butiran
tanah sehingga konsentrasi oksigen (O2) menjadi rendah. Pada keadaan ini, terjadi
pengurangan kadar mineral di dalam tanaman serta mempengaruhi tingkat
pertumbuhan tanaman. Kondisi aerasi di dalam tanah mempunyai pengaruh yang
besar pada ketersediaan nitrogen. Aerasi tanah yang baik merupakan akibat dari
sistem drainase yang baik.
2. Kelembaban Tanah
Drainase akan mempengaruhi kelembaban tanah, tanah dengan tingkat
kelembaban yang cukup akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan tanaman.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan kelembaban tanah antara lain rendahnya
angka permeabilitas tanah, kemiringan topografi yang kecil, profil tanah bawah
serta waktu panjang untuk peresapan air. Faktor-faktor tersebut membuat sistem
drainase lahan dapat bermanfaat untuk menaikkan produksi pertanian.
3. Transportasi Pestisida
Drainase pertanian, baik drainase permukaan maupun drainase bawah
permukaan kadang-kadang mengandung bahan kimia pada konsentrasi yang cukup,
sehingga sangat signifikan untuk mencemari lingkungan.
4. Suhu Tanah
Tanah yang tidak mengalami proses drainase, suhunya menjadi dingin dan
kelak dapat menghambat pertumbuhan panen tanaman.
5. Bahan-bahan Beracun dan Hama Penyakit
Drainase membantu menghilangkan penyakit-penyakit yang dapat merugikan
manusia, dan gagal panen. Manfaat bagi tanaman adalah tanaman hidup lebih subur
dan produktif yang akhirnya menghasilkan bertambahnya nilai ekonomi.
6. Erosi Tanah dan Banjir
Perbaikan drainase bawah permukaan pada lahan pertanian telah ditemukan
pengaruh negatif dan positifnya pada hidrologi dan kualitas air permukaan. Di
antara pengaruh yang signifikan pada drainase bawah tanah pada hidrologi adalah
penurunan muka air tanah, waktu yang pendek saat terjadi banjir, lebih banyak
perkolasinya, berkurangnya aliran permukaan, berkurangnya aliran bawah tanah.
Pada lahan pertanian, perbaikan drainase telah ditemukan berkurangnya aliran
permukaan, tingkat banjir, dan kehilangan sedimen.
DAFTAR PUSTAKA
Fairizi, D. (2015). Analisis dan evaluasi saluran drainase pada kawasan perumnas
talang kelapa di subdas lambidaro Kota Palembang. Jurnal Teknik Sipil dan
Lingkungan, 3(1), 755-765.
Effendy, E. (2011). Drainase Untuk Meningkatkan Kesuburan Lahan
Rawa. PILAR, 6(2).

Anda mungkin juga menyukai