Dikerjakan Oleh :
Annisa Shafa Almeira 1911102443101
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan
aktivitas penduduk dan perkembangan kota menjadi pesat, hal ini berdampak
semakin banyaknya jumlah pembangunan sarana dan prasarana masyarakat yang
dibangun sehingga memicu perubahan tata guna lahan yang menyebabkan
berkurangnya lahan terbuka sebagai daerah resapan air hujan. Kondisi ini terjadi
pada aliran permukaan (run-off) dan air hujan yang teresap oleh tanah semakin
sedikit, sehingga dapat menyebabkan terjadinya genangan air atau bahkan banjir.
Drainase merupakan sarana dan prasarana untuk mengalirkan air hujan dari
suatu tempat ke tempat lain. Pengembangan permukiman yang pesat
mengakibatkan makin berkurangnya daerah resapan air hujan, karena
meningkatnya luas daerah yang ditutupi oleh perkerasan dan mengakibatkan
waktu berkumpulnya air (time of concentration) jauh lebih pendek, sehingga
akumulasi air hujan yang terkumpul melampaui kapasitas drainase yang ada.
Selain itu, air permukaan yang tersedia secara kuantitatif semakin lama semakin
terbatas dan secara kualitatif menurun. Sedangkan keperluan air semakin
meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk dan perkembangan
ekonomi.
Sistem saluran drainase merupakan salah satu faktor serangkaian bangunan
air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air
permukaan (banjir) dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat
difungsikan secara optimal, jadi sistem drainase adalah rekayasa infrastruktur di
suatu kawasan untuk menanggulangi adanya genangan banjir (Suripin, 2004).
Namun jika sistem saluran drainase tersebut tidak berfungsi sebagaimana
mestinya untuk mengurangi kelebihan air permukaan (banjir) pada saat hujan,
maka perlu adanya sistem saluran baru untuk menanggulangi permasalahan
kelebihan air permukaan (banjir) di saat musim penghujan terjadi.
Permasalahan yang terjadi di Kota Samarinda, hampir setiap tahun pada
musim penghujan air meluap dari saluran drainase, sehingga terjadi genangan air
bahkan sering terjadi banjir yang mengganggu aktivitas masyarakat. Berdasarkan
identifikasi, genangan-genangan yang terjadi disebabkan oleh berkurangnya
daerah resapan air hujan dan kapasitas saluran drainase yang tidak mampu
menampung akumulasi air hujan, kebiasaan masyarakat membuang sampah ke
saluran drainase menyebabkan saluran drainase tersumbat. Selain itu, saluran
drainase di Kota Samarinda sebagian besar telah tertutup dan kurang terawat.
Hal-hal tersebut di atas mengakibatkan terganggunya jaringan drainase di Kota
Samarinda.
Untuk mengatur permasalahan infrastruktur tersebut, diperlukan sistem
drainase yang berwawasan lingkungan, dengan prinsip dasar mengendalikan
kelebihan air permukaan sehingga dapat dialirkan secara terkendali dan lebih
banyak memiliki kesempatan untuk meresap ke dalam tanah. Hal ini
dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan
dimensi struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien.
1.3 TUJUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perencanaan drainase sumur resapan untuk pengendalian
banjir di Kota Samarinda.