AIR IRIGASI
A ME L I A NA MI T H A D IA N E N A I S U
1 7 2 3715305
V TPIPP A
PENDAHULUAN
PENGERTIAN IRIGASI
Irigasi adalah usaha mendatangkan air dengan membuat bangunan – bangunan dan saluran –
saluran untuk mengalirkan air guna keperluan pertanian, membagi – bagikan air ke sawah atau ke
ladang – ladang dengan cara teratur dan membuang air yang tidak diperlukan lagi, setelah air itu
dipergunakan dengan sebaik – baiknya.
Menurut Arsyad (2010), irigasi berarti pemberian air kepada tanah untuk memenuhi
kebutuhan air bagi pertumbuhan tanaman. Tujuan irigasi adalah memberikan air kepada tanaman
dalam jumlah yang cukup dan pada waktu yang diperlukan.
Tujuan Irigasi
1. Menambah air kedalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan
tanaman.
2. Menyediakan jaminan panen pada saat musim kemarau yang pendek
3. Mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan kondisi lingkungan yang baik
untuk pertumbuhan tanaman.
4. Mengurangi bahaya pembekuan.
5. Mencuci dan mengurangi garam dalam tanah.
6. Mengurangi bahaya erosi tanah.
7. Melunakan pembajakan dan gumpalan tanah.
8. Memperlambat pembentukan tunas dengan pendinginan karena penggumpalan.
Sumber Air Irigasi
Sumber air dalam irigasi dapat digolongkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu :
1. Mata Air, yaitu air yang terdapat di dalam tanah, seperti sumur, air artesis, dan air tanah. Air tersebut
banyak mengandung zat terlarut sehingga mineral bahan makan tanaman sangat kurang dan pada
umumnya konstan.
2. Air Sungai, yaitu air yang terdapat di atas permukaan tanah. Air tersebut banyak mengandung lumpur
yang mengandung mineral sebagai bahan makan makanan, sehingga sangat baik untuk pemupukan dan
juga suhunya lebih rendah daripada suhu atmosfer. Air sungai ini berasal dari dua macam sungai, yaitu
sungai kecil yang debit airnya berubah-ubah dan sungai besar.
3. Air Waduk, yaitu air yang terdapat di permukaan tanah, seperti pada sungai. Tetapi air waduk sedikit
mengandung lumpur, sedangkan zat terlarutnya sama banyaknya dengan air sungai. Air waduk di sisni
dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu waduk alami dan waduk buatan manusia. Air waduk juga
dibedakan menjadi dua macam menurut keuntungan yang diperoleh, yaitu waduk multi purpose atau
waduk dengan keuntungan yang diperoleh lebih dari satu. Misalnya air waduk selain untuk pertanian
juga untuk perikanan, penanggulangan banjir, pembangkit listrik dan pariwisata. Tetapi ada juga waduk
yang hanya digunakan untuk pertanian saja.
MACAM – MACAM IRIGASI
Menurut sumber airnya: Menurut cara distribusi di lahan:
a.Air permukaan : sungai, danau, waduk a. Irigasi permukaan
b.Airtanah : akuifer b. Irigasi curah
Menurut cara pengambilan airnya: c. Irigasi tetes
a.Pengambilan gravitasi
b.Pompa
Menurut cara pengalirannya:
a.Saluran terbuka (open channel)
b.Jaringan pipa (pipe network)
CARA PEMBERIAN AIR
Cara pemberian air irigasi berbeda-beda, tergantung pada kondisi tanah,
topografi, ketersediaan air, jenis tanaman, iklim, kebiasaan petani dll.
Menurut Sudjarwadi (1990), cara pemberian air irigasi secara garis besar dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) cara.
1. Pemberian air lewat permukaan.
2. Pemberian air melalui bawah permukaan.
3. Pemberian air dengan cara pancaran.
4. Pemberian air dengan cara tetesan.
I. IRIGASI LEWAT PERMUKAAN
(SURFACE IRIGATION)
Irigasi permukaan merupakan jenis irigasi paling kuno dan pertama di dunia. Irigasi ini
dilakukan dengan cara mengambil air langsung dari sumber air terdekat kemudian disalurkan ke
area permukaan lahan pertanian mengggunakan pipa/saluran/pompa sehingga air akan meresap
sendiri ke pori-pori tanah. Sistem irigasi ini masih banyak dijumpai di sebagian besar masyarakat
Indonesia karena tekniknya yang praktis. Irigasi permukaan merupakan penerapan irigasi dengan
cara mendistribusikan air ke lahan pertanian dengan memanfaatkan gravitasi atau membiarkan air
mengalir dengan sendirinya di lahan. Jenis irigasi ini adalah cara yang paling banyak digunakan
petani. Pemberian air bisa dilakukan dengan mengalirkan di antara bedengan supaya lebih efektif.
Pemberian air biasanya juga dilakukan dengan menggenangi lahan dengan air sampai ketinggian
tertentu.
Irigasi permukaan cocok digunakan pada tanah yang bertekstur halus sampai sedang. Untuk
tanah bertekstur kasar akan sulit menerapkan sistem ini karena sebagian besar air akan hilang
pada saluran dan yang berupa penggenangan cocok diterapkan pada daerah dengan topografi
relatif datar agar pemberian air dapat merata pada areal pertanaman.
Cara pemberian air melalui permukaan
meliputi:
A. Peluapan dan penggenangan bebas,
B. Peluapan dan penggenangan
terkendali,
C. Sistem kalenan,
D. Pembuatan cekungan-cekungan
penggenangan.
Contoh irigasi lewat permukaan.
A. Pemberian air irigasi dengan
peluapan dan penggenangan bebas.
Perluapan penggenangan bebas, jika debit air besar
sehingga tinggi muka air melampaui tanah di kiri kanannya
(air akan bebas meluap ke kiri dan ke kanan).
Cara pemberian air irigasi dengan peluapan dan
penggenangan bebas, telah lama digunakan. Misalnya sistem
irigasi kuno yang dilaksanakan di Mesir. Dalam hal ini, air
diberikan pada areal irigasi dengan jalan peluapan untuk
penggenangan meliputi daerah luas, yaitu daerah pada kanan
kiri sungai yang relatif mempunyai permukaan datar.
Peluapan Muka Air Peluapan
Sungai
Saluran besar
Pohon
Irigasi selokan (furrow irrigation) adalah pemberian air pada selokan yang ada di
antara dua galengan baris tanaman. Irigasi selokan digunakan pada tanaman yang akan
mengalami kerusakan jika akarnya terendam air, seperti tanaman jagung, kacang
tanah, kedelai, kapas dan berbagai jenis sayuran dan kacangan lainnya.
Irigasi tepi (border irrigation) adalah pemberian air ke bagian tepi yang digali
sekeliling areal tanaman Air menglir secara alami ke areal tersebut dan ke bagian
bawah melalui alur yang telah dibuat sekeliling areal tanaman. Metode pemberia air
seperti ini sesuai bagi tanaman yang tumbuh rapat seperti alfalfa dan rumput makanan
ternak lainnya.
Irigasi basin (basin irrigation) adalah metode pemberian air irigasi dengan mengalirkan
air ke permukaan lahan yang bertanaman. Metode pemberian air demikian ini dapat
digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
Irigasi selokan Irigasi basin