PENGERTIAN BUSWAY
Transjakarta atau
umum
disebut Busway adalah
sebuah
sistem
transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini
dimodelkan berdasarkan sistem TransMilenio yang sukses di Bogota,Kolombia.
Perencanaan Busway telah dimulai sejak tahun 1997 oleh konsultan dari Inggris.
Pada waktu itu direncanakan bus berjalan berlawanan dengan arus lalu-lintas
(contra flow) supaya jalur tidak diserobot kendaraan lain, namun dibatalkan
dengan pertimbangan keselamatan lalu-lintas. Meskipun Busway di Jakarta
meniru negara lain (Kolombia, Jepang, Australia), namun Jakarta memiliki jalur
yang terpanjang dan terbanyak. Sehingga kalau dulu orang selalu melihat ke
Bogota, sekarang Jakarta sebagai contoh yang perlu dipelajari masalah dan cara
penanggulangannya.
SEJARAH BUSWAY
Ide pembangunan proyek Bus Rapid Transit di Jakarta muncul sekitar
tahun 2001 dengan inspirasi proyek serupa di Bogota. Kemudian ide ini menjadi
sebuah tantangan untuk gubernur Sutiyoso yang terpilih sebagai gubernurDKI
Jakarta untuk
periode
yang
kedua
(2002-2007).
Sebuah
institut
bernama Institute for Transportation & Development Policy (ITDP) menjadi
pihak penting yang mengiringi proses perencanaan proyek ini. Konsep awal dari
sistem ini dibuat oleh PT. Pamintori Cipta, sebuah konsultan transportasi yang
sudah sering bekerjasama dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Selain pihak
swasta, terdapat beberapa pihak lain yang juga mendukung keberhasilan dari
proyek ini, di antaranya adalah badan bantuan Amerika (US AID) dan The
University of Indonesias Center for Transportation Studies (UI-CTS).
Koridor 1 (2004)
jalur transjakarta (kanan) merupakan jalur khusus yg tidak boleh dilewati kendaraan lainnya
Sejak Hari
Kartini pada 21
April 2005,
Transjakarta
memiliki
sopirperempuan sebagai wujud emansipasi wanita. Pengelola menargetkan bahwa
nanti jumlah pengemudi wanita mencapai 30% dari keseluruhan jumlah
pengemudi. Sampai dengan bulan Mei 2006, sudah ada lebih dari 50 orang
pengemudi wanita
Koridor 2 dan 3 (2006)
Tepat 2 tahun setelah pertama kali dioperasikan, pada 15 Januari 2006 Transjakarta
meluncurkan jalur koridor 2 (Pulogadung-Harmoni) dan 3 (Kalideres-Pasar Baru).
Sejak Minggu-10 Februari 2008, beberapa bus Transjakarta koridor 3 mulai melalui rutenya yang
baru, yaitu dari arah Kalideres setelah halte Jelambar tetap lurus melewati Jalan Kyai Tapa
menuju Halte Harmoni Central Busway tidak berbelok melalui Tomang. Penggunaan jalur ini masih
belum resmi karena sebagian besar bus koridor 3 masih melaui jalur Tomang, dan 2 halte busway
sepanjang Jalan Kyai Tapa belum beroperasi. Sejak tanggal 10 September 2008, 2 halte
yaitu Grogol Trisakti dan Sumber Waras mulai dioperasikan secara resmi.
Rute melalui Jalan Ciputat Raya, Jalan TB Simatupang, Jalan Metro Pondok
Indah, Jalan Sultan Iskandar Muda, Jalan Teuku Nyak Arif, Jalan Letjen
Supeno, Simprug Bypass, Jalan Panjang Raya, Jalan Daan Mogot, Jalan Tomang
Raya, Gajah Mada/Hayam Wuruk.
Pinang Ranti - Pluit (Koridor 9), dengan panjang 29,9 km.
Rute melalui Jalan Pondok Gede Raya, Tol Jagorawi, Mayjen Sutoyo, MT
Haryono, Gatot Subroto, S.Parman, Latumenten (Stasiun KA Grogol), Jembatan
Besi, Jembatan Dua, Jembatan Tiga, Penjaringan, Pluit.
Cililitan - Tanjung Priok (Koridor 10), dengan panjang 19 km.
Rute melalui Jalan Mayjen Sutoyo, DI Panjaitan, Jend Ahmad Yani, Yos Sudarso,
Enggano
Bus yang digunakan sebagai bus Transjakarta adalah
Koridor
4:
bus
Daewoo
danHyundai (JMT) berwarna abu-abu
bus
Daewoo
bus
Daewoo
(JMT),
bus
Koridor 9 : bus Hyundai (BMP) & (TMB), bus gandeng Komodo (BMP) &
(TMB) berwarna merah dan kuning
Koridor 11: bus gandeng Inobus (DMR) berwarna kuning merah dan Bus
Hyundai (TMB) berwarna kuning merah
Koridor 12: bus gandeng Inobus dan Ankai (BMP) berwarna kuning merah
Semua armada Transjakarta tersebut disertai dengan gambar elang bondol terbang sambil
mencengkram beberapa buah salak di bagian eksterior. Bahan bakar yang digunakan di semua
koridor berbahan bakar gas.
Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus,
menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk
kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam campuran seng dan besi yang kokoh dan
tahan karat.
Bus Transjakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya
dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut
terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Untuk bus gandeng memiliki tiga pasang pintu yaitu
bagian depan, tengah, belakang kanan dan kiri. Sedangkan bus single di koridor 4 - 9 memiliki dua
pasang pintu, yaitu bagian depan dan belakang kanan dan kiri
Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di
panel pengemudi. Untuk bus koridor 2 - 8, mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi
sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di dekat
kursi-kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang
pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh
penumpang oleh pintu yang bergeser.
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang
memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam 2 bahasa,
yaitubahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi
radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi
terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain. Khusus
di semua koridor dilengkapi papan nomor bus contoh : JMT 053, DMR 5142, BMP 046. Sementara
di koridor 1, koridor 9, koridor 10, koridor 11 dan 12 dilengkapi papan jurusan bus contoh 1. BLOK
M-KOTA, 9A. PLUIT atau 9A. PINANG RANTI, 9B. GROGOL 2 atau 9B. CILILITAN, 10.
TANJUNG PRIOK atau 10. CILILITAN, 11. KAMPUNG MELAYU atau 11. PULO GEBANG dan 12.
PLUIT atau 12. TANJUNG PRIOK.
Untuk keselamatan penumpang disediakan 8 buah palu pemecah kaca yang terpasang di beberapa
bingkai jendela dan 3 buah pintu darurat (koridor 1 - 3 dan 10), 1 pintu darurat (koridor 4 - 9, 11)
yang bisa dibuka secara manual untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua
tabung pemadam api di depan dan di belakang.
Untuk
menjaga
agar udara tetap
segar,
terutama
pada
jam-jam
sibuk,
mulai
bulan Januari2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan
otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemprotan parfum.
Cukup banyak keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita menggunakan
busway sebagai alat transportasi. Apalagi di kota besar seperti Jakarta. Selain
dapat menghemat waktu, biaya yang kita keluarkan juga relative lebih murah,
apalagi jika dibandingkan dengan kita menggunakan bis umum. Jika kita
menggunakan bis umum dengan keadaan yang penuh sesak dan panas belum lagi
jika terkena kemacetan, tapi jika kita menggunakan busway keadaan bis yang
cukup nyaman dan juga punya jalur sendiri itu lah salah satu keuntunggan kita
menggunakan busway dibandingkan dengan bis umum.
KELEMAHAN MENGGUNAKAN BUSWAY SEBAGAI ALAT TRANSPORTASI
Kekurangannya adalah letak berdirinya penumpang jika bus terisi sangat
penuh. Saya yang merasakan sesaknya busway pada saat jam pulang kantor itu
teramat menyiksa, apalagi jika sang supir busway ngerem mendadak. Dia tidak
mengetahui bahwa letak berdiri penumpang di dalam busway itu sangat tidak
nyaman, karena hanya dapat berpegangan pada satu pegangan dan itu bs
digunakan oleh beberapa orang jika bus terisi sangat penuuuhselain dengan
letak berdiri penumpang, busway koridor 6 jurusan ragunan dukuh atas sangat
lama sampainya..mungkin dikarenakan jalanan yang macet sehingga bus tertahan,
tetapi dari pengalaman saya juga, saya bisa menunggu busway datang itu 15menit
sekali, belum lagi jika harus menunggu untuk mengantri dan busway tersebut
hanya dapat mengangkut hanya 5orang sedangkan yang mengantri di halte
tersebut sangatlah banyak. Terlebih lagi di halte dukuh atas II tempat transit
koridor 6(Ragunan),4(Pulogadung) dan 1(Blok M) pada saat jam pulang kantor
antiran bisa mencapai 100meter, hampir menutupi jalan jembatan yang kearah
BlokM, mereka bisa menunggu hingga berjam-jam untuk mendapatkan bus yang
kearah Pulo Gadung atau Ragunan tersebut. Ini adalah beberapa kekurangan dari
penggunaan busway. Diharapkan pemerintah dapat segera menindak lanjuti
kekurangan yang terjadi di berbagai koridor ini.
Sumber :
http://lspr-busway.blogspot.com/2009/01/kelemahan-kelebihan-busway.html
http://putriputput.blogspot.com/2009/11/salah-satu-keuntunganmenggunakan.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Transjakarta