Anda di halaman 1dari 121

DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE - BASE DARI

QUARRY KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA

TUGAS
AKHIR

Disusun untuk melengkapi salah satu syarat kelulusan Program Sarjana Terapan
Program Studi D-IV Jurusan Teknik Sipil di Politeknik Negeri Manado

Disusun :

RIO SAMBIRAN
NIM. 14 013 013

POLITEKNIK NEGERI MANADO


JURUSAN TEKNIK SIPIL
PROGRAM STUDI TEKNIK KONSTRUKSI
JALAN DAN JEMBATAN
MANADO
2018
TUGAS AKHIR

DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE - BASE DARI


QUARRY KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA

Disusun :
RIO SAMBIRAN
NIM 14 013 013

POLITEKNIK NEGERI MANADO


JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI
TEKNIK KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
MANADO
2018
POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN TEKNIK SIPIL

KESIAPAN MENJADI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Mario Moninska.ST.MT

NIP : 197510112003122002

Jabatan : Dosen

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :

Nama Rio Sambiran

NIM 14 013 013

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi Teknik Konstruksi Jalan Dan Jembatan

Judul Tugas Akhir *DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE -


BASE PADA QUARRY KINILOW, KOTA TOMOHON,,
POLITEKNIK NEGERI MANADO
JURUSAN TEKNIK SIPIL

KESIAPAN MENJADI DOSEN PEMBIMBING TUGAS AKHIR

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ferry Sondakh. S.T.,M.T

NIP : 19660907 199003 003

Jabatan : Dosen

Dengan ini menyatakan bersedia menjadi Pembimbing Tugas Akhir dari mahasiswa :

Nama Rio Sambiran

NIM 14 013 013

Jurusan Teknik Sipil

Program Studi Teknik Konstruksi Jalan Dan Jembatan

Judul Tugas Akhir *DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE -


J'-\
BASEIPAD.9QUARRY KTNTLOW, KOTA TOMOHON"

Manado, V -Aln\ 2ol8


Yang membuat pen{yataan,

ti Sow0,JL.
/,t!l\rA \1.\\
.."' ,G ''+)
POLITEKNIK NEGERI MANADO
V

PENGESAHAN SIAP SEMINAR

DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE _ BASE


DARI QUARRY KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA

Disusun dan diajukan Oleh

Rio Sambiran
14 013 013

Telah diperiksa oleh Dosen pembimbing dan memenuhi syarat untuk diajukan dalam Seminar dan

Ujian Tugas Akhir.

Manado,

Menyetujui:

Pembimbing I,

Ferv Sondakh. S.T..M.T


NrP. 19660907 199003 003 NIP. 19680922 1 99303 I 00 I

Mengetahui:
Ketua Panitia Pelaksana Ujian Tugas Aktiir

A. AssaSST. MT
NrP. 19740126 200312 I 001
,4j
HALAMAN PENGESAHAN

I}ESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE. BASE DARI


QUARRY KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA
TUGAS AKHIR

Disusun:

RIO SAMBIRAN
NIM: 14013013

Telah dipertahankan dalam Seminar dan Ujian Tugas Akhir


di depan Tim Penguji pada (24 luli 2018)
dan dinyatakan telah memenuhi sy'arat sebagai Sarjana Terapan

Disahkan oleh :

Pembimbing I,

Fery Sondakh. ST..MT


NIP. 19660907 199003 003 2 199303100r

Ketua PanitiaUji Tugas Akhir,

Vickv A. Assril SST.MT


NIP. i9740i26 2003i2 1 001

Mengetahui:

[or Program Studi, Ketua Jurusan Teknik Sipil,

Sudamo. ST..MI Noldie E. Kondoj. ST..MT


NIP. 19650116 199003 i 002 NIP. 19621112 199103 i 003
TIALAMAN FENGESAIIAI{

DESAIN CAMPT}RAN LAPIS ASPHALT CONCRETE. BASE I}ARI


QUAR.RY KEMA KABUPATEN MII{AHASA UTARA
TIJGAS AKHIR

Disusun:

RIO SAMBIRAN
NIM: 14013013

Telah dipertahankan dalam Seminar dan Uiian Tugas Akhir


di depan Tim Penguji pada (24 Juli 20i8)
dan din,vatakan telah memenuhi syarat sebagai Sarjana Terapan

Disahkan oleh:

Pentbimbing I,

Fery Sondakh. ST..MT


NIP. 196609$7 i99003 003 1993031001

NIP. i97401262003i2 i 00t

fotengetahui :

Jurusan Teknik sipil,


. ,tr-,,"_ ,y
, ' - ...'4;IIi;.
:., .r .,

!,

Sudarno, ST..h{T
NIP. 19650116 1990CI3 I 002 NIP" 19621112 199103 1 003
*.'.
SURAT PERI\IYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Ymg bsrtarda t ngan di bawah ini :

Nama : Rio Sambir*n


NIM : 14013013

penulis,
Dengan ini menyatakan bahwa tulisan karya ilmiah benrya Tugas Akhir ini dalah asli karya
tidak da ICIrya t daaorang lain yang telah dipub{ikmikan dan hrkan lnrya omng lain dalam mt}gka
menda@m gela akademik di pagurum tingg, selain ymg diacu dalmr k*ipm del dau dalam
dafuplstalffi"
Demikian $ratpffnyataanini saya buar, jika dikerndimhari terbukti karyaini merryakarkarya orang
lain baik yang dipublikasikan malryun dalam rangka mmperoleh gelar akademik di pergunran tinggi,

mya bersedia ditiadali sesgai perafinail @ ymg berlaku dm siry untuk dicabut gslr
*demik saya

Manado,24 Juli 2018

ko su-Uit*
NrM.14 013 013
viii

KATA PENGANTAR

Segala syukur dan puji hanya bagi Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
anugerah-Nya yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya
penulisan Tugas Akhir ini bisa selesai guna memenuhi salah satu persyaratan
dalam mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan di Jurusan Teknik Sipil ,Politeknik
Negeri Manado ,
Adapun judul dari penulisan Tugas Akhir ini adalah :
“Desain Campuran Lapis Aspahlt Concrete – Base Menggunakan
Material Quarry Kema Kabupaten Minahasa Utara”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan karena menyadari segala keterbatasan yang ada. Untuk itu demi
sempurnanya Tugas Akhiri ini, penulis sangat membutuhkan dukungan dan
sumbangsih pikiran yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun.
Dengan tersusunnya Tugas Akir ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada kedua orang tua Adri Sambiran dan
Meyti Kalesaran yang telah memberikan kasih sayang, nasehat, motivasi dan
dukungan lahir maupun batin serta do’a yang tiada henti kepada penulis dan
Bapak Fery Sondakh. S.T.,M.T, dan Bapak Mario Moningka,ST.MT selaku
Dosen Pembimbing yang memberikan arahan dan bimbingan dengan ketelitian
dari awal hingga akhir proses penyusunan Tugas Akhir ini, serta pihak - pihak
yang memberikan dukungan kepada penulis diantaranya yang terhormat :
1. Bapak Ir.Ever Notje Slat,MT selaku direktur Politeknik Negeri
Manado
2. Bapak Noldie Kondoj,.ST.MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil
3. Bapak Sudarno,.ST.,MT selaku Ketua Program Studi Teknik
Konstruksi Jalan Dan Jembatan.
4. Bapak Vicky Assa,.SST.MT selaku Ketua Panitia Tugas Akhir.
5. Bapak Ir.Donny R.Taju ,Bapak Frangky R Tombokan, M,ENG ,dan
Bapak Pendekar Trio Lonan ,.ST.MT selaku dosen penguji.
ix

6. Bapak Ventje B Slat,ST.MT sebagai kepala Laboratorium Uji Bahan


Politeknik Negeri Manado.
7. Kaka, adik ,mami ,papi tercinta Ria Sambiran (kaka) ,Kirana Taliti
,Shalom Sambiran ,Nova Kalesaran ,Yhos Kalesaran ,Topel Fatah
,Gebi Fatah yang telah memberikan do’a, kasih sayang, dorongan,
semangat, serta motivasi kepada penulis dalam berbagai hal baik
terutama dalam penyusunan tugas akhir ini.
8. Teman – teman pemuda/i GMIM Imanuel Koka Pnt.Mario Katuuk
,Arve Mampare ,Aldo Mamoto ,Marselo Ombuh ,Ridel Sampow Lius
Bolang ,Hervo Wantania serta teman – teman yang lain yang tidak
bisa disebutkan satu persatu.
9. Rekan-rekan seperjuangan Teknik Kontruksi Jalan dan Jembatan
Angkatan 2014, Jonly ,Enal ,Yosua ,Erwin ,Sandy ,Geo ,Ayi ,Djarang
jr Wirgon ,Valen ,ZulFirman, Herry, Gibe ,Abas ,Cesa, Tio, Andre
,Dewa ,Servino , Apri ,Nata ,Eby ,Vheren ,Tifany ,Claw ,Cendy ,Vina
,Dewi ,Asty serta rekan-rekan yang lain angkatan tahun 2014 yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
10. For Holy Spirit, sumber segala ilham selama penulisan ini, sumber
pengetahuan utama, sumber inspirasi, sumber kekuatan, sumber
sukacita, kepada Dia, Yesus, dan Allah Bapa di Surga, the Only Wise
God, kemuliaan selama-lamanya. Semoga Tuhan YME senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayahNya selalu.
Akhir kata, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat,
baik bagi penulis pada khususnya maupun bagi yang memerlukan bagi umumnya.
Amin...
Manado, 24 Juli 2018

Rio Sambiran
14 013 013
x

ABSTRAK

Rio.Sambiran. 2018. “Desain Campuran Lapis Aspahlt Concrete – Base


Menggunakan Material Quarry Kema Kabupaten Minahasa Utara”. (dibimbing
oleh : (1) Fery Sondakh, ST., MT , (2) Mario Moningka,ST.MT ).
Jalan raya merupakan tulang punggung suatu kawasan dalam menyalurkan
penumpang, barang dan jasa, sehingga konstruksi badan jalan harus kuat dan
tahan terhadap beban lalu lintas yang berlalu lalang setiap hari.
Penelitian ini bertujuan mengetahui nilai kadar aspal optimum dari quarry
Kema dengan jenis campuran Aspal AC – Base dengan menggunakan
Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM).
Lapis Aspal Beton (LASTON) merupakan suatu lapisan pada konstruksi
perkerasan lentur jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal ,filler dan agregat.
Dalam penelitian metode yang digunakan ialah metode eksperimen dimana untuk
mendapatkan nilai kadar aspal optimum untuk aspal AC-Base sampai karakteristik
Marshall yang meliputi density, Void Filled With Asphalt (VFWA), Void In The
Mix (VITM), Stabilitas, Flow, dan Marshall Quotient (QM). Penelitian ini
dilaksanakan di Laboratorium Pengujian Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Politeknik
Negeri Manado.
Hasil menunjukan untuk menentukan kadar aspal dalam campuran aspal
menggunakan lima variasi kadar aspal yakni , 4.5 % , 5 % , 5,5 % ,6% dan 6,5%

Kata kunci :perkersaan lentur, aspal ,laston ,agregat.


xi

DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
LEMBAR PENGESAHAN SIAP SEMINAR iii
HALAMAN PENGESAHAN TUGAS AKHIR iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR v
KATA PENGANTAR vi
ABSTRAK viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR LAMPIRAN xv
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
1.5 Batasan Masalah 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3


2.1 Aspal 5
2.2 Agregat 6
2.2.1 Agregat Kasar 6
2.2.2 Agregat Halus 10
2.2.3 Mineral Pengisi (filler) 10
2.2.4 Campuran AC-Base (Asphalt Conrete – Base) 11
2.2.5 Perencanaan Gradasi Campuran AC – Base 12
2.3 Perencanaan Campuran Metode Bina Marga (BM) 12
2.4 Marshall Test 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 17


xii

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 17


3.2 Jenis Penelitian 17
3.3 Alat dan Bahan 18
3.3.1 Bahan 18
3.3.2 Alat 20
3.4 Alur Pengujian 24
3.5 Langkah Kerja Pengujian 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 33


4.1 Hasil Pengujian 33
4.1.1 Pengujian Keausan Agregat dengan Menggunakan Mesin
Los Angeles 33
4.1.2 Pengujian Analisa Saringan 34
4.1.3 Pengujian Berat Jenis 38
4.1.4 Pengujian Kekerasan Agregat 41
4.2 Rekaptulasi Pengujian Agregat 44
4.2.1 Rangkuman Hasil Mix Design AC-Base 45

BAB V PENUTUP 51
5.1 Kesimpulan 51
5.2 Saran 51

DAFTAR PUSTAKA 52
LAMPIRAN 53
BIODATA MAHASISWA
LEMBAR ASISTENSI TUGAS AKHIR
LEMBAR ASISTENSI REVISI TUGAS AKHIR
xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Penetrasi Aspal 5


Tabel 2.2 Daftar Gradasi dan Berat Benda Uji 9
Tabel 2.3 Ketentuan Sifat – sifat Campuran 11
Tabel 2.4 Tebal Nominal MinimumCampuran Beraspal 12
Tabel 2.5 Amplop Gradasi Gabungan Untuk Campuran Aspal 12
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Pembuatan Tugas Akhir 17
Tabel 3.2 Uji Keausan Agregat kasar dengan Menggunakan Mesin
Los Angeles 25
Tabel 3.3 Analisa Saringan Agregat 27
Tabel 4.1 Keausan Agregat 33
Tabel 4.2 Analisa Saringan Batu Pecah 20’’ - 30’’ 34
Tabel 4.3 Analisa Saringan Batu Pecah 10” – 20” 35
Tabel 4.4 Analisa Saringan 5’’ – 10’’ 36
Tabel 4.5 Analisa Saringan Abu Batu 37
Tabel 4.6 Kombinasi Agregat Gabungan 38
Tabel 4.7 Berat Jenis Batu Pecah 20” – 30” 39
Tabel 4.8 Berat Jenis Batu Pecah 10” – 20” 39
Tabel 4.9 Berat Jenis Batu Pecah 5” – 10” 40
Tabel 4.10 Berat Jenis Abu Batu 40
Tabel 4.11 Berat Jenis Kombinasi 41
Tabel 4.12 Kekerasan Agregat 41
Tabel 4.13 Berat Isi Batu Pecah 20’’ – 30’’ 42
Tabel 4.14 Berat Isi Batu Pecah 10’’ – 20’’ 42
Tabel 4.15 Berat Isi Batu Pecah 5’’ – 10’’ 43
Tabel 4.16 Berat Isi Abu Batu 43
Tabel 4.17 Rekaptulasi Pengujian Agregat 44
Tabel 4.18 Estimasi Kadar Aspal Optimum 44
Tabel 4.19 Komposisi Persantase Campuran Aspal 45
Tabel 4.20 Mix Property Gabungan 50
xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lapis Perkerasan Lentur 11


Gambar 3.1 Grafik Analisa Saringan 25
Gambar 3.2 Kondisi SSD 28
Gambar 4.1 Grafik Analisa Saringan Batu pecah 20’’ – 30’’ 32
Gambar 4.2 Garfik Analisa Saringan Batu pecah 10’’ – 20’’ 33
Gambar 4.3 Grafik Analisa Saringan 5’’ – 10” 34
Gambar 4.4 Grafik Analisa Saringan Abu Batu 35
Gambar 4.5 Grafik Kombinasi Agregat Gabungan 36
Gambar 4.6 Grafik Density 46
Gambar 4.7 Grafik Stability 46
Gambar 4.8 Grafik Flow 47
Gambar 4.9 Grafik Quotient 47
Gambar 4.10 Grafik VIM 48
Gambar 4.11 Grafik VMA 48
Gambar 4.12 Grafik VFB 49
Gambar 4.13 Grafik Presentase Sifat-Sifat Campuran. 49
xv

DAFTAR LAMPIRAN

Dokumentasi 64
Lokasi Quarry Kema 64
Pengujian Analisa Saringan 65
Pengujian Kausan Agregat 65
Pengujian Kekerasan Agregat 66
Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan 67
Pengujian Berat Isi 68
Pencampuran Agregat dengan Aspal 69
Pengujian Marshall Test 70
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aspal merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam
pembuatan konstruksi perkerasan jalan khusunya pada lapis permukaan
perkerasaan lentur karena kelebihan yang dimilikinya antara lain, memiliki sifat
elastis bila menerima beban kendaraan, memiliki skin resistence, mampu
manahan bising, dan nyaman.
Di Indonesia, Aspal beton (Asphalt Concrete atau AC) yang disebut juga
dengan Laston (Lapisan Aspal Beton) merupakan lapis permukaan struktural atau
lapis pondasi atas. Aspal beton terdiri dari tiga macam lapisan, yaitu Laston Lapis
Aus ( Asphalt Concrete-Wearing Course atau AC-WC), Laston Lapis Permukaan
Antara (Asphalt Concrete - Binder Course atau AC-BC) dan Laston Lapis
Pondasi (Asphalt Concrete- Base atau AC-Base). Untuk mendapatkan sifat yang
diinginkan dari aspal tersebut maka, perlu dilakukan perencanaan campuran.
Untuk mendapatkan persentase agregat dan aspal yang digunakan dalam aspal
tersebut. Dalam melakukan perencanaan campuran diperlukan data karakteristik
dari bahan penyusun agar diperoleh hasil komposisi yang tepat untuk
mendapatkan kadar aspal optimum.
Penggunaan bahan bangunan ini haruslah proporsional dengan kata lain
adanya kesesuaian pelaksanaan dengan perencanaan. Hal ini gunannya untuk
menghindari kesalahan dalam proses pelaksanaan sehingga umur rencana jalan
tersebut tidak sesuai dengan umur rencana.
Untuk menghasilkan suatu campuran aspal panas yang berkualitas perlu
diadakan Pemeriksaan terhadap bahan – bahan penyususun campuran tersebut.
Mengingat banyaknya hal yang memungkinkan dapat mempengaruhi kualitas dari
campuran aspal panas maka pemilihan bahan dan cara pengujiaan tidaklah mudah
untuk dikerjakan.
2

Dalam hal ini kualitas dan faktor ekonomis dari bahan harus diperhatikan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka diambil judul Tugas Akhir “Desain
Campuran Lapis Aspahlt Concrete – Base Menggunakan Material Quarry Kema
Kabupaten Minahasa Utara”.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana komposisi campuran Asphalt Concrete-Base yang baik untuk
mendapatkan stabilitas yang tinggi agar dapat menopang beban lalu lintas secara
optimal?

1.3 Tujuan Penulisan


Untuk mendapatkan komposisi campuran AC-Base terbaik sesuai
spesifikasi yang ditentukan.

1.4 Manfaat Penulisan


Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bisa memberikan pemahaman
dan menambah wawasan tentang campuran aspal yang baik untuk lapis Aspal
AC-Base.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah dari penelitian ini adalah :
1. Jenis material agregat kasar dan halus diambil dari quarry Kema
2. Aspal yang digunakan ex.Pertamina
3. Bahan pengisi filer semen jenis Portland Composite Cement (PCC) Tiga
Roda.
4. Mendapatkan kadar aspal optimum AC-Base.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Aspal
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau cokelat tua, pada
temperatur yang berbentuk padat sampai agak padat.Jika dipanaskan sampai suatu
temperatur tertentu aspal dapat menjadi lunak/cair sehingga dapat membungkus
partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat masuk dalam pori-
pori yang ada pada penyemprotan/penyiraman pada perkerasan macadam ataupun
peleburan. Jika temperatur mulai turun, aspal akan mengeras dan mengikat
agregat pada tempatnya ( Sukirman, 1993)
Aspal yang dipergunakan pada konstruksi perkerasan jalan berfungsi
sebagai:
a. Bahan pengikat, memberikan ikatan yang kuat antara aspal dan agregat
dan antara aspal itu sendiri.
b. Bahan pengisi, mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori
yang ada dari agregat itu sendiri.

Untuk dapat memenuhi kedua fungsi aspal itu dengan baik, maka aspal
haruslah memiliki sifat adhesi dan kohesi yang baik,memberikan sifat fleksibel
pada campuran, membuat permukaan jalan menjadi kedap air serta pada saat
dilaksanakannya mempunyai tingkat kekentalan tertentu. Berdasarkan tempat
diperolehnya, aspal dibedakan atas:
a. Aspal alam, yaitu aspal yang didapat di suatu tempat di alam, dan
dapat dipergunakan sebagaimana diperolehnya atau dengan sedikit
pengelolahan. Aspal alam ada yang diperoleh dari gunung-gunung
ataupun danau.
b. Aspal minyak, yaitu aspal yang merupakan residu pengilangan minyak
bumi.
Aspal minyak dengan bahan dasar minyak dapat dibedakan atas (Sukirman,
1999) :
4

a. Aspal keras/panas (asphalt cement) adalah aspal yang digunakan


dalam keadaan cair dan panas. Aspal ini berbentuk padat pada
keadaan penyimpanan (temperatur ruang).
b. Aspal dingin/cair (cut back asphalt), adalah aspal yang digunakan
dalam keadaan cair dan dingin.
c. Aspal emulsi (emulsion asphalt), adalah aspal yang disediakan dalam
bentuk emulsi. Dapat digunakan dalam keadaan dingin ataupun panas.
Aspal emulsi dan aspal cair umumnya digunakan pada campuran
dingin atau pada penyemprotan dingin.

Aspal bersifat termoplastis, berarti akan menjadi keras atau lebih kental jika
temperatur bertambah. Sifat ini dinamakan kepekaan terhadap perubahan
temperatur.
Sifat lain dari aspal adalah viscoelastic sehingga akan melunak dan mencair
bila mendapat cukup pemanasan dan sebaliknya. Sifat viscoelastis inilah yang
membuat aspal dapat menyelimuti dan menahan agregat tetap pada tempatnya
selama proses produksi dan masa layanan perkerasan dan berfungsi sebagai
pelumas pada saat penghamparan dilapangan, sehingga memudahkan untuk
dipadatkan. Disamping itu juga aspal berfungsi sebagai pengisi rongga antara
butir-butir agregat dan pori-pori yang ada dari agregat, sehingga untuk itu aspal
harus mempunyai daya tahan (tidak cepat rapuh terhadap cuaca).
Fungsi kandungan aspal dalam campuran juga berperan sebagai selimut
penyelubung agregat dalam bentuk tebal film aspal yang berperan menahan gaya
geser permukaan dan mengurangi kandungan pori udara yang lebih lanjut, juga
berarti mengurangi penetrasi air dalam campuran.
Aspal semen dengan penetrasi rendah digunakan didaerah bercuaca panas
(lalulintas volume tinggi) sedangkan aspal semen dengan penetrasi tinggi
digunakan untuk daerah bercuaca dingin dengan lalulintas bervolume rendah. Di
Indonesia pada umumnya dipergunakan aspal semen dengan penetrasi (60/70 dan
80/100).Persyaratan aspal minyak untuk lapisan beton aspal disajikan pada Tabel
2.1
5

Tabel 2.1 Spesifikasi Bina Marga Nilai Penetrasi Aspal 60/70

Sumber : spesifikasi umum 2010 (revisi 3)


2.2 Agregat
Agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir atau
mineral lainnya berupa hasil alam atau buatan (1/hal 6). ASTM (1974)
mendenefisikan batuan sebagai uatu bahan yang terdiri dari mineral padat,berupa
massa berukuran besar.
Agregat dapat diperoleh secara alami atau buatan. Agregat yang terjadi
secara alami adalah pasir, kerikil dan batu. Kebanyakan agregat memerlukan
beberapa proses seperti dipecah, dicuci sebelum agregat tersebut bisa digunakan
dalam campuran aspal. Agregat dikelompokkan menjadi 3 (tiga), yaitu :
2.2.1 Agregat kasar
Fraksi agregat kasar untuk lapis aspal AC-Base ini adalah agregat yang
lolos saringan 37,5 mm (No.1 ½) dan tertahan diatas saringan 4,75 mm (No.4),
menurut saringan ASTM. Fraksi agregat kasar untuk keperluan pengujian harus
terdiri atas batu pecah atau kerikil pecah dan harus disediakan dalam ukuran-
ukuran normal. Agregat kasar ini menjadikan perkerasan lebih stabil dan
mempunyai skid resistance (tahanan terhadap selip) yang tinggi sehingga lebih
menjamin keamanan berkendara. Agregat kasar yang mempunyai bentuk butiran
(particle shape) yang bulat memudahkan proses pemadatan, tetapi rendah
stabilitasnya, sedangkan yang berbentuk menyudut (angular) sulit dipadatkan
tetapi mempunyai stabilitas yang tinggi.
A. Jenis Pengujian Agregat Kasar
1. Analisa Saringan Agregat
Batu pecah dan batu alam secara teoritis terbagi atas dua grup
yakni agregat kasar dan halus pemisah dari dua grup ini adalah ukuran
6

saringan No.4 (4,75 mm) dimana diatas ukuruan itu disebut kasar dan
dibawahnya adalah agregat halus (BS 882, 1973).
2. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat
Pengukuran berat jenis agregat diperlukan untuk perencanaan
campuran agregat dengan aspal, campuran ini berdasarkan
perbandingan berat karena lebih teliti dibanding dengan perbandingan
volume dan juga untuk menentukan banyaknya pori aggregat. Berat
jenis yang kecil akan mempunyai volume yang besar sehingg dengan
berat yang sama akan membutuhkan asapal yang banyak.
Pengukuran hasil berat jenis agregat ini sering dipakai untuk
mengekspresikan nilai kerapatan/density agregat , dimana nilai
kerapatan agregat diperoleh dengan mengalihkan nilai berat jenis
agregat dengan kerapatan air pada suhu standar yang dipakai untuk
pengukuran. (Modul Pratikum Laboratorium Rekayasa Jalan Institut
Teknologi Bandung,2001).
 Berat Jenis Bulk

(1)

 Berat Jenis SSD

(2)

 Berat Jenis Semu

(3)

 Penyerapan

(4)

3. Berat Isi Agregat (Unit Weight)


Berat isi suatu benda adalah perbandingan antara berat benda
yang mengisi suatu wadah dengan volume wadah tersebut. Metoda
pengujian berat isi agregat adalah mengukur berat sampel agregat
7

kering oven dalam suatu silinder logam dibagi dengan volume silinder
logam yangv dinyatakan dalam satuan kilogram per liter (kg/l).
Berat isi merupakan suatu istilah tradisional yang biasa dipakai
untuk menggambarka property dari metode percobaan kali ini yang
akan dipakai. Beberapa orang mengatakan bahwa ada istilah lain yang
bersesuaian dengan berat isi ini, yaitu kerapatan /density atau bulk
density. (Modul Pratikum Laboratorium Rekayasa Jalan Institut
Teknologi Bandung,2001).

Berat Isi Agregat kg /dm3 (5)

4. Kekuatan Agregat Terhadap Tekanan (Aggregate Crushing


Value).
Seperti halnya percobaan AIV untuk menguji kekuatan
batuan/agregat terhadap tumbukan, maka percobaab ACV juga
merupakan simulasi pemberian beban terhadap suatu sampel agregat.
Prinsip percobaan disini adalah sampel agregat diberi kenaikan
tekanan tertentu selama beberapa waktu. Agregat yang hancur
kemudian ditimbang dan dibandingkan dengan berat semula sampel.
Perbandingan ini merupakan nilai dari Agregate Crushing Value
(ACV).
Penekanan pada ACV hanya hanya dilakukan pada arah aksial saja,
berbeda dengan proses penekanan yang dilakukan pada Agregat
Crushing Plant, dimana penekanan aksial dikombinasikan dengan
penekanan arah lateral. Selain itu kadang-kadang dengan kombinasi
beban tumbukan (impact). Hal itu disebabkan oleh tujuan kegiatan
yang suatu sampel terhadap beban tekanan sedangkan proses
penekanan pada Agregate Crushing Plant adalah untuk
menghancurkan bongkahan batuan untuk mendapatkan ukuran agregat
ang diharapkan.
8

Nilai agregat Crushing Value (ACV) adalah persentase


perbandingan antara agregat yang hancur dengan jumlah sampel yang
ada, Agregat yang hancur dengan agregat yang lolos saringan 2.36
mm. Berdasarkan British Standar maka agregat yang mempunyai nilai
ACV > 30% dikatakan tidak normal, jumlah agregat yang hancur
cukup besar dan relatif tidak terlalu kuat terhadap beban tekun. (Modul
Pratikum Laboratorium Rekayasa Jalan Institut Teknologi
Bandung,2001).
Agregate Impact Value (AIV) dihitung dengan rumus :
AIV = (6)

Dimana :
AIV = Agregate Impact Value (%)
A = Berat awal sampel (gr)
B = Berat sampel lolos saringan 2,36 mm (gr)

5. Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles (Abrasi).


Banyak objek bangunan sipil yang sangat dipengaruhi oleh
kondisi agregat, terutama pada tingkat keausan agregat. Contohnya
pada pekerjaan jalan, baik yang perkerasan kaku (rigid pavement)
ataupun perkerasan lentur (flexible pavement), agregat akan
mengalami proses lainnya seperti pemecahan, pengikisan akibat
cuaca, pengikisan ketika pencampuran dan akibat penghamparan dan
pemadatan.
Setelah jalan dapat dioperasikan, agregat juga masih mengalami
proses pengausan oleh roda-roda kendaraan. Oleh karena itu,
diperlukan pengujian untuk mengetahui daya tahan terhadap keausan.
Secara umum agregat harus memiliki daya tahan yang cukup terhadap

 Pemecahan (rusting)
 Penurunan mutu (degradation)
 Penghancuran (disintegration)
9

Pada konstruksi pekerjaan jalan, penggunaan agregat yang tidak


memenuhi syarat keausan akan mengkibatkan terganggunya
kestabilan konstruksi perkerasan dan terganggunya pelekatan aspal
terhadap agregat.
Uji keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles dapat
dilakukan dengan 500 atau 1000 putaran dengan kecepatan 30-33 rpm.
Keausan pada 500 putaran menurut PB-0206-76 manual pemeriksaan
bahan jalan, maksimum adalah 40%.
Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian
keausan / abrasi agregat kasar, fungsinya adalah kemampuan agregat
untuk menahan gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran agregat
tersebut yaitu dengan cara mengayak agregat dalam ayakan no.12
(1.70 mm). Sebelum melakukan pengujian keausan / abrasi harus
melakukan analisa ayak terlebih dahulu untuk mengetahui gradasi
agregat yang paling banyak, apakah masuk pada tipe A, B, C, atau D
dan dapat menentukan banyaknya bola baja yang akan digunakan
dapat dilihat pada Grading of Test Sample.
Tabel 2.2 Daftar Gradasi dan Berat Benda Uji.

Sumber,spesifikasi umum 2010 revisi 3


10

2.2.2. Agregat Halus


Agregat halus dapat berupa pasir, batu pecah atau kombinasi dari
keduanya. Agregat halus adalah material yang pada prinsipnya lewat saringan
2.36 mm dan tertahan pada saringan 75 μm atau saringan no. 200. Fungsi
utama agregat halus adalah mendukung stabilitas dan mengurangi deformasi
permanen dari campuran melalui ikatan (interlocking) dan gesekan antar
partikel. Berkenaan dengan hal ini, sifat-sifat khas yang diperlukan dari agregat
adalah sudut permukaan, kekasaran permukaan, bersih dan bukan bahan
organik.
A. Jenis Pengujian Agregat Halus
1. Analisa Agregat.
2. Berat Jenis dan Penyerapan.
3. Berat isi.

2.2.3 Mineral pengisi ( filler)


Filler adalah material yang lolos saringan no.200 (0,075 mm) dan , abu
terbang, Portland semen dan abu batu. Filler dapat berfungsi untuk mengurangi
kepekaan terhadap temperatur serta mengurangi jumlah rongga udara dalam
campuran, namun demikian jumlah filler harus dibatasi pada suatu batas yang
menguntungkan. Terlampau tinggi kadar filler maka cenderung menyebabkan
campuran menjadi getas dan akibatnya akan mudah retak akibat beban lalu
lintas. Pada sisi lain kadar filler yang terlampau rendah menyebabkan
campuran menjadi lembek pada temperatur yang relatif tinggi. Jumlah filler
ideal antara 0.6 sampai 1.2, yaitu perbandingan prosentase filler dengan
prosentase kadar aspal dalam campuran atau lebih dikenal dengan istilah Dust
Proportion. Filler berperan dalam campuran aspal dengan 2 macam cara ; yaitu
pertama filler sebagai modifikasi dari gradasi pasir yang menimbulkan
kepadatan campuran dengan lebih banyak titik kontak antara butiran partikel,
hal ini akan mengurangi jumlah aspal yang akan mengisi rongga-rongga.
11

2.2.4 Campuran AC-Base (Asphalt Concrete – Base)


Salah satu produk campuran aspal yang kini banyak digunakan oleh
Departemen Pekerjaan umum adalah AC-Base (Asphalt Concrete - Base) /
Lapis paling bawah pada Aspal Beton. AC-Base adalah salah satu dari tiga
macam campuran lapis aspal beton yaitu AC-WC, AC-BC dan AC Base atau
disebut lapis permukaan (Surface Course). Ketiga jenis Laston tersebut
merupakan konsep spesifikasi campuran beraspal yang telah disempurnakan
oleh Bina Marga bersama-sama dengan Pusat Litbang Jalan. Fungsi dari lapis
antara adalah mengurangi tegangan pada lapis perkerasan dan menahan beban
maksimum lalu lintas.

Gambar 2.2 Lapisan Perkerasan Lentur


Penggunaan AC-Base yaitu untuk lapis lapis paling bawah dalam
perkerasan dan mempunyai tekstur yang lebih kasar dibandingkan dengan jenis
laston AC-WC dan AC-BC. Pada umumnya campuran yang akan digunakan
harus memenuhi ketentuan-ketentuan berikut :
12

Tabel 2.3 Ketentuan Sifat-Sifat Campuran

Sumber : Spesifikasi umum,2010 (revisi 3)

Dan untuk tebal pada kondisi lapangan dapat dilihat pada tabel dibawah
Tabel 2.4 Tebal Nominal MinimumCampuran Beraspal

2.2.5 Perencaan Gradasi Campuran AC-Base


Perencanaan campuran lapis beton aspal yang digunakan adalah
berdasarkan metode Marshall, dengan metode ini kita dapat menentukan
jumlah pemakaian aspal yang tepat sehingga dapat menghasilkan komposisi
yang baik antara agregat dan aspal sesuai dengan persyaratan teknik perkerasan
jalan yang ditentukan. Selanjutnya dapat dilakukan pemilihan gradasi agregat
campuran. Jenis campuran yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji
13

adalah campuran aspal panas AC untuk lapisan AC-Base dengan spesifikasi


gradasi menurut Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3),
Tabel 2.5 Amplop Gradasi Gabungan Untuk Campuran Aspal

Sumber : Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3),

2.3 Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM)


Metoda ini merupakan adaptasi langsung dari Metoda Campuran Metoda
Asphalt Institute (AI) untuk penggunaan di Indonesia. Sebagaimana halnya
metoda AI, maka cakupan metoda ini adalah untuk perencanaan campuran panas
dengan gradasi agregat menerus yang disebut sebagai Lapis Aspal Beton
(LASTON). Dalam aplikasinya, campuran Laston dapat digunakan sebagai lapis
permukaan perkerasaan lentur.
Dalam terminology perkerasaan di Indonesia, dikenal juga jenis campuran
Laston Atas dan Laston Bawah. Lastos Atas adalah Lapis Aspal Beton yang
digunakan sebagai material Lapis Pondasi dan termasuk sebagai Base Course
(Amerika Serikat) atau Road Base (Inggris). Sementara itu Laston Bawah adalah
Lapis Aspal Beton yang digunakan sebagai material Pondasi Bawah yang
dipasang di atas tanah dasar. Kedua jenis Laston ini (Laston Atas dan Laston
Bawah) berbeda dengan jenis Laston yang di bawah ini.
14

2.3.1 Perencanaan Campuran.


Kadar aspal optimum untuk Laston umunya berkisar antara 4%
sampai 7% terhadap berat campuran. Dalam menetukan kadar aspal
optimum dengan menggunakan pengujian Marshall, maka diperlukan
sedikitnya 6 variasi kadar aspal dengan kenaikan ½ % setiap nilai kadar
aspal diperlukan minimal tiga sampel atau specimen Marshall, sehingga
untuk mencari kadar aspal optimum diperlukan setidaknya 18 sampel. Berat
Berat satu sampel Marshall adalah sekitar 1200gr agregat dan secara umum
maka diperlukan sekitar 23 kg agregat dan sekitar 4 kg sampai 5 kg aspal.

2.3.1 Tahapan Perhitungan.


a) Perhitungan Bulk Spesific Agregat :

b) Perhitungan Efective Specific Grafity Agregat :

c) Perhitungan Bulk Gravity Campuran :

d) Berat Jenis Maksimum Campurann Teoritis (Max.


Theaorectical Specific Grafity) :

e) Volume Benda Uji (Campuran) :


Berat Benda Uji Kondisi Jenuh Kering Permukaan – Berat Benda Uji dalam Air (11)
f) Berat isi Benda Uji (Campuran) :

(12)

g) Perhitungan Total Rongga dalam Campuran , VIM :


15

h) Perhitungan Jumlah Rongga dalam Agregat (VMA, void in the


mineral agregat) :

i) Rongga Terisi Agregat :

(15)

2.4 Marshall Test


Pengujian dengan alat Marshall dilakukan sesuai dengan prosedur Bina
Marga. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik campuran,
menentukan ketahanan atau stabilitas terhadap kelelehan plastis (flow) dari
campuran aspal.
Hubungan antara ketahanan (stabilitas) dan kelelehan plastisitas (flow)
adalah berbanding lurus, semakin besar stabilitas, semakin besar pula flownya,
dan begitu juga sebaliknya. Jadi semakin besar stabilitasnya maka aspal akan
semakin mampu menahan beban, demikian juga sebaliknya. Dan jika flow
semakin tinggi maka aspal semakin mampu menahan beban.
Dari hasil pengamatan pada pengujian Marshall kemudian dibuat grafik
hubungan antara presentase kadar aspal dengan presentase rongga terisi aspal
(VFA), presentase rongga dalam campuran (VIM), kelelehan (flow), stabilitas,
dan perbandingan antara stabilitas dan kelelehan (MQ). Berikut ini penjelasan dari
kata-kata di atas :
1. Void Filled With Asphalt (VFA). VFA adalah rongga terisi aspal pada
campuran setelah mengalami proses pemadatan yang dinyatakan dalam
persen terhadap rongga antar butiran agregat (VMA), sehingga antara nilai
VMA dan VFA mempunyai kaitan yang sangat erat. Faktor – faktor yang
mempengaruhi VFA antara lain kadar aspal, gradasi agregat, energi
pemadat (jumlah dan temperatur pemadatan), dan absorpsi agregat.
Mengecilnya nilai VMA pada kadar aspal yang tetap, berakibat
memperbesar presentase rongga terisi aspal
16

2. Void in the Mix (VIM). VIM menunjukkan presentase rongga dalam


campuran. Nilai VIM berpengaruh terhadap keawetan dari campuran aspal
agregat, semakin tinggi nilai VIM menunjukkan semakin besar rongga
dalam campuran sehingga campuran bersifat porrus.
3. Kelelehan (flow) adalah deformasi vertikal yang terjadi mulai awal
pembebanan sampai kondisi stabilitas menurun, yang menunjukkan
besarnya deformasi yang terjadi pada lapis perkerasan akibat menahan
beban yang diterimanya. Besarnya nilai flow dinyatakan dalam mm atau
0,01”. Nilai flow dipengaruhi oleh kadar aspal, viskositas aspal, gradasi
agregat, jumlah dan temperatur pemadatan.
4. Stabilitas merupakan kemampuan lapis perkerasan menerima beban lalu-
lintas tanpa mengalami perubahan bentuk tetap (deformasi permanen)
seperti gelombang, alur (rutting), maupun mengalami bleeding. Nilai
stabilitas dipengaruhi oleh kohesi atau penetrasi aspal, kadar aspal,
gesekan (internal friction), sifat saling mengunci (interlocking) dari
partikel-partikel agregat, bentuk dan tekstur permukaan, serta gradasi
agregat.
5. Marshall Quotient (MQ). Nilai MQ menyatakan sifat kekakuan suatu
campuran. Bila nilai MQ terlalu tinggi, maka campuran akan cenderung
terlalu kaku dan mudah retak. Sebaliknya bila nilai MQ terlalu rendah,
maka perkerasan menjadi terlalu lentur dan cenderung kurang stabil.
17

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian


Dalam penentuan nilai kadar aspal optimum komposisi pencampuran
sampel yang dalam hal ini briket aspal AC-Base ,maka haru di lakukan pengujian
terlebih dahulu dilaboratorium untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum
tersebut. Penelitian penetuan kadar aspal optimum tersebut di lakukan pada
Laboratorium Uji Bahan Politeknik Negeri Manado. Durasi waktu yang
diperlukan untuk keseluruhan pengujian dapat dilihat dalam table berikut :
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Pembuatan Tugas Akhir
MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS
KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Proposal Tugas Akhir
1. Seminar Proposal

Penulisan Tugas Akhir


1. Pengumpulan Data
2. Analisa dan Pengelolahan Data
3. Bimbingan Tugas Akhir
4. Pemeriksaan Penulisan TA

Seminar Tugas Akhir


1. Pelaksanaan Seminar
2. Revisi Tugas Akhir
3. Pengumpulan Tugas Akhir

3.2 Jenis Penelitian


Metodologi yang digunakan adalah metodologi eksperimental
laboratorium karena akan diadakan pengujian dan penelitian akan campuran aspal.
Campuran aspal nantinya akan diuji terbagi dari tiga bagian yaitu Pengujian
Agregat Kasar ,Pengujian Agregat Halus dan Perencanaan Campuran Metoda
Bina Marga (BM). Berikut daftar pengujian yang akan dilakukan :
18

A. Pengujian Agregat Kasar


1. Keausan Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles (Abrasi), SNI
2417:2008
2. Analisa Saringan Agregat Kasar (Gradasi). SNI 03-1968-1990
3. Kekerasan Agregat dengan Menggunakan alat Uji Tekan. BS 812
: PART 110 : 1990.
4. Berat Isi Agregat Kasar SNI 03-4804-1998
5. Berat Jenis dan Penyerapan SNI 03-1969-1990
B. Pengujian Agregat Halus
1. Analisa Saringan Agregat Halus (Gradasi)
2. Berat Isi Agregat Halus
3. Berat Jenis dan Penyerapan
C. Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM)

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Bahan
Setelah daftar pengujian telah didapatkan maka selanjutnya yang harus
diperhatikan adalah bahan yang nantinya akan digunakan, berikut
daftar bahan yang digunakan untuk masing – masing pengujian yang
akan dilaksanakan :
A. Keausan agregat kasar dengan mesin Los Angeles
1. Batuh pecah yang lolos saringan 37,5 mm dan tertahan saringan 25 mm
2. Batu pecah yang lolos saringan 25 mm dan tertahan saringan 19 mm
3. Batu pecah yang lolos saringan 19 mm dan tertahan saringan 12.5 mm
4. Batu pecah yang lolos saringan 12,5 mm dan tertahan saringan 9.5 mm
5. Berat gradasi benda uji menggunakan kelas A
B. Analisa Saringan Agregat (Gradasi).
Agregat Kasar
1. Batu pecah 20’’ – 30’’
2. Batu pecah 10’’ – 20’’
3. Batu pecah 5’’ – 10’’
19

Agregat Halus
1. Abu batu
C. Kekerasan Agregat dengan Menggunakan alat Uji Tekan.
1. Batu Pecah yang lolos 12,5 mm dan tertahan saringan 9,5 mm.
sebanyak ±3500 gr atau sampai memenuhi silinder.
D. Berat isi agregat.
Agregat Halus.
1. Pasir
2. Abu batu
Agregat kasar.
1. Batu pecah 20”-30”
2. Batu pecah 10”-20”
3. Batu pecah 5”-10”
E. Berat jenis dan penyerapan
Agregat Kasar
1. Batuh pecah yang lolos saringan 37,5 mm dan tertahan saringan 25 mm.
2. Batu pecah yang lolos saringan 25 mm dan tertahan saringan 19 mm.
3. Batu pecah yang lolos saringan 19 mm dan tertahan saringan 12.5 mm.
4. Batu pecah yang lolos saringan 12,5 mm dan tertahan saringan 9.5 mm.
5. Masing-masing ± 1 kg
Agregat Halus
1. Agregat yang tertahan saringan No. 4 / abu batu.
F. Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM).
Dalam menentukan kadar aspal optimum dengan menggunakan
pengujian masrshall yang meliputi persiapan benda uji, penentuan berat
jenis bulk dari benda uji, pemeriksaan nilai stabilitas dan flow, dan
perhitungan sifat volumetric benda uji. Dan bahan yang digunakan adalah
agregat kasar ,agregat halus dan filer.
20

3.3.2 Alat
Dalam melaksanakan pengujian, tentunya tidak lepas juga dari
penggunaan alat dan setiap pengujian selalu memerlukan alatnya masing –
masing, berikut daftar alat yang digunakan dalam pengujian yang dilaksanakan :
A. Keausan agregat kasar dengan mesin Los Angeles
1. Mesin Los Angeles.
2. Saringan no.12 ,ukuran 37.5 mm .25 mm.19 mm ,12,5 mm dan 9,5 mm
3. Timbangan ketelitian 5 gr.
4. Bola-bola baja diameter 4,68 sebanyak 12 buah.
5. Oven yang dilengkapi pengatur suhu.
6. Pan kecil.
7. Sekop trovol.
8. Pan besar kuas.
9. Counter.
10. Penutup telinga
B. Analisa Saringan Agregat (Gradasi).
Agregat Kasar
1. Saringan 37 mm.
2. Saringan 19,5 mm.
3. Saringan 9,5 mm.
4. Saringan 4,75 mm.
5. Saringan 2,36 mm.
6. Saringan 1,18 mm.
7. Saringan 0,6 mm.
8. Saringan 0,3 mm.
9. Saringan 0,15 mm.
10. Saringan 0,075 mm.
11. Pan
Agregat Halus.
1. Saringan 4,75 mm.
21

2. Saringan 2,36 mm.


3. Saringan 1,18 mm.
4. Saringan 0,6 mm.
5. Saringan 0,3 mm.
6. Saringan 0,15 mm.
7. Pan
C. Kekerasan agregat dengan menggunakan alat uji tekan.
1. Timbangan
2. Silinder
3. Plat alas
4. Plunyer
5. Tongkat Pemadat
6. Saringan nomor 12.5 ,9.5 dan 2,36
7. Mesin beban dengan daya dukung beban 40 ton.
D. Berat isi agregat
1. Timbangan
2. Kaca
3. Tongkat pemadat dengan diameter 15mm, panjang 60 cm dengan
ujung bulat, sebaiknya terbuat dari baja tahan karat.
4. Mistar perata
5. Sendok/ sekop
6. Wadah (mould) baja yang cukup kaku berbentuk silinder dengan
alat pemegang.
E. Berat jenis dan penyerapan
Agregat Kasar
1. Timbangan kapasitas 5 Kg dengan ketelitian 0,1 % dari berat
contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat.
2. Penggantung keranjang.
3. Keranjang kawat.
4. Bak/pan perendam.
22

5. Oven, dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 110 ±


5)°C.
6. Saringan
7. Pan
Agregat Halus
1. Timbangan kapasitas 1 kg atau lebih dengan ketelitian 0,1 gram
2. Piknometer dengan kapasitas 500 ml
3. Kerucut terpancung (cone), diameter bagian atas (40 ± 3)
mm,diameter bagian bawah (90 ± 3) mm dibuat dari logam tebal
minimum 0,8 mm.
4. Batang penumbuk yang mempunyai bidang penumbuk rata , berat
(340 ± 1) gram ,diameter permukaan penumbuk (25 ± 3) mm.
5. Saringan No.4
6. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memasang
sampai (110 ± 5)ºC.
7. Pengukur suhu dengan ketelitian pembacaan 1º C.
8. Talam.
9. Bejana tempat air.
10. Pompa hampa udarah (vacuum pump) atau tungku.
11. Air suling
12. Desikator
F. Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM)
1. Tiga buah cetakan bena uji dari logam yang berdiameter 10,16 cm
dan tingg 7,62 cm, lengkap dengan pelat alas dan leher sambung.
2. Mesin penumbuk manual atau otomatis lengkap dengan :
- Penumbuk yang mempunyai permukaan tumbuk rata yang
berbentuk silinder, dengan berat 4,536 kg dan tinggi jatuh
bebas 45,7 cm
- Landasan pemadat terdiridari 3 balok kayu (jati atau
sejenisnya) berukuran 20,32 x 20,32 x 45,72 cm dilapisi
23

dengan pelat baja berukuran 30,48 x 30,48 x 2,54 cm dan


dijangkarkan pada lantai beton di keempat bbagian sudutnya.
- Pemegang cetakan benda uji.
3. Alat pengeluar benda uji, untk mengeluarkan benda uji yang sudah
dipadatkan dari dalam cetakan benda uji dipakai sebuah alat
ekstruder yang berdiameter 10 cm.
4. Alat Marshall lengkap dengan :
- Kepala penekanan (breaking head) berbentuk lengkung.
- Cincin penguji (proving ring) kapasitas 2500 kg dan atau 5000
kg. dilengkapi arloji (dial) tekan dengan ketelitian 0,0025 mm.
- Arloji pengukur pelelehan (flow) dengan ketelitiian 0,25 mm
beserta perlengkapanya.
5. Oven, yang dilengkapi dengan pengatur suhu yang mampu
memanasi sampai 200ºC (± 1ºC).
6. Bak perendam (Water Bath) dilengkapi dengan penggantung benda
uji berkapsitas 2 kg dengan ketelitian 0,1 gram dan timbangan
berkapasitas 5 kg dengan ketelitian 1 gram.
7. Pengukur suhu dari logam (metal thermometer) berkapasitas 250ºC
dan 100ºCdengan ketelitian 1% dari kapasitas.
8. Perlengkapan lain :
- Panci-panci untuk memanaskan agrgat ,aspal dan campuran
aspal.
- Sendok pengaduk dan spatula.
- Kompor dan pemanas (Hot Plate).
- Sarung tangan dari asbes, sarung tangan dari karet dan
pelindung pernapasan atau masker.
- Kantong plastic kapasitas 2 kg.
- Kompor gas elpiji atau minyak tanah.
24

3.4 Alur Pengujian.

Mulai

Pengadaan
Material dan sampel

Pemeriksaan Bahan

Agregat Kasar dan Halus Filler

1. Keausan dengan mesin Lolos

Lous Angeles Saringan

2. Penyerapan terhadap Air


3. Berat Jenis
4. Gradasi

Tidak
Memenuhi Spesifikasi

Ya

Pembuatan benda uji dengan kadar


aspal 4.5% ,5% ,5.5% ,6% ,6.5%

Pengujian Marshall

Analisis dan Pembahasan

Selesai
25

3.5 Langkah Kerja dan Pelaporan Pengujian.


3.5.1 Keausan Agregat dengan Menggunakan Mesin Los Angeles
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan
2. Keringkan batu pecah kedalam oven selama 24jam dengan suhu
(110ºC)
3. Keliuarkan dari oven dan dianginkan
4. Ayaklah menggunakan saringan 37,5 mm ,25 mm ,19 mm & 9 mm
5. Ambilah batu pecah yang tertahan di saringan berukuran 25 mm
seberat 1250 gram, yang tertahan saringan berukuran 19 mm seberat
1250 gr, yang tertahan saringan berukuran 12,5 mm seberat 1250 gr
dan, yang tertahan saringan berukuran 9 mm seberat 1250 gr
6. Masukan keempat jenis batu pecah tersebut kedalam mesin los angeles
7. Masukan bola-bola baja sebnyak 12 bola
8. Tutuplah mesin los angeles dengan cara di kuatkan baut penahan
9. Hidupkan mesin dan hitung menggunakan counter sebnyak 500
putaran
10. Setelah selesai pemutaran , keluarkan benda uji sampai bersih
11. Saring benda uji menggunakan saringan No.12 timbanglah benda uji
yang tertahan saringan No.12
12. Hitunglah persentase keausan material tersebut

Tabel 3.2 Uji Keausan / Abrasi Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles
Gradasi Pemeriksaan Kelas
Saringan A
Sampel 1 Sampel 2
Lewat Tertahan Berat Berat Berat Berat
(mm) Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
37,5 25 1250 1250
25 19 1250 1250
19 12 1250 1250
12 9,5 1250 1250
Berat Material 5000 5000
26

Rumus Abrasi (%)


(16)

A = Berat Sampel Semula


B = Berat sampel yang teratahan

3.5.2 Analisa Saringan Agregat Kasar ,dan Halus


Prosedur pekerjaan.
1. Siapkan semua peralatan dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan timbangan. Timbang dan catat berat loyang (W1)
3. Masukkan 10.000 gr agregat ke dalam loyang dan timbang berat loyang +
pasir (W2). Dimana W2 = W1 + 2000 gr
4. Bersihkan agregat dari kotoran-kotoran yang menempel serta debu dengan
cara dicuci menggunakan air bersih.
5. Keringkan agregat di dalam oven pada suhu 100o C selama 24 jam.
6. Setelah 24 jam, keluarkan pasir dari oven, dinginkan sebentar. Lalu
timbanglah pasir sebanyak 5000 gr.
7. Susun saringan sesuai spesifikasi gradasi AC-Base mulai dari saringan
paling besar 37,5 mm (No.1½ ) di atas hingga terkecil dibawah dan
wadah/pan paling bawah. Setelah itu masukkan pasir ke dalam saringan.
8. Tutup saringan dan tempatkan susunan saringan pada alat pengguncang.
Perangkat saringan diguncang selama 15 menit.
9. Setelah digoncangkan, timbang masing-masing pasir yang tertahan pada
masing-masing saringan hingga wadah/pan saringan (W3), dan catat berat
masing-masing pasir tersebut (W4) = W3-W1.
10. Lakukan pada setiap fraksi agregat 20’’-30’’ ,10’’-20’’ ,0.5’’-10 ,abu batu
dan filer.
27

Tabel 3.3 Analisa Saringan


Siev e Size Indiv idu Akumulatif Indiv idu Akumulatif
No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
1" 25,4 681,27 681,27 13,72 86,28 85,54 759,72 759,72 15,19 84,81
3/4" 19,00 2624,72 3305,99 66,60 33,40 29,65 2945,81 3705,53 74,10 25,90
1/2" 12,50 1594,42 4900,41 98,72 1,28 1,03 1256,5 4962,04 99,22 0,78
3/8" 9,50 51,6 4952,03 99,76 0,24 0,26 25,4 4987,41 99,73 0,27
#4 4,75 9,5 4961,50 99,95 0,05 0,07 9,2 4996,65 99,91 0,09
#8 2,36 1,8 4963,29 99,99 0,01 0,04 1,3 4997,93 99,94 0,06
#16 1,18 0,4 4963,65 99,99 0,01 0,03 0,5 4998,38 99,95 0,05
#30 0,600 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 2,0 5000,38 99,99 0,01
#50 0,300 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#100 0,150 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#200 0,075 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
Pan 0,0 4963,65 100,00 0,00 0,00 0,0 5000,38 100,00 0,00

100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

Ukuran Saringan ( mm )

Gambar 3.1 Grafik Analisa Saringan


3.5.3 Kekerasan Agragat
28

Prosedur pengujian
1. Timbang berat silinder + alas.
2. Masukan batu pecah yang lolos saringan 12,5 mm dan tertahan saringan
9,5mm sebanyak 3 lapis dimana ditiap lapisan dipadatkan dengan tongkat
pemadat sebanyak 25 kali
3. Lalu timbanglah berat silinder + alas + batu picah
4. Ratakan permukaan benda uji dan tempatkan plunyer diatasnya dengan
rata. Tidak boleh miring atau tersentuh bibir silinder
5. Masukan silinder berisi batu pecah beserta plunyernya ke dalam mesin
tekan yang mempunyai daya 40 Ton/40.000 kg
6. Keluarkan material dari mesin tekan beserta silinder dan pluyernya
7. Keluarkan material lalu ayak menggunakan saringan 2,36 mm
8. Timbanglah batu pecah yang tertahan pada saringan 2,36 mm
9. Hitunglah persentase kekerasan agregat

3.5.4 Berat Isi Agregat Kasar dan Halus.

Langkah Pengujian
A. Berat Isi Lepas
1. Menimbang dan catatlah beratnya wadah / mould baja.
2. Memasukkan benda uji dengan hati-hati dengan ketinggian maksimum
5 cm diatas wadah dengan menggunakan sendok atau sekop sampai
penuh.
3. Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.
4. Menimbang dan catatlah berat wadah beserta benda uji.
5. Menghitung berat benda uji.

B. Berat Isi Padat


1. Menimbang dan mencatat berat wadah / mould
2. Mengisi wadah dengan benda uji dalam tiga lapis tang sama tebal.
Setiap lapis dipadatkan dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali
tusukan secara merata.
29

3. Meratakan permukaan benda uji dengan menggunakan mistar perata.


4. Menimbang dan mencatat berat wadah beserta benda uji.
Menghitung berat benda uji.
3.5.5 Berat Jenis Penyerapan.

Agregat Kasar
Prosedur Pengujian
1. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan – bahan lain
yang melekat pada permukaan.
2. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 105°C sampai berat tetap.
3. Dinginkan benda uji pada suhu kamar selama satu jam, kemudian
menimbang dengan ketelitian 0,5 gram ( Bk ).
4. Rendam benda uji dalam air pada suhu kamar selama ( 24 ± 4 ) jam.
5. Keluarkan benda uji dari dalam air, lap dengan kain penyerap sampai
selaput air pada permukaan hilang ( SSD ), untuk butiran yang besar
pengering harus satu persatu.
6. Timbang benda uji kering permukaan jenuh ( Bj ).
7. Letakkan benda uji dalam keranjang, goncangkan batunya untuk
mengeluarkan udara yang tersekap dan menentukan beratnya dalam air
( Ba ).
8. Ukur suhu air untuk penyesuaian perhitungan ke suhu standar ( 25°C ).

Perhitungan
 Berat jenis ( Bulk Specify Gravity ) = (17)

 Berat jenis SSD = (18)

 Berat jenis semu = (19)

 Penyerapan ( Arbsorbsi ) = (20)

Dimana :
Bk = Berat Benda Uji Kering Oven ( gram )
30

Bj = Berat Benda Uji Kering Permukaan Jenuh ( gram )


Ba = Berat Uji Kering Permukaan Jenuh di dalam Air ( gram )

Agregat Halus
Prosedur pengujian
1. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu (110±5)º C, sampai berat tetap.
2. Dinginkan pada suhu ruang, kemudian rendalam dalam air selama (24
± 4) jam.
3. Buang air perendam hati-hati, jangan ada butiran yang hilang tebarkan
agregat diatas talam, keringkan di udarah panas dengan cara
membalik-balikan benda uji.
4. Lakukan pengeringan sampai keadaan kering permukaan jenuh / SSD.
5. Periksa keadaan SSD sampel dengan tes cone.

Gambar 3.2 kondisi SSD


6. Ambil kerucut terpancung dengan batang penumbuknya. Letakan
kerucut dengan diameter yang besar pada bagian bawah, pada alas rata
yang tidak menyerap air/alas besi. Masuklah sampel yang telah
diperkirakan SSD ke dalam kerucut sampai penuh dan menyembul.
Padatkan dengan menjatuhkan batang penumbuk stinggi ± 5 mm
sebnyak 25 kali. Tidak perlu menambahkan sampel kembali setelah
tumbukan terakhir. Angkat kerucut dan perhatikan keruntuhan yang
terjadi.
7. Segera setelah tercapai keadaan kering permukaan jenuh ,masukan
500 gram benda uji ke dalam piknometer yang telah ditimbang
sebelumnya.
31

8. Periksa kembali bahwa selisih berat piknometer berisi sampel dengan


berat piknometer adalah 500 gram. Bila tidak maka untuk perhitungan,
angka 500 harus diganti dengan berat sampel yang dicatat.
9. Masukan air suling sampai mencapai 90% isi piknometer , putar ,
goncang, sampai tidak terlihat gelembung udarah di dalamnya.
10. Untuk mempercepat proses ini dapat digunakan pompa hampa udara,
tetapi harus diperhatikan jangan sampai ada air yang ikut terisap dapat
dilakukan dengan merebus piknometer.
11. Rendam piknometer berisi air sampai tanda batas.
12. Timbang piknometer berisi air dan benda uji sampai ketelitian 0,1
gram (Bt).
13. Keluarkan benda uj, keringkan dalam oven denga suhu (110 ± 5)º C
sampai berat tetap, kemudian dinginkan benda uji dalam desikator.
14. Setelah benda uji dingin kemudian timbanglah.
15. Tentukan berat piknometer berisi air penuh dan ukur suhu air guna
penyesuaian dengan suhu standar 25º C.

3.5.6 Perencanaan Campuran Metoda Bina Marga (BM).


Tahapan pembuatan benda uji atau specimen pengujian marshall
1. Keringkan agregat pada suhu 105º - 110º minimum selama 4 jam,
keluarkan dari alat pengering (oven) dan tunggu sampai beratnya tetap.
2. Pisah-pisahkan agregat kedalam fraksi-fraksi yang dikehendaki (sesuai
spek) dengan cara penyaringan.
3. Siapkan bahan untuk setiap benda uji yang diperlukan yaitu agregat
sebanyak ± 1200 gram sehingga menghasilkan tinggi benda uji kira-
kira 63,5 mm ± 1,27 mm
4. Pencampuran agregat agar sesuai dengan gradasi yang di inginkan
dilakukan dengan cara mengambil nilai dari batas spek untuk
memperoleh berat agregat yang diperlukan dari masing – masing fraksi
untuk membuat satu benda uji adalah dengan mengalihkan nilai tengah
tersebut terhadap total berat agregat.
32

5. Panaskan panci pencampur beserta agregat kira-kira 28ºC diatas suhu


pencampuran untuk aspal padat ,bila menggunakan aspal cair
pemanasan sampai 14ºC diatas suhu pencampuran.
6. Tuangkan aspal yang sudah mencapai tingkat kekentalan sebnyak yang
dibutuhkan dalam agregat yang sudah dipanaskan tersebut ,kemudian
aduklah dengan cepat ,dengan tetap mempertahankan masih didalam
tentang suhu pemadatan ,sampai agregat terselimuti aspal secara
merata.
7. Sementara itu atau sebelumnya ,perlu disiapkan alat untuk
memadatkan ,yaitu dengan membersikan peralatan perlengkapan
cetakan benda uji serta bagian muka penumbuk dengan seksama dan
panaskan sampai suhu antara 93,3ºC - 148,9ºC
8. Letakan cetakan diatas landasan pemadat dan tahan dengan pemegang
cetakan.
9. Letakan selembar kertas saring atau kertas penghisap yang sudah
digunting menurut ukuran cetakan kedalam dasar cetakan.
10. Masukan seluruh campuran ke dalam cetakan dan tusuk campuran
keras-keras dengan spatula yang dipanaskan sebanyak 15x keliling
pinggirannya dan 10x di bagian tengahnya.
11. Sipakan alat pemadat dan lakukan pemadatan dengan menumbuk
sepesimen dengan jumlah tumbukan sebnyak 35,50,75 dan 112 yang
disesuaikan dengan lalu lintas yang direncanakan.
12. Tumbukan dilakukan dengan tinggi jatuh 457,2 mm dengan selama
pemadatan harus diperhatikan agar kedudukan sumbu palu pemadat
selalu tega lurus pada alas cetakan.
13. Lepaskan pelat alas berikut leher sambung dari cetak benda uji,
kemudian cetakan yang berisi benda uji dibalikan dan pasang kembali
pelat asal berikut leher sambung pada cetakn yang dibalikan tadi
lakuan penumbukan lagi dengan jumlah yang sama.
14. Lepaskan keeping alas dan dinginkan sampai diperkirakan tidak akan
terjadi perubahan bentuk benda uji di kluarkan dari mould. Untuk
33

mempercepat proses pendinginan ,dapat digunakan kipas angina.


Proses pendinginan biasanya dilakukan sekitar 2-3 jam.
15. Keluarkan benda uji atau spesismen masrshall dari mould dengan hati-
hati dan kemudian letakan specimen permukaan yang rata dan biarkan
sampai benar-benar dingin. Sebaiknya didiamkan pada suhu ruang
selam 24 jam.
34

BAB IV
HASIL PENGUJIAN

4.1 Hasil Pengujian


Hasil pengujian yang dimuat kedalam bab ini adalah rangkuman dari semua
hasil pengujian yang telah dilakukan pada laboratorium uji tanah milik Politeknik
Negeri Manado.
Pengujian Keausan Agregat dengan Menggunakan Mesin Los Angeles.
Tabel 4.1 Keausan Agregat
SIEVE NO. BERAT SAMPLE ( gr )

Lolos Tertahan A B C D

1 ½" 1" 1250 - - -


1" 3/4" 1250 - - -
3/4" 1/2" 1250 2500 - -

1/2" 3/8" 1250 2500 - -


3/8" 1/4" - - - -
1/4" #4 - - 2500 -
#4 #8 - - 2500 5000
Berat Total 5000 5000 5000 5000

Jumlah Bola 12 11 8 6

SAMPLE NO. 1 2

Brt. sample (sebelum) A 5002 gr 5004 gr


Brt. sample (sesudah) B 3380 gr 3813 gr

ABRASI = (A-B)/A*100 32,43 % 23,80 %


RATA-RATA 28,114 %
Berdasarkan SK SNI 2417 – 1991, keausan agregat tergolong sebagai berikut :
1. Apabila nilai keausan yang diperoleh >40% maka agregat yang diuji tidak
baik digunakan dalam bahan perkerasan jalan
2. Apabila nilai keausan yang diperoleh <40% maka agregat yang diuji baik
digunakan dalam bahan perkerasan jalan.

Jadi, pengujian keausan agregat dengan menggunakan mesin Los Angeles


diatas diperoleh nilai keausan :28,1 % sehingga baik dalam bahan perkerasan
jalan.
35

Pengujian Analisa Saringan.


a. Batu Pecah 20’’ – 30’’

Tabel 4.2 Analisa Saringan Batu pecah 20’’ – 30’’


Siev e Size Indiv idu Akumulatif Indiv idu Akumulatif
No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
1" 25,4 681,27 681,27 13,72 86,28 85,54 759,72 759,72 15,19 84,81
3/4" 19,00 2624,72 3305,99 66,60 33,40 29,65 2945,81 3705,53 74,10 25,90
1/2" 12,50 1594,42 4900,41 98,72 1,28 1,03 1256,5 4962,04 99,22 0,78
3/8" 9,50 51,6 4952,03 99,76 0,24 0,26 25,4 4987,41 99,73 0,27
#4 4,75 9,5 4961,50 99,95 0,05 0,07 9,2 4996,65 99,91 0,09
#8 2,36 1,8 4963,29 99,99 0,01 0,04 1,3 4997,93 99,94 0,06
#16 1,18 0,4 4963,65 99,99 0,01 0,03 0,5 4998,38 99,95 0,05
#30 0,600 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 2,0 5000,38 99,99 0,01
#50 0,300 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#100 0,150 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#200 0,075 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
Pan 0,0 4963,65 100,00 0,00 0,00 0,0 5000,38 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )

Gambar 4.1 Grafik Analisa Saringan Batu pecah 20’’ – 30’’


 Berat Sampel I = 4963 gram
 Berat Sampel II = 5001 gram
36

b. Batu Pecah 10’’ – 20’’

Tabel 4.3 Analisa Saringan Batu pecah 10’’ – 20’’


Siev e Size Indiv idu Akumulatif Indiv idu Akumulatif
No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 2765,86 2765,86 55,31 44,69 43,79 2861,79 2861,79 57,12 42,88
1/2" 12,50 1667,04 4432,90 88,64 11,36 8,15 1901,0 4762,82 95,07 4,93
3/8" 9,50 528,5 4961,36 99,21 0,79 0,49 237,7 5000,52 99,81 0,19
#4 4,75 38,5 4999,85 99,98 0,02 0,10 1,1 5001,59 99,83 0,17
#8 2,36 1,3 5001,15 100,00 0,00 0,07 0,9 5002,46 99,85 0,15
#16 1,18 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,02 5,4 5007,90 99,96 0,04
#30 0,600 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 2,0 5009,90 100,00 0,00
#50 0,300 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
#100 0,150 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
#200 0,075 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
Pan 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )

Gambar 4.2 Garfik Analisa Saringan Batu pecah 10’’ – 20’’


 Berat Sampel I = 5002 gram
 Berat Sampel II = 5010 gram
37

c. Batu Pecah 5’’ – 10’’


Tabel 4.4 Analisa Saringan Batu pecah 5’’ – 10’’
Siev e Size Indiv idu Akumulatif Indiv idu Akumulatif
No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2" 12,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8" 9,50 225,45 225,45 15,02 84,98 81,90 318,17 318,17 21,18 78,82
#4 4,75 1114,40 1339,85 89,26 10,74 10,79 1020,98 1339,15 89,16 10,84
#8 2,36 159,09 1498,94 99,86 0,14 0,15 160,31 1499,46 99,83 0,17
#16 1,18 2,00 1500,94 100,00 0,00 0,04 1,30 1500,76 99,92 0,08
#30 0,600 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,70 1501,46 99,96 0,04
#50 0,300 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
#100 0,150 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
#200 0,075 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
Pan 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,00 0,00 1501,46 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )

Gambar 4.3 Grafik Analisa Saringan 5’’ – 10”


 Berat Sampel I = 1501 gram
 Berat Sampel II = 1502 gram
38

d. Abu Batu
Tabel 4.5 Analisa Saringan Abu Batu
Siev e Size Indiv idu Akumulatif Indiv idu Akumulatif
No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2" 12,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8" 9,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
#4 4,75 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
#8 2,36 288,60 288,60 19,20 80,80 80,38 301,12 301,12 20,05 79,95
#16 1,18 394,23 682,83 45,43 54,57 54,34 388,11 689,23 45,89 54,11
#30 0,600 250,86 933,69 62,12 37,88 37,62 251,70 940,93 62,65 37,35
#50 0,300 196,42 1130,11 75,19 24,81 24,94 184,41 1125,34 74,92 25,08
#100 0,150 145,20 1275,31 84,85 15,15 15,18 148,11 1273,45 84,78 15,22
#200 0,075 128,03 1403,34 93,37 6,63 6,36 137,12 1410,57 93,91 6,09
Pan 98,27 1501,61 100,00 0,00 0,00 91,16 1501,73 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )

Gambar 4.4 Grafik Analisa Saringan Abu Batu

 Berat Sampel I = 1502 gram


 Berat Sampel II = 1502 gram
39

e. Kombinasi Agregat Gabungan.


Tabel 4.6 Kombinasi Agregat Gabungan
SIEVE SIZE 1 2 3 4 5 MODIFIKASI / MIX DESIGN HASIL SPESIFIKASI
NO. mm 20-30 10-20 5-13 0-5 PC 20-30 10-20 5-13 0-5 PC KOMBINASI
11/2'' 37,5 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 11,00 20,00 24,00 43,00 2,00 100,00 100
1" 25,4 85,54 85,54 100,00 100,00 100,00 9,41 17,11 24,00 43,00 2,00 95,52 90-100
3/4" 19,00 29,65 29,65 100,00 100,00 100,00 3,26 5,93 24,00 43,00 2,00 78,19 76-90
1/2" 12,50 1,03 1,03 100,00 100,00 100,00 0,11 0,21 24,00 43,00 2,00 69,32 60-78
3/8" 9,50 0,26 0,26 81,90 100,00 100,00 0,03 0,05 19,66 43,00 2,00 64,74 52-71
#4 4,75 0,07 0,07 10,79 100,00 100,00 0,01 0,01 2,59 43,00 2,00 47,61 35-54
#8 2,36 0,04 0,04 0,15 80,38 100,00 0,00 0,01 0,04 34,56 2,00 36,61 23-41
#16 1,18 0,03 0,03 0,04 54,34 100,00 0,00 0,01 0,01 23,37 2,00 25,39 13-30
#30 0,600 0,01 0,01 0,02 37,62 100,00 0,00 0,00 0,00 16,18 2,00 18,18 10-22
#50 0,300 0,01 0,01 0,02 24,94 100,00 0,00 0,00 0,00 10,73 2,00 12,73 6-15
#100 0,150 0,01 0,01 0,02 15,18 100,00 0,00 0,00 0,00 6,53 2,00 8,54 4-10
#200 0,075 0,01 0,01 0,02 6,36 100,00 0,00 0,00 0,00 2,73 2,00 4,74 3-7

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4


3/8 1/2 3/4 1" 1,5"
100

90

80

70

Gradasi
LOLOS (%)

60

50
Spesifikasi

40

30

20

10

0.075 0.15 0.30 0.60 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25
UKURAN SARINGAN (mm)

JENIS MATERIAL DAN PERSENTASI KOMBINASI MATERIAL


NO. JENIS MATERIAL PERSENTASE MIX DESIGN (%)
1 Split 20-30 : mm 11,0 %
2 Split 10-20 : mm 20,0 %
3 Split 5-13 : mm 24,0 %
4 Spilt 0-5 : mm 43,0 %
5 PC : mm 2,0 %
100,0 %

Gambar 4.5 Grafik Kombinasi Agregat Gabungan


40

Pengujian Berat Jenis dan Penyerapan


a. Agregat Kasar.
Tabel 4.7 Berat Jenis Batu Pecah 20’’ – 30’’
PEMERIKSAAN BATU PECAH 20-30 1 2 RATA-RATA
Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1002,0

Kering oven B2 gr 979,64 982,03

Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,64

Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1070,10 1078,00

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,743 2,792 2,768

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,649 2,696 2,673

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,743 2,792 2,768

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 2,078 2,034 2,056

Keterangan :Material lolos #1 1/2" tertahan #3/4"

Tabel 4.8 Berat Jenis Batu Pecah 10’’ – 20’’


PEMERIKSAAN BATU PECAH 10-20 1 2 RATA-RATA
Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1001,00

Kering oven B2 gr 981,14 983,34

Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,67

Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1061,98 1056,5

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,675 2,626 2,650

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,593 2,552 2,573

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,675 2,626 2,650

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 1,922 1,796 1,859

Keterangan :Material lolos #3/4" tertahan #3/8"

Tabel 4.9 Berat Jenis Batu Pecah 5’’ – 10’’


PEMERIKSAAN BATU PECAH 5-13 1 2 RATA-RATA
Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1000,00

Kering oven B2 gr 979,89 977,47

Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,64

Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1076,59 1073,59

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,793 2,781 2,787

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,695 2,673 2,684

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,793 2,781 2,787

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 2,052 2,305 2,179

Keterangan :Material lolos #3/8" tertahan #4"


41

b. Agregat Halus
Tabel 4.10 Berat Jenis Abu Batu
PEMERIKSAAN Abu Batu 1 2 RATA-RATA
Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 500,59 500,48

Kering oven B2 gr 493,01 494,00

Berat Piknometer + air B3 gr 666,22 667,57

Benda piknometer + Benda uji + air B1 gr 976,30 977,96

Berat Jenis Bulk B2/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,588 2,599 2,593

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,628 2,633 2,630

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,695 2,690 2,693

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 1,537 1,312 1,425

Keterangan :Material lolos #3/4" tertahan # Pan


c. Berat Jenis Penyerapan Kombinasi Agregat AC-Base.
Tabel 4.11 Berat Jenis Kombinasi

MATERIAL PERSENTASE BULK SP.GR. SP. GRAVITY SP. GRAVITY PENYERAPAN


OVEN DRY SSD APPARENT
(%) ( gr/cc ) ( gr/cc ) ( gr/cc ) (%)

1 2 3 4 5 6

SPLIT 20-30 11,00 2,768 2,673 2,768 2,056

SPLIT 10-20 20,00 2,650 2,573 2,650 1,859

SPLIT 5-10 24,00 2,787 2,684 2,787 2,179

ABU BATU 43,00 2,593 2,630 2,693 1,425

PC 2,00 3,150 3,150 3,150

HASIL KOMBINASI 100,00 2,677 2,645 2,722 1,745

Keterangan :
 Berat Jenis Efektif = 2700 gr/cc
 Penyerapan = 0,318 %
42

4.1.4 Pengujian Kekerasan Agregat Kasar.


Tabel 4.12 Kekerasan Agregat
Pemeriksaan I
Berat benda uji tertahan saringan 9,5 mm 3407
Berat benda uji tertahan saringan 2,36 mm 2804,85

Nilai kekerasan = 17,8 %

Jadi ,karna nilai kekerasan 17,8 % dan syarat kekerasan tidak boleh
melebihi 30%-45% maka batu ini bisa digunakan untuk konstruksi perkerasan
lentur.

Nilai Kekerasan =

4.1.5 Pengujian Berat Isi


Agregat Kasar.
a. Batu Pecah 20’’ – 30”

Tabel 4.13 Berat Isi Batu pecah 20” – 30”


Agregat Kasar
Pemeriksaan Padat Lepas
( gr ) (kg )
Berat Mould W1 7937 7937
Berat Mould +
W2 22000 20400
benda uji
W3 = W2 -
Berat benda uji 14063 12463
W1
Berat Mould + air W4 11823 11823
Berat air / volume
V = W4 - W1 3886 3886
Mould
Berat Isi Agregat (kg/liter) 3.61 3.20
43

b. Batu Pecah 10” – 20”

Tabel 4.14 Berat Isi Batu Pecah 10’’ – 20”


Agregat Kasar
Pemeriksaan Padat Lepas
( gr ) (kg )
Berat Mould W1 7937 7937
Berat Mould +
W2 21700 20280
benda uji
W3 = W2 -
Berat benda uji 13763 12343
W1
Berat Mould + air W4 11823 11823
Berat air / volume
V = W4 - W1 3886 3886
Mould
Berat Isi Agregat (kg/liter) 3.54 3.17

c. Batu Pecah 5” – 10’’

Tabel 4.15 Berat Isi Batu Pecah 5’’ – 10’’


Agregat Kasar
Pemeriksaan Padat Lepas
( gr ) (kg )
Berat Mould W1 7937 7937
Berat Mould +
W2 21360 20320
benda uji
W3 = W2 -
Berat benda uji 13423 12383
W1
Berat Mould + air W4 11823 11823
Berat air / volume
V = W4 - W1 3886 3886
Mould
Berat Isi Agregat (kg/liter) 3.45 3.18
Agregat Halus
44

a. Abu Batu

Tabel 4.16 Berat Isi Abu Batu


Agregat Halus
Pemeriksaan Padat Lepas
( gr ) (kg )
Berat Mould W1 7937 7937
Berat Mould +
W2 23860 22660
benda uji
W3 = W2 -
Berat benda uji 15923 14723
W1
Berat Mould + air W4 11823 11823
Berat air / volume
V = W4 - W1 3886 3886
Mould
Berat Isi Agregat (kg/liter) 4,09 3.78

4.2 Rekaptulasi Pengujian Agregat

Tabel 4.17 Rekaptulasi Pengujian Agregat

AGGREGATE SPESIFIKASI AC-BASE


NO. JENIS PENGUJIAN KETERANGAN
2-3 1-2 0.5-1 Abu Batu Kombinasi MIN. MAX.

1 Analisa Saringan
% Kombinasi
No. (mm)
11/2'' 37,5 100,00 100,000 100,000 100,000 100,00 100 100 Agg 2-3 = 11 %
1" 25,4 85,54 100,00 100,00 100,00 95,52 90 100 Agg 1-2 = 20 %
3/4" 19,0 29,7 43,79 100,00 100,00 78,19 76 90 Agg 0.5-1= 24 %
1/2" 12,50 1,03 8,15 100,00 100,00 69,32 60 78 AB 0-0.5= 43 %
3/8" 9,50 0,26 0,49 81,90 100,00 64,74 52 71 PC = 2 %
#4 4,75 0,07 0,10 10,79 100,00 47,61 35 54
#8 2,36 0,04 0,07 0,15 80,38 36,61 23 41
#16 1,18 0,03 0,02 0,04 54,34 25,39 13 30
#30 0,60 0,01 0,00 0,02 37,62 18,18 10 22
#50 0,30 0,01 0,00 0,02 24,94 12,73 6 15
#100 0,15 0,01 0,00 0,02 15,18 8,54 4 10
#200 0,075 0,01 0,00 0,00 6,36 4,74 3 7

2 Berat Jenis
Bulk 2,768 2,650 2,787 2,677 - - gr/cc
SSD 2,673 2,573 2,684 2,645 - - gr/cc
Apparent 2,768 2,650 2,787 2,722 - - gr/cc
Penyerapan 2,056 1,859 2,179 1,745 - - %

3 Abrasi 28,114 - 40 %
45

Dari hasil pengujian agregat di atas kombinasi agregat kasar ,halus dan
bahan pengisi filler sesuai dengan spesifikasi amplop gradsi campuran aspal AC-
Base adalah sebagai berikut :
 Agregat Batu Pecah 20’’ – 30’’ = 11%
 Agregat Batu Pecah 10” – 20’’ = 20%
 Agregat Batu Pecah 0,5” – 10” = 24%
 Abu Batu = 43%
 Filler = 2%
100%

4.3 Rangkuman Hasil Mix Design AC-Base.


Tabel 4.18 Estimasi Kadar Aspal Optimum

JOB MIX DESIGN


Asphalt Concrete Base (AC_Base)
Tugas Akhir
Estimasi Kadar Aspal Optimum :

Pb = 0.035 (% CA) + 0.045 (%FA) + 0.18 (% Filler) + Konstanta

Proporsi Aggregate :
- Split 20-30 = 11,00 %
- Split 10-20 = 20,0 %
- Split 5-13 = 24,0 %
- Abu Batu (0-5) = 43,0 %
- PC = 2,0 %
- Total Aggregate = 100,0 %

Note :

Konstanta AC = 0.5 - 1.0 %

HASIL KOMBINASI AGGREGATE


Nomor Saringan 11/2'' 1" 3/4" 1/2" 3/8" #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200

Hasil Kombinasi 100,00 95,52 78,19 69,32 64,74 47,61 36,61 25,39 18,18 12,73 8,54 4,74

Spesifikasi 100 90-100 76-90 60-78 52-71 35-54 23-41 13-30 10-22 6-15 4-10 3-7

CA = 100,00 - 47,61 = 52,39 59


FA = 47,61 - 4,74 = 42,87 38
FF = 4,74

Pb = 5,62 5.5 %

Hasil :

Variasi Kadar Aspal = 4.5 % , 5 % , 5.5 % , 6 % dan 6.5 %


46

Tabel 4.19 Komposisi Persentase Campuran Aspal


Jenis Aggregate Aggregat Campuran Keterangan
Split 19-25 = 11,0 % 10,4 % ex Kema
Split 13-19 = 20,0 % 18,9 % ex Kema
Split 5-13 = 24,0 % 22,7 % ex Kema
Abu bBatu = 43,0 % 40,7 % ex Kema
PC = 2,0 % 1,9 % Tonasa
Aspal 60/70 = - 5,30 % Pertamina
Total = 100,0 % 100,0 %

Sebelum mendapatkan nilai kadar aspal optimum dapat dilihat hasil grafik
Marshall Test dibawah sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan.
Gambar 4.6 Grafik Density

2,530
DENSITY ( gr/cm3 )

2,480

2,430

2,396
2,380

2,330

2,280
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Asphalt %

Gambar 4.7 Grafik Stability


47

STABILITY ( Kg )

2400

2200

2067,89
2000

1800

1600

1400

1200

1000
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Asphalt %

Gambar 4.8 Grafik Flow


FLOW ( mm )

6,50

5,50

4,50

3,82
3,50

2,50

1,50
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %

Gambar 4.9 Grafik Quotient


48

QUOTIENT ( Kg/mm )

600

540,91
500

400

300

200

100

0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %

Gambar 4.10 Grafik VIM


VIM ( % )

8,00

7,00

6,00

5,00

4,00

3,24
3,00

2,00
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %
49

Gambar 4.11 Grafik VMA

VMA ( % )

18,0

17,0

16,0

15,34
15,0

14,0

13,0

12,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %

Gambar 4.12 Grafik VFB


VFB ( % )

100,0

90,0

80,0
78,9

70,0

60,0

50,0

40,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %
50

SIFAT-SIFAT CAMPURAN

Density

Stabilitas Marshall

Kelelehan Marshall

Marshall Quotient

Rongga Terisi Aspal (VFB)

Rongga dalam Aggregate (VMA)

Rongga dalam Campuran (VIM)

Kadar Aspal
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5

Keterangan :

Kadar Aspal Rancangan = 5,30 %


Rentang Kadar Aspal 4,80 - 5,80 %

Gambar 4.13 Grafik Presentase Sifat-Sifat Campuran.

Dari hasil pengujian Marshall Test nilai kadar aspal optimum dari 5
variasi kadar aspal yakni, 4% ,4.5% ,5% ,5.5% ,6% dan ,6.5% didapati rentang
kadar aspal 4.80 % - 5.80 % sesuai spesifikasi umum bina marga revisi 3 divisi 6
perkerasan aspal ,dan untuk pemilihan kadar aspal optimum yakni 5.5 % untuk
material dari quarry Kema. Nilai Marshall Test kadar aspal optimum 5.5 % dapat
dilihat pada tabel 4.20 dibawah.
Tabel 4.20 Mix Property Gabungan.

NO. URAIAN Satuan HASIL PENGUJIAN SPESIFIKASI


MIN. MAX.

1 Kadar Aspal % 5,30 - -


2 Penyerapan % 0,318 - -
3 Bulk Density gr/cm3 2,396 - -
4 Rongga dlm campuran ( VIM ) % 3,24 3,0 5,0
5 Rongga dlm aggregate ( VMA ) % 15,34 13,0 -
6 Rongga terisi aspal ( VFB ) % 78,9 65,0 -
7 Stability Marshall kg 2067,9 1800 -
8 Kelelehan Marshall mm 3,820 3,0 6,0
9 Marshall Quotient kg/mm 540,9 250,0
10 Berat Jenis Maksimum (GMM) gr/cc 2,4 - -
51

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan.
Setelah melakukan pengujian agregat kasar ,halus dan filler agregat untuk
bahan lapis Asphalt Concrete – Base (AC-Base) diperoleh hasil pengujian
persentase agregat kasar ,halus dan filler yakni,
 Batu Pecah 20’’ – 30” = 11 %
 Batu Pecah 10” – 20” = 20 %
 Batu Pecah 5” – 10” = 24 %
 Abu Batu = 43 %
 Filler = 2%
Dan untuk hasil pengujian campuran briket Asphalt Concrete – Base (AC-
Base) yang terbagi dalam lima variasi kadar aspal yakni , 4.5 % , 5 % , 5,5 %
,6% dan 6,5% diperoleh hasil kadar aspal optimum 5,30 % dengan nilai Stability
yang baik yakni 2067,89 kg dengan nilai spesifikasi Asphalt Concrete – Base
(AC-Base) yang ditentukan adalah 1800 kg.

5.2 Saran.
Diharapkan ada penelitian lebih lanjut untuk penambahan material untuk
mengurangi persentase kadar aspal mengingat biaya aspal lebih mahal dari bahan
campuran yang lain.
52

DAFTAR PUSTAKA

BS 812 : PART 110 : 1990. Uji Kekerasan Agregat Kasar dengan Tekanan
Laboratorium Uji Bahan. 2016. Job Sheet Pengujian Campuran Aspal. Jurusan
Politeknik Negeri Manado.
Modul Pratikum Laboratorium Perkerasan Jalan ,Jurursan Teknik Sipil ,Institute
Teknologi Bandung 2001.
Perencanan Campuran Metoda Binamarga Modul Praktikum Laboratorium
Rekayasa Jalan ,Institute Teknnologi Bandung 2001
SNI 03-1968-1990 ,Metode Pengujian Tentang Analisis Saringan Agregat Halus
Dan Kasar.
SNI 03-1969-1990 Metode Pengujian Berat Jenis Dan Penyerapan Air Agregat
Kasar Dan Halus.
SNI 03-4804-1998 Metode Pengujian Berat Isi dan Rongga udara dalam agregat.
SNI 2417:2008 Cara Uji Keausan Agregat dengan mesin abrasi Los Angeles.
Spesifikasi Umum 2010 (revisi 3) DIVISI 6 Perkerasaan Aspal
Sukirman, Sulvia.1999 ”Perkerasaan Lentur Jalan Raya” Bandung : NOVA
53

LAMPIRAN
54

Dokumentasi
1. Quarry Kema.

Sumber : Google Maps

 Dokumentasi lokasi pengambilan material batu pecah.


55

2. Pengujian Analisa Saringan

3. Keausan Agregat
56

4. Kekerasan Agregat
57

5. Berat Jenis dan Penyerapan


58

6. Pengujian Berat Isi


59

7. Pencampuran Agregat dengan Aspal.


60

8. Pengujian Marshall Test


PENGUJIAN AGREGAT BATU PECAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

RANGKUMAN HASIL PENGUJIAN AGGREGATE


Pekerjaan : Tugas Akhir
Lokasi : lab uji Bahan Tanggal : 7 Juli 2014
Quarry : ex Kema

AGGREGATE SPESIFIKASI AC-BASE


NO. JENIS PENGUJIAN KETERANGAN
2-3 1-2 0.5-1 Abu Batu Kombinasi MIN. MAX.

1 Analisa Saringan
% Kombinasi
No. (mm)
11/2'' 37,5 100,00 100,000 100,000 100,000 100,00 100 100 Agg 2-3 = 11 %
1" 25,4 85,54 100,00 100,00 100,00 95,52 90 100 Agg 1-2 = 20 %
3/4" 19,0 29,7 43,79 100,00 100,00 78,19 76 90 Agg 0.5-1= 24 %
1/2" 12,50 1,03 8,15 100,00 100,00 69,32 60 78 AB 0-0.5= 43 %
3/8" 9,50 0,26 0,49 81,90 100,00 64,74 52 71 PC = 2 %
#4 4,75 0,07 0,10 10,79 100,00 47,61 35 54
#8 2,36 0,04 0,07 0,15 80,38 36,61 23 41
#16 1,18 0,03 0,02 0,04 54,34 25,39 13 30
#30 0,60 0,01 0,00 0,02 37,62 18,18 10 22
#50 0,30 0,01 0,00 0,02 24,94 12,73 6 15
#100 0,15 0,01 0,00 0,02 15,18 8,54 4 10
#200 0,075 0,01 0,00 0,00 6,36 4,74 3 7
2 Berat Jenis
Bulk 2,768 2,650 2,787 2,677 - - gr/cc
SSD 2,673 2,573 2,684 2,645 - - gr/cc
Apparent 2,768 2,650 2,787 2,722 - - gr/cc
Penyerapan 2,056 1,859 2,179 1,745 - - %

3 Abrasi 28,114 - 40 %
Cat : Hasil pengujian ini digunakan sebagai sebagai syarat Tugas Akhir
Disiapkan oleh Diperiksa dan disetujui oleh Mengetahui
Kontraktor, Konsultan, Bagian Pelaksana Kegiatan,
Tgl. Tgl. Tgl.
11
20
24
43
2
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGGREGATE


AASHTO T.27 - 74
Pekerjaan : Tugas Akhir
Lokasi : lab uji Bahan
Jenis Sample : Batu Pecah 20-30 ex KEMA

Berat sample = 4964,0 gr. Berat sample = 5001 gr.

Sieve Size Individu Akumulatif Individu Akumulatif


No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100
1" 25,4 681,27 681,27 13,72 86,28 85,54 759,72 759,72 15,19 84,81
3/4" 19,00 2624,72 3305,99 66,60 33,40 29,65 2945,81 3705,53 74,10 25,90
1/2" 12,50 1594,42 4900,41 98,72 1,28 1,03 1256,5 4962,04 99,22 0,78
3/8" 9,50 51,6 4952,03 99,76 0,24 0,26 25,4 4987,41 99,73 0,27
#4 4,75 9,5 4961,50 99,95 0,05 0,07 9,2 4996,65 99,91 0,09
#8 2,36 1,8 4963,29 99,99 0,01 0,04 1,3 4997,93 99,94 0,06
#16 1,18 0,4 4963,65 99,99 0,01 0,03 0,5 4998,38 99,95 0,05
#30 0,600 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 2,0 5000,38 99,99 0,01
#50 0,300 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#100 0,150 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
#200 0,075 0,0 4963,65 99,99 0,01 0,01 0,0 5000,38 99,99 0,01
Pan 0,0 4963,65 100,00 0,00 0,00 0,0 5000,38 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGGREGATE


AASHTO T.27 - 74
Pekerjaan : Tugas Akhir
Lokasi : lab uji Bahan
Jenis Sample : Batu Pecah 10-20 ex KEMA
Berat sample = 5001,0 gr. Berat sample = 5010 gr.

Sieve Size Individu Akumulatif Individu Akumulatif


No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 2765,86 2765,86 55,31 44,69 43,79 2861,79 2861,79 57,12 42,88
1/2" 12,50 1667,04 4432,90 88,64 11,36 8,15 1901,0 4762,82 95,07 4,93
3/8" 9,50 528,5 4961,36 99,21 0,79 0,49 237,7 5000,52 99,81 0,19
#4 4,75 38,5 4999,85 99,98 0,02 0,10 1,1 5001,59 99,83 0,17
#8 2,36 1,3 5001,15 100,00 0,00 0,07 0,9 5002,46 99,85 0,15
#16 1,18 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,02 5,4 5007,90 99,96 0,04
#30 0,600 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 2,0 5009,90 100,00 0,00
#50 0,300 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
#100 0,150 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
#200 0,075 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00
Pan 0,0 5001,15 100,00 0,00 0,00 0,0 5009,90 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGGREGATE


AASHTO T.27 - 74
Pekerjaan : Tugas Akhir
Lokasi : lab uji Bahan
Jenis Sample : Batu Pecah 5-13 ex KEMA
Berat sample = 1501,0 gr. Berat sample = 1502 gr.

Sieve Size Individu Akumulatif Individu Akumulatif


No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2" 12,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8" 9,50 225,45 225,45 15,02 84,98 81,90 318,17 318,17 21,18 78,82
#4 4,75 1114,40 1339,85 89,26 10,74 10,79 1020,98 1339,15 89,16 10,84
#8 2,36 159,09 1498,94 99,86 0,14 0,15 160,31 1499,46 99,83 0,17
#16 1,18 2,00 1500,94 100,00 0,00 0,04 1,30 1500,76 99,92 0,08
#30 0,600 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,70 1501,46 99,96 0,04
#50 0,300 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
#100 0,150 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
#200 0,075 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,02 0,00 1501,46 99,96 0,04
Pan 0,00 1500,94 100,00 0,00 0,00 0,00 1501,46 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN ANALISA SARINGAN AGGREGATE


AASHTO T.27 - 74
Pekerjaan : Tugas Akhir
Lokasi : lab uji Bahan
Jenis Sample : Batu Pecah 0-5 ex KEMA
Berat sample = 1503,0 gr. Berat sample = 1502 gr.

Sieve Size Individu Akumulatif Individu Akumulatif


No. mm Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos Rata2 Spec. Brt. Ret. Brt. Ret. Ret. Lolos
(gr) (gr) % % (gr) (gr) % %
11/2'' 37,5 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1" 25,4 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/4" 19,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
1/2" 12,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
3/8" 9,50 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
#4 4,75 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 100,00
#8 2,36 288,60 288,60 19,20 80,80 80,38 301,12 301,12 20,05 79,95
#16 1,18 394,23 682,83 45,43 54,57 54,34 388,11 689,23 45,89 54,11
#30 0,600 250,86 933,69 62,12 37,88 37,62 251,70 940,93 62,65 37,35
#50 0,300 196,42 1130,11 75,19 24,81 24,94 184,41 1125,34 74,92 25,08
#100 0,150 145,20 1275,31 84,85 15,15 15,18 148,11 1273,45 84,78 15,22
#200 0,075 128,03 1403,34 93,37 6,63 6,36 137,12 1410,57 93,91 6,09
Pan 98,27 1501,61 100,00 0,00 0,00 91,16 1501,73 100,00 0,00

#200 #100 #50 #30 #16 #8 #4 3/8" 1/2 3/4 1" 11/20''
100

90

80

70
LOLOS( % )

60

50

40

30

20

10

0.075 0.150 0.300 0.600 1.18 2.36 4.75 9.5 12.5 19.0 25.4 37.5
Ukuran Saringan ( mm )
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

ABRASI AGGREGATE
Dengan Mesin Los Angeles

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : Laboratorium Uji Bahan Tanggal Uji : 19-21 Maret 2018
Jenis Sample : Batu Pecah Ex.Kema

SIEVE NO. BERAT SAMPLE ( gr )

Lolos Tertahan A B C D

1 ½" 1" 1250 - - -


1" 3/4" 1250 - - -
3/4" 1/2" 1250 2500 - -
1/2" 3/8" 1250 2500 - -
3/8" 1/4" - - - -
1/4" #4 - - 2500 -
#4 #8 - - 2500 5000
Berat Total 5000 5000 5000 5000

Jumlah Bola 12 11 8 6

SAMPLE NO. 1 2

Brt. sample (sebelum) A 5002 gr 5004 gr


Brt. sample (sesudah) B 3380 gr 3413 gr
ABRASI = (A-B)/A*100 32,43 gr 31,79 %
RATA-RATA 32,111 %
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN


KOMBINASI AGGREGATE AC-BASE

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : lab uji Bahan
Jenis Sample : ex Kema

Jenis Material : Split 19-25 = 11,0 %


: Split 13-19 = 20,0 %
: Split 5-13 = 24,0 %
: Abu Batu = 43,0 %
: PC = 2,0 %

MATERIAL PERSENTASE BULK SP.GR. SP. GRAVITY SP. GRAVITY PENYERAPAN


OVEN DRY SSD APPARENT
(%) ( gr/cc ) ( gr/cc ) ( gr/cc ) (%)

1 2 3 4 5 6

SPLIT 20-30 11,00 2,768 2,673 2,768 2,056

SPLIT 10-20 20,00 2,650 2,573 2,650 1,859

SPLIT 5-10 24,00 2,787 2,684 2,787 2,179

ABU BATU 43,00 2,593 2,630 2,693 1,425

PC 2,00 3,150 3,150 3,150

HASIL KOMBINASI 100,00 2,677 2,645 2,722 1,745

Keterangan :

- Berat Jenis Efektif = 2,700


- Penyerapan = 0,318
Disiapkan oleh Diperiksa dan disetujui oleh Mengetahui
Kontraktor, Konsultan, Pengawas Quality,
Tgl. Tgl. Tgl.

Nama : Nama : Nama :


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN


AGGREGATE KASAR

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : Laboratorium Uji Bahan Tanggal Uji : 20-22 Maret 2018
Jenis Sample : Batu Pecah Ex.Kema

PEMERIKSAAN BATU PECAH 20-30 1 2 RATA-RATA


Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1002,0
Kering oven B2 gr 979,64 982,03
Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,64
Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1070,10 1078,00

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,743 2,792 2,768

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,649 2,696 2,673

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,743 2,792 2,768

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 2,078 2,034 2,056

Keterangan :Material lolos #1 1/2" tertahan #3/4"

PEMERIKSAAN BATU PECAH 10-20 1 2 RATA-RATA


Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1001,00

Kering oven B2 gr 981,14 983,34

Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,67

Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1061,98 1056,5

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,675 2,626 2,650

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,593 2,552 2,573

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,675 2,626 2,650

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 1,922 1,796 1,859

Keterangan :Material lolos #3/4" tertahan #3/8"

PEMERIKSAAN BATU PECAH 5-13 1 2 RATA-RATA


Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 1000,00 1000,00

Kering oven B2 gr 979,89 977,47

Berat keranjang (kosong) dlm air B3 gr 447,59 447,64

Benda uji + Air + Keranjang B1 gr 1076,59 1073,59

Berat Jenis Bulk B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,793 2,781 2,787

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,695 2,673 2,684

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,793 2,781 2,787

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 2,052 2,305 2,179


Keterangan :Material lolos #3/8" tertahan #4"
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

BERAT JENIS DAN PENYERAPAN


AGGREGATE HALUS

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : Laboratorium Uji Bahan Tanggal Uji : 20-22 Maret 2018
Jenis Sample : Abu batu 0-5

PEMERIKSAAN BATU PECAH 20-30 1 2 RATA-RATA


Berat benda uji permukaan jenuh Bj Jenuh gr 500,59 500,48
Kering oven B2 gr 493,01 494,00
Berat Piknometer + air B3 gr 666,22 667,57
Benda piknometer + Benda uji + air B1 gr 976,30 977,96

Berat Jenis Bulk B2/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,588 2,599 2,593

Berat Jenis SSD Bj/(B3+Bj-B1) gr/cc 2,628 2,633 2,630

Berat Jenis Semu B2/(B3+B2-B1) gr/cc 2,695 2,690 2,693

Penyerapan (Bj-B2)/B2*100 % 1,537 1,312 1,425

Keterangan :Material lolos #3/4" tertahan # Pan


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

BERAT ISI
AGGREGATE KASAR DAN HALUS

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : Laboratorium Uji Bahan Tanggal Uji 26-28 Maret
Jenis Sample : Batu Pecah Ex.Kema

PEMERIKSAAN BATU PECAH 20-30 Lepas Padat


Berat Mould W1 kg 7937,00 7937,00
Berat Mould + Benda Uji W2 kg 20400,00 22000,00
Berat benda uji W3 = W2 - W1 kg 12463,00 14063,00
Benda Mould + Air W4 kg 11823,00 11823,00

Volume Mould V = W4-W1 kg 3886,000 3886,000

Berat Isi Agregat W3/V kg/liter 1,570 1,772

PEMERIKSAAN BATU PECAH 10-20 Lepas Padat


Berat Mould W1 kg 7937,00 7937,00

Berat Mould + Benda Uji W2 kg 20280,00 21700,00


Berat benda uji W3 = W2 - W1 kg 12343,00 13763,00
Benda Mould + Air W4 kg 11823,00 11823,00

Volume Mould V = W4-W1 kg 3886,000 3886,000

Berat Isi Agregat W3/V kg/liter 1,555 1,734

PEMERIKSAAN BATU PECAH 5-13 Lepas Padat


Berat Mould W1 kg 7937,00 7937,00

Berat Mould + Benda Uji W2 kg 20320,00 21360,00

Berat benda uji W3 = W2 - W1 kg 12383,00 13423,00

Benda Mould + Air W4 kg 11823,00 11823,00

Volume Mould V = W4-W1 kg 3886,000 3886,000


Berat Isi Agregat W3/V kg/liter 1,560 1,691

PEMERIKSAAN BATU PECAH 0-5 Lepas Padat


Berat Mould W1 kg 7937,00 7937,00

Berat Mould + Benda Uji W2 kg 22660,00 23860,00

Berat benda uji W3 = W2 - W1 kg 14723,00 15923,00

Benda Mould + Air W4 kg 11823,00 11823,00

Volume Mould V = W4-W1 kg 3886,000 3886,000

Berat Isi Agregat W3/V kg/liter 1,855 2,006


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN KEKERASAAN
AGREGAT KASAR

Pekerjaan : Tugas Akhir


Lokasi : Laboratorium Uji Bahan Tanggal Uji : 21-23 Maret 2018
Jenis Sample : Batu Pecah Ex.Kema

Pemeriksaan 1 2

Berat benda uji tertahan saringan 9,5 mm A 3407 gr 3410 gr

Berat benda uji tertahan saringan 2,36 mm B 2804,85 gr 2811 gr

Nilao Kekerasan (A-B)/A*100% 17,67 gr 17,57 %


RATA-RATA 17,620 %
MIX DESIGN AGGREGATE COLD BIN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

RANGKUMAN HASIL MIX DESIGN AC-BASE

KOMPOSISI
Jenis Aggregate Aggregat Campuran Keterangan
Split 19-25 = 11,0 % 10,4 % ex Kema
Split 13-19 = 20,0 % 18,9 % ex Kema
Split 5-13 = 24,0 % 22,7 % ex Kema
Abu bBatu = 43,0 % 40,7 % ex Kema
PC = 2,0 % 1,9 % Tonasa
Aspal 60/70 = - 5,50 % Pertamina
Total = 100,0 % 100,0 %

MIX PROPERTY
NO. URAIAN Satuan HASIL PENGUJIAN SPESIFIKASI
MIN. MAX.

1 Kadar Aspal % 5,50 - -


2 Penyerapan % 0,318 - -
3 Bulk Density gr/cm3 2,396 - -
4 Rongga dlm campuran ( VIM ) % 3,24 3,0 5,0
5 Rongga dlm aggregate ( VMA ) % 15,34 13,0 -
6 Rongga terisi aspal ( VFB ) % 78,9 65,0 -
7 Stability Marshall kg 2067,9 1800 -
8 Kelelehan Marshall mm 3,820 3,0 6,0
9 Marshall Quotient kg/mm 540,9 250,0
10 Berat Jenis Maksimum (GMM) gr/cc 2,4 - -

GRADASI KOMBINASI
Sieve No. 11/2'' 1" 3/4" 1/2" 3/8" #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200

1 100,00 95,52 78,19 69,32 64,74 47,61 36,61 25,39 18,18 12,73 8,54 4,74
Spec. 100 90-100 76-90 60-78 52-71 35-54 23-41 13-30 10-22 6-15 4-10 3-7

Cat : HasilUjipengujian ini digunakan


Bahan Jurusan sebagai sebagai syarat Tugas Akhir
Teknik Sipil

Mengetahui
PT. Antariksa Globalindo
Civil Engineering Consultant

Ir. Joni Taslim


Project Manager
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

JOB MIX DESIGN


Asphalt Concrete Base (AC_Base)
Tugas Akhir
Estimasi Kadar Aspal Optimum :

Pb = 0.035 (% CA) + 0.045 (%FA) + 0.18 (% Filler) + Konstanta

Proporsi Aggregate :

- Split 20-30 = 11,00 %


- Split 10-20 = 20,0 %
- Split 5-13 = 24,0 %
- Abu Batu (0-5) = 43,0 %
- PC = 2,0 %
- Total Aggregate = 100,0 %

Note :
Konstanta AC = 0.5 - 1.0 %

HASIL KOMBINASI AGGREGATE


Nomor Saringan 11/2'' 1" 3/4" 1/2" 3/8" #4 #8 #16 #30 #50 #100 #200
Hasil Kombinasi 100,00 95,52 78,19 69,32 64,74 47,61 36,61 25,39 18,18 12,73 8,54 4,74
Spesifikasi 100 90-100 76-90 60-78 52-71 35-54 23-41 13-30 10-22 6-15 4-10 3-7

CA = 100,00 - 47,61 = 52,39 59


FA = 47,61 - 4,74 = 42,87 38
FF = 4,74

Pb = 5,62 5.5 %

Hasil :

Variasi Kadar Aspal = 4.5 % , 5 % , 5.5 % , 6 % dan 6.5 %


4,50 kumulatif 5,00 kumulatif 5,50 kumulatif 6,00 kumulatif 6,50 kumulatif
11/2'' 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
1" 18,23 18,23 18,13 18,13 18,03 18,03 17,94 17,94 17,84 17,84
3/4" 199,30 217,52 198,25 216,38 197,21 215,24 196,17 214,11 195,12 212,97
1/2" 117,77 335,29 117,15 333,53 116,53 331,78 115,92 330,02 115,30 328,27
3/8" 68,31 403,60 67,95 401,48 67,59 399,37 67,24 397,26 66,88 395,15
#4 196,72 600,32 195,69 597,18 194,66 594,03 193,63 590,89 192,60 587,75
#8 126,05 726,37 125,39 722,57 124,73 718,76 124,07 714,96 123,41 711,16
#16 128,73 855,10 128,06 850,62 127,38 846,14 126,71 841,67 126,03 837,19
#30 82,55 937,65 82,12 932,74 81,68 927,83 81,25 922,92 80,82 918,01
#50 62,45 1000,10 62,12 994,86 61,80 989,63 61,47 984,39 61,14 979,15
#100 48,10 1048,20 47,85 1042,71 47,60 1037,22 47,34 1031,73 47,09 1026,24
#200 43,48 1091,68 43,25 1085,96 43,03 1080,25 42,80 1074,53 42,57 1068,82
LOLOS 200 30,32 1122,00 30,04 1116,00 29,75 1110,00 29,47 1104,00 29,18 1098,00
TOT AGR 1146,00 1140,00 1134,00 1128,00 1122,00
PC 24,0 24,0 24,0 24,0 24,0
ASPAL 54 60 66 72 78
1200,0 1200,0 1200,0 1200,0 1200,0
Asphalt Concrete Base ( AC-Base )
Variant Aggregate 2 Wt.Spl. 1200,0 gr.

SIEVE SIZE % Passing % Retained % Individual Weight Individual


NO. mm 20-30 10-20 5-13 0-5 PC 20-30 10-20 5-13 0-5 PC 20-30 10-20 5-13 0-5 PC 20-30 10-20 5-13 0-5 PC

11/2'' 37,5 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0
1" 25,4 85,54 100,00 100,00 100,00 100,00 14,46 0,00 0,00 0,00 0,00 14,46 0,00 0,00 0,00 0,00 173,49 0,00 0,00 0,00 0
3/4" 19,00 29,65 43,79 100,00 100,00 100,00 70,35 56,21 0,00 0,00 0,00 55,89 56,21 0,00 0,00 0,00 670,68 674,57 0,00 0,00 0
1/2" 12,50 1,03 8,15 100,00 100,00 100,00 98,97 91,85 0,00 0,00 0,00 28,62 35,64 0,00 0,00 0,00 343,47 427,67 0,00 0,00 0
3/8" 9,50 0,26 0,49 81,90 100,00 100,00 99,74 99,51 18,10 0,00 0,00 0,77 7,66 18,10 0,00 0,00 9,28 91,87 217,22 0,00 0
#4 4.75 0,07 0,10 10,79 100,00 100,00 99,93 99,90 89,21 0,00 0,00 0,19 0,40 71,11 0,00 0,00 2,25 4,75 853,31 0,00 0
#8 2,36 0,04 0,07 0,15 80,38 100,00 99,96 99,93 99,85 19,62 0,00 0,03 0,02 10,64 19,62 0,00 0,37 0,26 127,63 235,50 0
#16 1,18 0,03 0,02 0,04 54,34 100,00 99,97 99,98 99,96 45,66 0,00 0,01 0,05 0,11 26,03 0,00 0,10 0,65 1,32 312,41 0
#30 0,60 0,00 0,00 0,02 37,62 100,00 99,99 100,00 99,98 62,38 0,00 0,02 0,02 0,02 16,72 0,00 0,24 0,24 0,28 200,69 0
#50 0,30 0,01 0,00 0,02 24,94 100,00 99,99 100,00 99,98 75,06 0,00 0,00 0,00 0,00 12,67 0,00 0,00 0,00 0,00 152,08 0
#100 0,15 0,01 0,00 0,02 15,18 100,00 99,99 100,00 99,98 84,82 0,00 0,00 0,00 0,00 9,76 0,00 0,00 0,00 0,00 117,13 0
#200 0,075 0,01 0,00 0,02 6,36 100,00 99,99 100,00 99,98 93,64 0,00 0,00 0,00 0,00 8,82 0,00 0,00 0,00 0,00 105,88 0
Pan 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 0,01 0,00 0,02 6,36 100,00 0,12 -0,01 0,24 76,31 24,00

1200,0 1200,0 1200,0 1200,0 24,0

Proportion of Aggregate : 4,50 5,00 5,50 6,00 6,50 7,00 7,00


20-30 11,00 % 1146,00 1140,00 1134,00 1128,00 1122,00 1116,00
10-20 20,00 % 0,00 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
5-13 24,00 % 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
0-5 43,00 % 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
PC 2,00 % 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Aspal 54,0 60,0 66,0 72,0 78,0 84,0 0,0
Total Material 100,00 1200 1200 1200 1200 1200 1200 0
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252

Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568


e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL


ASSHTO T.245 - 90

Jenis Campuran : Asphalt Concrete Base (AC-Base) AGGREGATE BULK APP. KOMP. Pekerjaan : Tugas Akhir
Berat Jenis Aspal (T) : 1,030 a. SPLIT 20-30 2,768 2,767783 11 Tanggal Uji :
BJ. Bulk dari Total Agg. (U) : 2,677 Grade Aspal Penetrasi : 60/70 b. SPLIT 10-20 2,650 2,650 20 Lokasi Material : Ex.Kema
BJ. Efektif dari Total Agg. (V) : 2,700 Penyerapan Aspal (W) : 0,318 c. SPLIT 5-10 2,787 2,787 24 Proving Ring Calibration : 9,59898
Jenis Pekerjaan : Job Mix Design Cold Bin d. ABU BATU 2,593 2,693 43
e. PC 3,150 3,150 2

% Kadar Aspal Berat Sample ( Lab. ) Volume Brt. Jenis Brt. Jenis % Total Volume % Rongga Stability (kg) Marshall
Spl. Persentase Aggregate Berat Efektif Kering Dlm air SSD Sample Bulk Max. Aspal Agg. dlm dlm Terisi Bacaan Kalibrasi Koreksi Flow Quotient
No. Terhadap Total Camp.Aspal Total Total Comb. Comb. Efektif Camp. Agg. Aspal Bacaan Bacaan (mm) Kg/mm
Mix Mix Mix (GMM) (VIM) (VMA) (VFB)
a b c d e A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
100
A- W(100-A) 100-A A (L-K)
100 E-D C/F ------- + --- (B*G)/T (100-A)G 100-I-J I+K L * 100 Lab. N*Clbr. O*Correc P
V T
U Q

1 10,5 19,1 22,9 41,1 1,9 4,5 4,20 1263,9 731,5 1263,2 531,8 2,377 2,516 9,68 84,78 5,54 15,22 63,63 432 1882,6 1675,54 3,01 556,66
2 1251,0 734,0 1260,8 526,8 2,375 2,516 9,67 84,70 5,62 15,30 63,25 397 1730,1 1539,79 3,35 459,64
3 1255,7 734,3 1261,7 527,4 2,381 2,516 9,70 84,93 5,37 15,07 64,37 414 1804,2 1605,73 2,82 569,41
RATA-RATA = 2,378 2,516 9,69 84,80 5,51 15,20 63,75 1607,0 3,06 528,57

4 10,5 19,0 22,8 40,9 1,9 5,0 4,70 1231,2 725,8 1260,5 534,8 2,302 2,497 10,50 81,69 7,81 18,31 57,36 478 2083,1 1937,28 3,81 508,47
5 1227,8 728,0 1233,9 505,9 2,427 2,497 11,07 86,11 2,82 13,89 79,70 457 1991,6 1991,58 3,93 506,76
6 1256,8 741,4 1264,4 522,9 2,404 2,497 10,96 85,28 3,76 14,72 74,48 498 2170,3 2018,34 3,91 516,20
RATA-RATA = 2,378 2,497 10,84 84,36 4,79 15,64 70,51 1982,4 3,88 510,48

7 10,4 18,9 22,7 40,6 1,9 5,5 5,20 1259,9 741,3 1269,6 528,3 2,385 2,479 12,039 84,17 3,79 15,83 76,05 519 2261,8 2012,98 3,71 542,58
8 1266,3 748,2 1273,4 525,2 2,411 2,479 12,171 85,10 2,73 14,90 81,66 521 2270,5 2111,56 3,93 537,29
9 1258,6 742,8 1267,3 524,5 2,400 2,479 12,113 84,69 3,19 15,31 79,13 513 2235,6 2079,13 3,83 542,85
RATA-RATA = 2,398 2,479 12,11 84,65 3,24 15,35 78,95 2067,9 3,82 540,91

Spesifikasi = min 4.3 min 3-5 min 13 min 65 Min.1800 min 3-6 min 250
PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL
ASSHTO T.245 - 90
\\\\\\
Jenis Campuran : Asphalt Concrete Base (AC-Base) AGGREGATE BULK APP. KOMP. Pekerjaan : Tugas Akhir
Berat Jenis Aspal (T) : 1,030 a. SPLIT 20-30 2,768 2,767783 11 Tanggal Uji :
BJ. Bulk dari Total Agg. (U) : 2,677 Grade Aspal Penetrasi : 60/70 b. SPLIT 10-20 2,650 2,650 20,0 Lokasi Material : Ex.Kema
BJ. Efektif dari Total Agg. (V) : 2,700 Penyerapan Aspal (W) : 0,318 c. SPLIT 5-10 2,787 2,787 24,0 Proving Ring Calibration : 9,59898
Jenis Pekerjaan : Job Mix Design Cold Bin d. ABU BATU 2,593 2,693 43,0
e. PC 3,150 3,150 2,0

% Kadar Aspal Berat Sample ( Lab. ) Volume Brt. Jenis Brt. Jenis % Total Volume % Rongga Stability (kg) Marshall
Spl. Persentase Aggregate Berat Efektif Kering Dlm air SSD Sample Bulk Max. Aspal Agg. dlm dlm Terisi Bacaan Kalibrasi Koreksi Flow Quotient
No. Terhadap Total Camp.Aspal Total Total Comb. Comb. Efektif Camp. Agg. Aspal Bacaan Bacaan (mm) Kg/mm
Mix Mix Mix (GMM) (VIM) (VMA) (VFB)
a b c d e A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
100
100-A A
A- W(100-A) (L-K)
100 E-D C/F ------- + --- (B*G)/T (100-A)G 100-I-J I+K L * 100 Lab. N*Clbr. O*Correc P
V T
U Q

10 10,3 18,8 22,6 40,4 1,9 6,0 5,70 1231,2 721,8 1243,7 521,9 2,359 2,460 13,06 82,82 4,12 17,18 75,99 510 2222,6 2222,55 4,19 530,44
11 1247,0 722,0 1255,0 533,0 2,340 2,460 12,95 82,14 4,92 17,86 72,48 532 2318,4 2527,09 4,10 616,36
12 1225,7 739,9 1232,0 492,2 2,490 2,460 13,78 87,43 -1,22 12,57 109,70 528 2301,0 2301,00 4,08 563,97
RATA-RATA = 2,396 2,460 13,26 84,13 2,61 15,87 83,57 2350,2 4,12 570,26

13 10,3 18,7 22,4 40,2 1,9 6,5 6,20 1254,5 728,0 1260,5 532,5 2,356 2,442 14,19 82,26 3,55 17,74 79,96 590 2571,2 2468,34 4,60 536,60
14 1353,3 728,9 1259,0 530,2 2,552 2,442 15,37 89,13 -4,50 10,87 141,43 683 2976,5 2857,42 4,90 583,15
15 1244,8 721,9 1260,9 539,1 2,309 2,442 13,91 80,64 5,46 19,36 71,81 631 2749,9 2557,37 4,80 532,79
RATA-RATA = 2,406 2,442 14,49 84,01 1,50 15,99 90,60 2627,7 4,77 550,84

16 7,0 6,70 1273,0 708,8 1288,2 579,4 2,197 2,425 14,30 76,31 9,38 23,69 61,41 80 2458,4 1071,47 4,15 258,19
17 1262,0 695,0 1277,2 582,2 2,168 2,425 14,11 75,29 10,60 24,71 58,16 80 2458,4 1071,47 4,35 246,31
18 1280,0 713,4 1289,2 575,8 2,223 2,425 14,47 77,21 8,32 22,79 64,50 85 2612,05 1138,44 4,00 284,61
RATA-RATA = 2,196 2,425 14,29 76,27 9,43 23,73 61,27 1093,79 4,17 263,04

Spesifikasi = min 4.3 min 3-5 min 13 min 65 Min.1800 min 3-6 min 250
Gs. Aspal Gs. Comb Gs.Effec. Abs. Asp a b c d e
T U V W hb1 hb2 hb3 hb4 hb5
142 1,030 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2
145 1,030 2,677 2,700 0,318
170 1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318

1,03 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2


1,03 2,677 2,700 0,318
1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2


1,030 2,677 2,700 0,318
1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318


Gs. Aspal Gs. Comb Gs.Effec. Abs. Asp a b c d e
T U V W hb1 hb2 hb3 hb4 hb5
1,030 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2,0
1,030 2,677 2,700 0,318
1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318

1,03 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2,0


1,03 2,677 2,700 0,318
1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318 11,0 20,0 24,0 43,0 2,0


1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318

1,030 2,677 2,700 0,318


PENGUJIAN CAMPURAN ASPAL DENGAN ALAT MARSHALL
ASSHTO T.245 - 90
\\\\\\
Jenis Campuran : Asphalt Concrete Base (AC-Base) AGGREGATE BULK APP. KOMP. Pekerjaan : Tugas Akhir
Berat Jenis Aspal (T) : 1,030 a. SPLIT 20-30 2,768 2,767783 11 Tanggal Uji :
BJ. Bulk dari Total Agg. (U) : 2,677 Grade Aspal Penetrasi : 60/70 b. SPLIT 10-20 2,650 2,650 20,0 Lokasi Material : Ex.Kema
BJ. Efektif dari Total Agg. (V) : 2,700 Penyerapan Aspal (W) : 0,318 c. SPLIT 5-10 2,787 2,787 24,0 Proving Ring Calibration : 9,59898
Jenis Pekerjaan : Job Mix Design Cold Bin d. ABU BATU 2,593 2,693 43,0
e. PC 3,150 3,150 2,0

% Kadar Aspal Berat Sample ( Lab. ) Volume Brt. Jenis Brt. Jenis % Total Volume % Rongga Stability (kg) Marshall
Spl. Persentase Aggregate Berat Efektif Kering Dlm air SSD Sample Bulk Max. Aspal Agg. dlm dlm Terisi Bacaan Kalibrasi Koreksi Flow Quotient
No. Terhadap Total Camp.Aspal Total Total Comb. Comb. Efektif Camp. Agg. Aspal Bacaan Bacaan (mm) Kg/mm
Mix Mix Mix (GMM) (VIM) (VMA) (VFB)
a b c d e A B C D E F G H I J K L M N O P Q R
100
100-A A
A- W(100-A) (L-K)
100 E-D C/F ------- + --- (B*G)/T (100-A)G 100-I-J I+K L * 100 Lab. N*Clbr. O*Correc P
V T
U Q

10 10,3 18,8 22,6 40,4 1,9 6,0 5,70 1231,2 721,8 1243,7 521,9 2,359 2,460 13,06 82,82 4,12 17,18 75,99 510 2222,6 2222,55 4,19 530,44
11 1247,0 722,0 1255,0 533,0 2,340 2,460 12,95 82,14 4,92 17,86 72,48 532 2318,4 2527,09 4,10 616,36
12 1225,7 739,9 1232,0 492,2 2,490 2,460 13,78 87,43 -1,22 12,57 109,70 528 2301,0 2301,00 4,08 563,97
RATA-RATA = 2,396 2,460 13,26 84,13 2,61 15,87 83,57 2350,2 4,12 570,26

13 10,3 18,7 22,4 40,2 1,9 6,5 6,20 1254,5 728,0 1260,5 532,5 2,356 2,442 14,19 82,26 3,55 17,74 79,96 590 2571,2 2468,34 4,60 536,60
14 1353,3 728,9 1259,0 530,2 2,552 2,442 15,37 89,13 -4,50 10,87 141,43 683 2976,5 2857,42 4,90 583,15
15 1244,8 721,9 1260,9 539,1 2,309 2,442 13,91 80,64 5,46 19,36 71,81 631 2749,9 2557,37 4,80 532,79
RATA-RATA = 2,406 2,442 14,49 84,01 1,50 15,99 90,60 2627,7 4,77 550,84

16 7,0 6,70 1273,0 708,8 1288,2 579,4 2,197 2,425 14,30 76,31 9,38 23,69 61,41 80 2458,4 1071,47 4,15 258,19
17 1262,0 695,0 1277,2 582,2 2,168 2,425 14,11 75,29 10,60 24,71 58,16 80 2458,4 1071,47 4,35 246,31
18 1280,0 713,4 1289,2 575,8 2,223 2,425 14,47 77,21 8,32 22,79 64,50 85 2612,05 1138,44 4,00 284,61
RATA-RATA = 2,196 2,425 14,29 76,27 9,43 23,73 61,27 1093,79 4,17 263,04

Spesifikasi = min 4.3 min 3-5 min 13 min 65 Min.1800 min 3-6 min 250
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PLOTING DATA MARSHALL AC-BASE

( DENSITY ( gr/cm3 ( STABILITY ( Kg


2,530
2400

2,480 2200

2000
2067,89
2,430
1800
2,396
2,380 1600

1400
2,330
1200
2,280 1000
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Asphalt % Kadar Asphalt %

( FLOW ( mm ( QUOTIENT ( Kg/mm


600
6,50 540,91
500
5,50
400
4,50
300
3,82
3,50
200
2,50
100

1,50
0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %
Kadar Aspal %

VIM ( % ) ( % ) VMA
8,00 18,0

7,00 17,0

6,00 16,0

5,00
15,34
15,0

4,00 14,0

3,00 3,24
13,0

2,00
12,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %
Kadar Aspal %

( % ) VFB
100,0

90,0

80,0 78,9
70,0

60,0

50,0

40,0
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0

Kadar Aspal %
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Alamat : Kampus Politeknik Ds. Buha Manado – 95252
Telp. (0431) 812988, 811568, 811245 Fax. (0431) 811568
e mail : ts_poltekmdo@hotmail.com

PRESENTASI JOB MIX FORMULA AC-BASE


DENGAN KADAR ASPAL OPTIMUM

Komposisi Aggregate : Komposisi Campuran :

Split 20-30 11,0 % 10,4 %


Split 10-20 20,0 % 18,9 %
Split 5-13 24,0 % 22,7 %
Abu Batu (0-5) 43,0 % 40,7 %
PC 2,0 % 1,9 %
Aspal - % 5,5 %
Total Aggregate 100,0 % 100 %

SIFAT-SIFAT CAMPURAN

Density

Stabilitas Marshall

Kelelehan Marshall

Marshall Quotient

Rongga Terisi Aspal (VFB)


Rongga dalam Aggregate (VMA)

Rongga dalam Campuran (VIM)

Kadar Aspal
3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5

Keterangan :

Kadar Aspal Rancangan = 5,50 %


Rentang Kadar Aspal 4,80 - 5,80 %
BIODATA MAHASISWA

Nama Lengkap : Rio Sambiran

NIM : 14 013 013

Tempat, Tanggal Lahir : Sorong, 08 Mei 1995

Alamat : Mapanget Barat Lingkungan III Kecamatan

Mapanget.

Nama Ayah : Adri Sambiran

Nama Ibu : Marie M Kalesaran

Alamat Orang Tua : Mapanget Barat Lingkungan III Kecamatan

Mapanget.

Daerah Asal : Kota Manado

Judul Tugas Akhir : DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT


CONCRETE – BASE MENGGUNAKAN
MATERIAL QUARRY KEMA KABUPATEN
MINAHASA UTARA.

Dosen Pembimbing 1. Fery Sondakh. S.T.,M.T


2. Mario Moningka,ST.MT
Dosen Penguji 1. Ir,Donny R, Taju , MT.
2. Frangki R Tombokan, M,ENG
3. Pendekar T Lonan,ST.MT
Waktu Pelaksanaan Ujian Tugas Akhir : Selasa ,24 Juli 2018

Manado.24 Juli
Mahasiswa

Rio Sambiran
14 013 014
POLITETOIIK NEGERI MANAI}O
JUnusAN TEtilYrK srPIL

DAT"TAR ASISTENSI SKRIPSI

Nama Rio Sambiran


Nim 14 013 013

., t..r uJattl M\rllN {1:-:t


'Ir^t-.-:t- rlrPlr

Judul Skripsi DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE _


BASE PADA QUARRY KEMA KAB.MINAHI6A U'I'ARA
Pembimbing I Fery Sondakh. S.T.rM.T
Pembimbing II Mario MoningkqST.MT

Tanggal Tauda Tangan


Pembimbing

t*17-.t-o to

b{hur-.-
\L( .

Os-/.rV.A

b"t^,t
US",
f*qr- .+*-{re.
7g-
v
POLITEKNIK NEGERI MANAI}O
JURUSAN TEKNIK SIPL

DAFTAR ASISTENSI SKRIPSI

Nama : Rio Sambiran


Nim : 14 013 013
Jurusan : Teknik Sipil
Judul Skripsi : DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE -
BASE DARI QUARRY KEMA KABUPATEN MINAHASA
UTARA

Pembimbing I : Fery Sondakh. S.T.,M.T


Pembimbing II : Mario Moningka,ST.MT
Tanda Tangan
No. Tanggal Uraian
Pembimbing

A rEhh--& A{A-tsr^ )al s vlj


Yup A-+*^,uo rL- -

['n*'^g['- 4*Vr'**.\'
il a' ica\'t** '/w\^Y'
S*ulu*'L
?o* U

.)
wQ/-g \zqt^.- A \rdr
\ or,c.,-F..- .

C.',,d.^y[5.^*
'}* 6)-a
+
PCILITEI{-F{TK HEG ERI IITANAB*
JLIRLISAN TNT{}$K SEPIL

DAFTAR ASISTEI\{S{ SKRIPSI

Narna Ric Sarnbiran


Nim 14 013 0r3

Jurusan Teknik Sipil


Judul Skripsi DESAI}.I CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE *
BASE PADA QUARRY

Pembirnbing I :_F*rSy Sondak&. S.T.'M.T

Pernbirnbing II : Ivlsrio Moningka,ST,MT

I
Tanda Tangan
No. i
i
Pemhimbing

I
,..
ll ;'
i,

jI
t

t*14d0
POLITEIO{IK NEGERI MANADO
JURUSAN TBKNIK SIPI

DAFTAR ASISTENSI SKRIPSI

Nama Rio Sambiran


Nim 14 013 013
T------.. rn-t--:1- cl:.-:1
J tll L.lSaart r vr\ruA JIHrr

Judul Skripsi DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRE,TE _


BASE PADA QUARRY KEMA KAB.MINAHASA UTARA

Pembimbing I Fery Sondakh. S.T.,M.T


Pembimbing II Mario Moningka,ST.MT

Tanda Tangan
I]raian
Pembimbing

i /+- 7-2otBl- G!_1,1<


ll-
II i-a,ra-a L:^[,q

tl tC-en"

@
ll-
lr
a '(r:'nfn"
(X.
/o - T- 2,8 l* Vdk
lt
tt- - V rtu
W
fad- rtX.\t/h{"-.
3- lt! -hzor0 i- b/ar* ,hbLL\ t?
tt o)1.&
kq W*"^rr-,? rD
POLITEKNIK NEGERI MANA.I}O
JURUSAI\I
'*' TEtrO{IK SIPIL

DAT'TAR ASISTENSI SKRIPSI

Rio Sambiran
Nim 14 013 013
"Ir^l--:l- (l:.-:t
., tll ttoctll rv.a\I.ul\ r.,rPrl

Judul Skripsi DESAIN CAMPURAN LAPIS ASPHALT CONCRETE _


BASE PADA QUARRY KEMA KAB.MINAHASA UT.ARA
Pembimbing I Fery Sondakh. S.T.,M.T
Pembimbing il Mario MoningkarST.MT

Tanggal Tanda Tangan


Pembimbing

-?arbal^" b.r S L^a.^_


lY/'^'n V"b".=f L".V^")
- P-r4A j lG\^-t tor,**
\ CtL Vr)
Trtu\-l,.^'r.a
POLITEKI{IK NEGERT MANADO

rlArlrABgoREKSr LAPORAI{ TtrGAg .+KHIR


Berdasarkan Berita Acara Seminar Dan Ujian Tugas Akhir tanggal : . .. " . . . Juli 2018

Nama : Rio Sambiran


NIM : 14 013 013

Judul Tugas Akhir : Desain Campuran Lapis Asphalt Concrete Base Menggunakan Material

Quarry Kcina Kabupaten Minahasa Utara

Hal-hal yang perlu dikoreksi :

h'_rfi M
*--WfuWry-{
,€- h*'4 t*
f,q- N^
hq ilh
tr*W
Peq, w
y' 1!h''r .r:\
*i 4 -+l
.:. POLITEKNIK NEGE,RI MANAI}O
V
DAFTAR KOREKST LAPORA1Y TfIGAS AKHIR
Berdasarkan Berita Acara Seminar Dan Ujian Tugas Akhir tanggal : . .. . . . . Juli 2018

Nama : Rio Sambiran


NIM : 14 013 013

Judul Tugas Akhir : Desain Campuran Lapis Asphalt Concrete Base Menggunakan Material

Quarry Kema Kabupaten Minahasa Utara

Hal-hal yang perlu dikoreksi :

-',4{ fffi;a- d*'//o/*4 d'J*


$at f*A W tuy-t cL'
"<^
gl, p*'Lc- &^*A rfuf

"t;
POLITEKNIK NEGERI MANADO

DATTAR KORSI{Sr rApqRAN f'UGAS .{KHTR


Berdasarkan Berita Acara Seminar Dan Ujian Tugas Akhir tanggal : .. . .. . . .luli 201 8

Nama : Rio Sambiran


NIM : 14 013 013

Judul Tugas Akhir : Desain Campuran Lapis Asphalt Concrete Base Menggunakan Material

Quarry Kema Kabupaten Minahasa Utara

Hal-hal yang perlu dikoreksi :

L oI*1, fxvgrrl 9. )o\o**4L.,"^' 1.*y" I

1rlr^[ 1*. .bc

\c**\* \rG 4'N,,1 L"*q- \l-t' ,

nado .
fl.. Julizals

{.:

r.'T, r0l\rkd
if lrogul t{g
./-1.tr\rr \,,\\
i."' .o. '2)
POLITEKNIK I\EGERI MANADO

ASISTENSI REVISI TUGAS AKHIR

Berdasarkan berita acara Seminar Ujian Tugas Akhir hari selasa tanggal 24 luli20l8
Nama Rio Sambiran
NIM l4 013 013
Jurusan Teknik Sipil
Prgram Studi Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan
Judul Tugas Akhir Desain Campuran Lapis Aspahlt Concrete - Base Menggunakan

Material Quarry Kema Kabupaten Minahasa Utara.


Dosen Penguji Pendekar Trio Lonan,.ST.MT

NO Tanggal Uraian Tanda Tangan

aolrf tc$ tu,*/*' l.l^u tr1"b^,1',


't \**,- [n"^

Pe
POLITEKNIK NEGERI MA}{ADO

ASISTENSI REYISI TUGAS AKTTIR

Berdasarkan berita acara Seminar Ujian Tugas Akhir hari selasa tanggal 24 Juli2018

Nama Rio Sambiran


NIM 14 013 013

Jurusan Teknik Sipil


Prgram Studi Teknik Konstruksi Jalan dan Jembatan
Judul Tugas Akhir Desain Campuran Lapis Aspahlt Concrete - Base Menggunakan

Material Quarrl, Kema Kabupaten Minahasa Utara.


Dosen Penguji Frangky R Tombokan, M,ENG

NO Tanggal Uraian Tanda Tangan

,r--Po-i.- L, Lft_"
/. fr"^L u
(/>4--"< lr^*(-
L(,_ bw(
)

J-- s- r*^

Manado,
Yang menyatakan,

Frangky R Tombokan, M,ENG


NrP. 19621018199303 1001

Anda mungkin juga menyukai