Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui tebal suatu pola singkapan meyenluruh atau secara detail dengan
menghitung secara langsung ataupun dengan metode perhitungan tebal suatu singkapan.
Deskripsi
Pada praktikum ini kita akan membahas proses perhitungan tebal pada praktikum Tebal,
penentuan tebal dan kedalaman dala geologi struktur pada dasarnya merupakan aplikasi dari
metode grafis dan goneometris.
Landasan Teori
Tebal merupakan jarak tegak lurus antara dua bidang yang sejajar, merupakan batas
lapisan batuan.
Secara garis besar, masalah masalah penentuan ketebalan dapat dibedakan atau dibagi
berdasarkan cara perhitunganya menjadi :
Perhitungan berdasarkan pengukuran langsung
Perhitungan berdasarkan pengukuran tidak langsung
Data data yang diperoleh ini dimasukan kedalam rumus rumus geometri. Yang sesuai dengan
kondisi medannya apakah datar ataukah miring dan arah pengukuran lintasan apakah tegak lurus
jurus lapisan atau tidak.
Bila lereng miring, dimana kemiringan lereng berlawanan arah dengan kemiringan
lapisan, maka digunakan
Dip lebih kecil dari slope.
t = p sin ( y +B ) …………………………… ( Rumus 3 )
Dip lebih besar dari slope
t = p cos (900 – ( Y + B ))
t = p cos (900-Y – B )
Bila jumlah kemiringan lapisan dan kemiringan lereng = 900, maka diperoleh t = p ( lihat
rumus 2 )
Pada daerah datarPengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah jarak tegak lurus
jurus, ketebalan langsung di dapat dengan menggunakan rumus : T = d sin ∂ (dimana d adalah
jarak terukur di lapangan dan ∂ adalah sudut kemiringan lapisan). Apabila pengukuran tidak tegak
lurus jurus, maka jarak terukur harus dikoreksi seperti pada cara diatas.
Bila kemiringan lapisan lebih kecil daripada sudut lereng dan arah lintasan tegak lurus jurus, maka
perhitungan ketebalan adalah : T = d sin (s - ∂ )
Bila kemiringan lapisan membentuk sudut tumpul terhadap lereng dan arah lintasan tegak lurus
jurus, maka : T = d sin (1800 - ∂ - s)
Busur 360o
Prosedur Pelaksanaan
Penampang atas
Penampang samping
Perhitungan :
Diket : ; AB = 125 m
4.
AD = L cos b
BD = AD sin d
= L cos b sin d
CD = L sin b
Ketebalan = EF = DF – DE g = 90 – a
= BD cos g – DC cos ( 90 – g )
= BD cos ( 90 – a ) – DC cos ( 90 – ( 90 – a ) )
= L cos b sin d cos( 90 – a ) – L sin b cos a
a = alfa, b = beta, g = gamma
Pembahasan
Tebal
Form
KEDALAMAN
Tujuan Praktikum
Dengan cara perhitungan matematis, yang perlu diperhatikan adalah kemiringan lereng,
kemiringan lapisan dan jarak jurus dari singkapan ke titik tertentu.
Deskripsi
Kedalaman adalah jarak vertical dari ketinggian tertentu ( permukaan air laut ) kearah
bawah terhadap suatu titik, garis atau bidang.
Gambar 6.3
b.. dip berlawanan dengan slope ( gambar 4.2.3 ) d = 1 ( tg a0 . cos B0 . sin oo. sin - B0 )
Misalnya jarak lokasi pengukuran ke batas lapisan adalah 600 ft dan kemiringan lapisan 20o dan
kemiringan lapisan 20o, maka kedalamanya : harga 600 di plot pada skala “ distance “ dan 20o di
plot pada skala “ dip ”, kemudian keduanya dihubungkan dengan garis dan akan memotong pada
skala “ depth of bed “ di angka 220 , maka kedalamanya adalah ft.
Gambar proyeksi tebal dan kedalaman.
- Busur 360o
Prosedur pelaksanaan
Misalnya jarak lokasi pengukuran ke batas lapisan adalah 600 ft dan kemiringan lapisan 20o
dan kemiringan lapisan 20o, maka kedalamanya : harga 600 di plot pada skala “ distance “
dan 20o di plot pada skala “ dip ”, kemudian keduanya dihubungkan dengan garis dan akan
memotong pada skala “ depth of bed “ di angka 220 , maka kedalamanya adalah ft.
Pembahasan
- Kedalaman
Form