Suatu gambaran urutan vertikal lapisan lapisan batuan sedimen pada lintasan yang dipilih. Setiap titik dalam urutan mengikuti kaidah hukum superposisi.
2. 3.
Tahapan tahapan pengukuran penampang stratigrafi Perencanaan lintasan Pengambilan data Menghitung ketebalan
Perencanaan lintasan
Kedudukan lapisan (strike dan dip), apakah curam, landai, vertikal atau horisontal.Arah lintasan yang akan sedapat mungkin tegak lurus terhadap jurus. Harus diperiksa apakah jurus dan kemiringan lapisan itu terus menerus tetap atau berubah-ubah. Hal-hal tersebut diatas adalah penting dalam menentukan metoda dan perhitungan pengukuran. Penentuan superposisi dari lapisan.Kriteria untuk superposisi ini umumnya didapat dari struktur sedimen yang ada Meneliti akan adanya lapisan penunjuk(key beds)
Pengambilan data
Pengukuran Pengamatan dan diskripsi
Pengukuran
Jarak terukur antar patok Azimuth(arah lintasan) Kemiringan lereng Jurus dan kemiringan lereng
Menghitung ketebalan
Pengukuran pada daerah datar Pengukuran pada medan berlereng :
1. Kemiringan lapisan searah dengan lereng 2. Kemiringan lapisan berlawanan arah dengan lereng
Rumus : T= dt x sin T = tebal lapisan dt = jarak terukur di lapangan = Sudut kemiringan lapisan
Rumus :T = d sin ( - s) (Gambar 9.5b) T = d sin (s - ) (Gambar 9.5c) T = Tebal lapisan S = Sudut lereng = Kemiringan lapisan
Rumus : T = d (Gambar 9.6c) T = d sin ( + s ) (Gambar 9.6b) T = d sin (180 - - s ) (Gambar 9.6d) T = Tebal lapisan = sudut kemiringan lapisan s = Sudut lereng