1
2017
2
c) Untuk mendapatkan dan mempelajari hubungan stratigrafi antar
satuan batuan dan urut-urutan sedimentasi dalam arah vertical
secara detil, untuk menafsirkan lingkungan pengendapan.
3
Gambar 1. Contoh Singkapan batuan
berikut:
4
mewakili bagian Bawah sedangkan huruf T (Top) mewakili bagian
atas.
5. Jika jurus dan kemiringan dari tiap satuan berubah rubah sepanjang
penampang, sebaiknya pengukuran jurus dan kemiringan dilakukan
pada alas dan atap dari satuan ini dan dalam perhitungan
dipergunakan rata-ratanya.
5
geologi lainnya yang dianggap perlu. Jika ada sisipan, tentukan
jaraknya dari atas satuan.
6
c) Meneliti akan kemungkinan adanya lapisan penunjuk (key beds)
yang dapat diikuti di seluruh daerah serta penentuan superposisi
dari lapisan yang sering terlupakan pada saat pengukuran.
7
Biasanya koreksi dapat dilakuan dengan menggunakan tabel koreksi dip
untuk pembuatan penampang.
(lereng 0o) Pengukuran pada daerah datar, apabila jarak terukur adalah
jarak tegak lurus jurus, ketebalan langsung di dapat dengan menggunakan
rumus : T = d sin (dimana d adalah jarak terukur di lapangan dan adalah
sudut kemiringan lapisan). Apabila pengukuran tidak tegak lurus jurus,
maka jarak terukur harus dikoreksi seperti pada cara diatas.
Bila kemiringan lapisan ( ) lebih besar daripada sudut lereng (s) dan arah
lintasan tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah :
8
T = d sin ( - s ). (Gambar 4 b)
Bila kemiringan lapisan lebih kecil daripada sudutlereng dan arah lintasan
tegak lurus jurus, maka perhitungan ketebalan adalah:
T = d sin (s - ). (Gambar 4 c)
9
Gambar 5. Pengukuran berlawanan
Penyajian hasil pengukuran stratigrafi seperti yang terlihat pada
dibawah ini. Adapun penggambaran urutan perlapisan batuan/satuan
batuan/satuan stratigrafi disesuaikan dengan umur batuan mulai dari yang
tertua (paling bawah) hingga yang termuda (paling atas).
10
Gambar 6. Contoh penyajian hasil pengukuran
Seringkali hasil pengukuran stratigrafi disajikan dengan disertai foto-
foto. Adapun maksud dari penyertaan foto-foto singkapan adalah untuk
lebih memperjelas bagian bagian dari perlapisan batuan ataupun kontak
antar perlapisan yang mempunyai makna dalam proses sedimentasinya.
11
Gambar 7. Penggambaran penampang stratigrafi terukur yang dilengkapi dengan
foto-foto untuk menjelaskan hubungan antar lapisan batuan ataupun kontak
antar lapisan batuan.
12
Gambar 8. Penggunaan Tongkat Jacob
Cara penggunaan metode ini adalah : Mengukur dip bidang
perlapiasn tersebut setelah itu tempelkan ujung bawah tongkat Jacob Staff
ini pada lapisan yang paling bawah, kemudian dimiringkan sesuai dengan
dip lapisan tersebut.
13
Gambar 9. Cara pengukuran tongkat jacob dilapangan
Prosedur pengukuran
5.Lakukan hal yang sama untuk urutan berikutnya, sampai sasaran titik
akhir selesai.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://berburusenja.files.wordpress.com/2017/02/penampang-
stratigrafi-terukur.pdf
http://geoenviron.blogspot.co.id/2014/02/rumus-ketebalan-
stratigrafi.html
http://dokumen.tips/documents/acara-i-penampang-terukur.html
15