Anda di halaman 1dari 9

BAB VIII

DEBIT BANJIR MAXIMUM

Untuk merubah curah hujan yang terjadi pada suatu DAS kedalam debit
limpasan dapat dilakukan dengan beberapa metode antara lain : metode
Rasional, metode Haspers dan metode Weduwen dll.
1. Metode Rasional
Rumus Rasional,
Q=I.A
adapun ,
Q : Debit (m3/det)
I : intensitas hujan (mm/jam, mm/hari))
A : luas daerah pengaliran (km2, Ha
Formulasi tersebut didasarkan pada anggapan :
- hujan turun merata diseluruh DAS
- tidak terdapat kehilangan air dari hujan yang turun
- telah terjadi keseimbangan antara hujan dengan debit yang terjadi.
- aliran permukaan merata.
dengan memperhitungkan adannya kehilangan akibat infiltrasi, maka
Q=C.I.A
mm m jam 1.000.000 m2
Q = C x.I ( ) x A (km 2 )
jam 1000 mm 3600 det km 2
Q = 1/3,6 . C . I . A (m3/det)
= 0.278 . C . I . A (m3/det)

C : Koefisien limpasan permukaan


: suatu angka prosentase perbandingan antara hujan yang menjadi
limpasan dengan besarnya hujan yang turun.
misal C = 0.8 berarti 80 % curah hujan menjadi limpasan dan 20 %
terjadi kehilangan (meresap kedalam tanah atau lainnya)
Besarnya nilai C untuk suatu daerah berlainan tergantung lahan penutup,
tanahnya (jenis tanah, kelembaban), kemiringan, dll

Tabel - Koefisien limpasan (C)


Tataguna Keterangan C
Lahan

Perumputan Tanah pasir, datar 2 % 0.05 - 0.10


Tanah pasir, 2 - 7 % 0.10 - 0.15
Tanah pasir, curam 7 % 0.15 - 0.20
Tanah gemuk, datar 2 % 0.13 - 0.17
Tanah gemuk, 2 – 7 % 0.18 - 0.22
Tanah gemuk, curam 7 % 0.25 - 0.35

Perumahan Single Family 0.30 - 0.50


Multi unit, terpisah-pisah 0.40 - 0.60
Multi unit, tertutup 0.60 - 0.75
Rumah apartemen 0.50 - 0.70

Industri Ringan 0.50 - 0.80


Berat 0.60 - 0.90
Pertamanan 0.10 - 0.25

Bila pada suatu DAS terdapat bermacam-macam tataguna lahan, maka


penentuan nilai C yaitu menggunakan nilai rata-rata yaitu menggunakan
koefisien pengaliran rata-rata (majemuk).

A1 . C1 + A 2 . C2 + A3 . C3 + .. + A n . Cn
C =
A1 + A 2 + A3 + .. + A n

Adapun :
Cn = koefisien limpasan pada lahan An.
An = luasan lahan ke n
besarnya intensitas hujan dapat dihitung menggunakan rumus Mononobe
2
R  24  3
I = 24  
24  t 
karena t = tc
tc (waktu konsentrasi hujan) waktu yang diperlukan hujan dari titik terjauh
ke tempat pengukuran.
Tc = L / V
V = 72 . I 0.6 = 72 (H/L) 0.6

adapun :
L : panjang sungai pada DAS (km)
V : kecepatan rambat banjir (km/jam)
H : beda tinggi antara ujung sungai (hulu) ke control (m)

contoh soal :
1. Suatu areal tanah seluas 6 km2 terdiri dari industri ringan (C = 0,7) dan
pertamanan (C=0,25), bila curah hujan harian R5 th = 120 mm. Hitunglah
debit max yang akan terjadi, bila sebuah saluran diletakan pada tengah
areal tersebut .
2 km 1 km

Industri ringan
2 km

taman

Elv +100 Elv +95

Penyelesaian
Q = 0.278. C . I . A
C = (2 . 0,25 + 4 . 0.7) / 6 = 0.55
I = H / L = (100 – 95) / 3000 = 1.67 . 10-3
V = 72 .I 0.6
= 72 (1.67 . 10-3)0.6
= 1.55 km/jam = 0.4305 m/det

Tc = L / V = 3 /1.55 = 1.935 jam


2 2
R  24  3
120  24  3
I = 24   =
24  t  24 1.935 
2
120  24  3
I= = 20 mm / jam
24  3 

= 26.79 mm/jam
Qp = 0.278 x 0.55 x 26.79 x 6
= 24.578 m3/det

Tugas :
Suatu daerah perkotaan dengan kondisi tataguna lahan seperti yang terlihat
pada gambar. Curah hujan rerata daerah aliran R10 th = 12_ mm, Hitunglah
debit yang terjadi pada titik A1 dan A2 dengan metode Rasional.
2 km 3 km 1 km

C = 0,5

C = 0,8 C = 0,7
A1 A2
4 km

C = 0,75 C = 0,6 C = 0,4

Elv + 200 m +19_ m


2. Metode Haspers
Cara Hasper hampir sama dengan Rasional, karena Hasper
menggunakan beberapa koefisien dari perumusan Rasional.
Rumus umum Metode Hasper adalah sebagai berikut :

Q = α x β x q x A

1 + 0,012 x A0,7
 =
1 + 0,075 x A0,7
0,4 . tr
1 tr + 3,7 . 10 A 0,75
= 1+ x
 tr 2 + 15 12

tr = tc = 0,1 x L0,8 x I-0,3

untuk 2 jam < tr < 19 jam untuk tr < 2 jam


tr x R 24
rt =
tr + 1
tr x R 24
rt =
tr + 1− 0,0008(26 − R 24 )(2 − tr)2

rt
q =
3,6 + tr 2
Adapun :
Q = debit periode ulang / debit persatuan luas (m3 / det).
α = koefisien pengaliran/limpasan
β = angka koefisien reduksi
q = hujan maksimum (m3 / det / km2).
A = luas catchment area (km2).
tr = tc = waktu konsentrasi (jam)
rt = curah hujan selama t (mm)
Contoh soal :

Catchment ( A ) = 7,190 km2


Panjang kali ( L ) = 3,200 km
Kemiringan dasar ( i ) = 0,00010
Tinggi hujan (R10 th) = 112,94 mm
Beda tinggi ( ΔH ) = 102,6548 – 99,432 = 3,222 meter

• Menghitung Koefisien pengaliran (  )

1 + 0,012 x A0,7
 =
1 + 0,075 x A0,7

1 + 0,012 x 7.1900,7
 =  0,807
1 + 0,075 x 7.1900,7

• Menghitung waktu konsentrasi (tc)

tr = 0,1 x L0,8 x I-0,3


tr = 0,1 x 3,2000,8 x 0,00010 -0,3 = 4,01 jam

• Menghitung koefisien reduksi (  )

0,4 . tr
1 tr + 3,7 . 10 A 0,75
= 1+ x
 tr 2 + 15 12
0, 4 x 4,01
1 4,01 + 3,7 . 10 7,190
0,75
= 1+ x
 4,012 + 15 12

 = 0,895

• Tinggi hujan selama t ( rt )

tr x R 24
rt =
tr + 1

4,01 x 112,9429
rt =  90,39 mm
4,01 + 1
• Menghitung debit persatuan luas ( q )

rt
q =
3,6 + tr 2

90,39
q =  4,598 m3/ det / Km2
3,6 + (4,012 )

• Menghitung debit banjir rencana

Qp = α x β x q x A
QP 10 th = 0,807 x 0,895 x 4,598 x 7,190
QP 10 th = 23,906 m3/det

3. Metode Der Weduwen


Metode ini diterbitkan pertama kali tahun 1937 , mempunyai
kesahihan untuk daerah seluas 100 km2
Qn =  .  . qn . A

4,1
 =1 −
q +7

t +1
120 + A
t +9
=
120 + A

R n 67.65
qn =
240 t + 1.45

t = 0.25 L Qn-0.125 I-0.25

Adapun :
Qn : debit banjir (m3/det)
Rn : curah hujan harian maksimum (mm/hari)
 : koefisien limpasan hujan (run off)
 : koefisien pengurangan luas daerah hujan
qn : curah hujan (m3/det/km2)
A : luas daerah aliran sungai (Km2), sampai dengan 100 Km2
t : lamanya curah hujan (jam)
L : panjang sungai (km)
I : gradien sungai atau medan

Contoh Soal :
Catchment ( A ) = 7,190 km2
Panjang kali ( L ) = 3,200 km
Kemiringan dasar ( I ) = 0,00010
Tinggi Hujan (R10 th) = 112,943 mm

• Menetapkan harga t coba-coba


t = 2,446 jam
• Menghitung koefisien reduksi (  )
t +1
120 + A
t +9
 =
120 + A

2,446 + 1
120 + x 7,190
2,446 + 9
 =  0,960
120 + 7,190

• Menghitung tinggi hujan titik maksimum ( q )


R n 67.65
qn =
240 t + 1.45

112,9429 67,65
qn = x  8,171 m3/det/km2
240 2,446 + 1,45

• Menghitung koefisien limpasan (  )


4,1
 =1 −
q +7
4,10
 = 1 -  0,906
0,960 x 8,171 + 7
• Menghitung debit banjir rencana
Qn (10 th) = 0,906 x 0,960 x 8,171 x 7,190
= 51,151 m3/det

• Diperiksa nilai t coba-coba = t hitung


- 0,125
t = 0,125 x 3,200 x 51,151 x 0,00010 - 0,25
t = 2,446 jam

• t coba-coba = t hitung  2,446 jam, nilai Q adalah benar.

Anda mungkin juga menyukai