Anda di halaman 1dari 8

Ahayu Rachmadini Chandrarien

195060400111022
Rekayasa Geoteknik B
1. Normally consolidated adalah kondisi bila tegangan efektif yang bekerja pada suatu
titik di dalam tanah pada waktu sekarang merupakan tegangan maksimumnya (atau
tanah tidak pemah mengalami tekanan yang lebih besar dari tekanan pada waktu
sekarang).
Over consolidated adalah kondisi dimana tanah lapisan bagian bawah pada suatu saat
dalam sejarah geologinya penah mengalami konsolidasi akibat dari tekanan yang
lebih besar dari tekanan yang bekerja sekarang.
2. Penurunan konsolidasi adalah proses dimana tanah butir halus mengalami kompresi
akibat beban dalam suatu periode waktu tertentu akibat disipasi air pori.

∆e
S=H
1+ e 0

a. Tanah Terkonsolidasi Normal OCR=0 (Δσ = Δσ)

Cc H σ ' o + Δσ '
S P=
1+ eo
log ( σ 'o )

b. Tanah Overconsolidated (OCR˃1)


Bila σ ' o+ Δσ ' ≤ Δ σ ' c , maka

Cs H σ ' o + Δσ '
S P=
1+ eo
log ( σ 'o )
Bila σ ' o+ Δσ ' ˃ Δ σ ' c , maka

Cs H σ ' c Cc H σ ' o + Δσ '


S P=
1+ eo ( )
log ' +
σ o 1+eo
log
(σ 'c )
Dengan
Cs : indeks pemampatan kembali
Cc : indeks pemampatan
H : tebal lapisan tanah (m)

σ ' c : tekanan prakonsolidasi (kN/m2)

eo : angka pori awal


∆σ : tambahan tegangan akibat beban pondasi
σ ' o : tekanan overburden efektif awal sebelum dibebani

3. Pada akhir konsolidasi primer (setelah tegangan air pori U = 0), penurunan pada tanah
masih tetap terjadi sebagai akibat dari penyesuaian plastis butiran tanah. Tahapan
konsolidasi ini dinamakan konsolidasi sekunder. Variasi angka pori dan waktu untuk
penambahan beban akan sama seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Besarnya konsolidasi sekunder dapat dihitung dengan rumus :

dimana,

Dengan
Ca = Indeks pemampatan sekunder
Δe = Perubahan angka pori
t = Waktu
4. Derajat konsolidasi dan koefisien konsolidasi
a. Derajat Konsolidasi

Pada elemen tanah yang memiliki kedalaman tertentu (misal z) , maka perkembangan proses
konsolidasi akibat kenaikan tegangan tertentu, dapat dinyatakan sebagai,

eo−e
U=
eo−e 1

Dengan,
U = derajat konsolidasi saat waktu
tertentu pada kedalaman z (U antara
0 – 1 atau 0% - 100%)
e0 = angka pori awal sebelum terjadinya konsolidasi
e1 = angka pori pada akhir konsolidasi
e = angka pori pada waktu yang ditanyakan, saat konsolidasi masih berlangsung
Jika kurva konsolidasi e – p’ dianggap linear pada tegangan yang diperhatikan, maka derajat
konsolidasi dapat juga dinyatakan sebagai :

p' − po '
U=
p 1' − po '

b. Koefisien Konsolidasi
Metode Kecocokan log-waktu (Log Fitting Method)
- Gambarkan grafik penurunan terhadap log-waktu, seperti gambar 1 untuk satu beban
yang diberikan.
- Kedudukan titik kurva ditentukan dengan pengertian bahwa kurva awal mendekati
parabola. Tentukan dua titik yaitu pada saat t1 dan saat t2= 4 t1. Selisih koordinat
(jarak vertikal) keduanya diukur, misalnya x. Kedudukan R = Ro digambarkan
dengan jarak x ke arah vertikal di atas titik P. Untuk pengontrolan diulangi dengan
pasangan titik yang lain, misal t3 = 4t2
- Titik U = 100% atau R100, diperoleh dari titik potong dua bagian linear kurva , yaitu
titik potong bagian lurus kurva konsolidasi primr dan sekunder.
- Titik U= 50% ditentukan dengan : R50 = (R0 + R100) /2

Gambar 1
Setelah diperoleh t50, maka nilai Tv untuk derajat konsolidasi rata-rata U = 50%
adalah 0,197, sehingga koefisien konsolidasi Cv dinyatakan dalam persamaan :

Ht = ½ tinggi rata-rata sampel uji konsolidasi

Metode Akar Waktu (Square Root of Time Method)


- Gambarkan grafik hubungan terhadap akar waktu dari data hasil uji konsolidasi pada
satu beban tertentu.
- Titik U = 0% diperoleh dengan perpanjangan garis dari bagian awal kurva yang lurus
sehingga memotong ordinat di titik P dan memotong absis di titik Q. Anggapan kurva
awal berupa garis lurus adalah konsisten dengan anggapan bahwa kurva awal
berbentuk parabola.
- Garis lurus PR di gambar dengan absis OR sama dengan 1,15 kali absis OQ.
Perpotongan dari PR dan kurva merupakan titik R90 pada absis. Dari sini diperoleh
√ t 90
- Faktor waktu Tv untuk derajat konsolidasi U=90% adalah 0.848. Pada keadaan ini ,
koefisien konsolidasi Cv dinyatakan oleh persamaan:
5. Example 7.3
A soil profile is shown in Figure 7.14. If a uniformly distributed load is applied at the
ground surface, what will be the settlement of the clay layer caused by primary
1
consolidation? We are given that σ’c for the clay is 125 kN/m2 and Cs= Cc .
6
Pada gambar 7.14 ditunjkkan sebuah profil tanah. Apabila ada beban seragam pada
permukaan tanah, berapakah penurunan lapisan tanah akibat konsolidasi primer?. Diketahui

1
σ’c=125 kN/m2 dan Cs= Cc .
6

Solusi:
Tegangan efektif rata-rata:

σ ' o=2.5 γ dry (sand)+ ( 4.5 ) [ γ sat ( sand )−γ w ] +2.5[γ sat (clay ) −γ w ]

σ ' o =2.5 (16.5 )+ ( 4.5 ) [ 18.81−9.81 ] +2.5 [ 19.24−9.81 ]


σ ' o=105.33 kN /m ²

kN
σ ' c =125 ˃105.33 kN /m²
m2
σ ' o+ Δσ =105.33+50=155.33 kN /m² ˃ σ ' c

Karena σ ' o+ Δσ > σ ' c maka rumus yang digunakan:

Cs H σ' Cc H σ ' o + Δσ '


S P=
1+ eo ( )
log ' c +
σ o 1+eo
log
σ 'c ( )
H= 5 m da neo = 0,9 maka
Cc=0.0009 ( ¿−10 )=0.0009 ( 50−10 ) =0.36
1 0.36
Cs= Cc= =0.06
6 6
5
S P= ¿
1+ 0.9

Example 7.4
Diketahui :
 Thickness of clay layer =3 m
 Void ratio (eo) = 0.8
 Compression index (Cc)= 0.28
 Average effective pressure on the clay layerσ ' o=¿130 kN/m2
 Δσ ' = 50 kN/m²
 Secondary compression index (Ca)= 0.02

What is the total consolidation settlement of the clay layer five years after the
completion of primary consolidation settlement? (Note: Time for completion of
primary settlement 1.5 years.)
Berapakah total nilai konsolidasi setelah lima tahun mendapat konsolidasi primer? (waktu
yang dibutuhkan untuk konsolidasi primer adalah 1.5 tahun)

Solution:

Ca
Ca=
1+e p

e p dapat dihitung menggunakan rumus:

e p=eo −Δ e p rimary

Δe, dapat dihitung dengan rumus:

σ ' o + Δσ ' 130+50


Δe=Cc log
( σo'
) (
=0.28 log
130) =0.04

Menghitung konsolidasi primer dengan rumus:


Δe H (0.04)(3)
S P= = =0.067 m
1+ eo 1+ 0.8

e p=eo −Δ e primary

e p=0.8−0.04=0.76 , maka

Ca 0.02
Ca' = = =0.011
1+e p 1+0.76

Menghitung konsolidasi sekunder dengan rumus:

t2 5
Ss =Ca' H log ()
t1
=(0.011)(3) log ( )
15
=0.017

Maka konsolidasi totalnya adalah:


S p + S s=0.067+ 0.017=0.084 m=84 mm

Anda mungkin juga menyukai