Anda di halaman 1dari 6

RINGKASAN

Sampah plastik adalah salah satu masalah terbesar


bagi lingkungan, terutama air. Jiwa konsumen
penduduk Indonesia memang besar
mengakibatkan penggunaan sampah plastik tidak
ada habisnya. Air sumber bagi kehidupan
masyarakan hingga masa depan.Sampah-sampah
plastik yang terus menumpuk dapat mengancam
ketersediaan air yang baik untuk kehidupan. Hal-
hal kecil ternyata sangat berpengaruh terhadap
kualitas air. Senyawa yang terkandung dalam
plastik dapat membahayakan kesehatan air yang
tentunya berdampak langsung untuk manusia.
Siapa yang nantinya bertanggung jawab atas
pencemaran sungai yang diakibatkan oleh dampah
plastik. Sejauh mana bahaya sampah plastik bagi
kualitas air. Karya tulis ilmiah ini menjawab
bagaimana solusi untuk mengatasi permasalahan
akibat sampah plastik ini.

PENGARUH SAMPAH PLASTIK DIIKUTSERTAKAN DALAM


TERHADAP KUALITAS AIR LOMBA KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA
PERINGATAN HARI AIR DUNIA 2021
SUGAI “MENGHARGAI AIR” - BBWS BRANTAS
Ahayu Rachmadini C. (Universitas Brawijaya)
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Air merupakan bahan alam yang diperlukan untuk kehidupan manusia, hewan dan
tanaman yaitu sebagai media pengangkutan zat-zat makanan, juga merupakan sumber
energi serta berbagai keperluan lainnya (Arsyad, 1989). Dari pernyataan tersebut air
merupakan komponen yang penting untuk kehidupan maka keberadaan air perlu dijaga.
Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan penduduk semakin meningkat. Hal ini
juga memengaruhi jumlah sampah yang dihasilkan oleh penduduk setiap harinya.
Penggunaan botol plastik, kantong plastik yang dibuang tentunya semakin meningkat.
Plastik masih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat di Indonesia.
Selain bahannya yang tidak mahal, plastik tidak mudah lapuk, ringan, dan anti-karat
(Thompson et al. 2009). Hal ini berkaitan erat dengan lingkungan di sekitar dan akan
berakibat buruk apabila tidak didampingi dengan kesadaran mengenai kebersihan air.
Masalah utama yang dihadapi berkaitan dengan sumber daya air adalah kuantitas
air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan kualitas air
untuk keperluan domestik yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Kegiatan industri,
domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya
air, termasuk penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi mahluk hidup yang bergantung pada sumber daya air
(Effendi, 2003).
Untuk mengatasi masalah yang terjadi maka perlu adanya identifikasi pengaruh
sampah terhadap kualitas air sehingga sampah dapat dikelola agar air tetap lestari. Maka
dibuat karya tulis ilmiah berjudul “Pengaruh Sampah Plastik terhadap Kualitas Air
Sungai”

Rumusan Masalah
Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengaruh
Sampah Plastik Terhadap Kualitas Air Sungai”

Tujuan
Untuk mengetahui Pengaruh Sampah Terhadap Kualitas Air sehingga dapat
mengatasinya.

Peringatan Hari Air Dunia 2021 “Menghargai Air” - BBWS Brantas 1


METODE
Metode yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah dengan metode deskriptif yaitu
dengan menggambarkan objek dengan rinci dan dapat menjawab permasalahan-permasalahan
yang yang terjadi di lingkungan masyarakat ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penggunaan sampah plastik di era ini memang sangat banyak digunakan karena praktis
dan mudah. Penggunaan kantong plastik digunakan berbelanja telah menjadi kebiasaan.
Meskipun sudah anyak kebijakan yang menekankan kantong plastik berbayar, masyarakat tetsp
terbiasa dengan menggunakan kantong plastik. Tidak hanya kantong plastik botol dan sedotan
plastik juga digunakan sekali pakai dan dibuang tanpa dipilah terlebih dahulu.
Dibutuhkan waktu 1000 tahun agar plastik dapat terurai oleh tanah secara sempurna. Saat terurai,
partikel-partikel sampah plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Jika sampah plastik itu dibiarkan di
tanah, plastik tersebut akan menjadi polutan yang signifikan. Apabila dibakar, sampah plastik akan
menambah kadar gas rumah kaca di atmosfer dan sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang
berbahaya bagi kesehatan yaitu dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya
antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf, dan memicu
depresi (Zulkarnain, 2011).
Tanpa disadari penggunaan sampah plastik yang dibuang sia-sia sangat berbahaya untuk
lingkungan. Tidak hanya udara dan tanah, sampah plastik yang menumpuk tentunya akan menjadi limbah
di air jika tidak diolah dengan baik. Senyawa yang terkandung dalam plastik dapat memengaruhi
karakteristik fisik dari air. Air yang sehat adalah air yang mengandung banyak oksigen. Hal ini menjadi
salah satu acuan bagaimana kondisi air yang baik dan dapat digunakan. Ada beberapa parameter yang
dapat memengaruhi oksigen di dalam air. Salah satu parameter adalah padatan total (total solid), padatan
total adalah jumlah padatan yang mengendap ditabambah dengan jumlah padatan yang terurai di dalam
air. Senyawa berbahaya yang terkandung dalam plastik akan diraikan oleh mikroorganisme di dalam air.
Apabila banyak sampah platik yang dibuang ke dalam air dan dioksidasi oleh mikroorganisme air, maka
kebutuhan oksigen air semakin meningkat (kadar oksigen berkurang) hal ini dapat mengakibatkan
kualitas air menurun.
Selain itu, sampah plastik yang membutuhkan waktu 1000 tahun untuk diuraikan akan menjadi
padatan yang mengendap dan menjadi sedimen di dalam air. Sampah plastik yang mengendap dan
beberapa senyawa yang tersuspensi dalam air menyebabkan air menjadi kotor dan keruh. Semakin keruh
air sungai maka sinar matahari untuk memenuhi kebutuhan fotosintesis dalam air akan berkurang. Dalam
hal ini manusia tentunya sangat dirugikan karena sulitnya mencari air bersih. Tidak hanya manusia namun
biota air juga bisa terdampak akibat sampah plastik tertimbun di sungai.
Sampah plastik yang terlihat sepele nyatanya menjadi dampak besar untuk air yang menjadi salah
satu unsur keberlangsungan hidup masyarakat. Kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk
mengurangi kekurangan air di masa depan. Masyarakat perlu mengetahui bahaya serta dampak sampah
plastik bagi air maupun lingkungan lainnya. Banyak usaha yang telah dilakukan untuk mengurangi
penggunaan sampah plastik diantaranya menggunakan tas belanja, dan mnggunakan botol tidak sekali
pakai untuk digunakan sehari-hari. Tetapi itu saja belum cukup untuk mengatai sampah plastik yang
menjadi limbah di air.
Pengelolaan sampah juga perlu dalam mengurangi kerusakan lingkungan akibat sampah plastik
salah satu contohnya adalah memilah sampah. Pemerintah telah menekankan prinsip 3R dan bekerja sama
dengan bank-bank sampah untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap pemilahan sampah
plastik, dan kebersihan air. Memulai dari hal kecil yakni memilah sampah, tidak membuang sampah ke

Peringatan Hari Air Dunia 2021 “Menghargai Air” - BBWS Brantas 2


sungai, menggunakan plastik daur ulang, dapat membantu keberlangsungan hidup di masa depan. Karena
jika air sungai tercemar oleh plastik, air akan sulit di cari.
Pengelolaan sampah ini bisa dilaksanakan dari tiap rumah tangga terlebih dahulu. Satu rumah
tangga melaksanakan pemilahan terhadap sampah yang dibuang. Dari satu rumah tangga akan
berkembang ke populasi desa, dengan membuat program pilah sampah tian satu rumah tangga. Dari desa
berkembang lagi di kota tersebut membiasakan untuk memilah sampah plastik untuk di daur ulang. Selain
itu dapat pula dilaksanakan perwatan sungai yang rutin. Membuang sedimen-sedimen yang ada di dalam
sungai, selain untuk menjaga kualitas air, hal ini juga dapat berguna untuk mengurangi potensi banjir.
Banyak hal positif yang didapat dari mengurangi sampah plastik. Dimulai dari kebiasaan kecil akan
mengubah masa depan.

Peringatan Hari Air Dunia 2021 “Menghargai Air” - BBWS Brantas 3


PENUTUP
Kesimpulan
Pengaruh sampah plastik terhadap air sungai memiliki banyak dampak buruk seperti membuat air
keruh, menurunnya kualitas air sungai, dan menimbulkan potensi banjir apabila sampah-sampah plastik
dibuang ke sungai. Kesadaran masyarakat atas penggunaan sampah plastik merupakan faktor utama yang
memperngaruhi hal ini.
Kebijakan dari pemerinta perlu dijalankan seperti tidak mengunakan kantong plastik sekali pakai,
tidak membuang sampah sembarangan,dan mengolah sampah seperti contohnya memilah sampah
sebelum dibuang. Hal-hal kecil yang berawal dari masyarakat ini yang dapat menyelamatkan kualitas air
sungai yang nantinya akan menjadi tombak keberlangsungan hidup di masa depan.
Saran
1. Penggunaan tas ramah lingkungan untuk berbelanja perlu dijadikan kebiasaan.
2. Program seperti pemilahan dan pengolahan sampah perlu diterapkan di tiap daerah.
3. Perawatan sungai secara rutin perlu dilaksanakan.
4. Masyarakat perlu mengetahui bahaya sampah plastik bagi kehidupan.

Peringatan Hari Air Dunia 2021 “Menghargai Air” - BBWS Brantas 4


DAFTAR PUSTAKA
Anggun, Berliana Septiani, dan Dian Mita Arianie. 2019. Pengelolaan Sampah Plastik di
Salatiga: Praktik dan Tantangan. Jurnal Ilmu Lingkungan (2019), 17 (1): 90-99, ISSN 1829-
8907.
Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor.
Krisyantia, Ilona VOS, dan Anjang Priliantini. 2020. Pengaruh Kampanye #PantangPlastik
terhadap Sikap Ramah Lingkungan (Survei pada Pengikut Instagram @GreenpeaceID).
Jurnal Komunika Vol. 9 No. 1.
Dawud , Muhammad, dan Idi Namara. 2016. Analisis Sistem Pengendalian Pencemaran Air
Sungai Cisadane Kota Tangerang Berbasis Masyarakat.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan.
Kanisisus.Yogyakarta.
Thompson, R.C., C. J. Moore, F.S. vom Saal, S.H. Swan. 2009. Plastics, the Environment and
Human Health: Current consensus and future trends. Phil. Trans. R. Soc. B 364: 2153-2166.
Zulkarnain, Muhammad Evan. (2011).Pengembangan usaha pengolahan plastik bekas di PT.
Mitra Bangun Cemerlang Tangerang. Tugas Akhir. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Peringatan Hari Air Dunia 2021 “Menghargai Air” - BBWS Brantas 5

Anda mungkin juga menyukai