Anda di halaman 1dari 12

BAB 4- PENURUNAN PONDASI

Bila tanah dibebani (missal akibat bangunan) maka tanah akan mengalami regangan,
volume porinya berkurang, susunan tanah akan berubah, jumlah regangan seluruh tanah
inilah merupakan penurunan total tanah.
Penurunan dibedakan menjadi :
a. Penurunan segera (immediate settlement), Si.
b. Penurunan konsolidasi (consolidation settlement), Sc.
Si biasanya diperhatikan pada tanah granuler (pasir & kerikil). Si perlu waktu singkat.
Sc terjadi pada tanah butir halus missal Lempung (clay). Sc perlu waktu lama. Sc nilainya
besar jika tebal lempung besar. Sc masih dibedakan lagi yaitu : penurunan konsolidasi
primer (Sc) dan penurunan konsolidasi sekunder (Ss) yang nilainya sangat kecil (sering
diabaikan).
Jadi :
S = Si + Sc + Ss
S = penurunan total,
Si = penurunan segera
Sc = penurunan konsolidasi primer
Ss = penurunan konsolidasi sekunder.

A. Penurunan Segera (Immediate Settlement)


Analisis penurunan dibahas beragam tergantung bentuk telapak ( persegi, bulat ) dan ada
beberapa metode: Terzaghi,1943; Streinbrenner, 1934; Janbu et al (1956), DeBeer Martin
(1957), Scmertman (1978). Akan dibahas metode Janbu 1956.

Setlemen segera (immediate) Si metode De Beer & Marten, 1957 :


Cara ini butuh data Sondir (CPT ), dan untuk tanah granuler.
𝐻 𝑝𝑜′ +∆𝑝 1,5.𝑞𝑐
𝑆𝑖 = . 𝑙𝑛 ( ) dengan 𝐶=
𝐶 𝑝𝑜′ 𝑝𝑜′
C= angka kompresibilitas/ pemampatan .
qc = tahanan conus sondir, rerata.
Nilai qc tanah pasir menurut Meyerhof bisa diambil korelasi dari data N-SPT :

qc = 4.N (kg/cm2)

po’ = tekanan overburden efektif awal sebelum beban bangunan bekerja = ∑( h. γ ).


Jika tanahnya jenuh, gunakan γ’
Si= penurunan akhir (m) dari lapisan tanah setebal H
Δp = tambahan tegangan vertical di tengah-tengah lapisan akibat beban pondasi netto.
Bisa dihitung dg metode Fadum, 2V:1H, dll.

78
Setlemen segera (immediate) Si metode Schmertmann, 1978 :
Cara ini butuh data Sondir (CPT ), dan untuk tanah granuler.

2.𝐵
𝐼𝑧
𝑆𝑖 = 𝐶1 . 𝐶2 . 𝑞𝑛 . ∑ . ∆𝑧
𝐸
0
𝑝𝑜 ′
dengan : 𝐶1 = 1 − 0,5. ( ) dan C1 ≥ 0,5.
𝑞𝑛

𝑡
dan 𝐶2 = 1 + 0,2. 𝑙𝑜𝑔 ( )
0,1

Si = penurunan immediate / segera.


C1 = factor koreksi kedalaman.
C2 = factor rangkak/creep.
qn = tekanan pondasi netto, (kN/m2)
B = lebar pondasi, (m), L = panjang pondasi (m).
Iz = factor pengaruh regangan lateral ( lihat gambar ).
2
E = modulus elastisitas tanah, (kN/m ) .
Bisa diambil : E = 2,5.qc (pondasi bujur sangkar). (Schmertmann,1978).
E = 3,5.qc (pondasi menerus/memanjang)
Δz = ketebalan lapisan tanah (m).
po’ = tekanan overburden efektif pada dasar pondasi (kN/m2), = ∑( h. γ ).
Jika tanahnya jenuh, gunakan γ’
t = waktu yang ditinjau (tahun).

Cara membaca Iz : (Lihat Gambar di bawah ini )


Nilai Iz pada gambar yg atas, cara bacanya ialah : memperhatikan tahanan conus sondir :
a. pada kedalaman sampai 2B (untuk pondasi bujrsangkar),
b. pada kedalaman sampai 4B (untuk pondasi memanjang)

Nilai Iz maksimum = 0,5, ini dicapai saat :


a. z = 0,5.B (untuk pondasi bujur sangkar),
b. z = B (untuk pondasi memanjang), (lihat gambar. 3.1.a dan b ).
Nilai z diukurkan mulai dari dasar telapak pondasi.

79
Gbr. 3.1.

80
Contoh Soal.
Penurunan Segera Metode De Beer & Marten & M. Schmertmann.
Suatu pondasi telapak bujur-sangkar ( 1,5 m x 1,5m) dipasang diatas pasirkasar berlanau
yang sangat tebal. Elevasi dasar telapak pada kedalaman 1m. Akibat bangunan timbul
tekanan pondasi bruto 300 kN/m2. Muka air tanah pada -1m dari muka tanah. Berat
volume pasir basah = γb = 18,5 kN/m3 dan b.v. apung γ’ = 10 kN/m3. Berdasarkan Uji SPT
didapat N-SPT & sudah dikoreksi tertera di table.
Hitunglah besar penurunan segera ( setlemen immediate) :
a. dengan metode De Beer & Marten(1957).
b. dengan metode Schmertmann (1978).
Solusi :
a. Metode De Beer & Marten(1957).
Cara De Beer &Marten dilakukan sampai kedalaman 2B (=2. 1,5= 3m) di bawah dasar
telapak pondasi (alias sampai 4 m dari muka tanah). Untuk Tanah pasir, nilai qc pendekatan
: qc = 4.N. (Meyerhof, 1956).
1,5.𝑞𝑐
Tabel a. Menghitung qc (=4.N) , po’ = h1.γ1 + h2.γ2. dan 𝐶=
𝑝𝑜′
Tabel b. Menghitung q neto = qn = q bruto - Df.γ = 300 – (1. 18,5) = 281,5 kN/m2.
Luasan pondasi dibagi 4 bagian, sehingga L=0,75m; B=0,75m; z = bervariasi,
z diukur mulai dari dasar telapak pondasi.
m= L/z, n = B/z.
Nilai koefisien penyebaran tekanan ( I ) bisa dicari dg cara grafik FADUM berikut :

81
Gbr.1.1.

(penyebaran tekanan cara FADUM).

𝐻 𝑝𝑜′ +∆𝑝
Nilai Si dihitung pakai rumus : 𝑆𝑖 = . 𝑙𝑛 ( )
𝐶 𝑝𝑜′

Akhirnya Si total = Si1 + Si2 + Si3 + Si4 = 0,017 m = 17 mm.

82
dari muka-tanah

Δp

83
b. Setlemen immediate, Si metode Schmertmann, 1978 :
po’ = tekanan overburden pada dasar pondasi = h. γ = 1 . 18,5 = 18,5 kN/m2.

𝑝𝑜 ′ 18,5
𝐶1 = 1 − 0,5. ( ) = 1 − 0,5. (281,5) = 0,97 dan C1 ≥ 0,5.
𝑞𝑛
Ditinjau penurunan segera untuk t = 1 tahun
𝑡 1
𝐶2 = 1 + 0,2. 𝑙𝑜𝑔 ( ) = 1 + 0,2. log( ) = 1,2.
0,1 0,1
Menurut Schmertman,1978 : pondasi bujur-sangkar, E = 2,5.qc .
Nilai Iz didapat dari plotting “segitiga pengaruh” (lihat gambar c ).
qn = tekanan pondasi netto = q bruto – df.γ = 300 – (1. 18,5) = 281,5 kN/m2.
Selanjutnya dihitung Si masing masing lapis pakai rumus :
2.𝐵
𝐼𝑧
𝑆𝑖 = 𝐶1 . 𝐶2 . 𝑞𝑛 . ∑ . ∆𝑧
𝐸
0

Elevasi tengah-tengah lapis

Akhirnya didapat Si total = Si1 + Si2 + …. Si6 = 0,0189 m = 18,9 mm.

B. PENURUNAN KONSOLIDASI PRIMER, Sc.

Konsolidasi adalah proses berkurangnya rongga pori (berupa udara dan atau air)
dalam tanah jenuh ber-permeabilitas rendah. Akibat konsolidasi maka volume tanah
(termasuk pori) akan mengecil. Proses keluarnya udara & air dari dalam lempung adalah
lama karena permeabilitas lempung adalah rendah. Proses konsolidasi yang lama ini
merepotkan bangunan (elevasi akhir) yang menjadi salah. Bangunan yang dibangun di atas
lempung akin terjadi setlemen yang besar dalam waktu lama. Contohnya ialah : tanah
lempung jenuh, jika akan dibangun bangunan di atasnya maka perlu dilakukan percepatan
84
konsolidasi agar jika bangunan sudah selesai maka bangunan itu tidak turun lagi (hanya turun
sedikit) ketika selesai dibangun. Proses percepatan konsolidasi tanah kompresibel ini bisa
dilakukan dengan missal : drain vertical dan Pre-loading. Drain vertical bisa berupa : sand /
gravel vertical drain, atau prefabricated vertical drain (PVD). Ujud PVD berupa bahan
sintetis seperti pita berpori.
Proses drainasi air dari dalam lempung jenuh ini bisa 1-arah atau 2-arah, tergantung
kepada posisi lempung itu diapit oleh tanah jenis apa.

lapis pasir lapis pasir

lapis lempung lapis lempung

lapis cadas kedap air lapis pasir

(a) drain 1-arah (b) drain 2-arah

Gbr. 2.1. Kondisi Lintasan Air Drain

B. Lempung Normally Consolidated dan Over Consolidated


Lapisan tanah lempung di alam terjadi akibat proses pengendapan, lempung
mengalami konsolidasi/ penurunan akibat tekanan tanah di atasnya. Lapisan tanah penindih
tadi suatu saat mungkin hilang tererosi atau proses lainnya. Tanah lempung yang dulunya
pernah mengalami tekanan berlebih (lebih besar) dari tekanan sekarang disebut Tanah
Lempung OC (Over Consolidated). Tanah yang tidak pernah mengalami tekanan yang lebih
besar dari tekananwaktu sekarang, disebut tanah NC (Normally Consolidated).
Tekanan tanah sekarang ( tekanan overburden efektif) disebut po’. Tekanan tanah
dulu disebut tekanan pra- konsolidasi = pc’.
𝑝𝑐′
𝑂𝐶𝑅 =
𝑝𝑜′
OCR = Over Consolidated Ratio.
Tanah NC punya nilai OCR ≤ 1, karena pc’ ≤ po’
Tanah OC punya nilai OCR > 1

85
Bisa pula digunakan rumus penurunan :

S = mv. H. Δp

86
Notasi :
H = tebal lapisan tanah kompresibel/lempung (m).
eo = angka pori awal.
po’ = tekanan tanah overburden efektif awal ( kN/m2),
pc’ = tekanan pra-konsolidasi untuk tanah OC ( kN/m2).
Δp = Δσv = tambahan tegangan akibat beban pondasi/bangunan sampai tengah-
tengah lempung ( kN/m2).
mv = koefisien perubahan volume (m2/kN)

Contoh 3.3.
Diketahui bangunan gedung dengan tekanan pada telapak pondasi q = 1,2 kg/cm2 .
Ukuran telapak pondasi : 8m x 8 m. Elevasi telapak -1,5 m di bawah muka-tanah.
Lihat gambar.
Lapisan tanahnya (tergambar), bagian atas : pasir, tengah: Lempung, bag. bawah :
cadas kedap air.

q kg/cm2

-1,5 m
2,5 m Pasir : G= 2,65, e= 0,67;
w =20% (basah)

3,0 m Pasir G=2,65; jenuh


e= 1,188

2,1 m Lempung jenuh : G= 2,7;


4,2 m w sat = 44%; e= 1,188
Cc = 0,396
Cv = 0,12 cm2/menit

Lapis kedap air

a. Hitung berat volume terpakai pada masing-masing lapis tanah !


b. Hitung tekanan q neto tepat di bawah telapak pondasi !
c. Hitung tambahan tekanan akibat bangunan ( Δp), ( penyebaran tekanan pakai metode
2V:1H) pada elevasi tengah-tengah lapis lempung !.
d. Hitung penurunan/setlemen akibat konsolidasi yang akan terjadi ( S) !

( Setlemen pada pasir tidak dihitung)

87
Solusi :
a. Berat volume terpakai pada lapis tanah :
Pasir di atas m.a.t :
𝐺.𝛾𝑤 (1+𝑤) 2,65.1.(1+0,2)
𝛾= = = 1,904 t/m3.
1+𝑒 (1+0,67)

Pasir di bawah m.a.t., jenuh terendam, maka pakai γ efektif .


𝛾𝑤. (𝐺−1) 1 (2,65−1)
𝛾′ = = = 0,99 t/m3.
1+𝑒 1+1,188

Lempung jenuh / kenyang air : pakai berat vol. efektif :


𝛾𝑤. (𝐺−1) 1 (2,70−1)
𝛾′ = = = 0,777 t/m3.
1+𝑒 1+1,188

b. Beban merata q neto :


Tekanan oleh bangunan, q = 1,2 kg/cm2 = 12 ton/m2.
Pengurangan tekanan oleh galian = Σ ( h. γ ) = 1,5. 1,904 = 2,856 t/m2
Tekanan neto = q = 9,144 t/m2.
c. Menghitun po = tekanan overburden = ∑ ( z. γ ) sampai tengah-tengah lempung,
po = z1. γ1 + z2. γ2’ + z3. γ3 ‘
= (1*1,904) + (3*0,99) + (2,1 * 0,77) = 6,491 ton/m2.
d. Penyebaran Tekanan.
Jika pakai metode 2V:1H , maka tambahan tekanan akibat penyebaran tekanan oleh
q neto ialah : ∆𝑝
𝐵.𝐿 8𝑥 8
Δp = I. q = (𝐵+𝑍)(𝐿+𝑍)
.q = (8+6,1)2
. (9,144) = 2,944 t/m2.

z = kedalaman, diukur mulai dari dasar telapak sampai tengah lempung.


didapat z = 6,1 m.
e. Setlemen akibat konsolidasi lempung S
𝐶𝑐 𝑝0+∆𝑝
𝑆= . 𝐻. 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 𝑝0
0,396 6,491+2,944)
𝑆= . 420. log( ) = 12,35 cm.
1+1,188 6,491

Catatan :
Penyebaran tekanan akibat berat bangunan dimulai dari mana ?
a. Pondasi telapak : mulai dari elevasi dasar telapak.
b. Pondasi tiang : mulai dari (2/3).L di bawah pile cap. Sepanjang (2/3)L ini
lempungnya dianggap sudah menyatu memadat seperti telapak.
Jika lempungnya ada beberapa lapis, missal 3 lapis, maka Setlemen totalnya adalah
= S1 + S2 + S3.

88
Soal-Soal :

1. Penurunan ada berapa macam, jelaskan !


2. Penurunan pondasi pada tanah pasir, yang dominan ialah penurunan segera
(immediate settlement). Jelaskan!
3. Penurunan pondasi pada tanah lempung disebut penurunan konsolidasi, jelaskan !
4. Jelaskan komponen (data) apa saja yg diperlukan untuk menghitung penurunan
konsolidasi Sc.!.
5. Jelaskan masing2 komponen rumus berikut :
𝐶𝑐 𝑝0+∆𝑝
𝑆= . 𝐻. 𝑙𝑜𝑔 ( )
1 + 𝑒0 𝑝0

6. Penyebaran tekanan tanah dibawah pondasi, jelaskan :


a. Kapan dimulai ?
b. Metode penyebaran tekanan : 1). Fadum, 2). Cara 2V:1H. 3). NewMark,
tunjukkan cara-cara tsb.!
7. Ulangi Soal contoh no.3.3, tetapi penyebarannya dg metode Fadum !

89

Anda mungkin juga menyukai