Anda di halaman 1dari 11

BAB 6.

STABILITAS LERENG

6.1. PENGANTAR
Bila permukaan tanah miring, komponen gravitasi akan menggerakkan tanah ke bawah.
Jika komponen gravitasi dominan terhadap kemampuan tanah melawan geseran, maka terjadilah
longsor. Analisis stabilitas pada permukaan tanah miring ini disebut Analisis Stabilitas Lereng
(Slope Stability Analysys). Ini diperlukan pada desain bangunan misal : bendungan urugan
tanah, JKA, jalan raya, bandara, saluran, dsb. Umumnya untuk men-chek keamanan : lereng
urugan tanah, lereng galian, lereng alam.
Analisis stabilitas lereng melibatkan banyak factor penyebab. Internal effect & external
effect. Contoh Internal : bertambahnya tekanan air pori tanah. Contoh eksternal : mempertajam
mirng tebing, memperdalam galian tanah, erosi sungai.
Penyebab longsor pada lereng alam adalah sbb. Ini. :
1. Penambahan beban pada lereng, missal bangunan baru, air masuk ke pori tanah / beban
air menggenang, tiupan angin pada tumbuhan, dsb.
2. Pemotongan / penggalian kaki lereng.
3. Galian yang memperterjal lereng.
4. Perubahan posisi muka-air secara cepat pada bending tanah, sungai, dll.
5. Air yang mengisi retakan menyebabkan tekanan lateral pada tanah.
6. Gempa bumi, getaran berlebih.
7. Berkurangnya kemampuan geser tanah di lereng, akibat dari : kenaikan kadar air,
kenaikan tekanan air pori, tekananrembesan air, kembang-susut lempung di lereng.

Perbaikan Stabilitas Lereng :


1. Merubah geometri lereng: mengurangi tinggi lereng, mengurangi kemiringan lereng.
2. Menurunkan muka-air-tanah : membuat drain dalam tanah, memompa (sedot) air tanah.
3. Grouting semen agar menambah kust geser tanah, soil nailing atau pemancangan tiang-
tiang. Memasang Bronjong kawat diisi batu.
4. Retakan pada lereng segera ditutup lempung/bahan kedap air agar air tidak masuk.
5. Menanami lereng dengan tumbuhan yg akarnya panjang menembus batuan dasar.
6. Memasang batu utuh pada jalan setapak.
7. Membuat drainasi air agar air tidak masuk ke dalam tanah di lereng.

Ragam tanah longsor tergambar sebagai berikut (gbr. 6.1).

83
6.1

Faktor Aman dalam analisis stabilitas lereng ialah membandingkan gaya yang menahan
longsor dibandingkan dengan gaya yang mengajak/menggerakkan longsor.

84
Tabel 6.1

Analisis Stabilitas Lereng


Ada beberapa cara analisisnya :
1. Untuk lereng tak terhingga tanpa dan dengan rembesan air.
2. Kondisi Lereng-terbatas (finite Slope).
3. Lereng dengan bidang longsor brntuk lingkaran tanah kohesif dan non kohesif.
Metode Diagram Taylor φ = 0 dan Taylor pada φ > 0.
4. Metode Irisan (Slice) : Felenius, Bishop.
5. Metode Diagram Bishop & Morgenstern,1960.
6. Metode diagram Morgenstern penurunan muka-air cepat,1963.
7. Metode Spenser,1967.

Berikut ini salah satu metode yaitu Metode Spenser,1967.


Untuk ini digunakan diagram Stabilitas Spenser,1967.

85
Gbr. 6.2.

Metode Spenser ini butuh data : Tinggi tanggul/lereng (H), Cohesi efektif tanah (c’), sudut
gesek intern tanah (φ), Berat volume tanah (γ), nilai banding tekanan pori yang sama (ru),
factor aman (F) yang dikehendaki. Sudut miring lereng = β. Data ru inilah yang sulit.

Contoh Soal metode Spenser:

Ada tanggul tanah dengan data : tinggi tanggul H= 19,5 m.


Parameter tanah tanggul : φ=30 o, c’ = 9,6 kN/m2. γ = 19,6 kN/m3. dan ru = 0,5.
Dikehendaki factor aman tanggul terhadap stabilitas lereng/longsor F = 1,5.
Hitunglah besarnya sudut miring lereng (β) agar tercapai keinginan itu!.

86
Solusi :
𝑐′ 9,6
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = = 0,0167 dan ru = 0,5
𝐹.𝐻.𝛾 1,5.19,5.19,6
𝑡𝑔 𝜑 𝑡𝑔 𝜑
𝐹 = 𝑡𝑔𝜑 alias 𝑡𝑔𝜑𝑑 =
𝑑 𝐹

tan 30𝑜 tan 30𝑜


𝜑𝑑 = 𝑎𝑟𝑐 𝑡𝑎𝑛 ( ) = 𝑎𝑟𝑐 tan ( ) = 21 o.
𝐹 1,5

Berdasarkan grafik Spenser : didapat β = 14,5 o.


Jadi, agar F=1,5 maka sudut kemiringan lereng tanggul terhadap datar adalah harus 14,5 o.

Tambahan Bab 6. ( Sumber : Mekanika Tanah-2, Hary Chrystadi Hardiyatmo )

FAKTOR AMAN (F)


Faktor aman (F) adalah nilai banding gaya yang menahan disbanding gaya yang
menggerakkan.
𝜏
𝐹=
𝜏𝑑
τ = tahanan geser yang mampu dikerahkan oleh tanah,
τd = tegangan geser yang terjadi akibat gaya berat tanah yang akan longsor.

6.1 . Analisis Stabilitas Lereng dg Bidang longsor Datar -


LERENG TAK TERHINGGA (Infinite Slope)
a. Jika Tanpa aliran air rembesan, maka berlaku rumus F : (gambar-a)
𝑐 𝑡𝑔 ∅
𝐹= +
𝛾. 𝐻. 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼. 𝑡𝑔 𝛼 𝑡𝑔 𝛼
F= factor aman, c = cohesi tanah, φ = ∅ = sudut gesek intern tanah,
α = sudut miring lereng, γ = berat volume tanah.
Untuk tanah yang punya c & φ , kedalaman elemen tanah kondisi kritis Hc ( terjadi saat F=1
) , ialah :
𝑐
𝐻𝑐 = 2
𝛾. 𝑐𝑜𝑠 𝛼. (𝑡𝑔 𝛼 − 𝑡𝑔 ∅)

b. Jika Ada aliran air Rembesan dg muka air tanah = muka lereng, (gambar-b) maka berlaku
rumus F :
𝑐 𝛾 ′ . 𝑡𝑔 ∅
𝐹= +
𝛾𝑠𝑎𝑡 . 𝐻. 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼. 𝑡𝑔 𝛼 𝛾𝑠𝑎𝑡 . 𝑡𝑔 𝛼
Untuk tanah granuler maka cohesi c = 0.

87
88
Contoh Soal : ( Lereng Tak berhingga ).
Suatu lereng tak berhingga pada tanah kondisi tanpa rembesan air.
Data tanah : berat.vol. γ = 17 kN/m3, c = 16 kN/m2 dan φ = 21 o .
a). Jika H = 7 m, dan α = 23 o, hitunglah safety factor F terhadap longsor !
b). Jika α = 30 o , hitunglah tinggi kritis H maksimum ! ( catatan : F=1).

Solusi :
a) F dihitung dari :
𝑐 𝑡𝑔 ∅
𝐹= +
𝛾. 𝐻. 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼. 𝑡𝑔 𝛼 𝑡𝑔 𝛼

16 𝑡𝑔 21𝑜
𝐹= +
17. 7. 𝑐𝑜𝑠 2 23𝑜 . 𝑡𝑔 23𝑜 𝑡𝑔 23𝑜
= 1,28
b). Hc dihitung dengan :
𝑐
𝐻𝑐 =
𝛾. 𝑐𝑜𝑠 2 𝛼. (𝑡𝑔 𝛼 − 𝑡𝑔 ∅)

16
𝐻𝑐 =
17. 𝑐𝑜𝑠 2 30𝑜 . (𝑡𝑔 30𝑜 − 𝑡𝑔 21𝑜 )

= 6,49 m

89
6.2. Analisis Stabilitas Lereng dg Bidang longsor Datar -
LERENG TERBATAS (Finite Slope).

Berat tanah timbunan yang akan longsor= W.

W = (1/2). H. CB. γ. 1 = (1/2).H.γ. (H/tg α – H/tg β) = ½.H2.γ. ( cotg α – cotg β ).

Tegangan geser yang terjadi pada bidang AB ialah :


τd = cd + σ.tg φd
𝑐 𝑡𝑔 𝜑
𝑐𝑑 = 𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑔 𝜑𝑑 =
𝐹 𝐹

Berapa tinggi kritis ( Hc ) ( yaitu ketika F=1 ) ?


4. 𝑐 sin 𝛽. cos 𝜑
𝐻𝑐 = ( )
𝛾 1 − cos(𝛽 − 𝜑)

90
Contoh Soal (Lereng Terbatas )1 :
Suatu timbunan tanah baru, akan diletakkan di atas lereng timbunan lama.
Data tanah baru : berat volume γ = 18 kN/m3, c = 20 kN/m2, φ = 19 o.
Sudut lereng timbunan lama = α = 35 o, sudut lereng timbunan baru = β = 50 o.
Hitunglah berapa tinggi maksimum timbunan baru jika factor aman terhadap longsor (F)
ditentukan =2 !

Solusi :
Fc = c / cd, atau cd = 20 / 2 = 10 kN/m2.
Fφ = tg φ / tg φd, atau φd = arc tan ( tan 19o / 2) = 9,77o.
Hc dihitung dari :
4. 𝑐𝑑 sin 𝛽. cos 𝜑𝑑
𝐻𝑐 = ( )
𝛾 1 − cos(𝛽 − 𝜑𝑑 )

4. 10 sin 50𝑜 . cos 9,77𝑜


𝐻𝑐 = ( )
18 1 − cos(50𝑜 − 9,77𝑜 )

= 7,09 m.

91
Contoh Soal (Lereng Terbatas )2 :
Suatu lereng dengan kemiringan β = 50o dan tinggi H = 6 m ( terGambar ),
Diperkirakan bidang longsor akan terjadi pada bidang dg membentuk sudut α = 25o. Data tanah
: berat vol γ = 18 kN/m3. c = 20 kN/m2, φ = 14o.
Hitunglah nilai factor aman F terhadap longsor !

H=6m γ = 18 kN/m3
c = 20 kN/m3
φ = 14 o
β= 50 o
α=25 o

Penyelesaian :
Berat tanah yang akan longsor ( ditinjau per 1 m panjang tegak lurus bidang gbr.) :
W = ½.H2.γ. ( cotg α – cotg β ).
= (0,5). 6 ^2. 18. ( cotg 25 o – cotg 50 o )
= 422,95 kN. (Note : cotg a = 1 / tan a )

Gaya geser yang bekerja = Ta = W sin α = 422,95. Sin 25 o = 178,75 kN.


Tanah akan melawan geseran ( untuk kesetimbangan) sebesar : Tr.
Tr = (L. 1) ( cd + σ.tg φ )
𝑐 𝑁𝑎 𝑡𝑔 𝜑 1
𝑇𝑟 = 𝐿. ( + . ) = (𝐿. 𝑐 + 𝑁𝑎 . 𝑡𝑔 𝜑)
𝐹 𝐹 𝐹 𝐹
Gaya normal bidang AB = Na .
Na = W cos α = 422,95. Cos 25 o = 383,32 kN.
L = H / sin α = 6 : sin 25 o = 14,20 m.
Jadi :
1
𝑇𝑟 = (𝐿. 𝑐 + 𝑁𝑎 . 𝑡𝑔 𝜑)
𝐹
1
𝑇𝑟 = ((14,2.20) + (383,32. 𝑡𝑔 14𝑜 )
𝐹
379,57
𝑇𝑟 =
𝐹
Kondisi seimbang : aksi = reaksi , Ta = Tr
379,57
178,75 =
𝐹
Didapat : F = 2,12.
Jadi, angka aman terhadap longsor kondisi ini = F = 2,12.

92
6.3. Analisis Stabilitas Lereng dengan Bidang Longsor Berbentuk Lingkaran.

Bisa dianalisis dengan menggunakan metode :


1. Diagram Taylor,1948.
2. Metode Irisan :
a. Metode Fellinius, 1927.
b.Metode Bishop- Morgenstern,1960.
c. Metode Diagram Spenser 1967.
Bisa dipelajari sendiri di buku Mekanika Tanah-2 oleh Hary Christady Hardiyatmo.

SOAL BAB-6 (Stabilitas Lereng)

1. Faktor apa saja yang menjadi penyebab / pemicu terjadinya longsor ?


2. Ada beberapa cara untuk menambah Stabilitas lereng agar lereng tidak mudah longsor,
sebutkan !
3. Apa pengaruh air terhadap stabilitas lereng, jelaskan !
4. Usaha apa yang dilakukan untuk pencegahan kelongsoran lereng menurut pengalaman
longsor lereng di beberapa lokasi missal Purworejo, Bamjarnegara ?
5. Untuk analisi kesetabilan tanah, ada beberapa kategori : a) lereng tak-terhingga (infinite
slope), b) lereng terbatas (finite slope), c) bidang longsor bentuk lingkaran, Jelaskan
dengan gambar !
6. Sebutkan beberapa metode analisis stabilitas lereng !
( Metode irisan Felenius, metode irisan Bishop, metode Diagram Bishop &
Morgenstern, metode Diagram Spenser 1967 ).

93

Anda mungkin juga menyukai