Anda di halaman 1dari 16

INTISARI

Seiring pesatnya perkembangan pembangunan, dan meningkatnya jumlah


kendaraan serta ketidak mampuan Ruas Jalan Desa Bunga Jadi Kecamatan Muara
Kaman Kabupaten Kutai Karta Negara Kalimantan Timur untuk mengakses arus
lalu lintas serta meningkatnya intensitas curah hujan yang tinggi maka sering
terjadi Longsoran di ruas jalan Desa Bunga Jadi Kecamatan Muara Kaman
Kabupaten Kutai Karta Negara Kalimantan Timur oleh karena itu Penanganan
Longsoran harus dibanguan di ruas jalan Desa Bunga Jadi Kecamatan Muara
Kaman Kabupaten Kutai Karta Negara Kalimantan Timur sepanjang 20,00 meter.

Perhitungan Struktur pada Dinding Penahan Tanah Penanganan Longsoran


Ruas Jalan Desa Bunga Jadi Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Karta
Negara Kalimantan Timur dihitung, sesuai data-data akurat di lapangan, data
laboraturium. Sehingga kerawanan daerah longsoran khususnya di ruas Jalan Desa
Bunga Jadi Kecamatan Muara Kaman Kabupaten Kutai Karta Negara Kalimantan
Timur dapat terpecahkan dengan adanya Penanganan Longsoran dengan
menggunakan Struktur Dinding Penahan Tanah.

Kata Kunci : Longsoran (Retaining Wall)

BAB I

751
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di Indonesia sering terjadi longsoran pada jaringan jalan, jaringan


pengairan, dan daerah pemukiman. Desa Bunga Jadi Kec. Muara Kaman, Kab.
Kukar adalah salah satu desa yang ada di Provinsi Kalimantan Timur Indonesia.
Desa ini merupakan desa yang tidak luput dari bencana longsor, khususnya pada
jaringan jalannya yang merupakan salah satu prasarana perhubungan darat yang
sangat penting dan merupakan unsur perkembangan wilayah di Propinsi
Kalimantan Timur yang mengalami perkembangan pesat.

2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang tertuang dalam skripsi ini yaitu :
Bagaimana perhitungan struktur dinding penahan tanah dengan menggunakan
metode Coulomb ?
3. Tujuan

Adapun tujuan dari Penulisan ini adalah untuk dapat menghitung struktur dinding
penahan tanah dengan menggunakan metode Coulomb.

4. Batasan Masalah
Batasan masalah didalam penulisan tugas akhir ini hanya mengenai
struktur dinding penahan tanah dan kontrol uji stabilitas terhadap gaya guling,
geser dan keruntuhan kapasitas dukung tanah dengan melakukan perhitungan
menggunakan metode Coulomb pada jalan di desa Bunga Jadi Kec. Muara
Kaman Kab. Kukar.

5. Manfaat Penelitian

Secara umum hasil penelitian dapat memberikan informasi mengenai cara


penanganan longsoran dengan dinding penahan, dan diharapkan hasil penelitian
dapat dijadikan salah satu solusi dari permasalahan longsor pada daerah tersebut
dan dapat diaplikasikan dalam pelaksanaannya.

752
BAB II
LANDASAN TEORI

1. Teori Coulomb

Pada hitungan tekanan tanah lateral teori Coulomb (1776),


pengaruh gesekan antara dinding dan tanah urug dibelakangnya
diperhitungkan. Sudut gesek antara dinding dan tanah (δ) bergantung pada
kekasaran dinding dan regangan lateral pada waktu dinding bergerak.
Dalam menghitung tekanan tanah lateral teori coulomb, terdapat beberapa
anggapan-anggapan sebagai berikut :

1. Tanah adalah bahan yang isotropis dan homogen yang mempunyai


sudut gesek dan kohesi.
2. Bidang longsor dan permukaan tanah urug adalah rata.
3. Gaya gesek didistribusikan secara sama disepanjang bidang longsor
dan koefisien gesek ƒ = tg ϕ.
4. Tanah yang longsor berbentuk baji, dan merupakan satu kesatuan.
5. Terdapat gesekan antara dinding penahan dan tanah urug. Tanah yang
longsor bergerak turun disepanjang dinding belakang mengembangkan
gesekan.
6. Keruntuhan dinding penahan tanah dianggap masalah dua dimensi
dengan memperhatikan dinding penahan tanah yang panjangnya tak
terhingga.

Rumus :

2
Cos ϕ
2

Ka =
Cos δ ( 1,00 +
√ Sin ( ϕ+δ ) Sin δ - β
Cos δ )

753
2
Cos ϕ
2

Kp =
Cos δ ( 1 −
√ Sin (ϕ+δ ) Sin δ - β
Cos δ )
Dimana :

Δ = sudut gesek antara dinding dan tanah

Β = sudut kemiringan permukaan tanah urug

Φ = sudut gesek dalam tanah

Α = sudut kemiringan dinding penahan tanah


terhadap garis horizontal

Pa = 0,5 x H2 x ᵞ x Ka

Pp = 0,5 x H2 x ᵞ x Kp

Dimana :

Pa = tekanan tanah aktif total

Pp = tekanan tanah pasif total

H = tinggi dinding

ᵞ = berat volume tanah

Perhitungan cara grafis :1. Menurut Poncelet

2. Menurut Culman

3. Menurut Trial Wedge


4. Menurut Rehban

Dengan cara Rankine, gaya yang ditinjau dianggap melalui bidang vertikal,
jadi bila tembok miring maka kita tarik garis lurus seperti dibawah ini :

754
Tekanan tanah lateral T ( p ) : ( cara analitis )

A. A - AB vertikal
zo
- permukaan tanah horizontal serta datar
z
Tz
- dalam perhitungan tekanan bagian tarik tidak
diperhitungkan

B - ∂ = berat volume tanah

- ø = sudut geser dalam tanah

- c = kohesi tanah

Gambar 2.28 Tekanan Tanah Lateral Horizontal (Sunggono, 1995).

755
BAB III
METODELOGI

1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian yang ditinjau sebagai bahan penelitian untuk
penyusunan Tugas Akhir ini adalah pada kegiatan penanganan longsoran
di ruas jalan Desa Bunga Jadi Kec. Muara Kaman Kab. Kukar Provinsi
Kalimantan Timur.

PETA LOKASI

756
2. Alur Penulisan

MULAI

Tinjauan Pustaka

Pengumpulan
Data

Data Primer Data Sekunder


1. Data Topografi 1. Data LAB
2. Literatur

Analisa Perhitungan

Gambar

Kesimpulan

757
Selesai

Gambar. 1 Diagram Alur Penulisan


BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN

1. Perhitungan Koefisien Tekanan Tanah

Karena permukaan tanah urugan datar (=0) maka rumus koefisien


tekanan tanah dipakai :

Menurut Coulomb
2
Cos ϕ
2

Ka =
Cos δ ( 1,00 +
√ Sin ( ϕ+δ ) Sin δ - β
Cos δ )
2
Cos 20,410
2

=
Cos 19 ( 1,00 +
√ Sin(20 , 410+19) xSin(19−0 )
Cos 19 )
0, 878
2

=
0,95 ( 1,00 +
√ 0,635 x 0 . 326
0,95 )
0, 878
2

=
0,95 ( 1,00 +
√ 0 ,207
0, 95 )
0,878
= 2,044
= 0,4295

758
Keterangan : δ : Faktor geser dan adhesi : lempung sedang 17 – 19.
β : Sudut permukaan tanah sejajar dengan bidang bangunan.

beban merata
2,5 t

P1 P1

Pa Pa
pusat momen

q min
akibat beban akibat tanah
q maks
merata kohesif
Pa = 1/2 x s x H² x Ka
P1 = Ka x q x H Pa = 1/2 x s x H² x Ka
Gambar 2. Diagram Tekanan Tanah Horizontal

2. Perhitungan Tekanan Tanah Aktif

1. Akibat Beban Merata


P1 = Ka x q x H
= 0,4295 x 2,5 x 4,50
= 4,8318

759
2. Akibat Beban Tanah

Pa = 1/2 x s x H² x Ka
= 0,5 x 1,629 x 4,50² x 0,4295
= 7,084

Tabel 1. Gaya Horizontal Coulomb

No Gaya (P) ton Lengan (m) Momen (Tm)

1 4,8318 ½ H = ½ x 4.5 = 2.25 10,871

2 7,084 1/3(H) =1/3 x 4.5 = 1.5 10,626

Ph 11,915 Mh 21,497

3. Perhitungan Gaya Vertikal ( Gaya Berat )

q =2,5 t
b1 = 40
w5

h1 = 370

H = 450

w4

w2 w1

h2 = 80
w3
b2 = 90 b3 = 90 b4 = 120
B = 300
760
Gambar 3. Gaya Vertikal

Berat Struktur :

W1 = luas bidang 1 x c

= b1 x h1 x c

= 0,4×3 .7×2,4

= 3,552 ton

W2 = ½ x (b3-b1) x h1 x c

=½ 0,5×3.7×2,4

= 2,22 ton

W3 = B x h2 x c

= 3.0×0,8×2,4

= 5,76 ton

Berat Tanah :

W4 = b4 x h1 x  s

= 1,20×3.7×1,629

= 7,232 ton

W5 = q x b4 ………..(beban merata)

= 2,5×1,20

= 3 ton

761
Tabel 2. Berat Struktur

No Gaya (W) ton Lengan (x) m Momen (Tm)

1 3,552 (0.9-(0.4*1/2)) + 0.9 = 1,60 5,683

2 2,22 (2/3 x 0,5) + 0.9= 1,233 2,737

3 5.76 ½ x 3 = 1.5 8,64

v 11,532 Mx 17,06

Tabel 3. Berat Tanah

No Gaya (W) ton Lengan (x) m Momen (Tm)

1 7,232
½ x 1.2 + 1.8 = 2,4 17,356
2 3
1/2 x 1.2 + 1.8 = 2,4 7,2

v 10,232 Mx 24,556

Pv = v Berat Struktur + v Berat Tanah

= 11,532 + 10,232

= 21,764 ton

Mv = Mx Berat Struktur + Mx Berat Tanah

= 17,06 + 24,556

= 41,616 Tm

762
4. Perhitungan Stabilitas

1. Terhadap Guling

Σ Mv
F guling= Σ Mh

41,616
= 21,497 = 1,935  2,0……(Tidak Aman)

2. Terhadap Geser

Tahanan geser pada dinding sepanjang B = 3 m, dihitung dengan


menganggap dasar dinding sangat kasar, sehingga sudut geser b = ; dan adhesi
Cd = C (kohesi), maka :

Rh = Cd×B+Σ Pv∗tan δb

= 0, 290×3+21 ,764×tan 20, 410

= 8,968 ton

Σ Rh
F geser = Σ Ph

8,968
= 11,915

= 0,752 < 2,0…..(Tidak Aman)

5. Perhitungan Terhadap Keruntuhan Kapasitas Daya Dukung

763
Pv = 21,764 ton

Letak resultan gaya dari titik O

Σ Mv−Σ Mh
X = Σ Pv

41,616−21,497
= 21,764 = 0,924 m

B
−X
‘e = 2

3
−0, 924
= 2

= 0,576 > B/6 = 0,5

Karena e  B/6 maka

q min = 0

2. ∑ Pv 2 x21,764
q maks = 3.( B−2. e) = 3.(3−2x 0,576) = 7,851ton/m²

(Sunggono kh; Teknik Sipil)NOVA

B’ = B-2e

= 3– 2x0,576

= 1,848 m

Nilai tekanan dinding penahan ketanah menjadi :

Σ Pv 21,764
=
q maks = B ' 1,848 = 11,777 m²  qu = 6.58 ton/m²

764
Karena Konstruksi tidak memenuhi syarat stabilitas guling dan geser maka
konstruksi perlu ditambah dengan pondasi tiang pancang untuk menahan gaya
geser dan guling

BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari hasil Perhitungan Struktur Dinding Penahan Tanah yang
direncanakan, dapat diambil hasil kesimpulan sebagai berikut :

Tabel 4. Gaya Coulomb

GAYA HASIL SFESIFIKASI

Stabilitas Guling 1,935 < 2 (Tidak Aman)

Stabilitas Geser 0,752 < 2 (Tidak Aman)

Daya Dukung Tanah 11,777 ton/m2 > qu = 6,58 Ton / m2

Karena stabilitas guling dan stabilitas gesernya tidak aman maka konstruksi
diperlukan tiang pancang, dan didapatkan hasil perencanaan pancang sebagai
berikut.
Tabel 5. Tiang Pancang

NO GAYA HASIL

1 Q tiang 23,826 Ton

2 Pv total 435,28 Ton

3 n tiang pancang 18,269 ≈ 20 buah

Tulangan Utama : Ø 19 – 10 mm
4 Tulangan arah vertikal
Tulangan Pembagi : Ø 16 – 15 mm

Tulangan Utama : Ø 16 – 20 mm
5 Tulangan arah horizontal
Tulangan Pembagi : Ø 10 – 15 mm

765
2. Saran
Saran yang di berikan penulis semoga dapat menjadi saran yang
membangun yaitu :

1. Perhitungan dengan cara Coulomb dapat digunakan dalam perhitungan


perencanaan dinding penahan tanah.

2. Dalam merencanakan mutu material harus diperhatikan dan disesuaikan


dengan hasil perencanaan, seperti mutu beton, baja dan diameter tulangan,
agar dalam pelaksanaannya dilapangan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan dari pihak perencana.

3. Sebaiknya diding penahan tanah diperlukan perawatan atau pemeliharaan


secara berkala agar jika terjadi pergeseran ataupun penurunan bisa segera
diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

Hardiyatmo, H.C., Mekanika Tanah I, Gama Press, Yogyakarta, 2006.

Hardiyatmo, H.C., Mekanika Tanah II, Gama Press, Yogyakarta, 2003.

Hardiyatmo, H.C., Teknik Fondasi I, Beta Offset, Yogyakarta, 2006.

Hardiyatmo, H.C., Teknik Fondasi II, Beta Offset, Yogyakarta, 2006.

Hardiyatmo, H.C., Prinsip-prinsip Mekanika Tanah dan Soal Penyelesaian I, Beta


Offset, Yogyakarta, 2004.

SNI 03-3440, Pelaksanaan Stabilitas Tanah, Pusjatan-Balitabang PU, 1994

SNI 03-4267, Teknis Perencanaan dan Penanganan Longsoran, Balitbang PU,


1999

SNI 03-6348-2000, Identifikasi Tanah Longsor dan Upaya Penanggulangannya,


Balitabang PU, Surakarta, 2000.

Sunggono, K.H., Mekanika Tanah, Nova, Bandung, 2002.

766

Anda mungkin juga menyukai