ℓ = 0,3 H ℓ = H/tg(45°+φ/2)
Bidang Bidang
longsor Zona yang longsor
Zona menahan Zona yang
H H Zona menahan
longsor longsor
aktif aktif
▪ Stabilitas internal :
adalah stabilitas massa tanah bertulang (pembentuk
dinding penahan tanah) terhadap pengaruh gaya-gaya
yang bekerja.
▪ Analisis dilakukan dengan menggunakan teori tekanan
tanah lateral dengan memperhitungkan pengaruh
perkuatan yang berada pada zona pasif sebagai gaya yang
melawan longsornya tanah.
▪ Hitungan stabilitas internal ditujukan untuk
menganalisis :
1) spasi vertikal perkuatan tanah (sv),
2) spasi horizontal perkuatan tanah (sh),
3) panjang perkuatan (L)
yang memenuhi syarat stabilitas dan
keamanan dinding.
▪ Analisis dilakukan berdasarkan pada setiap
lapis perkuatan.
Pada setiap lapis perkuatan ke-i, tegangan
yang terjadi akibat gaya luar akan dilawan
oleh perlawanan gesek antara bahan
perkuatan dengan butiran tanah yang ada di
sekitarnya.
▪ Dinding tanah bertulang harus aman
terhadap :
▪ putusnya tulangan-tulangan
▪ tercabutnya tulangan dari zona penahan / zona
angkur / zona pasif
▪ Untuk itu dalam perancangan dimensi
perkuatan dilakukan analisis terhadap gaya-
gaya yang bekerja pada dinding tanah.
1). Menentukan gaya-gaya yang bekerja
Beban merata
Tekanan akibat
beban merata
Z
Tekanan akibat
kohesi
H
Tekanan akibat
tanah
2). Menentukan dimensi perkuatan
a) menentukan spasi vertikal perkuatan tanah
(sv),
b) menentukan spasi horizontal perkuatan tanah
(sh),
c) menentukan panjang perkuatan (L).
Pq - Pc
Ps lq = lc
ls
(bq – bc) bs
H Pa
1
H
la
b
Pa = 0,5 x H1 x b
la = 1/3 . H1
dengan
b = bs – bc + bq
b H
H1 =
bs
2) Menganalisis stabilitas konstruksi
a) Stabilitas terhadap bahaya guling.
b) Stabilitas terhadap bahaya geser.
c) Stabilitas terhadap keruntuhan daya dukung
tanah dasar.