Anda di halaman 1dari 43

\

BAB IV
ANALISA STABILITAS BENDUNG

4.1. Stabilitas Bendung


4.1.1. Pengertian Stabilitas Bendung
Stabilitas bendung merupakan perhitungan koreksi untuk menentukan ukuran
bendung agar mampu menahan muatan – muatan dan gaya – gaya yang bekerja pada
bendung dalam segala keadaan, dalam hal ini termasuk kondisi saat kosong, normal,
banjir, dan gempa bumi.
4.1.2. Syarat – Syarat Stabilitas Bendung
Syarat-syarat stabilitas bendung antara lain:
1. Pada konstruksi batu kali dengan selimut beton, tidak boleh terjadi
tegangan tarik.
2. Momen tahan lebih besar dari pada momen guling.
3. Konstruksi tidak boleh menggeser.
4. Tegangan tanah yang terjadi tidak boleh melebihi tegangan tanah yang
diijinkan.
5. Setiap titik pada seluruh konstruksi harus tidak boleh terangkat oleh gaya
ke atas (balance antara tekanan ke atas dan tekanan ke bawah).
Stabilitas bendung akan terancam dari bahaya-bahaya sebagai berikut:
1. Bahaya geser/gelincir (sliding)
a. Sepanjang sendi horisontal atau hampir horisontal di atas pondasi.
b. Sepanjang pondasi.
c. Sepanjang kampuh horisontal atau hampir horisontal dalam pondasi.
Bendung dinyatakan stabil terhadap bahaya geser apabila hasil
perbandingan antara jumlah gaya vertikal dikalikan sudut geser tanah
dengan jumlah gayagaya horisontal harus lebih besar dari nilai
keamanan yang ditentukan.
2. Bahaya guling (overturning)
a. Di dalam bendung.
b. Pada dasar (base).
c. Pada bidang di bawah dasar.
4.2. Gaya – Gaya yang Bekerja pada Bendung
Gaya-Gaya yang Bekerja pada Bendung Menghitung stabilitas bendung harus di
tinjau pada saat kondisi normal dan ekstrem seperti kondisi saat banjir. Bangunan akan
stabil bila dilakukan, kontrol terhadap gaya-gaya yang bekerja tidak menyebabkan
bangunan bergeser, terangkat atau terguling, ada beberapa gaya yang harus dihitung
untuk mengetahui stabilitas bendung.

Gaya-gaya yang bekerja pada bangunan yang penting pada perencanaan adalah:

1. Tekanan air gaya hidrostatis

Gaya hidrostatis adalah gaya-gaya yang bekerja terhadap tubuh bendung akibat
tinggi muka air di udik dan di hilir bendung pada saat muka air banjir dan pada
saat muka air normal. Gaya hidrostatis pada saat kondisi air normal, dan pada saat
kondisi air banjir

Wu = γw [ h2 + ½ ε (h2 + h2) ] . A

dengan:

c : proposi dimana tekanan hidrostatik bekerja (c = 1 untuk semua tipe


pondasi),
γw : berat jenis air (KN/m3),
h2 : kedalaman air hilir (m),
ε : proposi tekanan,
h1 : kedalaman air hulu (m),
A : luas dasar (m2),
Wu : gaya tekan ke atas resultante (KN).

2. Gaya tekanan uplift

Gaya tekan ke atas (uplift), yakni istilah umum untuk tekanan air dalam,
menyebabkan berkurangnya berat efektif bangunan di atasnya.
Gambar Gaya Angkat untuk Bangunan yang Dibangun pada Pondasi Buatan

Gambar Gaya Angkat pada Pondasi Bendung


Dalam bentuk rumus, ini berarti bahwa gaya angkat pada titik x disepanjang dasar
bendung dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝑳𝒙
Px = Hx - 𝒙 ∆𝑯
𝑳

dengan: Px : gaya angkat pada x (kg/m2),

L : panjang total bidang kontak bendung dan tanah bawah (m),

Lx : jarak sepanjang bidang kontak dari hulu sampai ke x (m),

H : beda tinggi energi (m),

Hx : tinggi energi di hulu bendung (m).

L dan Lx adalah jarak relatif yang dihitung menurut cara Lane, bergantung kepada
arah bidang tersebut. Bidang yang membentuk sudut 45 atau lebih terhadap bidang
horisontal, dianggap vertikal.
3. Tekananan lumpur
Gaya akibat tekanan lumpur adalah gaya-gaya yang terjadi terhadap tubuh
bendung akibat endapan lumpur di udik bendung setelah mencapai mercu. Gaya
tekan lumpur dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar Tekanan Lumpur


Tekanan lumpur yang bekerja terhadap muka hulu bendung atau terhadap pintu
dapat dihitung sebagai berikut:

PS : gaya yang terletak pada 2/3 kedalaman dari atas lumpur yang bekerja
secara horisontal,
S : berat lumpur (t/m3),
h : dalamnya lumpur (m),
φ : sudut gesekan (0).
Beberapa andaian/asumsi dapat dibuat seperti berikut:

dengan:
S’ : berat volume kering tanah (t/m2),
G : berat volume butir (t/m2).
Sudut gesekan dalam, biasa diandaikan 30 untuk kebanyakan hal menghasilkan :
Ps =1,67 h2
Rumus lain untuk mencari gaya tekan lumpur:

Ps = Luas x γ lumpur x Ka x 1meter lebar bendung

dengan:
Ps : besar gaya lumpur (ton),
γ lumpur : berat lumpur (t/m2),
φ : sudut gesekan dalam (0).

4. Gaya gempa
Gaya-gaya akibat gempa adalah gaya-gaya yang terjadi terhadap tubuh bendung
akibat terjadinya gempa, sedangkan prinsip perhitungan gaya-gayanya adalah
berat sendiri dari setiap segmen yang diperhitungkan dikalikan dengan koefisien
gempa yang nilai koefisiennya sesuai dengan posisi bendung terletak pada zona
gempa berapa. Harga-harga gaya gempa diberikan dalam bagian parameter
bangunan (KP-06).
Rumus gaya gempa:
K=fxG
dengan:
K : gaya gempa komponen horisontal (kn),
f : koefisien gempa (E),
G : berat kontruksi (kn).
Rumus untuk mencari koefisien gempa (f):
𝑨𝒅
f = 𝒈

Ad = n (Ac x z) m
dengan:
Ad : percepatan gempa (cm/dtk2),
n/m : koefisien untuk jenis tanah,
Ac : percepatan kejut dasar (cm/ dtk2),
f : koefisien Gempa,
g : koefisien grafitasi (9,81 m/dtk2 = 981 cm/dtk2),
z : koefisien zona.
Gaya gempa ini berarah horisontal, kearah yang berbahaya (yang merugikan),
dengan garis kerja yang melewati titik berat kontruksi. Sudah tentu juga ada
komponen vertikal, tetapi ini relatif tidak berbahaya dibandingkan dengan
komponen yang horisontal.
Tabel Koefisien Jenis Tanah

Tabel Perode Ulang dan Percepatan Dasar Gempa

5. Berat sendiri bangunan


Berat bangunan tergantung kepada bahan yang dipakai untuk membuat bangunan
itu. Untuk tujuan perencanaan pendahuluan, boleh dipakai harga-harga berat
volume adalah pasangan batu = 2,2 t/m3, beton tumbuk= 2,3 t/m3 dan beton
bertulang = 2,4 t/m3.

Peninjauan stabilitas bendung, maka potongan-potongan yang ditinjau terutama


adalah potongan-potongan I-I dan II-II karena potongan ini adalah yang terlemah.
Potongan terlemah bendung dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Gambar Potongan Terlemah Bendung
Gaya berat ini adalah berat dari konstruksi, berarah vertikal ke bawah yang
garis kerjanya melewati titik berat konstruksi. Gaya berat tubuh bendung dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar Gaya Berat Tubuh Bendung


Peninjauannya adalah tiap lebar 1 meter, maka gaya yang diperhitungkan adalah
luas bidang kali berat jenis kontruksi (untuk pasangan batu kali biasanya diambil
1,80). Untuk memudahkan perhitungan, biasanya dibagi-bagi yang berbentuk
segitiga-segitiga, segi empat atau trapesium. (http://www.jurnal untad,com.18
Maret 2013).
6. Selanjutnya gaya-gaya yang bekerja pada bangunan itu dianalisis dan di kontrol
stabilitasnya terhadap faktor-faktor keamanannya.
4.3. Kontrol Stabilitas
4.3.1. Keamanan Terhadap Geser
Tangen θ, sudut antara garis vertikal dan resultan semua gaya, termasuk gaya
angkat, yang bekerja pada bendung di atas semua bidang horisontal, harus kurang dari
koefisien gesekan yang diijinkan pada bidang tersebut.
Bangunan-bangunan kecil dimana berkurangnya umur bangunan, kerusakan
besar dan terjadinya bencana besar belum dipertimbangkan, harga-harga faktor
keamanan (S) yang dapat diterima adalah 2,0 untuk kondisi pembebanan normal dan
1,5 untuk kondisi pembebanan ekstrim (Asiyanto, 2011). Kondisi pembebanan ekstrim
adalah tak ada aliran di atas mercu selama gempa, atau banjir rencana maksimum.
Harga-harga untuk koefisien gesekan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel Harga-Harga Perkiraan untuk Koefisien Gesekan


 Stabilitas terhadap geser
 Keadaan Normal

Sf = (f . ∑ V) / ∑ H > 1.5

 Keadaan Gempa

Sf = (f . ∑ V) / ∑ H > 1.3

dimana : f = koefisien geser (tg θ)


∑ V = jumlah gaya vertikal
∑ H = jumlah gaya horisontal
4.3.2. Keamanan Terhadap Guling
Keamanan Terhadap Guling Bangunan aman terhadap guling, maka resultan
semua gaya yang bekerja pada bagian bangunan di atas bidang horisontal, termasuk
gaya angkat, harus memotong bidang ini pada teras, tidak boleh ada tarikan pada bidang
irisan manapun.
Besarnya tegangan dalam bangunan dan pondasi harus tetap dipertahankan pada
harga-harga maksimal yang dianjurkan, untuk pondasi, harga-harga daya dukung yang
disebutkan dalam bagian parameter bangunan bisa digunakan (Soedibyo, 2003).
 Stabilitas terhadap guling
1. Keadaan Normal

SF = MT / MG > 1.5

2. Keadaan Gempa

SF = MT / MG > 1.3

dimana : SF = angka keamanan


MT = momen tahan
MG = momen guling

4.3.3. Keamanan Daya Dukung Tanah


Analisis kapasitas dukung (bearing capacity) mempelajari kemampuan tanah
dalam mendukung beban pondasi dari struktur yang terletak di atasnya. Kapasitas
dukung menyatakan tahanan geser tanah untuk melawan penurunan akibat
pembebanan, yaitu tahanan geser yang dapat dikerahkan oleh tanah disepanjang
bidang-bidang gesernya (Hardiyatmo,2010).

 Stabilitas terhadap Daya Dukung Tanah


1. Apabila :
e = | (∑ M / ∑ V) – (L/2) | < L/6
maka :
σmax / min = (∑ V / L) . [1 ± (6.e)/ L] < σijin

2. Apabila :
e = | (∑ M / ∑ V) – (L/2) | > L/6

maka :
σmax / min = 2 . ∑ V/ [ 3 . (L/2 ± e ) . B ] < σijin

4.3.4. Keamanan Terhadap Tekanan Tanah


1. Tekanan Tanah Statis
Pa = Ka . ∂t . h2 + ½ . Ka . ∂t . h2
2. Tekanan Tanah Dinamis
Pd = 0,5 . ∂t . ce

dimana : Pa = tekanan tanah statis (tm)


Pd = tekanan tanah dinamis (tm)
h = tinggi jatuh (m)
∂t = berat jenis tanah
ce = (1 – sin θ) / (1 + sin θ)
4.3.5. Keamanan Terhadap Tekanan Sedimen, Tekanan Berat Bangunan, Koefisien
Tanah Akti (Ka), Koefisien Tanah Pasif (Kp)
1. Tekanan Sedimen
Ps = 0,5. (∂sat - ∂w). Cs . h2
Dimana : Cs = koefisien tekanan tanah
2. Tekanan Berat Bangunan
W = V . ∂bangunan
Wt = W1 + W2 + …..+ Wn
3. Koefisien Tanah Aktif (Ka)
Ka = (1 – sin θ) / (1 + sin θ), dimana θ = sudut geser tanah
4. Koefisien Tanah Pasif (Kp)
Kp = 1 / Ka
4.4. Perhitungan Stabilitas Bendung dari Berbagai Kondisi
4.4.1. Perhitungan Stabilitas Bendung Kondisi Kosong
4.4.1.1. Perhitungan Gaya Vertikal

Tabel 4.1 Perhitungan Gaya Vertikal

Momen
Gaya Lengan
Notasi Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm)
w1 0,248 x 0,067 x 0,5 = 0,008 24 -0,199 5,410 -1,079
w2 0,334 x 0,067 x 0,5 = 0,011 24 -0,269 5,265 -1,414
w3 0,582 x 0,615 x 1 = 0,358 24 -8,590 5,298 -45,512
w4 0,416 x 0,227 x 0,5 = 0,047 24 -1,133 4,876 -5,525
w5 0,416 x 0,389 x 1 = 0,162 24 -3,884 4,799 -18,638
w6 0,440 x 0,389 x 0,5 = 0,086 24 -2,054 4,469 -9,179
w7 1,476 x 3,858 x 0,5 = 2,847 24 -68,333 6,081 -415,532
w8 1,438 x 3,858 x 1 = 5,548 24 -133,147 4,870 -648,427
w9 3,348 x 3,618 x 0,5 = 6,057 24 -145,357 3,008 -437,233
w10 3,000 x 0,500 x 1 = 1,500 24 -36,000 6,565 -236,340
w11 1,500 x 0,500 x 1 = 0,750 24 -18,000 6,815 -122,670
w12 1,086 x 0,015 x 1 = 0,016 24 -0,391 3,608 -1,411
w13 3,651 x 0,225 x 1 = 0,821 24 -19,715 2,326 -45,858
w14 1,000 x 0,515 x 1 = 0,515 24 -12,360 2,565 -31,703
w15 1,500 x 0,500 x 1 = 0,750 24 -18,000 1,033 -18,594
w16 1,500 x 0,515 x 1 = 0,773 24 -18,540 1,315 -24,380
Jumlah 20,249 -485,972 -2063,496
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi W1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 0,248 x 0,067

= 0,008 m3

ɣ beton = 24 kN / m3

Gaya =Vxɣ beton x (-1)

= 0,008 x 24 x (-1)

= - 0,199 kN
Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 5,410 m ( Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= - 0,199 x 5,410

= - 1,079 kN m

4.4.1.2. Perhitungan Gaya Gempa

Tabel 4.2 Perhitungan Gaya Gempa

Notasi Gaya (t) Koefisien Gempa Gaya Gempa Lengan Momen

e1 0,199 0,120 0,024 4,983 0,119


e2 0,269 0,120 0,032 4,984 0,161
e3 8,590 0,120 1,031 4,651 4,794
e4 1,133 0,120 0,136 4,809 0,654
e5 3,884 0,120 0,466 4,538 2,115
e6 2,054 0,120 0,246 4,484 1,105
e7 68,333 0,120 8,200 1,977 16,211
e8 133,147 0,120 15,978 2,414 38,570
e9 145,357 0,120 17,443 1,931 33,682
e10 36,000 0,120 4,320 0,235 1,015
e11 18,000 0,120 2,160 -0,265 -0,572
e12 0,391 0,120 0,047 0,493 0,023
e13 19,715 0,120 2,366 0,613 1,450
e14 12,360 0,120 1,483 0,243 0,360
e15 18,000 0,120 2,160 0,250 0,540
e16 18,540 0,120 2,225 -0,257 -0,572
Jumlah 58,317 99,657
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019
Contoh Perhitungan :
Pada notasi e1

Gaya = 0,199 t ( dari hasil perhitungan gaya vertikal )

Koef. Gempa = 0,12 kN / m3

Gaya Gempa = Gaya x Koef. Gempa

= 0,199 x 0,12

= 0,024

Lengan = 4,983 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen = Gaya Gempa x Lengan

= 0,024 x 4,983

= 0,119 kN m

Jadi,

Total Gaya Gempa = 58,317 kN

Total Momen = 99,657 kN m


Tabel 4.3 Rekapitulasi Gaya – Gaya yang Bekerja

Besar gaya MG MT
Gaya
V (KN) H (KN) (KNm) (KNm)

Berat sendiri -485,972 -2063,496


Gempa 58,317 99,657
Hidrostatis
Tekanan lumpur
Uplift
Total -485,972 58,317 99,657 -2063,496
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Stabilitas Terhadap Geser


∑Rv = [ Total V ]
= [ -485,972 ]
= 485,972 KN

∑Rh = [ Total H ]
= 58,317 kN

f = 0 , 85 ( faktor reduksi )

Sf = ∑Rv x f
∑Rh
= ( 485,972 / 58,317 ) x 0 , 85
= 7 , 083 ≥ 1 , 5 Kontrol

Stabilitas Terhadap Guling


∑MG = [ Total MG ]
= 99,657 KN m
∑MT = [ Total MT ]
= [- 2063,496 ]
= 2063,496 KN m
Sf = ∑Mt
∑Mg
= [ 2063,496 / 99,657 ]
= 20,706 ≥ 1 , 5 Kontrol

Eksentrisitas
B = 8,065 m ( panjang apron sampai peredam energi )
∑MG = 99,657 KN m
∑MT = - 2063,496 KN m
∑RV = - 485,972
e = B - Mt – Mg ≤ B
2 Rv 6
= 4,033 – 4,451 ≤ 1,344
= - 0,419 ≤ 1,344 Kontrol

Daya Dukung Tanah


C = 20 kN / m2
ɣ s = 20 kN / m3
D =1 m
Nc = 52,6
Nq = 36,5
Ng = 35
B = 8,065 m
Ф = 34
qu = C x Nc + ɣ s x D x Nq + 0 , 5 x ɣ s x B x Ng
= 1052 + 730 + 2822,750
= 4604,750
Daya Dukung Batas Netto
qn ult = qu - g x D
= 4604,75 - 20 x 1
= 4584,75

Daya Dukung Ijin


σ ijin = qu
fk
= 4604,75
3
= 1534,917

∑RV = - 485,972 t

e = - 0,419

B = 8,065 m

σ = 1534,917 t / m2

σ1,2 = Rv x ( 1 + 6e ) < σ

B B

σ1 = Rv x ( 1 + 6e ) < 1534,917

B B

= - 485,972 x ( 1 + ( - 2,512 ) < 1534,917

8,065 8,065

= - 60,257 x ( 1 + ( - 0,311 ) ) < 1534,917

= - 41,488 < 1534,917 Kontrol


σ2 = Rv x ( 1 - 6e ) < 1534,917

B B

= - 485,972 x ( 1 - ( - 2,512 ) < 1534,917

8,065 8,065

= - 60,257 x ( 1 - ( - 0,311 ) < 1534,917

= - 79,026 < 1534,917 Kontrol

4.4.2. Perhitungan Stabilitas Bendung Kondisi Normal

4.4.2.1. Perhitungan Gaya Vertikal

Tabel 4.4 Perhitungan Gaya Vertikal

Momen
Gaya Lengan
Notasi Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm)
w1 0,248 x 0,067 x 0,5 = 0,008 24 -0,199 5,410 -1,079
w2 0,334 x 0,067 x 0,5 = 0,011 24 -0,269 5,265 -1,414
w3 0,582 x 0,615 x 1 = 0,358 24 -8,590 5,298 -45,512
w4 0,416 x 0,227 x 0,5 = 0,047 24 -1,133 4,876 -5,525
w5 0,416 x 0,389 x 1 = 0,162 24 -3,884 4,799 -18,638
w6 0,440 x 0,389 x 0,5 = 0,086 24 -2,054 4,469 -9,179
w7 1,476 x 3,858 x 0,5 = 2,847 24 -68,333 6,081 -415,532
w8 1,438 x 3,858 x 1 = 5,548 24 -133,147 4,870 -648,427
w9 3,348 x 3,618 x 0,5 = 6,057 24 -145,357 3,008 -437,233
w10 3,000 x 0,500 x 1 = 1,500 24 -36,000 6,565 -236,340
w11 1,500 x 0,500 x 1 = 0,750 24 -18,000 6,815 -122,670
w12 1,086 x 0,015 x 1 = 0,016 24 -0,391 3,608 -1,411
w13 3,651 x 0,225 x 1 = 0,821 24 -19,715 2,326 -45,858
w14 1,000 x 0,515 x 1 = 0,515 24 -12,360 2,565 -31,703
w15 1,500 x 0,500 x 1 = 0,750 24 -18,000 1,033 -18,594
w16 1,500 x 0,515 x 1 = 0,773 24 -18,540 1,315 -24,380
Jumlah 20,249 -485,972 -2063,496
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019
Contoh Perhitungan :
Pada notasi W1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 0,248 x 0,067

= 0,008 m3

ɣ beton = 24 kN / m3

Gaya =Vxɣ beton x (-1)

= 0,008 x 24 x (-1)

= - 0,199 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 5,410 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= - 0,199 x 5,410

= - 1,079 kN m

Jadi,

Total Gaya Vertikal = - 485,972 kN

Total Momen Tahan = - 2063,496 kN m


4.4.2.2. Perhitungan Gaya Gempa

Tabel 4.5 Perhitungan Gaya Gempa

Notasi Gaya (t) Koefisien Gempa Gaya Gempa Lengan Momen


e1 0,199 0,120 0,024 4,983 0,119
e2 0,269 0,120 0,032 4,984 0,161
e3 8,590 0,120 1,031 4,651 4,794
e4 1,133 0,120 0,136 4,809 0,654
e5 3,884 0,120 0,466 4,538 2,115
e6 2,054 0,120 0,246 4,484 1,105
e7 68,333 0,120 8,200 1,977 16,211
e8 133,147 0,120 15,978 2,414 38,570
e9 145,357 0,120 17,443 1,931 33,682
e10 36,000 0,120 4,320 0,235 1,015
e11 18,000 0,120 2,160 -0,265 -0,572
e12 0,391 0,120 0,047 0,493 0,023
e13 19,715 0,120 2,366 0,613 1,450
e14 12,360 0,120 1,483 0,243 0,360
e15 18,000 0,120 2,160 0,250 0,540
e16 18,540 0,120 2,225 -0,257 -0,572
e17 108,960 0,120 13,075 2,755 36,022
e18 93,924 0,120 11,271 3,429 38,648
Jumlah 82,663 174,326
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi e1

Gaya = 0,199 t ( dari hasil perhitungan gaya vertikal )

Koef. Gempa = 0,120 kN / m3

Gaya Gempa = Gaya x Koef. Gempa

= 0,199 x 0,120

= 0,024

Lengan = 4,983 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)
Momen = Gaya Gempa x Lengan

= 0,024 x 4,983

= 0,119 kN m

Jadi,

Total Gaya Gempa = 82,663

Total Momen Tahan = 174,326

4.4.2.3. Perhitungan Gaya Hidrostatis


Tabel 4.6 Perhitungan Gaya Hidrostatis

Momen
gaya Lengan
P Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm )
H1 4,540 x 4,540 x 0,5 = 10,306 9,81 101,0999 1,999 202,099
H2 1,724 x 4,540 x 0,5 = 3,913 9,81 -38,391 6,554 -251,616
Jumlah 14,219 62,709 -49,517
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi H1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 4,540 x 4,540

= 10,306 m3

ɣ air = 9,81 kN / m3

Gaya =Vxɣ air x (1)

= 10,306 x 9,81 x (1)

= 101,0999 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 1,999 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)
Momen Tahan = Gaya x Lengan

= 101,0999 x 1,999

= 202,099 kN m

Jadi,

Total Gaya Hidrostatis = 62,709 kN

Total Momen Tahan = -49,517 kNm

4.4.2.4. Perhitungan Gaya Tekanan Lumpur

Tabel 4.7 Perhitungan Gaya Tekanan Lumpur

Momen
gaya Lengan
P Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm )
S1 4,540 x 4,540 x 0,5 = 10,306 10,19 105,016 1,999 209,927
S2 1,724 x 4,540 x 0,5 = 10,190 21 -213,990 6,554 -1402,490
Jumlah 20,496 -108,974 -1192,563
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi S1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 4,540 x 4,540

= 10,306 m3

ɣ saturated = 10,19 kN / m3

Gaya =Vxɣ saturated x (1)

= 10,306 x 10,19 x (1)

= 105,016 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad


Lengan = 1,999 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= 105,016 x 1,999

= 209,927 kN m

Jadi,

Total Gaya Tekanan Lumpur = -108,974 kN

Total Momen Tahan = -1192,563 kN m


4.4.2.5. Perhitungan Gaya Uplift

Tabel 4.8 Perhitungan Gaya Uplift

Panjang
No Rembesan (m) Lx*Δ
ΔH 1/3*Lh Lw ∑L Hk Uk
Titik H/∑L
Lv Lh
1 0 0 0,000 0,000 0,000 4,540 4,540
2 1 0 0,000 1,000 0,197 5,540 5,343
3 0 0,15 0,050 0,050 0,010 5,540 5,530
4 3 0 0,000 3,000 0,590 8,540 7,950
5 0 0,2 0,067 0,067 0,013 8,540 8,527
6 3 0 0,000 3,000 0,590 5,540 4,950
7 0 0,15 0,050 0,050 0,010 5,540 5,530
8 0,5 0,5 0,167 0,667 0,131 5,040 4,909
9 0 1,5 0,500 0,500 0,098 5,040 4,942
10 0,5 0 0,000 0,500 0,098 5,540 5,442
11 0 1,5 0,500 0,500 0,098 5,540 5,442
12 0,5 0 0,000 0,500 0,098 5,040 4,942
13 0 1 0,333 0,333 0,066 5,040 4,974
14 0,5 0 0,000 0,500 0,098 4,540 4,442
4,54 23,087
15 0 2 0,667 0,667 0,131 4,540 4,409
16 0,5 0 0,000 0,500 0,098 5,040 4,942
17 0 1 0,333 0,333 0,066 5,040 4,974
18 0,5 0 0,000 0,500 0,098 5,540 5,442
19 0 2 0,500 0,500 0,098 5,540 5,442
20 0,515 0 0,000 0,515 0,101 5,025 4,924
21 0 3,772 1,257 1,257 0,247 5,025 4,778
22 0,5 0,5 0,167 0,667 0,131 5,525 5,394
23 0 0,15 0,050 0,050 0,010 5,525 5,515
24 3 0 0,000 3,000 0,590 8,525 7,935
25 0 0,2 0,067 0,067 0,013 8,525 8,512
26 3 0 0,000 3,000 0,590 5,525 4,935
27 0 0,15 0,050 0,050 0,010 5,525 5,515
28 1,315 0 0,000 1,315 0,259 4,210 3,951
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada Nomor Titik 2

ΔH ( tinggi muka air ) = 4,540

Lv =1m
Lh =0

1 1
𝑥 𝐿ℎ = 𝑥0
3 3

=0

Lw ( weight creep ) =1m

∑L = 23,087 m (total Lw pada nomor titik awal sampai


akhir)

Lw x ΔH / ∑L = 1 x ( 4,540 / 23,087 )

= 0,197 m

Hk = 5,540 m ( jarak dari titik ke tinggi muka air )

Uk = Hk - Lw x ΔH / ∑L

= 5,540 - 0,197

= 5,343 m
4.4.2.6. Perhitungan Gaya Tekanan Up – Lift

Tabel 4.9 Perhitungan Gaya Tekanan Up - Lift

gaya Lengan Momen Tahan


Pvn Volume per meter (m3) ɣ
(KN) (m) (KNm )
Pu1 0,5 X 2,420 x 3,000 = 3,630 9,81 -35,610 2,500 -89,026
Pu2 1 X 5,515 x 3,000 = 16,545 9,81 -162,306 2,000 -324,613
Pu3 0,5 X 0,468 x 0,500 = 0,117 9,81 -1,148 0,348 -0,399
Pu4 1 X 4,974 x 0,500 = 2,487 9,81 -24,397 0,265 -6,465
Pu5 0,5 X 0,533 x 0,500 = 0,133 9,81 1,307 0,152 0,199
Pu6 1 X 4,409 x 0,500 = 2,205 9,81 21,626 0,235 5,082
Pu7 0,5 X 0,500 x 0,500 = 0,125 9,81 -1,226 0,348 -0,427
Pu8 1 X 4,942 x 0,500 = 2,471 9,81 -24,241 0,265 -6,424
Pu9 0,5 X 2,420 x 3,000 = 3,630 9,81 -35,610 2,515 -89,560
Pu10 1 X 5,530 x 3,000 = 16,590 9,81 -162,748 2,015 -327,937
Pu11 0,5 X 0,803 x 1,000 = 0,402 9,81 -3,939 0,181 -0,713
Pu12 1 X 4,540 x 1,000 = 4,540 9,81 -44,537 0,015 -0,668
Pu13 1 X 5,343 x 0,050 = 0,267 9,81 2,621 10,040 26,312
Pu14 0,5 X 0,187 x 0,050 = 0,005 9,81 0,046 10,032 0,460
Pu15 1 X 7,950 x 0,067 = 0,533 9,81 5,225 9,882 51,636
Pu16 0,5 X 0,577 x 0,067 = 0,019 9,81 0,190 9,871 1,872
Pu17 1 X 4,950 x 0,050 = 0,248 9,81 2,428 9,690 23,527
Pu18 0,5 X 0,580 x 0,050 = 0,015 9,81 0,142 9,682 1,377
Pu19 1 X 4,909 x 0,500 = 2,455 9,81 24,079 8,815 212,253
Pu20 0,5 X 0,033 x 0,500 = 0,008 9,81 0,081 8,732 0,707
Pu21 1 X 5,442 x 0,500 = 2,721 9,81 26,693 7,315 195,259
Pu22 1 X 4,942 x 0,333 = 1,646 9,81 16,144 5,899 95,235
Pu23 0,5 X 0,032 x 0,333 = 0,005 9,81 0,052 5,843 0,305
Pu24 1 X 4,409 x 0,667 = 2,941 9,81 28,849 4,732 136,515
Pu25 0,5 X 0,033 x 0,667 = 0,011 9,81 0,108 4,843 0,523
Pu26 1 X 4,942 x 0,333 = 1,646 9,81 16,144 2,899 46,802
Pu27 0,5 X 0,032 x 0,333 = 0,005 9,81 0,052 2,843 0,149
Pu28 1 X 5,442 x 0,500 = 2,721 9,81 26,693 1,815 48,448
Pu29 1 X 4,778 x 1,257 = 6,006 9,81 -58,918 0,063 -3,712
Pu30 0,5 X 0,146 x 1,257 = 0,092 9,81 0,900 0,146 0,131
Pu31 1 X 5,394 x 0,050 = 0,270 9,81 -2,646 3,732 -9,874
Pu32 0,5 X 0,121 x 0,050 = 0,003 9,81 -0,030 3,740 -0,111
Pu33 1 X 7,935 x 0,067 = 0,532 9,81 -5,215 3,891 -20,293
Pu34 0,5 X 0,577 x 0,067 = 0,019 9,81 -0,190 3,902 -0,740
Pu35 1 X 4,935 x 0,050 = 0,247 9,81 -2,421 4,082 -9,881
Pu36 0,5 X 0,580 x 0,050 = 0,015 9,81 -0,142 4,090 -0,582
Pu37 1 X 4,950 x 3,000 = 14,850 9,81 145,679 2,015 293,542
Pu38 0,5 X 3,577 x 3,000 = 5,366 9,81 52,636 2,515 132,378
Pu39 1 X 4,942 x 0,500 = 2,471 9,81 24,241 0,265 6,424
Pu40 0,5 X 0,500 x 0,500 = 0,125 9,81 1,226 0,348 0,427
Pu41 1 X 4,442 x 0,500 = 2,221 9,81 -21,788 0,235 -5,120
Pu42 0,5 X 0,532 x 0,500 = 0,133 9,81 -1,305 0,152 -0,198
Pu43 1 X 4,924 x 0,515 = 2,536 9,81 24,877 0,257 6,393
Pu44 0,5 X 0,518 x 0,515 = 0,133 9,81 1,309 0,343 0,449
Pu45 1 X 4,935 x 3,000 = 14,805 9,81 145,237 2,000 290,474
Pu46 0,5 X 3,577 x 3,000 = 5,366 9,81 52,636 2,500 131,589
Pu47 1 X 3,951 x 1,315 = 5,196 9,81 -50,968 0,157 -8,002
Pu48 0,5 X 1,564 x 1,315 = 1,028 9,81 10,088 0,062 0,625
Pu49 1 X 4,909 x 0,500 = 2,455 9,81 24,079 0,265 6,381
Pu50 0,5 X 0,621 x 0,500 = 0,155 9,81 1,523 0,348 0,530
Pu51 0,5 X 0,616 x 0,500 = 0,154 9,81 -1,511 0,348 -0,526
Pu52 1 X 4,778 x 0,500 = 2,389 9,81 -23,436 0,265 -6,211
Jumlah 134,68 -7,424 804,523
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada Pu 2

Volume persegi =1xPxL

= 1 x 5,515 x 3,000

= 16,545 m3

ɣ air = 9,81 kN / m3

Gaya =Vxɣ air x (1)

= 16,545 x 9,81 x (1)

= -162,306 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 2 m ( Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus )

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= -162,306 x 2

= -324,613 kN m
Jadi,

Total Gaya Tekanan Uplift = -7,424 kN

Total Momen Tahan = 804,523 kN m

Tabel 4.10 Rekapitulasi Gaya – Gaya yang Bekerja

Besar gaya MG MT
Gaya
V (KN) H (KN) (KNm) (KNm)

Berat sendiri -485,972 -2063,496

Gempa 82,663 174,326

Hidrostatis -38,391 101,100 202,099 -251,616

Tekanan lumpur -213,990 105,016 209,927 -1402,490

Uplift 114,736 0,481 -0,060 523,235

Total -623,618 289,259 586,292 -3194,367


Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Stabilitas Terhadap Geser


∑Rv = [ Total V ]
= [ -485,972 + ( -38,391 ) + ( -213,990 ) + 114,736 ]
= [ - 623,618 ]
= 623,618 KN
∑Rh = [ Total H ]
= [ 82,663 + 101,100 + 105,016 + 0,481 ]
= 289,259 KN
f = 0 , 85 ( faktor reduksi )
Sf = ∑Rv x f
∑Rh
= ( 623,618 / 289,259 ) x 0,85
= 1,833 ≥ 1 , 5 Kontrol
Stabilitas Terhadap Guling
∑MG = [ Total MG ]
= [ 174,326 + 202,099 + 209,927 + ( - 0,060) ]
= 586,292 KN m
∑MT = [ Total MT ]
= [ ( - 2063,496 ) + ( - 251,616 ) + ( - 1402,490 ) + 523,235 ]
= - 3194,367 KN m
Sf = ∑Mt
∑Mg
= [ ( - 3194,367 ) / 586,292 ]
= 5,448 ≥ 1 , 5 Kontrol

Eksentrisitas
B = 8,065 m ( panjang apron sampai peredam energi )
∑MG = 586,292 KN m
∑MT = 3194,367 KN m
∑RV = 623,618 KN
e = B - Mt – Mg ≤ B
2 Rv 6
= 4,033 – 4,182 ≤ 1,344
= 0 , 150 ≤ 1,344 Kontrol

Daya Dukung Tanah


C = 20 kN / m2
ɣ s = 20 kN / m3
D =1m
Nc = 52,6
Nq = 36,5
Ng = 35
B = 8,065 m
Ф = 34
qu = C x Nc + ɣ s x D x Nq + 0 , 5 x ɣ s x B x Ng
= 1052 + 730 + 2282,75
= 4604,75

Daya Dukung Batas Netto


qn ult = qu - g x D
= 4604,75 - 20 x 1
= 4584,75

Daya Dukung Ijin


σ ijin = qu
fk
= 4604,75
3
= 1534,917

∑RV = 623,618 t

e = 0 , 150

B = 8,065 m

σ = 1534,917 t / m2

σ1,2 = Rv x ( 1 + 6e ) < σ

B B

σ1 = Rv x ( 1 + 6e ) < 1534,92

B B

= 623,618 x ( 1 + 0 , 898 ) < 1534,92

8,065 8,065

= 77,324 x ( 1 + 0 , 111 ) < 1534,92

= 85,934 < 1534,92 Kontrol


σ2 = Rv x ( 1 - 6e ) < 1534,92

B B

= 623,618 x ( 1 - 0 , 898 ) < 1534,92

8,065 8,065

= 77,324 x ( 1 - 0 , 111 ) < 1534,92

= 68,714 < 1534,92 Kontrol

4.4.3. Perhitungan Stabilitas Bendung Kondisi Banjir

4.4.3.1. Perhitungan Gaya Vertikal

Tabel 4.11 Perhitungan Gaya Vertikal

Momen
Gaya Lengan
Notasi Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm)
w1 0,248 X 0,067 x 0,500 = 0,008 24 -0,199 5,410 -1,079
w2 0,334 X 0,067 x 0,500 = 0,011 24 -0,269 5,265 -1,414
w3 0,582 X 0,615 x 1,000 = 0,358 24 -8,590 5,298 -45,512
w4 0,416 X 0,227 x 0,500 = 0,047 24 -1,133 4,876 -5,525
w5 0,416 X 0,389 x 1,000 = 0,162 24 -3,884 4,799 -18,638
w6 0,440 X 0,389 x 0,500 = 0,086 24 -2,054 4,469 -9,179
w7 1,476 X 3,858 x 0,500 = 2,847 24 -68,333 6,081 -415,532
w8 1,438 X 3,858 x 1,000 = 5,548 24 -133,147 4,870 -648,427
w9 3,348 X 3,618 x 0,500 = 6,057 24 -145,357 3,008 -437,233
w10 3,000 X 0,500 x 1,000 = 1,500 24 -36,000 6,565 -236,340
w11 1,500 X 0,500 x 1,000 = 0,750 24 -18,000 6,815 -122,670
w12 1,086 X 0,015 x 1,000 = 0,016 24 -0,391 3,608 -1,411
w13 3,651 X 0,225 x 1,000 = 0,821 24 -19,715 2,326 -45,858
w14 1,000 X 0,515 x 1,000 = 0,515 24 -12,360 2,565 -31,703
w15 1,500 X 0,500 x 1,000 = 0,750 24 -18,000 1,033 -18,594
w16 1,500 X 0,515 x 1,000 = 0,773 24 -18,540 1,315 -24,380
w17 4,540 X 4,540 x 0,500 = 10,306 24 -247,339 1,999 -494,431
w18 1,048 X 4,540 x 1,000 = 4,758 24 -114,190 2,755 -314,594
w19 1,724 X 4,540 x 0,500 = 3,913 24 -93,924 6,554 -615,575
w20 1,724 X 1,048 x 1,000 = 1,807 24 -43,362 6,203 -268,975
Jumlah 41,033 -984,787 -3757,070
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019
Contoh Perhitungan :
Pada notasi W1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 0,248 x 0,067

= 0,008 m3

ɣ beton = 24 kN / m3

Gaya =Vxɣ beton x (-1)

= 0,008 x 24 x (-1)

= - 0,199 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 5,410 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= - 0,199 x 5,410

= - 1,079 kN m

Jadi,

Total Gaya Vertikal = - 984,787 kN

Total Momen Tahan = - 3757,070 kN m


4.4.3.2. Perhitungan Gaya Gempa

Tabel 4.12 Perhitungan Gaya Gempa

Notasi Gaya (t) Koefisien Gempa Gaya Gempa Lengan Momen

e1 0,199 0,120 0,024 4,983 0,119


e2 0,269 0,120 0,032 4,984 0,161
e3 8,590 0,120 1,031 4,651 4,794
e4 1,133 0,120 0,136 4,809 0,654
e5 3,884 0,120 0,466 4,538 2,115
e6 2,054 0,120 0,246 4,484 1,105
e7 68,333 0,120 8,200 1,977 16,211
e8 133,147 0,120 15,978 2,414 38,570
e9 145,357 0,120 17,443 1,931 33,682
e10 36,000 0,120 4,320 0,235 1,015
e11 18,000 0,120 2,160 -0,265 -0,572
e12 0,391 0,120 0,047 0,493 0,023
e13 19,715 0,120 2,366 0,613 1,450
e14 12,360 0,120 1,483 0,243 0,360
e15 18,000 0,120 2,160 0,250 0,540
e16 18,540 0,120 2,225 -0,257 -0,572
e17 247,339 0,120 29,681 3,279 97,323
e18 114,190 0,120 13,703 3,429 46,987
e19 93,924 0,120 11,271 5,549 62,542
e20 43,362 0,120 5,203 6,549 34,077
Jumlah 118,174 340,586
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi e1

Gaya = 0,199 t ( dari hasil perhitungan gaya vertikal )

Koef. Gempa = 0 , 120 kN / m3

Gaya Gempa = Gaya x Koef. Gempa

= 0,199 x 0,120

= 0,024

Lengan = 4,983 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)
Momen = Gaya Gempa x Lengan

= 0,024 x 4,983

= 0,199 kN m

Jadi,

Total Gaya Gempa = 118,174 KN

Total Momen Tahan = 340,586 KN m

4.4.3.3. Perhitungan Gaya Hidrostatis

Tabel 4.13 Perhitungan Gaya Hidrostatis

Momen
Gaya Lengan
P Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm )
H1 4,540 x 4,540 x 0,5 = 10,306 9,81 101,100 1,999 202,099

H2 1,048 x 4,540 x 1 = 4,758 9,81 46,675 2,755 128,590

H3 1,724 x 4,540 x 0,5 = 3,913 9,81 -38,391 6,554 -251,616

H4 1,724 x 1,048 x 1 = 1,807 9,81 -17,724 6,203 -109,943

Jumlah 20,784 91,660 -30,871


Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi H1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 4,540 x 4,540

= 10,306 m3

ɣ air = 9,81 kN / m3

Gaya =Vxɣ air x (1)

= 10,306 x 9,81 x (1)

= 101,100 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad


Lengan = 1,999 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= 101,100 x 1,999

= 202,099 kN m

Jadi,

Total Gaya Hidrostatis = 91,660 kN

Total Momen Tahan = -30,871 kN m

4.4.3.4. Perhitungan Gaya Tekanan Lumpur

Tabel 4.14 Perhitungan Gaya Tekanan Lumpur

Momen
gaya Lengan
P Volume per meter (m3) ɣ Tahan
(KN) (m)
(KNm )
S1 4,540 x 4,540 x 0,5 = 10,306 10,190 105,016 1,999 209,927

S2 0,027 x 1,800 x 1 = 0,049 10,190 -0,495 6,554 -3,246

Jumlah 10,354 104,521 206,681


Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada notasi S1

Volume segitiga = 0,5 x alas x tinggi

= 0,5 x 4,540 x 4,540

= 10,306 m3

ɣ saturated = 10,19 kN / m3

Gaya =Vxɣ saturated x (1)

= 10,306 x 10,19 x (1)

= 105,016 kN
Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 1,999 m (Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus)

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= 105,016 x 1,999

= 202,099 kN m

Jadi,

Total Gaya Tekanan Lumpur = 104,521 kN

Total Momen Tahan = 206,681 KN m


4.4.3.5. Perhitungan Gaya Uplift

Tabel 4.15 Perhitungan Gaya Uplift


Panjang
No Rembesan (m) Lx*Δ
ΔH 1/3*Lh Lw ∑L Hk Uk
Titik H/∑L
Lv Lh
1 0 0 0,000 0,000 0,000 5,588 5,588
2 1,507 0 0,000 1,000 0,158 6,588 6,430
3 0 0,1 0,050 0,050 0,008 6,588 6,580
4 2 0 0,000 3,000 0,474 9,588 9,114
5 0 0,2 0,067 0,067 0,011 9,588 9,577
6 2 0 0,000 3,000 0,474 6,588 6,114
7 0 0,18 0,050 0,050 0,008 6,588 6,580
8 0,424 0 0,167 0,667 0,105 6,088 5,983
9 0 2,475 0,500 0,500 0,079 6,088 6,009
10 0,424 0 0,000 0,500 0,079 6,588 6,509
11 0 1,499 0,500 0,500 0,079 6,588 6,509
12 0,424 0 0,000 0,500 0,079 6,088 6,009
13 0 1 0,333 0,333 0,053 6,088 6,035
14 2,816 0,424 0 0,000 0,500 0,079 5,588 5,509
23,087
15 0 2,5 0,667 0,667 0,105 5,588 5,483
16 0,424 0 0,000 0,500 0,079 6,088 6,009
17 0 1 0,333 0,333 0,053 6,088 6,035
18 0,424 0 0,000 0,500 0,079 6,588 6,509
19 0 1,499 0,500 0,500 0,079 6,588 6,509
20 0,424 0 0,000 0,515 0,081 6,073 5,992
21 0 3,488 1,257 1,257 0,199 6,073 5,874
22 0,424 0 0,167 0,667 0,105 6,573 6,468
23 0 0,07 0,050 0,050 0,008 6,573 6,565
24 2 0 0,000 3,000 0,474 9,573 9,099
25 0 0,2 0,067 0,067 0,011 9,573 9,562
26 2 0 0,000 3,000 0,474 6,573 6,099
27 0 0,1 0,050 0,050 0,008 6,573 6,565
28 1,72 0 0,000 1,315 0,208 5,258 5,050
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019
Contoh Perhitungan :
Pada Nomor Titik 2

ΔH = ( P + Hd ) – Y2

= ( 4,540 + 1,048 ) – 1,937

= 3,652 m

Lv =1m

Lh =0

1 1
𝑥 𝐿ℎ = 𝑥0
3 3

=0

Lw ( weight creep )= 1 m

∑L = 23,087 m (total Lw pada nomor titik awal sampai akhir)

Lw x ΔH / ∑L = 1 x ( 3,652 / 23,087 )

= 0 ,158 m

Hk = 6,588 m ( jarak dari titik ke tinggi muka air )

Uk = Hk - Lw x ΔH / ∑L

= 6,588 – 0,158

= 6,430 m
4.4.2.6. Perhitungan Gaya Tekanan Up - Lift

Tabel 4.16 Perhitungan Gaya Tekanan Up - Lift


gaya Lengan Momen Tahan
Pvn Volume per meter (m3) ɣ
(KN) (m) (KNm )
Pu1 0,5 x 2,534 x 3,000 = 3,801 9,81 37,288 2,500 -93,220
Pu2 1 x 6,565 x 3,000 = 19,695 9,81 193,208 2,000 -386,416
Pu3 0,5 x 0,474 x 0,500 = 0,119 9,81 1,162 0,348 -0,405
Pu4 1 x 6,035 x 0,500 = 3,018 9,81 29,602 0,265 -7,844
Pu5 0,5 x 0,526 x 0,500 = 0,132 9,81 1,290 0,152 0,196
Pu6 1 x 5,483 x 0,500 = 2,742 9,81 26,894 0,235 6,320
Pu7 0,5 x 0,487 x 0,500 = 0,122 9,81 1,194 0,348 -0,416
Pu8 1 x 6,009 x 0,500 = 3,005 9,81 29,474 0,265 -7,811
Pu9 0,5 x 2,534 x 3,000 = 3,801 9,81 37,288 2,515 -93,779
Pu10 1 x 6,580 x 3,000 = 19,740 9,81 193,649 2,015 -390,204
Pu11 0,5 x 0,842 x 1,000 = 0,421 9,81 4,130 0,181 -0,748
Pu12 1 x 5,588 x 1,000 = 5,588 9,81 54,818 0,015 -0,822
Pu13 1 x 6,430 x 0,050 = 0,322 9,81 3,154 10,040 31,665
Pu14 0,5 x 0,150 x 0,050 = 0,004 9,81 0,037 10,032 0,369
Pu15 1 x 9,114 x 0,067 = 0,611 9,81 5,990 9,882 59,197
Pu16 0,5 x 0,463 x 0,067 = 0,016 9,81 0,152 9,871 1,502
Pu17 1 x 6,114 x 0,050 = 0,306 9,81 2,999 9,690 29,060
Pu18 0,5 x 0,466 x 0,050 = 0,012 9,81 0,114 9,682 1,107
Pu19 1 x 5,983 x 0,500 = 2,992 9,81 29,347 8,815 258,690
Pu20 0,5 x 0,026 x 0,500 = 0,007 9,81 0,064 8,732 0,557
Pu21 1 x 6,509 x 0,500 = 3,255 9,81 31,927 7,315 233,543
Pu22 1 x 6,009 x 0,333 = 2,001 9,81 19,630 5,899 115,796
Pu23 0,5 x 0,026 x 0,333 = 0,004 9,81 0,042 5,843 0,248
Pu24 1 x 5,483 x 0,667 = 3,657 9,81 35,877 4,732 169,769
Pu25 0,5 x 0,026 x 0,667 = 0,009 9,81 0,085 4,843 0,412
Pu26 1 x 6,009 x 0,333 = 2,001 9,81 19,630 2,899 56,907
Pu27 0,5 x 0,026 x 0,333 = 0,004 9,81 0,042 2,843 0,121
Pu28 1 x 6,509 x 0,500 = 3,255 9,81 31,927 1,815 57,947
Pu29 1 x 5,874 x 1,257 = 7,384 9,81 72,433 0,063 -4,563
Pu30 0,5 x 0,118 x 1,257 = 0,074 9,81 0,728 0,146 0,106
Pu31 1 x 6,468 x 0,050 = 0,323 9,81 3,173 3,732 -11,840
Pu32 0,5 x 0,097 x 0,050 = 0,002 9,81 0,024 3,740 -0,089
Pu33 1 x 9,099 x 0,067 = 0,610 9,81 5,980 3,890 -23,264
Pu34 0,5 x 0,463 x 0,067 = 0,016 9,81 0,152 3,902 -0,594
Pu35 1 x 6,099 x 0,050 = 0,305 9,81 2,992 4,082 -12,212
Pu36 0,5 x 0,466 x 0,050 = 0,012 9,81 0,114 4,090 -0,467
Pu37 1 x 6,114 x 3,000 = 18,342 9,81 179,935 2,015 362,569
Pu38 0,5 x 3,463 x 3,000 = 5,195 9,81 50,958 2,515 128,159
Pu39 1 x 6,009 x 0,500 = 3,005 9,81 29,474 0,265 7,811
Pu40 0,5 x 0,500 x 0,500 = 0,125 9,81 1,226 0,348 0,427
Pu41 1 x 5,509 x 0,500 = 2,755 9,81 27,022 0,235 -6,350
Pu42 0,5 x 0,526 x 0,500 = 0,132 9,81 1,290 0,152 -0,196
Pu43 1 x 5,992 x 0,515 = 3,086 9,81 30,272 0,257 7,780
Pu44 0,5 x 0,517 x 0,515 = 0,133 9,81 1,306 0,343 0,448
Pu45 1 x 6,099 x 3,000 = 18,297 9,81 179,494 2,000 358,987
Pu46 0,5 x 3,463 x 3,000 = 5,195 9,81 50,958 2,500 127,395
Pu47 1 x 5,050 x 1,315 = 6,641 9,81 65,146 0,157 -10,228
Pu48 0,5 x 1,515 x 1,315 = 0,996 9,81 9,772 0,062 0,606
Pu49 1 x 5,893 x 0,500 = 2,947 9,81 28,905 0,265 7,660
Pu50 0,5 x 0,687 x 0,500 = 0,172 9,81 1,685 0,348 0,586
Pu51 0,5 x 0,594 x 0,500 = 0,149 9,81 1,457 0,333 -0,485
Pu52 1 x 5,874 x 0,500 = 2,937 9,81 28,812 0,250 -7,203
Jumlah 159,462 1564,322 966,785
Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Contoh Perhitungan :
Pada Pu 2

Volume persegi =1xPxL

= 1 x 6,565 x 3

= 19,695 m3

ɣ air = 9,81 kN / m3

Gaya =Vxɣ air x (1)

= 19,695 x 9,81 x (1)

= 193,208 kN

Nb : dikali +1 / -1 tergantung pada penggambaran gaya di autocad

Lengan = 2,000 m ( Jarak dari titik berat ke titik kritis guling tegak lurus )

Momen Tahan = Gaya x Lengan

= 193,208 x 2

= -386,416 kN m
Jadi,

Total Gaya Tekanan Uplift = 1564,322 kN

Total Momen Tahan = 966,785 kN m

Tabel 4.17 Rekapitulasi Gaya – Gaya yang Bekerja

Besar gaya MG MT
Gaya
V (KN) H (KN) (KNm) (KNm)

Berat sendiri -984,787 -3757,070

Gempa 118,174 340,586

Hidrostatis -56,115 330,689 330,689 -361,560

Tekanan lumpur -0,495 209,927 209,927 -3,246

Uplift 139,160 180,207 -0,040 634,743

Total -902,238 838,998 881,162 -3487,133


Sumber : Hasil Perhitungan, 2019

Stabilitas Terhadap Geser


∑Rv = [ Total V ]
= [ ( -984,787 ) + ( -56,115 ) + ( -0,495 ) + 139,160 ]
= [ - 902,238 ]
= 902,238 KN
∑Rh = [ Total H ]
= [ 118,174 + 330,689 + 209,927 + 180,207 ]
= 838,998 KN
f = 0,85 ( faktor reduksi )
Sf = ∑Rv x f
∑Rh
= ( 902,238 / 838,998 ) x 0,85
= 0,914 ≥ 1,5 Tidak Kontrol dikarenakan pondasi yang kurang
tebal sehingga perlu diperdalam untuk pembuatan pondasinya.
Stabilitas Terhadap Guling
∑MG = [ Total MG ]
= [ 340,586 + 330,689 + 209,927 + ( - 0,040 ) ]
= 881,162 KN m
∑MT = [ Total MT ]
= [ ( - 3757,070 ) + ( - 361,560 ) + ( - 3,246 ) + 634,743 ]
= -3487,133 m
Sf = ∑Mt
∑Mg
= [ ( - 3487,133 ) / 881,162 ]
= 3,957 ≥ 1 , 5 Kontrol

Eksentrisitas
B = 8,065 m ( panjang apron sampai peredam energi )
∑MG = 881,162 KN m
∑MT = - 3487,133 KN m
∑RV = 902,238 KN
e = B - Mt – Mg ≤ B
2 Rv 6
= 4,033 – 4,842 ≤ 1,344
= 0,809 ≤ 1,344 Kontrol

Daya Dukung Tanah


C = 20 kN / m2
ɣ s = 20 kN / m3
D =1m
Nc = 52,6
Nq = 36,5
Ng = 35
B = 8,065 m
Ф = 34
qu = C x Nc + ɣ s x D x Nq + 0 , 5 x ɣ s x B x Ng
= 1052 + 730 + 2822,75
= 4604,75

Daya Dukung Batas Netto


qn ult = qu - g x D
= 4604,75 - 20 x 1
= 4584,75
Daya Dukung Ijin
σ ijin = qu
fk
= 4604,75
3
= 1534,917

∑RV = 902,238 t

e = 0,809

B = 8,065 m

σ = 1534,917 t / m2

σ1,2 = Rv x ( 1 + 6e ) <σ

B B

σ1 = Rv x ( 1 + 6e ) < 1534,917

B B

= 902,238 x ( 1 + 4,855 ) < 848 , 985

8,065 8,065

= 111,871 x 1,602 < 848 , 985

= 179,211 < 848 , 985 Kontrol


σ1 = Rv x ( 1 - 6e ) < 848 , 985

B B

= 902,238 x ( 1 - 4,855 ) < 848 , 985

8,065 8,065

= 111,871 x 0,398 < 848 , 985

= 44,530 < 848 , 985 Kontrol

Tabel 4.18 Nilai – Nilai Faktor Kapasitas Daya Dukung Terzaghi (1943)

Anda mungkin juga menyukai