Anda di halaman 1dari 23

TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2

S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

BAB 4

STABILITAS BENDUNG

4.1 Dasar Pembebanan Bendung


Kontrol stabilitas tubuh bendung dianalisis terhadap gaya-gaya yang timbul
dengan berpedoman pada standar kriteria perencanaan. Gaya-gaya yang bekerja pada
bangunan bendung dan mempunyai arti penting dalam perencanaan adalah:
a. Tekanan Air
Data yang dibutuhkan berupa debit banjir, proporsi dimana tekanan hidrostatis
bekerja, berat jenis air, kedalaman air hilir, proporsi tekanan, kedalaman air
hulu, dan luas dasar. Perhitungan dilakukam dengan mengambil potongan 1
meter panjang bendung dan tekanan air yang diperhitungkan adalah gaya
hidrostatis. Besar gaya hidrostatis adalah fungsi kedalaman yang bekerja
tegak lurus terhadap muka bangunan.
b. Tekanan Lumpur (sediment pressure)
Data yang dibutuhkan berupa berat jenis lumpur, dalamnya lumpur, berat
volume butir, sudut gesekan, dan berat volume kering tanah. Endapan lumpur
yang dibawa aliran air yang kemudian mengendap di muka bendung
menimbulkan tekanan lumpur dari arah horizontal dan dari arah vertikal ke
bawah.
c. Gaya Gempa
Data yang dibutuhkan berupa peta gempa, koefisien gempa, berat bendung,
percepatan gempa, koefisien untuk jenistanah, percepatan kejut dasar,
koefisien gravitasi, dan koefisien zona. Gaya gempa ini dihitung dengan arah
horizontal yang garis kerjanya melewati titik berat konstruksi. Agar
memudahkan perhitungan maka tubuh bendung dibagi menjadi beberapa
bagian.

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 83


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
d. Berat Bangunan
Data yang dibutuhkan berupa bahan yang akan digunakan untuk membuat
tubuh bendung. Dari bahan inilah nantinya akan diketahui berat jenis struktur
bendung tersebut. Perhitungan beban mati akibat berat sendiri didapat dari
hasil perkalian berat tubuh bendung itu sendiri dengan berat jenis bahan yang
digunakan. Sedangkan momen yang bekerja pada tubuh bendung akibat beban
mati didapat dari hasil perkalian gaya akibat berat sendiri dengan lengan
momen yang ditinjau dari titik keruntuhannya.
e. Gaya Tekanan Uplift
Gaya Up Lift yang bekerja pada bendung adalah gaya tekan air yang bekerja
pada dasar dan tubuh bendung. Gaya ini bekerja tegak lurus terhadap bidang
tegak. Besar Gaya Up Lift pada setiap titik pada dasar bendung dapat dihitung
dengan mempergunakan Teori Lane.

Ada tiga penyebab runtuhnya bangunan gravitasi, yaitu:


a. Gelincir (sliding)
1. sepanjang sendi horisontal atau hampir horisontal di atas pondasi
2. sepanjang pondasi, atau
3. sepanjang kampuh horisontal atau hampir horisontal dalam pondasi.
b. Guling (overturning)
1. di dalam bendung
2. pada dasar (base), atau
3. pada bidang di bawah dasar.
c. Erosi bawah tanah (piping).

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 84


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Gambar 5.1 Gaya-gaya Yang Bekerja pada Tubuh Bendung

Keterangan :
W : Gaya Hidrostatis
Up : Gaya Angkat (Uplift Pressure)
Pa : Tekanan Tanah Aktif
Pp : Tekanan Tanah Pasif
G : Gaya Akibat Berat Sendiri

Stabilitas bendung dianalisis pada tiga macam kondisi yaitu pada saat sungai
kosong, normal dan pada saat sungai banjir. Tinjauan stabilitas yang diperhitungkan
dalam perencanaan suatu bendung meliputi :
a. Akibat Berat Sendiri Bendung
Rumus: G = V * γ
(Standar Perencanaan Irigasi KP-02)
Dimana :
V = Volume (m3)
γ = berat jenis bahan, beton = 2,4 t/m3

b. Gaya Angkat (Uplift Pressure)


Rumus :
Px=Hx-H
Px=Hx-(Lx*∆H L)
(Irigasi dan Bangunana Air, Gunadarma Hal 131)
Dimana :
Px = Uplift Pressure (tekanan air) pada titik X (t/m2)
Lx = jarak jalur rembesan pada titik x (m)
L = panjang total jalur rembesan (m)
∆H = beda tinggi energi (m)
Hx = tinggi energi di hulu bendung

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 85


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

c. Gaya Gempa
Rumus :
ad=n(acxz)m

E =adg

(Standar Perencanaan Irigasi KP-06)


Dimana:
ad = percepatan gempa rencana (cm/dt2)
n,m = koefisien untuk masing-masing jenis tanah
aC = percepatan kejut dasar (cm/dt2)
z = faktor yang tergantung dari letak geografis
E = koefisien gempa
G = percepatan gravitasi = 9,81 m/dt2.
Dari koefisien gempa di atas, kemudian dicari besarnya gaya gempa dan
momen akibat gaya gempa dengan rumus:
He = E x G
Dimana:
E = koefisien gempa
He = gaya gempa
G = berat bangunan (Ton)
Momen : → M = K x Jarak (m)

d. Gaya Hidrostatis
Rumus:
Wu = c. γ w[h2 + ½ ζ (h1-h2)]A
(Irigasi dan Bangunan Air, Gunadharma, hal 131)
Dimana:

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 86


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
C = proposan luas di mana tekanan hidrostatis bekerja
(c = 1 untuk semua tipe pondasi)
γw = berat jenis air (kg/m3)
= 1000 kg/m3 = 1 (T/m3)
h2 = kedalaman air hilir (m)
h1 = kedalaman air hulu (m)
ζ = proporsi tekanan, diberikan pada tabel 2.10 (m)
A = luas dasar (m2)
Wu = gaya tekanan ke atas resultante (Ton)

Tabel 3.16 Harga-harga ζ


Tipe Pondasi Batuan Proporsi Tekanan
Berlapis horisontal 1,00
Sedang, pejal (massive) 0,67
Baik, pejal 0,50

(Sumber : Irigasi dan Bangunan Air,Gunadarma)

e. Stabilitas Terhadap Guling


Rumus :
Sf = MtΣMg≥1,5
Di mana :
Sf = faktor keamanan
ΣMt = besarnya momen vertikal (KNm)
ΣMg = besarnya momen horisontal (KNm)
(Sumber : DPU Pengairan, Standar Perencanaan Irigasi KP-02)

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 87


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
f. Stabilitas Terhadap Geser
Rumus :
Sf = RvΣRh≥1,5
Di mana :
Sf = faktor keamanan
ΣV = besarnya gaya vertikal (KN)
ΣH = besarnya gaya horisontal (KN)
(Sumber : DPU Pengairan, Standar Perencanaan Irigasi KP-02)

g. Stabilitas Terhadap Eksentrisitas


Rumus :
a = ΣMt-ΣMgV
e = ( B/ 2 – a ) < 1/6 . B
Dengan :
B = lebar dasar bendung yang ditinjau ( m )
( Sumber : DPU, Standar Perencanaan Irigasi KP-02 )

h. Terhadap Daya Dukung Tanah


Rumus daya dukung tanah Terzaghi :
qult = c . Nc + γ . Nq . Df + 0,5 . γ. B . N
(Mekanika Tanah Jilid I, Braja M. Das )
σ=qultSF
Kontrol :
σ maks = RVB1+6.eB<
σ min = RVB1-6.eB>0
(Teknik Bendung, Ir.Soedibyo, Hal : 107 )
Dimana :
SF = faktor keamanan
RV = gaya vertikal (Ton)

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 88


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
B = panjang tubuh bendung (m)
s = tegangan yang timbul (T/m2)
σ = tegangan ijin (T/m2)

4.2 Kontrol Stabilitas Bendung

4.2.1 Berat Bendung


Rencana konstruksi tubuh bendung ditujukan pada gambar

Berdasarkan rumus yang telah ditunjukan pada subbab 5.1 maka berat bendung
adalah:

F = 21,341 m2

y = 2,4 ton/m2

W =Fy

W = 51,217 ton

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 89


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Dari gambar tersebut didapatkan perhitungan berat bendung yang ditujukan pada
tabel

Sumber : Hasil Perhitungan

Perhitungan titik berat bendung adalah sebagai berikut:

X0 = Mtx/L

= 58,116/21,341

= 2,723 m

Y0 = Mty/L

= 80,960/21,341

= 3,793 m

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 90


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

4.2.2 Tekanan Hidrostatis


a. Pada saat air Normal
Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat air normal ditujukan pada gambar

Berdasarkan gambar maka perhitungan tekanan hidrostatis disajikan pada


tabel

F y W Lx W'
No
(m2) (t/m2) (t) (m) (tm)
1 4,2024 1 4,2024 5,1421 21,60916
2 30,7169 1 30,7169 10,5757 324,8527
Sumber : Hasil Perhitungan

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 91


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
b. Pada saat banjir
Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat banjir ditujukan pada gambar

Berdasarkan gambar maka perhitungan tekanan hidrostatis disajikan pada


tabel

F y W Lx W'
No
m2 (t/m2) t (m) (tm)
1 10,854 1 10,854 4,560 49,494
2 40,231 1 40,231 10,576 425,468
3 0,815 1 0,815 0,337 0,274
4 1,301 1 1,301 0,538 0,699
Sumber : Hasil Perhitungan

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 92


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
c. Pada saat air minimum
Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat air minimum ditujukan pada gambar

Berdasarkan gambar maka perhitungan tekanan hidrostatis disajikan pada


tabel

F y W Lx W'
No
m2 (t/m2) t (m) (tm)
1 13,718 1 13,718 4,579 62,819
2 44,988 1 44,988 10,576 475,774
3 0,204 1 0,204 0,168 0,034
4 0,325 1 0,325 0,269 0,087
Sumber : Hasil Perhitungan

4.2.3 Gaya Gempa


Persamaan untuk menghitung gaya gempa adalah sebagai beriku:

K = W. f

Keterangan :

W = berat bendung (ton)

f = Koefisien gempa

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 93


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Lokasi pembangunan bendung adalah di Jawa Barat dengan koefisien wilayah gempa
sebesar 0,03. Maka perhitungan gaya gempa pada lokasi pembangunan bendung
adalah:

W = 51,21744 ton

f = 0,03

K = W.f

= 1,536 ton

4.2.4 Tekanan Lumpur


Perhitungan endapan lumpur menggunakan persamaan
1 1
= ( )
1
Keterangan:
Ys = berat jenis lumpur (t/m2)
= 1,6 (t/m2)
= sudut geser alam dari slit
= 30° - 32,5°
H = tinggi mercu
Maka perhitungan tekanan lumpur bendung cisadane adalah sebagai berikut:
Ys = 1,6 t/m2
= 30°
h = 5,04 meter
W = 20,3212 ton

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 94


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

4.2.5 Uplift Pressure


Persamaan umum perhitungan uplift pressure adalah sebagai berikut:

Keterangan:
Hx = tinggi x terhadap muka air
Lx = panjang hulu ke x
= Jumlah panjang creep line
= Beda tekanan
Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat air normal dapat dilihat pada tabel
= 5,04 m

L Lx Iw/ΣL Hw Ux
Titik Garis
m m m ton
A 8,3 0,684 5,04 1,593
A-B 2,0556
B 10,3556 0,853 7,0956 2,795
B-C 1,25
C 11,6056 0,956 7,0956 2,276
C-D 0,5
D 12,1056 0,997 5,04 0,013
D-E 1,3124
E 13,418 1,106 5,04 -0,532
E-F 0,8857
F 14,3037 1,178 5,9257 -0,014
F-G 0,65
G 14,9537 1,232 5,9257 -0,284
G-H 0,8856
H 15,8393 1,305 6,8113 0,234
H-I 0,65
I 16,4893 1,359 6,8113 -0,036
I-J 0,8856
J 17,3749 1,432 7,7056 0,491
J-K 1,3124
K 18,6873 1,540 7,7056 -0,054

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 95


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

K-L 0,5
L 19,1873 1,581 6,8113 -1,156
L-M 1,25
M 20,4373 1,684 7,7056 -0,781
Total 12,1373
Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat banjir dapat dilihat pada tabel
= 6,601 m

L Lx Iw/ΣL Hw Ux
Titik Garis
m m m ton
A 8,3 0,684 6,601 0,525957
A-B 2,0556
B 10,3556 0,853 8,6566 1,463597
B-C 1,25
C 11,6056 0,956 8,6566 0,783771
C-D 0,5
D 12,1056 0,997 6,601 -1,54376
D-E 1,3124
E 13,418 1,106 6,601 -2,25752
E-F 0,8857
F 14,3037 1,178 7,4867 -1,85352
F-G 0,65
G 14,9537 1,232 7,4867 -2,20703
G-H 0,8856
H 15,8393 1,305 8,3723 -1,80307
H-I 0,65
I 16,4893 1,359 8,3723 -2,15658
I-J 0,8856
J 17,3749 1,432 9,2666 -1,74392
J-K 1,3124
K 18,6873 1,540 9,2666 -2,45769
K-L 0,5
L 19,1873 1,581 8,3723 -3,62392
L-M 1,25

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 96


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

M 20,4373 1,684 9,2666 -3,40944


Total 12,1373
Sumber: Hasil Perhitungan

Perhitungan tekanan hidrostatis pada saat air minimum dapat dilihat pada tabel
= 3,479 m

L Lx Iw/ΣL Hw Ux
Titik Garis
m m m ton
A 8,3 0,684 3,479 2,660912
A-B 2,0556
B 10,3556 0,853 5,5346 4,127301
B-C 1,25
C 11,6056 0,956 5,5346 3,769005
C-D 0,5
D 12,1056 0,997 3,479 1,570086
D-E 1,3124
E 13,418 1,106 3,479 1,193904
E-F 0,8857
F 14,3037 1,178 4,3647 1,825729
F-G 0,65
G 14,9537 1,232 4,3647 1,639415
G-H 0,8856
H 15,8393 1,305 5,2503 2,27117
H-I 0,65
I 16,4893 1,359 5,2503 2,084856
I-J 0,8856
J 17,3749 1,432 6,1446 2,72531
J-K 1,3124
K 18,6873 1,540 6,1446 2,349127
K-L 0,5
L 19,1873 1,581 5,2503 1,311509
L-M 1,25
M 20,4373 1,684 6,1446 1,847512
Total 12,1373
Sumber : Hasil Perhitungan

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 97


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

4.2.6 Perhitungan Kontrol Stabilitas


a. Pada saat air normal
Kontrol Guling
Momen guling (Mg)
Akibat tekanan hidrostatis = 81,2131 tm
Uplift pressure = tm
Total = 81,2131 tm

Momen tekan (Mt)


Berat sendiri = 139,477 tm
Hidrostatis = 21,6091 tm
Total = 161,0869 tm
R = Mt/Mg
R = 161,0869/81,2131
R = 1,983506
R ≥ 1,5 OK!

Kontrol Geser
Gaya vertikal ( ∑V )
Berat sendiri = 51,2174 ton
Tekanan Hidrostatis = 4,2024 ton
Uplift pressure = ton
Total = 55,41984 ton

Gaya horizontal ( ∑H )
Tekanan Hidrostatis = 7,679 ton
Uplift pressure = ton
Gempa = 1,5365 ton
Total = 9,2157 ton

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 98


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER

F = (∑V/ ∑H) x f
F = (55,41984/9,2157) x 0,4
F = 2,4054
F ≥ 1,5 OK!

Kontrol Penurunan Tanah


Eksentrisitas
e = (B/2)-a
a = (Mt-Mg)/Mv
maka :
a = (161,0869-81,21318)/55,41984
a = 1,4412
sehingga :
e = (3/2)-1,4412
e = 0,0587
B/6 = 0,5
e ≤ 1/6 B OK!
Tg = V/B (1 ± 6e/B)

T max = (55,41984/3) x (1 + ((6 x 0,0587)/3)


T max = 16,30256 t/m2
T max = 163,0256 kn/m2

T min = (55,41984/3) x (1 - ((6 x 0,0587)/3)


T min = 2,17072 t/m2
T min = 21,7072 kn/m2

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 99


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Batas tegangan ijin pasir adalah 200-600 kn/m2. Nilai T min dan T
max di bawah batas tegangan ijin, maka kontrol penurunan tanah
aman.

Kontrol Pecah
Momen tahanan (Mt)
Berat sendiri = 139,4777 tm
Tek hidrostatis= 21,6091 tm
Total = 161,0869 tm

Momen guling (Mg)


Tek hidrostatis= 81,2131 tm
Tek lumpur = 6,7737 tm
Total = 87,9869 tm

P = Mt/Mg
= 161,0869/87,9869
= 1,8308
P ≥ 1,5 OK!
b. Pada saat air minimum
Kontrol Guling
Momen guling (Mg)
Akibat tekanan hidrostatis = 118,9217 tm
Tek lumpur = 70,3793 tm
Uplift pressure = tm
Total = 189,3011 tm

Momen tekan (Mt)


Berat sendiri = 278,9554 tm

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 100


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Hidrostatis = 62,7849 tm
Total = 341,7404 tm
R = Mt/Mg
R = 341,7404/189,3011
R = 1,805
R ≥ 1,5 OK!

Kontrol Geser
Gaya vertikal ( ∑V )
Berat sendiri = 51,2174 ton
Tekanan Hidrostatis = 13,9213 ton
Uplift pressure = ton
Total = 65,1387 ton

Gaya horizontal ( ∑H )
Tekanan Hidrostatis = 3,3784 ton
Uplift pressure = ton
Tek lumpur = 6,7737 ton
Gempa = 1,536 ton
Total = 11,688 ton

F = (∑V/ ∑H) x f
F = (65,1387/11,688) x 0,4
F = 2,229
F ≥ 1,5 OK!

Kontrol Penurunan Tanah


Eksentrisitas
e = (B/2)-a

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 101


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
a = (Mt-Mg)/Mv
maka :
a = (341,7404-189,3011)/65,1387
a = 2,340
sehingga :
e = (3/2)-2,340
e = 0,840
B/6 = 0,5
e ≤ 1/6 B TOK!
Tg = V/B (1 ± 6e/B)

T max = (65,1387/3) x (1 + ((6 x 0,840)/3)


T max = 19,40012 t/m2
T max = 194,0012 kn/m2

T min = (65,1387/3) x (1 - ((6 x 0,840)/3)


T min = -36,4874 t/m2
T min = -364,874 kn/m2
Batas tegangan ijin pasir adalah 200-600 kn/m2. Nilai T min dan T
max di bawah batas tegangan ijin, maka kontrol penurunan tanah
aman.

Kontrol Pecah
Momen tahanan (Mt)
Berat sendiri = 278,9554 tm
Tek hidrostatis= 62,7849 tm
Total = 341,7404 tm

Momen guling (Mg)

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 102


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Tek hidrostatis= 118,9217 tm
Tek lumpur = 70,3793 tm
Total = 189,3011 tm

P = Mt/Mg
= 341,7404/189,3011
= 1,805
P ≥ 1,5 OK!
c. Pada saat banjir
Kontrol Guling
Momen guling (Mg)
Akibat tekanan hidrostatis = 106,1921 tm
Tek lumpur = 70,3793 tm
Uplift pressure = tm
Total = 176,5715 tm

Momen tekan (Mt)


Berat sendiri = 278,9554 tm
Hidrostatis = 49,7687 tm
Total = 328,7241 tm
R = Mt/Mg
R = 328,7241/176,5715
R = 1,8617
R ≥ 1,5 OK!

Kontrol Geser
Gaya vertikal ( ∑V )
Berat sendiri = 51,2174 ton
Tekanan Hidrostatis = 11,6691 ton

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 103


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
Uplift pressure = ton
Total = 62,8865 ton

Gaya horizontal ( ∑H )
Tekanan Hidrostatis = 9,7324 ton
Uplift pressure = ton
Tek lumpur = 6,7737 ton
Total = 16,5062 ton

F = (∑V/ ∑H) x f
F = (62,8865/16,5062) x 0,4
F = 1,5239
F ≥ 1,5 OK!

Kontrol Penurunan Tanah


Eksentrisitas
e = (B/2)-a
a = (Mt-Mg)/Mv
maka :
a = (328,7241-176,5715)/62,88654
a = 2,4194
sehingga :
e = (3/2)-2,4194
e = -0,9194
B/6 = 0,5
e ≤ 1/6 B TOK!
Tg = V/B (1 ± 6e/B)

T max = (62,8865/3) x (1 + ((6 x 0,9194)/3)

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 104


191910301002
TUGAS BESAR IRIGASI DAN BANGUNAN AIR 2
S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
T max = 19,83692 t/m2
T max = 198,369 kn/m2

T min = (62,8865/3) x (1 - ((6 x 0,9194)/3)


T min = -38,5486 t/m2
T min = -385,486 kn/m2
Batas tegangan ijin pasir adalah 200-600 kn/m2. Nilai T min dan T
max di bawah batas tegangan ijin, maka kontrol penurunan tanah
aman.

Kontrol Pecah
Momen tahanan (Mt)
Berat sendiri = 278,9554 tm
Tek hidrostatis= 49,7687 tm
Total = 328,7241 tm

Momen guling (Mg)


Tek hidrostatis= 106,1921 tm
Tek lumpur = 70,3793 tm
Total = 176,5715 tm

P = Mt/Mg
= 328,7241/176,5715
= 1,8617
P ≥ 1,5 OK!

AULIA NUR AZIMATUL IZZA 105


191910301002

Anda mungkin juga menyukai