Anda di halaman 1dari 15

PERBANDINGAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG METODE ANALITIS

DAN LOADING TEST TERHADAP METODE ELEMEN HINGGA MENGGUNAKAN


MODEL MOHR-COULOMB DAN SOFT SOIL PADA BORE-HOLE I
(STUDI KASUS PEMBANGUNAN RUSUNAWA JATINEGARA BARAT JAKARTA TIMUR)

Ary Pardomuan Silitonga1, Rudi Iskandar2


1
Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No. 1 Kampus USU Medan
Email: ary.pardo@gmail.com
2
Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jalan Perpustakaan No. 1
Kampus USU Medan
Email: sipil_s2_usu@yahoo.com

ABSTRAK

Perencanaan pondasi yang benar adalah apabila beban yang diteruskan pondasi ke tanah tidak
melewati kekuatan tanah yang ada. Penelitian pada Proyek Rusunawa Jatinegara Barat ini dilakukan
perhitungan nilai daya dukung aksial pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT dan uji laboratorium. Analisis
juga dilakukan pada loading test yang akan dibandingkan dengan perhitungan metode elemen hingga (MEH)
menggunakan pemodelan Soft Soil dan Mohr-Coulomb.
Hasil perhitungan menunjukkan daya dukung ultimate secara analitis berdasarkan SPT sebesar
331,730 Ton dan uji laboratorium sebesar 631,770 Ton. Berdasarkan data loading test menggunakan 3 metode
menghasilkan daya dukung ultimate, diantaranya Metode Davisson (250 Ton), Metode Mazurkiewicz (350
Ton), dan Metode Chin (312,7 Ton). Sementara pada analisis menggunakan MEH menghasilkan daya dukung
ultimate sebesar 493,82 Ton untuk pemodelan tanah Mohr-Coulomb dan 477,47 Ton untuk pemodelan Soft
Soil+Mohr-Coulomb. Nilai efisiensi kelompok tiang menggunakan 4 metode, diantaranya Metode Converse-
Labarre (69,275%), Metode Los Angeles Group (59,066%), Metode Sheiler-Keeney (62,427%) dan Metode
Feld (54,167%). Daya dukung ultimate lateral tiang menggunakan metode Broms sebesar 27,199 Ton secara
analitis, dan 25,488 Ton secara grafis. Pada MEH, Pemodelan Soft Soil+Mohr-Coulomb menghasilkan besar
penurunan yang lebih kecil yaitu 18,650 mm dibandingkan Mohr-Coulomb sebesar 18,770 mm. Berdasarkan
analisis yang dilakukan, tiang pondasi aman karena telah memenuhi syarat dalam perhitungan daya dukung
pondasi berdasarkan beban rencana. Besar penurunan yang terjadi lebih kecil dari penurunan yang diijinkan
sebesar 25,400 mm sesuai ASTM D.1143-81.

Kata Kunci: Kapasitas Daya dukung, Tiang Pancang, SPT, Laboratorium, Loading Test, Metode Elemen
Hingga

ABSTRACT

The decent foundation design is when the load that transmitted by the foundation to the soil layer
does not pass through the strength of the soil layer. This research on Rusunawa Jatinegara Barat Project
calculated the axial capacity of pile foundation based on SPT and laboratory test data. The analysis also
calculated on loading test which will compared by Finite Element Method (FEM) that used Soft Soil and Mohr-
Coulomb model.
Result of calculation show the ultimate load-bearing based on SPT is 331.730 Ton and laboratory
test is 631.770 Ton. Based on loading test data using 3 (three) methods produce ultimate load-bearing,
including Davisson Method (250 Ton), Mazurkiewicz Method (350 Ton), and Chin Method (312.700 Ton).
Meanwhile the FEM analysis produce ultimate load-bearing of 493.820 Ton for Mohr-Coulomb model and
477.470 Ton for Soft Soil model. The efficiency of pile groups uses 4 (four) methods, including Converse-
Labarre Method (69.275%), Los Angeles Group Method (59.066%), Sheiler-Keeney Method (62.427%) and
Feld Method (54.167%). The lateral ultimate load-bearing of the pile using Broms method is 27.199 Ton
analytically, and 25.488 Ton graphically. In FEM, Soft Soil modelling produce smaller settlements value of
18.650 mm compared to Mohr-Coulomb of 18.770 mm. Based on the analysis conducted, the pile foundation is
safe because has qualify the requirements in the calculation of carrying capacity of the pile based on the load
plan. The settlements that occurs is smaller than the allowable settlement of 25.400 mm according to ASTM
D.1143-81.

Keywords : Bearing Capacity, Pile, SPT, Laboratory, Loading Test, Finite Element Method.
1. PENDAHULUAN b. Tahanan geser selimut pondasi tiang pancang:
Suatu struktur bangunan dapat berdiri kokoh karena Untuk tanah non-kohesif:
didukung oleh pondasi yang kuat. Pondasi merupakan Qs = ∑0.02 pa (N60) p ∆L
bagian paling penting pada konstruksi bangunan. Untuk tanah kohesif:
Pondasi berfungsi untuk menahan seluruh beban yang Qs    Cu  p  Lb
ada pada bangunan serta meneruskannya ke dalam Dimana:
tanah. Pada konstruksi bangunan, pondasi yang Lb = Tebal lapisan tanah (m)
merupakan struktur bawah (sub-structure) yang ∆L = Tebal lapisan tanah (m)
mendukung struktur atas (upper structure). Cu = Kohesi undrained (kN/m2)
Perencanaan pondasi yang benar adalah apabila beban α = Koefisien adhesi antara tanah dan tiang
yang diteruskan pondasi ke tanah tidak melewati p = Keliling tiang (m)
kekuatan tanah yang ada. Penurunan dan keruntuhan
dapat terjadi apabila kekuatan tanah tidak sanggup 2.3. Kapasitas Daya dukung Tiang Pancang
menahan beban bangunan. Maka diperlukan ketelitian Aksial menggunakan data uji laboratorium
pada perencanaan pondasi agar tidak terjadi kerusakan a. Daya dukung ujung pondasi tiang pancang:
pada konstruksi bagian atas. Untuk tanah non-kohesif:
Jenis pondasi yang dipakai pada proyek Rusunawa Qp = Ap × q × (Nq* - 1)
Jatinegara adalah pondasi tiang pancang kotak Untuk tanah kohesif:
(square pile) 40 x 40 cm produksi Wika Beton dan Qp = Ap × Cu × Nc*
mutu beton K-450. Dimana:
Pondasi tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi Qp = Tahanan ujung per satuan luas (ton).
yang menyalurkan beban pondasi melewati lapisan q = Tekanan vertikal efektif (ton/m2)
tanah dengan daya dukung yang rendah ke lapisan Nq* = Faktor daya dukung tanah.
tanah keras dengan kapasitas daya dukung relatif Nc* = Faktor daya dukung tanah, untuk
cukup tinggi. Daya dukung tiang pancang diperoleh pondasi tiang pancang. Nc* = 9.
dari daya dukung ujung (end bearing capacity).

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kapasitas Daya dukung Tiang Pancang
Aksial menggunakan data sondir (Meyerhoff)
a. Daya dukung ultimate pondasi tiang pancang:
Qult  (qc  Ap )  ( JHL  K )
b. Daya dukung ultimate pondasi tiang pancang:
qc  Ap JHL  K
Qizin  
3 5
Dimana:
Qult = Daya dukung ultimate (kg)
Qizin = Kapasitas daya dukung ijin (kg)
Gambar 2.1. Faktor Nq* (Meyerhoff, 1967)
qc = Tahanan ujung sondir (kg/cm2)
Ap = Luas penampang tiang (cm2) b. Daya dukung selimut pondasi tiang pancang:
K = Keliling tiang pancang (cm) Qs = fi × Li × p
JHL = Jumlah hambatan lekat (kg/cm) Untuk tanah non-kohesif:
f  K 0  v ' tan 
2.2. Kapasitas Daya dukung Tiang Pancang Untuk tanah kohesif:
Aksial menggunakan data SPT (Meyerhoff) f i    Cu
a. Daya dukung ujung pondasi tiang pancang:
Dimana:
Untuk tanah non-kohesif:
α = Faktor adhesi
L
Q p  A p 0,4 p a N 60  A p 4 p a N 60 Cu = Kohesi tanah (ton/m2)
D K0 = Koefisien tekanan tanah (K0 = 1 – sin
Untuk tanah kohesif: Ø).
Qp  Ap q p σv’ = Tegangan vertikal efektif tanah (ton/m2)
qp = N60* Cu = γ. L’
Cu = N-SPT × 2/3 × 10 L’ = 15 D
Dimana: δ = 0,8 × Ø
Qp = Tahanan ujung ultimate (kN)
N60 = Nilai N rata-rata dari 10D sampai 4D di
atas ujung tiang
pa = Tekanan atmosfir (100 kN/m2)
5. Perpotongan antara kurva beban – penurunan
dengan garis lurus merupakan daya dukung
ultimit.

Gambar 2.2. Grafik hubungan antara kuat geser (Cu)


dengan faktor adhesi (α)

2.4. Daya dukung Tiang Pancang Lateral


Broms, 1964, mengemukakan beberapa anggapan Gambar 2.3. Interpretasi daya dukung ultimit dengan
dalam metode ini bahwa tanah adalah salah satu dari metode Davisson
non-kohesif saja (c = 0) atau kohesif saja (f = 0), oleh
karena itu, tiang pada setiap tipe tanah dianalisis b. Metode Mazurkiewicz
secara terpisah. Broms juga menyatakan bahwa tiang Prosedur penentuan beban ultimate dari pondasi tiang
pendek kaku (short rigid pile) dan tiang panjang pancang metode Mazurkiewicz adalah sebagai
lentur (long flexible pile) dianggap terpisah. berikut:
Pondasi tiang pancang sendiri harus menahan beban 1. Plot kurva beban uji yang diberikan terhadap
lain selain beban aksial seperti beban angin, gempa, penurunan, berdasarkan hasil loading test di
dan tekanan lateral. Terjadi deformasi lateral akibat lokasi yang ditinjau.
beban-beban yang bekerja pada ujung atas kepala 2. Menarik garis dari beberapa titik penurunan
tiang. Tiang-tiang ini dibedakan menjadi dua jenis, yang dipilih sampai memotong kurva.
yaitu tiang ujung jepit dan tiang ujung bebas. 3. Kemudian ditarik garis vertikal hingga
memotong sumbu beban. Dari perpotongan
2.5. Kapasitas Daya dukung Tiang Pancang beban tersebut, dibuat garis bersudut 45º sampai
menggunakan data Loading Test memotong garis selanjutnya.
Tiang pondasi dapat diuji kekuatan daya dukungnya 4. Titik-titik yang terbentuk ini dihubungkan
dengan diberi pembebanan. Cara paling tepat yang hingga terbentuk sebuah garis yang lurus.
dapat kita gunakan adalah dengan menggunakan Perpotongan garis lurus dengan sumbu beban
loading test atau disebut dengan uji pembebanan merupakan beban ultimate-nya.
statik. 5. Metode ini memberikan asumsi bahwa
Hasil data loading test dapat kita interpretasikan untuk pergerakan kurva beban kira-kira membentuk
mendapatkan daya dukung pondasi tiang pancang. parabola. Oleh sebab itu nilai beban runtuh
Metode yang dapat kita gunakan untuk menghitung diperoleh melalui metode Mazurkiewicz harus
daya dukung berdasarkan data loading test yaitu: mendekati 80% dari kriteria yang ditetapkannya.
a. Metode Davisson
Prosedur penentuan beban ultimit dari pondasi tiang
dengan menggunakan metode ini adalah sebagai
berikut:
1. Gambarkan kurva beban terhadap penurunan
2. Penurunan elastik dapat dihitung dengan
menggunakan rumus:
Se L

Q ApEp
Gambar 2.4. Grafik hubungan beban dengan penurunan
Dimana: metode Mazurkiewicz
Se = Penurunan elastis tiang (mm)
Q = Beban yang diberikan (kN/m) c. Metode Chin
L = Panjang tiang (m) Prosedur penentuan beban ultimate dari pondasi tiang
Ap = Luas penampang tiang (m2) dengan menggunakan metode Chin adalah sebagai
Ep = Modulus elastisitas tiang (ton/mm2) berikut :
3. Tarik garis OA seperti gambar berdasarkan 1. Gambarkan kurva antara rasio penurunan
penurunan elastik (Se) terhadap beban (S/ Q), dimana S adalah
4. Tarik garis BC yang sejajar dengan garis OA penurunan dan Q adalah beban seperti yang
dengan jarak X, dimana X adalah: terlihat pada Gambar 2.5.
D 2. Tarik garis lurus yang mewakili titik-titik yang
X  0,15 
120 telah digambarkan, Persamaan garis tersebut
Dimana: adalah:
D = Diameter atau sisi tiang (mm)
S Tabel 2.1. Daya dukung tiang kelompok dengan
Q
a  bS metode Feld
Dimana:
No. No. of Reduction Ultimate
S = Penurunan tiang (mm) Pile
of Adjacent Factor for Capacity
Q = Beban yang diberikan (ton) Type
Piles piles/pile Each Pile
a, b = Konstanta 8
A 1 8 1 0,5 Qu
Hitung nilai b dari Persamaan garis atau dari
16
kemiringan garis lurus yang telah ditentukan 5
1 2,75 Qu
(Qult = 1/b). B 4 5
16
3. Perhitungan persaman garis dengan analisa 3
regresi: C 4 3 1 3,25 Qu
16
(Y )  (X )  (X )  (XY )
2
A ∑ 6,5 Qu
n  X 2  (X ) 2
= Qg(u)
(X  Y )  (X )  (Y ) (Sumber: Feld, 1943)
B
n  X 2  (X ) 2 Q g(u)
Eg 
4. Daya dukung ultimate diperoleh dengan nQ u
persamaan Qult = 1/b.
Dimana:
5. Metode ini umumnya menghasilkan beban
Eg = Efisiensi kelompok tiang.
ultimate yang tinggi, hingga harus dikoreksi atau
Qg = Beban maksimum kelompok tiang yang
dibagi dengan nilai faktor sebesar 1,2 – 1,4.
mengakibatkan keruntuhan.
Qu = Beban maksimum tiang tunggal yang
mengakibatkan keruntuhan.
n = Jumlah tiang pancang.

Kapasitas kelompok ijin tiang (Qg) rumusnya:


Qg = Eg. n . Qa
Dimana:
Qg = Kapasitas kelompok ijin tiang (ton).
n = Jumlah tiang.
Qa = Daya dukung ultimit (ton).
Gambar 2.5. Grafik daya dukung ultimate dengan metode
Chin 2.8. Pemodelan MEH
MEH merupakan suatu prosedur perhitungan yang
2.6. Penurunan Tiang Pancang dipakai untuk mendapat pendekatan lebih dalam dari
Penurunan tiang pancang dibagi menjadi 2 (dua), suatu permasalahan matematis pada rekayasa teknik
yaitu penurunan tiang tunggal dan penurunan tiang dengan persamaan aljabar yang melibatkan nilai-nilai
kelompok. pada titik-titik diskrit bagian yang dievaluasi. MEH
a. Penurunan tiang tunggal menggunakan metode pada rekayasa geoteknik memiliki perbedaan
Poulos dan Davis tersendiri dibandingkan pada rekayasa struktur.
b. Penurunan tiang kelompok menggunakan Contohnya pondasi, analisis dengan MEH
Metode Meyerhoff menggunakan kekakuan antara dua elemen, yaitu
elemen struktur pondasi dan elemen tanah.
2.7. Efisiensi Tiang Pancang Kelompok Dalam menggunakan program MEH, pengguna harus
a. Metode Converse - Labarre Equation mengetahui konsep pemodelan yang akan dipilih.
 n'1m  m  1n' 
Eg  1    
Sebelum melakukan perhitungan secara numerik,
 90  m  n' maka terlebih dahulu dibuat model dari pondasi tiang
d pancang yang akan dianalisis. Pada program ini,
  arctan
s perhitungan dilakukan dengan dua pemodelan tanah
b. Metode Los Angeles Group yaitu pemodelan Mohr-Coulomb dan Soft Soil.
Eg  1 
D
pmn

mn  1  n m  1  2m  1n  1  Parameter Mohr-Coulomb diantaranya yaitu: modulus
Young (E), Poisson’s ratio (Μ), sudut geser dalam
c. Metode Sheiler-Keeney tanah (Ø), kohesi (C), permeabilitas (K), dan berat isi
 11s m  n  2 0,3 tanah. Parameter Soft Soil diantaranya yaitu: indeks
Eg  1  2  
 
 7 s 1 m  n 1  m  n
kompresi termodifikasi (λ*) dan indeks muai
termodifikasi (κ*), kohesi (c), sudut geser dalam tanah
d. Metode Feld
(Ø), sudut dilatansi (ψ), dan angka Poisson (νur).
Tiang yang ditinjau =
Untuk parameter tiang pancang, yaitu: diameter,
jumlah tia ng yang mengelilin gi
1 panjang tiang, modulus elastisitas, momen inersia,
jumlah tia ng berat tiang.
3. METODOLOGI PENELITIAN 4.2. Perhitungan kapasitas daya dukung aksial
Diagram alir dalam proses pelaksanakan penulisan tiang pancang menggunakan data SPT
ini: a. Daya Dukung Ultimate Pondasi Tiang pada
1. Menentukan latar belakang masalah Tanah Non-Kohesif (Pasir)
2. Melakukan studi literatur dari beberapa jenis Kedalaman 15,400 m; D 40 cm.
sumber baik buku, jurnal, makalah yang Jenis tanah : Silty Sand
mendukung terhadap penelitian N60 : 33,750
3. Melakukan pengumpulan data dari proyek Tebal lapisan (Lb) : 1,400 m
4. Mengolah data dan menganalisa hasil Tahanan gesek (fav) : 67,500
perhitungan Luasan tiang (Ap) : 0,160 m2
5. Menyimpulkan hasil analisa yang telah Keliling tiang (P) : 1,600 m
dilakukan
Qp = 0,160 × 4 × 100 × 33,750
4. ANALISA PERHITUNGAN = 2160,000 kN
4.1. Perhitungan kapasitas daya dukung aksial Qs = 1,600 × 67,500 × 0,400
tiang pancang menggunakan data sondir = 43,200 kN
Data sondir titik S-2
Perlawanan penetrasi konus (PPK), qc = 145 kg/cm2 b. Daya Dukung Ultimate Pondasi Tiang pada
Jumlah hambatan lekat (JHL) = 1367 kg/cm Tanah Kohesif (Lempung)
Luas penampang tiang (Ap) = 0,160 cm2 Kedalaman 10 m; D 40 cm:
Keliling tiang (K) = 160 cm Jenis tanah : Clayey Silt
Luasan tiang (Ap) : 0,1600 m
Daya dukung ultimate tiang: Keliling tiang (P) : 1,600 m
Qu = (1600 × 145) + (160 × 1367) Tebal lapisan (Lb) : 1 m
= 4507,200 kN N-SPT : 5
Faktor adhesi (α) : 0,690
Daya dukung ijin tiang:
Qijin = (1600  145)  (160  1367 ) Cu = 5 × 2/3 × 10
3 5 = 33,330 kN/m2
= 1210,770 kN qp = 9 × 33,330
Daya dukung terhadap kekuatan tanah untuk tiang = 300 kN/m2
Qp = 0,16 × 300
tarik:
= 48 kN
Tult = 1367 × 160 Untuk perhitungan daya dukung selimut tiang
= 218720 kg = 2187,200 kN pancang:
Daya dukung ijin tarik: Cu = 5 × 2/3 × 10
Qijin = 2187,200 = 33,330 kN/m2
3 Qs = 0,92 × 33,330 × 1,600 × 1
= 729,067 kN = 49,060 kN
Daya dukung terhadap kekuatan bahan:
Ptiang = 450 kg/cm2 × 1600
= 720000 kg = 7200 kN

Tabel 4.1. Daya dukung ultimate dan daya dukung


ijin tiang pada uji sondir titik S-2 dengan metode
Meyerhoff
PPK
Kedalaman Ap JHL Qult Qijin
(qc) K11
(m) (cm2) (kg/cm) (kN) (kN)
(kg/cm2)
1 28 1600 101,30 160 610,08 181,75
2 30 1600 182,67 160 772,27 218,45
3 47 1600 306,67 160 1242,67 348,80
4 55 1600 441,33 160 1586,13 434,56
5 32 1600 538,67 160 1373,87 343,04
6 25 1600 585,33 160 1336,53 320,64
7 21 1600 632,00 160 1347,20 314,24
8 27 1600 694,67 160 1543,47 366,29
9 40 1600 792,00 160 1907,20 466,77
10 42 1600 897,33 160 2107,73 511,15
11 60 1600 1024,00 160 2598,40 647,68
12 45 1600 1138,67 160 2541,87 604,37
13 90 1600 1309,33 160 3534,93 898,99
13,2 145 1600 1367,00 160 4507,20 1210,77
Tabel 4.2 Perhitungan daya dukung ultimate tiang dengan menggunakan data SPT pada BH-1 (metode
Meyerhoff)

Skin Friction End


Cu
Depth Soil Layer N-SPT ɤsat ɤunsat fav α Bearing Qult (kN)
(kN/m2) Local Cumm (kN)
1 15 11,99 17,36 100,00 - 0,50 80,00 80,00 14,40 94,40
2 15 11,99 17,36 100,00 - 0,50 80,00 160,00 14,40 174,40
3 Silty Clay 16 11,99 17,36 106,67 - 0,50 85,33 245,33 15,36 260,69
4 17 11,99 17,36 113,33 - 0,50 90,67 336,00 16,32 352,32
5 16 11,99 17,36 106,67 - 0,50 85,33 421,33 15,36 436,69
6 14 11,65 16,73 93,33 - 0,50 74,67 496,00 13,44 509,44
6.2 Silty Clay 14 11,65 16,73 93,33 - 0,50 14,93 510,93 13,44 524,37
6.7 13 11,65 16,73 86,67 - 0,50 117,87 628,80 12,48 641,28
7 10 9,99 17,13 66,67 - 0,54 57,60 686,40 9,60 696,00
8 9 9,99 17,13 60,00 - 0,56 53,76 740,16 8,64 748,80
Clayey
9 5 9,99 17,13 33,33 - 0,92 49,07 789,23 4,80 794,03
Silt
10 5 9,99 17,13 33,33 - 0,92 49,07 838,29 4,80 843,09
11 8 9,99 17,13 53,33 - 0,69 58,88 897,17 7,68 904,85
12 13 14,55 8,59 1,00 - 1,00 1,60 898,77 0,14 898,92
13 Sandy Silt 23 14,55 8,59 1,00 - 1,00 1,92 900,69 0,14 900,84
14 33 14,55 8,59 1,00 38,50 1,00 84,48 985,17 1232,00 2217,17
15 37 14,55 8,59 1,00 53,00 1,00 118,40 1103,57 1696,00 2799,57
Silty Sand
15.4 42 14,55 8,59 1,00 67,50 1,00 53,76 1157,33 2160,00 3317,33

4.3. Perhitungan kapasitas daya dukung aksial a.


Daya dukung ujung Pondasi Tiang Pancang (Qp)
tiang pancang menggunakan data uji Cu = 9 × 2/3 × 10
laboratorium = 60 kN/m2
Kedalaman 8 m dengan data sebagai berikut: Qp = 0,1600 × 60 x 9
Luasan tiang (Ap) : 0,160 m2 = 86,400 kN
Keliling tiang (P) : 1,600 m b. Daya Dukung Selimut Tiang Pancang (Qs)
Faktor adhesi (α) : 1 fi = 0,560 × 60
N-SPT : 9 = 33,600 kN/m2
Qs = 1,600 × 33,600 x 1
= 53,760 kN
Tabel 4.3 Perhitungan daya dukung ultimate tiang pancang dengan data hasil laboratorium pada BH-1 (metode
Meyerhoff)
End
Depth Jenis Cu ᵞ q' σ 0' f Skin Friction Qult
E Ko tanδ Nq* α Bearing Qall
(m) Tanah (kN/m2) (kN/m3) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2) (kN)
Local Cumm (kN)
1 15,18 100,00 11,99 0,74 0,22 57,55 47,51 50,00 6,50 0,50 80,00 80,00 144,00 224,00 64
2 15,18 100,00 11,99 0,74 0,22 57,55 47,51 50,00 6,50 0,50 80,00 160,00 144,00 304,00 86,8571
3 Silty Clay 15,18 106,67 11,99 0,74 0,22 57,55 47,51 53,33 6,50 0,50 85,33 245,33 153,60 398,93 113,981
4 15,18 113,33 11,99 0,74 0,22 57,55 47,51 56,67 6,50 0,50 90,67 336,00 163,20 499,20 142,629
5 15,18 106,67 11,99 0,74 0,22 57,55 47,51 53,33 6,50 0,50 85,33 421,33 153,60 574,93 164,267
6 14,22 93,33 11,65 0,75 0,20 71,53 59,82 46,67 5,70 0,50 74,67 496,00 134,40 630,40 180,114
6,2 Silty Clay 14,22 93,33 11,65 0,75 0,20 72,45 60,59 46,67 5,70 0,50 14,93 510,93 134,40 645,33 184,381
6,7 14,22 86,67 11,65 0,75 0,20 72,45 60,59 43,33 5,70 0,50 34,67 545,60 124,80 670,40 191,543
7 9,22 66,67 9,99 0,84 0,13 73,23 65,40 36,00 2,80 0,54 57,60 603,20 96,00 699,20 199,771
8 9,22 60,00 9,99 0,84 0,13 73,23 65,40 33,60 2,80 0,56 53,76 656,96 86,40 743,36 212,389
9 Clayey Silt 9,22 33,33 9,99 0,84 0,13 73,23 65,40 30,67 2,80 0,92 49,07 706,03 48,00 754,03 215,436
10 9,22 33,33 9,99 0,84 0,13 73,23 65,40 30,67 2,80 0,92 49,07 755,09 48,00 803,09 229,455
11 9,22 53,33 9,99 0,84 0,13 73,23 65,40 36,80 2,80 0,69 17,66 772,76 76,80 849,56 242,731
12 38,00 1,00 14,55 0,38 0,59 87,45 51,55 19,72 231,00 1,00 31,55 804,31 1084,22 1888,52 539,578
13 Sandy Silt 38,00 1,00 14,55 0,38 0,59 87,45 51,55 19,72 231,00 1,00 31,55 835,86 1084,22 1920,07 548,592
14 38,00 1,00 14,55 0,38 0,59 87,45 51,55 19,72 231,00 1,00 31,55 867,40 1084,22 1951,62 557,606
15 45,00 1,00 14,55 0,29 0,73 94,08 49,73 20,02 930,00 1,00 32,03 899,44 5405,48 6304,91 1801,4
Silty Sand
15,4 45,00 1,00 14,55 0,29 0,73 94,08 49,73 20,02 930,00 1,00 12,81 912,25 5405,48 6317,73 1805,06

4.4. Perhitungan kapasitas daya dukung tiang I = 1 0,44


pancang Lateral 12
• Secara analitis = 0,002 m4
1. Cek kekakuan tiang akibat beban lateral Faktor kekakuan untuk modulus tanah
pada tiang: lempung:
Ep = 4700 × 42 R = 4
30459480  0,002
= 30459,480 Mpa 27000
= 30459480 kN/m2
= 1,245 m 4.5. Perhitungan kapasitas daya dukung aksial
4R = 4,980 m tiang pancang menggunakan data loading test
Dari perhitungan di atas, L (15,4 m) ≥ 4R
(4,980 m). Maka dikategorikan tiang Tabel 4.4. Hasil pembacaan loading test pada TP-321
panjang/elastic pile. Holding Load % Of
Settlement
Time Cycle Day Design
(mm)
(minutes) Ton kN Load
2. Keruntuhan tanah akibat beban lateral 0 0,000 0,00 0,00 0% 0,000
My = Mmax 60 0,042 35,00 350,00 25% 1,330
My = 367 kNm 60 I 0,042 70,00 700,00 50% 3,120
20 0,014 35,00 350,00 25% 2,230
f = Hu
60 0,042 0,00 0,00 0% 0,290
9  18  0,4 0 0,000 0,00 0,00 0% 0,000
20 0,014 70,00 700,00 50% 3,030
Hu = 2  367 60 0,042 105,00 1050,00 75% 4,750
Hu 60 II 0,042 140,00 1400,00 100% 6,560
1,5  0,4  0,5 20 0,014 105,00 1050,00 75% 6,020
9  18  0,4 20 0,014 70,00 700,00 50% 4,690
Hu = 271,990 kN 60 0,042 0,00 0,00 0% 0,930
0 0,000 0,00 0,00 0% 0,000
Hu = 27,199 ton 20 0,014 70,00 700,00 50% 3,410
Dari hasil penyelesaian persamaan di atas, 20 0,014 140,00 1400,00 100% 6,760
diperoleh nilai Hu = 271,990 kN. 70 0,049 175,00 1750,00 125% 9,050
60 III 0,042 210,00 2100,00 150% 11,430
Dengan menggunakan faktor keamanan 2,5 20 0,014 175,00 1750,00 125% 10,790
maka nilai beban ijin lateral adalah sebagai 20 0,014 140,00 1400,00 100% 9,610
berikut: 20 0,014 70,00 700,00 50% 6,660
60 0,042 0,00 0,00 0% 2,220
Hijin = 271,99 0 0,000 0,00 0,00 0% 0,000
2,5 20 0,014 70,00 700,00 50% 4,910
20 0,014 140,00 1400,00 100% 6,490
Hijin = 108,796 kN 20 0,014 210,00 2100,00 150% 11,780
Hijin = 10,879 ton 90
IV
0,063 245,00 2450,00 175% 14,870
720 0,500 280,00 2800,00 200% 18,740
60 0,042 210,00 2100,00 150% 17,800
• Secara grafis 60 0,042 140,00 1400,00 100% 14,870
Yield moment = My 60 0,042 70,00 700,00 50% 11,690
120 0,083 0,00 0,00 0% 6,720
Cu  D 3
= 367 kNm a. Metode Davisson
18 kN/m 2  (0,4 m) 3
= 318,576 Tabel 4.5. Hasil perhitungan penurunan uji beban
Nilai tersebut diplot pada grafik di bawah. Hasil statis pada TP-321
tahanan ultimit sebesar 88,500. Penurunan
Beban Penurunan X
Elastis
(Ton) (mm) (mm)
(mm)
0,000 0,000 0,000 7,140
70,000 4,910 2,210 9,350
140,000 6,490 4,420 11,570
210,000 11,780 6,640 13,780
245,000 14,870 7,740 14,880
280,000 18,740 8,850 15,990
210,000 17,800 6,640 13,780
140,000 14,870 4,420 11,570
70,000 11,690 2,210 9,350
0,000 6,720 0,000 7,140
Berdasarkan perhitungan penurunan tiang pancang
Gambar 4.1. Grafik Ultimate Lateral Resistance dan Yield akibat uji beban statis pada Tabel 4.5, diperoleh grafik
Moment sebagai berikut:

88,5 = Hu
Cu  D 2
88,5 = Hu
18  (0,4) 2
Hu = 254,880 kN
Hu = 25,4880 ton
Maka, beban ijin lateral yang didapat yaitu:
Hijin = 254,880
2,5 Gambar 4.2. Grafik metode Davisson
Hijin = 101,952 kN = 10,195 ton
Setelah melewati proses perhitungan dan melakukan 4.6. Menghitung Penurunan Tiang Pancang
plot grafik, dari metode Davisson diperoleh nilai a. Penurunan Tiang Tunggal
beban ultimate (Qult) sebesar 250 ton. Data tiang pancang:
Panjang tiang (L) = 15,400 m
b. Metode Mazurkiewicz
Diameter tiang (D) = 0,400 m
Beban uji = 140 ton
Tahanan ujung (qc) = 125 kg/cm2
Mutu beton tiang (fc’) = 42 Mpa
- Modulus elastisitas di sekitar tiang
Es = 3 × 125 kg/cm2
= 375 kg/cm2
= 37,500 Mpa
- Modulus elastisitas tanah dasar tiang
Eb = 10 × 37,500 Mpa
= 375 Mpa
- Modulus elastisitas tiang pancang
Gambar 4.3. Grafik metode Mazurkiewicz Eb = 4700 × 42
= 30459,480 Mpa
Daya dukung ultimate (Qult) yang diperoleh
- Faktor kekakuan tiang:
menggunakan metode Mazurkiewicz (1973) adalah 0,160
RA =
sebesar 350 ton.
1/4 π 0,400 2
c. Metode Chin = 1,273
Tabel 4.6. Hasil perhitungan analisa regresi pada TP- K = 30459,480 1,273
321 37,500
Beban S S/Q = 1033,990
n x2 xy
(ton) (x) (y) Untuk, db  40  1
1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 d 40
2 35,000 1,330 0,038 1,769 0,051
3 70,000 3,120 0,045 9,734 0,139 Untuk,  1540  38,500
L
4 105,000 4,750 0,045 22,563 0,215 d 40
5 140,000 6,560 0,047 43,034 0,307 Dengan menggunakan grafik diperoleh:
6 175,000 9,050 0,052 81,903 0,468 I0 = 0,051
7 210,000 11,430 0,054 130,645 0,622 Rk = 1,200
8 245,000 14,870 0,061 221,117 0,903 Rh = 0,400
9 280,000 18,740 0,067 351,188 1,254 Rμ = 0,870
∑ 69,850 0,408 861,951 3,959 Rb = 0,300
Dari analisa regresi diperoleh nilai a = 0,026,
dan b = 0,002. Grafik dengan Metode Chin
menunjukkan hubungan beban dan penurunan tiang

Gambar 4.5. Faktor penurunan Io

Gambar 4.4. Grafik Metode Chin


Qult = 1
0,00246
= 406,504 ton
Karena menghasilkan beban ultimate tinggi,
maka dikoreksi dengan nilai faktor sebesar 1,3.
Qult = 406,504
Gambar 4.6. Faktor penurunan Rk
1,3
= 312,695 ton
Tabel 4.7. Perkiraan penurunan tiang tunggal
Penurunan
Jenis Penurunan
(cm)
Untuk tiang friksi 0,4760
Untuk tiang ujung 0,1491
Perkiraan penurunan maksimum 0,6251
Berdasarkan Tabel 4.7, besar penurunan tiang
yang diijinkan adalah 0,6251 < 2,54 cm (OK).

b. Penurunan Tiang Kelompok

Gambar 4.7. Faktor penurunan Rh

Gambar 4.8. Faktor penurunan Rµ

Gambar 4.10. Tiang Pancang P321

Data tiang pancang:


Panjang tiang (L) = 15,400 m
Diameter tiang (D) = 0,400 m
Beban uji = 140 ton
Penurunan tunggal = 0,625 cm

Dengan melihat Gambar 4.10, diperoleh


penurunan tiang kelompok adalah sebagai berikut:
Sg = 0,625  3,200
0,400
= 1,768 cm

4.7. Menghitung Efisiensi Tiang Pancang


Kelompok

Gambar 4.9. Faktor penurunan Rb


- Penurunan untuk tiang friksi
I = 0,051 x 1,2 x 0,4 x 0,87
= 0,0213
= 140  0,0213  10
2
S
37,5  40
= 0,476 cm
- Penurunan untuk tiang ujung
I = 0,051 x 1,2 x 0,3 x 0,87
= 0,016
= 140  0,016  10
2
S
37,5  40
= 0,149 cm
Gambar 4.11. Susunan tiang secara kelompok
- Metode Converse-Labarre Tabel 4.9 Efisiensi kelompok tiang
n = 3, m = 6 No Metode Efisiensi
Efisiensi
Ø = 18,435º Kelompok Tiang
Efisiensi kelompok tiang adalah: 1 Metode Converse-Labarre 69,275%
1,57 40  3  6 2 Metode Los Angeles Group 59,066%
120  3 Metode Seiler-Keeney 62,427%
63 2
120 ≤ 161,485 (OK) 4 Metode Feld 54,167%
Eg = 1- 18,435  (3  1)6  (6  1)3  Berdasarkan hasil perhitungan efisiensi kelompok
 90  6  3 
  tiang maka dapat diperoleh kapasitas daya dukung
= 69,275% kelompok tiang seperti yang ditunjukkan pada Tabel
- Metode Los Angeles Group berikut:
Diameter tiang (D) = 40 cm
Tabel 4.10 Kapasitas daya dukung kelompok tiang
Keliling tiang (P) = 160 cm
(pile group)
Efisiensi kelompok tiang adalah: Qult
Eg = 1  40 6(3  1)  3(6  1)  2(6  1)(3  1)  Daya Dukung
Tiang
Metode Efisiensi
Efisiensi
Kelompok n
Qgroup
160  6  3 Tunggal
tiang
(ton)
(ton)
Eg = 59,066% Converse-Labarre 0,692 1652,826
Los Angeles
- Metode Sheiler-Keeney Data SPT 331,733 Group
0,591
18
1411,590
Jarak antar tiang (s) = 120 cm = 3,636 ft Seiler-Keeney 0,624 1490,410
Feld 0,541 1292,166
Efisiensi kelompok tiang adalah: Converse-Labarre 0,692 2294,829
Eg = 1  11  3,636  6  3  2   0,3 Los Angeles
 73,3632  1 6  3  1  6  3 Data Sondir 460,587 Group
0,591 18 1959,890
  Seiler-Keeney 0,624 2069,325
= 62,427 % Feld 0,541 1794,078
Converse-Labarre 0,692 2251,287
Los Angeles
Data 0,591 1922,704
- Metode Feld Laboratorium
451,848 Group
18
Seiler-Keeney 0,624 2030,063
Jumlah tiang (n) = 18 tiang Feld 0,541 1760,038
Efisiensi tiang A =1- 4 Loading Test
Converse-Labarre
Los Angeles
0,692 1245,600
16 (Metode 250,000 Group
0,591 1063,800
18
= 0,750 Davisson) Seiler-Keeney 0,624 1123,200
Feld 0,541 973,800
Efisiensi tiang B = 1 – 10 Converse-Labarre 0,692 1743,840
16 Loading Test Los Angeles
0,591 1489,320
(Metode 350,000 Group
= 0,375 Mazurkiewicz) Seiler-Keeney 0,624
18
1572,480
Efisiensi tiang C =1- 4 Feld
Converse-Labarre
0,541
0,692
1363,320
2025,366
16 Los Angeles
Loading Test 0,591 1729,756
= 0,750 (Metode Chin)
406,504 Group 18
Seiler-Keeney 0,624 1826,341
Feld 0,541 1583,414
Tabel 4.8. Daya dukung tiang kelompok dengan
Metode Feld
4.8. Pemodelan Elemen Hingga
No. of Reduction
Pile No. of Ultimate Tabel 4.11. Data tiang pancang
Adjacent Factor for
Type Piles Capacity No. Keterangan Nilai
piles/pile Each Pile
1 Lokasi Bore Hole -1
A 4 8 1-( 4 ) 3 Qu 2 Jenis Pondasi Tiang Beton
16 3 Ukuran Tiang 0,4 m
B 10 5 2 – ( 10 ) 3,750 Qu 4 Panjang Tiang 15,4 m
16 5 Luas Penampang Tiang 0,16 m2
6 Modulus Elastisitas f’c 42 Mpa
C 4 3 3-( 4 ) 3 Qu
16 7 Momen Inersia 2,133 x 10-3 m4
8 EA 4,874 x 106 kN
∑ 18 16 9,750 Qu 9 EI 6,498 x 104 kNm2
10 Poisson's Ratio 0,2
Sehingga diperoleh nilai efisiensi kelompok tiang
sebagai berikut:
Eg = 9,750QU  100 %
18 QU
= 54,167%
Tabel 4.12. Input parameter tanah untuk pemodelan elemen hingga pada Bore Hole-I
Soft Soil +
Mohr-

Void Ratio (e)


Swelling (Cs)

ɣwet (kN/cm3)

ɣdry (kN/cm3)
Compression

Compression
Mohr-
No. Lapisan

Jenis Tanah

Kx (m/hari)

Ky (m/hari)
Subsurface

c (kN/cm2)
Index (Cc)
Coulomb
Coulomb

N-SPT
Ø Model
Model
(°)
Es υ λ* κ*

1
2 15
Silty
3 Stiff 0,060 0,300 1,174 11,99 17,36 0,00094 0,00084 13 15,18 0,056 0,022
Clay
4
17
5
6
Silty
6,2 14 Stiff 0,056 0,280 1,241 11,65 16,73 0,00094 0,00084 12 14,22 0,052 0,021
Clay
6,7
7
8 5
Clayey Medium
9 0,156 0,780 1,616 9,99 17,13 0,00440 0,00440 2 9,22 0,110 0,004
Silt Stiff
10
5
11
12
Sandy
13 14 Stiff 14,55 8,59 0,00440 0,00440 20 35,00 10000 0,3 - -
Silt
14
15 Silty 35
Dense 14,55 8,59 0,00440 0,00440 25 38,00 85000 0,3 - -
15,4 Sand 50

Siklus uji beban statis yang dilakukan yaitu Proses perhitungan program elemen hingga:
sebagai berikut: 1) Mengatur General settings dengan menggunakan
a. Cycle I model axisimmetry.
1. Besar beban = 25 %, Konsolidasi 1 jam= 350 kN 2) Menentukan pemodelan tanah, pada kasus ini
2. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 1 jam= 700 kN menggunakan dua pemodelan, yaitu Soft Soil
3. Besar beban = 25 %, Konsolidasi 20 menit= 350 kN dan Mohr-Coulomb.
4. Besar beban = 0 %, Konsolidasi 1 jam= 0 kN 3) Memasukkan parameter tiang pancang dan
b. Cycle II parameter tanah.
1. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 20 menit= 700 kN 4) Melakukan perhitungan.
2. Besar beban = 75 %, Konsolidasi 1 jam= 1050 kN 5) Meninjau hasil Output program.
3. Besar beban = 100 %, Konsolidasi 1 jam= 1400 kN
4. Besar beban = 75 %, Konsolidasi 20 menit= 1050 kN
5. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 20 menit= 700 kN
6. Besar beban = 0 %, Konsolidasi 1 jam= 0 kN
c. Cycle III
1. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 20 menit= 700 kN
2. Besar beban = 100 %, Konsolidasi 20 menit= 1400 kN
3. Besar beban = 125 %, Konsolidasi 1 jam= 1750 kN
4. Besar beban = 150 %, Konsolidasi 1 jam= 1400 kN
5. Besar beban = 125 %, Konsolidasi 20 menit= 1750 kN
6. Besar beban = 100 %, Konsolidasi 20 menit= 1400 kN
7. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 20 menit= 700 kN
8. Besar beban = 0 %, Konsolidasi 1 jam= 0 kN
d. Cycle IV Gambar 4.12. Hubungan pembebanan dengan penurunan
1. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 20 menit= 700 kN berdasarkan MEH
2. Besar beban = 100 %, Konsolidasi 20 menit= 1400 kN
Pada analisis ini, dilakukan perbandingan antara
3. Besar beban = 150 %, Konsolidasi 20 menit= 2100 kN
dua pemodelan tanah, yaitu model Soft Soil+Mohr
4. Besar beban = 175 %, Konsolidasi 1 jam= 2450 kN
Coulomb dan juga Mohr-Coulomb. Hasil besaran
5. Besar beban = 200 %, Konsolidasi 12 jam= 2800 kN
penurunan akibat pembebanan memperlihatkan
6. Besar beban = 150 %, Konsolidasi 1 jam= 2100 kN perbedaan hasil keluaran antara kedua pemodelan
7. Besar beban = 100 %, Konsolidasi 1 jam= 1400 kN tanah tersebut.
8. Besar beban = 50 %, Konsolidasi 1 jam= 700 kN
9. Besar beban = 0 %, Konsolidasi 1 jam= 0 kN
Tabel 4.13. Perbandingan hubungan beban dengan Tabel 4.14. Perbandingan hubungan beban dengan
penurunan menggunakan pemodelan tanah Soft penurunan loading test lapangan dan menggunakan
Soil+Mohr Coulomb dan Mohr-Coulomb pemodelan tanah Soft Soil+Mohr Coulomb dan Mohr-
Settlement (mm) Coulomb
Holding
Load Soft Soil + Settlement (mm)
Time Cycle Day Mohr-
(Ton) Mohr- Holding
(minutes) Coulomb Soft Soil +
Coulomb Time Cycle Day Load (Ton) Mohr- Loading
Mohr-
0 0,000 0,000 0,000 0,000 (mins) Coulomb Test
Coulomb
60 0,042 35,000 1,720 1,730
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
60 I 0,042 70,000 3,460 3,480
60 0,042 35,000 1,720 1,730 1,330
20 0,014 35,000 1,810 1,770 60 I 0,042 70,000 3,460 3,480 3,120
60 0,042 0,000 0,150 0,060 20 0,014 35,000 1,810 1,770 2,230
0 0,000 0,000 0,000 0,000 60 0,042 0,000 0,150 0,060 0,290
20 0,014 70,000 3,470 3,480
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
60 0,042 105,000 5,290 5,420
20 0,014 70,000 3,470 3,480 3,030
60 II 0,042 140,000 7,820 7,640
60 0,042 105,000 5,290 5,420 4,750
20 0,014 105,000 6,140 5,930
60 II 0,042 140,000 7,820 7,640 6,560
20 0,014 70,000 4,480 4,220 20 0,014 105,000 6,140 5,930 6,020
60 0,042 0,000 1,140 0,770
20 0,014 70,000 4,480 4,220 4,690
0 0,000 0,000 0,000 0,000 60 0,042 0,000 1,140 0,770 0,930
20 0,014 70,000 4,450 4,190 0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
20 0,014 140,000 7,780 7,680 20 0,014 70,000 4,450 4,190 3,410
70 0,049 175,000 9,910 10,110
20 0,014 140,000 7,780 7,680 6,760
60 III 0,042 210,000 12,400 12,890
70 0,049 175,000 9,910 10,110 9,050
20 0,014 175,000 10,800 11,180 II
60 0,042 210,000 12,400 12,890 11,430
20 0,014 140,000 9,140 9,470 I
20 0,014 175,000 10,800 11,180 10,790
20 0,014 70,000 5,820 6,020
20 0,014 140,000 9,140 9,470 9,610
60 0,042 0,000 2,390 2,460
20 0,014 70,000 5,820 6,020 6,660
0 0,000 0,000 0,000 0,000 60 0,042 0,000 2,390 2,460 2,220
20 0,014 70,000 5,710 5,880
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
20 0,014 140,000 9,030 9,300 20 0,014 70,000 5,710 5,880 4,910
20 0,014 210,000 12,550 13,090 20 0,014 140,000 9,030 9,300 6,490
90 0,063 245,000 15,760 15,7500 20 0,014 210,000 12,550 13,090 11,780
IV
720 0,500 280,000 18,650 18,770
90 I 0,063 245,000 15,760 15,7500 14,870
60 0,042 210,000 15,370 15,360
720 V 0,500 280,000 18,650 18,770 18,740
60 0,042 140,000 12,050 11,940
60 0,042 210,000 15,370 15,360 17,800
60 0,042 70,000 8,660 8,420
60 0,042 140,000 12,050 11,940 14,870
120 0,083 0,000 5,140 4,760 60 0,042 70,000 8,660 8,420 11,690
120 0,083 0,000 5,140 4,760 6,720
Perhitungan secara MEH dengan menggunakan
dua pemodelan tanah yaitu Soft Soil+Mohr Coulomb Disimpulkan penggunaan Soft Soil+Mohr
dan Mohr Coulomb menampilkan hasil yang berbeda Coulomb menunjukkan penurunan (pada beban 200%)
lebih mendekati hasil loading test di lapangan.
tetapi tidak terlalu signifikan.
• Perbandingan Daya Dukung Ultimate
HUBUNGAN BEBAN DAN PENURUNAN menggunakan Pemodelan Tanah Soft
0 50 100 150 200 250 300 Soil+Mohr Coulomb dengan Mohr-Coulomb
0
-2
Untuk pemodelan Soft Soil+Mohr-Coulomb,
-4 diperoleh nilai ∑Msf sebesar 3,4105, sehingga daya
dukung ultimate tiang adalah:
PENURUNAN (MM)

-6
Soft Soil
-8 +Mohr-Coulomb Qu = ∑Msf x 1400 kN
-10 Mohr-Coulomb = 3,410 x 1400 kN
-12 = 4774,700 kN = 477,470 ton
-14
Untuk pemodelan Mohr-Coulomb, diperoleh nilai
∑Msf sebesar 3,527, sehingga daya dukung ultimate
-16
-18
-20
tiang adalah:
BEBAN (TON) Qu = ∑Msf x 1400 kN
Gambar 4.13. Grafik hubungan beban dan penurunan = 3,527 x 1400 kN
dengan pemodelan Soft Soil+Mohr Coulomb dan Mohr- = 4938,220 kN = 493,820 ton
Coulomb
• Perbandingan Tekanan Air Pori Sebelum
Setelah melihat hasil perbandingan antara Konsolidasi dan Setelah Konsolidasi
pemodelan tanah Soft Soil+Mohr Coulomb dan Mohr- Tabel 4.15. Excess pore pressure dengan program
Coulomb pada MEH. Maka dilakukan kembali elemen hingga
perbandingannya dengan loading test di lapangan. Sebelum Setelah
Model Konsolidasi Konsolidasi
Dari perbandingan ini akan ditinjau pemodelan tanah
(kN/m2) (kN/m2)
mana yang lebih mendekati hasil data di lapangan. Mohr-Coulomb 0,102 0,067
Soft Soil+
0,496 0,281
Mohr-Coulomb
Converse-Labarre 1063,800 1245,600
Loading test
Los Angeles Group 1123,200 1063,800
(Metode
Seiler-Keeney 973,800 1123,200
Davisson)
Feld 1245,600 973,800
Converse-Labarre 1489,320 1743,840
Loading test Los Angeles Group 1572,480 1489,320
(Metode
Mazurkiewicz)
Seiler-Keeney 1363,320 1572,480
Feld 1743,840 1363,320
Converse-Labarre 1729,756 2025,366
Loading test Los Angeles Group 1826,341 1729,756
(Metode Chin) Seiler-Keeney 1583,414 1826,341
Feld 2025,366 1583,414

Perhitungan daya dukung tiang pancang pada Bore


Hole-I dan Bore Hole-III menunjukkan hasil dengan
(a) (b) perbedaan nilai yang tidak terlalu signifikan.
Gambar 4.14. Excess pore pressures pemodelan Mohr-
Coulomb (a) sebelum konsolidasi (b) setelah konsolidasi 5. KESIMPULAN

1. Hasil perhitungan dengan menggunakan data


SPT, uji laboratorium, loading test, dan MEH:
Tabel 4.18. Perbandingan hasil perhitungan daya
dukung ultimate (Qu)
Qu
Metode Perhitungan
(kN)
SPT 3317,300
Data Laboratorium 6317,700
Metode
2500,000
Davisson
Loading test Metode
3500,000
Mazurkiewicz
(a) (b) Metode Chin 3126,900
Mohr-Coulomb 4938,200
Gambar 4.15. Excess pore pressures pemodelan Soft Soil+ MEH Soft Soil+
4774,700
Mohr-Coulomb (a) sebelum konsolidasi (d) setelah Mohr-Coulomb
konsolidasi
2. Hasil perhitungan nilai efisiensi kelompok tiang
• Perbandingan Daya Dukung Aksial pada Bore (Eg) Metode Converse-Labarre, Metode Los
Hole-I dengan Bore Hole-III Angeles, Metode Seiler – Keeney, dan Metode
Feld:
Tabel 4.16. Perbandingan hasil analisis daya dukung Tabel 4.19. Efisiensi kelompok tiang
tiang tunggal pada Bore Hole-I dengan Bore Hole-III Efisiensi
No Metode Efisiensi
Qult (kN) Kelompok Tiang
Hasil Perhitungan Bore Bore 1 Metode Converse-Labarre 69,275%
Hole-I Hole-III 2 Metode Los Angeles Group 59,066%
Data SPT 3317,330 3562,773 3 Metode Seiler-Keeney 62,427%
Data Laboratorium 6317,730 4518,482 4 Metode Feld 54,167%
Soft-Soil+
Pemodelan Mohr- 4938,200 4579,400 3. Hasil perhitungan daya dukung kelompok tiang:
Elemen Coulomb Tabel 4.20. Kapasitas daya dukung kelompok tiang
Hingga Mohr- (pile group)
4774,700 4506,600
Coulomb Daya Dukung Qgroup
Metode Efisiensi
Berdasarkan (ton)
Tabel 4.17. Perbandingan efisiensi daya dukung Converse-Labarre 1652,826
kelompok tiang pada Bore Hole-I dengan Bore Hole- Los Angeles Group 1411,590
Data SPT
III Seiler-Keeney 1490,410
Perhitungan Qgroup (ton) Feld 1292,166
Daya
Dukung
Metode Efisiensi Bore Hole- Converse-Labarre 2294,829
Bore Hole-I
Berdasarkan III
Los Angeles Group 1959,890
Converse-Labarre 1411,590 1775,115 Data Sondir
Seiler-Keeney 2069,325
Los Angeles Group 1490,410 1516,030
Data SPT Feld 1794,078
Seiler-Keeney 1292,166 1600,681
Feld 1652,826 1387,770 Converse-Labarre 2251,287
Converse-Labarre 1922,704 2251,287 Data Los Angeles Group 1922,704
Data Los Angeles Group 2030,063 1922,704 Laboratorium Seiler-Keeney 2030,063
laboratorium Seiler-Keeney 1760,038 2030,063
Feld 2251,287 1760,038 Feld 1760,038
Converse-Labarre 1245,600 6. SARAN
Loading Test
Los Angeles Group 1063,800 1. Pengujian laboratorium pada proyek dapat
(Metode
Seiler-Keeney 1123,200 menunjang data-data teknis untuk melakukan
Davisson)
Feld 973,800 analisis daya dukung pondasi, sehingga lebih
Converse-Labarre 1743,840 baik apabila proyek melakukan pengujian
Loading Test
Los Angeles Group 1489,320 laboratorium.
(Metode
Seiler-Keeney 1572,480 2. Pengujian menggunakan loading test sangat
Mazurkiewicz)
Feld 1363,320
dianjurkan untuk mendapatkan daya dukung
Converse-Labarre 2025,366
tiang yang lebih tepat dan pasti.
Loading Test Los Angeles Group 1729,756
(Metode Chin) Seiler-Keeney 1826,341
3. Dalam menganalisa menggunakan MEH
Feld 1583,414 diperlukan data-data yang lebih lengkap dan
valid agar mendapatkan hasil yang lebih akurat
4. Hasil perhitungan kapasitas daya dukung untuk dibandingkan dengan hasil di lapangan.
ultimate lateral 4. Penggunaan pemodelan soft soil cukup tepat
Tabel 4.21. Hasil Perhitungan Nilai Daya Dukung digunakan pada kondisi tanah lunak atau
Ultimit Lateral lempung, karena tanah lunak bersifat undrained
dimana pada sifat ini terjadi excess pore
Bore Hole I
pressure.
Metode perhitungan Qult Qijin
(ton) (ton)
7. DAFTAR PUSTAKA
Secara Analitis 27,199 10,880
ASTM D1143/81, 1994, Annual Book of ASTM
Secara Grafis 25,488 10,195
Standard, Section Four Construction. Barr
Harbor.
5. Hasil perhitungan penurunan tiang pancang Bowles, Joseph E., 1982, Foundation Analysis and
Tabel 4.22. Penurunan tiang tunggal Design, Terjemahan oleh Pantur Silaban.
Kontrol Jilid I,Penerbit Erlangga, Jakarta
Penurunan
Jenis Penurunan Penurunan Das, B. M., 1995, Mekanika Tanah I (Prinsip-prinsip
(cm)
(cm) Rekayasa Geoteknis), Penerbit Erlangga,
Untuk tiang friksi 0,476 Jakarta.
Untuk tiang ujung 0,149 Das, B. M., 1999, Principles of Foundation
Perkiraan penurunan Engineering Fourth Edition, PWS – KENT,
0,625 < 2,500 Publishing Company, Boston.
maksimum
Das, B. M., 2010, Principles of Geotechnical
6. Berdasarkan analisis perhitungan penurunan Engineering, Seventh Edition, Cengage
kelompok tiang, besar penurunan sebesar 17,680 Learning, Stamford.
mm lebih kecil dari penurunan yang diijinkan Fellenius, B. H., 1980, The analysis of results from
sebesar 25,400 mm sesuai ASTM D.1143-81, routine pile load tests. Ground Engineering,
sehingga memenuhi persyaratan dan aman. London: Vol. 13, No. 6, pp. 19 – 31.
Harasid, Harun, 2017, Analisis Uji Beban Statik Tiang
7. Penurunan Tiang Pancang Pancang Tunggal 40 × 40 cm2 dengan MEH
Tabel 4.23. Penurunan tiang pancang pada Proyek Rusunawa Jatinegara Jakarta.
Penurunan Tesis. Program Pasca Sarjana, Universitas
Model Cycle Sumatera Utara, Medan.
(mm)
Hardiyatmo, H. C., 2010, Teknik Fondasi 2, Edisi
Loading test IV 18,740 Keempat, Beta Offset, Yogyakarta.
Soft Soil+Mohr Hulu, Henry Beteholi, 2015, Analisa Daya Dukung
IV 18,650
MEH Coulomb Pondasi Bore Pile Dengan Menggunakan
Mohr-Coulomb IV 18,770 Metode Analitis (Studi Kasus Proyek
Manhattan Mall dan Condominium), Medan:
8. Nilai tekanan air pori sebelum konsolidasi Jurnal Teknik Sipil USU. Vol. 4, No. 1.
menunjukkan nilai yang besar dibanding setelah Iskandar, R., 1999, Analisis Tegangan – Regangan –
konsolidasi. Waktu Pada Konsolidasi Biot dengan
Tabel 4.24. Excess Pore Pressure MEH Menggunakan Pemodelan Tanah Drucker –
Sebelum Setelah Prager, ITB, Bandung
Model Konsolidasi Konsolidasi Iskandar, R., 2002, Beberapa Kendala Aplikasi Teori
(kN/m2) (kN/m2) Perhitungan Daya Dukung Aksial Pondasi
Mohr-Coulomb 0,102 0,067 Dalam, Fakultas Teknik Jurusan Sipil
Soft Soil+Mohr Universitas Sumatera Utara, Medan.
0,496 0,281
Coulomb Karya, Arby Wira, 2015, Perbandingan Analisa Besar
Daya Dukung Pondasi Bore Pile
Menggunakan MEH Terhadap Metode
Analitik dan Metode Loading Test (Studi
Kasus Proyek Pembangunan Manhattan
Mall dan Condominium), Medan: Jurnal
Teknik Sipil USU. Vol. 4, No. 1.
Lambe, W.T., Whitemann R.V., 1969, Soil
Mechanics, John Willey & Sons, Inc., New
York.
Limas, V. V., Rahardjo, Paulus P. 2015, Comparative
Study of Large Diameter Bored Pile Under
Conventional Static Load Test and Bi-
Directional Load Test. Malaysian Journal of
Civil Engineering 27 Special Issue: Vol. 1,
No. 6, pp. 1 – 18.
Livneh, Ben, El Naggar, M. Hesham, 2008, Axial
Testing and numerical modeling of square
shaft helical piles under compressive and
tensile loading, Can. Geotech. J.: Vol. 45, pp.
1142 – 1155.
Sardjono, H. S., 1988, Pondasi Tiang Pancang, Edisi
Pertama Jilid 2, Sinar Wijaya, Surabaya.
Sosrodarsono, S. & Nakazawa K., 1988, Mekanika
Tanah dan Teknik Pondasi, Penerbit PT.
Pradnya Paramita, Jakarta.
Tampubolon B. A., 2014, Analisis Perbandingan
Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Bored
Diameter 600 mm dengan Metode Empiris,
Uji Beban Statis dan Elemen Hingga pada
Proyek Medan Focal Point, Tesis, Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Wijaya, Shendy, 2015, Pemodelan Elemen Hingga
menggunakan Model Tanah Soft Soil dan
Mohr Coulumb dalam Evaluasi Penurunan
dan Daya Dukung Tiang Bored Pile
Diameter 0,6 m’ dan Perbandingan
Pemodelan Elemen Hingga dalam Evaluasi
Penurunan Metode Slow Maintained
Loading Test dan Quick Load Test pada
Project Sapadia Hotel Grup Medan. Tesis.
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan.

Anda mungkin juga menyukai