Anda di halaman 1dari 31

UNIVERSITAS JAMBI

TEKNIK FONDASI II (PTS464)


PERTEMUAN MINGGU KE-3
Daya Dukung Ujung Tiang

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Ir. Dila Oktarise Dwina, S.T., M.T.
Nurza Purwa Abiyoga S.T., M.Sc. 1
DAYA DUKUNG FONDASI TIANG

STATIS
Menggunakan sifat-sifat teknis tanah dari Teori Mekanika Tanah.
• Rumus Analitis >> Index porperty + Mechanical property
• Rumus Empiris >> Hasil uji SPT/CPT

DINAMIS
Menganalisis kapasitas dukung akhir dari data pemancangan tiang.

2
DAYA DUKUNG AKSIAL (Axial Bearing Capacity)
Q
Point Bearing Piles:

• Tiang ditanam masuk sampai lapisan


tanah keras
Tanah
lunak • Daya dukung tanah didominasi oleh
tahanan ujungnya.
• Disebut sebagai end bearing piles atau
point bearing piles.
Tanah
keras

3
DAYA DUKUNG AKSIAL (Axial Bearing Capacity)
Q
Friction Piles:

• Ujung tiang tidak mencapai lapisan


tanah keras (Tanah keras sangat dalam)
Tanah
lunak • Daya dukung didominasi oleh tahanan
friksi (skin friction).
• Disebut friction piles.

Tanah
keras

4
DAYA DUKUNG TIANG

Q
Kapasitas/daya dukung akhir netto tiang (Qult)
adalah jumlah dari daya dukung ujung bawah
akhir (Qb) dan daya dukung gesek akhir (Qs) Wp
Tanah
antara sisi tiang dan tanah di sekitarnya lunak

dikurangi dengan berat sendiri tiang (Wp) Qs

Qult = Qb + Qs - Wp
Qb Tanah
keras

5
DAYA DUKUNG TIANG

Daya Dukung Ujung Tiang (Qb)


Daya Dukung Ujung Tiang (Qb), secara pendekatan dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan kapasitas dukung akhir fondasi dangkal (Terzaghi), yaitu:
𝑄𝑏 qu = kapasitas dukung akhir (kN/m2)

𝑞𝑢= =𝑐𝑏 𝑁𝑐 +𝑃𝑏𝑁𝑞+0,5𝛾𝑑 𝑁𝛾 Qb = tahanan dukung ujung akhir (kN)

𝐴𝑏 Ab

cb
= luas penampang ujung tiang (m2)

= kohesi tanah di bawah ujung tiang (kN/m2)

Pb = tekanan tanah vertikal di ujung bawah tiang (kN/m 2)


γ = berat volume tanah (kN/m3)
d = diameter fondasi (m)
Nc, Nq, Nγ = faktor kapasitas dukung (fungsi dari ø) 6
DAYA DUKUNG TIANG

Nilai faktor daya dukung menurut Terzaghi 7


DAYA DUKUNG TIANG

Daya Dukung Sisi Tiang (Qs)


Daya Dukung Sisi Tiang (Qs), dapat dianalisis dari teori Coulomb, yaitu:

𝑄𝑠
τd = tahanan geser dinding tiang,
cd = adhesi antara dinding tiang dan tanah,

𝜏𝑑= =𝑐𝑑+𝜎𝑛 tanφ𝑑


σn = tegangan normal yang bekerja pada dinding tiang,
φd = sudut gesek antara dinding tiang dan tanah,

𝐴𝑠 Kd = koefisien tekanan lateral pada dinding tiang

σv = tekanan vertikal akibat berat tanah

σh = tekanan lateral
=po po = z 𝐾 𝑑=1 −sin 𝜙 cd = a
8
DAYA DUKUNG TIANG

9
DAYA DUKUNG TIANG

Qult = Qb + Qs - Wp

𝑄𝑢=𝐴𝑏 [𝑐𝑏 𝑁𝑐 +𝑝𝑏𝑁𝑞+0,5 𝛾𝑑𝑁 𝛾]+∑ 𝐴𝑠 (𝑐𝑑+𝐾 𝑑 𝑝𝑜 tan𝜑 𝑑) −𝑊 𝑝

10
1. Estimasi Daya Dukung Ujung Tiang (Q b)
a. Metode Meyerhof
 Untuk tanah lempung  Qb = Ab . fb
fb = cu . Nc
Karena ø = 0, maka Nc = 9, Nq = 1 (tekanan = 9cu
efektif tanah diabaikan), Nγ = 0

 Untuk tanah pasir  Qb = Ab . fb


fb = pb . Nq

fb
Karena pasir c = 0, maka cb . Nc = 0 dan 0,5γdNγ
dapat diabaikan
(Lb/B)cr
Pada tanah pasir, daya dukung membesar dengan
bertambahnya kedalaman pemancangan, dan mencapai
max. pada (Lb/B)=(Lb/B)cr dimana Lb = kedalaman Lb/B=L/B
penanaman dan B = diameter. 11
 Untuk tanah pasir 

Pada tanah homogen : Lb = L


L
L=Lb
Pada tanah berlapis : umumnya Lb < L
Lb
Karena c = 0, maka:
Qb = Ab . fb
fb = pb . Nq ≤ nilai batasan Tanah berlapis Tanah homogen

Dengan nilai batasan tahanan ujung per


satuan luas sebesar: Apabila akan digunakan data
fb ≤ 50 . Nq . tan ø (kN/m2) penyelidikan lapangan, NSPT , maka daya
dukung ujung pada tanah homogen dapat
ditulis sebagai:
fb (kN/m2) = 40 N L/B
12
1000
Faktor Daya Dukung & Kedalaman Kritis 800
(Meyerhof, 1976) 600
400

200

Bearing capacity factors, Nq & Nc

Critical depth, (Lb/B)cr


100
80
60
40

Nc
20 20

Nq
10 10
8 8
6 6
4 Clay 4

Sand
2 2

1 1
0 10 20 30 40
13
Soil friction angle, f (deg)
1000
800
600
400

200

Bearing capacity factors, Nq & Nc

Critical depth, (Lb/B)cr


100
80
60
40

Nc
20 20

Nq
10 10
8 8
6 6
4 Clay 4

Sand
2 2

1 1
0 10 20 30 40
14
Soil friction angle, f (deg)
1. Estimasi Daya Dukung Ujung Tiang (Q b)
b. Metode Janbu
 Formulasinya sama dengan Meyerhof, hanya berbeda untuk nilai Nc dan Nq, dan
tergantung pada sudut keruntuhan tanah pada tepi ujung pondasi, η

 Nilai η = antara 70° (lempung lunak) sampai 105° (pasir padat)

 Dari nilai ø dan η , Nc dan Nq ditentukan dengan:

2 2𝜂 tan𝜑
𝑁 𝑞 =( tan𝜑+ √1+tan 𝜑 ) 𝑒
2 Diperoleh grafik 4.7

 ø = 0, ditetapkan Nc = 5,74  tanah lempung kondisi undrained fb = 5,74 cu

15
Asumsi bidang keruntuhan tanah pada metode Janbu
16
1. Estimasi Daya Dukung Ujung Tiang (Q b)
c. Metode Vesic (1977)
 Melibatkan lebih banyak parameter tanah, tahanan ujung tiang dihitung sbb:

 Tegangan efektif di dasar tiang

 Koefisien tekanan tanah lateral

 Sebagai gambaran untuk menentukan faktor-faktor kapasitas daya dukung Vesic,


dibuatkan grafik hubungan sudut geser dalam dengan faktor-faktor tersebut (Gambar
4.8), sehingga menyerupai gambar yang diberikan Terzaghi dan peneliti lainnya.
17
3 𝑁𝑞
𝑁 𝜎=
1+ 2 𝐾 0

𝑁 𝑐 =( 𝑁 𝑞 +1 ) cot 𝜑

18
19
Type of soil Ir
Ir = Rigidity Index
Sand 70-150
𝐸𝑠 𝐺𝑠
𝐼𝑟= = Silt and clay (drained) 50-100
2 ( 1+ 𝜇 𝑠 ) ( 𝑐+ 𝑞 tan 𝜑 ) 𝑐 +𝑞 tan 𝜑 Clay (undrained) 100-200

Irr = Reduced Rigidity Index


𝐼𝑟
𝐼 𝑟𝑟 =
1+ 𝐼 𝑟 ∆

Es = modulus elastis tanah

μs = Poisson’s ratio tanah

Gs = Modulus geser tanah


Δ = Regangan volumetrik rata-rata pada zona plastis di bawah titik tiang
Pa = Tekanan atmosfir (≈100 kPa/m2)
20
21
CONTOH:
Sebuah pondasi tiang ditanam dalam tanah
pasir homogen seperti pada gambar.

Diameter tiang = 40 cm ditanam dalam pasir


dengan kedalaman 6 m. sudut geser dalam = 30°
dengan berat isi 1,6 t/m3. Muka air tanah sangat
dalam sehingga tidak memberikan efek pada
perhitungan daya dukung pondasi.

22
Nilai Faktor
Daya Dukung

Dengan
memasukkan
nilai sudut
geser dalam ø =
30° pada kurva
faktor daya
dukung pada
Gambar 4.9
maka diperoleh
nilai Nq sbb 

23
24
25
26
Consider a 12 m long concrete pile with a cross section of 0.6 m x 0.6 m fully embedded in
sand with elastic modulus of 25 Mpa and poisson ratio of 0.295. The unit weight of the
sand is 16 kN/m3 and the soil friction angle is 38°. Estimate the point bearing capacity by
using Vesic’s method.
E = 25 Mpa Luas dasar fondasi
μ = 0.295
γ = 16 kN/m3 Ab = 0.6 x 0.6 m = 0.36 m2
φ = 38°
Tegangan efektif di dasar fondasi
L = 12 m
q' = γ L = 16 kN/m3 x 12 m = 192 kPa

113.2 kPa

27
Rigidity Index Reduced Rigidity Index

64.35

Deformasi rata-rata

0.00336

28
52.91

38 ?

29
Interpolasi Nσ

ϕ = 38° ϕ = 38° ϕ = 38°


Irr = 40 Irr = 52.91 Irr = 60
Nσ = 70.03 Nσ =? Nσ = 86.05

30
End bearing
capacity
𝑄𝑏= 𝐴𝑏 . 𝑓 𝑏 = 𝐴 𝑏 ( 𝑐. 𝑁 𝑐+σ 𝑜. 𝑁 σ )

3275.24 kN

31

Anda mungkin juga menyukai