Anda di halaman 1dari 3

1.

Kapasitas Dukung Tiang Dalam Tanah Kohesif


Kapasitas ultimit tiang yang dipancang dalam tanah kohesif, adalah jumlah tahanan gesek
dinding tiang dan tahanan ujungnya. Besar tahanan gesek tiang tergantung dari bahan dan bentuk
tiang. Umumnya, bila tanah homogen, tahanan gesek dinding yang berupa adhesi antara dinding
tiang dan tanah akan berpengaruh besar pada kapasitas ultimitnya.
a) Tahanan ujung ultimit
Bila tiang terletak di dalam tanah lempung, kapasitas tiang dihitung pada kondisi
pembebanan tak terdrainase (undrained), kecuali jika lempung tennasuk jenis lempung
terkonsolidasi-berlebihan (highly overconsolidated).
Jika lempung dalam kondisi jenuh, maka ϕu = 0°. Karena itu, sudut gesek antara
dinding tiang dan tanah (8) sama dengan nol. Karena ϕu = 0, maka Nq = 1 dan Ny = 0.
Persamaan :
Qh = Ab fb
fb = Ab (Cb Nc + Pb)
Dengan :
Qb = tahanan ujung bawah ultimit (kN)
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2 )
Cb = kohesi pada kondisi tak terdrainase (undrained) tanah yang terletak di
bawah ujung tiang yang nilainya diambil dari contoh tak terganggu (kN/m2 )
Nc = faktor kapasitas dukung (fungsi dari ϕ )
Pb = tekanan overburden ujung bawah tiang (kN/m2 )

b) Tahanan gesek dinding ultimit


Bila tiang didalam tanah kohesif, persamaan tahanan gesek dinding ultimit.
Persamaan :

Qs = Cd As

Dengan :
Qs = Tahanan gesek dinding ultimit (kN)
Cd = Adhesi antara dinding tiang dan tanah di sekitamya (kN/m2)
As = Luas selimut tiang (m2)

c) Kapasitas ultimit tiang


Dari persamaan-persamaan tahanan ujung dan tahanan gesek dinding tiang yang
telah diperoleh, persamaan kapasitas ultimit untuk tiang dalam tanah kohesif.

Persamaan :

Qu = Ab cb Nc + Fω ad Cu AS
Qu = kapasitas ultimit netto tiang (kN)
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2 )
Cb = luas penampang ujung bawah tiang (m2 )
Nc = faktor kapasitas dukung
Fω = aktor bentuk tiang (sama dengan I untuk tiang berdiameter seragam)
ad = faktor adhesi
Cu = kohesi tak terdrainase di sepanjang tiang (kN/m2 )
AS = luas selimut tiang (m2 )

2. Kapasitas Dukung Tiang Kondisi Tanah Terdrainase


Jika tiang berada dalam tanah lempung kaku yang terkonsolidasi berlebihan
(overconsolidated), maka hitungan kapasitas tiang yang paling kritis dapat terjadi pada kondisi
tanah yang telah terdrainase (drained) dari pada kondisi tak terdrainase (undrained) (Vesic, 1
967, 1 969 : Chandler, 1 966, 1968). Dengan kata lain, hitungan-hitungan didasarkan pada
parameter tegangan efektif. Pada kondisi ini, adhesi antara tanah dengan dinding tiang menjadi
nol dan suku persamaan kapasitas dukung N, dan Ny dapat diabaikan.

Persamaan :

Qu = Ab pb ‘Nq + As po ‘Kd tg δ - Wp

Dengan :
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2 )
pb = tekanan overburden efektif pada ujung bawah tiang (kN/m2 )
Nq = faktor kapasitas dukung yang nilainya dapat diambil seperti pada
hitungan kapasitas tiang pada tanah pasir
As = luas selimut tiang (m2 )
po = tekanan overburden efektif rata-rata di sepanjang tiang (kN/m2 )
Kd = koefisien yang tergantung dari kondisi tanah
Δ = sudut gesek pada kondisi terdrainase, antara dinding tiang dan tanah
Wp = berat sendiri tiang (kN)

3. Kapasitas Dukung Tiang dalam Tanah c - φ


Jika tiang berada dalam tanah lempung berpasir dengan kohesi yang besar dan φ sangat
kecil, maka dalam menghitung kapasitas tiang komponen gesekan sebaiknya diabaikan.
Sebaliknya, jika dijumpai tanah dengan φ yang besar dengan kohesi yang sangat kecil, maka
dalam hitungan kapasitas tiang sebaiknya kohesi c diabaikan (c = 0). Akan tetapi, jika tanah
mempunyai kedua kompenen kohesi (c) dan gesekan (φ ) yang cukup berarti (tanah c - φ ). maka
tahanan dukung ujung tiang dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan sbb :

Persamaan :

Qu = Ab pb ‘Nq + As po ‘Kd tg δ - Wp

Dengan :
Ab = luas penampang ujung bawah tiang (m2 )
pb = tekanan overburden efektifpada ujung bawah tiang (kN/m2 )
Nq = faktor kapasitas dukung yang nilainya dapat diambil seperti pada
hitungan kapasitas tiang pada tanah pasir
As = luas selimut tiang (m2 )
po = tekanan overburden efektif rata-rata di sepanjang tiang (kN/m2 )
Kd = koefisien yang tergantung dari kondisi tanah
δ = sudut gesek pada kondisi terdrainase, antara dinding tiang dan tanah
Wp = berat sendiri tiang (kN)

Jika muka air tanah terletak di atas dasar tiang, maka dalam menghitung p0' untuk tanah
yang terendam digunakan berat volume tanah terapung (y'). Seperti yang telah dipelajari, tahanan
ujung ultimit per satuan luas sebaiknya tidak melebihi I 0700 kN/m2. Kecuali, bila datanya
diambil dari data basil pengujian tiang.

4. Tiang Menahan Gaya tarik ke atas


Tahanan tarik fondasi dangkal hanya mengandalkan beratnya saja, sehingga tidak efektif
digunakan untuk menahan beban tarik. Fondasi tiang dalam menahan tarik, kecuali
mengandalkan beratnya, juga tahanan geseknya, sehingga sangat efektif
Cara menghitung tahanan tarik ke atas sama dengan menghitung tahanan gesek dinding
tiang ( tanpa memperhitungkan tahanan ujung tiang ). Jika pada hitungan ternyata gaya tarikan ke
atas yang harus didukung tiang mendekati nilai ultimitnya , maka untuk meyakinkan keamanan
struktur sebaiknya diadakan uji tarik dengan skala penuh di lapangan.

Tahanan tarik keatas dari kelompok tiang adalah nilai terkecil dari dua tahanan tarik, yaitu :
a. Tahanan tarik ke atas tiang tunggal dikalikan jumlah tiang,
b. Tahanan tarik ke atas dari kelompok tiang sebagai blok.

Anda mungkin juga menyukai