www.ilmutekniksipil.com
BAB I. PENDAHULUAN
B. Pemasangan tiang
A. Jarak tiang
B. Efisiensi kelompok
C. defleksi tiang
BAB V. TURAP
A. Fungsi Turap
B. Jenis turap
www.ilmutekniksipil.com
PENDAHULUAN
FUNGSI FONDASI
: Meneruskan beban yang diterima ke tanah dasar fondasi
1. TIANG KAYU
Tiang kayu sangat peka terhadap perubahan temperatur.
Berfungsi sebagai tiang sementara ring (desak : selubung besi ; tarik : plat)
2. TIANG BETON
Composit
Pa = Ag(0,33f’c – 0,27fpe)
- sebagai tahanan terhadap beban vertikal dan gaya tarik selama pemancangan
Pa = Ac.f’c + As.fs
Jenis :
- tanpa casing
- dengan casing
- pedestal
D. TIANG BAJA
Jenis :
- profil H
www.ilmutekniksipil.com
- pipa terbuka / tertutup
- gelagar WF / I
- mudah disambung
- ringan
Kerugian
- mahal
- mudah korosi
- di lapisi beton
- cathodic protection
- di cat khusus
PEMANCANGAN TIANG
A. METHODE PUKULAN
1. DROP HAMMER
TRIPOD/CRANE
2. DROP HAMMER
www.ilmutekniksipil.com
o Alat pukul : Hammer
o Tipe alat
# SINGLE ACTING
# DOUBLE ACTING
3. DIESEL HAMMER
B. METHODE GETARAN
o Prinsip kerja dengan memanfaatkan putaran pada eksentrisitas tiang yang dapat
C. METHODE SEMPROTAN/JETTING
lubang
www.ilmutekniksipil.com
Berdasarkan cara tiang meneruskan beban ke tanah dasar
1. End Bearing/Point bearing Pile
Q
Tahanan ujung ultimit secara pendekatan dapat dihitung menggunakan persamaan kapasitas
dukung ultimit fondasi dangkal
Qb
qu C b * N c p b * N q 0.5 * γγ* d * Nγ
Ab
dimana
qu : tahanan ujung per satuan luas tiang (kN/m3)
Qb : tahanan ujung tiang ultimit (kN)
Ab : luas tampang bawah tiang (m2)
Cb : kohesi di ujung tiang (kN/m2)
pb : z * = tekanan overburden pada ujung tiang
: berat volume tanah (kN/m3)
d : diameter tiang (m)
Nc ; Nq ; N = faktor kapasitas dukung tiang (fungsi dari )
www.ilmutekniksipil.com
Adalah tiang yang kapasitas dukungnya ditentukan oleh perlawanan gesekan ( >>)/
lekatan (C >>) antara dinding tiang dengan tanah di sekitarnya
Q
τ C d σ n * tgφg
σ n k * po
n Cd
σn σh k *σv k * z * γ k * po
www.ilmutekniksipil.com
Karena c=0 maka,
Qu Qb Qs W p
Qu
Qs
Wp
Qu A b * c d * N c p b * N q 0.5 * d * γ * Nγ A s (c d k d * po * tgd Wp
A b p b * N q 0.5 * d * γ * Nγ
Qs Ascd po * kd * tgd
www.ilmutekniksipil.com
fs = Qs/As = 107 kN/m2 = 1.08 kg/cm2
Qs = 107 x As kN/m2
Tiang pada tanah kohesif ( = 0 C >>) lempung
a. Tahanan ujung (Qb)
Qb = Ab(Cb * Nc + pb * Nq + 0.5 * d * N)
Untuk = 0 maka d = 0 Nq = 1 N = 0
Qb = Ab(Cb * Nc + pb * Nq
b. Tahanan gesek dinding ultimit
Qs = As (Cd + po * kd * tgd ) =As * Cd
Adhesi antara dinding tiang dan tanah didefinisikan sebagai:
Cd = ad * Cu
Dimana
Cd = faktor adhesi
Cu = kohesi f’ terdrainasi
Sehingga Qs = As * Cu * ad
Qu = Qb + Qs – Wp
= Ab(Cd * Nc + pb) + As * ad * cu – Wp
Pada tanah kohesif berat sendiri tiang (Wp) mendekati sama dengan berat tanah yang
dipindahkan akibat adanya tiang maka :
Ab * pb Wp sehingga :
Qu = Ab * Cb * Nc + As * ad * Cu
Contoh Soal
Tiang pancang baja di pancang pada tanah nono-kohesif diameter tiang 0.4 m dan berat tiang
Wp = 81.4 kN. Tentukan kapasitas dukung ultimit tiang (Qu)
www.ilmutekniksipil.com
Q
±0.00
-2 b=18 kN/m3
'=9 kN/m3
pasir
-10
'=8,5 kN/m3
pasir
-21
'=9 kN/m3
pasir
-22
Kedalaman d Kepadatan kd
Contoh Soal
Tiang beton panjang 15m dan diameter 0.45m akan dipancang menembus tanah lempung dengan
kondisi lapisan sebagai berikut :
www.ilmutekniksipil.com
Q
±0.00
Sehingga kapasitas dukung ultimitnya
Cu=30kPa Qu = Qb + Qs
'=10 kN/m3 = 57.6+646.2
ad=0.92 = 703.8 kN
-5
Cu=40kPa
'=8,5 kN/m3
ad=0.8
Qb
-25
www.ilmutekniksipil.com
Cek tahanan gesek satuan maximum
Qs 646.2
fs 45.83 kN/m 2 10700 kN/m 2 …ok
As 14.1 3 * 1.41
www.ilmutekniksipil.com
Qu Qb Qs qb qc
Qb Ab * qb fs 2qt
untuk tiang beton
Qs As * fs fs qf
tiang baja
Qu Ab * fb As * fs
Qu
Qall SF 2.5 - 3
SF
Catatan:
Bila belum ada data yang meyakinkan untuk hubungan tahanan kerucut (qc) dan tahanan
tanah.
Tomlinson (1977) menyarankan menggunakan faktor untuk hitungan tahanan ujung
Qb ω * Ab * qc 0.5 * Ab * qc
4. Methode Belanda Qu = (Qb + Qs)
Δb * qc k * qf
Qu SF1 3 ; SF2 5
SF1 SF2
qc1 qc2
qc
2
Qb Qs
Qa
3 5
qc1 = rata-rata nilai konis 8d di atas ujung tiang
qc2 = rata-rata nilai konis 3.5d di bawah ujung tiang
5. Methode Wesley.
Qu Ab * qc Tf * k
Ab * qc Tf * k
Qa
3 5
qc = nilai konis pada ujung tiang.
Tf = jumlah hambatan lekat
Ab = luas tampang ujung tiang.
k = keliling tampang ujung tiang
www.ilmutekniksipil.com
1. Methode Mayerhoff
kapasitas dukung ultimit tiang dapat dihitung secara empiris dari nilai N hasil SPT dengan :
Qu 4 * Nb * Ab 1/50 * N * As
tiang beton
Qu 4 * Nb * Ab 1/100 * N * As
tiang baja profil
Qu Qb Qs
dengan:
Qu = kapasitas ultimit tiang (ton)
Nb = nilai N dari uji SPT pada tanah sekitar dasar tiang.
N = nilai N rata-rata uji SPT di sepanjang tiang.
As = luas selimut tiang (ft2) (1 ft = 30,48 cm)
Ab = luas dasar tiang (cm2)
Pada penelitian selanjutnya Mayerhoff (1976) mengusulkan persamaan untuk menghitung
tahanan ujung tiang :
Qb Ab 38 * N Lb d 380 * NAbkN
dengan N adalah nilai rata-rata dari 8d di atas dasr tiang sampai 4d di bawah dasar tiang.Lb/d
merupakan rasio kedalaman
Apabila pengujian dilakukan pada pasir halus di bawah muka air tanah maka nilai N’ hasil
SPT perlu dikoreksi untuk N’>15
N = 15 + ½ (N’ – 15)
2. Menurut L. Decourt
Qu Qb Qs
Qb Np * k * Ap
N
Qs 1 * As
3
dimana :
k = koefidien L. Decourt
Np = rata-rata harga N di bawah ujung tiang
Contoh soal
www.ilmutekniksipil.com
Tiang pancan beton berdiameter 0.45m, harus mendukung beban kerja sebesar 750 kN. Data
teknis tanah adalah sebagai berikut :
0 – 10m : lempung lunak Cu = 10 kN/m2 ’ = 9 kN/m3
10 – 21m : pasir kepadatan sedang ’ = 10 kN/m3
21 – 30m : pasir padat ’ = 10 kN/m3
Hitung faktor aman (SF)
a. Cara Brom (Metode Statis)
b. Cara Mayerhoff
Dicoba dengan dasar tiang pada lapisan pasir padat minimum sedalam 4d = 0.45 * 4 = 1.8m.
Panjang tiang L = 21 + 1.8 = 22.8m L=23m
(jadi panjang tiang yang menembus lapisan pasir padat = 2m)
Q=750 kN
-10 -10
qc rata-rata = kd = 1
25 kg/cm2 = 30 = d = 22.5
pasir sedang '=10 kN/m3
-15
-21
-20
www.ilmutekniksipil.com
Pasir kepadatan sedang qcrt = 25 kg/cm2
= 30
d = 0.75 = 22.5
kd =1
±0.00
'=9 kN/m3
Cu=10 kN/m2
'=10 kN/m3
-19
-20 po = 10.9 + 9.10 = 180kN/m2
Qu Qb Qs Wp
Qb Abpb * Nq 0.5 * d * γ * Nγ
Φ 36 Nq 55 Nγ 56
1
Ab * 0.45 2 0.159
4
www.ilmutekniksipil.com
Qb 0.159180 * 55 0.5 * 0.45 * 10 * 56 1594.134 kN
Berat tiang Wp ( beton =25 kN/m3)
1
Wp Π * 0.45 2 * 25 * 23 87.8 kN
4
Qs As cd po * kd * tgd
Qs1
0 90 Cu 10 ad 1 Cd Cu * ad 10 * 1 10 kN/m 2
Qs1 Π * 0.45 * 10 10 45 * 1 * tg22.5
Qs Qs1 Qs 2 Qs 3 Qs 4
Qult Qb Qs Wp
Cara Mayerhoff (Qu = Qb + Qs)
qc 25
qs1 0.125 kg/cm 2
200 200
0.125 * 98.1 12.26 kN/m 2
qc 135
qs 2 0.675 kg/cm 2
200 200
0.675 * 98.1 66.22kN/m 2
Tahanan gesek total
Qs Π * 0.4512.26 * 11 66.22 * 2 377.88 kN
1
Qb Ab * qc 0.5 * * * 0.45 2 * 107.5 * 98.1 2 * 836.3
4
www.ilmutekniksipil.com
KAPASITAS DAYA DUKUNG TIANG
www.ilmutekniksipil.com
m = masa
Mr = momentum balok besi panjang
n = koefisien restitusi
nI = jumlah impuls yang meyebabkan restitusi
Pu = kapasitas tiang ultimit
S = banyaknya penetrasi titik per satuan pukulan
Vce = kec. tiang pancang dan balok besi panjang akhir kompresi
Vi = kec. balok besi panjang saat tumbukan
Vp = kec. tiang pancang pada akhir retitusi
Vr = kec. balok besi panjang pada akhir retitusi
Wp = berat tiang pancang dan asesoris
Wr = berat balok besi panjang
g
Vce I
Wp
eh.Wr.h Wr n 2Wp
Pu
s 1 (k1 K 2 K 3) Wr Wp
2
Berdasar rumus diatas, pada saat pemancangan proses calendering harus diperhatikan untuk
optimalisasi kapasitas ulutimit tiang pancang. Pemancangan tiang pancang harus dihentikan
ketika hasil calendering menunjukkan hasil :
1. Tiang kayu : 10 X pukulan , penetrasi tiang 5 – 6 cm
2. Tiang beton : 10 X pukulan , penetrasi tiang 3 – 4 cm
3. Tiang baja : 10 X pukulan , penetrasi tiang 1,2 – 2 cm
www.ilmutekniksipil.com
Nilai efisiensi hammer (eh) berdasar alat pemancang
e .E .C Wr n 2 0,5Wp
Pu h h 1 C1
S C 2 .C 3 Wr Wp
Pu L
C2 C3 0,0001
2A E
Perhatikan bahwa satuan-satuan dari C2C3 adalah sama seperti s
Rumus Danish [Olsen dan Flaate (1976)] (gunakan F = 3 sampai 6)
e h .E h e h .E h .L
Pu C1 (satuan dari s)
s C1 2.A.E
www.ilmutekniksipil.com
Rumus Eytelwein (gunakan F = 6) [Chellis (1941)]
e h .E h
Pu (satuan dari s)
Wp
s 0,1
Ws
Pu a e h .E h b log s
Pu kips atau kN E h kip.kaki atai kNm
S inci atau mm a 27 Fps; 104,5 SI b 1,0 Fps; 2,4 SI
eh 0,75 untuk blok pancang dan 0,85 untuk semua palu yang lain
Janbu [lihat Olsen dan Flaate (1967), Mansur dan Hunter(1970)] (gunakan F = 3 sampai 6)
e h .E h Wp
Pu C d 0,75 0,15
k u .s Wr
λ e .E .L
k u C d 1 1 λ h h2
Cd A.E s
Gunakan satuan-satuan yang sesuai untuk menghitung P u. Ada suatu ketaksepakatan didalam
penggunaan eh karenan eh tersebut muncul di dalam C d; akan tetapi,kecocokan statistik yang
lebih baik cenderung akan didapatkan dengan menggunakan e h seperti yang diperlihatkan.
Menurut AASHTO (bagian 2.3.6 dan F 6; terutama untuk tiang pancan kayu)
e h .h Wr Ar p
Pu
s 0,1
Untuk palu uap kerja rangkap ambil Ar = luas penampang blok besi panjang dan p = tekanan uap
(atau udara); untuk yang rangkap tunggal dan gravitasi Arp = 0. Gunakan satuan yang sesuai
ambil eh 1,0. Rumus di atas dan rumus lain dapat digunakanuntuk baja dan tiang pancang
beton.
www.ilmutekniksipil.com
Rumus Navy – McKay (gunakan F = 6)
e h .h Wr A r p Wp
Pu C1
s1 0,3C1 Wr
Kode Bangunan Uniform Pantai Pasifik (PCUBC) (dari Kode Bangunan Uniform, Bab 28)
(gunakan F = 4)
e h .h.C1 Wr kWp
Pu C1 k 0,25 untuk tiang pancang baja
s C2 Wr Wp
0,1 untuk semua tiang pancan lain
Pu .L
C2 (satuan dari s)
AE
pada umunya mulailah dengan C2 = 0,0 dan hitunglah nilai Pu; reduksilah nilai sebesar 25%;
hitunglah C2 dan nilai Pu yang baru. Gunakan nilai Pu ini untuk menghitung C2 yang baru, dan
begitu seterusnya sampai nilai Pu yang digunakan Pu yang dihitung.
Tabel 17-2 Nilai – nilai k1 – kompresi kepala tiang pancang dan topi* sementara
k1 (mm)
Tegangan pendorong P/A pada kepala tiang – pancang atau topi, Mpa (ksi)
Bahan tiang pancang 3,5 (0,5) 7,0 (1,0) 10,5 (1,5) 14 (2,0)
Tiang – pancang baja atau pipa 0 0 0 0
Langsung di atas kepala
Langsung di atas kepala
Tiang – pancang kayu 1,0 (0,05) 2,0 (0,1) 3,0 (0,15) 5,0 (0,2)
www.ilmutekniksipil.com
Tabel 17-3 Nilai – nilai representatip daripada koefisien restitusi untuk digunakan dalam
persamaan – persamaan dinamik
Bahan n
Kayu garuk 0
Tiang-pancang kayu (ujung yang tak mengerut) 0,25
Bantalan kayu pampat di atas tiang pancang baja 0,32
Bantalan kayu pampat pada tiang pancang baja 0,4
Landasan baja di atas baja baik di atas baja maupun tiang pancang beton 0,5
Palu besi cor di atas tiang-pancang beton tanpa topi 0,4
Tiang dari beton berbentuk persegi panjang mempunyai lebar sisi 0,4 m dan panjang 20 m. Tiang
dipancang dalam tanah pasir dengan dasar tiang terletak pada lapisan kerikil padat. Penetrasi
akhir s = 3 mm/pukulan, dengan menggunakan pemukul aksi-tunggal berat 30 kN dengan tinggi
jatuh 1,5 m. Tiang diberi penutup serta dibungkus setinggi 75 mm pada kepala tiang . Berat tiang
Wp = 75 kN, modulus elastis tianng E = 14000 MN/m2. Berapa kapasitas ultimit tiang, bila
dihitung dengan cara Hilley dan Janbu ?
Penyelesaian
1230
Tegangan pancang = 7687 kN/m 2 7,7 MN/m 2
0,4x0,4
e h .E h Wr n 2 Wp
Qu
s 1 k 1 k 2 k 3 Wr Wp
2
E h Wr h
www.ilmutekniksipil.com
dari Tabel 2.9b, untuk pemukul aksi tunggal eh = 0,75
karena hasil hitungan hampir mendekati dengan nilai Qu yamg dimisalkan semula (1230
kN), maka hasil hitungan dapat dipakai.
e h .E h .L 0,75x45x20
λ 2
33,5
AE.s 0,16x14x10 6 x0,003 2
W
C d 0,75 0,15 p
W r
0,75 0,15 75 30 1,13
1
2 33,5 1
2
K u C d 1 1 λ 1,131 1
7,19
Cd 1,13
dari hasil-hasil hitungan (a) dan (b), terlihat bahwa rumus Janbu memberikan kapasitas
ultimit yang lebih tinggi daripada Rumus Hilley
Pada pengujian tiang dipakai pemukul aksi tunggal yang beratnya (W r) 7000 kg dengan tinggi
jatuh h = 75 cm. Jika penetrasi akhir rata-rata untuk penetrasi tiang 15 cm, adalah s = 1,9
cm/pukulan, berapa kapasitas ijin tiang tersebut bila digunakan Engineering News Formula ?
www.ilmutekniksipil.com
Penyelesaian :
Wr h 7000x75
Qu 40698 kg 40,7 ton
Fs 0,25 61,9 0,25
www.ilmutekniksipil.com
UJI BEBAN LANGSUNG (LOAD TEST)
Tujuan :
untuk menentukan dan memeriksa daya dukung tiang pancang rencana
Tiang uji yang digunakan :
Tiang uji khusus dengan cara diberi beban sampai batas ultimit, diaman tiang yang
digunakan nantinya tidaj bisa dipakai sebagi fondasi
Tiang yang digunakan sebagai fondasi dibebani sampai 200% dari beban perancangan
Prosedur pelaksanaan load test
Lokasi pemancangan dipilih dekat dengan yang akan digunakan sebagai fondasi, dipilih
kondisi tanah yang paling kritis.
Metode pemancangan dan alat yang digunakan harus sama dengan alat yang akan
digunakan dalam pelaksanaan sesungguhnya
Pembebanan dilakukan secara bertahap sampai maksimal, kemudian beban dikurangi
secara bertahap pula
www.ilmutekniksipil.com
Tiang dari Uji Beban
Langsung
1
Tiang uji khusus Pijin P
2 2.5 ult
Pult
Beban(kN)
Penurunan (cm)
Pult
Beban(kN)
Sx
A
Penurunan (cm)
Pultimit diambil sebagai beban yang mengakibatkan penururunan (s) = 10% x diameter
1
Pijin * Beban uji yang memberikan penurunan netto 2.5 mm per 10 kN SF 2
SF
1
Pijin * Beban uji yang menyebabkan penurunan telah berhenti dalam waktu 48 jam SF 2
SF
TIANG MENDUKUNG
BEBAN LATERAL
www.ilmutekniksipil.com
y
defleksi H H
>60cm
<60cm
www.ilmutekniksipil.com
Perancangan tiang yang menahan gaya lateral harus memenuhi 2 kriteria :
1. Faktor aman terhadap keruntuhan ultimit harus sedemikian rupa sehingga tiang aman
terhadap daya dukung
Q Qall Hmax Ha
2. Defleksi yang terjadi akibat beban harus dalam batas toleransi. Menurut Mc Nulty
(1956) defleksi maksimum
o Untuk gedung : 6mm
o Menara transmisi : 12mm
Hitungan tahanan beban lateral ultimit
Perlu diketahui faktor kekakuan tiang (R dan T) yang bergantung pada nilai EI dan
kompresibilitas tanah yang dinyatakan dalam modulus tanah (soili modulus) kh.
Untuk lempung OVER CONSOLIDATED KAKU dimana umumnya modulus tanah konstan
di seluruh kedalamannya.
1
EI 4
R
K *d
R = faktor kekakuan tiang lempung ‘oc’
tek.pada plat ton 2
K = k1/1.5 k1
perpendekan horizontal m
D = diameter tiang
Untuk lempung NORMALY CONSOLIDATED (NC)’ dan tanah granular (pasir , kerikil)
dimana modulus tanah bervariasi secara linier dengan kedalamannya.
1
EI 5
T nh = koefisien variasi modulus
nh
Faktor untuk menghitung koefisien variasi modulus (nh) untuk tanah granular c = 0
Kerapatan relatif
Tak padat sedang Padat
(relative and sity)
Untuk tanah kering atau
lembab (Terzaghi) 2.5 7.5 20
2
(MN/m )
Untuk tanah terendam 12
2
1.4 5
air (Terzaghi) (MN/m )
www.ilmutekniksipil.com
Untuk tanah terendam
5.3 16.3 34
air (Reese dkk)(Mn/m2)
L = Panjang tiang
Perancangan tiang yang menahan gaya lateral
A. TANAH KOHESIF.
1. Tiang pendek :
a. ujung bebas
www.ilmutekniksipil.com
b. ujung terjepit
2. Tiang panjang :
a. ujung bebas
b. ujung terjepit
B. TANAH NON-KOHESIF
1. Tiang pendek :
a. ujung bebas
b. ujung terjepit
2. Tiang panjang :
a. ujung bebas
b. ujung terjepit
Hu
e
x tiang utuh
tanah runtuh
pada tiang kaku (pendek) yang
menentukan kekuaatan tanah
www.ilmutekniksipil.com
1. Gaya horizontal yang menyebabkan tanah runtuh.
2. Gaya horizontal yang didasarkan pada kekuatan tiang (pada saat pengangkatan)
Hu tiang patah (tiang panjang)
tanah belum runtuh
tiang panjang ditentukan
dari M maks rencana tiang
Hu
e Mmaks Hu
1.5d
f
f 9Cud
3 f
M maks Hu e d
L 2 2
M maks
Hu
3 f
e d
9 Cud 2 2
www.ilmutekniksipil.com
Hu
Hu
Mr Mr f
1.5d 9Cud
9
Mr Cuda 2
f 4
3 f
9Cudf d
2 2
a 3
L df a
2
f
9 Cud a
g
2. Tiang pendek
a. Pendek ujung bebas
www.ilmutekniksipil.com
Hu
e Hu
f
1,5d 9Cud
3 f
Mmax Hu e d atau
2 2
L g/2
9
g Mmax do 2 Cu
4
g/2
Mmax
Hu
Mmax 3 f
9Cud 9Cud e d
2 2
Hu
e Mmaks
1.5d
Hu 9Cud L 1,5d
M max Hu 0,5 L 0,75d
1
L M max
2
9Cud L2 2,25d 3
9 Cud
www.ilmutekniksipil.com
a. Tiang panjang ujung bebas
Hu
e Mmaks Hu
f 0,82
d * γ * kp
f
3
Hu * γ * d * kp * f 2
2
L
2
Mmax Hu e f atau
3
Mmax
Hu
defleksi reaksi tanah
Mr Hu
e 0,54
d * kp * γ
e
Mr Mr 2
2Mr Hu e f
3
f
2Mr
Hu
Hu
e 0.54
γ.d.kp
Hu
f 0,54
γd.kp
3.f.d.kp
2. Tiang pendek
a. Tiang pendek ujung bebas.
Tiang akan berkelakuan seperti tiang pendek jika momen maksimum yang dapat ditahan
tiang lebih besar daripada momen yanng terjadi akibat tekanan tanah.
0,5.γ,5.γ 3 .kp
Hu
e L
dimana :
kp = koefisien tekanan tanah pasif.
www.ilmutekniksipil.com
Hu ?
L
g
3. .d.L.kp Mmax
FH 0
Hu 1,5.γ,5 2 .d.kp
L 2
Mmax .Hu.L atau
3
Mmax γ.L3 .d.kp
3.d.L.kp
www.ilmutekniksipil.com
1. Metode Konvensional : berguna untuk mengecek defleksi tiang yang mengalami
bebanlateral tidak terlalu besar. Pada hitungan tiang dianggap sebagai strutur kantilever
yang dijepit pada kedalaman Zf
Q
dimana : M Q
M
Zf 1,4R H
Zf 1,8T H
Lempung
Le e Zf 'OC'
e
panjang ekivalen tiang Le
granular
Zf
Defleksi lateral pada kepala tiang dengan ujung bebas sebagai berikut :
H e Zf
3
o
3Ep.Ip
H = Beban lateral (kN)
Ep = modulus elastis tiang(kN/m2)
Ip = Momen inersia dari penampang tiang (m 4)
e = jarak beban terhadp muka tanh (kN/m2)
Zf = jarak titik jepit dari muka tanah (m)
Defleksi lateral ujung jepit
H e Zf
3
o
12 Ep.Ip
www.ilmutekniksipil.com
H
H ujung bebas ujung terjepit
e e
Zf Zf
2. Metode Broms : metode Broms (1964) dianggap metode yang lebih teliti dalam hal hitungan
defleksi tiang.
a. Tiang dalam tanah kohesif
Untuk tiang dalam tanah kohesif defleksi tiang dkaitkan dengan faktor tak berdimensi .L,
dengan :
1
kh.d 4
β
4Ep.Ip
1. Tiang ujung bebas berkelakuan seperti tiang pendek bila .L < 1,5
e
4H1 1,5.
L
Yo
kh.d.L
2. Tiang pendek ujung terjepit bila .L < 0,5
H
Yo
kh.d.L
3. Tiang panjang ujung bebas .L > 2,5
2H.βeβ 1
Yo
kh.d
4. Tiang panjang ujung tiang jepit
H.β
Yo
kh.d
b. Defleksi tiang pada tanah granular (non kohesif)
Untuk tiang dalam tanah non kohesif (pasir,kerikil) defleksi tiang akibat beban lateral,
dikaitkan dengan besaran tak berdimensi .L dimana
www.ilmutekniksipil.com
1
n.h 5
α
Ep.Ip
1. Tiang pendek ujung bebas .L < 2
e
18H1 1,33.
L
Yo 2
L .n.h
2. Tiang pendek ujung jepit .L < 2
2H
Yo 2
L .n.h
Contoh soal
Tiang baja dengan diameter 0,25m dan panjang 18m dipancang dalam tanah pasir =30
dan =1,83 t/m3 =18 kN/m3. Momen maksimum ijin tiang Mr=218 kNm dan EI (tiang) =
19,4 x 104 kN/m2. Kepala tiang dianggap terjepit dalam pelat penutup tiang. Jika defleksi
tiang ijin 0,25. Berapakah beban lateral tiang maximum ?
Penyelesaian :
www.ilmutekniksipil.com
Hu
= 30
tiang
baja Φ
kp tg 2 45
L=18m 2
d=0,25m Φ
tg 2 45
2
3
www.ilmutekniksipil.com
Hu 380
Ha 126.5 kN
SF 3
Cek defleksi tiang
Yo = 0,25 x 2,54 = 0,64 cm = 0,0064 m
1
n.h 5
α
Ep.Ip
1
nh tanah untuk pasir = 2500 kN/m3
2500 5
4
0,42
19,4 x 10
karena , L = 0,42 x 18 = 7,5 > 4 (termasuk tiang panjang)
Nilai-nilai untuk tanah granular (c=0)
Kerapatan relatif(Dr) Tak padat sedang Padat
nh pasir kering 2425 7275 19400
/lembab
(Terzaghi)/kN/m3
nh pasir terendam air 1386 4850 11779
(kN/m3)
1
Ha
0,93
0,0064.2500 19,4.10 4
98 kN
Beban lateral yang diijinkan yang terkecil antara (a) ;(b) dan (c) Ha = 7= kN untuk
defleksi 0,25” = 0,0064 m
www.ilmutekniksipil.com