3
4
Tanah keras
Tanah permukaan dengan daya dukung yang
rendah mengharuskan insinyur untuk
membuat pondasi yang lebih dalam, agar
beban upper structure dapat ditahan oleh
tanah di sekeliling pondasi tersebut.
Pondasi ini yang dikategorikan sebagai
pondasi dalam (deep foundations).
Berbeda dengan pondasi dangkal yang
mengandalkan luasannya, maka kekuatan
dukung pondasi dalam tergantung kepada
dimensi sekaligus kedalamannya.
5
L. Prieto-Portar,
2009
6
Dipakainya pondasi dalam diperlukan untuk
tujuan sebagai berikut:
1. Mendukung beban upper structures.
2. Menahan beban uplift atau overturning.
3. Mengurangi penurunan yang besar bila
memakai pondasi dangkal.
4. Mengurangi risiko bahaya gerusan (scour)
pada pilar (pier) dan kepala (abutment)
jembatan.
5. Dipakai pada konstruksi offshore.
7
Pondasi tiang pada pier
Pondasi tiang struktur gedung
8
Pembagian jenis pondasi dalam sangat
bervariasi, namun secara garis besar dapat
dibagi sebagai berikut:
Berdasarkan bahan/material pondasi tiang
Berdasarkan cara pemasangan di lapangan
Berdasarkan mekanisme transfer beban
Dan lain-lain
9
Pondasi tiang kayu tradisional
Pondasi tiang kayu modern
10
11
Penulangan pondasi tiang pancang beton precast
(Bowles, 1991)
12
Lebih disukai
memakai
profil H daripada profil
I karena profil H
memiliki ketebalan
Pondasi tiang pipa baja sayap dan badan
yang sama.
13
Masalah yang sering ditemui pada pondasi tiang bor adalah
tingginya muka air tanah, sehingga sebelum pengecoran
harus dilakukan metode dewatering.
14
Kerusakan
Tanah struktur
keras tanah
Tanah
lunak
16
Pada end bearing piles,
kekuatannya terutama
mengandalkan daya dukung
ujung, sedangkan pada skin
friction piles, kekuatan
utamanya berasal dari daya
dukung selimut (friksi)
17
Sejumlah pondasi
tiang dan pile cap
pada pilar
Jembatan Soeharto
(Banyumas) terlihat
menggantung;
diduga akibat
penambangan pasir
18
Fenomena negative skin
friction atau down drag terjadi
karena penurunan tanah
lunak. Akibatnya akan terjadi
tambahan beban ke bawah,
yang dapat mengurangi daya
dukung pondasi tiang.
20
Perhitungan daya dukung pondasi tiang
dipelajari dari pondasi tiang tunggal,
walaupun sangat jarang dijumpai suatu
struktur/bangunan ditopang oleh hanya satu
pondasi tiang.
Umumnya pondasi tiang bekerja bersama-
sama sebagai suatu kelompok pondasi tiang.
Perhitungan daya dukung pondasi tiang:
1. Perhitungan secara analitik.
2. Hasil dari tes beban dan pemancangan.
3. Hasil dari tes sondir/CPT
21
Sebagian besar perhitungan daya dukung
pondasi tiang telah diusulkan dengan
mengacu pada lokasi dimana pondasi tiang
tersebut ditempatkan:
Pondasi tiang pada tanah pasir
Pondasi tiang pada tanah lempung
Perhitungan secara analitik (dengan rumus)
menggunakan berbagai parameter tanah yang
didapat dari pengujian dan permodelan di
laboratorium.
22
Rumus umum:
P max = P selimut + P ujung = Ps + Pu
= ƒ . As + q . Au
P max
L Ps Ujung
tiang
Pu
Pu
23
Dimana :
ƒ = “unit skin friction” (pasir) atau “adhesion”
(lempung) antara selimut tiang dan tanah
As = luas permukaan selimut tiang = keliling x L
Au = luas ujung tiang
q = daya dukung ultimit tanah pada ujung tiang
Permukaan
selimut tiang
Au Au
24
Pondasi tiang tunggal pada tanah pasir:
Menghitung Ps:
Ps = As . f = keliling tiang x L x σv x K x tan δ
Dimana: As = keliling tiang x L
L = kedalaman tiang
σv = tegangan vertikal (overburden)
K = koefisien tanah lateral
tan δ = koefisien gesekan antara
bahan tiang dan tanah
sekelilingnya
25
Harga K dan tan δ dapat dilihat dari tabel,
atau dapat dihitung sebagai: (Jaky, 1966)
K = 1 – sin = sudut geser dalam tanah
Tabel harga tan :
Material tan
Beton 0,45
Kayu 0,40
Baja (halus) 0,20
Baja (kasar) 0,40
26
Pada tanah pasir, terdapat adanya
“kedalaman kritis” dimana tegangan vertikal
overburdennya akan cenderung konstan.
27
Diagram kedalaman kritis (critical depth, Dc)
σv
σv = . z
Dc
σv max
σv diasumsikan konstan
setelah melebihi Dc
Kedalaman z
28
Menghitung Pu:
Pu = q . Au
= σv . Nq . Au
dimana:
Nq = faktor daya dukung sebagai fungsi
dari sudut geser dalam tanah (), dapat
ditentukan dari grafik berikut ini.
29
30
Contoh-contoh soal:
Soal 1.
Diketahui suatu pondasi tiang tunggal dari
beton pada tanah pasir dengan kepadatan
medium hingga padat (dense). Diameter tiang
= 0,30 m, L = 10 m. Bila diasumsikan harga
K = 0,90 dan diambil FS = 2, tentukan
kapasitas dukung desain (Pdesain = Pyang diijinkan)
untuk pondasi tiang tersebut!
Diketahui: data tanah : = 2,1 t/m3
= 380
31
P desain = ? Diagram kedalaman kritis:
σv
Dc = 20. 0,3
Dc =6m
10 m -6 σ v = . Dc
σv max = 2,1 . 6
= 12,6 t/m2
- 10
Kedalaman (m)
32
Soal 2.
Sama dengan Soal 1, tetapi ada muka air tanah
sedalam 3 m dari permukaan tanah.
Hitunglah Pdesain = ?
Pasir medium hingga padat:
Diketahui:
= 2,1 t/m3
= 38o
K = 0,90
33
Gambar untuk Soal 2:
P desain = ?
σv
3m
σva
m.a.t Dc m.a.t
10 m -6
σvb
- 10
Kedalaman (m)
34
Pondasi tiang tunggal pada tanah lempung:
Menghitung Ps:
Ps = ƒ . As = c . α . As Ingat: c . α = ƒ
dimana:
c = nilai kohesi tanah lempung
α = faktor adhesi (lihat grafik)
As = luas selimut tiang
Untuk kasus tanah lempung lunak, α = 1
Untuk kasus tanah lempung keras, α < 1
35
Faktor adhesi
Catatan:
1 t/m2 = 0,09 t/ft2
36
Menghitung Pu:
Pu = q . Au = c . Nc . Au
dimana:
c = nilai kohesi
Nc = faktor daya dukung; pada banyak
referensi diambil harga Nc = 9
Au = luas penampang ujung pondasi tiang
37
Contoh-contoh Soal:
Soal 1. P desain = ?
Pondasi tiang pada tanah
lempung NC.
Diketahui:
= 1,67 t/m3
qu = unconfined 12 m
compressive strength
= 7,8 t/m2 = 0,70 t/ft2.
Bila pondasi tiang dari
beton, hitung: Pdesain
bila ditentukan FS = 2! tiang = 0,3 m
38
Soal 2.
Pondasi tiang beton pada lapisan tanah sbb:
P desain = ?
NC clay
L1 = 7 m qu = 7,8 t/m2
= 1,94 t/m3
OC clay
L2 = 4 m qu = 20 t/m2
= 2,3 t/m3
40
Daya dukung pondasi tiang kelompok.
Efisiensi kelompok tiang.
Perhitungan daya dukung dari tes lapangan.
Penurunan pondasi tiang tunggal & kelompok.
Berbagai masalah pada pondasi tiang.
43
Umumnya pondasi tiang bekerja bersama-
sama sebagai suatu kelompok pondasi tiang.
Sekelompok pondasi tiang disatukan oleh
sebuah pile cap (poer).
P
Pile cap
Pondasi tiang
44
45
Satu tiang Kelompok tiang: Kelompok tiang:
jarak cukup dekat jarak berjauhan
46
Pada pondasi tiang yang tertanam pada tanah
non kohesif, batuan atau pada pasir padat dan
kerikil, keruntuhan dianggap terjadi per
individu tiang.
47
Pada tanah kohesif (misal: tanah lempung ):
a. Bila s ≥ 3 x diameter tiang:
P max kelompok = Ef x n x P1tiang
dimana: Eƒ = Efisiensi kelompok tiang, dapat
dihitung dengan persamaan
CONVERSE-LABARRE:
Ef =
m = jumlah baris = 3
n = jumlah tiang dalam 1 baris = 4
49
b. Bila s < 3 x diameter tiang:
Keruntuhannya merupakan keruntuhan blok
(Block Failure).
P max kelompok = 2 D (W + L) ƒ + 1,3 c Nc W L
dimana:
D = kedalaman kelompok tiang
W = lebar kelompok tiang
L = panjang kelompok tiang
ƒ = adhesion factor unit = α . c
Nc = faktor daya dukung
50
D
51
Suatu kelompok tiang dapat dianggap aman
terhadap keruntuhan blok bila:
“Total Design Load” yaitu design load yang
aman untuk 1 tiang x jumlah tiang tidak
melebihi harga:
52
Contoh-contoh Soal:
Soal 1.
Diketahui susunan kelompok tiang sebagai berikut:
Diameter tiang = 40 cm =
0,40 m.
s
Telah diketahui dari hasil
s loading test:
P max 1 tiang = 50 ton.
Bila FS = 2, tentukan kapasitas
s s s desain kelompok tiang dengan
s = 0,8 m rumus Converse – Labarre!
53
Soal 2.
Susunan kelompok tiang sebagai berikut:
Diameter tiang = 30 cm
S
= 0,3 m; s = 0,75 m
D = 10 m
54
Data tanah lempung :
= 2 t/m3
qu =20 t/m2 =1,8 t/ft2
Hitung:
a). Block capacity, bila FS = 2,5.
b). Group capacity yang diijinkan, bila
berdasarkan keruntuhan tiang individu.
Gunakan persamaan Converse-Labarre,
dengan FS = 2,5
c). Kapasitas (daya dukung) desain tiang?
55
Umum dipakai!
57