Anda di halaman 1dari 18

PONDASI SUMURAN

KULIAH KE 13

DRILLED-PIER AND CAISSON FOUNDATION


PENDAHULUAN
❑ Istilah Caisson , Pier, Drilled shaft dan Drilled pier seringkali rancu
dalam teknik Pondasi.
❑ Konstruksi tersebut adalah Pondasi tiang yang dicor ditempat (Cast in
place pile)
❑ Diameter : ± 75 cm atau lebih
❖ Dengan / tanpa perkuatan / tulangan
❖ Ujung Pondasi : lurus / diperbesar
❖ Kadang-kadang ada yang berdiameter ± 30 cm.
Dilled Pier:
− Biasanya, tanah digali dulu baru disi dengan beton
− Menggunakan casing, tergantung pada kondisi tanah
− Diameter : memungkinkan orang bisa masuk untuk melakukan penggalian
Konstruksi Drilled Pier, digunakan pada :
❑ Drilled pier tunggal ; menggantikan group piles + poer
❑ Lapisan Tanah pasir padat atau gravel, karena tiang pancang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan .
❑ Konstruksi drilled pier dapat diselesaikan sebelum tahapan penyelesaian pekerjaan.
❑ Daerah yang sudah padat bangunan , karena pemancangan akan menyebabkan terganggunya konstruksi
di sekitarnya
❑ Pada kondisi tanah yang lembek, maka jika dipilih tiang pancang akan menyebabkan terjadinya heave
atau, terjadi perpindahan lateral dari pondasi pada saat pemancangan.
❑ "Driving Piles" ; menimbulkan kebisingan pada saat pemancangan.
❑ Karena dasar/ujung pondasi bisa diperbesar/diperlebar, maka dapat mengatasi beban uplift yang
mungkin terjadi
❑ Drilled pier mempunyai tahanan yang tinggi terhadap beban lateral, karena dimensinya yang besar.
❑ Untuk kondisi tanah wajar, drilled pier lebih ekonomis daripada Driving pile .
TYPE DRILLED PIER
Drilled Pier dapat diklasififikasikan berdasarkan mekanisme transfer beban struktur atas
kepada lapisan tanah yang mampu mendukungnya. Ada empat type drilled pier antara lain :
❖ Drilled pier dengan ujung lurus yang bertumpu pada lapisan tanah batuan atau tanah
keras
❖ Drilled pier dengan ujung melebar berbentuk bell bulat yang bertumpu pada lapisan tanah
dengan daya dukung baik
❖ Drilled pier dengan ujung melebar berbentuk bell bulat dengan sudut tajam yang
bertumpu pada lapisan tanah dengan daya dukung baik
❖ Drilled pier dengan ujung lurus yang menembus lapisan tanah batuan.
TIPE PONDASI SUMURAN :
Type (a):
• Lurus , bertumpu pada lapisan tanah keras/batuan.
• Menggunakan Casing/tidak
• Daya dukung : tahanan ujung dan tahanan kulit
Type (b) dan (c):
• Ujung diperbesar
• Bertumpu pada lapisan tanah yang baik
• Daya dukung: tahanan ujung & tahanan kulit
Gambar 2.1. Type pondasi sumuran; (a) sumuran dengan ujung lurus;
(b) dan (c) sumuran dengan ujung diperbesar; Type (d):
(d) sumuran ujung lurus menembus batuan • Lurus, menembus lapisan batuan
• Daya dukung: tahanan ujung dan tahanan kulit
LANGKAH - LANGKAH KONSTRUKSI
❖ Pertama, tanah di bor dulu/digali, sampai kedalaman
yang diinginkan
❖ Kemudian, sisi sumuran dapat diberikan casing bila
diperlukan
❖ Langkah selanjutnya, lubang sumuran diisi beton,
dengan tulangan bila diperlukan
❖ Kemudian, jika harus menembus lapisan batuan, maka
diperlukan alat bor yang khusus untuk batuan
❖ Apabila sumuran sangat dalam, maka sebelum
pengecoran biasanya dilakukan pemeriksaan terhadap
kesempurnaan lubang , terlebih kalau ada pelebaran
dasar sumuran . Untuk itu inspector harus dilengkapi
Gambar Metoda konstruksi drilled pier (sumuran) dengan lampu dan alat-alat komunikasi lainnya, atau
juga tabling udara (O2).
PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN
Dimensi rilled pier (Sumuran):
➢ Untuk disain sumuran tanpa casing, perkuatan minimum biasanya diambil satu persen dari
luas penampang sumuran.
➢ Untuk sumuran dengan perkuatan nominal, sebagian besar peraturan bangunan menyarankan
nilai kekuatan beton rencana (fc) dari fc/4. Jadi diameter sumuran minimum dapat diberikan
sebagai :

atau: dimana:
Ds = diameter sumuran
f’c = kekuatan beton umur 28 hari
Qw = beban yang bekerja pada pier
Ags= luas penampang sumuran
Berdasarkan kondisi pembebanan pada sumuran,
persentase perkuatan mungkin dirasa terlalu tinggi. Untuk
kasus sumuran dengan casing baja maka besar Qw adalah :

dimana:
As = luas penampang baja
σall = kekuatan baja ijin ≈ 0,5 σyield,

Jika:
• menggunakan casing baja yang diletakkan di tengah
sumuran seperti pada Gambar 2.3b, maka σall ≈0,4 Gambar 2.3. Sumuran dengan (a) casing baja dan
(b) inti baja di tengah
σyield.
• jika menerima beban tarik,maka diberikan tulangan
tambahan.
ESTIMASI BEBAN - KAPASITAS DAYA DUKUNG
Kapasitas daya dukung - beban ultimit sumuran sperti pada
gambar. diberikan dengan rumus:

Qu = Qp + Qs
dimana:
Qu = beban ultimit
Qp = kapasitas daya dukung ujung/ dasar ultimit
Qs = tahanan kulit (friksi)

Kapasitas daya dukung ujung :


Qp = Ap (c .Nc* + q'.Nq* + 0,3 .γ ,Db .Nγ*)
dimana:
Nc* ,Nq* & Nγ* = faktor - faktor daya dukung
q' = tekanan vertikal effektif pada dasar sumuran
Db = diameter dasar
Ap = Luas dasar sumuran = 1/4 .π. Db2.
Biasanya yang mengandung Nγ* diabaikan , sehingga :
QP = Ap (c.Nc* + q'.Nq )
Qp(net) = Ap.(c NC* + q' N q*) = Ap. (c.Nc* + q'(Nq*- 1))
Tahanan Kulit (Friksi):
𝑳
𝑸𝒔 = ‫𝒑 𝟏 𝟎׬‬. 𝒇. 𝒅𝒛
dimana:
p = keliling sumuran = π.Ds.
f = tahanan friksi (kulit)

Gambar 2.4. Kapasitas daya dukung ultimit sumuran;


(a) ujung diperbesar;
(b)ujung lurus
Gambar Faktor kapasitas daya dukung Vesic, Nq*,
untuk pondasi dalam
Tabel Variasi nilai q p menurut Touman & Reese (1974)
PIER PADA CLAY
KASUS
Sebuah profil tanah ditunjukkan pada Gambar. Sebuah pondasi sumuran diusulkan
ditempatkan di lapisan pasir padat dan kerikil. Beban kerja, Qw, adalah 2000 kN.
•Asumsikan f’ = 21.000 kN/m2, hitung diameter shaft (Ds).
•SF = 4, hitung diameter pondasi sumuran, Db.
Solusi:
a. Perhitungan Ds

==== gunakan Ds = 1 m

b. Perhitungan diameter bel (dasar)

Dari soal diketahui bahwa hasil tes SPT, nilai N = Ncor = 40.
Jika nilai tersebut didekati sama dengan nilai sudut gesek
dalam tanah ϕ = 35,6 °. Jadi Nq* ≈ 60, maka;
KASUS
Sebuah profil tanah ditunjukkan pada Gambar. Sebuah pondasi sumuran diusulkan ditempatkan di
lapisan lempung. Beban kerja, Qw, adalah 2800 kN.
•Asumsikan f’ = 28.000 kN/m2, hitung diameter shaft (Ds).
•Hitung Qp(net).
•Hitung Qs (asumsikan 𝛼 ∗ = 0,4)
•Hitung SF

Anda mungkin juga menyukai