Anda di halaman 1dari 21

IlD

KAISON
3. 1 Pendahuluan
Fondasi kaison terdiri dari dua tipe, yaitu kaison bor (drilled caisson)
dan kaison (caisson). Di Indonesia fondasi kaison sering dibuat berbentuk
silinder sehingga umumnya disebut fondasi sumuran karena bentuknya yang
I m irip sumur. Fondasi kaison merupakan jenis peralihan antara fondasi
dangkal dan fondasi dalam . Istilah kaison digunakan untuk menggambarkan
bentuk fondasi yang berupa silind�r atau persegi, dengan atau tanpa
pembesaran pada ujungnya.
Fondasi kaison bor dibuat dengan cara mengebor lebih dulu untuk mem­
buat lubang di dalam tanah, dan kemudian lubang diisi dengan beton . Bagian
tubuh kaison dapat dilindungi pipa yang merupakan bagian dari fondasi, atau
pipa pelindung ditarik setelah pengecoran. Untuk memperoleh kapasitas
dukung yang tinggi, dasar kaison dapat diperbesar menurut bentuk lonceng
(Gambar 3. 1 a). Fondasi semacam ini digunakan untuk mengirimkan beban
ke lapisan yang lebih kuat, dimana pemakaian fondasi tiang pancang tidak
diperbolehkan berhubung getaran akibat proses pemancangan tiang meng­
ganggu stabilitas bangunan di sekitamya.
Fondasi kaison yang berbentuk silinder atau kotak beton dibuat dengan
membenamkan silinder beton ditempatnya, bersamaan dengan penggalian
tanah. Fondasi ini dimaksudkan untuk mengirimkan beban besar yang harus
melalui air atau material jelek sebelum mencapai tanah pendukung yang kuat.
(Gambar 3.1 b).

3.2 Kaison Bor


Kaison bor dibedakan menurut material pembentuknya, yaitu:
( 1 ) Kaison beton (Gambar 3.2a).
(2) Kaison beton terselubung pipa baja atau pipa beton (Gambar 3.2b).
(3) Kaison beton dilengkapi dengan inti baja dalam pipa baja (Gambar 3.2c).
Untuk beban bangunan yang tidak begitu besar, umumnya dipakai kai­
son beton.

Ill. FONDASI KAISON 293


,__

(b)

Dasar terbuka Dasar tertutup

Gambar 3.1 Macam-macam fondasi kaison.


(a) Kaison bor
(b) Kaison.

Fondasi kaison bor, bila dasamya tidak bertumpu pada lapisan batu, ba­
gian dasamya dapat diperbesar untuk mereduksi tekanan pada tanah di bawah
dasar kaison. Bentuk pembesaran umumnya dibuat menyerupai lonceng
dengan kem iringan sisi I H : 2 V (Gambar 3. 1 ). Kemiringan ini diperlukan
agar tanah setelah dibentuk tidak longsor. Penggalian tanah berbentuk
lonceng sangat sulit untuk tanah dasar yang berupa tanah granu ler mumi.
Keuntungan pemakaian fondasi kaison bor, antara lain :
( 1 ) Pembangunannya tidak menyebabkan getaran dan penggembungan
tanah, seperti pada pemancangan fondasi tiang.
(2) Penggalian tidak mengganggu tanah di sekitamya.
(3) B iaya pelaksanaan umunya relatif rendah, berhubung alat yang dipakai
adalah alat ringan.
(4) Kondisi-kondisi tanah atau batu pada dasar sumuran sering dapat dipe­
riksa dan diuji secara fisik.
(5) A lat gali tidak banyak menimbulkan suara.

294 TEKNIK FONDASI II


Disebabkan oleh biaya pembuatan fondasi yang relatif murah, fondasi
kaison telah banyak dipakai untuk mendukung bangunan-bangunan gedung,
jembatan, pilar jembatan layang dan lain sebagainya.

Miring 60° atau 2V : 1 H


Lap1san tanah
keraslbatu (a) Beton

(b) Beton dalam pipa baja

1 ...;._ Masuk pada tanah


'-'
keraslbatu

Penutup

(c) Beton dan inti baja di


dalam pipa baja
Mti&Uk pada tanah
keraslbatu

Gambar 3.2 Macam-macam kaison bor (Teng, 1 962).

3.2. 1 Struktur Kaison Bor


Bergantung pada kondisi pembebanan dan kondisi tanah, kaison bor
dapat diberi tulangan di seluruh bagian atau bagian atasnya saja. Untuk beban
yang tidak sangat besar, bagian tubuh kaison dapat dibuat dari beton tak
bertulang. Namun, sedikit tulangan masih dibutuhkan untuk bagian atas
untuk menahan gaya horisontal yang berasal dari beban angin dan beban
momen. Beban momen ini mungkin berasal dari beban kolom yang tidak

Ill. FONDASI KAISON 295


sentris. Selain itu, momen lentur dapat pula terjadi, selama periode pelak­
sanaan akibat gangguan alat pelaksanaan.
Bagian yang berbentuk lonceng dan bagian tubuh kaison bor umumnya
Qibuat monolit (padat) (Gambar 3. 1 ) . Pengecoran beton kaison dihentikan
pada beberapa sentimeter di bawah ujung atasnya. B lok penutup kaison yang
dapat berbentuk bulat atau persegi, merupakan bagian atas yang tersisa yang
kemudian dicor dan dibuat lebih besar dari bagian tubuh. Diameter blok
penutup kaison (cap) dibuat lebih besar 1 5 - 20 cm dari bagian tubuh, yaitu
untuk memungkinkan peletakkan angker kolom. Kadang-kadang blok penu­
tup dicor dengan beton yang berkualitas lebih tinggi daripada bagian tubuh
untuk memberikan dukungan dasar kolom yang tinggi .
Meskipun kaison bor hanya dirancang untuk mendukung beban aksial,
tulangan-tulangan masih dibutuhkan untuk menghubungkan bagian tubuh
dan bagian blok penutup kepala kaison, supaya kedua bagian tersebut terikat
dengan baik (Gambar 3.2). Bila pada sambungan antara tubuh dan penutup
kaison harus menutup momen yang besar, maka bagian ini harus dirancang
dengan seksama.

3.2.2 Kapasitas Dukung


Kapasitas dukung fondasi kaison adalah jumlah dari tahanan gesek
dinding dan tahanan dasar, sama seperti fondasi tiang. Fondasi kaison
mendukung beban vertikal dengan mengandalkan:
1. tahanan gesek dinding,
2. tahanan dukung ujung bila tanah dasar berupa pasir padat, pasir
berkerikil atau batu, atau
3. kombinasi dari keduanya.

Oleh pertimbangan keamanan, banyak perancang telah mengabaikan


pengaruh tahanan gesek dinding dalam hitungan kapasitas dukung. Untuk
menghitung kapasitas dukung ultimit fondasi kaison dengan Dj>5B, Terzaghi
menyarankan Persamaan (3.22) ( lihat T.Fondasi 1). Dalam notasi yang
baru, persamaan tersebut menjadi:

= q,Ah +/,; A.,.


dengan
Qu = kapasitas dukung ultimit (kN)
Ah luas penampang kaison (m2)
=
=

A., Juas selimut (m2)

296 TEKNIK FONDASI 11


B = lebar atau diameter fondasi (m)
q. = 1 3 c Ne+ Po Nq+ 0,3 y B N1(kN!m 2)
,

Is = faktor gesek satuan antara tanah dan dinding (kN/m2)

(a) Kaison bor pada tanah lempung


Kapasitas ultimit fondasi kaison yang terletak pada tanah lempung dapat
ditentukan dengan cara yang sama seperti menghitung fondasi dangkal. Pada
cara ini tahanan gesek dinding diabaikan. Karena itu, hasil hitungan akan
merf.berikan nilai kapasitas dukung yang sangat hati-hati.

Kapasitas dukung ultimit netto untuk fondasi pada tanah lempung


(Skempton, 1951 ):
(3.1)
dengan: c = kohesi tanah. Nilai faktor kapasitas dukung Ne bergantung pada
DJB. Nilai-nilai hubungan antara N,. dan DJB ditunjukkan dalam Tabel 3.1.
(DJ= kedalaman fondasi).

Tabe/3.1 Hubungan antara Ne dan DJB (Skempton, 1951)

DJB 0 0,5 I 1,5 2 2,5 3 :?:4

N,. 6,2 7, I 7,7 8,1 8 , 4 8 , 6 8,8 9

Cara yang lain, yaitu kapasitas dukung fondasi dilakukan dengan


memperhatikan tahanan ujung dan tahanan gesek dinding. Kapasitas dukung
fondasi kaison dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
(Cooke dan Withaker, 1966):
Q, + Qh = Q + w., + wh (3.2)
dengan

Q, = A, ad c = tahanan adhesi dinding tiang (kN)


c = kohesi tanah rata-rata di sekitar fondasi kaison (kN/m2)
ad = faktor adhesi (nilainya di antara 0,35 - 0,45)
Qh = Ah (eh Ne+ y DJ) = tahanan dukung ujung tiang (kN)
2
eh = kohesi tanah di bawah dasar fondasi kaison (kN/m )
DJ = kedalaman fondasi kaison (m)
Ah = luas dasar kaison (m2)
Q = beban ultimit pada fondasi kaison (kN)
W., = berat tubuh kaison (kN)
Wh = berat ujung kaison (bila ada pembesaran ujung) (kN)

Ill. FONDASI KAISON 297


ad �
Nilai Kerenamaksitekanan
mumnetto
adalafondasi 2 kNim2.
h kg/cmmerupakan
I = 1 07

maka l e bi h menguntungkan ji k a bagi a n dal a m fungsi


fondasidarikaiberat
s on tobtuatal sendi
di berl ri­,
u
bang.Pengamatan Withaker Cooke dan Berezantzev ( )
dan (1 966), dkk. 1 96 1 ,

menunjukkan(S). bahwa
penurunan Tahanan tadukung
hanan dukung
ujung maksimmumumakanmerupakan
maksi beker j a fungsigerakan
pada dari
tsepert
urun ityang
iang sebesar nilai-nilai
terlihat pada Tabel 3.2.
penurunan, diameter fondasi)
SIB (S = B =

Tabe/ 3. 2 Gerakan tiang yang dibutuhkan agar tahanan lijung!gesek


maksimum (Withaker dan Cooke, 1 966; Berezantzev dkk., 1961)

0,05
SIB
NiFaktlaiomaksi Tahanan
mumtas tdukung ujung/gesek
ahanan gesek Q.,untuk termobikaislionsasidengan
. ujung
0,01 - 0, 1 5 r kapasi Ne = 9

0,20
diFaktbesarkan
o r kapasi padatastanah
dukung lempung. untuk diameter ujung tidak
Ne =9
diKapasi
besarkan.
terletaktapada s dukungpasir atulatuimlaitpiterkerahkan
san pasir danuntuk batu. dasar kaison
bahwaPengamat
0,05 .
ahananagesek
tTahanan n di labertambah
gesek i n
pangan, khususnya
i , kemudi ake
n suatu
berkurang
padalai maksi
ni bi l
fondasimumtiang,bilamenunjukkan
a
SIB bert a mbah,SIB kira-kikera
sampai
suat
Skemptonu nilai mengusul
konstan sebesar kan ad = 0,3 5 - 0,40.
ad = 0,4 5 .
Dalam perancangan fondasi tiang
(b) Kaison bor pada tanah pasir

dangkal Kapasipadataskepadat
dukunganultanah timit fondasi
pasi r kaisonsama.agakHallebiinhi,besar
yang karenadaripengaruh
fondasi
beban, terbagi
tetapi bi l a ta rataditasekinahtamya
nah di atamudah
s dasarmampat fondasi, tkenaiak dapat
kan diabaitkaan.s dukung
kapasi Akan
kemungkipengaruh
gerusan, nan sangatbebankeciterbagi l. Untukratatanahaki bat ftanah
ondasidi yang
ata s dipengaruhi
dasar fondasi lolebiehh
baikaiskondiaseribainkgan.diKarena
g unakan itu,persamaan-persamaan
untuk keamanan, dalkapasi am perancangan
t a s dukung fondasi
ultimit
untuk fondasi dangkal.
298 TEKNIK FONDASI II
Untuk fondasi kaison pada tanah pasir, Berezantzev ( 1 965) mengusul­
pe� kapasitas dukung ijin untuk nilai maksimum S/B = 0,2,
kan persamaan
sebagai berikut
qa = y B (Bk) (3 .3)
dengan
1 67 { -
D r cos <p (rr/4 + qJ) tg (jl }
+ -- e
cos <p(sin <p + cos <p) l(�14 , (jl) tg rr
Bk - ' e
_

B 2 J2 1 - (sin <p cos <p)


N i rai-ni lai Bk untuk beberapa nilai D/B dalam bentuk grafik d itunjukkan
dalam Gambar 3.3. Untuk n ilai-nilai SIB inter­ yang lain dapat di lakukan
polasi.
Tahanan gesek dinding kaison pada tanah granuler dapat dihitung
seperti cara yang sama seperti fondasi tiang, yaitu:
Q, = A _, KJ Po tg b ( 3 . 4)
dengan

A, = luas s e l imut k ai so n ( m 2 )
KJ = koefisien tekanan tanah lateral
b (jl_;. = sudut gesek antara tanah dan dinding kaison ( derajat)
tekanan vertikal e fek t i f rata-rata di sepanjang tiang (kN/m2) �
�=

Po =

20
1 400

1 200

a.
1 000
12

800

600
6
400
4= Dr/B

200

0
24 28 32 44
Sudut gesek dalam, (t' (deraJat)

Gambar 3.3 Koefisien Bk untuk S'/B = 0.20 ( Berezantzev, 1 965).

Ill. FONDASI KAISON 299


Perhatikan bahwa:

(I) Untuk dinding kaison yang sangat kasar, maka 6 = q> (sudut gesek dalam
tanah).

(2) Nilai Kd dapat diambil sama dengan koefisien tekanan tanah lateral saat
diam (K0) (Teng, 1962).
(3) Apabila tanah di atas dasar fondasi mudah tergerus, dalam hitungan
kapasitas fondasi, tekanan tanah di atas dasar fondasi dan tahanan gesek
dinding (Q,) sebaiknya diabaikan.

Fondasi kaison dapat diletakkan pada tanah dasar pasir padat pada
kedalaman yang agak dalam, bila tanah pennukaan berupa tanah lunak yang
mudah mampat. Pemilihan fondasi kaison tergantung dari pertimbangan
ekonomis dan kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh pertimbangan cara
pelaksanaan. Sebagai contoh, untuk mencapai tanah yang kuat mendukung
beban, fondasi harus menembus lapisan tanah organik atau lapisan tanah
jelek lainnya.

3.2.3 Penurunan

(a) Kaison bor pada tanah lempung


Penurunan fondasi kaison pada tanah lempung diestimasi dengan cara
yang sama seperti pada fondasi tiang atau fondasi dangkal.

Penurunan fondasi kaison pada tanah lempung lunak, pada pembebanan


nonnal kemungkinan akan besar, walaupun pada beban netto yang kecil.
Karena itu, pemakaian fondasi kaison tidak ekonomis lagi bila dasar fondasi
terletak pada tanah lunak. Kecuali. jika dasar kaison terletak pada tanah
lempung kaku atau keras. Bahkan, pada lempung yang agak kaku, penurunan
fondasi kaison mungkin bertambah besar dengan berjalannya waktu.
Hitungan penurunan konsolidasi yang didasarkan pada pengujian konsolidasi
akan menghasilkan penurunan yang terlalu besar oleh pengaruh yang ada
kaitannya dengan kompresibilitas tanah Jempung overconsolidated (Peck
dkk., 1953).

(b) Kaison bor pada tanah pasir


Pada intensitas beban yang sama, penurunan fondasi kaison Jebih kecil
daripada penurunan fondasi dangkal, oleh pengaruh berat material di sekitar
fondasi. Akan tetapi, walaupun dipengaruhi oleh penambahan tekanan
keliling (confining pressure) karena letak dasamya yang dalam, reduksi

300 TEKNIK FONDASI 11


p�nurunannya temyata tidak begitu besar. Ha! ini, karena pada penggalian
lubang kaison, kepadatan tanah dasar terganggu .
Terzaghi dan Peck ( 1 948) menyatakan bahwa penurunan fondasi kaison
(sumuran) adalah kira-kira setengah dari penurunan fondasi dangkal pada
ukuran, kerapatan relatif dan beban fondasi yang sama. Karena itu, kapasitas
dukung ij in dapat dihitung dengan menggunakan Gambar 3.29 (lihat T.
Fondasi 1). dengan mengalikan tekanan tanah yang diij inkan dengan 2 kali qa
pada gambar tersebut. Jika fondasi terendam air, nilai qa diambil sama seperti
y� ditunjukkan pada Gambar 3.29 tersebut.

3.2.4 Tahanan Gesek Dinding Kaison


Fondasi kaison bor yang panjang dan berdiameter relatif kecil yang
terletak dalam tanah kaku atau padat kapasitas dukungnya akan banyak
ditentukan dari tahanan gesek dinding kaison dengan tanah disekitamya.
Dalam kasus demikian, hitungan kapasitas dukung fondasi harus dilakukan
dengan memperhatikan tahanan gesek dinding kaison. Gesekan antara tanah
kohesif dan dinding kaison tidak dapat melampaui kohesi tanah (c). Kohesi
tersebut dapat diambil sama dengan setengah dari kuat geser tekan bebas (qu).
Pada tanah lempung kaku dan lempung keras, ikatan antara tanah dan dinding
sering kurang dari kohesinya.
Jika kaison terletak pada tanah granuler, tahanan gesek dindingnya
dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (3.4).

3.2. 5 Gaya Momen


Kaison bor sering dipengaruhi oleh sejumlah momen lentur yang ber­
asal dari bagian bawah kolom. Momen tersebut mungkin timbul sebagai aki­
bat beban angin atau pemasangan kaison yang tidak tepat pada sumbunya.

3.2.6 Gaya Horisontal


Kaison bor dapat menahan gaya horisontal seperti halnya fondasi tiang.
Umumnya, untuk kaison yang terletak dalam tanah dengan kepadatan atau
kekakuan sedang, gaya horisontal yang kurang dari 0,75 ton tidak memer­
lukan penanganan khusus dalam h itungan (Teng, I 962). Jika tanah di sekitar
kaison sangat lunak atau j ika gaya horisontal sangat besar, maka lebih ekono­
mis j ika gaya tersebut dilimpahkan ke bagian bawah bangunan yang lain,
seperti ruang bawah tanah.

Ill. FONDASI KAISON 301


3. 2. 7 Pemeriksaan pada Pekerjaan Pelaksanaan
Setelah pemasangan kaison bor mencapai tanah dasar yang direncana­
kan, kecuali harus diperiksa keseluruhan lubang, juga harus diadakan peme­
riksaan tan ah dasar. Yaitu, diperiksa mengenai kemungkinan adanya material
tanah hasil galian yang tertumpuk di dasar lubang. Ketika dilakukan
pengecoran beton, disamping kualitas beton harus diuj i, volume beton yang
masuk juga harus diperiksa. Ha! ini untuk mengontrol kesempumaan hasil
pengecoran . Pengecoran yang tidak baik akan mengakibatkan keropos­
keropos pada tubuh kaison maupun penyempitan luas penampangnya, yang
dapat berakibat menurunnya kapasitas dukung kaison. Pada kcindisi
demikian, penurunan mungkin terjadi saat pembangunan struktur atas sedang
berlangsung.

3.2.8 Perencanaan Kaison Bor


Fondasi kaison dapat dirancang menurut langkah-langkah sebagai
berikut:
( I ) H itung beban total yang harus didukung fondasi di kepala kaison. Berat
sendiri kaison umumnya tidak diperhitungkan.
(2) Tentukan elevasi muka air tanah.
(3) Sket profil tanah atau sket yang menggambarkan lapisan tanah di lokasi
bangunan.
(4) Pilih lah lapisan pendukung yang diperkirakan kuat, lalu h itung kapasitas
dukung kaison.
(5) H itung penurunan yang terjadi untuk beban rencana yang diperhitung­
kan.
(6) H itung dimensi-dimensi tulangan pada badan dan blok penutup kepala
kaison.
(7) Cek terhadap momen lentur dan eksentrisitas.
(8) Cek terhadap pengaruh gaya horisontal.
(9) Cek terhadap gaya angkat oleh air. Kaison harus diberi tulangan untuk
menahan gaya tarik dalam tubuhnya.

Contoh soa/ 3. 1:
Kaison (sumuran) berdiameter l m dipasang pada kedalaman 6 m dari
permukaan tanah pasir padat dengan q> = 42° dan c = 0 kPa. Berat volume
tanah pasir lembab adalah I ,94 t/m3 ( 19 kN/m 3 ). Berapa kapasitas dukung ij in

302 TEKN I K FONDASI II


fondasi tersebut bila F = 2,5. Penurunan yang terjadi maksimum
Diketahui muka air tanah sangat dalam.

Penyelesaian:

Dengan 4) = 42°, D/B=6/1 = 6 dan dengan menganggap SIB= 0,20, maka Bk


= 370 (lihat Gambar 3.3). Kapasitas dukung ultimit kaison:

Qu= Qh +Q, - W,

Dari Persamaan (3.3), tahanan ujung pada penurunan SIB = 0 ,2 0 (S =


0,20 m dan B = I m, maka S=0,2 x I = 0,2 m= 20 cm).
2
qa= Y B (Bk) = 19 X I X 370 = 7030 kN/m

Dengan memperhatikan prop,osinya, untuk penurunan I .. = 2,54 cm,


2
maka qa=7030 x 2,54/20 = 892 kN/m .
Tahanan gesek dinding kaison: Q, =As K0p0' tg o
Jika diambil Kd= Ko = 1- sin 4) (Jaky, 1944)

Ko = I - sin 42°=0,33
-
2
Po'=6x 19=114 kN/m
2
A., =n B D = nx I x 6 = 18,85 m
2 2 2
Ah ='!.nB ='!.xnx 1 =0,785m

Q ,=A, Kd p0' tg o (dianggap dinding tiang bor sangat kasar o = 4))

=18,85 X 0,33 X \12 (0 + 114) X tg 42° = 319,6 kN

Berat sendiri kaison = 0,25 xnx 12 x 6 x 25 = I 17,8 kN

Karena persamaan Berezantsev sudah merupakan tahanan ujung yang


diijinkan, maka:

Qa =qaAh + (1/F) (Q,- W,)


= 892 X 0,785 +(1/2,5)(319,6- 117,8)

= 780,9 kN

Bila tahanan gesek dinding kaison diabaikan, maka Qa= 700 kN.

Contoh soal 3.2:

Kaison bor dipasang dalam tanah lempung yang didasari oleh tanah pasir.
Data kedalaman, jenis tanah dan nilai-nilai N-SPT (telah dikoreksi), adalah
sebagai berikut

III. FONDASJ KAISON 303


0 3 m, lempung, N rata-rata 5 ;
3 - 9 m, lempung, N rata-rata 7;
-

9 - 20 m , pasir, N rata-rata 28.


Berat volume tanah pasir 1 ,83 t/m 3 ( 1 8 kN/m3).
B i la beban bangunan pada kaison adalah 1 400 kN, berapa kedalaman
. dan
d iameter kaison yang memenuhi, hila penurunan maksimum 1 ?

Penyelesaian:

Q = 1 400 kN

O OO m
lempung:

� � � 8 kNim'
-3.00 m

N= l
lempung:

r = 18 kNim'

- 9,0 m
Pastr

-
2m
� � �88 kNim'

Gambar C3. 1 .

Dengan melihat n i lai N pada tanah lempung, maka tanah ini termasuk
berkonsistensi sedang, dengan q., antara 55 - 1 1 0 kN/m2 . Untuk hitungan
�pasitas dukung !ehih
kapasitas dukung lebih hajk jika tahanan gesek
baik jika pada 'ianali
gesek pacta tanah lemp1iiig
lempung
diabaikan
Dari mempertimbangkan jenis tanah dan variasi nilai N, dicoba kaison
dengan B = 2 m dan kedalaman D1 = 1 0 m .
Dengan N 2 8 , dari Gambar 3. 1 3, maka c:p = 3 5 .
'

Dari Gambar 3.3, SIB = 0,20 atau S = 0,2 x 200 cm = 40 cm, dan D/B = 1 0/2
=

=5, diperoleh Bk = 1 50.


q a = y !J (Bk) = 18 X 2 X 1 50 = 5400 kNm
2

Untuk penurunan I = 2,54 cm, m aka


qa = (2,54 X 5400)/40 = 343 kN/m2
..

304 TEKNIK FONDASI 1 1


Qa qa 22 343
= Ab = '!. X 7t X X

1077,6 1400
= kN < kN (tidak memenuhi)
Kedalaman diperbesar menjadi m.
13
DJB = 13/2 6,5.
= Dari Gambar 3.3 , Bk =
200
qa 18 2 200 7200
= y B (Bt) = X X = kN/m 2
Untuk penurunan 1 ·· ,

X
qa (2,54 7200)/40 457,2
= = kN/m2
Qa = '!. X 7t X X
22 457,2 1436,3 1400 = kN> kN (OK!)
Jadi, dapat digunakan diameter tiang m dan panjang tiang
2 m. 13
Berat fondasi kaison sebaiknya tidak terlalu melebihi berat tanah
digali.

Contoh soal 3.3:


Fondasi sumuran (kaison) dipasang dalam tanah lempung jenuh dengan
kondisi lapisan sebagai berikut:
m, lempung lunak, Cu
010-- 1510 kPa, <i>u = o'.
=50
m, lempung sangat kaku, Cu =
Bila dasar kaison dengan diameter
kPa, <i>u =
I ,2 200
m diletakkan pada kedalaman m,
0' .
berapa kapasitas dukung ultimit netto? Berat sendiri kaison W., = kN. 270 I 0
Penyelesaian:
Luas dasar kaison : A h = '!. 1t I 2 = m2
,I,22 IOI, I337,7
Luas selimut kaison : A,, = 1t x x = m2
DJB = IO!l,2 8,33,dari Tabel 3. 1 , Ne = 9
=

Kapasitas dukung ultimit netto bila tahanan gesek dinding tidak diabaikan:
u = A h (cNc + Djy) + ad Cu A , - w.,
Q
= X9+ X +
I,I3 (200 10 20) 0,45 50 37,7 -270 2838,3 X X = kN

i
'

1 3.3 Kaison
1-

Macam-macam kaison dapat dibagi menurut cara pembuatannya, yaitu:


I . Kaison terbuka (open caisson)
2. Kaison pneumatik (pneumatic caisson)

Ill. FONDASI KAISON 305


3. Kaison apung (jloating caisson)

Pekerjaan pembuatan kaison memerlukan banyak alat-alat berat. Dalam


tiap-tiap pelaksanaan sering ditemui masalah-masalah umum dan yang tidak
biasa dilakukan. Berikut ini akan dipelajari cara pelaksanaan pekerjaan
pembuatan kaison yang sering dilakukan.

3.3. 1 Kaison Terbuka


Kaison terbuka adalah kaison yang terbuka pada ujung atas dan ba�ah­
nya selama pelaksanaan pembuatannya (Gambar 3.4). Kaison dibenamkan
dengan memanfaatkan beratnya sendiri, bersama-sama dengan penggalian
tanah . Ketika pembenaman sedang berjalan, dilaksanakan pula pemasangan
kaison selanjutnya. Ketika pembenaman kaison mencapai tanah keras yang
diinginkan, dasar kaison ditutup dengan beton. Pada kaison terbuka,
penutupan dilakukan di bawah muka air (j ika tanah dipengaruhi air). Jika
tanah dasar sangat keras, penggalian dilakukan dengan cara peledakkan
(blasting).
Pada penggalian tanah untuk kaison terbuka yang umumnya dilakukan
dengan cara pengerukan, volume tanah yang tergali akan selalu melebihi
volume kaison yang terpasang. Hal ini, disebabkan oleh dinding galian tanah
yang bergerak ke dalam galian.

Keuntungan kaison terbuka:


( I ) Dapat mencapai kedalaman yang besar.
(2) Biaya pembuatan relatif rendah.

Kerugian kaison terbuka:


( I ) Dasar kaison tidak dapat diperiksa dan dibersihkan.
(2) Kualitas beton penutup dasar yang dicor dalam air tidak bagus.
(3) Penggalian pada tanah yang berbatu sangat sulit.

306 TEKNIK FONDASI II


O EfE

I
r Gambar 3.4 Kaison terbuka.

3.3.2 Kaison Pneumatik


Kaison pneumatik (pneumatic caisson), merupakan kaison yang tertu­
tup. Penggalian tanah dilakukan dengan mengalirkan udara bertekanan ke
dalam ruang kerja untuk penggalian. Dengan cara ini penggalian dan penge­
coran beton ke dalam sumuran dilakukan dalam kondisi kering.
Bentuk tubuh kaison pneumatik hampir sama seperti kaison terbuka,
bedanya hanya pada bagian ruang kerja di bawah. Penggalian dilakukan pada
ruang kerja yang diberi tekanan udara yang sama dengan tekanan air tanah
untuk mencegah aliran air masuk ke ruang kerja (Gambar 3.5). Pintu udara,
kecuali dipakai untuk jalan keluar-masuk pekerja juga untuk mengeluarkan
tanah galian. Untuk kaison yang besar dapat dipakai 2 pintu udara, yang
pertama untuk galian sedang yang kedua untuk keluar-masuk pekerja. Ruang
kerja diisi dengan beton pada waktu dasar kaison telah mencapai kedalaman
yang dikehendaki.

Keuntungan kaison pneumatik:


I. Pelaksanaan dalam kondisi kering.
2. Karena pengecoran beton dalam kondisi kering, kualitas beton dapat
seperti yang diharapkan .
3. Batu-batuan besar dapat dibongkar pada waktu penggalian untuk
membenamkan kaison.

Kerugian kaison pneumatik:


I. Penggalian dengan tekanan udara membuat biaya pelaksanaan
tinggi.
2. Kedalaman penetrasi di bawah air terbatas sampai kedalaman 40 m.

Ill. FONDASI KAISON 307


3.3.3 Kaison Apung
Kaison apung merupakan kaison yang tertutup pada dasamya. Kaison
tipe ini dibuat dari beton bertulang yang dicetak di daratan dan peletakannya
dilakukan dengan mengapungkan kaison tersebut setelah beton mengeras
(Gambar 3.6). Pembenaman kaison ke dalam air atau tanah terendam air,
dengan cara mengisikan pasir, kerikil, beton atau air ke dalamnya. Permu­
kaan air harus diperhitungkan selalu berada pada beberapa meter di bawah
puncak kaison untuk mencegah air masuk ke dalamnya. Stabilitas penga­
pungan dapat dirancang menurut prinsip-prinsip hidrolika.
Keuntungan kaison apung:
( I ) Biaya pelaksanaan rendah.
(2) Dapat digunakan bila pembuatan tipe kaison yang lain tidak memungkin­
kan.
Kerugian kaison apung:
( I ) Tanah dasar harus digali atau ditimbun sampai elevasi yang diinginkan.
(2) Tipe ini hanya cocok bila tanah fondasi berada di dekat permukaan
tanah. Penggalian tanah yang terlalu dalam mahal, karena tanah jenuh
cenderung longsor ke dalam lubang galian.
(3) Tanah pendukung sering tidak padat.

308 TEKNIK FONDASI II


.
Mill#( L
- · --.. - ..-... ;;,;;·;; --
- - - - - -

�··· � ·:···. .· . : .·
· . ·. ·· . .. · .. .
_. ... -.

(a) Membuat ruang kerja (b) Menenggelamkan kaison


pneumatik

- . . . · :,.- . . .. . . -�

I
Ditutup beton

(c) Dasar kaison pneurnatik telah (d) Ruang kerja dicor beton.
mencapai tanah pendukung

Gambar 3.5 Kaison pneumatik

Ill. FONDASI KAISON 309


Dasar kaison

(a) Posisi pelaksanaan (b) Posisi akhir

Gambar 3.6 Fondasi kaison apung penempatan pacta posisi akhir.

3.3.4 Perancangan Kaison


Perancangan fondasi kaison umumnya harus dilakukan dengan memper­
timbangkan cara kerj a pelaksanaan dan kondisi lapangan . Selama periode
pelaksanaan, perubahan-perubahan sering harus dilakukan untuk menyesuai­
kan hasil rancangan dengan kondisi lapangan.

3. 3. 4. 1 Kapasitas Dukung
Dasar kaison umumnya diusahakan agar bertumpu pada lapisan pasir
padat, lempung keras atau lapisan batu, dan harus tidak ditumpu oleh lapisan
lunak atau batuan lapuk. H itungan kapasitas fondasi kaison dapat dilakukan
dengan cara yang sama seperti h itungan kapasitas dukung kaison bor. Pada
hitungan, tahanan gesek dinding sering diabaikan.

3. 3. 4. 2 Gesekan Dinding
Jika memungkinkan, kaison sebaiknya dirancang mempunyai berat yang
cukup untuk menanggulangi gesek permukaan yang timbul selama pema­
sangan. Karena itu, evaluasi gesekan dinding kaison dengan tanah di seki­
tamya perlu diperhitungkan dengan cermat.
N ilai gesekan dinding bervariasi pada tiap-tiap jenis tanah. Umumnya,
untuk mereduksi gesekan dinding dilakukan pelumasan dinding kaison, yaitu
dengan menyemprotkan air ke dalam lubang di sela-sela antara tanah dan
dinding kaison. Pengalaman menunjukkan usaha mengurangi gesekan
dinding dengan cara memperbesar diameter dasar kaison tidak memberikan
hasil yang memuaskan. Gesekan dinding total bergantung pada banyak
faktor, termasuk bentuk dasar fondasi kaison, diameter, dan cara penggalian

310 TEKNIK FONDASI 11


lubangnya. Dalam perhitungan, Teng ( 1 962) menyarankan agar mengguna­
kan faktor gesek dinding dari Terzaghi dan Peck ( 1 948) dalam Tabel 3.3.

Tabel 3. 3 Faktor gesekan dinding (fJ untuk berbagai jenis tanah (Terzaghi,
1 943)
Jenis tanah Faktor gesekan dinding (f;) (kg/cm2 )
Lanau dan Iempung lunak 0,07 - 0,30
Lempung sangat kaku 0,49 - 1 ,95
Pasir tidak padat 0, 1 2 - 0,37
Pasir padat 0,34 - 0,68
Kerikil padat 0,49 - 0,98

Untuk mempermudah pemasangan kaison, maka sebaiknya tahanan


geser dinding harus sama dengan berat kaison. Karena itu, j ika kaison
berbentuk si linder, maka:
Y. n (D - cf ) H Ybeton = f, n D H
2 ( 3 . 5a)
Faktor gesekan dinding:
2 2
J, = Y hetoll ( D - d ) (3.5b )
4D
dengan
f = faktor gesekan dinding (kN/m 2)
Ybeton
3
= berat volume beton (kN/m )
D = diameter luar kaison (m)
d = diameter dalam kaison (m)
H = kedalaman penetrasi (m)

3. 3. 4. 3 Pembebanan
Kaison harus menahan beban-beban yang bersifat permanen dan semen-
tara.

(a) Beban permanen


Beban permanen adalah beban vertikal dan lateral maksimum yang be­
kerja pada kaison setelah pembebanan sampai di tempatnya. Beban permanen
meliputi :
( I ) Be ban vertikal termasuk beban bangunan atas, berat kaison dikurangi
gaya ke atas oleh air. Gaya tekanan air ke atas ditentukan berdasar muka
air terendah. Beban vertikal total dianggap didukung sepenuhnya oleh

Ill. FONDASI KAISON 311


tahanan tanah dasar kaison, untuk kaison dengan kedalaman yang dang­
kal, walaupun sebenarnya sebagian dari beban akan didukung oleh
tahanan gesek dindingnya. Pada kaison yang dalam, perancangan
umumnya dilakukan dengan menganggap bahwa setengah dari tahanan
gesek dinding akan aktif mendukung beban. Gaya gesek dinding harus
dihitung berdasar kondisi kritis, yaitu dengan mempertimbangkan keda­
laman kritis kaison pada waktu tanah tergerus dan kedudukan muka air
tanah terletak pada dasar kaison. Perlu diingat bahwa tekanan air akan
mereduksi tekanan vertikal.
(2) Beban lateral, termasuk beban angin pada struktur atas, beban kenda­
raan di atas jembatan, gaya benturan gelombang dan sebagainya. Pada
daerah yang dipengaruhi gempa bumi, beban angin digantikan dengan
beban gempa (Teng, 1962).
(3) Gaya-gaya lateral termasuk tekanan-tekanan tanah dan air. Tekanan
tanah umumnya diambil dalam kondisi aktif. Kombinasi tekanan air dan
tanah diperhitungkan pada kondisi di mana tekanan mencapai mak­
stmum.

(b) Beban sementara


Kaison banyak dipengaruhi gaya-gaya yang timbul pada periode pelak­
sanaan, yang umumnya bersifat sementara. Beban-beban sementara dapat
terjadi oleh hal-hal sebagai berikut:
I . Kaison tergantung di dekat ujung atas. Dengan demikian bagian
bawah dipengaruhi oleh tarikan. Kaison harus kuat menahan berat
bagian bawahnya.
2 . Kaison didukung hanya pada kedua bagian ujung-ujungnya saja.
3 . Kaison dipengaruhi oleh gaya tekanan tanah yang tidak seimbang.
4. Kaison dapat jatuh secara tiba-tiba pada waktu pembebanan.

3.3.5 Beton Penutup Dasar


Ketika kaison telah dibenamkan sampai mencapai lapisan pendukung­
nya, beton dicorkan untuk menutup dasar kaison. Penutup ini merupakan da­
sar dari kaison. Untuk kaison terbuka, pengecoran beton penutup dilakukan
sampai beberapa puluh sentimeter dari ujung bawahnya. Sedang pad� kaison
pneumatik, pengecoran beton penutup dilakukan sampai menutup ruang
kerja.
Selama periode pelaksanaan, penutup beton berfungsi untuk mencegah
masuknya air pada waktu pengecoran beton di atasnya.

312 TEKNIK FONDASI II


3.3. 6 Tepi Pemotong
Kaki kaison. kecuali pada kaison persegi yang akan dibenamkan dalam
air, umumnya ctibentuk meruncing untuk memudahkan pembenaman. Bagian
meruncing ini ctisebut tepi pemotong (cutting edge). Untuk itu, ujung bawah
kaison ctipasang pelat-pelat baja sep<�rti yang terlihat pacta Gambar 3.7. Pacta
gambar ini ctiperlihatkan pula saluran penyemprot air yang digunakan pacta
waktu pekerjaan pembenaman kaison.

Gambar 3.7 Tepi pemotong pada ujung bawah kaison (Bowles. 1 977).

3.3. 7 Penyemprotan pada Pemasangan


Dalam pemasangan kaison, untuk mempermuctah pembenaman, ctincting
luar kaison kactang-kadang ctilapisi dengan lapisan pelumas atau sistem
penyemprot ctigunakan. Pipa-pipa penyemprot berctiameter 3,5 - 5,0 cm
ctipasang m iring tepat cti atas bagian pemotong bawah (lihat Gambar 3.7).
Penyemprot ctipasang sedemikian rupa agar pembenaman selalu vertikal.

3.3.8 Penyimpangan Posisi Kaison


Kaison sangat jarang terbenam pada konctisi yang benar-benar lurus
atau pacta posisi sebenamya. Biasanya penyimpangan yang tictak begitu besar
masih ctitoleransikan. Untuk kaison ctalam, lokasi nyata mungkin bisa meleset
sampai beberapa puluh sentimeter. Hal yang perlu ctijaga actalah agar pacta
waktu pembenaman, kaison benar-benar pacta posisi vertikal.

Ill. FONDASI KAISON 313

Anda mungkin juga menyukai