Anda di halaman 1dari 14

T�arig uji

Timbunlln atau
tanah lunak

tanllh ketlll

Tana��ung
=:.:_-: .'�-= --��======--....:-...=-.::
(a) (b)
..

Gambar 2.29 (a) Pengujian tiang pada tiang tunggal. Tekanan pada lapisan tanah
lunak tidak begitu besar.
(b) Saat beban struktur telah bekerja dalam kelompok tiang. Tekanan
pada lapisan tanah lunak sangat besar.

2. 8. 1 Kapasitas Kelompok dan Efisiensi Tiang da/am Tana/1 Kollesif


Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung Iunak, pasir tidak
padat, atau timbunan, dengan dasar tiang yang bertumpu pada lapisan
lempung kaku. maka kelompok tiang tersebut tidak mempunyai resiko akan
mengalami keruntuhan geser umum (general shear failure), asalkan diberi­
kan faktor aman yang cukup terhadap bahaya keruntuhan tiang tunggalnya.
Akan tetapi, penurunan kelompok tiang masih tetap harus diperhitungkan
dalam perancangan. Pada kondisi lain, sering terjadi fondasi tiang harus
dipancang secara keseluruhan ke dalam tanah Iempung lunak. Karena itu,
tiang-tiang dalam mendukung beban sebagian besar didukung oleh tahan im
gesek dinding. Kondisi fondasi tiang semacam ini, disebut fondasi tiang
apung (jloating pile). Kapasitas kelompok tiang apung dipengaruhi oleh
salah satu faktor dari:
( I ) Jum lah kapasitas tiang tunggal dalam kelompok tiang bila jarak tiang
jauh, atau
(2) Tahanan gesek tiang yang dikembangkan oleh gesekan antara bagian
luar kelompok tiang dengan tanah di sekelilingnya, j ika jarak tiang
terlalu dekat.

Pada kelompok tiang yang dasamya bertumpu pada lapisan lempung


lunak tersebut, faktor aman terhadap keruntuhan blok harus diperhitungkan,
terutama untuk jarak tiang-tiang yang dekat.

1 40 TEKNIK FONDASI II
Pada tiang yang dipasang pada jarak yang besar, tanah di antara tiang
tidak bergerak sama sekali ketika tiang bergerak ke bawah oleh akibat beban
yang bekerja (Gambar 2.30a). Tetapi , jika jarak tiang-tiang terlalu dekat,
saat tian"g turun oleh akibat beban, tanah diantara tiang-tiang juga ikut
bergerak turun. Pada kondisi ini, kelompok tiang dapat dianggap sebagai satu
tiang besar dengan Iebar yang sama dengan lebar kelompok tiang. Saat tanah
yang mendukung beban kelompok tiang ini mengalami keruntuhan, maka
model keruntuhannya disebut keruntuhan blok (Gambar 2.30b). Jadi, pada
keruntuhqn blok, tanah yang terletak di antara tiang bergerak ke bawah
bersama-sama dengan tiangnya. Mekanisme keruntuhan yang demikian dapat
terjadi pada tipe-tipe tiang pancang maupun tiang bor.

------- • Permukaan keruntuhan geser


-d �

t
·a •'
---·, ··a '' '
·-·. \·a
-··. ··a
"....._,,.
. -::::::"·
\,__,: '..,__,J ;
.•.

,,'
fHS�
,o 0 0 01
iO
I
0 0 Ol I

lQ __Q Q Qi
__ ___

Gambar 2.30 Tipe keruntuhan dalam kelompok tiang:


(a) Tiang tunggal.
(b) Kclompok tiang.

Untuk menghitung kapasitas tiang yang ber kaitan dengan keruntuhan


blok, Terzaghi dan Peck ( 1 9 48) mengambil asumsi-asumsi sebagai berikut:
I . Pelat penutup tiang (pile cap) sangat kaku.
2. Tanah yang berada di dalam kelompok tiang-tiang berkelakuan seperti
blok padat.
Dengan asumsi-asumsi tersebut, keseluruhan blok dapat dianggap
sebagai fondasi-dalam (Gambar 2.3 1 ), dengan kapasitas ultimit yang
dinyatakan oleh persamaan (Terzaghi dan Peck, 1 948):
QK = 2D(B + L)c + I ,3 en N, BL (2.52)
dengan,

1 1. FONDASI TIANG 141


Qg =;. kapasitas ultimit kelompok, nilainya harus tidak melampaui nQu
(�engan n jumlah tiang dalam kelompoknya)(kN)
=

2
· c kohesi tanah di sekeliling kelompok tiang (kN/m )
2
•eh kohesi tanah di bawah dasar kelompok tiang (kN/m )
B lebar kelompok tiang, dihitung dari pinggir tiang-tiang (m)
L panjang kelompok tiang (m)
D kedalaman tiang di bawah pennukaan tanah (m)
N, faktor kapasitas dukung

Faktor pengali 1,3 pada suku persamaan ke-2 adalah untuk luasan
killompok tiang yang berbentuk empat persegi panjang. Untuk bentuk-bentuk
luasan yang lain dapat disesuaikan dengan persamaan-persamaan kapasitas
dukung Terzaghi untuk fondasi dangkal.
Dalam hitungan kapasitas kelompok tiang maka dipilih dari hal-hal
berikut:
1. Jika kapasitas kelompok tiang (Qg) lebih kecil daripada kapasitas
tiang tunggal ka+i jumlah tiang (nQ,J, maka kapasitas dukung
fondasi tiang yang dipakai adatah kapasitas kelompoknya (Qg)·
2. Sebaliknya, hila dari hitungan kapasitas kelompok tiang (Q,) lebih
besar, maka dipakai kapasitas tiang tunggal kali jumlahnya (nQ11).

p·--·--·o·----·o------·o
0

I b 0 0 dB

b _______ Q ______ Q _______ O


L
Pan1ang (LJ dan lebar (81 pada kelompok
tiang

Gambar 2.31 Kelompok tiang dalam tanah lempung yang beker_ja scbagai blok.

Umumnya model keruntuhan blok terjadi hila rasio jarak tiang dibagi
diameter (sid) sekitar kurang dari 2. Whitaker ( 1957) memperlihatkan bahwa
keruntuhan blok terjadi pada jarak I ,5d untuk kelompok tiang yang
berjumlah 3 x 3, dan lebih kecil dari 2,25d untuk tiang yang berjumlah 9 x 9.

142 TEKNIK FONDASI 11


Untuk j arak tiang yang Jebih besar, keruntuhan yang terjadi oleh akibat
runtutinya tiartg tunggal.

Teori dan pengamatan telah menunjukkan, bahwa kapasitas total dari
'
kelompok tiang gesek (friction pile), khususnya tiang dalam tanah lempung,
sering lebih kecil daripada hasil kali kapasitas tiang tunggal dikalikan jum lah
tiang dalam kelompoknya. Jadi, di sini besamya kapasitas total menjadi
tereduksi dengan n ilai reduksi yang tergantung dari ukuran, bentuk
kelompok, j arak, dan panjang tiangnya.
Meimrut Coduto ( 1 983 ), efisiensi tiang bergantung pada beberapa
faktor, antara lain :
( I ) Jum lah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang.
(2) · Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung
ujung).
(3) Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang.
(4) Urutan pemasangan tiang.
(5) Macam tanah.
(6) Waktu setelah pemasangan tiang.
(7) l nteraksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah.
(8) Arah dari beban yang bekerja.

Beberapa persamaan efisiensi tiang telah diusulkan untuk menghitung


kapasitas kelompok tiang, namun semuanya hanya bersifat pendekatan.
Persamaan-persamaan yang diusulkan didasarkan pada susunan tiang, jarak
relatif dan diameter tiang, dengan mengabaikan panjang tiang, variasi bentuk
tiang yang meruncing, variasi sifat tanah dengan kedalaman dan pengaruh
muka air tanah. Salah satu dari persamaan-persamaan efisiensi tiang tersebut,
yang disarankan oleh Converse-Labarre Formula, sebagai berikut:

Ex = 1 _8 (n' - l )m + (m - l )n'
(2 . 5 3 )
90 mn'
dengan,
Ex efisiensi kelompok tiang
m = jum lah baris tiang
=

n' jum lah tiang dalam satu baris


=

e = arc tg dls, dalam derajat


s = jarak pusat ke pusat tiang (lihat Gambar 2.32)
d = diameter tiang

1 1. FONDASI TIANG 1 43
S 1arak tiang
=

s
s

0 d �ng

0 0
(a) Susunan bujursangkar (b) Susunan segitiga sama sisi

Gambar 2.32 Definisi j arak s dalam hitungan efisiensi tiang.

Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai:

EK =
QK (2. 54)
nQ,

dengan,
E�-: efisiensi kelompok tiang
Q" beban maksimum kelompok tiang yang mengakibatkan kerun-
tuhan
Q, beban maksimum tiang tunggal yang mengakibatkan keruntuhan
n jum lah tiang dalam kelompok

Kapasitas ultimit kelompok tiang dengan memperhatikan faktor efisien'­


si tiang dinyatakan oleh persamaan (untuk jarak tiang-tiang kira-kira 2,25d
atau lebih):

Qx = Ex n Q, (2.55)
Kapasitas kelompok tiang dengan jarak tiang yang sangat dekat (kondisi
keruntuhan blok) dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan (2.52).
Perubahan bentuk tanah karena proses pemancangan atau pengeboran,
hanya terjadi pada j arak yang relatif kecil di sekeli ling dan ujung tiang. Jadi,
kohesi (cu) tanah dasar sebaiknya diambil dari kuat geser tanah asli. Jika tiang
dirancang untuk mendukung beban penuh pada waktu yang pendek sesudah
pemancangan, m aka sebaiknya pengambilan kohesi untuk tahanan gesek
kel il ing kelompok tiang dihitung dengan mempertimbangkan pengaruh
waktu yang dibutuhkan untuk pembentukan kembali kuat geser tanah. Atau,

1 44 TEKNIK FONDASI 1 1
bila digunakan kuat geser asli, beban penuh struktur dapat ditunda paling
sedikit sampai 6 bulan (Toml inson, 1 963).
Penguj ian model pada kelompok tiang yang berdiri sendiri-sendiri yang
dilakukan oleh Wh itaker ( 1 95 7) menguatkan kondisi keruntuhan blok terse­
but di atas. Unruk panjang dan jum lah tiang tertentu dalam kelompoknya,
terdapat suatu jarak kritis di mana mekanisme keruntuhan berubah dari
bentuk keruntuhan blok menjadi bentuk keruntuhan tiang tunggal. Untuk
jarak tiang yang kurang dari jarak kritisnya, keruntuhan terjadi dengan
bidang runtuh (bidang gelincir) yang lewat kel iling kelompok tiang-tiang.
Untuk jarak tiang yang besar, keruntuhan terjadi dengan masing-masing tiang
menembus lapisan lempungnya. Seh ingga, terjadi gerakan relatif antara tanah
lempung dan tiang-tiang.
Telah diamati, jarak kritis bertambah jika jum lah tiang dalam kelom­
poknya bertambah.
Penelitian yang di lakukan oleh beberapa peneliti, seperti: Wh itaker
( 1 957, 1 960), Sowers ( 1 96 1 ), Saffery dan Tate ( 1 96 1 ), Bard en dan Monk ton
( 1 970), menunjukkan bahwa kapasitas kelompok tiang yang diberikan oleh
Terl!aghi dan Peck (Persamaan 2.52) menghasi lkan nilai kapasitas terlalu
besar dari kenyataan . Sebagai contoh, pada jarak tiang yang optimum, kapa­
sitas ultim it yang diperoleh dari penguj ian tiang hanya sekitar 70% dari hasil
hitungan dengan menggunakan persamaan tersebut.

Rentang data pengujian


Kecenderungan
kel o mpok ti
2 a nguntuk
"7;rz"(jt/.��;;�"!7';rv,�Kecenderungan
elompok tianguntuk
·I
25

s/d
Gambar 2.33 Efisicnsi kclompok tiang pada tanah kohcsif dari uj i model tiang pada
bcban vcrtikal . (O'Ncill, 1 98 3 )

O'Nei ll ( 1 983) mengumpulkan beberapa faktor efisiensi dari beberapa


uj i model tiang dalam tanah kohesif seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.33.

11. FONDASI TIANG 145


Terlihat bahwa faktor efisiensi selalu lebih kecil dari Sedang hasil
pengumpulan data dari uj i model skala penuh diperlihatkan dalam Gambar
1.
2.3 4. Hasil ini mempunyai kesamaan kecenderungan dengan uj i model untuk
pelat penutup tiang (pile cap) yang tidak menyentuh tanah . Tetapi untuk pelat
penutup tiang y.ang menyentuh tanah, efisiensi bertambah besar. Hal ini
disebabkan pacta kondisi penutup tiang menyentuh tanah keruntuhan tiang
menuju ke keruntuhan blok, jadi meningkatkan kapasitasnya. Namun
penurunan yang dibutuhkan untuk terj adinya keruntuhan blok lebih besar.

10 10

7
d= diMlolorliong tunggol

0 = kede'-n8n kekxnpok tieng


B = - � liang
s s • jer1lk tiang-t�ang

Eg
Eg
Kecenderu �n umum
2

uniUk Dls = 1 5 ..,


Kecenderungan umum


I.S
... 1.11

11.7 0.7

o.s o.s

o.s G..J

u G.2

0.1
I l J 45 10 20 511 1G0
Bid
"'

(a) (b)

Gambar 2.34 Efisiensi kelompok tiang pada tanah kohesif dari uj i tiang skala penuh
pada beban vertikal (a) Pelat penutup tiang tidak menyentuh tanah
(b) Pelat penutup tiang menyentuh tanah ( O 'Neill. 1 983 ).

Efisiensi kelompok tiang dalam tanah kohesif sangat dipengaruhi oleh


kelebihan tekanan air pori (excess pore pressure) yang timbul akibat peman­
cangan, walaupun kelebihan tekanan air pori yang besar hanya terjadi di
dekat tiang. Untuk tiang tunggal, kelebihan tekanan air pori hilang hanya
beberapa hari setelah selesai pemancangan, sedang untuk kelompok tiang
dapat sampai bertahun tahun (Gambar 2.35).
Deformasi aksial yang dibutuhkan untuk pengerahan tahanan gesek di
sekeliling kelompok tiang sangat kecil dibandingkan dengan deformasi yang
dibutuhkan untuk pengerahan tahanan dasar kelompok tiang (yaitu sekitar 5 -

I 0% atau lebih dari lebar kelompok tiang). Deformasi ini sangat besar dan
tak mungkin digunakan dalam perancangan kapasitas dukung tanah di bawah
kelompok tiang. Karena itu, Brom ( 1 976) menyarankan bahwa dalam
hitungan kapasitas kelompok tiang apung (jloating pile), t'fihanan dasar dari

1 46 TEKNIK FONDASI 1 1
kelompok tiang sebaiknya diabaikan dan dengan pertimbangan ini faktor
aman yang relatif rendah dapat digunakan.
tn �------��-
+X Tiang tunggal
.....
...... 8 IJ.tiang
..
., 9- tiang

.... • :ZS. Iiang

'
' " e l l�tiang
,....
e :n-liang

'
Q.6 '
e 2»- tiang

-Ill',
'
'
'

�\
. ,....
Tiang tunggal

' ..
....
Au � kelebihan tekanan air pori ',
'
u. = tekanan pori hldrostatis X --...,

Waktu setelah pemancangan (harl)

Gambar 2.35 Pengukuran tekanan kelebihan tekanan air pori di sekitar kelompok
tiang (O'Neill. 1983).

Untuk tiang gesek yang berada dalam tanah lempung, Kerisel ( 1 967)
mengusulkan faktor efisiensi kapasitas kelompok tiang, seperti yang disa­
jikan dalam Tabel 2. 1 1
Canadian National Building Code menyai'ailkan faktor efisiensi Ex =
0,7 untuk tiang yang berjarak 2,5d sarr. pai 4d.
Dalam kasus-kasus tertentu, kapasitas tiang lebih dipengaruhi oleh
pertimbangan penurunan konsolidasi (consolidation settlement) dan
penurunan segera (immediate settlement) dari kelompok tiangnya. Dalam hal
ini, pengaruh efisiensi kelompok tiang hanya sebagai petunjuk awal untuk
mengetahui jumlah tiang yang dibutuhkan pada beban penuh dari struktur.

Tabel 2" I f Faktor efisiensi untuk kelompok tiang dalam tanah lempung (d =
diameter tiang) (Kerisel, 1 9 67) "'

Jarak pusat ke pusat tiang Faktor efisiensi (£;:)


I Od I
8d 0,95
6d 0,90
5d 0,85
4d 0,75
3d 0,65
2,5d 0,55

11. FONDASI TIANG 147


2. 8. 2 Kapasitas Kelompok dan Eftsiensi Tiang dalam Tanah Granuler
Pemancangan tiang ke dalam tanah granuler (pasir, kerikil) menyebab­
kan tanah di sekitar tiang pada radius paling sedikit 3 kali diameter tiang
memadat. Jika tiang-tiang dipancang berkelompok, tanah yang berada di area
kelompok tiang, akan mempunyai kepadatan tinggi. Bila kelompok tiang ini
dibebani, tiang-tiang dan tanah yang terletak di antaranya akan bergerak
bersama-sama sebagai satu kesatuan. Jadi, dalam hal ini, kelompok tiang
berkel�kuan seperti fondasi rakit dengan luas dasar yang sama dengan luas
kelompok tiang.
Pengamatan pada tiang yang dipancang dalam tanah pasir homogen
menunjukkan bahwa kapasitas kelompok tiang lebih besar daripada jum lah
kapasitas masing-masing tiang di dalam kelompoknya (Vesic, 1 967). Jika
jarak tiang dekat, pada waktu pemancangan tiang di dekatnya. tegangan
efektif lateral akan bertambah. Akibatnya, tahanan gesek dinding tiang juga
bertambah. Kecuali itu, pemancangan tiang yang berdekatan cenderung untuk
menambah kerapatan relatif pasir yang dengan demikian akan menambah
sudut gesek dalam tanah (<p). Pengujian model telah menunjukkan bahwa
efisiensi kelompok tiang dalam tanah pasir lebih besar dari I .
Hasil penguj ian model pada kelompok tiang yang berjum lah 4 dan 9
yang dilakukan oleh Vesic ( 1 969), dengan mengukur tahanan ujung dan
tahanan gesek dinding secara terpisah menunjukkan bahwa efisien kelompok
tiang yang jaraknya berdekatan, lebih besar dari l , dan kenaikan efisiensi ini,
lebih disebabkan oleh tahanan gesek dinding daripada tahanan ujungnya.
Terungkap pula dalam pengujian model tersebut bahwa efisiensi total
kelompok tiang bertambah pada nilai maksimum bila j arak tiang 3 kali
diametemya, dan kemudian turun bila jaraknya bertambah. Dari data terseb!Jt
Vesic menyimpulkan bahwa efisiensi total (tahanan ujung dan tahanan gesek
dinding) cenderung lebih besar dari I , kecuali j ika tiang dipancang pada pasir
sangat padat atau jarak tiang relatif jauh. Efisiensi maksimum dapat
mencapai 2, bila jarak tiang 2 sampai � kali diameter tiang.
O ' Neill ( 1 983) mengumpulkan beberapa data hasil penguj ian kelompok
tiang, hasilnya ditunjukkan dalam Gambar 2.36. Dari diagram tersebut
O ' Neill menyimpu lkan :
( I ) Dalam tanah granuler longgar, efisiensi (Ex) selalu lebih besar I dan
mencapai maksimum pada sld = 2. Efisiensi bertambah hila jum lah tiang
bertambah.
(2) Dalam tanah granuler padat bila 2 < sld < 4 (interval jarak tiang normal),
Ex umumnya lebih besar I , sejauh tiang tidak dipancang dengan cara
penyemprotan air atau tanah dibor lebih dahulu (predrilling).

1 48 TEKNIK FONDASI II
Kelompok tiang dslam tanah grsnuler

R<lllaq; data 1"'11!l.llian � wtuk


(4 tiang)

posir l<qgar (D,.<50%)


2,0
untuk bebon desak

,
, , � - !(_� '
1,5

1,0
Eg
(a)
R<lllaq! data �jian
untuk bebon tarik
0,5
2 3 5 6

(9 - 16 tiang)
Kelompok tiang da/am tanah granuler

---
' do pongujian wruk
'' ' -, - - --�· / Rmang
''
2.5 bebondesat
''
'' ' ,... .. KecendenJnt,sl UJ1.uk
2,0 ' "' .:..._J*U lauar (D1<500/o)
··-·-JCec....,_, 11111l1 lt
(b) PoJir -. IBIIIpli
1,5 ...... (50%<0,<90%)
E,

------------
1.0
- - - - ---· - --- .. _
0.5
2 4 5 6
sld

Gambar 2.36 Efisicnsi kelompok tiang dari uj i model kelompok tiang (O'Neill.
1 983).
Hasil-hasil uj i beban skala penuh untuk tiang dalam tanah granuler
diperlihatkan dalam Gambar 2.37. Terlihat bahwa efisiensi lebih besar dari
I , kecuali untuk tiang bor dan tiang dipancang dengan semprotan air.
Perhatian perlu diberikan j ika tiang dipancang ke dalam tanah pasir dan
kerikil, di m ana laJ>fsan tanah ini terletak di atas tanah lempung yang mudah
mampat. Tegangan kelompok tiang yang bekerja pada tanah lempung yang
berada di bawahnya dapat menghasilkan tegangan yang tinggi, hingga
mengakibatkan penurunan konsolidasi yang berlebihan . Kapasitas kelompok
tiang pada kondisi demikian lebih dipengaruh i oleh kuat geser dan sifat
mudah mampat tanah lempung di bawahnya daripada oleh efisiensi kelom­
pok tiang dalam tanah pasir dan kerikil . Harus diperhatikan pula bahwa
kapasitas kelompok tiang yang diperoleh dari nilai efisiensi seharusnya

11. FONDASI TIAN G 1 49


digunakan hanya untuk memperoleh petunjuk awal pada hitungan kapasitas
tiang. Lagi pula, j ika tiang dipancang ke dalam tanah pasir dan kerikil,
kapasitasnya akan dipertimbangkan pula terhadap penurunan kelompok tiang.
Asalkan kapasitas tiang tunggal telah diberikan faktor aman yang cukup
memadai terhadap keruntuhan akibat beban tekan, maka diharapkan tidak
akan ada resiko akan terjadi keruntuhan blok kelompok tiang, bila tiang-tiang
terletak dalam tanah non kohesif (pasir dan kerikil) yang relatif padat.

10 ..
'

'

Eg ,
Kecenderlllt{l
011 • fO

..,
u

Nang _,.,.,
r- boruu
.,
__,
u

., u

.,
, -
1.1
I 2 u • • • •

Bid
I

(a) (b)
Bid

Gambar 2.37 Efisiensi tiang dari uji beban skala penuh untuk tiang dalam tanah
granuler (O'Neill, 1 983). (a) Pelat penutup tiang tidak menyentuh
tanah. (b) Pelat penutup tiang menyentuh tanah.

2.8.3 Petunjuk Hitungan Perancangan Kelompok Tiang


Dalam h itungan untuk perancangan kelompok tiang, Coduto ( 1 994)
memberikan petunj uk sebagai berikut:
( I ) Cobalah tentukan apakah keruntuhan blok akan lebih menentukan dalam
hitungan. Jika kel iling dari kelompok tiang-tiang I� daripada
j um lah keliling tiang tunggal, maka keruntuhan blok mungkin tidak
terjadi. Uji model menunj ukkan bahwa keruntuhan blok hanya terjadi
j ika jarak tiang sangat dekat, yaitu s/d kurang dari 2, sehingga kondisi
keruntuhan ini jarang terjadi. Akan tetapi j ika jarak tiang tersebut betul­
betul ada, maka efisiensi Ex = (keliling kelompok tiang)/Gumlah keliling
tiang tunggal) harus diperhitungkan.

ISO TEKNIK FONDASI 11


(2) Kapasitas·kelompok tiang dalam tanah kohesif akan tereduksi sementara
jika terjadi kenaikan kelebihan air pori. Efisiensi kelompok tiang (E;;),
kira-kira 0,4 - 0,8 tapi akan bertambah dengan berjalannya waktu. Jika
sld > 2 (seperti umumnya dalam praktek), Eg kadang-kadang mencapai I .
Kecepatan kenaikan Eg tersebut bergantung pada kecepatan mengham­
bumyalberkurangnya kelebihan tekanan air. Kelompok tiang yang
jum lahnya kecil mungkin Eg = I tercapai dalam I sampai 2 bulan. Waktu
ini mungkin lebih besar daripada kecepatan pembebanannya. Untuk
kelompok tiang yang lebih besar, waktu untuk mencapai Er. = I mungkin
lebih dari I tahun.
(3) Kelompok tiang dalam tanah granuler akan mencapai kapasitas maksi­
mumnya hampir segera setelah pemancangan, karena kelebihan tekanan
air pori selalu nol. Efisiensi kelompok tiang paling sedikit I (jika sld >
2), dan sering lebih besar I , terutama j ika jarak tiang kecil dan tiang
dipancang mengakibatkan perpindahan tanah yang besar (large displace­
ment pile). Untuk maksud praktis, faktor efisiensi jangan Jebih dari I ,25
(Coduto, 1 983).
(4) Jika pemancangan di lakukan dengan pengeboran tanah lebih dulu (pre­
dri//ing), yaitu jika tanah granuler sangat padat, maka tanah granuler
menjadi longgar sehingga efisiensi kelompok tiang kurang dari I .
Karena itu, hindari atau kurangi pengeboran dengan semprotan atau
pengeboran lebih dulu.

Vesic ( 1 969) menyarankan bahwa dalam perancangan tiang, ni lai efi­


siensi kelompok tiang (Ex) dalam tanah granuler sebaiknya tidak lebih dari I .

Contoh soal 2. 12:


Kelompok tiang 5 x 5 dipancang dalam tanah lempung lunak homogen
dengan c" = 23 kN/m 2 dan y = 1 9 kN/m J . Kedalaman tiang D = 1 5 m,
diameter 0,30 m dan jarak pusat ke pusat tiang 0,75 m . Ukuran panjang dan
lebar Iuasan kelompok tiang L = B = 3,3 m.
(a) Hitung kapasitas ij in kelompok tiang (F = 3).
{b) Hitung kapasitas ij in yang didasarkan pada tiang tunggal (F = 2,5).
(c) Berapa beban kerja kelompok tiang maksimum.

Penyelesaian:
Perlu dicek terhadap kemungkinan keruntuhan blok kelompok tiang:
sld = 0,75/0,3 = 2,5, jadi s = 2,5d < 3d
Jadi, terdapat kemungkinan akan terjadi keruntuhan blok.

11. FONDASI TIANG 151


(a) Kapasitas ijin kelompok tiang
QK = 2D(B + L) c, + 1 ,3 Ch N,BL
= 2 X 1 5 X (3,3 + 3,3) X 23 + 1 ,3 X 23 X 9 X 3,3 X 3,3
= 7484,5 kN
Kapasitas ijin kelompok tiang = 7484,5/3 = 2494,83 kN (I )

a.m.w ti8ng 0,30 m

0 0 0 0 ()
.J l

�1�
0 0 0 0 0

0. 0 0 0 0

0 0 0 0 0
. •

0 0 0 0 0 L

4 x 0,7S m

Gambar C2.6.

(b) Kapasitas ijin didasarkan pada tiang tunggal

c, = 23 kN/m 2, dari Gambar 2.20, a" = 0,98


Q, = a" c, A, = 0,98 x 23 x rt x 0,3 x 1 5 = 3 1 8,7 kN
Qh = Ah c, N, = \14 X 1t X 0,3 2 X 23 X 9 = 1 4,63 kN
Di sini terlihat bahwa tahanan ujung sangat kecil, karena itu sering
tahanan ujung tiang pada lempung lunak diabaikan. Dengan mengabaikan
tahanan ujungnya,
Qu = Q, = 3 1 8,7 kN
Dengan F = 2,5, kapasitas tiang tunggal:
Q" = Q,/2,5 = 3 1 8,7/2,5 = 1 27,5 kN
Efisiensi:
(n'- J)m + (m - l)n'
EK = I - e
90mn'
e = arc tg dls = arc tg (0,3 I 0,75) = 2 1 ,8°

IS2 TEKNIK FONDASI II


n ' = 5, m = 5
(5 - 1)5 + (5 - ! )5
Eg = 1 - (2 1 ' 8) = 0 '6 1 2
90 x 5 x 5
'Kapasitas kelompok tiang ijin = Eg n Qa
= 0,6 1 2 X 25
kN X 1 27,5 = 1 950,8 (2)
(c) Beban kerjal dari dan yang
nilai terkeci yaitudapat didkN.ukung kelompok tiang adalah
(working load)
(I) (2), 1 950,8

2.9 Gesek dinding negatif


Jika beban sedang
(Gambar 2.38a),
Q diterapkantanahpadareltiaating,f dimaka a m. tiangkeadaan
Pada akan bergerak in i bai kketabawah
hanan
ujung t ia ng
gaya Dalperlaamwanan Qh dan t
beban a hanan
Q
gesek
yang ti
beker a ng
j a Q.
pada , akan ti a beker
ng. j a ke ata s, yai t u sebagai
dikengbawah
tiang bergerakkondisi ketertbawah en�, sebagi
rel a ti anterhadap
f atau seltiuaruhng t(aartinahnyadi tasepanjang nah din­
bergerak,
menjadi ke sedang
bawah, tisehiangndiggaam).menjadi
Akibatgaya nya, tarah a mbahan gayayang gesekharusdindidindgukung tiang
tiolaengh tiyang
ang bekerja ke bawah ini, disebutGaya
skin friction).
(Gambar 2.38b dan 2.38c).

Gayadengan ini akanbebanmerupakan gaya gesek oleh tanah pada dinding


gesek dinding negatif(negatif
tambahan beban bagi tiang yang
harusPengamat
ditambahkan st r ukt u r.
tif akanDittienrjaujadiladengan
n-pengamat hanya ansedimenunjukkan
arpitasannahtdianahpermukaan k i t pergeseran
terkonsol(gari idasis GH)
bahwarelatgaya if ant gesek
ara t
normaldan dengan tiang yang telah a dindidanng tinega­
nah
(normally consolidated)
a ng.
dengan
tkemudi muka ai
erpasangan didildaletaakkanm tanahtanahtersebut (Gambar 2.39a). Di atastekanan
lapisanairtanah inmi,
tpemasangan
anah timbunantiang ditidleaktakkan ti m bunan (pasi r ). Di
dinyatatkananah).oleJihkagaritimbunana gram s lurusdiletakkandiadinggap
AE (
sebel u
t(dianahnyataaslkani (GH), aki b mengganggu
at berat ti m bunan, te kanan ai r pori bert a atas
mbah
oleh lengkung(di bawah gariDi sis n/J)i diberupa
dan(pasitra).nahBilapendukung ABE). anggap materi bahwaaltayang nah tilmolbunan
osanahair
berkonsol dal a m jangka wakt
idasi)yangmakaterjtadianah, menyeret u tert
ini akan tmengale nt u te kanan ai r
amibawahpenurunan. pori turun (t
Gerakan ke
bawah ta nah
tidimtabulhannyaolegaya gesekgesekdinposi dingtifnegati ia
ftpada ng kedindinberada yang
g tiang.diGaya menyebabkan
inilaharus
pendukung, h gaya
yai t u ol e h ta hanan pada
gesek ( Q. i,a
) ng
pada yang l a pi s an pasi r dal
padata m di pisan
bawah
/J
garis dan oleh tahanan ujung dasar tiang (Qh).

11. FONDASI TIANG 1 53

Anda mungkin juga menyukai