Anda di halaman 1dari 19

KAPASITAS DUKUNG

PONDASI KELOMPOK TIANG


Reki Arbianto, S.T., M.Eng
Daya Dukung Kelompok Tiang (Pile Group)

Untuk mendukung kolom dengan beban yang besar, dimana tiang tunggal tidak mencukupi, maka pondasi harus
merupakan lebih dari satu tiang (pile group). Jumlah tiang yang diperlukan tergantung dari beban kolom (Q) dan
efisiensi Pile Group (eg).
Karena efisiensi baru dapat dihitung setelah susunan tiang ditetapkan, maka perlu ada penentuan awal (preliminary)
jumlah tiang dengan pendekatan, sebagai berikut :

Q
n x1.2
Qa
Jumlah tiang n, kemudian ditetapkan susunannya sehingga efisiensi group dapat dihitung dan dapat dikontrol
kembali, apakah jumlah tiang (n) mencukupi.

Untuk jumlah tiang tertentu dalam suatu susunan kelompok tiang untuk mendukung sebuah kolom, maka
susunan tiang dapat ditetapkan terlebih dulu, sebagai berikut : (s > 2.5 d)

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Susunan Kelopok Tiang
1

3
FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Kapasitas Dukung Kelompok Tiang
Kapasitas kelompok tiang tidak selalu sama dengan jumlah kapasitas tiang tunggal yang
berada dalam kelompoknya. Hal ini dapat terjadi jika tiang dipancang dalam lapisan
pendukung yang mudah mampat atau dipancang pada lapisan tanah yang tidak mudah
mampat, namun dibawahnya terdapat lapisan tanah lunak.

Stabilitas kelompok tiang-tiang tergantung pada dua hal, yaitu :


1. Kemampuan tanah di sekitar dan di bawah kelompok tiang untuk mendukung
beban total struktur.
2. Pengaruh konsolidasi tanah yang terletak di bawah kelompok tiang.

Oleh karena itu cara pemasangan tiang tunggal, dengan dipancang, di bor atau ditekan, akan berpengaruh kecil pada
kedua hal tersebut diatas. Pada beban struktur tertentu, penurunan kelompok tiang yang sama dengan penurunan tiang
tunggal hanya terjadi jika dasar kelompok tiang terletak pada lapisan keras. Jika tiang-tiang dipancang pada lapisan yang
dapat mampat (lempung kaku), atau kondisi lain, dipancang pada lapisan yang tidak mudah mampat (pasir padat) tetapi
lapisan tersebut berada diatas lapisan tanah lunak, maka kapasitas kelompok tiang mungkin lebih rendah dari jumlah
kapasitas masing-masing tiang.
Penurunan kelompok tiang mungkin juga dapat lebih besar dari penurunan tiang tunggal, pada beban yang sama.
Pada tiang tunggal, luas zona tertekan pada bagian bawah tiang lebih kecil dibandingkan dengan luas zona tertekan
kelompok tiang. Hal ini menyebabkan penurunan kelompok tiang lebih besar daripada tiang tunggal.
Zona Tekan

Perbedaan Zona Tekan Pada Tiang Tunggal dan Tiang Kelompok

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Pengujian Beban
Gambar dibawah memperlihatkan lapisan tanah keras mampu mendukung tiang tunggal pada suatu uji
pembebanan, sedangkan pada kelompok tiang terjadi keruntuhan lapisan tanah keras, hal ini disebabkan zona
tertekan berkembang sampai tanah lunak, sehingga menyebabkan penurunan yang besar.
Kapasitas Kelompok Tiang Dan Efisiensi Tiang
Jika kelompok tiang dipancang dalam tanah lempung lunak, pasir tidak padat atau timbunan, dengan dasar tiang yang bertumpu
pada lapisan lempung kaku, maka kelompok tiang tersebut tidak mempunyai resiko akan mengalami keruntuhan geser umum
(general shear failure), asalkan diberikan faktor aman yang cukup terhadap bahaya keruntuhan tiang. Akan tetapi penurunan
kelompok tiang masih tetap diperhitungkan dalam perancangan. Sebagian besar tiang-tiang pancang dalam mendukung beban,
sebagian besarnya didukung oleh tahanan gesek dinding, kondisi ini disebut sebagai pondasi tiang apung (floating pile).

Kapasitas kelompok tiang apung dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu :
1. Jumlah kapasitas tiang tunggal dalam kelompok tiang bila jarak tiang jauh, atau
2. Tahanan gesek tiang yang dikembangkan oleh gesekan antara bagian luar kelompok tiang dengan tanah di
sekelilingnya, jika jarak tiang terlalu dekat.

Pada kelompok tiang yang dasarnya bertumpu pada lapisan lempung lunak tersebut, faktor aman terhadap
keruntuhan blok harus diperhitungkan, terutama untuk tiang yang jaraknya berdekatan, ketika tiang bergerak
kebawah oleh akibat beban yang bekerja, maka tanah disekitar tiang juga ikut turun. Pada kondisi ini,
kelompok tiang dapat dianggap sebagai satu tiang besar dengan lebar yang sama dengan lebar kelompok
tiang. Saat tanah bergerak mengalami keruntuhan, maka model keruntuhannya, disebut keruntuhan blok.
Sedangkan pada tiang yang dipasang pada jarak yang besar, tanah diantara tiang tidak bergerak sama sekali,
ketika tiang bergerak kebawah oleh akibat beban yang bekerja.
Zona Keruntuhan

Tiang Tunggal Tiang Kelompok


Perhitungan
Untuk menghitung kapasitas tiang yang
berkaitan dengan keruntuhan blok,
Terzaghi dan Peck (1948) mengambil
asumsi-asumsi sebagai berikut :
Dengan asumsi-asumsi tersebut, keseluruhan blok dapat
1. Pelat penutup tiang (Pile cap) sangat dianggap sebagai pondasi dalam dengan kapasitas
kaku. ultimate kelompok tiang sebagai :
2. Tanah yang berada di dalam kelompok
tiang-tiang berkelakuan seperti blok
padat.

Qg  2DB  Lc  1.3cb Nc BL  n.Qu


c = kohesi tanah disekitar tiang
cb= kohesi tanah di dasar
kelompok tiang
Qg= Kapasitas Ultimate kelompok Tiang
B = lebar kelompok tiang (m)
L = Panjang Kelompok Tiang (m)
D = Kedalaman tiang
Nc = Faktor Kapasitas Dukung= 9
Dalam hitungan kapasitas kelompok tiang, perlu dipertimbangkan hal berikut :

1. Jika kapasitas kelompok tiang (Qg) lebih kecil dari kapasitas tiang tunggal kali jumlah tiang, maka
kapasitas dukung pondasi tiang yang dipakai adalah kapasitas dukung kelompok tiang.
2. Bila hitungan kapasitas dukung kelompok tiang lebih besar, maka dipakai kapasitas tiang tunggal kali
.jumlahnya (n.Qu).

Umumnya model keruntuhan blok terjadi, bila rasio jarak tiang dibagi diameter kurang dari 2. Whitaker
(1957) memperlihatkan bahwa keruntuhan blok terjadi pada jarak 1.5 d untuk kelompok tiang yang
berjumlah 3 x 3, dan lebih kecil dari 2.25 d untuk tiang yang berjumlah 9 x 9.
Untuk jarak tiang yang lebih besar, keruntuhan yang terjadi oleh akibat runtuhnya tiang tunggal.
Kapasitas total dari kelompok tiang gesek (friction pile), khususnya tiang dalam tanah lempung, sering lebih
kecil dari hasil kali gesekan tiang tunggal dikalikan jumlah tiang dalam kelompoknya. Nilai reduksi ini sangat
tergantung pada :
1. Ukuran tiang
2. Bentuk kelompok tiang
3. Jarak tiang
4. Panjang tiang
Efisiensi Tiang Pancang
Menurut Coduto (1983), efisiensi tiang tergantung pada beberapa faktor antara lain :

1. Jumlah, panjang, diameter, susunan dan jarak tiang,


2. Model transfer beban (tahanan gesek terhadap tahanan dukung ujung),
3. Prosedur pelaksanaan pemasangan tiang,
4. Urutan pemasangan tiang,
5. Macam tanah,
6. Waktu setelah pemasangan tiang,
7. Interaksi antara pelat penutup tiang (pile cap) dengan tanah,
8. Arah dari beban yang bekerja.
Converse-Labarre Formula, menyarankan
formula efisiensi kelompok tiang, sbb. :

Eg  1
n'1m  m  1n'
90mn'

m = jumlah baris
n’ = jumlah tiang dalam satu baris
 = ars tg (d/s), dalam derajad

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai :
Efisiensi kelompok tiang didefinisikan sebagai :
Qg
Eg 
n.Qu
Kapasitas Ultimate kelompok tiang dengan memperhatikan faktor efisiensi tiang
dinyatakan oleh persamaan (untuk jarak tiang > 2.25 d) :

Qg  Eg .n.Qu

Faktor Efisiensi untuk kelompok tiang dalam tanah lempung (Kerisel, 1967)

Jarak pusat ke pusat tiang Faktor Efisiensi (Eg)

10 d 1.00
8d 0.95
6d 0.90
5d 0.85
4d 0.75
3d 0.65
FLOW
2.5 d 0.55
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Faktor Adhesi (α) Pada Tanah lempung
Kapasitas Kelompok Tiang dan Efisiensi Tiang dalam Tanah Granular

Pemancangan tiang ke dalam tanah granular (pasir, kerikil) menyebabkan tanah di sekitar tiang pada, pada radius
sekitar 3d memadat. Jika kelompok tiang dipancang, maka tanah yang berada diarea kelompok tiang akan
mempunyai kepadatan yang tinggi. Jika kelompok tiang ini dibebani, tiang-tiang dan tanah yang terletak
diantaranya akan bergerak bersama-sama sebagai satu kesatuan. Kelompok tiang akan berperilaku sebagai
pondasi rakit, dengan luas alas yang sama dengan luas dasar kelompok tiang.

Pemancangan tiang ke dalam tanah granular (pasir, kerikil) menyebabkan tanah di sekitar tiang pada, pada radius
sekitar 3d memadat. Jika kelompok tiang dipancang, maka tanah yang berada diarea kelompok tiang akan
mempunyai kepadatan yang tinggi. Jika kelompok tiang ini dibebani, tiang-tiang dan tanah yang terletak
diantaranya akan bergerak bersama-sama sebagai satu kesatuan. Kelompok tiang akan berperilaku sebagai
pondasi rakit, dengan luas alas yang sama dengan luas dasar kelompok tiang.

O Neill (1983) menyimpulkan :


1. Dalam tanah granular longgar, efisiensi (Eg) selalu > 1 dan mencapai maksimum pada s/d = 2. Efisiensi
bertambah jika jumlah tiang bertambah.
2. Dalam tanah granular padat, bila 2 < s/d < 4 (interval jarak tiang normal), Eg umumnya > 1, sejauh tiang
tidak dipancang dengan cara penyemprotan air atau tanah dibor lebih dulu (predrilling).

INFOGRAPHICS
Petunjuk Perancangan Kelompok Tiang
Tentukan apakah keruntuhan blok akan lebih menentukan dalam hitungan. Jika keliling dari kelompoktiang-tiang
a lebih besar dari jumlah keliling tiang tunggal, maka keruntuhan blok kemungkinan tidak akan terjadi. Keruntuhan blok
hanya akan terjadi jika jarak tiang sangat dekat, yaitu s/d kurang dari 2.

Kapasitas kelompok tiang dalam tanah kohesif akan tereduksi sementara jika terjadi kenaikan air pori. Efisiensi (Eg) kira-
b kira 0.4 – 0.8 dan akan bertambah dengan berjalannya waktu. Jika s/d > 2, Eg kadang-kadang mencapai 1.

Kelompok tiang dalam tanah granuler akan mencapai nilai maksimum, segera setelah pemancangan, karena

c kelebihan tekanan air pori selalu nol. Efisiensi kelompok tiang paling sedikit 1 (jika s/d > 2), dan sering lebih besar dari
1, terutama jika jarak tiang kecil dan pada saat pemancangan mengakibatkan perpindahan tanah yang besar (large
displacement pile). Untuk maksud praktis Coduto (1983) menyarankan faktor Efisiensi jangan lebih dari 1.25.

Jika pemancangan dilakukan dengan pengeboran tanah lebih dulu (predrilling), yaitu jika tanah granular sangat padat,

d maka tanah granular menjadi longgar sehingga efisiensi kelompok tiang kurang dari 1. Karena itu, hindari atau kurangi
pengeboran dengan semprotan atau pengeboran terlebih dulu.

Vesic (1969) menyarankan penggunaan efisiensi > 1 dalam perancangan kelompok tiang
f
FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Contoh Soal
Kelompok tiang 5 x 5 dipancang dalam tanah lempung lunak homogen dengan cu = 23 kN/m2 dan g = 19 kN/m3. Kedalaman
tiang D = 15 m, diameter 0.30 m, dan jarak pusat ke pusat tiang 0.75 m. Ukuran panjang dan lebar luasan kelompok tiang L =
B = 3.3 m.

a. Hitung kapasitas ijin kelompok tiang (F=3).


b. Hitung kapasitas ijin yang didasarkan pada tiang tunggal (F=2.5)
c. Berapa beban kerja kelompok tiang maksimum.

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Penyelesaian Soal

1 2 3 4 5

1
2
3
4
5

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
Penyelesaian Soal

Slide
No.13

2494,83 kN > 1950,8 kN

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template
SEKIAN TERIMA KASIH

FLOW
Flow Multiporpose Powerpoint Template

Anda mungkin juga menyukai