Anda di halaman 1dari 56

Metode evaluasi kapasitas beban aksial

Metode-1: Analisa Metode-2: Uji beban


bedasarkan hasil uji tanah skala-penuh

Analisa berdasarkan Uji kontrol:


pada sifat2 fisik  Tegangan
 Regangan
tanah
Analisa berdasarkan pada uji
 Tanah kohesif langsung di lapangan
 Tanah tdk kohesif
 Batuan  Uji CPT
 Uji SPT
Tahapan pengujian sifat-sifat fisik tanah
Gambar kerja konstruksi

Perhitungan beban superstruktur

Lay out penempatan pondasi

Penentuan alat yang digunakan

Pengujian/ sampling tanah lapangan

Pengujian laboratorium

Perhitungan data tanah


Lay out titik penyelidikan Tanah

Lay out Tipe uji -1

Tipe uji -2

Chapter-1: Teknik Penyelidikan Tanah


Alat yang biasa digunakan pada penyelidikan Tanah

a. Test Pit (Sumur uji)

Keperluan Pondasi:
 Analisa saringan,
 Uji berat volume
 Uji berat jenis
 Uji konsistensi, etc.
Contoh aplikasi sumur uji
b. Hand boring (Bor tangan)
Tabung
sampel
c. Bor dalam
Metode penanganan
sampel
Alat extruder
A. Perhitungan kapasitas dukung tiang tunggal

Metode perhitungan kapasitas dukung tiang :


1. Metode statis berdasarkan data uji properties tanah.
2. Metode statis berdasarkan data hasil uji beban di
lapangan.
1. Metode statis berdasarkan data uji sifat-sifat
fisik (properties) tanah.

Kapasitas dukung tiang pada lapisan tanah


 Lapisan tanah lempung (kondisi c, ϕs ≈ 0o)
Qu

c1, ϕs1

Qs L
c2, ϕs2

d c3, ϕs3

cn, ϕsn
Kapasitas ultimate dukung tiang Q (Tomlinson 1957)
n
Qu  Qs  CL  f si ci
i 1

Dimana: fsi = koefisien empiris kohesi antara tiang dan tanah


Qu

Tiang
c1 , γ1

Qs L
c2 , γ2

d Tanah keras
Qb
dimana,
Qu = kapasitas ultimate dukung tiang (kN), Qs = kapasitas dukung
selimut tiang (kN), L = panjang tiang (m), d = diameter tiang, c =
kohesi tanah (kN/m2), γ = berat volume tanah (kN/m3).
Kapasitas ultimate dukung tiang Qu
n
Qs  CL  f si ci ---Dimana C = πd (lingkaran), C = 4b
i 1
(untuk bujur sangkar)

Qb  N c Ab c ---Dimana Ab = 0.25πd2 (lingkaran), Ab =


b2 (untuk bujur sangkar)

Sehingga Qu adalah dapat ditentukan:


Qu  Qs  Qb  W p
n
 CL  f si ci  N c Ab c  W p
i 1

Dimana: Nc = faktor kapasitas dukung tanah, Ab = luas penampang ujung


tiang, ϕs = sudut gesek dalam tanah ( o)
Faktor kapasitas dukung tanah Nc dapat ditentukan dengan
persamaan: (Terzaghi dalam Das, 1999)

 
 2(3 / 4s / 2) tan s 
 e
N c  cots  1
 2 s  
 2 cos  2  2  
   

Untuk tanah dengan ϕs <<< (ϕs = 0o),


Diperoleh Nc = 5,14.
Tabel penentuan koefisien empiris fsi (Hardiyatmo, 2001)
Bahan kohesi tanah koef. Kohesi tiang-
tiang c (kN/m2) tanah fsi (kN/m2)
Beton dan kayu 0,00 36,60 0,00 1,00
36,60 73,20 1,00 0,67
73,20 146,40 0,67 0,43
Baja 0,00 36,60 0,00 1,00
36,60 73,20 1,00 0,67
73,20 146,40 0,67 0,40
2. Metode statis qu berdasarkan data uji CPP
qu = q s + q b

Penentuan kapasitas qs sesuai data cu


cu = (qc – σ'v)/ Nk
qs = fs. cu

Dimana:
qc = tahanan ujung konus (kg/cm2)
σ'v = tekanan overburden tanah (kg/cm2)
Nk = konstanta, untuk antisipasi kondisi tanah di
lapangan (Nk = 22).
fs = koefisien friksi
Penentuan kapasitas qb sesuai data qc

qb = ω (qc1+qc2)/2

qc2

qc1

After Coduto, 1994


Desain kapasitas beban tiang pancang Q
A. Didesain sbg tiang tunggal

  N p Qs  Qb 
Qa 
Fs

Qa
Efisiensi penempatan tiang, η

 1
 n  1m  m  1n
90 mn

dimana
m = jumlah baris tiang
n = jumlah tiang per baris
θ = tan-1 (d/s)
d = diameter tiang
s = jarak tiang dari pusat ke pusat tiang
B. Perhitungan kapasitas dukung kelompok tiang

Pile cap

Bila memenuhi syarat:

Jarak antara tiang, S


S ≤ 3d
B. Didesain sbg kelompok tiang

Qa
Kapasitas dukung ultimate pondasi kelompok tiang

Qug = 2D(B+L)c + 1,3 cb × Nc ×BL

Dimana:
c = kohesi sekeliling kelompok tiang,
D = kedalaman kelompok pondasi,
B = lebar kelompok tiang (diukur dari tepi tiang),
L = lpanjang kelompok tiang (diukur dari tepi tiang),
Cb = kohesi tanah di bawah kelompok tiang, dan
Nc = faktor capasitas dukung.
Pekerjaan Tugas Mandiri?
A. Direncanakan desain pondasi dengan tiang tunggal
dalam memikul beban aksial

1. Berapa kapasitas dukung ijin netto tiang?


(gunakan γc = 24 kN/m3)

2. Bila tiang dirancang sebanyak 5 buah, berapa


kapasitas dukung ijin nettonya?
B. Direncanakan desain pondasi dengan kelompok
tiang dalam memikul beban aksial.

Berapa kapasitas dukung ijin nettonya?


2. Metode statis berdasarkan data hasil uji beban di
lapangan.

Ket: 1. Pembebanan, 2. balok-balok baja, 3. balok penyebar, 4. gauge


penekan, 5. gauge penopang, 6. dial gauge, 7. hydraulic jack, 8. load
cell, 9. uji plat (besi)
Full scale test on the pile groups with Cerucuk – bamboo/timber
piles at west Java (Ministry of public works, 1989)

a) Site; Karawang b) Site; Cirebon c) Site; Paniisan


0 .2  0 .6 m
G.L
G.W.T

Soft ground found CPT test graphs for 3-sites


Plate load test
Qu Concrete, f'c=17.5MPa
sand
G.W.T G.L
10cm D0
15cm

Soft clay, su

L p  3 .5 m
Bamboo dp 6-8cm
Bamboo
piles,
s/dp ≈ 3.0
Plate test,
dia. 76.2cm
Piles

20cm

Full scale test using bamboo pile (WPW, 1989)


• Full scale observation
(a) photo; Top view installed (b) Photo; Setting up static load test
bamboo piles

7 8 9

4 5 6

(c) Photo; Observation load intensity vs deformation


Pile-1 2 3

Observation load capacities of bamboo piles on soft soils (MPW, 1989) 37


0 Intensitas load, Q
Qu ( p )
A
U Kapasitas friksi tiang Qs
Hasil uji
Qs  Qu  Qb

Kapasitas friksi tiang Qs dari hasil


B kelompok tiang
deformasi, δ
n p Qs  Qu ( p ) / n p  n p Qb

Dimana: np = jumlah tiang dalam pengujian tiang


Plate test,
dia. 76.2cm

Piles

s  20cm
np = 9

Dimana:
Bila spasi tiang-tiang s > 2.5d; kapasitas dukung ultimate tiang
ditentukan dalam metode tiang tunggal.
Bila spasi tiang-tiang s ≤ 2.5d; kapasitas dukung ultimate tiang
ditentukan dalam kelompok tiang.
B. Perhitungan kapasitas dukung kelompok tiang

Bangunan Cap
G.S

subsoil Df

Piles
Cross section view

L Lay out view of


foundation
B
Reproduced from Terzaghi and
Peck, 1967.
Kapasitas dukung ultimate kelompok tiang Qu(g)

Qu(g) = qbBL + Df (2B+2L)c

qb = 9c

Dimana: qb = kapasitas dukung ultimate (kPa),


Df = kedalaman pemancangan tiang (m),
B = lebar kelompok tiang (m),
L = panjang kelompok tiang (m),
c = kohesi tanah (kPa).
3. Studi kasus (tiang tunggal)
Kapasitas dukung tiang kayu (diameter tdk seragam)
Kapasitas dukung tiang kayu Qu (Nordlund’s equation,
Bowles 1968)
yD
sin    
Q u  Ab Pp  N ' q   C d K  Pd y
y 0 cos 

Dimana:
Ab = luas tiang di ujung
Pp = tekanan overburder di ujung tiang
αN’q = factor kapasitas dukung dikoreksi thd kedalaman (garfik)
Cd = keliling tiang di kedalaman y (πb)
Pd = tekanan vertikal tanah di kedalaman y
Kδ = koef. tekanan tanah lateral (grafik)
Factor kapasitas dukung , αN’q
Koef. tekanan tanah lateral, Kδ
Studi kasus (kelompok tiang)

Rekaman borehole di pelabuhan Swettenham dan tipical nilai sondir CPT


4. Cara mengevaluasi capasitas beban aksial tiang

Diagram alur kapasitas beban aksial pondasi (Coduto, 1994)


Sumber: http://teknikkonstruksiku.blogspot.co.id
Referensi:
1. Tomlinson, 1957, The adhesion of piles driven in clay soils, 4th
proc. Int. Conf on soil mechanics, London, pp. 66- 71
2. Terzaghi & Peck, 1967, Soil mechanics in engineering practice,
2nd edition, John Wilay, pp. 537 – 539.
3. Coduto, DP, Foundation design principles and practices,
Prentice hall international, USA.
4. Das BM, 1999, Principles of foundation engineering, 4th
edition, USA, pp.
5. PU, 1999, Cerucuk sebagai perkuatan tanah, laporan akhir.

Anda mungkin juga menyukai