Anda di halaman 1dari 9

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2023 ISSN: 2459-9727

Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

ANALISA KUAT DUKUNG PONDASI BORED PILE PADA PEMBANGUNAN APARTEMEN


PAKUWON BEKASI MIXED USE DEVELOPMENT BERDASARKAN DATA PENGUJIAN
LAPANGAN SONDIR DAN N-SPT

Nyai Isminurcayi1*, Renaningsih2


1
Department of Civil Engineering, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A. Yani Pabelan Kartasura
Tromol Pos I Surakarta Post Code 57102
*
E-mail: d100190286@student.ums.ac.id

Abstrak
Pondasi adalah pekerjaan yang sangat penting dalam teknik sipil, karena pondasilah yang memikul
serta menopang beban kerja di atasnya. Tujuan penelitian ini ialah untuk menghitung dan
membandingkan nilai daya dukung tiang bored pile dari hasil sondir dan SPT (standar penetrasi test).
Metode Schmertmann dan Nottingham serta metode Meyerhof untuk data sondir serta menggunakan
metode Reese and Wright serta metode Meyerhof untuk data SPT. Berdasarkan data sondir dihasilkan
perhitungan dengan metode Schmertmann dan Nottingham, titik sondir SS.05 dengan diameter 0,8 m
nilai Qu = 2363,37 kN, dengan menggunakan metode Meyerhof diperoleh Qu = 2138,74 kN. Sedangkan
untuk data SPT diperoleh hasil perhitungan dengan metode Reese and Wright Qu = 2411, 74 kN, metode
Meyerhof Qu = 2890,33 kN. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung bored pile, menggunakan
metode Meyerhof dengan data sondir memberikan hasil yang paling ekonomis dibandingkan dengan
metode lain.

Kata kunci: Bored pile, sondir, N-SPT

Foundation is a very important job in civil engineering, because it is the foundation that shoulders and
supports the workload on it. The purpose of this study was to calculate and compare the carrying
capacity value of the bored pile pole from the sondir and SPT (standard penetration test) results. The
Schmertmann and Nottingham methods and the Meyerhof method for sondir data and using the Reese
and Wright method and the Meyerhof method for tax return data. Based on sondir data, calculations
were made using the Schmertmann and Nottingham methods, the sondir point SS.05 with a diameter of
0.8 m qu value = 2363.37 kN, using the Meyerhof method obtained Qu = 2138.74 kN. As for the SPT
data, the calculation results were obtained by the Reese and Wright Qu method = 2411.74 kN, the
Meyerhof Qu method = 2890.33 kN. Based on the results of the calculation of the carrying capacity of
the bored pile, using the Meyerhof method with sondir data gives the most economical results compared
to other methods.

Keywords: Bored pile, sondir, N-SPT

1. PENDAHULUAN Pembangunan di lokasi proyek Pakuwon


Sebelum memulai pekerjaan konstruksi, Bekasi Mixed Use Development ini dilakukan
pekerjaan pertama yang harus dilakukan adalah pengujian Standart Penetration Test (SPT) dan
pekerjaan pondasi (struktur bawah) (Ully Nurul Cone Penetration Test (Sondir), dari hasil
Fadilah, 2018). Pondasi adalah salah satu elemen pengujian ini didapatkan data kapasitas daya
konstruksi terpenting pada bagian dasar dukung tiang sehingga diperlukan analisis
bangunan (Tanjung dkk, 2019). Pemilihan dan menggunakan metode Schmertmann dan
penggunaan pondasi dalam proyek harus Nottingham, Meyerhoff, dan Reese and Wright
mempertimbangkan beberapa hal, antara lain untuk mengetahui nilai daya dukung tiang dan
jenis bangunan, lokasi, kondisi tanah, dana yang perbandingan nilai daya dukung dari beberapa
tersedia, dan alat bantu yang tersedia (Pratama metode untuk mendapatkan hasil yang lebih
dkk, 2022). akurat (Rahman et al., 2022).
Pondasi tiang bor adalah jenis pondasi tiang Analisis kuat kuat dukung tiang bored pile
yang paling umum digunakan dalam proyek dihitung berdasarkan parameter tanah yang
konstruksi. (Kusharta and Salimah, 2022). diperoleh dari analisis tanah (soil investigation).
Fungsi pondasi adalah menyalurkan beban dari Analisis dapat dilakukan dengan menggunnakan
atas ke tanah. Bentuk distribusi beban dapat metode sondir dan SPT. Kedua metode ini dapat
berupa beban vertikal yang melintasi dinding memberikan nilai kuat dukung yang berbeda.
tiang. (Harsanto dkk, 2015). Tujuan dari penelitian ini adalah :

329
ISSN: 2459-9727 Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil
2023 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

1. Menggunakan data hasil tes sondir dan SPT atas dasar tiang-(kg/cm2)
untuk menghitung daya dukung pondasi
bored pile. 2). Tahanan gesek satuan
2. Perbandingan nilai daya dukung bored pile fs = Kf qf (kg/cm) (4)
menggunakan data hasil tes sondir dan SPT.
Metode lain, untuk tiang pancang di
1.1 Daya Dukung Bored pile dari Hasil Sondir tanah berpasir (bukan untuk lempung),
Sondir adalah bagian dari tes teknik sipil
yang digunakan untuk menentukan kedalaman gesek satuan dapat ditentukan dari
tanah keras, yang dapat digunakan untuk tahanan konus :
mengevaluasi seberapa kuat tanah dalam fs = Kc qc (kg/cm) (5)
menahan beban yang ditempatkan di atasnya Dengan :
(Hakim, 2021). Untuk menghitung kuat dukung qc = Tahanan-konus-(kg/cm2)
bored pile berdasarkan hasil analisis sondir dapat Kc = Koefisien-tak-berdimensi
diolah dengan menggunakan :
yang
A. Metode Schmertmann dan Nottingham nilainya-bergantung pada tipe
Kuat dukung ultimit neto (Qu), dihitung tiang
dengan persamaan (Setiyo dkk, 2019) :
Qu = Ab fb+ As fs (1) B. Metode Meyerhof
atau 1). Tahanan ujung :
Qu = Ab..qca + As.Kf.qf (2) fb = 1.2.qca (6)
Dengan : Dengan :
Ab = Luas.penampang.tiang.(cm2) fb = Tahanan.ujung.satuan, untuk
As = Luas.selimut.tiang.(cm2) tiang.bor diambil 70% atau 50%-
fb nya
d+0,5
=.Tahanan.ujung.satuan(kg/cm2) 1 =[ 2d
]n ;
fs = koefisien modifikasi pengaruh
Tahanan.gesek.satuan(kg/cm2) skala, jika d > 0,5 m, ω1= 1
qca = Tahanan.konus.rata-rata L
1 = ;
(kg/cm2) 10d
qf = Tahanan gesek sisi. koefisien modifikasi untuk
konus(kg/cm2) penetrasi tiang dalam lapisan
Kf = Koefisien tak berdimensi pasir.padat.saat L < 10d,
 = Koefisien.korelasi Jika.L > 10d, ω2 =.1

1). Tahanan ujung 2). Tahanan.gesek


Menurut Schmeratmann dan Nottiingham Untuk tiang pancang, tahanan gesek
(1975).tahanan.ujung.tiang.per.satuan.luas, satuan.diambil.salah.satu.dari :
diukur dengan membagi nilai.rata- fs = Kf.qf (7)
rata.qc.8d di atas dasar-tiang-sampai-0,7d- Dengan, K f = 1 atau, bila.tidak
atau-4d-di bawah-tiang. Hitung tahanan- dilakukan
ujung satuan dengan-persamaan (Setiyo pengukuran.tahanan.gesek.sisi.konus :
dkk, 2019) : fs = Kc.qc (8)
fb = ω.q.ca ≤ 150 kg/cm² dengan.Kc = 0,005
(15.000 kN/m² )(3)
Dengan : Dengan :
qc1+qc2 Kf = Koefisien tahanan.konus
qca = ( 2 ) (kg/cm2)
qc1 = qc-rata-rata-pada-zona 0,7d Untuk tiang bor, Meyerhoff
atau-4d-di-bawah-dasar-tiang-(kg/cm2) menyarankan menggunakan
qc2 = qc-rata-rata-pada-zona-8d-di faktor reduksi 70% dan 50%

330
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2023 ISSN: 2459-9727
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

dalam perhitungan tahanan Nilai tahanan ujung satuan (Fb) perlu dicek
gesek tiang dengan terhadap batasan tahanan ujung satuan
menggunakan persamaan (7) maksimum (Fb ≤ 10700 KN/m2)
Qb = Ab. Fb (11)
dan (8)
b. Tahanan gesek dinding tiang (Qs) dihitung
dengan persamaan (Sipil et al., 2021) :
N
Fs = 34 (tsf) untuk N ≤ 53 (12)
Atau
(N-53)
Fs = 1,6 (tsf) untuk 53<N≤100 (13)
Dimana 1 tsf = 105,6 kPa dan 1 kPa = 1KN/m2
N disini adalah nilai N-SPT rata-rata terkoreksi
di sepanjang tiang. Nilai tahanan gesek satuan
(fs) perlu dicek terhadap batasan tahanan gesek
satuan maksimum (Fs≤107KN/m2)
Qs = As . Fs (14)
c. Kapasitas daya dukung ultimit tiang (Qu)
Merupakan jumlah dari tahanan ujung
ultimit-tiang-(Qb) dan tahanan gesek
dinding-tiang (Qs) antara sisi tiang dan
Gambar 1. Kesimpulan hasil CPT
(sondir) di proyek Apartemen tanah di sekitarnya dinyatakan dalam
Pakuwon Bekasi Mixed Use persamaan berikut ini (Hardiyatmo, 2010):
Development Qu = Qb + Qs = Ab . fb + As . fs (15)

1.2 Daya Dukung Bored pile dari Hasil b). Metode Meyerhof (1976)
Standard-Penetration-Test-(N-SPT) Daya dukung ujung bored pile (Junaid,
Karena kesulitan mengumpulkan tanah 2021)
utuh di tanah granular, tes penetrasi standar Qp = 40 Nb Ap (16)
dilakukan. Parameter tanah berpasir diselidiki
dalam pengujian ini dengan mengukur Daya tahanan gesek bored pile
kepadatan relatif langsung di lapangan. SPT Qs = 0,1 (Nspt rata-rata x As) (17)
(Standard Penetration Test) adalah teknik yang Daya dukung ultimate bored pile
paling sering digunakan untuk menilai nilai (Ramadhan dkk, 2020)
kerapatan relatif. ASTM D 1586 yang digunakan Qult = (40 Nb Ap ) + 0,1 (NSPT
untuk prosedur uji SPT. SPT memiliki data yang rata-rata As) (18)
solid karena dilakukan di lapangan untuk
mendapatkan data asli (Basoka, 2020). 2. METODOLOGI
Data-yang-digunakan-dalam-analisa-
a). Metode Reese and Wright (1977) daya dukung pondasi adalah sebagai berikut :
Untuk mencari daya dukung pondasi Bored data tanah merupakan data sondir manual pada
Pile Tunggal berdasarkan hasil SPT proyek Apartemen Pakuwon Bekasi Mixed Use
(Standart Penetration Test) dapat dihitung Development, data teknis bored pile yang akan
diuji didalam perhitungan :
menggunakan (Zain dkk, 2021):
a. Diameter Bored-pile : Ø (80) cm
a. Daya-Dukung-Ujung-Pondasi-Bored pile b. Panjang Bored-pile : 21 m
Tahanan ujung ultimit tiang (Qb) dihitung c. Mutu-Beton : K-350
dengan persamaan (Lhokseumawe et al., 2020) : d. Letak titik : Titik Sondir SS.05
Fb = 2/3 N (tsf) umtuk N ≤ 60 (9)
Atau Metode Pengumpulan data perhitungan
Fb = 40 (tsf) untuk N > 60 (10) rencana pondasi bored pile pada proyek
N disini adalah N-SPT rata-rata terkoreksi dari pembangunan Apartemen Pakuwon Bekasi
ujung bawah tiang bor sampai 2d dibawahnya Mixed Use Development diperoleh dari
(Afifa, 2021). surveyor tanah (sondir dan SPT).

331
ISSN: 2459-9727 Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil
2023 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

a. Proses analisis-dalam-perencanaan- Qs = As.fs.As


pondasi bored pile berikut langkahnya = π . d. L (dimana L = 17,40 m)
antara lain: = π . (0,8). 17,40
1). Perhitungan-kapasitas-kuat dukung-
= 43,73 m2
bored pile.
2). Perbandingan metode yang berbeda- fs = kf.qf
untuk menghitung kuat dukung- nilai kf = 0,9
pondasi-bored pile, meliputi : dan qf = diambil-rata-rata-tabel-sondir =
a). Metode Meyerhof dan metode 0,026
Schmertmann dan Nottingham fs =-0,9 x 0,026-kg/cm2
digunakan untuk menganalisis data = 0,023-kg/cm2
sondir.
= 2,32 kN/m2
b). Metode Reese and Wright dan metode
Mayerhof digunakan untuk Qs = As.fs
menganalisis data uji standard = 43,73 m2 x 2,32 kN/m2
penetration test. = 101,42 kN
d). Kuat dukung ultimit
b. Lokasi titik sondir Qu = Qb + Qs
Titik Sondir pada proyek Apartemen = (2261,95 + 101,42) kN
Pakuwon Bekasi Mixed Use Development = 2363,37 kN
terdiri dari 8 (delapan) titik.
b. Metode Meyerhoff
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
1). Untuk-tiang-bor-berdiameter-80 cm
Berdasarkan-penelitian yang dilakukan
a). Tahanan-ujung-persatuan-luas (fb)
didapatkan hasil perhitungan kapasitas kuat
fb = ω1. ω2.qca
dukung boredpile dari data sondir dan penetrasi
(18+20+24+21+25+56+68+77+91+109+118)
test. qca=
10
qca = 62,70 kg/cm2
3.1 Menghitung Kapasitas Kuat Dukung
= 6270 kN/m2
Bored pile dari Data Sondir
Karena d = 0,8 m > 0,5 m, maka-nilai ω1
a. Metode Scertman dan Nottingham dapat dihitung:
1). Diameter tiang bored pile 80 cm ω1 = [(d + 0,5) /2d]n
a). Tahanan ujung persatuan luas (fb) ω1 = [(0,8+ 0,5) /2(0,6)]1
(32+18+20+24+21+25+56+68)
qc1 = ω1 = 0,81
8
qc1 = 33,00 kg/cm2 dan L > 10 d, nilai ω2
(77+91+109) fb = ω1. ω2.qca
qc2 = 3
qc2 = 92,33 kg/cm2 = 0,81 x 1 x 6270 kN/m2
qca = ½ (qc1 + qc2) = 5094,375 kN/m2 (kPa)
= ½ (33,00+92,33)-kg/cm2 Untuk tiang bor diambil, nilai fb sebesar 70%
=-62,66 kg/cm2 Fb = 70 % x 5094,375 kN/m2
= 6266 kN/m2 = 3566,06 kN/m2
fb = ω.qca ≤-150-kg/cm2-(15000 kN/m2) b). Tahanan ujung
OCR =-1, nilai-faktor-ω = 1 Qb = Ab.fb
fb =-1 x-62,66-kg/cm2
=-62,66-kg/cm = ¼ π (0,8)2 x 3566,06 kN/m2
= 6266 kN/m2 ≤ 15000 kN/m2 = 0,1256 m2 x 3566,06 kN/m2
b). Tahanan ujung = 1792,50 kN
Qb = Ab.fb c). Tahanan gesek
= ¼ π (80)2 x 62,66 kg/cm2 fs = kc.qc, nilai kc = 0,005
= 1256 cm2 x 62,66 kg/cm2 fs1 = 0,005 x 9
= 226194,67 kg = 0,05 kg/cm2
= 2261,95 kN = 4,5 kPa
c). Tahanan gesek fs2 = 0,005 x 13,8
332
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2023 ISSN: 2459-9727
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

= 0,07 kg/cm2 Lanau


5 5 Sedang
= 6,9 kPa Lempung
fs3 = 0,005 x 18,26 Lanau Sangat
7 2
= 0,09 kg/cm2 Lempung Lunak
= 9,13 kPa Pasir Sangat
9 2
Qs = ΣAs.fs Berlumpur Lunak
= { π x 0,8 x (5-0) x 4,5}+{ π x 0,8 x Pasir
11 3 Lunak
(9-5) x 13,8}+{ π x 0,8 x (18,60-9) x Berlumpur
9,13} Lanau
13 5 Sedang
= 346,24 kN Lempung
d). Kuat dukung ultimit Lanau Sangat
Qu = Qb + Qs 15 16
Lempung Kaku
= (1792,50 + 346,24) kN Lanau Sangat
= 2138,74 kN 17 27
Lempung Kaku
Tabel 1 Lanau
Perbandingan hasil perhitungan dengan 19 43 Keras
Lempung
metode Schemertman & Nottingham dan Pasir
Meyerhof 21 50 Keras
Hasil Schemertmaan Meyerhof Berlumpur
& Nottingham Pasir
23 50 Keras
Tahanan Ujung 2261,95 1792,50 Berlumpur
(Qb) Pasir
25 50 Keras
Tahanan Gesek 101,42 346,24 Berlumpur
(Qs) Pasir
Kuat Dukung 2363,37 2138,74 27 50 Keras
Berlumpur
Ultimit (Qu) Pasir
29 50 Keras
Berlumpur
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa, nilai
Lanau
kuat dukung ultimit dari metode Schemertmaan 31 43 Keras
& Nottingham lebih besar dibandingkan dengan Lempung
metode Meyerhoff, hal ini dapat terjadi karena Lanau
33 50 Keras
ada beberapa faktor pada perhitungan yang Lempung
berbeda, seperti pada metode Schemertmaan & Lanau
Nottingham menggunakan nilai faktor ω = 1 35 36 Keras
Lempung
karena jenis tanah berpasir, sedangkan untuk Lanau Sangat
metode Meyerhof tahanan ujung satuan diambil 37 25
Lempung Kaku
hanya 70% dari hasil tahanan ujung tiang satuan
karena menggunakan jenis tiang bor. Lanau Sangat
39 27
Lempung Kaku
3.2 Menghitung Kapasitas Kuat Dukung Pasir Sangat
41 28
Bored pile dari Data N-SPT Berlumpur Kaku
Pasir Sangat
Tabel 2 43 27
Berlumpur Kaku
Data Pengujian Standard Penetration Test Pasir Sangat
(SPT) 45 29
Jenis
Berlumpur Kaku
Kedalaman N- Konsistensi Pasir Sangat
Lapisan 47 28
(m) SPT Tanah Berlumpur Kaku
Tanah
Lanau Lanau Sangat
1 6 Sedang 49 26
Lempung Lempung Kaku
Lanau Lanau Sangat
3 8 Sedang 51 26
Lempung Lempung Kaku

333
ISSN: 2459-9727 2023 Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lanau Sangat =0,18 Tsf


53 26 =0,18.105,6
Lempung Kaku
Lanau =18,48 kN/m2
55 40 Keras Kontrol terhadap batasan tahanan gesek
Lempung
satuan maksimum (Fs≤107 kN/m2)
Lanau Sangat Fs1= 18,48 kN/m2 ≤107 kN/m2
57 25
Lempung Kaku Qs1=As1.Fs1
Lanau Sangat =7,54.18,48
59 24
Lempung Kaku =139,34 kN
Pasir
61 50 Keras 2. Lapisan pasir sedang pada kedalaman
Berlumpur
(3,00-17,00) m
Pasir
63 50 Keras As2 = π d t
Berlumpur = π 0,8 14
65 47
Pasir
Keras = 35,19 m2
Berlumpur N rata = (8+5+2+2+3+5+16+27)/8
Pasir = 8,5
67 50 Keras N60 = 1/0,6.Ef.Cb.Cs.Cr.Nrata-rata
Berlumpur
Pasir = 1/0,6.0,6.1.1.0,85.8,5
69 49 Keras = 7,23
Berlumpur
Fs2 = 7,23/34
Lanau = 0,21 Tsf
71 43 Keras
Lempung = 0,21.105,6
Lanau = 22,44 kN/m2
73 50 Keras Kontrol terhadap batasan tahanan gesek
Lempung
Lanau satuan maksimum (Fs≤107 kN/m2)
75 41 Keras Fs2= 22,44 kN/m2 ≤107 kN/m2
Lempung
Lanau Qs2 = As2.Fs2
77 42 Keras
Lempung =35,19.22,44
Lanau =789,57 kN
79 34 Keras
Lempung
Lanau Sangat 3. Lapisan pasir sedang pada kedalaman
80 30 (17,00-21,00) m
Lempung Kaku
As3 = π d t
Total 1313
= π 0,8 4
Rata-rata 32,02 = 2,20 m2
(Sumber : data proyek) N rata = (27+43+50+)/3
= 40
a. Metode Reese and Wright N60 = 1/0,6.Ef.Cb.Cs.Cr.Nrata-rata
1). Untuk tiang bor berdiameter 80 cm = 1/0,6.0,6.1.1.0,85.40
(0,8 m) = 34,00
a). Menghitung Tahanan Gesek Ultimit Fs3 = 34,00/34
(Qs) =1,00 Tsf
1. Lapisan pasir halus (coklat) pada =1,00.105,6
kedalaman (0-3) m =105,6 kN/m2
As1 = π d t Kontrol terhadap batasan tahanan gesek
= π 0,8 3 satuan maksimum (Fs≤107 kN/m2)
Fs3= 105,6 kN/m2 ≤107 kN/m2
= 7,54 m2
N rata = (6+8)/2 Qs3 = As3.Fs3
=7 = 2,20.105,6
N60 = 1/0,6.Ef.Cb.Cs.Cr.Nrata-rata = 232,23 kN
= 1/0,6.0,6.1.1.0,85.7
= 5,95 Qs = Qs1+Qs2+Qs3
Fs1 = 5,95/34 = 139,34+789,57+232,23
334
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2023 ISSN: 2459-9727
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

=1161,13 kN = 40 32,02 0,50 2


= 1287,78 Ton
2. Menghitung Tahanan Ujung Ultimit (Qb) b). Daya tahanan gesek bored pile
Diameter (d) = 0,8 m 1. Luas penampang bored pile
Ab = ¼. π d2 As =πdt
=1/4. π (0,8)2 = π 0,8 21
=0,50 m2 = 52,78 m2
Nrata = Nilai N pada ujung tiang 2. Tahanan gesek
(kedalaman = 21 m) = 50, Qs = 2 N p Li
sedangkan pada 2.d atau 2.0,8 m = 2 15,18 2,51 21
dibawahnya (kedalaman 22,6)= 50 = 1602,55 Ton
Nrata = ( N ujung tiang bor + N pada 2d c). Daya dukung ultimate bored pile
L
dibawahnya )/2 Qult = (40 Nb Ap ) + 2 N p Li
D
Nrata =(50+50)/2 = 1287,78 + 1602,55
= 50 = 2890,33 Ton
N60 = 1/0,6.Ef.Cb.Cs.Cr.Nrata-rata
= 1/0,6.0,6.1.1.0,85.50
Tabel 3
= 42,50
Fb = 2/3. N60 Perbandingan hasil perhitungan dengan
= 2/3. 42,50 metode Reese and Wright dan Meyerhof
= 28,33 tsf Hasil Reese and Meyerhof
= 28,33. 105,6 Wright
= 2992 kN/m2 Tahanan Ujung 1503,94 1287,78
Kontrol tahanan ujung satuan maksimum (Qb)
(Fb≤10700KN/m2) Tahanan Gesek 1161,13 1602,55
Fb = 2992 kN/m2 ≤ 10700 kN/m2 (Qs)
Qb = Ab.Fb Kuat Dukung 2411,74 2890,33
= 0,50.2992 Ultimit (Qu)
=1503,94 kN
3. Menghitung kapasitas ultimit netto (Qu) Dari tabel diatas, dapat dilihat nilai kuat
Diameter (d) = 0,8 m dukung ultimit yang dihasilkan dengan metode
Berat volume beton (beton) = 24 kN/m3 Reese and Wright lebih kecil dibandingkan
1. Menghitung berat tiang bor (wp) dengan metode Meyerhof. Hal tersebut dapat
Wp = ¼. π d2.L.beton terjadi karena, pada proses perhitungannya
= ¼ π.(0,8)2.21.24 dipengaruhi dari grafik, sehingga hasil tersebut
= 253,34 kN dipengaruhi oleh ketelitian dalam membaca
2. Menghitung daya dukung ultimit netto grafik. Serta jika diperbandingkan dari kedua
(Qu) metode tersebut terlihat bahwa perbedaan hasil
Qu = Qs+Qb-wp kuat dukung ultimit tidak terlalu besar yaitu
0,8%.
= 1161,13+1503,94-253,34
= 2411,74 kN Tabel 4
b. Metode Meyerhoff Perbandingan nilai kuat dukung bored pile
1). Kuat dukung ultimit, diameter tiang d=80 cm
(Qu) dengan metode Meyerhof berdasarkan
(0,8 m)
a). Daya dukung ujung bored pile data sondir dan N-SPT
1. Luas selimut bored pile Hasil Nilai kuat dukung
Ap = ¼ π d2 ultimit Qu (Kn)
= ¼ π (0,8)2 Sondir 2138,74
= 0,50 m2 Standard Penetration Test 2890,33
2. Daya dukung ujung bored pile
L
Qp = 40 Nb Ap ( ) Dari ukuran diameter bored pile 0,8 m
D
dengan memakai perhitungan metode meyerhof
335
ISSN: 2459-9727 Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil
2023 Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

terhadap dua data yang berbeda, dapat dilihat DUKUNG TIANG BOR ( BORED PILE )
dari tabel tersebut nilai dari data sondir lebih PADA STRUKTUR PYLON
kecil, sehingga data sondir lebih baik JEMBATAN SOEKARNO DENGAN
dibandingkan dengan data N-SPT. PLAXIS 3D,” 5(2), pp. 345–350.
Junaid, A. (2021) “Perbaikan dan Perkuatan
4. KESIMPULAN Fondasi Tiang Bor pada Bangunan
Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan Gedung Perkuliahan dengan Penambahan
pondasi bored pile pada proyek pembangunan Tiang Pancang Bulat,” Bulletin of Civil
apartemen Pakuwon Bekasi Mixed Use Engineering, 1(2), pp. 55–60. Available
Development, maka dapat diambil beberapa at:
kesimpulan yaitu hasil analisis kuat dukung https://doi.org/10.18196/bce.v1i2.12483.
pondasi bored pile dengan menggunakan metode Kusharta, F.P. and Salimah, A. (2022)
Schemertmaan & Nottingham, Reese and Wright “Perencanaan Daya Dukung Bored Pile
dan Meyerhof menunjukan nilai yang berbeda Proyek Rusunami Tod Pondok Cina,
pada masing-masing metode yang dapat Depok,” Jurnal Riset Rekayasa Sipil, 5(2),
disebabkan oleh beberapa faktor baik lapangan p. 126. Available at:
maupun faktor secara teori, serta perbandingan https://doi.org/10.20961/jrrs.v5i2.44612.
nilai kuat dukung bored pile dengan Lhokseumawe, P.N. et al. (2020) “Tugas Akhir
menggunakan metode Meyerhof dapat dilihat Tugas Akhir,” Jurnal Ekonomi Volume 18,
bahwa nilai kuat dukung menggunakan data Nomor 1 Maret201, 2(1), pp. 41–49.
sondir yaitu 2138,74 kN lebih kecil, Pratama, P., Pasaribu, B. and Simbolon HT, R.
dibandingkan dengan hasil kuat dukung (2022) “Perhitungan Daya Dukung
menggunakan data N-SPT yaitu 2890,33 kN. Rencana Pondasi Bore Pile Pada
Sehingga dapat disimpulkan bahwa, dengan Perencanaan Pembangunan Kantor
metode Meyerhof menggunakan data sondir Balai/Pos Pelayanan Penegakan Hukum
memberikan hasil yang paling ekonomis Di Jl Sisingamangaraja Medan
dibandingkan metode yang lain, sesuai dengan Berdasarkan Sondir, SPT Dan Boring,”
teori bahwa dalam pelaksanaan tes sondir tidak Jurnal Teknik Sipil (JTSIP) : Vol. 1 No. 1
memerlukan waktu yang lama, pelaksanaanya Juni 2022, 1(1), pp. 21–27.
sederhana, ekonomis serta hasil dari pengujian Rahman, A.A. et al. (2022) “Korelasi Nilai Daya
dapat dipercaya saat dilapangan dengan Dukung Ultimit Tiang Bor Hasil Analisis
pengukuran terus menerus dari permukaan Dengan Hasil Pengujian Pda Test (Studi
tanah-tanah dasar. Kasus: Pembangunan Jalan Tol Bogor
Ring Road Seksi Iii a Ruas Simpang
DAFTAR PUSTAKA Yasmin - Simpang Salabenda),” Jurnal
Afifa, R.N. (2021) “Analisa Daya Dukung Bore Komposit, 4(2), p. 43. Available at:
Pile Pada Pembangunan Jembatan Kereta https://doi.org/10.32832/komposit.v4i2.3
Api Antara Araskabu-Tebing Tinggi dan 468.
Lintas Tebing Tinggi-Siantar.” Ramadhan, S.A., Lastiasih, Y. and Mochtar, E.
Basoka, I.W.A. (2020) “Perbandingan Daya (2020) “Perencanaan Bored Pile dengan
Dukung Tiang Pancang Berdasarkan dan Tanpa,” X.
Pengujian Cone Penetration Test (Cpt) Setiyo, D., Suhendra, S. and Nuklirullah, M.
Dan Standard Penetration Test (Spt) Pada (2019) “Analisa Daya Dukung Tanah
Tanah Berpasir,” UKaRsT, 4(1), p. 109. untuk Pondasi Tiang Pancang pada
Available at: Rencana Pembangunan Komplek
https://doi.org/10.30737/ukarst.v4i1.793. Pendidikan Islam Al Azhar 57 Jambi,”
Hakim, F. Al (2021) “Analisis Daya Dukung Jurnal Civronlit Unbari, 4(2), p. 80.
Pondasi Bore Pile Berdasarkan Data Available at:
Sondir Pada Proyek Pembangunan https://doi.org/10.33087/civronlit.v4i2.54
Instalasi Ibu Kota Kecamatan (Ikk) .
Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Sipil, J.T. et al. (2021) “Pondasi Bored Pile
Kabupaten Tanah LautSkripsi. Dievaluasi Dengan Pile Driving Analiyzer
Universitas Islam Kalimantan ( Pda ) Pada Proyek Jalan Tol Cibitung-
Muhammad Arsyad Al Banjari.” Cilincing Seksi I ( Studi kasus : Titik
Harsanto, C., Manoppo, F.J. and Sumampouw, Abutmen A1 Flyover-Kalimalang ),” (05).
J.R. (2015) “ANALISIS DAYA Tanjung, D., Sarifah, J. and Salman Rumi, K.
336
Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2023 ISSN: 2459-9727
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

(2019) “Analisis Daya Dukung Pondasi Analisis Daya Dukung Dan Penurunan
Bored Pile Tunggal Pada Proyek Pondasi Tiang Bor Pada Proyek
Underpass Katamso Jalan Jenderal Besar Pembangunan Gedung K Universitas
a. H. Nasution Medan-Sumatera Utara,” Muhammadiyah Purwokerto Analysis Of
Cetak) Buletin Utama Teknik, 15(1), pp. Bearing Capacity And Settlement Of Bore
1410–4520. Pile Foundations In K Building Project
Ully Nurul Fadilah, H.T. (2018) “Analisa Daya University Of Muhammadiyah
Dukung Pondasi Bored Pile Berdasarkan Purwokerto, Hal. Available at:
Data N-Spt Menurut Rumus http://jurnalnasional.ump.ac.id?index.php
Reese&Wright Dan Penurunan,” IKRA- /civeng.
ITH TekNologi, 2(3), pp. 7–13.
Zain, R., Azizi, A. and Salim, M.A. (2021)

337

Anda mungkin juga menyukai