Anda di halaman 1dari 37

DAYA DUKUNG FONDASI

DARI HASIL UJI LAPANGAN


SPT

CPT (SONDIR)

UJI BEBAN PLAT (PLATE LOAD TEST)

VANE SHEAR TEST


STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Peck, Hanson & Thornburn


(1963):
Jika N diketahui  qult dpt dihitung
dg hub. empiris antara Nc, Nq, Ng, f,
spt pd gbr.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Terzaghi & Peck (1948) :
Utk pondasi dangkal, nilai NSPT dilakukan
pd interval 76 cm, dimulai dr dasar
pondasi s/d sedalam B di bawahnya atau
dari D s/d sedalam (D + B) dr permukaan.

Nilai Nrata-rata di kedalaman ini diharapkan


dpt menunjukkan kondisi kepadatan tanah
di bawah fondasi scr kasar. Jika hasil2 uji
SPT dr bbrp lubang bor menunjukkan nilai
Nrata-rata yg berbeda, maka Nrata-rata terkecil
yg harus digunakan utk menghitung qall.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Terzaghi & Peck :
hubungan antara N dari uji SPT, B, & qall ,
berdasarkan penurunan maksimum 1” &
penurunan tidak seragam 3/4" (spt pd gbr 2).

Nilai-nilai pd kurva dg asumsi jarak m.a.t. > B.

Utk pondasi dangkal, jika pasir pd dasar


pondasi dlm kondisi jenuh air & D < B dr dasar
pondasi, Terzaghi menyarankan qall yg
diperoleh dari gbr 2 dibagi 2.

Untuk kedudukan m.a.t. < B dari dasar


pondasi, nilai qall ditentukan dari interpolasi.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Terzaghi & Peck menyarankan bhw utk


pondasi rakit yg kaku & pondasi kaison/
sumuran, krn sifatnya yg kaku, penurunan
total & penurunan tdk seragam <<<
penurunan pondasi telapak atau pondasi
memanjang.

Utk itu, nilai qall yg diperoleh dr gbr 2 dpt


dikalikan dua kalinya, jika digunakan pd
perancangan pondasi rakit yg besar &
pondasi sumuran yg dalam, di atas tanah
pasir kering atau utk pasir yg terendam air.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Meyerhof (1965):
Bahwa prosedur untuk menentukan qall dg cara yang diberikan oleh Terzaghi tsb
diatas terlalu hati-hati.
Dinyatakan bahwa tidak diperlukan reduksi qall akibat pengaruh air tanah,
karena qall sudah direfleksikan dalam hasil uji SPT, dan selanjutnya nilai qall pd
gbr 2 dapat dinaikkan 50%-nya.
Usulan Meyerhof ini sama dengan usulan D'Appolonia dkk. (1968).
Meyerhof mengusulkan persamaan daya dukung izin yang dikaitkan dengan nilai
SPT untuk tanah pasir, sebagal berikut :

qall  12N (kN/m²) ; untuk lebar B 1,20 m

2
 B  0 ,30 
qall  8 N   (kN/m²) ; untuk lebar B > 1,20 m
 B 
Dimana:
qall = daya dukung izin netto (kN/m²), untuk penurunan sebesar 2,54 cm (1").
Nilai N diambil nilai rata-rata dari jarak 0 sampai B di bawah dasar pondasi.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Bowles (1968):
Bahwa pers. yang diusulkan Meyerhof terlalu hati-hati, oleh karena itu Bowles
menyarankan qall pada persamaan diatas dinaikkan kurang lebih 50%nya, dan
sekaligus memberikan faktor kedalaman pondasi sbb :

qall  20NK d ; untuk lebar B  1,20 m


2
 B  0 ,30 
qall  12 ,50 N   .K d ; untuk lebar B > 1,20 m
 B 
Dimana :
qall = daya dukung izin netto untuk penurunan P (kN/m²) ;
Kd = (1 + 0,33D/B) ≤ 1.33 = faktor kedalaman pondasi;
B = lebar pondasi (m) dan
D = kedalaman pondasi (m)

Bowles menyarankan nilal N diambil nilai rata-rata statistik dari zona 0,5B di
atas dasar pondasi sampai pada paling sedikit 2B di bawah dasar pondasi.
Jika di bawah zona tersebut terdapat lapisan tanah dengan N sangat rendah,
maka faktor penurunan menjadi perhatian jika N tidak direduksi oleh pengaruh
lapisan ini.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Nilai N yang diperoleh dari Uji SPT di lapangan, sebelum digunakan dalam
perhitungan perlu diadakan koreksi lebih dulu.

Jika tanah mengandung pasir halus atau pasir berlanau yang terletak di
bawah muka air tanah, sebelum N digunakan dalam hitungan daya dukung,
nilainya harus direduksi menjadi

N = 15 + ½ (N’ - 15)
Dimana:
N' = nilai-N tercatat dari hasil uji di lapangan.

Koreksi ini diberikan, krn tanah yg mengandung butiran halus akan mampat
pd jumlah pukulan kira-kira 15. Perubahan volume akibat terlalu banyaknya
pukulan, menimbulkan tekanan air pori yang tinggi sehingga mengakibatkan
kenaikan jumlah pukulan.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
Beberapa analisis telah dikembangkan untuk mengoreksi jumlah pukulan N-SPT
dengan tekanan overburden efektif. Koreksi sederhana yang berbentuk grafik,
maupun persamaan-persamaan telah diusulkan oleh beberapa peneliti seperti
Gibbs dan Holtz (1957), Peck dan Bazaraa, 1969, Tomlinson (1969), Peck dkk.,
(1974) dan Skempton (1986).

Koreksi N akibat pengaruh tekanan overburden efektif tsb dinyatakan dg pers:


N = CN. N’
Dimana:
N' = N yang diperoleh dari uji SPT saat pengeboran dan
CN = faktor koreksi overburden.

Koreksi tekanan overburden menurut Gibbs dan Holtz (1957) :


5
CN 
1,422 p'o  1

Dimana :
po' = tekanan overburden efektif (satuan kg/cm²) pada kedalaman yang diuji
yang nilainya tidak melebihi 2,81 kg/cm² ( 1 kg/cm² = 98,1 kN/m²).
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Koreksi tekanan overburden menurut Bazaraa (1967) :


4
CN  ; po’ < 1,50 k/ft²
1  2 p'o
4
CN  ; po’ > 1,50 k/ft²
3 ,25  0 ,50 p'o
Dimana:
po' = tekanan overburden efektif (ksf) (1 k/ft² = 47,94 kN/m²).

Koreksi tekanan overburden menurut Peck, Hanson dan Thornburn (1974) :

CN = 0,77 log (20/po')


Dimana:
po' = tekanan overburden efektif (ton/ft²).
Persamaan ini tidak valid, jika po' < 0,25 ton/ft² (1 ton/ft² = 1 kg/cm²).
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Koreksi tekanan overburden menurut Skempton (1986)


dengan memperhatikan macam pasir nya:
2
(a) Untuk pasir halus normally consolidated: CN 
p'o
1
pr
3
(b) Untuk pasir kasar normally consolidated: CN 
p'o
2
pr
1,7
(c) Untuk pasir overconsolidated: C N 
p'o
0 ,7 
pr
Dimana:
po' = tekanan overburden efektif (kN/m²)
pr = 100 kN/m² = tegangan efektif referensi.

Menurut Bowles (1968), penggunaan koreksi N harus dilakukan


dengan hati-hati dan jangan memberikan faktor koreksi CN > 2.
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)

Parry (1977)
Daya dukung ultimit (qu) fondasi dangkal yang terletak di
tanah pasir (non cohesive):

qu = 30 N (kPa) untuk D ≤ B
Dimana:
N = nilai SPT rata-rata pd kedalaman 0.75B di bawah dasar fondasi

Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D


CONE PENETRATION TEST (CPT)/SONDIR
CONE PENETRATION TEST (CPT)

Dari hasil uji kerucut statis (SONDIR)

Meyerhof (1956) menyarankan utk fondasi pd lap. pasir pers.


sederhana utk menentukan daya dukung izin yg didasarkan
penurunan 1".
CONE PENETRATION TEST (CPT)

Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas


tanah berpasir (sand)

Terzaghi & Peck, 1943


fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang dgn lebar B ≤ 1,20 m :
qc
qall 
30
fondasi bujur sangkar atau fondasi memanjang dgn lebar B > 1,20 m :
2
q  B  0 ,30 
qall  c  
50  B 
Dimana:
qall = daya dukung izin untuk penurunan 2,54 cm (1")
qc = tahanan konus dari alat kerucut statis tipe Delf (kg/cm²)
B = lebar fondasi (meter).
Tahanan konus (qc), diambil nilai qc rata-rata pada kedalaman 0 sampai B dari
dasar fondasi.
CONE PENETRATION TEST (CPT)

Persamaan-persamaan di atas didasarkan hubungan qc = 4N, dengan N diperoleh


dari uji SPT.
2
Bila digunakan persamaan qall  12 ,50.N .
B  0 ,30 
 .K d ; untuk lebar B >1,20 m
 B 
dengan qc = 4N, maka diperoleh
qc
qall  .K d (kg/cm²) ; untuk lebar B ≤ 1,20 m
20

2
q  B  0 ,30 
qall  c   .K d (kg/cm²) ; untuk lebar B > 1,20 m
33  B 
Dimana:
B = lebar pondasi
Kd = 1 + 0,33D/B
(D = kedalaman dasar fondasi), dengan nilai maksimurn Kd = 1,33.
CONE PENETRATION TEST (CPT)

Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas


tanah berpasir (sand)
L Helminier ,1953: qall = qc / 10

Owkati, 1970
Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak
di atas tanah pasir dengan D f  1.50
B
Untuk fondasi persegi: qult = 48 – 0.009 (300 – qc)1.50 [kg/cm2]

Untuk fondasi lajur: qult = 28 – 0.0052 (300 – qc)1.50 [kg/cm2]


Dimana:
qall = daya dukung ijin = qult/FK
qult = daya dukung ultimit
FK = faktor keamanan
qc = rata-rata aritmatik nilai qc dari dasar fondasi s.d. 1,5B di bawah fondasi
B = lebar fondasi
Df = kedalaman fondasi
Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D
CONE PENETRATION TEST (CPT)
Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas
tanah berpasir (sand)

Sanglerat,1972: Schmertmann,1978:
qall = (B.qc / 40) x (1 + B/Df) qult = g.Df.Nq + 0,5. g.B.Ng
dimana: Nq = Ng = 1,25.qc
qc =(qc1 x qc2)
Dimana:
qall = daya dukung ijin = qult/FK
qult = daya dukung ultimit
FK = faktor keamanan
qc = rata-rata aritmatik nilai qc dari dasar fondasi s.d. 1,5B di bawah fondasi
qc1 = rata-rata arimatik nilai qc interval antara dasar fondasi s.d. 0,5B di bawah
fondasi
qc2 = rata-rata arimatik nilai qc interval antara 0,5B s.d. 1,5B di bawah fondasi
B = lebar fondasi
Df = kedalaman fondasi
g = kepadatan tanah efektif sekitar fondasi
Nq dan Ng = faktor daya dukung
CONE PENETRATION TEST (CPT)
Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas
tanah berpasir (sand)
Eslamizaad & Robertson,1996:
qall = k.qc
Dimana:
qall = daya dukung ijin
qall = qult/FK
FK = faktor keamanan
qc = rata-rata aritmatik
nilai qc dari dasar fondasi
s.d. 1,5B di bawah fondasi
k = faktor korelasi dan
fungsi dari B/Df,
bentuk fondasi dan
kepadatan pasir
CONE PENETRATION TEST (CPT)

Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas


tanah berlempung (clay)
Owkati, 1970

Untuk fondasi persegi: qult = 5 + 0.34.qc [kg/cm2]

Untuk fondasi lajur: qult = 2 + 0.28.qc [kg/cm2]

Dimana:
qult = daya dukung ultimit
qc = rata-rata aritmatik nilai qc dari dasar fondasi s.d. 1,5B di bawah fondasi
(dalam satuan kg/cm2)

Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D


CONE PENETRATION TEST (CPT)
Tand et. al. , 1986
Daya dukung fondasi dangkal yang terletak di atas lapisan
tanah berlempung (clay) dengan B ≤ 2.40 m :

Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D


CONE PENETRATION TEST (CPT)

Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D


CONE PENETRATION TEST (CPT)

Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas


tanah berlempung (clay)
Canadian Foundation Engineering Manual (CFEM),1992:
qall = 0,1.qc

Daya dukung ultimit fondasi dangkal yang terletak di atas


tanah berpasir (sand) atau berlempung (clay)
Meyerhof,1976 :
B  Df 
qult  qc . 1  
12,2  B 
Dimana:
qall = daya dukung ijin = qult/FK
qult = daya dukung ultimit
FK = faktor keamanan
qc = rata-rata aritmatik nilai qc dari dasar fondasi s.d. 1,5B di bawah fondasi
B = lebar fondasi
Df = kedalaman fondasi
PLATE LOAD TEST
Dari hasil uji BEBAN PELAT (PLATE LOAD TEST)

Digunakan persamaan daya dukung ultimit sbb. :

qB = qp ; untuk tanah lempung

qB =  B  qp ; untuk tanah pasir


b

Dimana :
qB = kapasitas dukung ultimit fondasi dengan skala penuh
qp = kapasitas dukung ultimit dari uji beban pelat
b = lebar atau diameter pelat uji
B = lebar fondasi skala penuh.
PLATE LOAD TEST

Pengaruh lapisan lemah pada hasil uji beban pelat


PLATE LOAD TEST

EXAMPLE OF PLATE LOAD TEST RESULT


VANE SHEAR TEST
VANE SHEAR TEST

Dari hasil uji VANE SHEAR TEST

Canadian Geotechnical Society, 1985


Daya dukung fondasi dangkal yang terletak di atas lapisan
lempung (cohesive):
 D  B
qu  5.Rv .su .1  0.2 1  0.2    o
 B  L
Dimana:
Rv = faktor reduksi kekuatan (grafik)
su = kekuatan geser tanah dalam kondisi undrained yang
diperoleh berdasarkan uji Vane Shear Test di lapangan
D = kedalaman dasar fondasi
B = lebar fondasi
L = panjang fondasi
o = tekanan total akibat berat tanah pd dasar fondasi
(total overburden pressure)
Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D
VANE SHEAR TEST

Faktor Reduksi Kekuatan untuk Uji Vane Shear Test

Pondasi Dangkal, Ir. Gogot Setyo Budi, MSc, Ph.D


Faktor Keamanan

qall = qult / FK, berguna utk memberikan keamanan terhdp hal-hal sbb:

1. Nilai kuat geser tanah bervariasi dari lapisan yg satu dgn lainnya.
2. Ketidaktentuan dr ketelitian hasil pengujian kuat geser tanah di lab;
pemakaian persamaan2 daya dukung tanah ataupun
cara empiris yg dipakai dlm perhit.
3. Penurunan yang berlebihan.
4. Kerusakan tanah scr lokal yg terjadi pd waktu pelaksanaan
pembangunan
pondasi yang dapat mengakibatkan pengurangan daya dukung.
Tabel perkiraan daya dukung yang aman berdasarkan jenis tanah:
Macam Tanah Kapasitas dukung Keterangan
aman qs (kN/m²)
a. Tanah Granular
Kerikil padat/pasir Kelompok (a), lebar
bercampur kerikil, padat > 600 pondasi B > 1 m.
Kerikil kepadatan sedang/ 200 - 600 Kedalaman mat > B
pasir berkerikil kepadatan sedang dari dasar pondasi
Kerikil tidak padat/pasir < 200
berkerikil tidak padat
Pasir padat > 300
Pasir kepadatan sedang 100 -300
Pasir tidak padat < 100
b. Tanah Kohesif Kelompok (b)
Lempung keras 300 – 600 sangat dipengaruhi
Lempung pasiran & 200 - 400 oleh konsolidasi
lempung kaku jangka panjang
Lempung agak kaku 50 - 100
Lempung sangat lunak & lanau < 75

Anda mungkin juga menyukai