Anda di halaman 1dari 296

LAPORAN

TUGAS BESAR MEKANIKA TANAH II

DOSEN PENGAJAR :

LANNY DIAN KUSUMA MANAROINSONG ST, MT

OLEH :

RACHEL VIOLETA UMBOH

210211010037

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberi rahmat-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan ini dengan mata kuliah Mekanika Tanah II.
Terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibu Lanny Dian Kusuma Manaroinsong ST, MT
yang telah membantu saya secara moral maupun materi.
Saya menyadari, bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa membuat
laporan menjadi lebih baik lagi di kemudian hari.
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................................................ii
Daftar Isi......................................................................................................................................iii
Kartu Asistensi.............................................................................................................................iv
Bab I Teori Kompresibiltas Tanah...............................................................................................1
Bab II Perhitungan Kompresibilitas Tanah..................................................................................21
Bab III Perhitungan Penurunan dengan Menggunakan Aplikasi Settle3D..................................74
Bab IV Teori Kestabilan Lereng..................................................................................................89
Bab V Perhitungan Kestabilan Lereng........................................................................................139
Bab VI Perhitungan Kestabilan Lereng dengan Menggunakan Aplikasi Slide...........................241
Bab VII Penutupan.......................................................................................................................266
BAB I
TEORI KOMPRESIBILITAS TANAH (COMPRESSIBILITY OF SOIL TEORY)
Konsep Dasar
Konsolidasi adalah perpindahan tanah secara vertikal ke arah bawah akibat beban yang
bekerja yang menyebabkan terjadinya perubahan volume pada tanah.
Ada 2 settlement :
 Pada tanah non-kohesif (C=0)
 Pada tanah kohesif (C>0)

1) Pada tanah non-kohesif

2) Pada tanah kohesif

S
Secara umum settlement dibagi atas :
1. Immediate Settlement , Disebabkan oleh deformasi elastis pada tanah kering
jenuh air tanpa terjadi perubahan kadar air.
2. Primary Consolidation
3. Secondary Consolidation Settlement
PENURUNAN KONSOLIDASI
Penurunan konsolidasiadalah perpindahan vertikal permukaan tanah sehubungan
dengan perubahan volume pada suatu tingkat dalam proses konsolidasi. Penurunan massa
tanah dikontrol oleh perubahan tegangan massa tanah, beban struktur diatas tanah dan
penurunan muka air tanah. Tanah akan mengalami penurunan atau penyusutan volume
jika diberi pembebanan. Penyusutan yang terjadi akan lebih besar pada tanah yang
memiliki kandungan air lebih tinggi karena air sebagai pembasah atau pelumas pada
partikel tanah akan menghasilkan efek pemadatan yang lebih besar.
Bilamana suatu lapisan tanah jeuh air diberi penambahan beban, angka tekanan
air pori akan naik secara mendadak. Pada tanah berpasir yang sangat tembus air
(permeabel), air dapat mengalir dengan cepat sehingga pengaliran air pori ke luar sebagai
akibat dari kenaikan tekanan air pori dapat selesai dengan cepat. Keluarnya air dari dalam
pori selalu disertai dengan berkurangnya volume tanah; berkurangnya volume tanah
tersebut dapat menyebabkan penurunan lapisan tanah itu. Karena air pori di dalam tanah
berpasir dapat mengalir ke luar dengan cepat, maka penurunan segera dan penurunan
konsolidasi terjadi bersamaan. Bilamana suatu lapisan tanah lempung jenuh air yang
mampumampat (compressible) diberi penambahan tegangan, maka penurunan (settlement)
akan terjadi dengan segera.
Untuk suatu lapisan lempung yang tebal, adalah lebih teliti bila lapisan tanah
tersebut dibagi menjadi beberapa sub-lapisan dan perhitungan penurunan dilakukan secara
terpisah untuk tiap-tiap sub lapisan. Jadi, penurunan total dari seluruh lapisan tanah
tersebut adalah :

S=∑
[ Cc H
1+ e 0 (σ + Δσ z
log 0
σ0 )]
Dimana :
H= Tebal lapisan (m)
σ0= Tekanan efektif overburden pada sub-lapisan i (kN/m2)
Δσz = Penambahan tekanan vertikal untuk sub lapisan i (kN/m2)
Teori Boussinesq
a) Tanah merupakan elastis, isotropis dan homogen
b) Perubahan volume tanah diabaikan
c) Tanah dianggap tak tertegang sebelum bekerjanya beban
d) Hubungan tegangan – reganagan menurut hukum Hooke
e) Distribusi tegangan tanah akibat beban yang bekerja tidak tergantung jenis tanah
Dalam perhitungan distribusi tegangan akibat beban struktur, tegangan yang terjadi
biasanya dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress increment), yaitu . Karena
sebenarnya tanah sudah mengalami tegangan sebelum beban struktur bekerja, yaitu
tegangan akibat berat sendiri.
1. Beban Titik
Tambahan tegangan vertical (z) pada suatu titik A di dalam tanah akibat beban
titikQ di permukaan dinyatakkan oleh persamaan :
Q (3 z )
3
3Q ❑z =
❑z = ¿ ¿ atau 5
2 π z2 2 2
2 π (r + z ) 2

Q = beban titik (tegak lurus permukaan)


z = kedalaman diukur dari permukaan tanah sampai titik yang ditinjau
r = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya (z)
Jika faktor pengaruh untuk beban titik pada teori Boussinesq didefinisikan sebagai :
3
I B= ¿¿

Maka dapat ditentukan bahwa :
Q
❑z = I
2 B
z
Nilai IB didapat dari grafik yang diperlihatkan pada gambar berikut :

Faktor pengaruh untuk beban titik berdasarkan teori Boussinesq (IB ) dan
Wastergaard (IW)
2. Beban Garis (Line Load)
3
2q z
❑z =
π x4
x=√ z 2+ r 2
3. Beban Terbagi Rata
Terdiri dari :
• Square/rectangular
• Circular
• Triangle
• Trapezoid
1. Square/rectangular

[
1 2 mn √ m + n +1 ( m +n + 2 )
(
−1 2 mn √ m + n + 1
)]
2 2 2 2 2 2
❑z =q 0 X + tan
4 π m2 +n2 +1+m2 n2 ( m2+ n2+1 ) 2 2
m + n + 1−m n
2 2

Disederhanakan menjadi : ❑z =q 0 I
q0 = tegangan akibat beban pondasi
I = nilai factor pengaruh (chart US Navy,1997)
Influence value for vertical stress under corner of a uniformly loaded rectangular
are (after US Navy 1971)
2. Circular

Di titik pusat :
❑z =q 0 I

( )
1
I = 1− 3 /2
[ 1+ ( r / z )2 ]
Untuk titik selain di bawah pusat lingkaran , dapat menggunakan chart dari Foster
dan Ahlvin ,1954.
3. Triangle

❑z =
q x
2π b (
α−sin 2 δ )
Catatan : δ danα dalam radian
4. Trapezoid

❑z =
q
π(β

α
z
α− 2 (x−b)
R2 )
Catatan : β danα dalam radian
Untuk distribusi tegangan di bawah titik A dapat menggunakan chart Osterberg
(1957); US Navy 1971.
B. WAKTU PENURUNAN
Kecepatan Penurunan Konsolidasi
Karena permeabilitas tanah lempung kecil, maka konsolidasi akan selesai setelah
jangka waktu yang lama, bisa lebih lama dari umur rencana konstruksi. Untuk itu derajat
konsolidasi perlu diketahui pada akhir umur rencana.
Berdasarkan teori Terzaghi konsolidasi satu dimensi :
Cv . t
T v=
H dr 2

Tv = time factor (tanpa satuan)


Cv = koefisien konsolidasi (m2/detik)
T = waktu (detik)
Hdr = jarak lintas drainase terpanjang (meter)
Derajat Penurunan Konsolidasi
Pada elemen tanah yang memiliki kedalaman tertentu (misal z) , maka
perkembangan proses konsolidasi akibat kenaikan tegangan tertentu, dapat dinyatakan
sebagai :
e 0−e
U=
e 0−e1

Dengan :
U = derajat konsolidasi saat waktu tertentu pada kedalaman z (U antara 0 – 1 atau 0% -
100%)
e0 = angka pori awal sebelum terjadinya konsolidasi
e1 = angka pori pada akhir konsolidasi
e = angka pori pada waktu yang ditanyakan, saat konsolidasi masih berlangsung
Derajat Penurunan Konsolidasi
Kurva hubungan antara e dan p’ umumnya berupa lengkungan, jika kurva
konsolidasi e – p’ dianggap linear pada tegangan yang diperhatikan, maka derajat
konsolidasi dapat juga dinyatakan sebagai :
' '
p −p 0
U= ' '
p1 − p 0
Casagrande dan Taylor mengusulkan persamaan hubungan antara U dan Tv sebagai
berikut :

( )
2
π U
 Untuk U < 55 % → T v =
4 100
 Untuk U ≥55 % → T v =1.781−0.933 log ¿ %)
Variasi nilai faktor waktu (Tv) dan derajat konsolidasi (U)
 2 Way Drainase
U
TV
(%)
0 0
10 0,008
20 0,031
30 0,071
40 0,126
50 0,197
60 0,287
70 0,403
80 0,567
90 0,848
100 ∞
 1 Way Drainase
U TV
(%) Case I( ) Case II( )
0 0 0
10 0,003 0,047
20 0,009 0,100
30 0,024 0,158
40 0,048 0,221
50 0,092 0,294
60 0,160 0,383
70 0,271 0,500
80 0,440 0,665
90 0,720 0,940
100 ∞ ∞

Rumus waktu penurunan (t)


t = T . Hdr2
Cv
Koefisien Konsolidasi
Kecepatan penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan menggunakan koefisien
konsolidasi Cv. Kecepatan penurunan perlu diperhitungkan bila penurunan konsolidasi
yang terjadi pada struktur diperkirakan besar. Bila penurunan sangat kecil, kecepatan
penurunan tidak begitu penting diperhatikan, karena penurunan yang terjadi sejalan
dengan waktunya tidak menghasilkan perbedaan yang berarti.
Kecepatan penurunan konsolidasi dapat dihitung dengan menggunakan koefisien
konsolidasi Cv.
Cara Menentukan Cv
1. Metode Kecocokan log-waktu (Log Fitting Method)
Metode ini diusulkan oleh Casagrande dan Fadum, prosedur perhitungannya adalah
sebagai berikut :
• Gambarkan grafik penurunan terhadap log-waktu, seperti Gambar 7.5 untuk satu
beban yang diberikan.
• Kedudukan titik kurva ditentukan dengan pengertian bahwa kurva awal mendekati
parabola. Tentukan dua titik yaitu pada saat t1 dan saat t2= 4 t1 . Selisih koordinat
(jarak vertikal) keduanya diukur, misalnya x. Kedudukan R = Ro digambarkan
dengan jarak x ke arah vertikal di atas titik P. Untuk pengontrolan diulangi dengan
pasangan titik yang lain, misal t3 = 4t2
• Titik U = 100% atau R100, diperoleh dari titik potong dua bagian linear kurva , yaitu
titik potong bagian lurus kurva konsolidasi primr dan sekunder.
• Titik U= 50% ditentukan dengan : R50 = (R0 + R100) /2

Setelah diperoleh t50, maka nilai Tv untuk derajat konsolidasi rata-rata U = 50% adalah
0,197, sehingga koefisien konsolidasi Cv dinyatakan dalam persamaan :
2
0.197 × H t
C v=
t 50
Dimana : Ht = ½ tinggi rata-rata sampel uji konsolidasi
2. Metode Akar Waktu (Square Root of Time Method)
Metode ini digunakan untuk menentukan Cv dengan cara menggambarkan hasil uji
konsolidasi pada grafik hubungan akar waktu terhadap penurunan.
Prosedur perhitungannya adalah sebagai berikut :
• Gambarkan grafik hubungan terhadap akar waktu dari data hasil uji konsolidasi pada
satu beban tertentu.
• Titik U = 0% diperoleh dengan perpanjangan garis dari bagian awal kurva yang lurus
sehingga memotong ordinat di titik P dan memotong absis di titik Q. Anggapan kurva
awal berupa garis lurus adalah konsisten dengan anggapan bahwa kurva awal
berbentuk parabola.
•Garis lurus PR di gambar dengan absis OR sama dengan 1,15 kali absis OQ.
Perpotongan dari PR dan kurva merupakan titik R90 pada absis. Dari sini diperoleh
√ t 90.
• Faktor waktu Tv untuk derajat konsolidasi U=90% adalah 0.848. Pada keadaan ini ,
koefisien konsolidasi Cv dinyatakan oleh persamaan.

0.848 × H t2
C v=
t 90
Perhitungan Koefisien Konsolidasi (Cv)
Cv dapat ditentukan melalui hasil dilaboratorium,dengan menggunakan metode :
 Metode logaritma waktu
 Metode akar waktu
Hubungan Cv,t,dan Tv dinyatakan dengan persamaan ;

Tv⋅Hdr
2 Cv⋅t
Cv= Tv= 2
t atau Hdr
Hubungan Cv, k, dan Mv dinyatakan dengan persamaan ;

Cv=
k
Mv=
( ΔP
Δe
)
Mv⋅γw atau 1+e ave

H2
H Tv⋅Hdr
2 Tv⋅ 2
Hdr= t= =
Untuk 2 way drainage, 2 → Cv Cv
2 2
Tv⋅Hdr Tv⋅H
t= =
Untuk 1 way drainage, Hdr= H → Cv Cv
C. GRAFIK HUBUNGAN e DAN P
Grafik ini menjelaskan tentang perubahan angka pori e terhadap penambahan
tegangan.Langkah-langkah membuat grfik e dan P; antara lain :

1. Hitung H s yakni tinggi benda uji setelah pengujian.


W
Hs=
A⋅G s⋅γw
W= Berat kering benda uji
A = Luas penampang benda uji

G s = Berat spesifik

γ w = Berat volume air

2. Hitung tinggi air pori H v ,

Hv = H - Hs

3. Hitung angka pori awal benda uji e 0


Hv
e0=
Hs

4. Pada setiap penambahan beban sebesar P 1 pada benda ujimenyebabkan ∆ H 1 ,

hitung ∆ e 1
ΔH 1
Δe1 =
Hs ∆

5. Hitung angka pori e 1 setelah konsolidasi akibat pembebanan P 1

e1 = e0 - ∆ e1

untuk pembebanan sebesar P 2 ,

e 2=e1 − ( ) ΔH 2
Hs
Lempung Terkonsolidasi Normal (Over Consolidated And Normally Consolidated)
Menurut riwayat tegangan yang dialami oleh lempung;
 Lempung NC ; Teganganefektif overburden yang dialami saat ini adalah nilai tegangan over
burden maksimum yang pernah dialami sebelumnya.
 Lempung OC; Tegangan efektif yang dialami saat ini lebih kecil dari nilai tegangan over
burden yang pernah dialami sebelumnya.
Tegangan efektif overburden yang pernah dialami sebelumnya disebut tekanan
prakonsolidasi.Casagrande (1936) menyarankan suatu cara untuk menentukan besarnya
tekanan pra konsolidasi berdasarkan kurva e dan Logσz. Prosedur menentukan nilai
tekanan prakonsolidasi berdasarkan kurva e dan Log σz antara lain;
1) Metode Casagrande
1) Tentukan titik a dengan kelengkungan maksimum
2) Gambar garis horisontal ab terhadap titik a
3) Gambar garis singgung tangent ac
4) Gambar garis bagi ad antara ab-ac
5) Perpanjang porsi garis lurus e-log σ hingga memotong garis ad
6) Titik potong adalah tegangan pra-konsolidasi σc
2) Metode Brazil (Pachevo Silva, 1970)
1) Gambar garis horisontal ab dari posisi e0
2) Perpanjang porsi garis lurus e-log σ hingga memotong garis ab di titik c
3) Gambar garis vertikal cd memotong kurva e-log σ
4) Gambar garis horisontal de memotong hasil dari langkah 2 diatas
5) Titik potong e adalah tegangan pra-konsolidasi σc

OCR ( Over Consolidated Ratio)


Pc
OCR =
P0
Pc = Tekanan prakonsolidasi
P0 = Tekanan overburden yang dialami saat ini
OCR = 1 →konsolidasi normal
OCR > 1 →konsolidasi lebih
OCR > 4 → konsolidasi berlebih

Simplified Void Ratio(Pressure Equation)


Dari hubungan hidro void ratio preassure dapat dihitung modulus pemampatan (Mv),
coefisien pemampatan (a),dan settlement( H ).
ei
Mv = 1+
a
Δe
a=
Δσ
Δσ
S= H. , dimana H adalah tinggi awal benda uji
Mv
Perhitungan Index Pemampatan (Cc),Index Pemuaian (Cs), dan Settlement
Konsolidasi Primer (S)
1. Index pemampatan (Cc)
1. Menurut TERZAGHI
 lempung tak terganggu, Cc = 0,009(LL-10)
 lempung terganggu, Cc = 0,007(LL-10)
2. Menurut RENDON HERRERO
( )
2,3
e
Cc=0 ,141⋅Gs ⋅ 1+ 0 1,2
Gs
3. Menurut NASARAJ S. MURTY

Cc=0 ,2343⋅ LL⋅


a
100 (
⋅Gs )
2. Indeks pemuaian (Cs)
1. Menurut NASARAJ S. MURTY

Cs=0 ,0463⋅ LL⋅


a
100 (
⋅Gs )
3. Settlement Konsolidasi Primer (S)
 Lempung terkonsolidasi normal

S = Cc .
H
1+ e0
. log 0
(
σ + Δσ z
σ0 )
, untuk lempung NC

 Lempung terkonsolidasi lebih, jika


σ0 + Δσz ≤ σc, maka

S = Cs .
H
1+e 0
. log 0
(
σ + Δσ z
σ0 )
, untuk lempung OC

σ0 + Δσz ≤ σc, maka

S = Cs .
H
1+e 0
Pc
. log +Cc .
P0
H
1+ e0
. log
σ 0 + Δσ z
Δσ z ( )
σ0 = Tegangan efektif overburden awal pada lapisan setebal H
Δσz= Penambahan tegangan vertikal
Settlement Sekunder (S)
Δe
Cα=
log
()
t2
t1
, dinamakan index pemampatan sekunder

C ' α=
1+e p
t2
Ss=C ' α⋅H cos
Maka : t1
BAB II

PERHITUNGAN KOMPRESIBILITAS TANAH (COMPRESSIBILITY OF SOIL


CALCULATION)
TIPE TANAH
PARAMETER TANAH TANAH
EMBUNG LEMPUNG
Angka Pori (e)   0,6916 30
Water Content (w) % 30 50
Plastic Limit (PL) % 42,5 15
Liquid Limit (LL) % 20 50
Specific Gravity(Gs)   2,6 2,86
ysat kN/m3 10,01 10,02

ydry kN/m3 0,32 0,32


Coeff of Permeability
  1,00E-07 -
(k)
Compression Index (Cc)   - 46.143

Tanah Embung
 Angka pori
e=w ×Gs=0,26× 2,66=0,6916
 Berat volume tanah dalam keadaan jenuh
( Gs+e ) ϒw (2,66+0,6916) 3
ϒsat= = =19,44 kN /m
1+ e 1+0,6916
Tanah Lempung
 Angka pori
e=w ×Gs=0,26× 2,86=0,7436
 Berat volume tanah dalam keadaan jenuh
( Gs+e ) ϒw (2,86+0,7436)
ϒsat= = =20.27490 kN /m3
1+ e 1+0,7436
 Indeks Pemampatan
Cc=0,54 ( e 0−0,35 )
Cc=0,54 ( 0.7436−0,35 )
Cc=0,213
 Nilai q0
q 0=H ×ϒsat (lempung )
2
¿ 5 ×20.27490=106,443 kN / m

1. Perhitungan tegangan dalam massa tanah (Δσz) menggunakan metodde


Boussinesq akibat beban trapezium embung
Titik x sampai kedalaman 10 m di bawah embankment berada pada center line, sehingga Ip
(influence Value) perlu dihitung untuk sisi kiri dan kanan embankment.
EMBANKMENT KIRI
Sudut Kaki Kiri Embankment 29 °
Sudut Kaki Kanan Embankment 29 °
Lebar Permukaan Embankment 15 m
Tinggi Embankment (H) 5,25 m
Muka Air Tanah 3,5 m
γ sat = γ 10,01 kN/m3
B1 Kiri 3,125 m
B1 Kanan 3,125 m
B2 Kiri 9,58 m
B2 Kanan 9,58 m
q0 52,5525 kN/m2

1 1
B1= × L1= ×6,25=3.125 m
2 2
B2 Menggunakan rumus Pythagoras
°
Pada α 1=α 2=29
b
sin 29° =
5,25
5,25
0,48=
b
b=10,93 m
c= √b 2−a2
c= √ 10,932−5.25 2
c=9,58 m→ B2

Perhitungan Penambahan Tegangan Total Pada LapisanTanah Di Bawah Embankment (z=0,5 m):
 β kiri embankment

β=tan
−1
( ) B1
z
=¿ tan
−1 3,125
0,5 (
=1,412 ¿ )
 α + β kiri embankment

α + β=tan
−1
( B +z B )=¿ tan ( 3.125+5.28
1 2 −1
0.5 )=1,514 ¿
 Ip=
π [
1 B1 + B2
B2
B
( α + β )− 1 β
B2 ]
Ip=
3,14 5.8 [
1 3.125+5.8
(1,514 )−
3.125
5,8
1,412
]
Ip=0,4996
 Nilai pengaruh dari keseluruhan embankment (Iptotal)
Ip total=¿ Ip kiri + Ipkanan ¿

Ip total=¿ 0,4996+0,4996 ¿
Ip total=¿ 0,9992¿
 Penambahan Tegangan total (Δσ)
Δσ =q0 × Iptotal
¿ 106,443 ×0,9992
¿ 106,357 kN /m2
 Δσ Rata−Rata
Δσ sebelum+ Δσ seudah 1 106,357+106,115 2
Δσave= = =106,236 kN /m
2 2
Alas trapezium Embankment kiri
= 2b + L1
=(2 x 2.52 m) + 6,25 m
= 11,29 m
*) pada tegangan rata-rata, tegangan pada kedalaman 1 m ditambah dengan tegangan
sebelum pada kedalaman 0.5 m
*) perhitungan selanjutnya untuk penambahan tegangan total pada lapisan tanah di bawah
embankment kiri dicantumkan pada Tabel Perhitungan 2.1

Tabel Perhitungan 2.1 : Penambahan Tegangan Total Pada Embankment Kiri


z Kiri Embankment Kanan Embankment Δσ = Itotal .
I total Δσ
(m) α+β β Ikiri α+β β Ikanan q0
0 0 0 0 0 0 0 0 52,5525
0,5 1,531 1,412 0,4999 1,531 1,412 0,4999 0,9997 52,539 5
1 1,492 1,261 0,4990 1,492 1,261 0,4990 0,9980 52,447 5
1,5 1,453 1,123 0,4969 1,453 1,123 0,4969 0,9937 52,222 5
2 1,415 1,001 0,4932 1,415 1,001 0,4932 0,9864 51,838 5
2,5 1,377 0,896 0,4880 1,377 0,896 0,4880 0,9761 51,296 5
3 1,339 0,806 0,4815 1,339 0,806 0,4815 0,9631 50,613 5
3,5 1,302 0,729 0,4739 1,302 0,729 0,4739 0,9479 49,814 5
4 1,266 0,663 0,4655 1,266 0,663 0,4655 0,9310 48,924 4
4,5 1,230 0,607 0,4564 1,230 0,607 0,4564 0,9128 47,967 4
5 1,196 0,559 0,4468 1,196 0,559 0,4468 0,8937 46,964 4
5,5 1,162 0,517 0,4370 1,162 0,517 0,4370 0,8740 45,929 4
6 1,130 0,480 0,4270 1,130 0,480 0,4270 0,8540 44,879 4
6,5 1,098 0,448 0,4169 1,098 0,448 0,4169 0,8339 43,822 4
7 1,067 0,420 0,4069 1,067 0,420 0,4069 0,8138 42,769 4
7,5 1,038 0,395 0,3970 1,038 0,395 0,3970 0,7940 41,726 4
8 1,009 0,372 0,3872 1,009 0,372 0,3872 0,7744 40,698 4
8,5 0,981 0,352 0,3776 0,981 0,352 0,3776 0,7552 39,689 4
9 0,954 0,334 0,3682 0,954 0,334 0,3682 0,7364 38,702 3
9,5 0,929 0,318 0,3591 0,929 0,318 0,3591 0,7181 37,740 3
10 0,904 0,303 0,3502 0,904 0,303 0,3502 0,7003 36,803 3
Grafik 2.1 : Hubungan Penambahan Tegangan dan Kedalam

35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Kedalaman z (m)

4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
tegangan akibat beban luar timbungnan (kPa)

 Embankment Kanan
EMBANKMENT KANAN
Sudut Kaki Kiri Embankment 33 °
Sudut Kaki Kanan Embankment 33 °
Lebar Permukaan Embankment 15 m
Tinggi Embankment (H) 5,25 m
Muka Air Tanah 3,5 m
γ sat = γ 10,02 kN/m3
B1 Kiri 3,125 m
B1 Kanan 3,125 m
B2 Kiri 8,18 m
B2 Kanan 8,18 m
q0 52,605 kN/m2
1 1
B1= × L1= ×6,25=3.125 m
2 2
B2 Menggunakan rumus Pythagoras
°
Pada α 1=α 2=33
° 5,25
sin 33 =
b
5,25
0,54=
b
b=9,72 m
c= √b 2−a2
c= √9,722 −5.252
c=8,18 m→ B2

Perhitungan Penambahan Tegangan Total Pada LapisanTanah Di Bawah Embankment (z=0,5 m):
 β kanan embankment

β=tan
−1
( Bz )=¿ tan ( 3,125
1
0,5 )
−1
=1,412 ¿

 α + β kanan embankment

α + β=tan−1 ( z )
B 1 + B2
(
=¿ tan −1 )
3.125+8,18
0.5
=1,526 ¿

 Ip=
π [
1 B1 + B2
B2
B
( α + β )− 1 β
B2 ]
Ip=
3,14 8,18[
1 3.125+8,18
( 1,526 )−
3.125
8,18
1,412
]
Ip=0,4996
 Nilai pengaruh dari keseluruhan embankment (Iptotal)
Ip total=¿ Ip kiri + Ipkanan ¿

Ip total=¿ 0,4996+0,4996 ¿
Ip total=¿ 0,9992¿
 Penambahan Tegangan total (Δσ)
Δσ =q0 × Iptotal
¿ 106,443 ×0,9992
2
¿ 106,357 kN /m
 Δσ Rata−Rata
Δσ sebelum+ Δσ seudah 1 106,357+106,115
Δσave= = =106,236 kN /m2
2 2
Alas trapezium Embankment kiri
= 2b + L1
=(2 x 2.52 m) + 6,25 m
= 11,29 m
*) pada tegangan rata-rata, tegangan pada kedalaman 1 m ditambah dengan tegangan
sebelum pada kedalaman 0.5 m
*) perhitungan selanjutnya untuk penambahan tegangan total pada lapisan tanah di bawah
embankment kiri dicantumkan pada Tabel Perhitungan 2.2

Tabel Perhitungan 2.2 : Penambahan Tegangan Total Pada Embankment Kanan

Alas trapezium Embankment kiri


= 2b + L1
=(2 x 2.52 m) + 6,25 m
= 11,3 m
z Kiri Embankment Kanan Embankment Δσ = Itotal .
I total Δσ rata-rata
(m) α+β β Ikiri α+β β Ikanan q0
0 0 0 0 0 0 0 0 52,605  
0,5 1,527 1,412 0,4998 1,527 1,412 0,4998 0,9997 52,589 52,597
1 1,483 1,261 0,4988 1,483 1,261 0,4988 0,9977 52,484 52,537
1,5 1,439 1,123 0,4964 1,439 1,123 0,4964 0,9928 52,225 52,355
2 1,396 1,001 0,4922 1,396 1,001 0,4922 0,9844 51,784 52,005
2,5 1,353 0,896 0,4863 1,353 0,896 0,4863 0,9726 51,165 51,475
3 1,311 0,806 0,4789 1,311 0,806 0,4789 0,9578 50,387 50,776
3,5 1,271 0,729 0,4703 1,271 0,729 0,4703 0,9406 49,481 49,934
4 1,231 0,663 0,4608 1,231 0,663 0,4608 0,9215 48,477 48,979
4,5 1,192 0,607 0,4506 1,192 0,607 0,4506 0,9011 47,403 47,940
5 1,154 0,559 0,4399 1,154 0,559 0,4399 0,8798 46,282 46,842
5,5 1,118 0,517 0,4290 1,118 0,517 0,4290 0,8580 45,134 45,708
6 1,083 0,480 0,4180 1,083 0,480 0,4180 0,8359 43,975 44,555
6,5 1,049 0,448 0,4070 1,049 0,448 0,4070 0,8139 42,817 43,396
7 1,016 0,420 0,3961 1,016 0,420 0,3961 0,7921 41,670 42,243
7,5 0,985 0,395 0,3853 0,985 0,395 0,3853 0,7707 40,540 41,105
8 0,955 0,372 0,3748 0,955 0,372 0,3748 0,7496 39,434 39,987
8,5 0,926 0,352 0,3646 0,926 0,352 0,3646 0,7291 38,355 38,895
9 0,898 0,334 0,3546 0,898 0,334 0,3546 0,7092 37,307 37,831
9,5 0,872 0,318 0,3449 0,872 0,318 0,3449 0,6899 36,290 36,799
10 0,847 0,303 0,3356 0,847 0,303 0,3356 0,6712 35,307 35,799

Grafik 2.2 : Hubungan Penambahan Tegangan dan Kedalaman


35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55
0.5
1
1.5
Kedalaman z (m)

2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
8.5
9
9.5
10
tegangan akibat beban luar timbungnan (kPa)
2. Perhitungan tekan air pori (u0) dan geostatic stress (tegangan efektif) pada lapisan tanah
lempung→ sub lapisan 1m
Data untuk penuruan terhadap dua lapisan tanah:
Embankment Kiri
γsat 10,01 kN/m3
Lapis Tanah 1 (silty clay) γ 10,01 kN/m3
H 5,25 m
γsat 10,02 kN/m3
Lapis Tanah 2 (normal clay)
γ 10,02 kN/m3
Tinggi Air Hw 3,5 m
  γw 9,81 kN/m3
Embankment Kanan
γsat 10,01 kN/m3
Lapis Tanah 1 (silty clay) γ 10,01 kN/m3
H 5,25 M
γsat 10,02 kN/m3
Lapis Tanah 2 (normal clay)
γ 10,02 kN/m3
Tinggi Air Hw 3,5 M
  γw 9,81 kN/m3

 Tekanan air pori


u0 =γ w × H w
3
u0 =9,81 kN /m × 0,5
u0 =4,905 kN /m3
 Tegangan total
σ =γ × z
kN
σ =20,2 7490 3
×0.5 m
m
kN
σ =10.13745 2
m
 Tegangan Efektif
σ ' =σ −u0
kN kN
σ ' =10.13745 2 −4.905 2
m m
' kN
σ =5.232 2
m
 Tegangan Efektif Rata-Rata
' σ ' sebelum +σ ' pada tinjauan σ ' = 0+5.232 σ ' =2.616 kN
σ ave = ave
2 ave 2
2 m
kN
σ 'ave =2.616 2
m
Tabel Tegangan Efektif Total Rata-Rata Embung Kiri, yang Dibagi Menjadi Sub Lapisan Setebal
z = 0,5 m
Tabel perhitungan 2.3 : Tegangan Efektif Total Rata-Rata Embankment Kiri yang dibagi menjadi sub lapisan setebal z = 0,5 m

Embankment Kiri
z ketebalan hw Tekanan Air Pori Tegangan Total Tegangan Efektif
(m σ' ave
(m) (m) u0=γw . hw σ= γ . Z σ'=σ-u0
)
0 0 0 0 0 0 0
0,5 0,5 0,5 4,905 5,01 0,105 0,052
1 0,5 1 9,81 10,02 0,21 0,1575
1,5 0,5 1,5 14,715 15,03 0,315 0,2625
2 0,5 2 19,62 20,04 0,42 0,3675
2,5 0,5 2,5 24,525 25,05 0,525 0,4725
3 0,5 3 29,43 30,06 0,63 0,5775
3,5 0,5 3,5 34,335 35,07 0,735 0,6825
4 0,5 4 39,24 40,08 0,84 0,7875
4,5 0,5 4,5 44,145 45,09 0,945 0,8925
5 0,5 5 49,05 50,1 1,05 0,9975
5,5 0,5 5,5 53,955 55,11 1,155 1,1025
6 0,5 6 58,86 60,12 1,26 1,2075
6,5 0,5 6,5 63,765 65,13 1,365 1,3125
7 0,5 7 68,67 70,14 1,47 1,4175
7,5 0,5 7,5 73,575 75,15 1,575 1,5225
8 0,5 8 78,48 80,16 1,68 1,6275
8,5 0,5 8,5 83,385 85,17 1,785 1,7325
9 0,5 9 88,29 90,18 1,89 1,8375
9,5 0,5 9,5 93,195 95,19 1,995 1,9425
10 0,5 10 98,1 100,2 2,1 2,0475

*Muka air tanah berada pada permukaan lapisan tanah lempung sampai kedalaman tanah lempung
Tabel Tegangan Efektif Total Rata-Rata Embung Kanan, yang Dibagi Menjadi Sub Lapisan Setebal z = 0,5 m

Embankment Kanan
z ketebalan hw Tekanan Air Pori Tegangan Total Tegangan Efektif
(m σ' ave
(m) (m) u0=γw . hw σ= γ . Z σ'=σ-u0
)
0 0 0 0 0 0 0
0,5 0,5 0,5 4,905 5,01 0,105 0,052
1 0,5 1 9,81 10,02 0,21 0,1575
1,5 0,5 1,5 14,715 15,03 0,315 0,2625
2 0,5 2 19,62 20,04 0,42 0,3675
2,5 0,5 2,5 24,525 25,05 0,525 0,4725
3 0,5 3 29,43 30,06 0,63 0,5775
3,5 0,5 3,5 34,335 35,07 0,735 0,6825
4 0,5 4 39,24 40,08 0,84 0,7875
4,5 0,5 4,5 44,145 45,09 0,945 0,8925
5 0,5 5 49,05 50,1 1,05 0,9975
5,5 0,5 5,5 53,955 55,11 1,155 1,1025
6 0,5 6 58,86 60,12 1,26 1,2075
6,5 0,5 6,5 63,765 65,13 1,365 1,3125
7 0,5 7 68,67 70,14 1,47 1,4175
7,5 0,5 7,5 73,575 75,15 1,575 1,5225
8 0,5 8 78,48 80,16 1,68 1,6275
8,5 0,5 8,5 83,385 85,17 1,785 1,7325
9 0,5 9 88,29 90,18 1,89 1,8375
9,5 0,5 9,5 93,195 95,19 1,995 1,9425
10 0,5 10 98,1 100,2 2,1 2,0475
*Muka air tanah berada pada permukaan lapisan tanah lempung sampai kedalaman tanah lempung
Grafik 2.3 : Hubungan Kedalaman dengan Tegangan Total, Tekanan Air Pori dan Tekanan Efektif

GRAFIK TEKANAN AIR PORI, TEGANGAN TOTAL DAN


TEGANGAN EFEKTIF VERSUS KEDALAMAN

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200


0
1
2
3 Tegangan Efektif
Kedalaman z (m)

Tegangan Total
4
Tekanan Air Pori
5
6
7
8
9
10
Tegangan Akibat Beban Luar Timbunan Δσ (kPa)

Grafik Tegangan OV Efektif (σov') + Penambahan Tegangan (Δσ) Versus Kedalaman Pada Embankment Kiri
GRAFIK TEGANGAN OV EFEKTIF (σOV) + PE-
NAMBAHAN TEGANGAN (Δσ) VERSUS
KEDALAMAN
70 80 90 100 110 120 130 140 150 160
0
1
Kedalaman z (m)

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tegangan Akibat Beban Luar Timbunan Tanah Δσ (kPa)

Grafik Tegangan OV Efektif (σov') + Penambahan Tegangan (Δσ) Versus Kedalaman Pada Embankment Kanan
GRAFIK TEGANGAN OV EFEKTIF (σOV) + PE-
NAMBAHAN TEGANGAN (Δσ) VERSUS
KEDALAMAN
75 85 95 105 115 125 135 145 155
0
1
Kedalaman z (m)

2
3
4
5
6
7
8
9
10

Tegangan Akibat Beban Luar Timbunan Tanah Δσ (kPa)

Grafik Tegangan OV Efektif (σov') + Penambahan Tegangan (Δσ) Versus Kedalaman Pada Embankment Kanan
3. Perhitungan penurunan konsolidasi primer pada lapisan tanah lempung, dimana
tanah lempung diasumsi terkonsolidasi normal (NC Clay) → z tanah lempung 10m
Tabel data perhitungan penurunan konsolidasi :
Lempung (NC
Tipe Tanah
Clay)
Liquid Limit (LL) 47,50%

Plastic Limit (PL) 15%

Cc 0,213
e0 0,6916
z 10m

Perhitungan Penurunan Embung Kiri, pada kedalaman 0.75m :


Cc H
( )
'
σ + Δσ
S= log
1+e 0 σ
'

S=
0.213 × 0.5
1+ 0.6916 (
log
2,616+106.443
2,616 )
S=0.0101m
Tabel Perhitungan Penurunan Pada Embung Kiri Pada Sub Lapisan Hingga Kedalaman
10m
Perhitungan Penurunan Embung Kanan, pada kedalaman 0.75m :
Cc H
( )
'
σ + Δσ
S= log
1+e 0 σ
'

S=
0.213 × 0.5
1+ 0.6916 (
log
2,616+106.443
2,616 )
S=0.0101m
Tabel Perhitungan Penurunan Pada Embung Kanan Pada Sub Lapisan Hingga Kedalaman
10m

*) Perhitungan selanjutnya untuk konsolidasi embankment kiri dan kanan dicantumkan


pada Tabel Perhitungan 2.5 dan Tabel Perhitungan 2.6
GRAFIK PENURUNAN VERSUS KEDALAMAN
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0
0.75
1.5
2.25
Kedalaman z (m)

3
3.75
4.5
5.25
6
6.75
7.5
8.25
9
9.75

Penurunan Sc (m)
Embankment Kiri
log
z rata- Tipe (σ'+Δσ) Cc.H/ Ketebal Penurun
z σ' Δσ (σ'+Δσ)/σ Cc
rata Tanah /σ' (1+e0) an an
'
m m   kPa kPa         m m
0 0,05 52,54 1001,86 0,27
0,25 NC 3,0008 0,0016 0,5 0,0048
0, 2 56 9 4
5
0,15 52,49 334,289 0,27
0,75 NC 2,5241 0,0016 0,5 0,0040
7 30 0 4
1
0,26 52,33 200,370 0,27
1,25 NC 2,3018 0,0016 0,5 0,0036
2 47 4 4
1,
5
0,36 52,03 142,578 0,27
1,75 NC 2,1541 0,0016 0,5 0,0034
7 00 4 4
2
0,47 51,56 110,136 0,27
2,25 NC 2,0419 0,0016 0,5 0,0032
2 68 0 4
2,
5
0,57 50,95 0,27
2,75 NC 89,2324 1,9505 0,0016 0,5 0,0031
7 42 4
3
0,68 50,21 0,27
3,25 NC 74,5726 1,8726 0,0016 0,5 0,0030
2 33 4
3,
5
0,78 49,36 0,27
3,75 NC 63,6908 1,8041 0,0016 0,5 0,0029
7 90 4
4
0,89 48,44 0,27
4,25 NC 55,2810 1,7426 0,0016 0,5 0,0028
2 58 4
4,
5
0,99 47,46 0,27
4,75 NC 48,5844 1,6865 0,0016 0,5 0,0027
7 55 4
5
1,10 46,44 0,27
5,25 NC 43,1284 1,6348 0,0016 0,5 0,0026
2 65 4
5,
5
1,20 45,40 0,27
5,75 NC 38,6018 1,5866 0,0016 0,5 0,0025
8 42 4
6
1,31 44,35 0,27
6,25 NC 34,7910 1,5415 0,0016 0,5 0,0024
3 07 4
6,
5
1,41 43,29 0,27
6,75 NC 31,5438 1,4989 0,0016 0,5 0,0024
8 59 4
7
1,52 42,24 0,27
7,25 NC 28,7488 1,4586 0,0016 0,5 0,0023
2 75 4
7,
5 7,75 NC 1,62 41,21 26,3221 1,4203 0,27 0,0016 0,5 0,0022
7 17 4
8
1,73 40,19 0,27
8,25 NC 24,1995 1,3838 0,0016 0,5 0,0022
2 31 4
8,
5
1,83 39,19 0,27
8,75 NC 22,3307 1,3489 0,0016 0,5 0,0021
7 52 4
9
1,94 38,22 0,27
9,25 NC 20,6760 1,3155 0,0016 0,5 0,0021
2 07 4
9,
5
2,04 37,27 0,27
9,75 NC 19,2034 1,2834 0,0016 0,5 0,0020
7 14 4
10
Sc=ΣΔ
  0,056
  H
Embankment Kanan
log
z rata- Tipe (σ'+Δσ)/ Cc.H/ Ketebal Penurun
z σ' Δσ (σ'+Δσ)/σ Cc
rata Tanah σ' (1+e0) an an
'
m m   kPa kPa         m m
0 0,05 52,59 1002,84 0,27
0,25 NC 3,0012 0,0016 0,5 0,0048
0, 2 71 9 4
5
0,15 52,53 334,565 0,27
0,75 NC 2,5245 0,0016 0,5 0,0040
7 65 1 4
1
0,26 52,35 200,445 0,27
1,25 NC 2,3020 0,0016 0,5 0,0036
2 45 7 4
1,
5
0,36 52,00 142,509 0,27
1,75 NC 2,1538 0,0016 0,5 0,0034
7 48 7 4
2
0,47 51,47 109,940 0,27
2,25 NC 2,0412 0,0016 0,5 0,0032
2 45 8 4
2,
5
0,57 50,77 0,27
2,75 NC 88,9233 1,9490 0,0016 0,5 0,0031
7 57 4
3
0,68 49,93 0,27
3,25 NC 74,1630 1,8702 0,0016 0,5 0,0030
2 38 4
3,
5
0,78 48,97 0,27
3,75 NC 63,1952 1,8007 0,0016 0,5 0,0029
7 87 4
4
0,89 47,93 0,27
4,25 NC 54,7138 1,7381 0,0016 0,5 0,0028
2 96 4
4,
5
0,99 46,84 0,27
4,75 NC 47,9596 1,6809 0,0016 0,5 0,0027
7 22 4
5
1,10 45,70 0,27
5,25 NC 42,4585 1,6280 0,0016 0,5 0,0026
2 80 4
5,
5
1,20 44,55 0,27
5,75 NC 37,8982 1,5786 0,0016 0,5 0,0025
6 8 46 4
1,31 43,39 0,27
6,25 NC 34,0637 1,5323 0,0016 0,5 0,0024
3 61 4
6,
5
1,41 42,24 0,27
6,75 NC 30,8013 1,4886 0,0016 0,5 0,0024
8 33 4
7
1,52 41,10 0,27
7,25 NC 27,9983 1,4471 0,0016 0,5 0,0023
2 49 4
7,
5
1,62 39,98 0,27
7,75 NC 25,5696 1,4077 0,0016 0,5 0,0022
7 70 4
8
1,73 38,89 0,27
8,25 NC 23,4500 1,3701 0,0016 0,5 0,0022
2 46 4
8,
5
1,83 37,83 0,27
8,75 NC 21,5883 1,3342 0,0016 0,5 0,0021
7 10 4
9
1,94 36,79 0,27
9,25 NC 19,9439 1,2998 0,0016 0,5 0,0021
2 86 4
9,
5
2,04 35,79 0,27
9,75 NC 18,4841 1,2668 0,0016 0,5 0,0020
7 88 4
1
0
Sc=ΣΔH
  0,056
  =
GRAFIK PENURUNAN VERSUS KEDALAMAN
0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
0
0.75
1.5
2.25
Kedalaman z (m)

3
3.75
4.5
5.25
6
6.75
7.5
8.25
9
9.75

Penurunan Sc (m)
4. Perhitungan regangan vertikal total yang terjadi pada tanah lempung akibat
penurunan konsolidasi primer
Regangan vertikal total pada embankment kiri :
Embankment Kiri
z z rata-rata Ketebalan Penurunan
m m m m
0
0,25 0,5 0,0048
0,
5
0,75 0,5 0,0040
1
1,25 0,5 0,0036
1,
5
1,75 0,5 0,0034
2
2,25 0,5 0,0032
2,
5
2,75 0,5 0,0031
3
3,25 0,5 0,0030
3,
5
3,75 0,5 0,0029
4
4,25 0,5 0,0028
4,
5
4,75 0,5 0,0027
5
5,25 0,5 0,0026
5,
5
5,75 0,5 0,0025
6
6,25 0,5 0,0024
6,
5 6,75 0,5 0,0024

7
7,25 0,5 0,0023
7,
5
7,75 0,5 0,0022
8
8,25 0,5 0,0022
8,
5
8,75 0,5 0,0021
9
9,25 0,5 0,0021
9,
5
9,75 0,5 0,0020
10
 
Sc = ΔH = 0.899 m
H = 10m
ΔH 0.899
ε v= ×100 %= ×100 %=8.99 %
H 10

Regangan vertikal total pada embankment kanan :


Embankment Kanan
z z rata-rata Ketebalan Penurunan
m m m m
0
0,25 0,5 0,0048
0,
5
0,75 0,5 0,0040
1
1,25 0,5 0,0036
1,
5
1,75 0,5 0,0034
2
2,25 0,5 0,0032
2,
5
2,75 0,5 0,0031
3
3,25 0,5 0,0030
3,
5
3,75 0,5 0,0029
4
4,25 0,5 0,0028
4,
5
4,75 0,5 0,0027
5
5,25 0,5 0,0026
5,
5
5,75 0,5 0,0025
6
6,25 0,5 0,0024
6,
5
6,75 0,5 0,0024
7
7,25 0,5 0,0023
7,
5
7,75 0,5 0,0022
8
8,25 0,5 0,0022
8,
5
8,75 0,5 0,0021
9
9,25 0,5 0,0021
9,
5
9,75 0,5 0,0020
10
 

Sc = ΔH = 0.683 m
H = 10m
ΔH 0.893
ε v= ×100 %= ×100 %=8.93 %
H 10

5. Perhitungan waktu penurunan (Time Rate Of Settlement) dan penurunan yang


terjadi pada derajat konsolidasi rata-rata (Uavg) = 10% sampai dengan 90%
Berdasarkan grafik hub. LL dan cv dengan nilai LL = 50%, maka didapat nilai cv dari hasil
plot grafik yaitu cv= 1.8
m2/tahun
Perhitungan waktu penurunan pada embankment kiri :
 Nilai Faktor Waktu Untuk U = 10%

( )
2
π U%
T v=
4 100

T = (
4 100 )
2
π 10
v

T v =0.00785
 Lama Waktu Penurunan Untuk U = 10%
cv × t
T v= 2
H
2
T ×H
t= v
cv
2
0.00785× 10
t=
5
t=0.157 tahun
 Penurunan Terhadap Waktu Untuk U = 10%
St =U % × S c
St =10 % × 0.899
St =0.0899
Embankment Kiri
U Tv H Cv t St
%   m m2/tahun tahun 0 0
1 1
0 0,00785 0 6,5 0,121 0,0744 0,121
2 1
0 0,0314 0 6,5 0,483 0,1488 0,483
3 1
0 0,0707 0 6,5 1,088 0,2232 1,088
4 1
0 0,126 0 6,5 1,938 0,2976 1,938
5 1
0 0,197 0 6,5 3,031 0,372 3,031
6 1
0 0,286 0 6,5 4,400 0,4464 4,400
7 1
0 0,403 0 6,5 6,200 0,5208 6,200
8 0,567 1 6,5 8,723 0,5952 8,723
0 0
9 1
0 0,848 0 6,5 13,046 0,6696 13,046

Perhitungan waktu penurunan pada embankment kanan :


 Nilai Faktor Waktu Untuk U = 10%

( )
2
π U%
T v=
4 100

T = (
4 100 )
2
π 10
v

T v =0.00785
 Lama Waktu Penurunan Untuk U = 10%
cv × t
T v= 2
H
2
Tv×H
t=
cv
0.00785× 102
t=
5
t=0.157 tahun
 Penurunan Terhadap Waktu Untuk U = 10%
St =U % × S c
St =10 % × 0.893
St =0.0893

Embankment Kanan
U Tv H Cv t St
%   m m2/tahun tahun 0 0
1 1
0 0,00785 0 6,5 0,121 0,0731 0,121
2 1
0 0,0314 0 6,5 0,483 0,1462 0,483
3 1
0 0,0707 0 6,5 1,088 0,2193 1,088
4 1
0 0,126 0 6,5 1,938 0,2924 1,938
5 1
0 0,197 0 6,5 3,031 0,3655 3,031
6 1
0 0,286 0 6,5 4,400 0,4386 4,400
7 1
0 0,403 0 6,5 6,200 0,5117 6,200
8 1
0 0,567 0 6,5 8,723 0,5848 8,723
9 1
0 0,848 0 6,5 13,046 0,6579 13,046
GRAFIK HUBUNGAN WAKTU PENURUNAN DAN
PENURUNAN
0 2 4 6 8 10 12 14
0
0.1
0.2
0.3
Penurunan St

0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

Waktu Penurunan t (tahun)


GRAFIK HUBUNGAN WAKTU PENURUNAN DAN
PENURUNAN
0 2 4 6 8 10 12 14
0

0.1

0.2
Penurunan St

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Waktu Penurunan t (tahun)


1. Penentuan Isochrone pada Uavg = 50 % dan Uavg = 90 %

Grafik 2.10 : Grafik Deraajat Konsolidasi, Uz


 H dr untuk U avg =50 % dan 90 %

H 10
Hdr= = =5 m ( dibagi 2 karenaarah drainasenya2 arah )
2 2
 z / H untuk U avg=50 % dan 90 %
z 1
= =0,2
H 5
 Nilai Faktor Waktu Untuk U avg=50 %
cv × t
T v= 2
H
5× 3,940
T v= 2
10
T v =0,197
 Nilai Faktor WaktuUntuk U avg=90 %
cv × t
T v= 2
H
5× 16,960
T v=
10 2
T v =0,848

m = 0-2
(menggunakan m = 0)
π
M = ×(2 m+1)
2
3,14
M= ×(2 × 0+1)
2
M =1,571
 Isochrone Pada Uavg = 50%

[ ( )]
m=∞
2 M . z −M
U z=1− ∑
2
Tv
sin e
m=0 M H dr

[ ]
m=∞
2
U z=1− ∑
2
−1,571 × 0,197
sin ( 1,571× 0,2 ) e
m=0 1,571
m=∞
U z=1− ∑ [ 1,273 ×0,309017 ] 0,615034
m=0
(jumlah dari m = 0-2)
U z=1−(0,24198669+0,00432352+0,00000134)
U z=1−0,24631156
U z=0,75368844

 Isochrone Pada Uavg = 90%

[ ( )]
m=∞
2 M . z −M
U z=1− ∑
2
Tv
sin e
m=0 M H dr

[ ]
m=∞
2
U z=1− ∑
2
−1,571 × 0,848
sin ( 1,571× 0,2 ) e
m=0 1,571
m=∞
U z=1− ∑ [ 1,273 ×0,309017 ] 0,123396056
m=0

(Jumlah dari m = 0-2)


U z=1−(0,0485505+0+ 0)
U z=1−0,0485505
U z=0,9514495
Tabel Perhitungan 2.9 : Penentuan Isochrone Pada Uavg = 50%
Uavg = 50%
C Hd Hdr^ z/ T sin(M.z/ e^(-
z
v r 2 Hdr v   m M Hdr) 2/M (-)M^2Tv M^2Tv)     Uz
(m (m
 
) )                          
6, 0, 1,57 1,27 -
0
5 5 25 0 2   0 1 0,000000 3 0,48607802 0,615034 0,00000000    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,000000 4 4,37470215 0,012592 0,00000000    
7,85 0,25 -
   
          2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 0,000000 1,000000
6, 0, 1,57 1,27 -
1
5 5 25 0,2 2   0 1 0,309017 3 0,48607802 0,615034 0,24198669    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,809017 4 4,37470215 0,012592 0,00432352    
7,85 0,25 - ######## 0,7536884
   
          2 4 1,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000134 # 4
6, 0, 1,57 1,27 -
2
5 5 25 0,4 2   0 1 0,587785 3 0,48607802 0,615034 0,46028604    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,951057 4 4,37470215 0,012592 0,00508260    
7,85 0,25 - ######## 0,5346313
   
          2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 # 6
6, 0, 1,57 1,27 -
3
5 5 25 0,6 2   0 1 0,809017 3 0,48607802 0,615034 0,63352938    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,309017 4 4,37470215 0,012592 0,00165144    
7,85 0,25 - - ######## 0,3648205
   
          2 4 -1,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000134 # 2
6, 0, 1,57 1,27 -
4
5 5 25 0,8 2   0 1 0,951057 3 0,48607802 0,615034 0,74475846    
4,71 0,42 - -
   
          1 2 -0,587785 4 4,37470215 0,012592 0,00314122    
7,85 0,25 - ######## 0,2583827
   
          2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 # 6
6, 0, 1,57 1,27 -
5
5 5 25 1 2   0 1 1,000000 3 0,48607802 0,615034 0,78308538    
4,71 0,42 - -
   
          1 2 -1,000000 4 4,37470215 0,012592 0,00534417    
7,85 0,25 - ######## 0,2222574
   
          2 4 1,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000134 # 4
6, 0, 1,57 1,27 -
6
5 5 25 1,2 2   0 1 0,951057 3 0,48607802 0,615034 0,74475846    
4,71 0,42 - -
   
          1 2 -0,587785 4 4,37470215 0,012592 0,00314122    
7,85 0,25 - ######## 0,2583827
   
          2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 # 6
7 6, 5 25 1,4 0,   0 1,57 0,809017 1,27 - 0,615034 0,63352938    
5 2 1 3 0,48607802
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,309017 4 4,37470215 0,012592 0,00165144    
7,85 0,25 - - ######## 0,3648205
   
          2 4 -1,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000134 # 2
6, 0, 1,57 1,27 -
8
5 5 25 1,6 2   0 1 0,587785 3 0,48607802 0,615034 0,46028604    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,951057 4 4,37470215 0,012592 0,00508260    
7,85 0,25 - ######## 0,5346313
   
          2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 # 6
6, 0, 1,57 1,27 -
9
5 5 25 1,8 2   0 1 0,309017 3 0,48607802 0,615034 0,24198669    
4,71 0,42 -
   
          1 2 0,809017 4 4,37470215 0,012592 0,00432352    
7,85 0,25 - ######## 0,7536884
   
          2 4 1,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000134 # 4
6, 0, 1,57 1,27 -
10
5 5 25 2 2   0 1 0,000000 3 0,48607802 0,615034 0,00000000    
4,71 0,42 -
              1 2 0,000000 4 4,37470215 0,012592 0,00000000    
7,85 0,25 - ######## 1,0000000
              2 4 0,000000 5 12,1519504 0,000005 0,00000000 # 0

Tabel Perhitungan 2.10 : Penentuan Isochrone Pada Uavg = 90%


Uavg = 90%
z Cv Hdr Hdr^2 z/Hdr Tv m M sin(M.z/Hdr) 2/M (-)m^2*Tv e^(-M^2Tv)     Uz
(m)   (m)                        
6,
0
5 5 25 0 0,848 0 1,570796327 0,000000 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0000000    
            1 4,71238898 0,000000 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 0,000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0000000 1,0000000
6,
1
5 5 25 0,2 0,848 0 1,570796327 0,309016994 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0485505    
            1 4,71238898 0,809016994 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 1,0000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0485505 0,9514495
6,
2
5 5 25 0,4 0,848 0 1,570796327 0,587785252 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0923486    
            1 4,71238898 0,951056516 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 1,22515E-16 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0923486 0,9076514
6,
3
5 5 25 0,6 0,848 0 1,570796327 0,809016994 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,1271069    
            1 4,71238898 0,309016994 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 -1,000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,1271069 0,8728931
6,
4
5 5 25 0,8 0,848 0 1,570796327 0,951056516 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,1494231    
            1 4,71238898 -0,587785252 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 -2,4503E-16 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,1494231 0,8505769
6,
5
5 5 25 1 0,848 0 1,570796327 1,000000 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,1571127    
            1 4,71238898 -1,000000 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 1,000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,1571127 0,8428873
6,
6
5 5 25 1,2 0,848 0 1,570796327 0,951056516 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,1494231    
            1 4,71238898 -0,587785252 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 3,67545E-16 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,1494231 0,8505769
6,
7
5 5 25 1,4 0,848 0 1,570796327 0,809016994 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,1271069    
            1 4,71238898 0,309016994 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 -1,000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,1271069 0,8728931
6,
8
5 5 25 1,6 0,848 0 1,570796327 0,587785252 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0923486    
            1 4,71238898 0,951056516 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 -4,90059E-16 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0923486 0,9076514
6,
9
5 5 25 1,8 0,848 0 1,570796327 0,309016994 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0485505    
            1 4,71238898 0,809016994 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 1,000000 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0485505 0,9514495
6,
10
5 5 25 2 0,848 0 1,570796327 1,22515E-16 1,273 -2,092356133 0,123396056 0,0000000    
            1 4,71238898 3,67545E-16 0,424 -18,8312052 6,63302E-09 0,0000000    
            2 7,853981634 6,12574E-16 0,255 -52,30890333 1,9166E-23 0,0000000 0,0000000 1,0000000
Grafik 2.11 : Isochrone Pada Uavg = 50%

0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 1.1
0

0.2

0.4

0.6

0.8
Series2
1

1.2

1.4

1.6

1.8

Grafik 2.12 : Isochrone Pada Uavg = 90%


0.82 0.84 0.86 0.88 0.9 0.92 0.94 0.96 0.98 1 1.02
0

0.2

0.4

0.6

0.8
Series2
1

1.2

1.4

1.6

1.8

2
2. Penentuan sisa kelebihan tekanan air pori (u0) pada setiap sub-lapisan dengan
Uavg = 50 % dan Uavg = 90 %

 H dr untuk U avg =50 % dan 90 %

H 10
Hdr= = =5 m ( dibagi 2 karenaarah drainasenya2 arah )
2 2
 z / H untuk U avg=50 % dan 90 %
z 1
= =0,2
H 5
 Nilai Faktor Waktu Untuk U avg=50 %
cv × t
T v=
H2
5× 3,940
T v=
10 2
T v =0,197
 Nilai Faktor WaktuUntuk U avg=90 %
cv × t
T v=
H2
5× 16,960
T v=
10 2
T v =0,848

u0 =H dr × γ w
u0 =5× 9,81
u0 =49,05

m = 0-2
(menggunakan m = 0)
π
M = ×(2 m+1)
2
3,14
M= ×(2 × 0+1)
2
M =1,571
Isochrone Pada Uavg = 50%

[ 2u 0
( )]
m =∞
M . z −M T
u z= ∑
2

sin e v

m =0 M H dr

[ ]
m =∞
2× 49,05
u z= ∑
2

sin ( 1,571 ×0,2 ) e−1,571 ×0,197


m =0 1,571
m =∞
u z= ∑ [ 62,452× 0,309017 ] 0,615034
m =0

(jumlah dari m = 0-2)


u z=11,86944723+0,21206867+ 0,00006593
u z=12,08158183

Isochrone Pada Uavg = 90%

[ 2u 0
( )]
m =∞
M . z −M T
u z= ∑
2

sin e v

m =0 M H dr

[ ]
m =∞
2× 49,05
u z= ∑
2

sin ( 1,571 ×0,2 ) e−1,571 ×0,848


m =0 1,571
m =∞
u z= ∑ [ 62,452× 0,309017 ] 0,123396
m =0

(jumlah dari m = 0-2)


u z=2,38140232+0,00000011+0
u z=2,381402
Tabel Perhitungan 2.11 : Sisa Kelebihan Tekanan Air Pori pada Uavg = 50 %
Uavg = 50%
C Hd Hdr^ z/ sin(M.z/ 2.u0/ e^(-
z
v r 2 Hdr Tv u0 m M Hdr) M (-)M^2Tv M^2Tv)   uz
(m (m
 
) )                        
6, 0, 63, 1,57 81,18 -
0
5 5 25 0 2 8 0 1 0,000000 8 0,48607802 0,615034 0,00000000  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,000000 3 4,37470215 0,012592 0,00000000  
63, 7,85 16,23 -
   
        8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 0,000000
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 15,4302814
1
5 5 25 0,2 2 8 0 1 0,309017 8 0,48607802 0,615034 0  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,809017 3 4,37470215 0,012592 0,27568927  
63, 7,85 16,23 - 15,7060563
   
        8 2 4 1,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00008570 8
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 29,3501393
2
5 5 25 0,4 2 8 0 1 0,587785 8 0,48607802 0,615034 5  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,951057 3 4,37470215 0,012592 0,32409218  
63, 7,85 16,23 - 29,6742315
   
        8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 2
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 40,3970011
3
5 5 25 0,6 2 8 0 1 0,809017 8 0,48607802 0,615034 6  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,309017 3 4,37470215 0,012592 0,10530393  
63, 7,85 16,23 - 40,5022193
   
        8 2 4 -1,000000 8 12,1519504 0,000005 -0,00008570 9
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 47,4895230
4
5 5 25 0,8 2 8 0 1 0,951057 8 0,48607802 0,615034 4  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 -0,587785 3 4,37470215 0,012592 -0,20029998  
63, 7,85 16,23 - 47,2892230
   
        8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 6
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 49,9334395
5
5 5 25 1 2 8 0 1 1,000000 8 0,48607802 0,615034 2  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 -1,000000 3 4,37470215 0,012592 -0,34077068  
63, 7,85 16,23 - 49,5927545
   
        8 2 4 1,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00008570 4
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 47,4895230
6
5 5 25 1,2 2 8 0 1 0,951057 8 0,48607802 0,615034 4  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 -0,587785 3 4,37470215 0,012592 -0,20029998  
63, 7,85 16,23 - 47,2892230
   
        8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 6
7 6, 5 25 1,4 0, 63, 0 1,57 0,809017 81,18 - 0,615034 40,3970011  
5 2 8 1 8 0,48607802 6
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,309017 3 4,37470215 0,012592 0,10530393  
63, 7,85 16,23 - 40,5022193
   
        8 2 4 -1,000000 8 12,1519504 0,000005 -0,00008570 9
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 29,3501393
8
5 5 25 1,6 2 8 0 1 0,587785 8 0,48607802 0,615034 5  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,951057 3 4,37470215 0,012592 0,32409218  
63, 7,85 16,23 - 29,6742315
   
        8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 2
6, 0, 63, 1,57 81,18 - 15,4302814
9
5 5 25 1,8 2 8 0 1 0,309017 8 0,48607802 0,615034 0  
63, 4,71 27,06 -
   
        8 1 2 0,809017 3 4,37470215 0,012592 0,27568927  
63, 7,85 16,23 - 15,7060563
   
        8 2 4 1,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00008570 8
6, 0, 63, 1,57 81,18 -
10
5 5 25 2 2 8 0 1 0,000000 8 0,48607802 0,615034 0,00000000  
63, 4,71 27,06 -
            8 1 2 0,000000 3 4,37470215 0,012592 0,00000000  
63, 7,85 16,23 -
            8 2 4 0,000000 8 12,1519504 0,000005 0,00000000 0,00000000

Tabel Perhitungan 2.12 : Sisa Kelebihan Tekanan Air Pori pada Uavg = 90 %
Uavg = 90%
z Cv Hdr Hdr^2 z/Hdr Tv u0 m M sin(M.z/Hdr) 2.u0/M (-)M^2Tv e^(-M^2Tv)   uz
(m)   (m)                        
0 1,8 5 25 0 0,848 17,658 0 1,571 0,000000 22,483 -2,092356133 0,123396 0,00000000  
            17,658 1 4,712 0,000000 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000000  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 0,000000
1 6,5 5 25 0,2 0,848 17,658 0 1,571 0,309017 22,483 -2,092356133 0,123396 0,85730483  
            17,658 1 4,712 0,809017 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000004  
            17,658 2 7,854 1,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 0,85730487
2 6,5 5 25 0,4 0,848 17,658 0 1,571 0,587785 22,483 -2,092356133 0,123396 1,63069070  
            17,658 1 4,712 0,951057 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000005  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 1,63069074
3 6,5 5 25 0,6 0,848 17,658 0 1,571 0,809017 22,483 -2,092356133 0,123396 2,24445319  
            17,658 1 4,712 0,309017 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000002  
            17,658 2 7,854 -1,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 2,24445321
4 6,5 5 25 0,8 0,848 17,658 0 1,571 0,951057 22,483 -2,092356133 0,123396 2,63851297  
            17,658 1 4,712 -0,587785 7,494 -18,8312052 0,000000 -0,00000003  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 2,63851294
5 6,5 5 25 1 0,848 17,658 0 1,571 1,000000 22,483 -2,092356133 0,123396 2,77429672  
            17,658 1 4,712 -1,000000 7,494 -18,8312052 0,000000 -0,00000005  
            17,658 2 7,854 1,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 2,77429667
6 6,5 5 25 1,2 0,848 17,658 0 1,571 0,951057 22,483 -2,092356133 0,123396 2,63851297  
            17,658 1 4,712 -0,587785 7,494 -18,8312052 0,000000 -0,00000003  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 2,63851294
7 6,5 5 25 1,4 0,848 17,658 0 1,571 0,809017 22,483 -2,092356133 0,123396 2,24445319  
            17,658 1 4,712 0,309017 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000002  
            17,658 2 7,854 -1,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 2,24445321
8 6,5 5 25 1,6 0,848 17,658 0 1,571 0,587785 22,483 -2,092356133 0,123396 1,63069070  
            17,658 1 4,712 0,951057 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000005  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 1,63069074
9 6,5 5 25 1,8 0,848 17,658 0 1,571 0,309017 22,483 -2,092356133 0,123396 0,85730483  
            17,658 1 4,712 0,809017 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000004  
            17,658 2 7,854 1,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 0,85730487
10 6,5 5 25 2 0,848 17,658 0 1,571 0,000000 22,483 -2,092356133 0,123396 0,00000000  
            17,658 1 4,712 0,000000 7,494 -18,8312052 0,000000 0,00000000  
            17,658 2 7,854 0,000000 4,497 -52,30890333 0,000000 0,00000000 0,00000000
Grafik 2.13 : Sisa Kelebihan Tekanan Air Pori pada Uavg = 50 %

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
0

4
Series2
5

10
Grafik 2.14 : Sisa Kelebihan Tekanan Air Pori pada Uavg = 90 %

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0

4
Series2
5

10
Hubungan tekanan air pori berlebihan (uz) dan tekanan air pori (u0)

Tabel Perhitungan 2.13 : Perhitungan u pada Embankment Kiri dengan uz = 50%

z uz (50%) u0 (kiri) uz+u0


0 0,000000 0 0,000000
1 15,70605638 9,81 25,516056
2 29,67423152 19,62 49,294232
3 40,50221939 29,43 69,932219
4 47,28922306 39,24 86,529223
5 49,59275454 49,05 98,642755
6 47,28922306 58,86 106,149223
7 40,50221939 68,67 109,172219
8 29,67423152 78,48 108,154232
9 15,70605638 88,29 103,996056
10 0,00000000 98,1 98,100000

Tabel Perhitungan 2.14 : Perhitungan u pada Embankment Kiri dengan uz = 90%

z uz (90%) u0 (kiri) uz+u0


0 0,000000 0 0,000000
1 0,85730487 9,81 10,667305
2 1,63069074 19,62 21,250691
3 2,24445321 29,43 31,674453
4 2,63851294 39,24 41,878513
5 2,77429667 49,05 51,824297
6 2,63851294 58,86 61,498513
7 2,24445321 68,67 70,914453
8 1,63069074 78,48 80,110691
9 0,85730487 88,29 89,147305
10 0,00000000 98,1 98,100000
Grafik 2.15 : Kurva u pada Embankment Kiri dengan uz = 50 %

0 20 40 60 80 100 120
0

uo
6 uz+u0

10

12

Grafik 2.16 : Kurva u pada Embankment Kiri dengan uz = 90 %


0 20 40 60 80 100 120
0

u0
6 u0+uz

10

12
Tabel Perhitungan 2.15 : Perhitungan u pada Embankment Kanan dengan uz = 50%

z uz (50%) u0 (kanan) uz+u0


0 0,000000 0 0,000000
1 15,706056 9,81 25,516056
2 29,674232 19,62 49,294232
3 40,502219 29,43 69,932219
4 47,289223 39,24 86,529223
5 49,592755 49,05 98,642755
6 47,289223 58,86 106,149223
7 40,502219 68,67 109,172219
8 29,674232 78,48 108,154232
9 15,706056 88,29 103,996056
10 0,000000 98,1 98,100000

Tabel Perhitungan 2.16 : Perhitungan u pada Embankment Kanan dengan uz = 90%

z uz (90%) u0 (kanan) uz+u0


0 0,000000 0 0,000000
1 0,857305 9,81 10,667305
2 1,630691 19,62 21,250691
3 2,244453 29,43 31,674453
4 2,638513 39,24 41,878513
5 2,774297 49,05 51,824297
6 2,638513 58,86 61,498513
7 2,244453 68,67 70,914453
8 1,630691 78,48 80,110691
9 0,857305 88,29 89,147305
10 0,000000 98,1 98,100000
Grafik 2.17 : Kurva u pada Embankment Kanan dengan uz = 50 %

0 20 40 60 80 100 120
0

u0
6 u0+uz

10

12

Grafik 2.18 : Kurva u pada Embankment Kanan dengan uz = 90 %


0 20 40 60 80 100 120
0

u0
6 u0+uz

10

12
Sikma total + delta u
Tabel Perhitungan 2.17 :

Embankment Kiri
Δσ' + Δu (50 s total 1 s total 1 s total 2 s total 2
z
s' u0 %) Δu (90 %) (50%) (90%) (50%) (90%)
(m
) (kPa) (kPa) (kPa)          
78,52
0
4 0,000 0,000 0 78,524 78,524 78,524 78,524
78,59 2,38140242
1
1 9,810 15,706 8 104,107 90,782 88,401 88,401
77,91 19,62 4,52969651
2
6 0 29,674 3 127,210 102,066 97,536 97,536
76,18 29,43 6,23459224
3
0 0 40,502 7 146,112 111,845 105,610 105,610
73,50 39,24 7,32920262
4
6 0 47,289 3 160,035 120,075 112,746 112,746
70,21 49,05 7,70637963
5
7 0 49,593 9 168,860 126,973 119,267 119,267
66,63 58,86 7,32920262
6
9 0 47,289 3 172,788 132,828 125,499 125,499
63,01 68,67 6,23459224
7
9 0 40,502 7 172,191 137,924 131,689 131,689
59,51 78,48 4,52969651
8
4 0 29,674 3 167,668 142,524 137,994 137,994
56,21 88,29 2,38140242
9
3 0 15,706 8 160,209 146,884 144,503 144,503
53,15 98,10 9,44146E-
10
7 0 0,000 16 151,257 151,257 151,257 151,257
Tabel Perhitungsn 2.18 :

Embankment Kanan
Δσ' + Δu (50 s total 1 s total 1 s total 2 s total 2
z
s' u0 %) Δu (90 %) (50%) (90%) (50%) (90%)
(m
) (kPa) (kPa) (kPa)          
78,52
0
4 0,000 0,000 0 78,524 78,524 78,524 78,524
78,59 2,38140242
1
1 9,810 15,706 8 104,107 90,782 88,401 88,401
77,91 19,62 4,52969651
2
6 0 29,674 3 127,210 102,066 97,536 97,536
76,18 29,43 6,23459224
3
0 0 40,502 7 146,112 111,845 105,610 105,610
73,50 39,24 7,32920262
4
6 0 47,289 3 160,035 120,075 112,746 112,746
70,21 49,05 7,70637963
5
7 0 49,593 9 168,860 126,973 119,267 119,267
66,63 58,86 7,32920262
6
9 0 47,289 3 172,788 132,828 125,499 125,499
63,01 68,67 6,23459224
7
9 0 40,502 7 172,191 137,924 131,689 131,689
59,51 78,48 4,52969651
8
4 0 29,674 3 167,668 142,524 137,994 137,994
56,21 88,29 2,38140242
9
3 0 15,706 8 160,209 146,884 144,503 144,503
53,15 98,10 9,44146E-
10
7 0 0,000 16 151,257 151,257 151,257 151,257
Grafik 2.19 : kiri

80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280
0

4
sikma total 1 (50%)
5 sikma total 2 (50%)

10

Grafik 2.20 : kiri

80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280
0

4
sikma total 1 (90%)
5 sikma total 2 (90%)

10
Grafik 2.21 : kanan

80 100 120 140 160 180 200 220 240 260


0

4
sikma total 1 (50%)
5 sikma total 2 (50%)

10

Grafik 2.22 : kanan

10

5 sikma total 1 (90%)


sikma total 2 (90%)
4

0
80 100 120 140 160 180 200 220 240 260
BAB III
PENURUNAN KONSOLIDASI (SETTLEMENT CONSOLIDATION) DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI SETTLE 3D
Settle3D adalah program tiga dimensi untuk analisis konsolidasi vertikal dan
penyelesaian di bawah fondasi tanggul dan beban permukaan. Program ini
menggambungkan kesederhanaan analisis satu dimensi dengan kekuatan dan kemampuan
visualisasi dari program tiga dimensi yang lebih canggih sehingga dapat dengan cepat
membuat profil tanah yang kompleks dan kondisi pemuatan dan melihat hasil dalam tiga
dimensi.

Pemodelan dapat dipentaskan dan analisis konsolidasi tergantung waktu dapat


dilakukan termasuk konsolidasi primer dan sekunder (creep) pada interval waktu yang
ditentukan pengguna. Berbagai jenis material linear dan non-linear dapat dimodelkan.

Elevasi air tanah dapat dipentaskan dan kondisi drainase horizontal serta kondisi
vertikal dapat ditentukan. Bentuk beban melingkar, persegi panjang atau poligonal dapat
didefinisikan dengan besarnya beban seragam atau variabel dan fondasi yang fleksibel
atau kaku.
 Penurunan Konsolidasi Pada Embankment Kiri

1. Membuka aplikasi Settle3D

2. Klik Analysis lalu pilih Project Settings.


3. Klik General lalu pilih Boussinesq pada Stress Computation Method dengan
satuan meter. Setelah itu klik Groundwaterlalu centang Groundwater Analysis
dengan memasukkan nilai 0m pada Depth to water table karena muka air tanah
berada pada permukaan tanah lempung.
4. Klik Loads lalu pilih Add Embankment. Setelah itu masukkan data untuk tanah
embung lalu klik ok dan akan muncul gambar 3D dari beban embung.
5. Klik Properties lalu pilih Soil Properties lalu masukkan data untuk tanah
lempung lalu klik ok. Setelah itu pilih Soil Layers untuk memasukkan data tebal
tanah lempung lalu klik ok dan akan muncul gambar 3D dari beban embung
dengan tebal lempung 10m.
6. Klik Grid lalu pilih Auto Field Point Grid dan klik ok untuk memunculkan gambar
3D yang telah dianalisa. Setelah itu klik Analysis lalu pilih Autocompute untuk
memulai perhitungan dan setelah itu akan muncul hasil gambar 3D dengan hasil
analisanya.
 Grafik Pada Embankment Kiri
 Grafik Pada Embankment Kanan
 Perbandingan Perhitungan Hand Calculation dan Settle3D

Embankment Kiri Embankment Kanan


Penurunan Regangan Penurunan Regangan
Perhitungan
Konsolidasi Vertikal Total Konsolidasi Vertikal Total

m % M %

Hand Calculation 0,899 8,99 0,893 8,93

Settle3D 0,646 6,46 0,738 7,38

Pada tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil kedua cara perhitungan dengan
menggunakan cara Hand Calculation dan aplikasi Settle3D tidaklah berbeda jauh tetapi
untuk mencari penurunan dan regangan vertikal total dengan menggunakan aplikasi
Settle3D hanya membutuhkan waktu yang singkat dibandingkan dengan cara hand
calculation yang membutuhkan waktu yang lebih lama.
BAB IV
PENURUNAN KONSOLIDASI (SETTLEMENT CONSOLIDATION) DENGAN
MENGGUNAKAN APLIKASI SETTLE 3D DENGAN SETIAP LAPISAN EMBUNG

Jadi yang telah kita ketahui pada BAB III adalah cara menjalankan aplikasi Settle
3D,nah karena itulah disini hanya aka nada perubahan sedikit di dalam beberapa Langkah
untuk menjalankan Settle 3D.Kenapa demikian?sebab di BAB IV saat ini kita akan melihat
step dalam membuat Stage di Settle 3D

 Pada poin 3 di Bab III di situ hanya ada General dan GroundWater di Bab IV inilah
kita akan masuk ke Stages lalu mengatur stages sesuai kebutuhan(kalau saya
memakasi 26 stages)
 Poin 4 kita akan masuk seperti biasa nya tetap ada pilihan Number OF Layer kita
menyesuaikan dengan Kebutuhan (16 stages),buat derajat dan ukuran yang ada sudah
sesuai.
 Poin 5 buat perhitungan angka yang ada di Bab 3 sudah sesuai tetapi karena ada
pertambahan stages jadi nya kita memasukkan nilai Cv dan Cvr di Properties(soil
properties)
 Ada juga kita akan memilih Query lalu add Query point
 Jadi Nilai Stages yang di masukkan sesuai dengan Perhitungan Waktu Penurunan
Nah,kita bersama-sama telah mengetahui beberapa langkah/step yang perlu di tambahkan
dandi ubah.Ini berlaku dalam Perhitungan Settle 3D baik Langkah-langkah pengerjaan di
Embankment Kiri maupun juga di Embankment kanan.
Oleh karena itu kita akan melihat Penurunan Konsolidasi pada Settle 3D yang telah kita
masukkan perhitungan manual/hand calculation ke Settle. Berdasarkan hasil Stage kita akan
melihat hasil nya dan perbandingannya.

 Hasil Run Apk Settle 3D


A. Embankment Kiri(Total Settlement)
1. Stage 1

2. Stage 2

3. Stage 3
4. Stage 4

5. Stage 5
6. Stage 6

7. Stage 7
8. Stage 8

9. Stage 9
10. Stage 10

11. Stage 11
12. Stage 12

13. Stage 13
14. Stage 14

15. Stage 15
16. Stage 16

17. Stage 17
18. Stage 18

19. Stage 19
20. Stage 20

21. Stage 21
22. Stage 22

23. Stage 23
24. Stage 24

25. Stage 25
26. Stage 26

B. Embankment kiri (Loading stress)


1. Stage 1

2. Stage 2

3. Stage 3
4. Stage 4

5. Stage 5
6. Stage 6

7. Stage 7
8. Stage 8

9. Stage 9
10. Stage 10

11. Stage 11
12. Stage 12

13. Stage 13
14. Stage 14

15. Stage 15
16. Stage 16

17. Stage 17
Catatan : Stage yang seharusnya di posting adalah 25 tetapi di Loading Stress ini setelah
dari stage 16 – 25 hasilnya sama.Karena itu saya mengambil stage 16 saja.(Loading
Stress)

C. Embankment Kanan (Total Settlement)


1. Stage 1

2. Stage 2

3. Stage 3
4. Stage 4

5. Stage 5
6. Stage 6

7. Stage 7
8. Stage 8

9. Stage 9
10. Stage 10

11. Stage 11
12. Stage 12

13. Stage 13
14. Stage 14

15. Stage 15
16. Stage 16

17. Stage 17
18. Stage 18

19. Stage 19
20. Stage 20

21. Stage 21
22. Stage 22

23. Stage 23
24. Stage 24

25. Stage 25
26. Stage 26

D. Embankment Kanan (Loading stress)


1. Stage 1

2. Stage 2

3. Stage 3
4. Stage 4

5. Stage 5
6. Stage 6

7. Stage 7
8. Stage 8

9. Stage 9
10. Stage 10

11. Stage 11
12. Stage 12

13. Stage 13
14. Stage 14

15. Stage 15
16. Stage 16

17. Stage 17
Catatan : Stage yang seharusnya di posting adalah 25 tetapi di Loading Stress ini setelah
dari stage 17 – 26 hasilnya sama.Karena itu saya mengambil stage 17 saja.(Loading
Stress)

Tabel Perhitungan 2.19 : Settle 3D Embankment Kiri (per stage)


Embankment kiri
Δσ St
stage T tk
(kPa) (mm) (m)

1 5,832 0 0 0,019 0,019


2 11,66 43,8 0,0438 0,019 0,038
3 23,32 69,4 0,0694 0,019 0,057
4 23,32 101 0,101 0,019 0,076
5 29,14 113 0,113 0,019 0,095
6 34,95 130 0,13 0,019 0,114
7 40,73 145 0,145 0,019 0,133
8 46,49 160 0,16 0,019 0,152
9 52,21 174 0,174 0,019 0,171
10 57,86 187 0,187 0,019 0,19
11 63,44 200 0,2 0,019 0,209
12 68,92 212 0,212 0,019 0,228
13 74,25 223 0,223 0,019 0,247
14 79,39 234 0,234 0,019 0,266
15 84,29 244 0,244 0,019 0,285
16 88,89 254 0,254 0,019 0,304
17 95,11 263 0,263 0,019 0,323
18 95,11 306 0,306 0,120769 0,443769
19 95,11 394 0,394 0,483077 0,926846
20 95,11 498 0,498 1,087692 2,014538
21 95,11 562 0,562 1,938462 3,953
22 95,11 599 0,599 3,030769 6,983769
23 95,11 618 0,618 4,4 11,38377
24 95,11 625 0,625 6,2 17,58377
25 95,11 627 0,627 8,723077 26,30685
26 95,11 627 0,627 13,04615 39,353

Tabel Perhitungan 2.20 : Settle 3D Embankment Kanan (per stage)


Embankment kanan
Δσ St
stage t tk
(kPa) (mm) (m)

1 5,832 0 0 0,019 0,019


2 11,66 43,8 0,0438 0,019 0,038
3 17,5 69,5 0,0695 0,019 0,057
4 23,32 91,1 0,0911 0,019 0,076
5 29,15 111 0,111 0,019 0,095
6 34,96 128 0,128 0,019 0,114
7 40,76 145 0,145 0,019 0,133
8 46,54 160 0,16 0,019 0,152
9 52,27 175 0,175 0,019 0,171
10 57,95 189 0,189 0,019 0,19
11 63,54 202 0,202 0,019 0,209
12 69,01 214 0,214 0,019 0,228
13 74,32 226 0,226 0,019 0,247
14 79,42 237 0,237 0,019 0,266
15 84,24 248 0,248 0,019 0,285
16 88,72 258 0,258 0,019 0,304
17 94,75 268 0,268 0,019 0,323
18 94,75 310 0,31 0,120769 0,443769
19 94,75 397 0,397 0,483077 0,926846
20 94,75 511 0,511 1,087692 2,014538
21 94,75 579 0,579 1,938462 3,953
22 94,75 619 0,619 3,030769 6,983769
23 94,75 635 0,635 4,4 11,38377
24 94,75 640 0,64 6,2 17,58377
25 94,75 640 0,64 8,723077 26,30685
26 94,75 640 0,64 13,04615 39,353

Grafik Perhitungan 2.19 : Settle 3D Embankment Kiri (per stage)


EMABNKMENT KIRI
100

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

-100

-200

-300

-400

-500

-600

Grafik Perhitungan 2.20 : Settle 3D Embankment Kanan (per stage)

EMABANKMENT KANAN
200

100

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5
-100

-200

-300

-400

-500

-600

-700

 9 STAGE
Embankment Kiri

Settle 9 Stage Kiri


Stage t   St
1 0,121 0,121 0
2 0,483 0,362 0,11
3 1,088 0,605 0,213
4 1,938 0,851 0,239
5 3,031 1,092 0,282
6 4,400 1,369 0,325
7 6,200 1,800 0,375
8 8,723 2,523 0,438
9 13,046 4,323 0,545

Embankment Kanan

Settle 9 Stage Kanan


Stage t   St
1 0,121 0,121 0
2 0,483 0,362 0,0692
3 1,088 0,605 0,113
4 1,938 0,851 0,15
5 3,031 1,092 0,183
6 4,400 1,369 0,215
7 6,200 1,800 0,257
8 8,723 2,523 0,289
9 13,046 4,323 0,372

9 Stage Embankment kiri


GRAFIK HUBUNGAN WAKTU PENURUNAN DAN
PENURUNAN
0 2 4 6 8 10 12 14
0
0.1
0.2
Penurunan St

0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1

Waktu Penurunan t (tahun)

9 Stage Embankment Kanan

GRAFIK HUBUNGAN WAKTU PENURUNAN DAN


PENURUNAN
0 2 4 6 8 10 12 14
0

0.1

0.2
Penurunan St

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

Waktu Penurunan t (tahun)

BAB V
TEORI KESTABILAN LERENG (SLOPE STABILITY TEORY) DAN
GARIS FREATIK (PHREATIC LINE)
A. Teori
Kestabilan dari tanah harus dipastikan terlebih dahulu sebelum memulai
konstruksi. Kegagalan kestabilan tanah biasa diakibatkan oleh tanah bangunan yang
didirikan di atas tanah lembek. Kestabilan dapar dianalisa dan faktor keamanan dapat
diukur.

FS=
∑ Resisting Force
∑ Driving Force
Untuk prosedur kestabilan lereng analisanya terbagi atas 2 jenis, yaitu :
1. MASS PROCEDURE, asumsi yang digunakan adalah slope yang bersifat homogen.
Metode – metode yang digunakan adalah:
 Chart Taylor
 Chart Coussins
 Chart Yang
2. METHOD OF SLICES, asumsi yang digunakan: tanah di atas bidang gelincir dibagi
atas slice vertikal dan dihitung. Metode ini memperhitungkan ketidakhomogen tanah
dan tekanan air pori (μ), juga variasi tegangan normal sepanjang bidang keruntuhan
dapat dihitung. Metode – metode yang digunakan adalah :
a. Asumsi Culmann finith slope

b. Sweddish sollution (Fellenius Method)

c. Bishop’s simplified Method

B. Kohesi dan Sudut Geser Dalam


Kohesi adalah gaya tarik menarik antara partikel dalam batuan yang
dinyatakan dalam berat per satuan luas. Kohesi batuan akan semakin besar jika kekuatan
gesernya makin besar. Nilai kohesi (c) diperoleh dengan pengujian laboratorium yaitu
pengujian kuat geser langsung (direct shear strength) dan pengujian triaksial (triaxial
test).
Salah satu aspek yang memengaruhi nilai kohesi adalah kerapatan dan jarak
antar molekul dalam suatu benda. Kohesi berbanding lurus dengan kerapatan suatu benda,
sehingga bila kerapatan semakin besar maka kohesi yang akan didapatkan semakin besar.
Dalam hal ini, benda berbentuk padat memiliki kohesi yang paling besar dan sebaliknya
pada cairan.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung nilai kohesi adalah :
cu = (0,11+ 0,0037PI) .τv'
Di mana PI dicari dengan rumus :
PI = 0.73 (LL-20)
Sudut geser dalam merupakan sudut yang dibentuk dari hubungan antara
tegangan normal dan tegangan geser dalam material tanah atau batuan. Sudut geser dalam
adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material dikenai tegangan atau gaya
terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya. Semakin besar sudut geser dalam suatu
material maka material tersebut akan lebih tahan menerima tegangan luar yang dikenakan
terhadapnya.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung sudut geser dalam adalah :
φlow = 43-10logPI
C. Metode Felleneus
Metode irisan yang paling dasar adalah metode felleneus atau biasa disebut
ordinary method of slices.

Geometry of Ordinary Method of Slices

Asumsi yang digunakan pada metode felleneus :


a.Tegangan geser oleh tanah dapat dihitung menggunakan persamaan Mohr-Coulomb :
τ = c + (σ – u) tan φ
dimana :
τ= tegangan geser efektif
c= kohesi
σ= tegangan normal
φ= sudut geser dalam

b.Faktor keamanan untuk setiap potongan dianggap sama


c.Tegangan geser dan normal di sisi kiri dan kanan potongan diabaikan
d.Berat total tiap potongan :
WT = γ x b x h
Di mana :
γ = berat volume
b= lebar potongan
h= tebal potongan
e.Tegangan Normal dan Geser :

berdasarkan ilustrasi di atas, diperoleh :


N = WTcosα
Tekanan air ke atas dapat mengurangi tegangan normal dari tanah, sehingga :
N’ = WTcosα – ul
Sehingga tegangan geser diperoleh :
τ = N’tan φ
f.Gaya perlawanan oleh kohesi di tiap potongan :
F = c.l
g.Gaya yang mengakibatkan runtuhan (driving force) :
T = WT sin α
Gara peruntuh diakibatkan oleh berat tanah dan berat oleh air pada potongan
h.Sehingga, untuk faktor keamanan :

FS=
∑ Resisting Force = ∑ N ' tanϕ+∑ cl
∑ Driving Force ∑T
D. Metode Bishop
Cara analisa yang dibuat oleh A.W. Bishop (1955) menggunakan cara elemen
dimana gaya yang bekerja pada tiap elemen. Persyaratan keseimbangan diterapkan pada
elemen yang membentuk lereng tersebut.
Faktor keamanan terhadap longsoran didefinisikan sebagai perbandingan
kekuatan geser maksimum yang dimiliki tanah di bidang longsor (S tersedia) dengan tahanan
geser yang diperlukan untuk keseimbangan (Sperlu).
 Metode ini pada dasarnya sama dengan metode Felenius, tetapi dengan
memperhitungkan gaya-gaya antar irisan yang ada. Metode Bishop mengasumsikan
bidang longsor berbentuk busur lingkaran.
 Pertama yang harus diketahui adalah geometri dari lereng dan juga titik pusat busur
lingkaran bidang luncur, serta letak rekahan.
 Untuk menentukan titik pusat busur lingkaran bidang luncur dan letak rekahan pada
longsoran busur dipergunakan grafik.
Metode Bishop yang disederhanakan merupakan metode sangat populer dalam
analisis kestabilan lereng dikarenakan perhitungannya yang sederhana, cepat dan
memberikan hasil perhitungan faktor keamanan yang cukup teliti. Kesalahan metode ini
apabila dibandingkan dengan metode lainnya yang memenuhi semua kondisi
kesetimbangan seperti Metode Spencer atau Metode Kesetimbangan Batas Umum, jarang
lebih besar dari 5%. Metode ini sangat cocok digunakan untuk pencarian secara otomatis
bidang runtuh kritis yang berbentuk busur lingkaran untuk mencari faktor keamanan
minimum.
Metode Bishop sendiri memperhitungkan komponen gaya-gaya (horizontal dan vertikal)
dengan memperhatikan keseimbangan momen dari masing-masing potongan. Metode ini
dapat digunakan untuk menganalisa tegangan efektif.
Metode ini menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada sisi-sisi irisan
mempunyai resultan = 0 pada arah vertikal.
Pada metode Bishop, gaya normal diasumsikan merupakan total dari gaya yang
bekerja secara vertikal pada potongan. Dengan demikian :
'
(c Lsinα−uLsinα tanϕ)
W−
F
N=
sinα tanϕ
cosα +
F
Penyebut dari persamaan tersebut biasa disingkat dengan variabel mα .
Selain dari gaya normal tersebut, persamaan untuk tegangan geser dan lainnya

sama seperti persamaan pada Metode Felleneus.

E. Meningkatkan Kestabilan Lereng


Kelongsoran terjadi jika kekuatan geser dari tanah tidak cukup besar untuk
menahan gaya-gaya yang bekerja pada tanah. Beberapa penyebab yang mengakibatkan
kegagalan lereng (slope failure) atau kelongsoran adalah :
 Erosi
 Hujan
 Gempa
 Faktor geologi
 Penambahan beban dari luar (secara eksternal)
 Pekerjaan konstruksi
 Timbunan dan penggalian di bawah slope
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan stabilitas lereng, yaitu :
1. Relokasi Jalan
Memindahkan garis as jalan ke tanah yan lebih baik atau lebih stabil merupakan solusi
yang paling ekonomis.
2. Mengurangi Kemiringan Lereng (Flatten Slope)
Mengurangi kemiringan dapat mengurangi beban yang ditimbulkan oleh embung, dan
akan meningkatkan stabilitas.

3. Menimbun Tanah Sebagai Penyeimbang (Counterwight Berm)


Penimbunan tanah di luar pusat rotasi dapat memberikan momen penahan tambahan
sehingga dapat meningkatkan faktor keamanan lereng. Permukaaan tanah timbunan
harus dapat menyerap air dari lereng.
4. Penggalian Tanah yang Lembek dan diganti dengan Shear Key
Tanah yang lembek tidak dapat menahan beban dengan baik. Sehingga, tanah tersebut
digali dan diganti dengan material granular sebagai shear key.

5. Mengurangi Beban Embankment


Dengan mengurangi beban, dapat mengurangi gaya peruntuh terhadap tanah.
6. Pengembangan Tanah
Beberapa teknik pengembangan tanah seperti stone column(kolom batuan),
pencampuran tanah, geosintetik, pemasangan paku bumi, dan sementasi dapat
meningkatkan gaya penahan tanah (resisting forces).
7. Penguatan Tanah Timbunan
Tanah timbunan dapat dikuatkan dengan menggabungkannya dengan tanah padat.
8. Mengurangi Ketinggian Muka Air
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tekanan air dapat mengurangi tegangan geser
tanah, sehingga dapat mengurangi gaya penahan tanah. Mengurangi ketinggian muka
air berguna untuk mengurangi tekanan air pori. Menguranginya dapat dilakukan
dengan pemasangan pipa drainase pada slope.
F. Menentukan Garis Freatik
Apabila terjadi rembesan yaitu kehilangan air yan melalui tubuh bendungan, maka perlu
ditentukan lintasan freatiknya.
1. Konsep Dasar
Di dalam merencanakan sebuah bendungan, perlu diperhitungkan stabilitasnya
terhadap bahaya longsoran, erosi lereng dan kehilangan air akibat rembesan yang
melalui tubuh bendungan. Beberapa cara diberikan untuk menentukan besarnya
rembesan yang melewati bendungan yang dibangun dari tanah homogen. Cara yang
dipakai adalah cara grafis dan analitis.
2. Perhitungan Panjang Permukaan Basah Secara Analitis
dy
Asumsi Scaffernack – Itterson bahwa i = tanβ = dx adalah sama dengan kemiringan
garis freatik dan merupakan gradien konstan sepanjang garis freatik.

A sin β

A cos β

Se =√ H +d −√ d −H cot β Besarnya Se menentukan titik keluarnya G. Permukaan


2 2 2 2 2

basah digambar membentuk garis parabola yang menyinggung terhadap garis


horisontal di titik A yang menyinggung kemiringan bagian hilir dititik G.
3. Perhitungan Panjang Permukaan Basah dan Menentukan Lintasan Garis Freatik

 Embung dengan β≤ 30°


A.Langkah-langkah perhitungan freatik line (cara grafis)

1. Gambarkan embung sesuai dengan skala dan ukuran yang ada.


2. Gambar garis vertikal melalui A yang akan berpotongan dengan garis yang
sesuai dengan kemiringan bendungan bagian hilir pada A1.
3. Gambar garis horizontal melalui A yang akan berpotongan dengan garis yang
sesuai dengan kemiringan bendungan bagian hilir pada A2.
4. Gambar setengah lingkaran pada FA1.
5. Tandai titik A3, pada setengah lingkaran sehingga FA2= FA3.
6. Tandai titik G sehingga A1G = A1A3dengan demikian FG = Se

B. Menentukan Lintasan Garis freatik:

1. Gambar bendungan sesuai skala.


2. Hitung permukaan basah di bagian hilir secara analitis atau grafis.
3. Tentukan lokasi titik asal parabola, yaitu titik A sampai 0,3L.
4. Sesuai Teori Cassagrande bahwa garis freatik adalah parabola, maka
digunakan persamaan parabola sederhana, yaitu : y = k.x 2→ pada x0= y0 ;
sehingga, k = y02/ x02
5. Gambar beberapa jarak xidan hitung jarak yang berkaitan dengan y ikemudian
gambar kurva melalui titik – titik yang didapat.
6. Perhatikan bahwa parabola menyinggung muka bendungan bagian hilir pada
bagian atas permukaan basah dan berangsur – angsur tegak lurus pada muka
bendungan.
7. Muka bendungan bagian hulu adalah garis ekipotensial dan garis freatik
adalah garis aliran.
8. Garis Freatik membagi embung menjadi dua bagian yaitu, bagian yang kering
yang berada di atas garis freatik dan yang jenuh air (di bawah garis freatik)
 Embung dengan 30° ≤ β ≤ 90°
A.Perhitungan Panjang Permukaan basah Secara Grafis Langkah – langkah :
1. Gambarkan embung sesuai dengan skala yang ada.
2. Gambar busur lingkaran dengan radius sepanjang garis AF yang akan

berpotongan dengan garis yang sesuai dengan kemiringan bendungan bagian


hilir pada A1.
3. Gambar garis horizontal melalui A yang akan berpotongan dengan garis yang
sesuai dengan kemiringan bendungan bagian hilir A2.
4. Gambar setengah lingkaran dengan diameter FA1.
5. Tandai titik A3, pada setengah lingkaran sehingga FA2= FA3.
6. Tandai titik G sehingga A1G = A1A3dengan demikian FG = Se
B. Menentukan Lintasan Garis freatikLangkah – langkah perhitungannya adalah
sebagai berikut :
1. Gambar bendungan sesuai skala.
2. Hitung permukaan basah di bagian hilir secara analitis atau grafis.
3. Hitung jarak parameter yo, dengan persamaan sebagai berikut :
y 0= √ H −d −d ; dimana d termasuk 0,3L.
2 2

4. Titik F pada kaki bendungan bagian hilir adalah titik asal.


5. Hitung Y dengan persamaan : y= √2 y 0 x 0 + y 20 nilai x dari titik F ke arah kanan
adalah negatif (-), sedangkan kiri positif (+).
6. Dengan demikian diperoleh nilai y untuk lintasan parabola dasar.
BAB VI
PERHITUNGAN KESTABILAN LERENG (SLOPE STABILITY CALCULATION)
=-Menentukan Garis Freatik

1. Hasil Gambar Langkah-Langkah Mebuat Garis Freatik Pada Ebung Kiri ( = 29°)
d = 18,5 m
H = 3,5 m
 = 29°

 Perhitungan Secara Grafis


Se =1,8 m
 Perhitungan Secara Analitis


2 2
d d H
Se = − − 2
cos β 2
cos β sin β


2 2
18,5 18,5 3,5
Se = − −
cos 29 ° cos 2 29 ° sin 2 29 °
Se =1,27014 m
 Perhitungan Koordinat Lintasan Freatik
X 0=19 m
Y 0=5,2m
Y 0 5,2
k = 2 = 2 =0,0144
X 0 19
2 2
Y =k . X =0,0144. X
Tabel Perhitungan 6.1 : Menentukan Garis Freatik Pada Embung Kiri
x y
1 -0,01
2 -0,06
3 -0,13
4 -0,23
5 -0,36
6 -0,52
7 -0,71
8 -0,92
9 -1,17
10 -1,44
11 -1,74
12 -2,07
13 -2,43
14 -2,82
15 -3,24
16 -3,69
17 -4,16
18 -4,67
19,1 -5,25
2. Hasil Gambar Langkah-Langkah membuat Garis Freatik Pada Embung Kanan
( = 33°)
d = 18 m
H = 3,5 m
 = 33°

 Perhitungan Secara Grafis


Se =1,16 m
 Perhitungan Secara Analitis
Se =√ H +d −√ d −H cot β
2 2 2 2 2

Se =√ 3,52 +182− √ 182−3,52 cot 2 33


Se =1,1629 m
 Perhitungan Koordinat Lintasan Freatik
Y 0= √ H +d −d=√ 3,5 +18 −18=0,33712
2 2 2 2

Y0 0,33712
∆ S e= −S e = −1,1629=0,9267373
1−cos β 1−cos 33
Y 0 0,33712
X= = =0,16856
2 2
Y = √ 2. Y 0 . X +Y 02=√ 2× 0,33712× 0,16856+0,337122=0,47675
Tabel Perhitungan 6.2 : Menentukan Garis Freatik Pada Embung Kanan
x y
0,16124
-0,13 2
1 0,89
2 1,21
3 1,46
4 1,68
5 1,87
6 2,04
7 2,20
8 2,35
9 2,49
10 2,62
11 2,74
12 2,86
13 2,98
14 3,09
15 3,20
16 3,30
17 3,40
18 3,5
19 3,60

A. Kohesi dan Sudut Geser Dalam


 Pada Tanah Embung
LL = 37,5 %
PL = 20 %
PI = LL – PL
= 37,5 % – 20 %
= 17,5 %
1. Perhitungan Sudut Geser Dalam ()
'
φ =43−10 log PI
'
φ =43−10 log 17,5
'
φ =30,57 ° → 31°
2. Perhitungan Kohesi (c)
c u=(0,0037 × PI + 0,11) × σ ' 0
c u=(0,0037 ×17,5+ 0,11) ×19,02× 5
c u=16,62 kPa
 Pada Tanah Lempung
LL = 50 %
PL = 15 %
PI = LL – PL
= 50 % – 15 %
= 35 %
3. Perhitungan Sudut Geser Dalam ()
'
φ =43−10 log PI
'
φ =43−10 log 35
φ ' =27,56 ° → 28°
4. Perhitungan Kohesi (c)
c u=(0,0037 × PI + 0,11) × σ ' 0
c u=( 0,0037× 35+0,11 ) ×19,52× 10
c u=46,75 kPa

¿ Untuk keadaan Total Stress Analisis ( TSA ) , c=cu dan φ=0


¿ Untuk keadaan Efektif Stress Analisis ( ESA ) , c=0 dan φ=φ '

B. Metode Taylor
tan '
F '=
tan ' d
c ' d =m . γ . H
c'
FS=
c 'd
Nilai FK akan di dapat dari kurva
Embankment Kiri
y 19,44
c' 18
j' 31
b 29
H 5,25
Tabel Perhitungan 6.3 : Penyelesaian Taylor Embankment Kiri

f'd Ff' M c'd Fs'


5 6,751536 0,1012 10,32674 1,726779
6 5,619972 0,098 10,0002 1,783163
8 4,202927 0,087 8,877733 2,008621
10 3,349929 0,07 7,143003 2,496429
12 2,778944 0,05 5,102145 3,495
Kurva untuk mendapatkan nilai m
Grafik 6.1 : Hasil nilai FK
7

0
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

FK = 3,001

Embankment
Kanan
y 19,44
c' 18
j' 31
b 33
H 5,25

Table Perhitungan 6.4 : Penyelesaian Taylor Embankment Kanan


f'd Ff' M c'd Fs'
6,75153 11,7349 1,53388
5 6 0,115 3 2
5,61997 10,9185 1,64856
6 2 0,107 9 4
4,20292 9,28590 1,93842
8 7 0,091 4 2
3,34992 8,16343 2,20495
10 9 0,08 2 5
2,77894 7,14300 2,51994
12 4 0,07 3 8
6,22461 2,89174
14 2,3691 0,061 7 4
2,05995 5,10214 3,52792
16 6 0,05 5 8
Kurva mendapatkan nilai m
Grafik 6.2 : Hasil nilai FK
7

0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

FK = 2,599
C. METODE FELLENIUS
. Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kiri
 Keruntuhan Dangkal
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embun
  g Lempung
c 17,83 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0,47 ×1 ) + ( 19,44 × 0 ×1 )=9,1352kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−1.825 m
cos α cos(−21)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=9,1352× sin(−21)=−3,2738 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=19,1007+¿
Resistance=19,1006 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
187,663
F s=
105,797
F s=1,7
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-8

h c. Frictio Resistanc
a W cos a
h1 h2 3 b W1 W2 W3 W total L u L n e
# W sin a u.L Cos2a
k
°   kN
m m m m kN kN kN kN m kPa N kN
-
0,4 9,135269 2 1,0711 - 8,528508 0,8715 19,10065
1 7 0 0 1 9,13527 0 0 6 1 4 0 3,273788 19 9 0 7 -3,2738 5
-
25,26776 1 1,0187 - 24,80352 4,9968 0,9635 18,16575
2 0,8 0,5 0 1 15,5494 9,718372 0 7 1 2 4,905 4,821317 18 7 1 9 -4,8213 4
1,1 0,8 21,5747 16,32686 37,90165 1,0001 8,240 - 37,89587 8,2416 17,83471
3 1 4 0 1 9 5 0 1 -1 5 4 0,661475 18 8 6 0,9997 -0,6615 4
1,4 1,0 27,7945 19,63111 47,42565 1,0124 9,908 46,84176 10,031 0,9755 7,4190 18,05427
4 3 1 0 1 4 1 0 5 9 7 1 7,419007 18 7 6 3 1 6
1,7 0,9 34,4030 18,85364 53,25667 1 1,0576 9,515 17,33867 50,35517 0,8940 17,338
5 7 7 0 1 4 2 0 8 9 2 7 8 19 9 10,064 1 7 18,85949
2,1 0,7 41,0115 13,80008 54,81161 3 6,965 27,40580 47,46825 27,405 20,59061
6 1 1 0 1 3 8 0 8 0 1,1547 1 9 21 3 8,0426 0,75 8 7
2,4 0,1 48,0087 51,11863 4 1,3456 1,569 34,20504 2,1121 0,5522
7 7 6 0 1 6 3,109879 0 6 2 3 6 4 24 37,98855 1 6 34,205 23,99532
1,2 1, 31,8373 31,83738 6 28,36731 14,45387 0,2061 28,367 51,06185
8 6 0 0 3 9 0 0 7 3 2,8635 0 9 51 1 0 1 3 5
105,97 187,6626
Jumlah (Σ)= 9 8
1,770748
FK = 8
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
Embun
  g Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10
Contoh Perhitungan Pada Slice 1
Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0,47 ×1 ) + ( 19,44 × 0 ×1 )=9,1352kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−1.825 m
cos α cos(−21)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=9,1352× sin(−21)=−3,2738 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=19,1007+¿
Resistance=19,1006 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
137,777
F s=
105,797
F s=1,3
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-8
h c. Frictio Resistanc
a
h1 h2 3 b W1 W2 W3 W total L u L n e
# W sin a W cos a u.L Cos2a
k
° kN
m m m m kN kN kN kN m kPa N kN
-
0,4 9,135269 2 1,0711 - 8,528508 0,8715 5,124445
1 7 0 0 1 9,13527 0 0 6 1 4 0 3,273788 0 9 0 7 -3,2738 2
-
25,26776 1
1,0187 - 24,80352 4,9968 0,9635
2 0,8 0,5 0 1 15,5494 9,718372 0 7 1 2 4,905 4,821317 0 7 1 9 -4,8213 12,01039
1,1 0,8 21,5747 16,32686 37,90165 1,0001 8,240 - 37,89587 8,2416 17,81956
3 1 4 0 1 9 5 0 1 -1 5 4 0,661475 0 8 6 0,9997 -0,6615 3
1,4 1,0 27,7945 19,63111 47,42565 1,0124 9,908 46,84176 10,031 0,9755 7,4190 22,26528
4 3 1 0 1 4 1 0 5 9 7 1 7,419007 0 7 6 3 1 2
1,7 0,9 34,4030 18,85364 53,25667 1 1,0576 9,515 17,33867 50,35517 0,8940 17,338 24,85033
5 7 7 0 1 4 2 0 8 9 2 7 8 0 9 10,064 1 7 8
2,1 0,7 41,0115 13,80008 54,81161 3 6,965 27,40580 47,46825 27,405 24,89744
6 1 1 0 1 3 8 0 8 0 1,1547 1 9 0 3 8,0426 0,75 8 1
2,4 0,1 48,0087 51,11863 4 1,3456 1,569 34,20504 2,1121 0,5522 22,12495
7 7 6 0 1 6 3,109879 0 6 2 3 6 4 0 37,98855 1 6 34,205 6
1,2 1, 31,8373 31,83738 6 28,36731 14,45387 0,2061 28,367 8,684761
8 6 0 0 3 9 0 0 7 3 2,8635 0 9 0 1 0 1 3 9
105,97 137,77
Jumlah (Σ)= 9 718
1,3000
FK = 388
 Keruntuhan Kaki Embung
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kiri dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embu Lempu
  ng ng
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =(28,06 × 0.27 ×1)+ (19,44 × 0 ×1 )=7,617 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =1.101 m
cos α cos(−13)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0,27 ×9,81=2,648 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=7,617 ×sin(−13)=−1,713 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18,3011+¿
Resistance=18,3011 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
225,595
F s=
148,611
F s=1.51
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-10
W Frictio Resistanc
a U W sin c.L W cos
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 u.L Cos a
2
n e
total a a
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa kN kN kN
0,2 0,1 5,3 2,29 7,61 2,687 1,10 3,796 18,301 7,421 3,89
1 0 7 1 1 0 3 1 7 -13 1,0263 9 9 5 -1,713 1 5 6 0,949 -1,713 18,3
0,1 0,7 0,2 2,12 13, 5,62 1,0055 6,991 9,711 17,930 21,48 9,76
2 1 1 8 1 4 9 2 21,6 -6 1 6 2,72 9 -2,258 2 1 5 0,989 -2,258 17,93
0,3 0,9 0,3 7,48 19, 6,45 33,0 1,0001 9,659 3,12 12,78 0,577 17,834 33,07 12,7
3 9 8 2 1 9 1 6 8 1 5 9 4 3 4 7 9 9 1 0,5774 17,83
0,6 1,2 0,2 12,8 24, 4,83 42,1 1,0098 12,34 2,33 14,68 18,007 41,70 14,8
4 6 6 4 1 2 5 2 1 8 3 4 8 2 5,861 2 3 3 0,981 5,861 18,01
0,9 1,5 0,0 18,6 29, 0,67 48,6 1,0352 14,78 0,32 15,11 12,58 46,95 15,6
5 6 1 3 1 4 3 9 1 15 8 4 9 2 2 18,461 6 5 0,933 12,582 18,46
1,2 1,4 24,7 27, 52,6 1,0785 14,07 14,07 19,73 19,232 48,84 15,1
6 8 4 0 1 9 9 0 8 22 3 9 0 9 6 4 7 9 0,86 19,736 19,23
1,1 31,1 22, 53,6 11,37 11,37 20,590 46,48 13,1
7 1,6 6 0 1 4 5 0 8 30 1,1547 9 0 9 26,84 6 9 4 0,75 26,84 20,59
1,9 0,6 37,8 13, 51,0 1,2690 6,655 6,655 31,41 22,629 40,20 8,44
8 5 8 0 1 4 2 0 3 38 2 1 0 1 4 1 9 5 0,621 31,414 22,63
2,2 43,2 43,2 1,4944 32,12 26,649 28,92
9 2 0 0 1 3 0 0 3 48 8 0 0 0 8 5 9 0 0,448 32,128 26,65
1 1,1 1, 26,6 26,6 2,5773 23,49 45,959 12,49
0 3 0 0 2 1 0 0 1 62 7 0 0 0 8 6 4 0 0,22 23,498 45,96
Jumlah (Σ)= 148,67 225,6
FK = FK = 1,517
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kiri dengan
Keadaan Efektif Stress
Dana Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10
Contoh Perhitungan Pada Slice 1
Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =(28,06 × 0.27 ×1)+ (19,44 × 0 ×1 )=7,617 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =1.101 m
cos α cos(−13)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0,27 ×9,81=2,648 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=7,617 ×sin(−13)=−1,713 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18,3011+¿
Resistance=18,3011 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
146,513
F s=
148,665
F s=0,986
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-10
W Frictio Resistanc
a U W sin c.L W cos u.L
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 Cos a
2
n e
total a a
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa kN   kN kN
0,2 0,1 5,3 2,29 7,61 2,687 1,10 3,796 7,421 3,89
1 0 7 1 1 0 3 1 7 -13 1,0263 9 9 5 -1,713 0 5 6 0,949 -1,713 2,237
0,7 0,2 2,12 13, 5,62 21,5 1,0055 6,991 9,711 21,44 9,76
2 0,11 1 8 1 4 8 2 7 -6 1 6 2,72 9 -2,254 0 8 5 0,989 -2,254 7,084
0,9 0,3 7,48 19, 6,45 33,0 1,0001 9,659 3,12 12,78 0,576 33,03 12,7
3 0,39 8 2 1 9 1 6 4 1 5 9 4 3 6 0 3 9 1 0,5766 12,17
1,2 0,2 12,8 24, 4,83 42,0 1,0098 12,34 2,33 14,68 5,852 41,64 14,8
4 0,66 6 4 1 2 4 2 5 8 3 4 8 2 8 0 5 3 0,981 5,8528 16,29
1,5 0,0 18,6 29, 0,67 48,5 1,0352 14,78 0,32 15,11 12,56 46,88 15,6
5 0,96 1 3 1 4 2 9 4 15 8 4 9 2 4 0 8 5 0,933 12,564 19,4
1,4 24,7 27, 52,6 1,0785 14,07 14,07 48,78 15,1
6 1,28 4 0 1 9 8 0 2 22 3 9 0 9 19,71 0 5 9 0,86 19,71 21,47
1,1 31,1 22, 53,6 11,37 11,37 26,81 46,44 13,1
7 1,6 6 0 1 4 5 0 3 30 1,1547 9 0 9 3 0 2 4 0,75 26,813 21,98
0,6 37,8 13, 50,9 1,2690 6,655 6,655 31,39 40,18 8,44
8 1,95 8 0 1 4 2 0 9 38 2 1 0 1 5 0 4 5 0,621 31,395 20,99
43,2 43,2 1,4944 32,12 28,92
9 2,22 0 0 1 3 0 0 3 48 8 0 0 0 8 0 9 0 0,448 32,128 17,38
1 1, 26,6 26,6 2,5773 23,49 12,49
0 1,13 0 0 2 1 0 0 1 62 7 0 0 0 8 0 4 0 0,22 23,498 7,507
Jumlah (Σ)= 148,57 146,5
FK = 0,986
 Keruntuhan Dalam
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embun Lempun
  g g
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) + ( 19,44 × 0 ×1 )=0 kN
Perhitungan L
b 0
L= = =0 m
cos α cos(−29)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=0 ×sin(−29)=0 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×0+ ¿
Resistance=0 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
298,116
F s=
237,522
F s=1.25
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-13
W c. Resistanc
a u.L
h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 U W L W Friction e
# Cos2a
kP total sin a k cos a
°   kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a N kN
0,2 5,6891 5,68 - 1,14 2,7 2,75 4,97 3,1472 -
1 0 0 8 1 0 0 4 9 29 3 0 5 3 -2,76 20 6 9 0,765 2,75815 20,38829
0,7 15,4 - 1,07 7,4 7,49 14,3 8,0823 0,859 -
2 0 0 6 1 0 0 15,488 9 22 9 0 9 4 -5,8 19 6 9 7 5,80191 19,23243
0,38 22,355 29,8 - 1,03 3,7915 10, 14,6 28,8 15,123 -
3 0 7 1,1 1 0 7,5123 1 7 15 5 7 8 1 -7,73 18 5 4 0,933 7,73025 18,46104
0,16 0,76 1,3 3,25 14,909 26,740 1,01 7,5252 12, 20,4 44,3 20,718 0,975 -
4 7 7 2 1 4 9 6 44,9 -9 2 5 9 6 -7,02 18 5 7 5 7,02456 18,05428
1,04 1,4 8,54 20,268 28,526 57,3 1,00 10,229 13, 24,0 57,3 24,047 0,998
5 0,44 3 1 1 6 6 8 4 -2 1 9 8 3 -2 18 1 2 8 -2,0012 17,84287
1,31 1,3 13,9 25,479 28,094 67,5 1,00 12,859 13, 26,4 4,71 26,518 0,995 4,71283
6 0,72 1 9 1 9 6 9 6 4 2 9 6 5 3 18 67,4 2 1 4 17,87554
1,02 1,55 1,2 19,8 30,235 25,327 75,4 1,01 15,260 12, 27,5 74,0 28,030 0,963 14,3955
7 3 6 5 1 8 8 4 5 11 9 4 3 2 14,4 18 6 1 6 9 18,16575
1,33 1,78 0,9 26,0 20,108 80,8 1,05 17,539 9,7 27,2 24,9 76,9 28,672 0,904 24,9925
8 9 8 9 1 2 34,751 6 8 18 1 3 3 7 9 19 2 2 5 6 18,74967
1,67 2,00 12,199 83,6 1,10 19,645 25,5 35,3 75,7 28,189 0,821 35,3392
9 2 3 0,6 1 32,5 38,924 4 2 25 3 5 5,9 5 4 20 9 3 4 2 19,67543
1 2,01 2,20 0,0 39,2 42,840 1,1658 83,2 1,17 21,622 0,5 22,1 44,1 70,5 26,161 0,719 44,1101
0 9 4 6 1 3 5 1 4 32 9 2 6 9 1 21 9 6 2 6 21,02711
1 2,37 1,71 46,1 33,378 79,5 1,30 16,846 16,8 51,1 60,9 21,991 0,586 51,1404
1 6 7 0 1 8 7 0 6 40 5 7 0 5 4 23 5 8 8 5 23,27802
1 2,67 0,88 52,0 17,215 69,2 1,52 8,6887 8,68 52,2 45,4 13,243 0,430 52,2762
2 8 6 0 1 5 1 0 7 49 4 2 0 9 8 27 4 8 4 6 27,18048
1 1, 39,9 39,9 3,26 36,1 16,8 0,178 36,1853
3 1,49 0 0 4 3 0 0 3 65 3 0 0 0 9 58 7 0 6 8 58,18567
237,836
Jumlah (Σ)= 4 298,1166
FK = 1,253452
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Efektif Stress
Dana Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10
Contoh Perhitungan Pada Slice 1
Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) + ( 19,44 × 0 ×1 )=0 kN
Perhitungan L
b 0
L= = =0 m
cos α cos(−29)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=0 ×sin(−29)=0 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×0+ ¿
Resistance=0 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
298,116
F s=
237,836
F s=1.08
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-13
W c. Resistanc
a u.L
h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 U W L W Friction e
# Cos2a
kP total sin a k cos a
°   kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a N kN
0,2 5,6891 5,68 - 1,14 2,7 2,75 4,97 3,1472 -
1 0 0 8 1 0 0 4 9 29 3 0 5 3 -2,76 0 6 9 0,765 2,75815 1,543177
0,7 15,4 - 1,07 7,4 7,49 14,3 8,0823 0,859 -
2 0 0 6 1 0 0 15,488 9 22 9 0 9 4 -5,8 0 6 9 7 5,80191 4,4536
0,38 22,355 29,8 - 1,03 3,7915 10, 14,6 28,8 15,123 -
3 0 7 1,1 1 0 7,5123 1 7 15 5 7 8 1 -7,73 0 5 4 0,933 7,73025 8,856317
0,16 0,76 1,3 3,25 14,909 26,740 1,01 7,5252 12, 20,4 44,3 20,718 0,975 -
4 7 7 2 1 4 9 6 44,9 -9 2 5 9 6 -7,02 0 5 7 5 7,02456 14,50456
1,04 1,4 8,54 20,268 28,526 57,3 1,00 10,229 13, 24,0 57,3 24,047 0,998
5 0,44 3 1 1 6 6 8 4 -2 1 9 8 3 -2 0 1 2 8 -2,0012 20,00201
1,31 1,3 13,9 25,479 28,094 67,5 1,00 12,859 13, 26,4 4,71 26,518 0,995 4,71283
6 0,72 1 9 1 9 6 9 6 4 2 9 6 5 3 0 67,4 2 1 4 24,63977
1,02 1,55 1,2 19,8 30,235 25,327 75,4 1,01 15,260 12, 27,5 74,0 28,030 0,963 14,3955
7 3 6 5 1 8 8 4 5 11 9 4 3 2 14,4 0 6 1 6 9 28,2701
1,33 1,78 0,9 26,0 20,108 80,8 1,05 17,539 9,7 27,2 24,9 76,9 28,672 0,904 24,9925
8 9 8 9 1 2 34,751 6 8 18 1 3 3 7 9 0 2 2 5 6 30,63486
1,67 2,00 12,199 83,6 1,10 19,645 25,5 35,3 75,7 28,189 0,821 35,3392
9 2 3 0,6 1 32,5 38,924 4 2 25 3 5 5,9 5 4 0 9 3 4 2 31,62371
1 2,01 2,20 0,0 39,2 42,840 1,1658 83,2 1,17 21,622 0,5 22,1 44,1 70,5 26,161 0,719 44,1101
0 9 4 6 1 3 5 1 4 32 9 2 6 9 1 0 9 6 2 6 31,11014
1 2,37 1,71 46,1 33,378 79,5 1,30 16,846 16,8 51,1 60,9 21,991 0,586 51,1404
1 6 7 0 1 8 7 0 6 40 5 7 0 5 4 0 5 8 8 5 28,86624
1 2,67 0,88 52,0 17,215 69,2 1,52 8,6887 8,68 52,2 45,4 13,243 0,430 52,2762
2 8 6 0 1 5 1 0 7 49 4 2 0 9 8 0 4 8 4 6 23,87985
1 1, 39,9 39,9 3,26 36,1 16,8 0,178 36,1853
3 1,49 0 0 4 3 0 0 3 65 3 0 0 0 9 0 7 0 6 8 10,13863
237,836
Jumlah (Σ)= 4 258,523
FK = 1,086978
Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kanan
Keruntuhan Dangkal
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan
dengan Keadaan Total Stress
Dana Tanah
Embu Lempu
  ng ng
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) +(19,44 ×0.78 ×1)=15,160 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−3,874 m
cos α cos(61)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=15,160× sin(61)=−13,295 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×2,062+¿
Resistance=41,024 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
115,620
F s=
48,019
F s=2,40
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-5
W W sin
a c.L W cos a u.L Cos2a Resistance
# h1 h2 h3 b W1 2 W3 W total L u a Friction
m m m m kN kN kN kN ° m kPa   kN       kN kN
2,0626 7,350033 13,2598122
1 0,78 0 0 1 15,2 0 0 15,1607 61 7 0 13,26 36,78 9 0 0,235 3 36,78144368
1,3054 21,88743 18,3657362
2 1,47 0 0 1 28,6 0 0 28,572 40 1 0 18,366 23,28 2 0 0,5868 9 23,27801984
1,0946 11,5422285
3 1,46 0 0 1 28,4 0 0 28,3776 24 4 0 11,542 19,52 25,92427 0 0,8346 2 19,51955165
1,0187 21,75078
4 1,14 0 0 1 22,2 0 0 22,1579 11 2 0 4,2279 18,17 5 0 0,9636 4,22792436 18,1657538
1,0024 8,919122
5 0,46 0 0 1 8,94 0 0 8,9409 4 4 0 0,6237 17,88 6 0 0,9951 0,62368581 17,87554166
48,0193872
Jumlah (Σ)= 1 115,6203106
FK = 2,407783967
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan
dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) +(19,44 ×0.78 ×1)=15,160 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−3,874 m
cos α cos(61)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=15,160× sin(61)=−13,295 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos 2(α ¿) ) tan (ϕ)


Resistance=18 ×2,062+¿
Resistance=41,024 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
51,572
F s=
48,019
F s=1,07
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-5

W W sin
a c.L W cos a u.L Cos2a Resistance
# h1 h2 h3 b W1 2 W3 W total L u a Friction
m m m m kN kN kN kN ° m kPa   kN       kN kN
15, 15,160 2,0626 7,350033 13,2598122
1 0,78 0 0 1 2 0 0 7 61 7 0 13,26 0 9 0 0,235 3 4,416345942
28, 1,3054 21,88743 0,586 18,3657362
2 1,47 0 0 1 6 0 0 28,572 40 1 0 18,366 0 2 0 8 9 13,15129607
28, 28,377 1,0946 0,834 11,5422285
3 1,46 0 0 1 4 0 0 6 24 4 0 11,542 0 25,92427 0 6 2 15,57687274
22, 22,157 1,0187 21,75078 0,963
4 1,14 0 0 1 2 0 0 9 11 2 0 4,2279 0 5 0 6 4,22792436 13,06919029
8,9 1,0024 8,919122 0,995
5 0,46 0 0 1 4 0 0 8,9409 4 4 0 0,6237 0 6 0 1 0,62368581 5,359149533
48,0193872
Jumlah (Σ)= 1 51,57285457
FK = 1,074000681
 Keruntuhan Kaki Embung
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kanan dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embu Lempu
  ng ng
c 18 24,095
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) +(19,44 ×1,1 ×1)=21,384 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−1.000 m
cos α cos(66)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=21,384 ×sin (66)=19,531 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×(−1.000)+¿
Resistance=43,841 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
231,793
F s=
156,116
F s=1.54
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-9

U
W W cos Resistanc
W a tota c.L u.L Cos2a
# sin a a e
h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 l Friction
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa     kN       kN kN
2,4 0,165 19,5319
1 1,1 0 0 1 21,4 0 0 21,38 66 6 0 0 0 19,53 43,84 8,6962 0 4 8 43,84163
48,39 1,5 31,109 0,413 37,0746
2 2,49 0 0 1 48,4 0 0 7 50 6 0 0 0 37,07 27,74 3 0 2 3 27,74166
55,39 1,2 43,049 34,8610
3 2,19 0,66 0 1 42,6 12,83 0 5 39 9 6,475 0 6,47 34,86 22,95 8 8,331 0,604 3 22,94549
56,56 1,1 48,983 28,2804
4 1,72 1,19 0 1 33,4 23,13 0 1 30 5 11,67 0 11,7 28,28 20,59 2 13,48 0,75 6 20,59062
53,25 1,0 49,719 0,871 19,0854
5 1,23 1,51 0 1 23,9 29,35 0 7 21 7 14,81 0 14,8 19,09 19,1 4 15,87 6 9 19,10066
48,05 1,0 0,4 46,819 0,949 10,8090
6 0,79 1,63 0,05 1 15,4 31,68 1,014 1 13 3 15,99 9 16,5 10,81 24,73 1 16,91 4 5 24,72924
37,69 2,1 37,553 0,992 3,28553
7 0,36 1,35 0,22 1 7 26,24 4,46 7 5 1 13,24 6 15,4 3,286 24,19 9 15,46 4 7 24,18747
25,85 2,3 - 25,841 0,998
8 0 1,08 0,24 1 0 20,99 4,866 8 -2 1 10,59 5 12,9 0,902 24,11 9 12,96 8 -0,90242 24,11012
10,00 1,0 1,0 - 9,8211 0,963
9 0 0,4 0,11 1 0 7,775 2,23 5 -11 2 3,924 8 5 1,909 24,55 2 5,097 6 -1,90903 24,54642
150,116
Jumlah (Σ)= 7 231,7933
FK = 1,544087
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kanan dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10
Contoh Perhitungan Pada Slice 1
Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) +(19,44 ×1,1 ×1)=21,384 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =−1.000 m
cos α cos(66)
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=21,384 ×sin (66)=19,531 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×(−1.000)+¿
Resistance=43,841 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
131,746
F s=
151,506
F s=0,86
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-9

U
W W cos Resistanc
W a tota c.L u.L Cos2a
# sin a a e
h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 l Friction
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa     kN       kN kN
21, 2,4 0,165 19,5319
1 1,1 0 0 1 4 0 0 21,38 66 6 0 0 0 19,53 0 8,6962 0 4 8 5,225204
48, 48,39 1,5 31,109 0,413 37,0746
2 2,49 0 0 1 4 0 0 7 50 6 0 0 0 37,07 0 3 0 2 3 18,69236
42, 55,36 1,2 6,47 43,025 8,33 34,8416
3 2,19 0,66 0 1 6 12,8 0 4 39 9 5 0 6,47 34,84 0 8 1 0,604 1 22,82916
33, 56,50 1,1 11,6 13,4 28,2526
4 1,72 1,19 0 1 4 23,07 0 5 30 5 7 0 11,7 28,25 0 48,935 8 0,75 5 23,32849
23, 53,18 1,0 14,8 49,653 15,8 0,871 19,0601
5 1,23 1,51 0 1 9 29,28 0 6 21 7 1 0 14,8 19,06 0 5 7 6 9 21,5254
15, 1,01 47,97 1,0 15,9 0,4 46,744 16,9 0,949 10,7919
6 0,79 1,63 0,05 1 4 31,61 4 4 13 3 9 9 16,5 10,79 0 9 1 4 1 18,4383
37,63 13,2 2,1 15,4 0,992 3,28003
7 0,36 1,35 0,22 1 7 26,18 4,46 4 5 1 4 6 15,4 3,28 0 37,491 6 4 7 13,3078
4,86 25,80 10,5 2,3 - 25,791 12,9 0,998
8 0 1,08 0,24 1 0 20,94 6 7 -2 1 9 5 12,9 0,901 0 5 6 8 -0,90066 7,721145
2,230 1,0 1,0 - 2,1892 1,09 0,963
9 0 0 0,11 1 0 0 2,23 2 -11 2 0 8 1,08 0,426 0 6 9 6 -0,42555 0,678966
151,506
Jumlah (Σ)= 8 131,7468
FK = 0,869577
 Keruntuhan Dalam
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kanan
dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embu Lempu
  ng ng
c 18 24,1
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) + ( 19,44 × 1,03× 1 )=20,019 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =2,551m
cos α cos(64 )
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=20,019× sin(64 )=17,993 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×2,551+¿
Resistance=40,677 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
255,431
F s=
149,859
F s=1,70
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-10
W Frictio Resistanc
a U W c.L W
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 u.L Cos a
2
n e
total sin a cos a
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa kN kN kN
1,0 20,0 2,28 40,6 8,77
1 3 0 0 1 20,02 0 0 2 64 1 0 0 0 17,99 8 6 0 0,192 17,9937 40,6779
2,2 43,1 1,58 28,3 27,1
2 2 0 0 1 43,15 0 0 5 51 9 0 0 0 33,53 4 5 0 0,396 33,5335 28,3353
2,0 0,5 40,62 50,5 1,30 23,2 38,7 6,531
3 9 1 0 1 3 9,91 0 4 40 5 5,0031 0 5,003 32,48 8 1 1 0,587 32,4836 23,278
1,6 1,0 31,29 52,4 1,17 10,692 21,0 12,60
4 1 9 0 1 3 21,2 0 8 32 9 9 0 10,69 27,81 3 44,5 9 0,719 27,8097 21,0271
1,1 1,4 22,15 50,3 1,09 14,224 19,5 45,9 15,57
5 4 5 0 1 8 28,2 0 4 24 5 5 0 14,22 20,48 2 9 1 0,835 20,4756 19,5196
0,6 1,6 0,0 13,41 46,7 15,892 25,0 44,9 17,45
6 9 2 9 1 1 31,5 1,82 2 16 1,04 2 0,8829 16,78 12,88 7 1 1 0,924 12,8788 25,0665
0,2 0,3 5,442 1,01 36,5 15,99
7 8 1,3 1 1 3 25,3 6,29 37 9 2 12,753 3,0411 15,79 5,787 24,4 4 1 0,976 5,78734 24,3958
0,9 0,4 26,5 1,00 24,1 26,5 13,25
8 0 4 1 1 0 18,3 8,31 8 2 1 9,2214 4,0221 13,24 0,928 1 7 2 0,999 0,92774 24,1101
0,3 13,7 1,00 - 24,1 13,6 6,794 -
9 0 0,3 9 1 0 5,83 7,91 4 -5 4 2,943 3,8259 6,769 1,197 9 9 8 0,992 1,19737 24,1875
1 0,1 3,44 1,03 - 24,8 3,34 1,718 -
0 0 0 7 1 0 0 3,45 7 -14 1 0 1,6677 1,668 0,834 3 4 8 0,941 0,83384 24,8331
Jumlah (Σ)= 149,859 255,431
FK = 1,70448
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kanan
dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
Embu Lempu
  ng ng
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,275
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan W
W =( γ ×h × b)lempung +( γ ×h × b)embung
W =( 20,27 ×0 ×1 ) + ( 19,44 × 1,03× 1 )=20,019 kN
Perhitungan L
b 1
L= = =2,551m
cos α cos(64 )
Perhitungan u
u=hw × γ w
u=0 ×9.81=0 kPa
Perhitungan Friction
Friction=W sin α
Friction=20,019× sin(64 )=17,993 kN
Perhitungan Resistance

Resistance=c . L+ ( W cos α ¿−u . L cos (α ¿) ) tan (ϕ)


2

Resistance=18 ×2,551+¿
Resistance=40,677 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistance
∑ Friction
126,764
F s=
149,859
F s=0,84
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Da Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-10
W Frictio Resistanc
a U W c.L W
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u2 U3 u.L Cos a
2
n e
total sin a cos a
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa kN kN kN
1,0 20,0 2,28 8,77
1 3 0 0 1 20,02 0 0 2 64 1 0 0 0 17,99 0 6 0 0,192 17,9937 5,27323
2,2 43,1 1,58 27,1
2 2 0 0 1 43,15 0 0 5 51 9 0 0 0 33,53 0 5 0 0,396 33,5335 16,3163
2,0 0,5 40,62 50,5 1,30 38,7 6,531
3 9 1 0 1 3 9,91 0 4 40 5 5,0031 0 5,003 32,48 0 1 1 0,587 32,4836 20,9579
1,6 1,0 31,29 52,4 1,17 10,692 12,60
4 1 9 0 1 3 21,2 0 8 32 9 9 0 10,69 27,81 0 44,5 9 0,719 27,8097 21,2926
1,1 1,4 22,15 50,3 1,09 14,224 45,9 15,57
5 4 5 0 1 8 28,2 0 4 24 5 5 0 14,22 20,48 0 9 1 0,835 20,4756 19,8249
0,6 1,6 0,0 13,41 46,7 15,892 44,9 17,45
6 9 2 9 1 1 31,5 1,82 2 16 1,04 2 0,8829 16,78 12,88 0 1 1 0,924 12,8788 17,2978
0,2 0,3 5,442 1,01 36,5 15,99
7 8 1,3 1 1 3 25,3 6,29 37 9 2 12,753 3,0411 15,79 5,787 0 4 1 0,976 5,78734 12,5821
0,9 0,4 26,5 1,00 26,5 13,25
8 0 4 1 1 0 18,3 8,31 8 2 1 9,2214 4,0221 13,24 0,928 0 7 2 0,999 0,92774 8,01045
0,3 13,7 1,00 - 13,6 6,794 -
9 0 0,3 9 1 0 5,83 7,91 4 -5 4 2,943 3,8259 6,769 1,197 0 9 8 0,992 1,19737 4,17166
1 0,1 3,44 1,03 - 3,34 1,718 -
0 0 0 7 1 0 0 3,45 7 -14 1 0 1,6677 1,668 0,834 0 4 8 0,941 0,83384 1,0372
Jumlah (Σ)= 149,859 126,764
FK = 0,84589
. Metode Bishop
1. Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kiri
Keruntuhan Dangkal
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
Embun Lempun
  g g
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=9,1368−¿ ¿ ¿
N=13,5311 N
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =9,1368 ×sin(−29)
Friction=−3,2743 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,0711+ ( 13,5311−0 ) tan(31 °)
Resistence=19,100 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
187,663
F s=
105,997
F s=1,77
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-8
W
tota a c.L Cos Sin u.L Frictio Resistance
# W sin a
h1 h2 h3 b W1 W2 W3 l L u a a N Tan f n
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kN   kN kN kN
1,07
1 0,47 0 0 1 9,14 0 0 9,14 -21 1 0 -3,2743 19,1 0,93 -0,4 0 14 0 -3,2743 19,1007
9,7 1,01
2 0,8 0,5 0 1 15,6 2 0 25,3 -11 9 4,905 -4,8221 18,17 0,98 -0,2 4,99681 27 0 -4,8221 18,1658
16,
3 1,11 0,84 0 1 21,6 3 0 37,9 -1 1 8,2404 -0,6616 17,83 1 -0 8,24166 38 0 -0,6616 17,8347
19, 1,01 0,1
4 1,43 1,01 0 1 27,8 6 0 47,4 9 2 9,9081 7,42025 18,05 0,99 6 10,0316 47 0 7,42025 18,0543
18, 1,05 0,3
5 1,77 0,97 0 1 34,4 9 0 53,3 19 8 9,5157 17,3416 18,86 0,95 3 10,064 54 0 17,3416 18,8595
13, 1,15
6 2,11 0,71 0 1 41 8 0 54,8 30 5 6,9651 27,4104 20,59 0,87 0,5 8,0426 59 0 27,4104 20,5906
3,1 1,34 0,6
7 2,47 0,16 0 1 48 1 0 51,1 42 6 1,5696 34,2108 24 0,74 7 2,11211 58 0 34,2108 23,9953
1, 2,86 0,8
8 1,26 0 0 3 31,8 0 0 31,8 63 3 0 28,3721 51,06 0,45 9 0 19 0 28,3721 51,0619
Selisih Fk Awal dan Fk -
Akhir = 0,2   105,997 187,663
FK = 1,77045
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
Embun Lempun
  g g
c 0 0
f 31 28
g 19,44 28,06
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=9,1368−¿ ¿ ¿
N=13,5311 N
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =9,1368 ×sin(−29)
Friction=−3,2743 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,0711+ ( 13,5311−0 ) tan(31 °)
Resistence=7,00579 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
163,235
F s=
105,997
F s=1,53
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-8
W W Frictio
a c.L u.L Resistance
h1 h2 h3 b W1 W2 3 total L u Cos Sin N n
# W sin a Tan f
a a k
° kN   kN
m m m m kN kN kN kN m kPa N kN
1,07
1 0,47 0 0 1 9,14 0 0 9,14 -21 1 0 -3,2743 0 0,93 -0,4 0 12 0,6 -3,2743 7,00579
1,01
2 0,8 0,5 0 1 15,6 9,72 0 25,3 -11 9 4,905 -4,8221 0 0,98 -0,2 4,99681 28 0,6 -4,8221 13,5705
3 1,11 0,84 0 1 21,6 16,3 0 37,9 -1 1 8,2404 -0,6616 0 1 -0 8,24166 38 0,6 -0,6616 17,96
1,01
4 1,43 1,01 0 1 27,8 19,6 0 47,4 9 2 9,9081 7,42025 0 0,99 0,16 10,0316 46 0,6 7,42025 21,4098
1,05
5 1,77 0,97 0 1 34,4 18,9 0 53,3 19 8 9,5157 17,3416 0 0,95 0,33 10,064 51 0,6 17,3416 24,3011
1,15
6 2,11 0,71 0 1 41 13,8 0 54,8 30 5 6,9651 27,4104 0 0,87 0,5 8,0426 53 0,6 27,4104 26,7425
1,34
7 2,47 0,16 0 1 48 3,11 0 51,1 42 6 1,5696 34,2108 0 0,74 0,67 2,11211 51 0,6 34,2108 29,1041
2,86
8 1,26 0 0 1,3 31,8 0 0 31,8 63 3 0 28,3721 0 0,45 0,89 0 39 0,6 28,3721 23,1408
Selisih Fk Awal dan Fk
Akhir = 0,1   105,997 163,235
FK = 1,53999
 Keruntuhan Kaki lereng Embung
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kiri dengan Keadaan Total Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=0−¿ ¿ ¿
N=10,602 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =8,497 ×sin (−13)
Friction=−1,911 N
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,026+ ( 10,602−3,986 ) tan(31 °)
Resistence=18,301 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
225,595
F s=
148,691
F s=1,51
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-10
W
Resistan
tota a W c.L u.L Frictio
U Co Sin Tan ce
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 l L u2 U3 sin N n
total sa a f
kP a
° kN   kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a kN kN
- -
5,3 2,2 - 1,0 2,68 1,1 3,79 - 0,2 1,7134
1 0 0,27 0,11 1 0 3 9 7,6 13 3 8 1 6 1,71 18,3 1 2 3,9 9,7 0 7 18,30105
-
2,1 13, 5,6 1,0 6,99 2,7 9,71 - 17,9 - 9,7 22, 2,2578
2 0,11 0,71 0,28 1 2 9 2 22 -6 1 2 2 2 2,26 3 1 0,1 7 4 0 7 17,93022
7,4 19, 6,4 3,1 12,7 0,57 17,8 0,0 12, 0,5774
3 0,39 0,98 0,32 1 9 1 5 33 1 1 9,66 2 8 7 3 1 2 8 33 0 4 17,83471
12, 24, 4,8 1,0 12,3 2,3 14,6 5,86 18,0 0,1 14, 41, 5,8617
4 0,66 1,26 0,24 1 8 5 3 42 8 1 4 4 8 2 1 1 4 8 9 0 2 18,00724
18, 29, 0,6 1,0 14,7 0,3 15,1 12,5 18,4 0,2 15, 49, 12,583
5 0,96 1,51 0,03 1 6 3 8 49 15 4 8 3 1 8 6 1 6 6 1 0 8 18,46104
24, 27, 1,0 14,0 14,0 19,7 19,2 0,3 15, 54, 19,738
6 1,28 1,44 0 1 8 9 0 53 22 8 8 0 8 4 3 1 7 2 7 0 8 19,23243
31, 22, 1,1 11,3 11,3 26,8 20,5 13, 58, 26,844
7 1,6 1,16 0 1 1 5 0 54 30 5 8 0 8 4 9 1 0,5 1 3 0 7 20,59062
37, 13, 1,2 6,65 6,65 31,4 22,6 0,6 8,4 57, 31,419
8 1,95 0,68 0 1 8 2 0 51 38 7 5 0 5 2 3 1 2 5 8 0 6 22,62913
43, 1,4 32,1 26,6 0,7 49, 32,133
9 2,22 0 0 1 2 0 0 43 48 9 0 0 0 3 5 1 4 0 5 0 9 26,6495
1 1,2 26, 2,5 45,9 0,8 12, 23,502
0 1,13 0 0 1 6 0 0 27 62 8 0 0 0 23,5 6 0 8 0 6 0 3 45,95958
Selisih Fk Awal dan 148,69 225,59
Fk Akhir = -0,4   1 55
1,5172
FK = 12
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kiri dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=0−¿ ¿ ¿
N=9,488 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =8,497 ×sin (−13)
Friction=−1,911 N
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,026+ ( 9,488−3,986 ) tan(31° )
Resistence=3,360 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
160,394
F s=
148,691
F s=1,07
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-10
W
Resistanc
tota a c.L Frictio
U W Co Sin Tan e
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 l L u2 U3 u.L N n
total sin a sa a f
kP
° kN kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a kN kN
- -
5,3 2,2 - 1,0 2,68 1,1 3,79 - 0,2 8,4 1,7134
1 0 0,27 0,11 1 0 3 9 7,6 13 3 8 1 6 1,71 0 1 2 3,9 4 0,6 7 2,731145
-
2,1 13, 5,6 1,0 6,99 2,7 9,71 - - 9,7 22, 2,2578
2 0,11 0,71 0,28 1 2 9 2 22 -6 1 2 2 2 2,26 0 1 0,1 7 5 0,6 7 7,661848
7,4 19, 6,4 3,1 12,7 0,57 0,0 12, 32, 0,5774
3 0,39 0,98 0,32 1 9 1 5 33 1 1 9,66 2 8 7 0 1 2 8 9 0,6 4 12,07595
12, 24, 4,8 1,0 12,3 2,3 14,6 5,86 0,1 14, 40, 5,8617
4 0,66 1,26 0,24 1 8 5 3 42 8 1 4 4 8 2 0 1 4 8 4 0,6 2 15,36306
18, 29, 0,6 1,0 14,7 0,3 15,1 12,5 0,2 15, 45, 12,583
5 0,96 1,51 0,03 1 6 3 8 49 15 4 8 3 1 8 0 1 6 6 6 0,6 8 17,97792
24, 27, 1,0 14,0 14,0 19,7 0,3 15, 48, 19,738
6 1,28 1,44 0 1 8 9 0 53 22 8 8 0 8 4 0 1 7 2 8 0,6 8 20,17398
31, 22, 1,1 11,3 11,3 26,8 13, 49, 26,844
7 1,6 1,16 0 1 1 5 0 54 30 5 8 0 8 4 0 1 0,5 1 5 0,6 7 21,8507
37, 13, 1,2 6,65 6,65 31,4 0,6 8,4 46, 31,419
8 1,95 0,68 0 1 8 2 0 51 38 7 5 0 5 2 0 1 2 5 9 0,6 6 23,10149
43, 1,4 32,1 0,7 38, 32,133
9 2,22 0 0 1 2 0 0 43 48 9 0 0 0 3 0 1 4 0 9 0,6 9 23,38068
1 1,2 26, 2,5 0,8 26, 23,502
0 1,13 0 0 1 6 0 0 27 62 8 0 0 0 23,5 0 0 8 0 8 0,6 3 16,07813
Selisih Fk Awal dan Fk 0,0 148,69
Akhir = 7   1 160,3949
FK = 1,078714
 Keruntuhan Dalam
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri dengan Keadaan
Total Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=7,617−¿ ¿ ¿
N=8,4417 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1,396
Friction=W sin α =7,617 ×sin(−29)
Friction=−2,757 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,026+ ( 8,4417−3,896 ) tan(31°)
Resistence=20,580 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
297,560
F s=
235775
F s=1,26
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri Keadaan Total Stress Slice 1-13
W
Resistan
tota a U W c.L Frictio
Co Sin Tan ce
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 l L u2 U3 tota sin u.L N n
sa a f
kP kP l a k
° kN kN
m m m m kN kN kN kN m a a N kN
5,68 5,6 2,7 - 20,5 0,8 - 3,1 -
1 0 0 0,28 1 0 0 8 9 -29 1 0 5 2,8 2,8 8 7 0,5 5 14 0 2,75748 20,58037
15,4 15, 7,4 - 19,4 0,9 - 8,0
2 0 0 0,76 1 0 0 8 5 -22 1 0 9 7,5 5,8 1 3 0,4 8 21 0 -5,8005 19,41363
7,51 22,3 29, 3,7 10, - 18,6 0,9 - 15, -
3 0 0,39 1,1 1 0 4 5 9 -15 1 9 8 15 7,7 3 7 0,3 1 33 0 7,72918 18,63497
3,25 14,9 26,7 44, 7,5 12, 18,2 0,9 - 20, -
4 0,17 0,77 1,32 1 4 1 3 9 -9 1 3 9 20 -7 2 9 0,2 7 46 0 7,02403 18,22437
8,54 20,2 28,5 57, 10, 13, 18,0 -
5 0,44 1,04 1,41 1 8 7 2 3 -2 1 2 8 24 -2 1 1 -0 24 57 0 2,00113 18,01097
13,9 25,4 28,0 67, 12, 13, 4,7 18,0 0,0 26, 4,71282
6 0,72 1,31 1,39 1 9 8 9 6 4 1 9 6 26 1 4 1 7 5 68 0 1 18,04395
19,8 30,2 25,3 75, 15, 12, 14, 18,3 0,9 0,1 14,3960
7 1,02 1,56 1,25 1 9 4 2 4 11 1 3 3 28 4 4 8 9 28 77 0 3 18,3369
26,0 34,7 80, 17, 9,7 18,9 0,9 0,3 28,
8 1,34 1,79 0,99 1 2 6 20,1 9 18 1 5 3 27 25 3 5 1 7 85 0 24,9942 18,92632
38,9 83, 19, 35, 19,8 0,9 0,4 28, 35,3430
9 1,67 2 0,6 1 32,5 3 12,2 6 25 1 6 5,9 26 3 6 1 2 2 91 0 3 19,8608
1 39,1 42,8 1,16 83, 21, 0,5 44, 21,2 0,8 0,5 26, 44,0894
0 2,02 2,2 0,06 1 9 5 6 2 32 1 6 6 22 1 3 5 3 2 96 0 8 21,22521
1 46,1 33,3 79, 16, 51, 0,7 0,6 51,1490
1 2,38 1,72 0 1 9 8 0 6 40 1 8 0 17 1 23,5 7 4 22 98 0 2 23,49733
1 52,0 17,2 69, 8,6 52, 27,4 0,6 0,7 13, 52,2850
2 2,68 0,89 0 1 6 2 0 3 49 2 9 0 8,7 3 4 6 5 2 89 0 2 27,43656
1 37,6 37, 34, 55,3 0,4 0,9 3, 34,1181
3 1,49 0 0 1,3 5 0 0 6 65 3 0 0 0 1 7 2 1 0 4 0 1 55,36912
-
Selisih Fk Awal dan 0,12 297,56
Fk Akhir = 4   235,7754 05
FK = 1,2620
51
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kiri
dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
Embun
  g Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=7,617−¿ ¿ ¿
N=8,4417 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1,396
Friction=W sin α =7,617 ×sin(−29)
Friction=−2,757 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×1,026+ ( 8,4417−3,896 ) tan(31°)
Resistence=20,580 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
294,799
F s=
235,775
F s=1,25
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Daalam Pada Embung Kiri Keadaan Efektif Stress Slice 1-13
W U W
Cos Sin Tan
tota a tota sin c.L u.L Resistance
a a
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 l L u2 U3 l a N f Friction
k
°   kN         kN
m m m m kN kN kN kN m kPa kPa   N kN
5,68 2,7 0,8 3,1
1 0 0 0,28 1 0 0 8 5,69 -29 1 0 5 2,8 -2,8 0 7 -0,5 5 7,8 0,6 -2,75748 2,824707
15,4 7,4 0,9 8,0
2 0 0 0,76 1 0 0 8 15,5 -22 1 0 9 7,5 -5,8 0 3 -0,4 8 19 0,6 -5,8005 6,542861
7,51 22,3 3,7 10, 0,9 15,
3 0 0,39 1,1 1 0 4 5 29,9 -15 1 9 8 15 -7,7 0 7 -0,3 1 33 0,6 -7,72918 11,013
3,25 14,9 26,7 7,5 12, 0,9 20,
4 0,17 0,77 1,32 1 4 1 3 44,9 -9 1 3 9 20 -7 0 9 -0,2 7 48 0,6 -7,02403 16,19013
8,54 20,2 28,5 10, 13,
5 0,44 1,04 1,41 1 8 7 2 57,3 -2 1 2 8 24 -2 0 1 -0 24 58 0,6 -2,00113 20,39279
13,9 25,4 28,0 12, 13, 4,7 0,0 26, 4,71282
6 0,72 1,31 1,39 1 9 8 9 67,6 4 1 9 6 26 1 0 1 7 5 66 0,6 1 23,89745
19,8 30,2 25,3 15, 12, 14, 0,9 0,1 14,3960
7 1,02 1,56 1,25 1 9 4 2 75,4 11 1 3 3 28 4 0 8 9 28 72 0,6 3 26,66396
26,0 34,7 17, 9,7 0,9 0,3 28,
8 1,34 1,79 0,99 1 2 6 20,1 80,9 18 1 5 3 27 25 0 5 1 7 77 0,6 24,9942 29,00685
38,9 19, 35, 0,9 0,4 28, 35,3430
9 1,67 2 0,6 1 32,5 3 12,2 83,6 25 1 6 5,9 26 3 0 1 2 2 80 0,6 3 31,03498
1 39,1 42,8 1,16 21, 0,5 44, 0,8 0,5 26, 44,0894
0 2,02 2,2 0,06 1 9 5 6 83,2 32 1 6 6 22 1 0 5 3 2 81 0,6 8 32,68579
1 46,1 33,3 16, 51, 0,7 0,6 51,1490
1 2,38 1,72 0 1 9 8 0 79,6 40 1 8 0 17 1 0 7 4 22 79 0,6 2 34,32992
1 52,0 17,2 8,6 52, 0,6 0,7 13, 52,2850
2 2,68 0,89 0 1 6 2 0 69,3 49 2 9 0 8,7 3 0 6 5 2 71 0,6 2 34,81567
1 37,6 34, 0,4 0,9 34,1181
3 1,49 0 0 1,3 5 0 0 37,6 65 3 0 0 0 1 0 2 1 0 42 0,6 1 25,40097
Selisih Fk Awal dan Fk 0,08 235,775
Akhir = 6   4 294,7991
FK = 1,250339
1. Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kanan
 Keruntuhan Dangkal
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan dengan Keadaan
Total Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20,27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=15,160−¿ ¿ ¿
N=−2,6091 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =15,163× sin(61)
Friction=13,262 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×2,062+ (−2,6091−0 ) tan(31 °)
Resistence=36,781 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
115,620
F s=
48,019
F s=2,40
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-5
W Frictio Resistanc
a W c.L Cos Sin u. Tan
# h1 h2 h3 b W1 W2 W3 total L u N n e
sin a a a L f
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kN kN kN kN
15,163 15,163 2,0626 13,2 36,7 0,48 0,8 -
0
1 0,78 0 0 1 2 0 0 2 61 7 0 6 8 5 7 0 2,6092 13,262 36,7814
28,576 28,576 1,3054 18,3 23,2 0,76 0,6 27,329 18,368
0
2 1,47 0 0 1 8 0 0 8 40 1 0 7 8 6 4 0 7 8 23,278
28,382 28,382 1,0946 11,5 19,5 0,91 0,4 26,630 11,544
0
3 1,46 0 0 1 4 0 0 4 24 4 0 4 2 4 1 0 3 2 19,5196
22,161 22,161 1,0187 4,22 18,1 0,98 0,1 20,773 4,2286
0
4 1,14 0 0 1 6 0 0 6 11 2 0 9 7 2 9 0 2 3 18,1658
1,0024 0,62 17,8 0,99 0,0 8,3259 0,6237
0
5 0,46 0 0 1 8,9424 0 0 8,9424 4 4 0 4 8 8 7 0 1 9 17,8755
Selisih Fk Awal dan 0, 48,027
Fk Akhir = 4   4 115,62
FK = 2,40738
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan dengan Keadaan
Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 28,06
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=15,163−¿ ¿ ¿
N=−2,6091 N
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =5.357 ×sin(−12)
Friction=−1.114 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=0 ×2,026 + (−2,609−0 ) tan(31 °)
Resistence=36,781 kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
51,572
F s=
48,019
F s 1,07
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-5
W W sin
a c.L W cos a u.L Cos2a Resistance
# h1 h2 h3 b W1 2 W3 W total L u a Friction
m m m m kN kN kN kN ° m kPa   kN       kN kN
15, 15,160 2,0626 7,350033 13,2598122
1 0,78 0 0 1 2 0 0 7 61 7 0 13,26 0 9 0 0,235 3 4,416345942
28, 1,3054 21,88743 0,586 18,3657362
2 1,47 0 0 1 6 0 0 28,572 40 1 0 18,366 0 2 0 8 9 13,15129607
28, 28,377 1,0946 0,834 11,5422285
3 1,46 0 0 1 4 0 0 6 24 4 0 11,542 0 25,92427 0 6 2 15,57687274
22, 22,157 1,0187 21,75078 0,963
4 1,14 0 0 1 2 0 0 9 11 2 0 4,2279 0 5 0 6 4,22792436 13,06919029
8,9 1,0024 8,919122 0,995
5 0,46 0 0 1 4 0 0 8,9409 4 4 0 0,6237 0 6 0 1 0,62368581 5,359149533
48,0193872
Jumlah (Σ)= 1 51,57285457
FK = 1,074000681
 Keruntuhan Kaki Embung
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kanan dengan
Keadaan Total Stress
Data Tanah
Lempun
  Satuan Embung
g
ϒ kN/m3 20,27 19,44
ϕ ˚ 0 0
c kPa 24,19 18
H m 10 4

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=35,227−¿ ¿ ¿
N=17.946 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =35,227 ×sin( 66)
Friction=32,182 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×2,459+ ( 35,227−17,124 ) tan (28 °)
Resistence=43,841kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
206,43
F s=
199,8
F s=1.03
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-9
W
W Resistanc
W tota a U c.L Frictio
si Cos Sin Tan e
# h1 h2 h3 b W1 2 W3 l L u2 U3 tota u.L N n
n a a f
kP l
° a kN kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a kN kN
1,0 2,4 6,4 17,
1 1,1 0,66 0,05 1 21,4 13 1 35,2 66 6 7 0,5 6,97 32 43,84 0,41 0,91 1 48,13 0 32,18 43,8416
4,4 1,5 11, 21,
2 2,49 1,19 0,22 1 48,4 23 6 76 50 6 7 2,2 13,8 58 27,74 0,64 0,77 5 109,2 0 58,22 27,7417
4,8 1,2 14, 22,
3 2,19 1,51 0,24 1 42,6 29 6 76,8 39 9 8 2,4 17,2 48 22,95 0,78 0,63 1 94,81 0 48,33 22,9455
2,2 1,1 19,
4 1,72 1,63 0,11 1 33,4 32 3 67,4 30 5 16 1,1 17,1 34 20,59 0,87 0,5 7 75,19 0 33,68 20,5906
1,0 13, 14,
5 1,23 1,35 0 1 23,9 26 0 50,2 21 7 2 0 13,2 18 19,1 0,93 0,36 2 51,65 0 17,97 19,1007
1,0 10, 10,
6 0,79 1,08 0 1 15,4 21 0 36,4 13 3 6 0 10,6 8 18,3 0,97 0,22 9 35,92 0 8,178 18,3011
3,9 3,9
7 0,36 0,4 0 1 7 7,8 0 14,8 5 1 2 0 3,92 1 17,9 1 0,09 4 14,14 0 1,288 17,9001
-
8 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 17,84 1 0,03 0 0,318 0 0 17,8429
1,0
9 0 0 0 1 0 0 0 0 -11 2 0 0 0 0 18,17 0,98 -0,2 0 1,803 0 0 18,1658
Selisih Fk Awal dan Fk -
Akhir = 0,93   199,8 206,43
FK = 1,03295
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung
Kanan dengan Keadaan Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 20,27
H 5,25 10
Contoh Perhitungan Pada Slice 1
Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=35,227−¿ ¿ ¿
N=17.946 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =35,227 ×sin( 66)
Friction=32,182 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×2,459+ ( 35,227−17,124 ) tan (28 °)
Resistence=43,841kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
148,482
F s=
199,8
F s=0,74
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Kaki Embung Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-9
W
W Resistanc
W tota a U c.L Frictio
si Cos Sin Tan e
# h1 h2 h3 b W1 2 W3 l L u2 U3 tota u.L N n
n a a f
kP l
° a kN kN
m m m m kN kN kN kN m kPa a kN kN
1,0 2,4 6,4 17,
1 1,1 0,66 0,05 1 21,4 13 1 35,2 66 6 7 0,5 6,97 32 0 0,41 0,91 1 46,87 0,6 32,18 17,8717
4,4 1,5 11, 21,
2 2,49 1,19 0,22 1 48,4 23 6 76 50 6 7 2,2 13,8 58 0 0,64 0,77 5 78,11 0,6 58,22 34,0035
4,8 1,2 14, 22,
3 2,19 1,51 0,24 1 42,6 29 6 76,8 39 9 8 2,4 17,2 48 0 0,78 0,63 1 73,87 0,6 48,33 31,1119
2,2 1,1 19,
4 1,72 1,63 0,11 1 33,4 32 3 67,4 30 5 16 1,1 17,1 34 0 0,87 0,5 7 62,93 0,6 33,68 25,9685
1,0 13, 14,
5 1,23 1,35 0 1 23,9 26 0 50,2 21 7 2 0 13,2 18 0 0,93 0,36 2 46,37 0,6 17,97 19,3401
1,0 10, 10,
6 0,79 1,08 0 1 15,4 21 0 36,4 13 3 6 0 10,6 8 0 0,97 0,22 9 34,12 0,6 8,178 13,9659
3,9 3,9
7 0,36 0,4 0 1 7 7,8 0 14,8 5 1 2 0 3,92 1 0 1 0,09 4 14,29 0,6 1,288 6,22071
8 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 1 0,03 0 0 0,6 0 0
1,0
9 0 0 0 1 0 0 0 0 -11 2 0 0 0 0 0 0,98 -0,2 0 0 0,6 0 0
Selisih Fk Awal dan Fk -
Akhir = 0,27   199,8 148,482
FK = 0,74299
 Keruntuhan Dalam
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kanan dengan Keadaan
Total Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 18 24,10
f 0 0
g 19,44 20.27
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=32,463−¿ ¿ ¿
N=25,246 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =32,463× sin(64 )
Friction=29,177 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×02,281+ ( 25,246−13,426 ) tan( 28° )
Resistence=41,061kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
225,670
F s=
201,670
F s=1,11
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dangkal Pada Embung Kanan Keadaan Total Stress Slice 1-10
W W W Frictio Resistanc
a U W c.L Cos Sin Tan
# h1 h2 h3 b 1 2 W3 total L u2 U3 u.L N n e
total sin a a a f
m m m m kN kN kN kN ° m kPa kPa kN kN kN kN
1,0 1,82 31,76 2,2 0,8 5,88 28,5 41, 0,4 13, 23,64
1 3 0,51 0,09 1 20 9,9 4 2 64 8 5 8 6 5 1 4 0,9 4 7 0 28,5474 41,0611
2,2 6,28 1,5 10, 3,0 13,7 54,8 28, 0,6 0,7 21, 98,43
2 2 1,09 0,31 1 43 21 4 70,63 51 9 7 4 3 9 6 3 8 8 2 0 54,8899 28,6023
2,0 8,31 77,12 1,3 14, 4,0 18,2 49,5 23, 0,7 0,6 23, 95,12
3 9 1,45 0,41 1 41 28 1 8 40 1 2 2 5 8 5 7 4 8 3 0 49,5771 23,4973
1,6 7,90 70,69 1,1 15, 3,8 19,7 37,4 21, 0,8 0,5 23, 80,09
4 1 1,62 0,39 1 31 31 5 7 32 8 9 3 2 6 2 5 3 3 3 0 37,4634 21,2252
1,1 3,44 1,0 12, 1,6 14,4 20,6 19, 0,9 0,4 15, 52,41
5 4 1,3 0,17 1 22 25 6 50,88 24 9 8 7 2 9 7 1 1 8 2 0 20,6946 19,7035
0,6 31,68 1,0 9,2 9,22 8,73 18, 0,9 0,2 9,5 30,28
6 9 0,94 0 1 13 18 0 7 16 4 2 0 1 4 7 6 8 9 3 0 8,73418 18,7254
0,2 11,27 1,0 2,9 2,94 1,76 18, 0,9 0,1 2,9 9,537
7 8 0,3 0 1 5,4 5,8 0 5 9 1 4 0 3 4 2 9 6 8 8 0 1,76383 18,2244
0,0
8 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 18 1 3 0 -0,454 0 0 18,011
18, 0,0
9 0 0 0 1 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 1 1 9 0 -1,141 0 0 18,0688
1 1,0 18, 0,9 0,2
0 0 0 0 1 0 0 0 0 14 3 0 0 0 0 6 7 4 0 -3,337 0 0 18,551
-
Selisih Fk Awal dan Fk 0,2
Akhir 7   201,67 225,67
FK = 1,119
 Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dalam Pada Embung Kanan dengan Keadaan
Efektif Stress
Data Tanah
  Embung Lempung
c 0 0
f 31 28
g 19,44 28,06
H 5,25 10

Contoh Perhitungan Pada Slice 1


Perhitungan N dengan F = 1
N=W −¿ ¿ ¿
N=32,463−¿ ¿ ¿
N=42,879 kN
Perhitungan Friction dengan F = 1
Friction=W sin α =32,463× sin(64 )
Friction=29,177 kN
Perhitungan Resistence dengan F = 1
Resistence=c . L+ ( N −u . L ) tan (ϕ)
Resistence=18 ×02,281+ ( 25,246−13,426 ) tan( 28° )
Resistence=41,061kN
Perhitungan Faktor Keamanan (Fs)

F s=
∑ Resistence
∑ Friction
146,355
F s=
201,670
F s=0,72
Tabel Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng dengan Keruntuhan Dal Pada Embung Kanan Keadaan Efektif Stress Slice 1-10
W
c. Resistanc
W W tota a Frictio
U W L Co Sin Tan e
# h1 h2 h3 b 1 2 W3 l L u2 U3 u.L N n
total sin a sa a f
kP kP k
° kN
m m m m kN kN kN kN m a a N kN kN
1,0 1,82 2,2 0,8 5,88 28,5 13, 42,10
1 3 0,51 0,09 1 20 9,9 4 31,8 64 8 5 8 6 5 0 0,4 0,9 4 2 0,6 28,55 17,23
2,2 6,28 1,5 10, 3,0 13,7 54,8 0,7 21, 77,03
2 2 1,09 0,31 1 43 21 4 70,6 51 9 7 4 3 9 0 0,6 8 8 5 0,6 54,89 33,174
2,0 8,31 1,3 14, 4,0 18,2 49,5 0,6 23, 77,45
3 9 1,45 0,41 1 41 28 1 77,1 40 1 2 2 5 8 0 0,8 4 8 1 0,6 49,58 32,225
1,6 7,90 1,1 15, 3,8 19,7 37,4 0,5 23, 68,70
4 1 1,62 0,39 1 31 31 5 70,7 32 8 9 3 2 6 0 0,8 3 3 2 0,6 37,46 27,31
1,1 3,44 1,0 12, 1,6 14,4 20,6 0,4 15, 48,23
5 4 1,3 0,17 1 22 25 6 50,9 24 9 8 7 2 9 0 0,9 1 8 6 0,6 20,69 19,498
0,6 1,0 9,2 9,22 8,73 0,2 9,5 29,95
6 9 0,94 0 1 13 18 0 31,7 16 4 2 0 1 4 0 1 8 9 1 0,6 8,734 12,232
0,2 1,0 2,9 2,94 1,76 0,1 2,9 10,77
7 8 0,3 0 1 5,4 5,8 0 11,3 9 1 4 0 3 4 0 1 6 8 8 0,6 1,764 4,6858
0,0
8 0 0 0 1 0 0 0 0 2 1 0 0 0 0 0 1 3 0 0 0,6 0 0
0,0
9 0 0 0 1 0 0 0 0 5 1 0 0 0 0 0 1 9 0 0 0,6 0 0
1 1,0 0,2
0 0 0 0 1 0 0 0 0 14 3 0 0 0 0 0 1 4 0 0 0,6 0 0
-
Selisih Fk Awal dan 0,4
Fk Akhir = 4   201,7 146,36
FK = 0,7257
Perbandingan Hasil Perhitungan FK Lereng dengan FK Minimal (SNI)
1. Hasil Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kiri
Embung Kiri
Perhitungan Metode Felleneus Metode Bishop SNI
Keruntuhan Dalam  1.77  1.77
Keadaan Total Stress Keruntuhan Kaki Embung  1.51  1.51
Keruntuhan Dangkal  1.25  1.26
1.25
Keruntuhan Dalam  1.30 1.53 
Keadaan Efektif Stress Keruntuhan Kaki Embung  0.98  1.07
Keruntuhan Dangkal  1.08 1.25 
1) Dari tabel perbandingan diatas antara hasil perhitungan Faktor Keamanan (FK) pada perhitungan
metode Felleneus dan Bishop dengan FK minimal berdasarkan SNI, diperoleh :
 FK pada perhitungan metode Felleneus pada keadaan total stress denngan tiga keruntuhan yaitu
keruntuhan dalam, kaki embung dan dangkal memenuhi standar Faktor Keamanan Lereng Tanah
karena memiliki nilai lebih dari FK SNI minimal yaitu dengan lebih dari 1.25, sedangkan pada
keadaan efektif stress dengan tiga keruntuhan hanya dua kondisi yang memenuhi standar Faktor
Keamanan Lereng Tanah karena memiliki nilai lebih dari FK SNI minimal yaitu 1.25 dengan
kondisi keruntuhan dalam dan dangkal sedangkal pada kondisi keruntuhan kaki embung tidak
memenuhi karena memiliki nilai kurang dari FK minimal.
 FK pada perhitungan metode Bishop pada keadaan total stress dan efektif stress dengan masing-
masing kondisi 3 keruntuhan memenuhi standar Faktor Keamanan Lereng Tanah karena memiliki
nilai FK lebih dari 1.25.
2) Dari hasil perhitungan diperoleh hasil perhitungan dengan metode Bishop lebih besar dibandingkan
dengan metode Fellenius hal ini dikarenakan pada perhitungan dengan menggunakan metode
Bishop diasumsikan bahwa gaya-gaya normal total berada/bekerja dipusat alas potongan dan bisa
ditentukan dengan menguraikan gaya-gaya pada potongan secara vertikal atau normal. Metode
Bishop menganggap bahwa gaya-gaya yang bekerja pada irisan mempunyai resultan nol pada arah
vertikal (Bishop, 1955), sedangkan metode Felleneus menganggap gaya-gaya yang bekerja pada sisi
kanan-kiri dari sembarang irisan mempunyai resultan nol pada arah tegak lurus bidang longsor
sehingga hasil yang diperoleh pada kedua metode tersebut berbeda dengan hasil pada metode
Bishop lebih besar dibandingkan metode Felleneus.
2. Hasil Perhitungan Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kanan
Embung Kanan
Perhitungan Metode Felleneus Metode Bishop SNI
Keruntuhan Dalam 2.40 2.40
Keadaan Total Stress Keruntuhan Kaki Embung 1.54 1.03
Keruntuhan Dangkal 1.70 1.11
1.25
Keruntuhan Dalam 1.07 1.26
Keadaan Efektif Stress Keruntuhan Kaki Embung 0.86 0.74
Keruntuhan Dangkal 0.84 0.72
Dari tabel perbandingan di atas antara hasil perhitungan Faktor Keamanan (FK) pada perhitungan
metode Felleneus dan Bishop dengan FK minimal berdasarkan SNI, diperoleh:
 FK pada perhitungan metode Felleneus pada keadaan total stress dengan tiga keruntuhan yaitu
keruntuhan dalam, kaki embung dan dangkal memenuhi standar Faktor Keamanan Lereng Tanah
karena memiliki nilai lebih dari FK SNI minimal yaitu lebih dari 1.25 sedangkan FK pada keadaan
efektif stress dengan tiga keruntuhan tidak memiliki karena memiliki nilai kurang dari FK SNI
minimal.
 FK pada perhitungan metode Bishop pada keadaan total stress dan efektif stress dengan tiga kondisi
yaitu keruntuhan dalam, kaki embung dan dangkal memenuhi standar Faktor Keamanan Keruntuhan
Lereng karena memiliki nilai di atas FK minimal yaitu 1.25.
BAB VI
PERHITUNGAN KESTABILAN LERENG DENGAN MENGGUNAKAN
APLIKASI SLIDE (SLOPE STABILITY CALCULATION BY USING
SLIDE APP)
A. Teori
Slide adalah program batas ekuilibrium 2D untuk analisis stabilitas lereng
yang powerful, user-friendly, dan mudah digunakan untuk semua jenis tanah dan lereng
batu, tanggul, bendungan tanah, dan dinding penahan (retaining walls). Slide2
menyertakan hingga elemen bawaan berupa analisis rembesan air tanah, analisis
probabilistik, pemodelan multi-skenario, dan desain dukungan.
Slide adalah program stabilitas lereng 2D untuk mengevaluasi faktor
keamanan atau kemungkinan kegagalan, dari kegagalan permukaan circular dan non-
circular pada lereng tanah atau batuan. Slide mudah digunakan, namun model yang rumit
juga dapat dibuat dan dianalisis dengan cepat dan mudah. Pemuatan eksternal, air tanah,
dan dukungan, semuanya dapat dimodelkan dengan berbagai cara.
Slide menganalisis stabilitas slip permukaan menggunakan metode limit
equilibrium irisan vertikal atau non-vertikal seperti Bishop, Janbu, Spencer, dan Sarma,
antara lain. Slip permukaan individual dapat dianalisis, atau metode pencarian dapat
diterapkan untuk menemukan slip permukaan kritis untuk kemiringan tertentu. Pengguna
juga dapat melakukan analisis deterministik (faktor keamanan) atau probabilistik
(probabilitas kegagalan).
Perhitungan
L1 = 6,25 m L1 = 6,25 m

Hw = 3.5 m
H =5,25
m
Embung Kiri Embung Kanan
29˚ 29˚ 33˚ 33˚
L2 = 15 m

HLempung = 10 m
 Data-Data yang Digunakan
Untuk Keadaan Total Stress Untuk Keadaan Efektif Stress
ϒ 19,44 kN/m3 ϒ 19,44 kN/m3
ϕ 0 ˚ ϕ' 31 ˚
Embung Embung
Cu 18 kPa Cu 0 kPa
H 5,25 m H 5,25 m
ϒ 20,27 kN/m3 ϒ 20,27 kN/m3
ϕ 0 ˚ ϕ' 28 ˚
Lempung Lempung
Cu 24.10 kPa Cu 0 kPa
H 10 m H 10 m
 Tabel Koordinat Garis Freatik
Embung kiri Embung Kanan
x y x y
1 -0,01 -0,13 0,161242
2 -0,06 1 0,89
3 -0,13 2 1,21
4 -0,23 3 1,46
5 -0,36 4 1,68
6 -0,52 5 1,87
7 -0,71 6 2,04
8 -0,92 7 2,20
9 -1,17 8 2,35
10 -1,44 9 2,49
11 -1,74 10 2,62
12 -2,07 11 2,74
13 -2,43 12 2,86
14 -2,82 13 2,98
15 -3,24 14 3,09
16 -3,69 15 3,20
17 -4,16 16 3,30
18 -4,67 17 3,40
19,1 -5,25 18 3,5
19 3,60
 Prosedur Penggunaan
1. Buat koordinat tiap embung beserta koordinat garis freatiknya (tercantum pada lampiran).
2. Buka aplikasi Slide.
3. Atur Project Settingsdengan klik Analysispada Menu Bar, lalu klik Project Settings.
4. Pada bagian general, atur Stress Units menjadi Metric, Time Units menjadi Days, Permeability Units menjadi Meters/second.
5. Untuk Failure Option, bergantung pada embung kiri atau kanan yang ingin ditinjau, Right to Left untuk Embung Kiri dan Left to right untuk
Embung Kanan.
Pada bagian Methods, check Bishop Simplified dan Ordinary/Felleneus, kemudian uncheck pilihan lain, karena yang dipakai hanya
menggunakan Metode Felleneus dan Bishop.
Pada bagian Groundwater, atur Method menjadi Water Surfaces dan Pore Flud Unit Weight menjadi 9.81. Setelah itu, klik OK.
Pada Menu Bar, klik Boundaries, lalu klik Add External Boundary untuk koordinat embung.
Pada pojok kanan bawah, kita dapat mengisi koordinat dengan ketentuan (x,y) diketik (x y). Klik pada bagian yang ditandai agar dapat
mengisi koordinat secara keseluruhan.

10. Masukkan Koordinat Embung, lalu klik OK.


Hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Setelah itu, karena tanah ada 2 lapis, maka perlu dibuat pemisah antara lapis 1 dan 2, dengan cara klik Boundaries pada Menu Bar, lalu klik Add
Material Boundary. Buat garis pemisah lapis 1 dan 2, kemudian klik dan tekan Enter. Hasilnya akan tampak seperti gambar di bawah ini.
Setelah itu, klik Boundaries pada Menu Bar, lalu pilih Add Water Table kemudian plot.dan selanjutnya akan di plot garis freatik dengan cara
klik Boundaries pada Menu Bar, lalu pilih Add Piezometric Line. Kemudian masukkan koordinat freatiknya. Hasilnya akan tampak seperti
gambar di bawah ini.
Selanjutnya pada Menu Bar, pilih Properties kemudian Define Materials dan isi data sesuai dengan data yang dimiliki baik untuk lapis tanah 1
maupun 2, yaitu Unsaturated U.W, Saturated U.W, Cohesion dan Phi sama sepert pada gambar berikut, kemudian klik OK.
Pada Menu Bar, pilih Properties kemudian Assign Properties. Selanjutnya pilih klik Clay kemudian arahkan kursor ke tanah lapis 2
kemudian klik sehingga seperti pada gambar di bawah ini.
. Setelah itu pada Menu Bar, pilih Surface kemudian Add Surfaces (center, radius) lalu klik OK. Lanjut pada bagian kanan bawah isi
center dengan koordinat titik pusat rotasi dan untuk radius adalah jari-jari atau ukuran panjang dari titik keruntuhan sampai pusat
rotasi. Kemudian akan menjadi seperti pada gambar di bawah ini.
 Setelah semua cara atas dilakukan, klik Analysis pada Menu Bar, pilih Compute. Kemudian simpan data sesuai dengan nama yang
diinginkan.
 Setelah itu, klik Analysis, lalu pilih Interpret, untuk memulai pengecekan kestabilan lereng.
 Hasilnya adalah sebagai berikut, dapat dipilih hasil metode Felleneus atau Bishop pada bagian atas.
Metode Felleneus
 Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kiri
 Keruntuhan Dangkal
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
Keruntuhan Kaki Embung
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
Keruntuhan Dalam
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
 Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kanan
 Keruntuhan Dangkal
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
 Keruntuhan Kaki Embung
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
 Keruntuhan Dalam
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
Metode Bishop
 Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kiri
 Keruntuhan Dangkal
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
Keruntuhan Kaki Embung
Keadaan Total Stress
Keadaan Total Stress
Keruntuhan Dalam
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
 Faktor Kestabilan Lereng Pada Embung Kanan
 Keruntuhan Dalam
Keadaan Total Stress
Keadaan Efektif Stress
 Keruntuhan Kaki Embung
Keadaan Total Stress
Keadaan Stress
 Keruntuhan Dalam
Keadaan Total Stress
Keadaan Total Stress
Tabel Koordinat Pusat Rotasi dan Radius yang Digunakan Pada Perhitungan Hand Calculation dan Slide
Pusat Rotasi Radius(R)
Perhitungan
X Y m
Keruntuhan Dalam 7.65
Embung Kiri Keruntuhan Kaki Embung 13.465 16 7.1
Keruntuhan Dangkal 5.4
Keruntuhan Dalam 6.6
Embung
Keruntuhan Kaki Embung 25 16 6.3
Kanan
Keruntuhan Dangkal 5.4
*Pusat rotasi dan radius yang digunakan pada perhitungan hand calculation dan slide adalah sama.
4. Tabel Perbandingan Hasil Perhitungan FK Hand Calculation dan Slide
Keadaan Total Stress Keadaan Efektif Stress
Metode Felleneus Metode Bishop Metode Felleneus Metode Bishop
Perhitungan
Slid
Hand Calculation Slide Hand Calculation Slide Hand Calculation e Hand Calculation Slide
Keruntuhan Dalam 1.77 1.78 1.77 1.78 1.30 1.33 1.64 1.53
Embung Kiri Keruntuhan Kaki Embung 1.51 1.76 1.51 1.76 0.98 0.96 1.07 1.07
Keruntuhan Dangkal 1.25 1.57 1.25 1.57 1.08 1.01 1.25 1.19
Keruntuhan Dalam 2.40 1.17 2.40 1.17 1.07 1.17 1.26 1.36
Embung
Keruntuhan Kaki Embung 1.54 0.87 1.54 0.87 0.86 0.87 0.74 0.98
Kanan
Keruntuhan Dangkal 1.70 0.83 1.70 0.83 0.84 0.83 0.72 0.93
GAMBAR SKEMA LAPISAN TANAH

10 m
BAB VI
PENUTUPAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan dari Laporan Mekanika Tanah II diatas, maka
dapat disimpulkan bahwa:
Perhitungan Hand Calculation dan Pemrograman Aplikasi (Seperti: Settle 3D dan Slide)
 Settle 3D

Embankment Kiri Embankment Kanan


Penurunan Regangan Penurunan Regangan
Perhitungan
Konsolidasi Vertikal Total Konsolidasi Vertikal Total

m % M %

Hand Calculation 0,899 8,99 0,893 8,93

Settle3D 0,646 6,46 0,738 7,38

disimpulkan bahwa hasil kedua cara perhitungan dengan menggunakan cara Hand
Calculation dan aplikasi Settle3D tidaklah berbeda jauh tetapi untuk mencari penurunan dan
regangan vertikal total dengan menggunakan aplikasi Settle3D hanya membutuhkan waktu
yang singkat dibandingkan dengan cara hand calculation yang membutuhkan waktu yang
lebih lama.
 Slide
Sedangkan perhitungan di kestabilan lereng dimana fellenius dan Bishop yang di dalam-
nya ada beberapa dari keruntuhan dangkal,kaki lereng,dan dalam, ketiga keruntuhan ini ada
Yang memiliki nilai ESA(Efektif Stress) lebih besar baik di excel yang merupakan
perhitungan Manual maupun perhitungan dari aplikasi Slide.
Keadaan Total Stress
Metode Felleneus Metode Bishop
Hand Calculation Slide Hand Calculation Slide
1.77 1.78 1.77 1.78
1.51 1.76 1.51 1.76
1.25 1.57 1.25 1.57
2.40 1.17 2.40 1.17
1.54 0.87 1.54 0.87
1.70 0.83 1.70 0.83

Keadaan Efektif Stress


Metode Felleneus Metode Bishop
Hand Calculation Slide Hand Calculation Slide
1.30 1.33 1.64 1.53
0.98 0.96 1.07 1.07
1.08 1.01 1.25 1.19
1.07 1.17 1.26 1.36
0.86 0.87 0.74 0.98
0.84 0.83 0.72 0.93

namun kita melihat perbandingan kalau di slide memang benar bahwa ESA nya lebih
besar maka kita ikut saja apa yang ada di slide dan bandingkan dengan excel yang kita
hitung.maka ketika semuanya Sesuai kita sudah bisa masukkan hasil perhitungan dan
menyusun laporan  tersebut.

Anda mungkin juga menyukai