Anda di halaman 1dari 5

2.

2 Cara Elastis
Teori elastisitas juga digunakan untuk memperkirakan besarnya tegangan dalam massa
tanah akibat beban yang bekerja padanya. Agar teori elastisitas ini dapat dipakai, cukup
dipenuhi syarat perbandingan tegangan terhadap regangan harus konstan untuk tegangan-
tegangan vertikal, tanah tak perlu harus elastis sempurna. Untuk tegangan-tegangan yang
terjadi yang masih dibawah tegangan runtuh, regangan hampir sebanding dengan teganag
tersebut karenanya teori pendekatan ini dapat diterapkan.

2.2.1. Beban Titik


Di tahun 1885, Boussinesq menggunakan persamaan-persamaan untuk keadaan
tegangan disuatu medium elastis linier, isotropis dan homogen akibat suatu beban titik yang
bekerja tegak Iurus permukaan. Besar tegangan vertikal tersebut adalah:

Q(3 z 3 ) Q( 3 z 3 )
❑z = ❑z = ……………………. ( 2.3 )
2π ¿¿¿ 2π ¿¿¿
dimana :
Q = beban titik (tegak lurus permukaan).
z = kedalaman, diukur dari permukaan tanah sampai titik yang ditinjau.
r = jarak horizontal dari beban titik ke titik yang ditinjau tegangannya

Persamaan (1-3) dapat ditulis :


Q
❑z = N B …………………( 2.4 )
Z2
dimana NB adalah suatu faktor pengaruh yang merupakan konstanta dalam persamaan (2.3)
dan merupakan fungsi r/z. Tanda-tanda yang digunakan dalam persamaan diatas digambarkan
pada gambar 2.6. Boussinesg juga menurunkan persamaan-persamaan untuk tegangan geser,

❑z
radial dan tangensial. Persamaan untuk harga tersebut tidak tergatung dari material,
modulus elastis tak dimaksudkan pada persamaan tersebut diatas.

20
(a) (b)

Gambar 2.6 (a) :Diagram Beban Titik Gambar 2.6 (b) : Grafik pada beban Titik

2.2.2. Beban garis


Dengan mengintegrasi persamaan persamaan tegangan beban titik sepanjang suatu garis,
tegangan yang terjadi akibat beban garis (beban per satuan panjang) dapat ditentukan. Pada
keadaan ini, harga tegangan vertikal adalah:
2 P Z3
❑z = . ……….................………….. ( 2.5 )
π X4
Dimana : P = beban garis
X = ( z2 + r2 ) 1/2
Persamaan-persamaan untuk tegangan horizontal dan tegangan geser pada suatu juga dapat
dibuat.

2.2.3. BEBAN MERATA PERSEGI

21
Dengan mengintregasi persamaan untuk beban garis pada suatu bidang terbatas.
Newmark ( 1935 ) menurunkan persamaan untuk menentukan tegangan vertical di
bawah sudut bidang beban merata persegi :

l
σz=qo 2 mn¿ ¿ …………. ( 2.6 )

dimana qo = tegangan dibawah beban (tegangan kontak)


m = x/z ............... ( 2.7)
n = y/z ............... ( 2.8)
x,y = panjang dan lehar hidang beban merata.
Parameter m dan n dapat saling ditukar. Persamaan 2.6 tersebut dapat ditulis
σz = qo . I ………………..( 2.9 )
dimana I = Faktor pengaruh yang tergan~ung dari m dan n.
Harga I untuk bermacam-macam harga m dan n ditentukan dari gambar 2.7.

Harga n

Gambar 2.7. Faktor pengaruh untuk tegangan vertikal dibawah ujung suatu bidang beban
merata persegi (after U.S. Navy, 1971)

22
Contoh 2.2 :
Data :
Suatu pondasi persegl ukuran 3 x 4 M2 di:bebani merata 11,7 ton/m2.
Diminta :
a. Menentukan tegangan vertikal dibawah sudut pondasi pade kedalaman 2 m.
b. Menentukan tegangan vertikal ditengah pondasi pada kedalaman 2 m.
c. Bandingkan hasil perhitungan diatas dengan hasil yang didapat dari contoh 1.1

Penyelesaian :
a) x=3m
y=4m
z=2m
Jadi persamaan (2.7) dan (2.8),
m= x/z = 1,5
n= y/z = 2
Dari gambar 2.7, ditentukan harga I sebesar 0,223. Dengan persamaan 2.9,
σz = qo . I
= 11,7 . 0,223
σz = 2,6 ton/ m2

b. Untuk menghitung tegangan dibawah tengah pondasi.


(i) Bagian pondasi tersebut· menjadi empat potongan berukuran 1,5 x 2 m2
(ii) Tentukan besar tegangan vertikal dikedalaman 2 m dengan cara sama
dengan (a) diatas :
x = 1,5 m
y= 2m
z= 2m
m = x/z = 0,75 ; n = y/z = 1 } didapat I dari grafik sebesar 0,159
σz = qo . l = 11,7 . 0,159 = 1,860 ton/m3
(iii) Tegangan vertikal yang didapat dari perhitungan (n) diatas dikalikan empat
(prinsip superposisi) Jadi tegangan vertikal ditengah pondasi :
Jadi tegangan vertical di tengah pondasi σz total = 4 x 1,860 = 7,440 ton/m2

23
Dari hasil perhitungan tersebut diatas dapat dilihat bahwa tegangan vertikal ditengah pondasi
kira-kira 3 x tegangan vertikal disudut pondasi pada kedalaman yang sarna. Hal ini cukup
beralasan karena bagian tengah pondasi dibebani diseluruh sisinya
sedang disudut pendasi tidak.
c. Pada kedalaman 2 m dibawah pandasi berukuran 3 x 4 m2, tegangan vertikal menurut cara
2 : 1 adalah sebesar 4,7 tan/m2. (lihat gambar 2.4).
Harga ini menyatakan tegangan vertikal rata-rata dibawah pondasi dikedalaman - 2 m.
Harga rata-rata dari tegangan vertikal disudut dan tengah pondasi yang didapat dengan cara
elastis adalah (2,6+7,4) / 2 = 5 ton/m2. Berarti dengan metode 2 : 1, tegangan vertikal
ditengah dengan cara elastis, sedang disudut pondasi lebih besar.
Andaikata diminta untuk menentukan tegangan vertikal pada kedalaman z dibawah,
disebelah luar bidang beban, maka buatlah bidang beban merata persegi lain yang mana
semuanya ujungnya bertemu diatas titik yang akan ditinjau, dan tambah atau kurangnya
kontribusi (sumbangan) tegangan sedemikian sehingga kondisi beban tetap seperti yang
ditentukan.

24

Anda mungkin juga menyukai