Pre Test
1. Apa yang anda ketahui tentang tegangan?
2. Apa itu tegangan overburden?
2.1 PENDAHULUAN
Tegangan yang terjadi di dalam massa tanah dapat disebabkan oleh beban yang
bekerja di permukaan atau oleh beban akibat berat sendiri tanah. Tegangan yang berasal
dari beban dipermukaan tanah berkurang bila kedalaman bertambah. Sebaliknya,
tegangan yang berasal dari berat sendiri tanah bertambah bila kedalamannya bertambah.
Hitungan tegangan-tegangan yang terjadi di dalam tanah berguna untuk analisis
tegangan-regangan (stress-strain) dan penurunan (settlement). Sifat-sifat tegangan-
regangan dan penurunan bergantung pada sifat tanah bila mengalami pembebanan.
Dalam hitungan, tanah dianggap bersifat elastis, homogen, isotropis, dan terdapat
hubungan linier antara tegangan dan regangan.
Dalam hitungan distribusi tegangan akibat beban struktur, tegangan yang terjadi
biasanya dinyatakan dalam istilah tambahan tegangan (stress increment), yaitu .
Karena dalam kenyataan, tegangan yang diakibatkan oleh beban struktur merupakan
tambahan tegangan pada tekanan overburden (tekanan vertikal akibat berat tanahnya
sendiri). Jadi, sebenarnya tanah sudah mengalami tegangan sebelum beban struktur
bekerja, yaitu tegangan akibat berat sendiri.
Teori Boussinesq (1885) untuk tambahan tegangan vertikal akibat beban titik
dianalisis dengan meninjau sistem tegangan pada koordinat silinder (Gambar 2.1) dalam
teori ini. Tambahan tegangan vertikal ( z) pada suatu titik A di dalam tanah akibat
beban titik Q di permukaan dinyatakan oleh persamaan :
5/ 2
3Q 1
z =
2
(2.1)
2πz 2 1 ( r / z )
z Z
r
r
Jika faktor pengaruh untuk beban titik untuk teori Boussinesq didefinisikan sebagai :
5/ 2
3 1
IB = (2.2)
2π 1 ( r ) 2
z
maka persamaan (2.1) menjadi :
Q
z = IB (2.3)
z2
Nilai IB yang disajikan dalam bentuk grafik diperlihatkan dalam Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Faktor Pengaruh untuk beban titik didasarkan teori Boussinesq (IB) dan
teori Westergaard (Iw) (Taylor, 1948)
CONTOH 2.1
Tentukan tambahan tegangan vertikal pada titik A sejauh 4 meter di bawah beban
terpusat 3 ton dan pada titik B yang berada sebidang dengan titik A dan berjarak 2 m
dari titik A ?
3 ton
* A *B
Penyelesaian :
Pada titik A :
5/ 2
3Q 1
Δz = 2 2
2π z 1 (r / z )
5/ 2
3(3) 1
= 2 2
= 0.0896 t/m2
2 ( 4) 1 (0 / 4)
Pada titik B :
r=2 z=4
5/ 2
3(3) 1
Δz = 1 ( 2 / 4 ) 2
2 ( 4) 2
= 0.051 t/m2
Tambahan tegangan akibat beban garis Q per satuan panjang (Gambar 2.3) pada
sembarang titik di dalam tanah dinyatakan oleh persamaan-persamaan berikut ini.
Q/m
z
z
A
x
x
z 2
= (2.5)
Q/ z (( x / z ) 2 1) 2
z
Tabel. 2.1 Variasi dengan x/z (berdasarkan Persamaan 2.5)
Q/ z
x/z z x/z z
Q/ z Q/ z
0 0.637 1.3 0.088
0.1 0.624 1.4 0.073
0.2 0.589 1.5 0.060
0.3 0.536 1.6 0.050
0.4 0.473 1.7 0.042
0.5 0.407 1.8 0.035
0.6 0.344 1.9 0.030