Kuliah ke 2 & 3
Dosen Pengampu
1. PENGERTIAN DASAR
∆
= + + (1)
Dengan
∆V = perubahan volume
V = volume awal
µ = angka poison
E = modulus elastis
σx,σy, σz = tegangan-tegangn dalam arah x, y, dan z
dengan :
∆σz = tambahan tegangan vertikal
z = kedalaman titik yang ditinjau
r = jarak horizontal titik di dalam tanah terhadap garis kerja
beban
/
= (3)
/
∆ = (4)
Penyelesaian:
Beban-beban kolom dianggap sebagai beban titik, karena itu tambahan
tegangan di bawah masing-masing fondasi dapat dihitung dengan persamaan :
∆ =
Gambar C1
RR (TUGAS MHS)
Hitung distribusi tegangan (penambahan tegangan (z) pada titik-titik pondasi
lainnya (B1, B2, B3, B4, C1, C2, C3, dan C4)
Tambahan tegangan vertikal pada titik A didalam tanah akibat beban terbagi
rata q fleksible berbentuk lajur memanjang ( Gambar 5), dinyatakan oleh
persamaan :
q
z = sin cos 2 (5)
dengan dan β dalam radian yang sudut ditunjukkan dalam Gambar 5. Isobar
tegangan yang menunjukkan tempat kedudukan titik- titik yang mempunyai tegangan
vertikal yang sama oleh akibat beban berbentuk lajur memanjang ditunjukkan dalam
Gambar 6
∆σz = ql
#$ %# $ & # $ #$ %# $ &
= [ + '() *+ ]
! # $ # $ # $ # $ # $
Gambar 7 Tegangan di bawah beban terbagi rata berbentuk empat persegi panjang
A B C
B
A B C
I = (1/4 x ( A x B + arc tan C)
D E F
L
Df B L Beban P q
2 2
(m) kN ton kN/m kN/m
2 7 7 3000 305.81 61.22 G H I
Pondasi tapak dibagi 4 bagian sehingga B dan L tapak menjadi 1/2 dari tapak sebenarnya
Depth h g Po qn
Point Layer 3 2 I 2
(m) kN/m kN/m kN/m
I 0 - 1.5 1.5 17.5
30.1 31.13
II 1.5-2.0 0.5 17.5
E pusat tapak = 4 I qn 0.103 12.85
D/F/B/H pinggir as tapak = 2 I qn 0.140 8.69
A/C/G/I sudut tapak = I qn 0.193 6.00
AB (skala
kedalaman) = 2.5
cm.
Maka lingkaran ke 2
digambar dengan
jari-jari:
R = 0,27 x 2,5 =
0,675 cm
lingkaran ke 9
digambarkan
dengan jari-jari :
R = 1,39 x 2,5 = 3,47
cm
dst
Metode ini merupakan salah satu cara pendekatan yang sangat sederhana untuk
menghitung penyebaran tegangan akibat pembebanan yang diberikan oleh
Boussinesq.
Caranya dengan membuat garis penebaran beban 2V:1H (2vertikal dibanding satu
horizontal ). Dalam cara ini, beban fondasi Q dianggap didukung oleh piramid yang
mempunyai kemiringan sisi 2V:1H (Gambar 13). Dengan cara pendekatan ini, lebar
dan panjangnya bertambah 1meter untuk tiap penambahan kedalaman 1 meter.
-
∆ =
.+ / 0+
atau
1.0
∆ =
.+ / 0+
Cara ini dapat juga untuk menghitung fondasi berbentuk memanjang. Tambahan
tegangan vertikal pada fondasi memanjang dinyatakan dengan persamaan berikut.
1.
∆ =
.+
MEKANIKA TANAH 2
Contoh soal :
Luasan beban berbentuk bujur sangkar fleksibel berukuran 3 m x 3 m terletak
dipermukaan tanah. Di pusat luasan beban bekerja beban titik sebesar 100 kN.
Berapa
tambahan tegangan yang terjadi pada kedalaman 4 m, bila dipakai cara penyebaran
2V:1H
Penyelesaian :
Tambahan tegangan pada kedalaman z = 4m:
566
∆ = = = 2,04 kN/m2
2 3 4 7 8 3 7 8