Pertemuan M8
Distribusi Tegangan
Dalam Tanah
Dr. Ellysa, MT
PENDAHULUAN
… (1)
Dengan:
Δz = tambahan tegangan vertikal (kN/m2)
z = kedalaman titik yang ditinjau (m)
r = jarak horisontal titik di dalam tanah terhadap
garis kerja beban (m)
BEBAN TITIK
… (2)
… (3)
BEBAN TITIK
• Contoh Soal 1
Susunan fondasi diperlihatkan dalam Gambar C4.1.
Beban kolom A = 400 kN, kolom B = 200 kN dan
kolom-kolom C = 100 kN.
Bila beban kolom dianggap sebagai beban titik, hitung
tambahan tegangan di bawah pusat fondasi-fondasi A,
B dan C, pada kedalaman 6 m di bawah fondasi.
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
Beban-beban kolom dianggap sebagai beban titik,
karena itu tambahan tegangan di bawah masing-
masing fondasi dapat dihitung dengan persamaan:
• Penyelesaian
(1) Untuk fondasi-fondasi B:
Δz(B1) = Δz(B2) = Δz(B3) = Δz(B4)
(2) Untuk fondasi-fondasi C:
Δz(C1) = Δz(C2) = Δz(C3) = Δz(C4)
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
a) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi A:
Hitungan faktor pengaruh I pada kedalaman 6 m di
bawah fondasi A, dilakukan dalam Tabel C4.1a.
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
a) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi A:
Menentukan nilai I dengan Gambar 4.4.
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
a) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi A:
Tambahan tegangan akibat beban fondasi A
z(A) = 1 x 400/62 x 0,478 = 5,2 kN/m2
Tambahan tegangan akibat beban fondasi B
z(B) = 4 x 200/62 x 0,273 = 6,0 kN/m2
Tambahan tegangan akibat beban fondasi C
z(C) = 4 x 100/62 x 0,172 = 1,9 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
a) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi A:
Tambahan tegangan di bawah fondasi A pada
kedalaman 6 m:
Δz(A:6) = 5,2 + 6,0 + 1,9 = 13,1 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B:
Ditinjau fondasi B1. Dihitung jarak-jarak antara pusat
fondasi B1 dengan yang lain:
B1 C1 = B1 C2 = B1 A = 3 m
B1 B2 = B 1 B3 = = 4,24 m
B1 C3 = B1 C4 = = 6,71 m
B1 B4 = 6,0 m
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B:
Hitungan I di bawah pusat fondasi B1, pada
kedalaman z = 6 m, oleh akibat beban-beban
seluruh fondasi diperlihatkan dalam Tabel C4.lb.
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B:
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B1,
akibat beban fondasi A
z(B1-A) = 400/62 x 0,273 = 3,03 kN/m2
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B1,
akibat beban fondasi B
z(B1-B) = 200/62 x (0,478 + 0,172 + 0,172 + 0,084)
= 5,03 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B:
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B1,
akibat beban fondasi C
z(B1-C) = 100/62 x (0,273 + 0,273 + 0,063 + 0,063)
= 1,87 kN/m2
Tambahan tegangan akibat beban seluruh
fondasi, di bawah pusat fondasi B1, pada
kedalaman 6 m:
Δz(B1:6) = 3,03 + 5,03 + 1,87 = 9,93 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B:
Tegangan-tegangan di bawah masing-masing
pusat fondasi B1 sampai B4, pada kedalaman 6 m:
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C:
Ditinjau fondasi C1. Jarak pusat fondasi C1 terhadap
fondasi-fondasi yang lain:
C1 B1 = C1 B2 = 3 m
C1 C3 = C1 C2 = 6 m
C1 A = 4,24 m
C1 B4 = C1 B3 = 6,71 m
C1 C4 = 6 = 8,48 m
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C:
Hitungan I di bawah pusat fondasi C1, pada
kedalaman z = 6 m, oleh akibat beban-beban
seluruh fondasi diperlihatkan dalam Tabel C4.1c.
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C:
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C1,
akibat beban fondasi A
z(C1-A) = 400/62 x 0,172 = 1,91 kN/m2
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C1,
akibat beban fondasi B
z(C1-B) = 200/62 x (0,273 + 0,273 + 0,063 + 0,063)
= 3,73 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C:
Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C1,
akibat beban fondasi C
z(C1-C) = 100/62 x (0,478 + 0,084 + 0,084 + 0,031)
= 1,88 kN/m2
Tambahan tegangan akibat beban seluruh
fondasi, di bawah pusat fondasi C1, pada
kedalaman 6 m:
Δz(C1:6) = 1,91 + 3,73 + 1,88 = 7,52 kN/m2
BEBAN TITIK
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C:
Tegangan-tegangan di bawah masing-masing
pusat fondasi C1 sampai C4, pada kedalaman 6 m:
Δz = q.I
• Dalam persamaan tersebut:
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
dengan,
q = tekanan sentuh atau tekanan fondasi ke tanah
m = B/z
n = L/z
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
• Contoh Soal 2
Bila dalam contoh soal 1 seluruh area bangunan
didukung oleh fondasi rakit ukuran 7 m x 7 m,
berapakah tambahan tegangan di bawah pusat fondasi
pada kedalaman yang sama? Dianggap beban total
yang didukung kolom-kolom disebarkan secara sama
ke seluruh luasan fondasi pelat.
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
• Penyelesaian
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
• Penyelesaian
Beban total yang didukung kolom-kolom dianggap
disebarkan secara sama pada luasan fondasi pelat,
maka:
2
q= = 32,6 kN/m2
• Penyelesaian
a) Tambahan tegangan di pusat beban (titik E)
dihitung dengan membagi luasan fondasi menjadi 4
bagian yang sama, dengan ukuran 3,5 m x 3,5 m:
Dari Gambar 4.8, diperoleh I = 0,107.
Untuk 4 luasan yang sama:
Δz(E) = 4.I.q
= 4 x 0,107 x 32,6
= 14 kN/m2
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
• Penyelesaian
b) Tambahan tegangan vertikal di titik D dilakukan
dengan membagi dua luasan fondasinya, yaitu
luasan DFCA dan DFIG:
DF = 7 m ; AD = 3,5 m
m = B/z = 3,5/6 = 0,59
n = L/z = 7/6 = 1,17
Dari Gambar 4.8, diperoleh I = 0,142
Δz(D) = 2.I.q
= 2 x 0,142 x 32,6
= 9,3 kN/m2
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK EMPAT PERSEGI PANJANG
• Penyelesaian
c) Tambahan tegangan di bawah titik A :
m = B/z = 7/6 = 1,17
n = L/z = 7/6 = 1,17
Dari Gambar 4.8, diperoleh I = 0,191
Δz(A) = I.q
= 0,191 x 32,6
= 6,2 kN/m2
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
Δz = ⁄ / … (a)
Dengan:
I = ⁄ /
Maka :
Δz = q.I … (b)
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Contoh Soal 3:
Sebuah tangki minyak berbentuk lingkaran dengan
diameter 4 m, mendukung beban terbagi rata q = 120
kN/m2. Dengan menggunakan Foster Chart Gambar
4.11, hitunglah:
a. Tambahan tegangan di bawah pusat tangki pada
kedalaman 2 m.
b. Tambahan tegangan di bawah tepi tangki pada
kedalaman 2 m.
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
a) Tambahan tegangan vertical di pusat tangki pada
kedalaman 2 m:
z=2m z/r = 2/2 = 1
r = 4/2 = 2 m x/r = 0/2 = 0
x=0
Dari Gambar 4.11 diperoleh I = 64% = 0,64
Maka:
Δz = q.I
= 120 x 0,64 = 76,8 kN/m2
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
b) Tambahan tegangan vertical di tepi tangki pada
kedalaman 2 m:
z=2m z/r = 2/2 = 1
r=2m x/r = 2/2 = 1
x=2m
Dari Gambar 4.11 diperoleh I = 0,33
Maka:
Δz = q.I
= 120 x 0,33 = 39,6 kN/m2
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
Menentukan nilai I dari Gambar 4.11:
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Contoh Soal 4:
Luasan beban berbentuk lingkaran yang fleksibel
berdiameter 7,8 m terletak di permukaan tanah.
Tekanan terbagi rata q = 117 kN/m2 bekerja pada
luasan tersebut.
Berapa tambahan tegangan vertikal pada kedalaman 4
m, di tepi (titik B ) dan pusat (titik A) fondasi?
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
Hitungan tambahan tegangan pada kedalaman 4 m di
bawah pusat (titik A) (x = 0 m) dan tepi fondasi (titik B)
(x = 3,9 m) oleh beban terbagi rata q = 117 kN/m2,
dapat dilihat pada Tabel C4.2.
BEBAN TERBAGI RATA LUASAN FLEKSIBEL
BERBENTUK TAK TERATUR
• Contoh Soal 5
Diketahui bentuk luasan beban seperti yang ditunjukan
dalam Gambar C4.4. Beban terbagi rata q = 100 kN/m2
bekerja pada luasan beban tersebut.
Hitung tambahan tegangan di bawah titik P pada
kedalaman 6 m
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
Pada Gambar C4.4, skala AB pada gambar ekivalen
dengan z = 6 m.
Denah luasan beban digambar dengan skala garis AB
yang dianggap mempunyai panjang 6 m.
Karena tambahan tegangan yang akan dihitung
dibawah titik P, maka P diletakkan di pusat lingkaran
Newmark.
BEBAN TERBAGI RATA
BERBENTUK LINGKARAN
• Penyelesaian:
Selanjutnya,
PQ = 9 m,
digambar pada lingkaran Newmark: (9/6)AB = 1,5 x AB
QR 6 m,
digambar (6/6)AB = 1 x AB, demikian seterusnya.
Jumlah elemen yang tertutup denah fondasi n = 42,1
Tambahan tegangan pada kedalaman 6 m di bawah titik
P:
Δz = q.n.I = 100 x 42,1 x 0,005 = 21 kN/m2
METODE PENYEBARAN 2V : 1H
dengan,
Δz = tambahan tegangan vertikal pada keda1aman z
(kN/m2)
Q = beban total (kN)
q = tekanan terbagi rata (kN/m2)
L = panjang luasan beban (m)
B = lebar luasan beban (m)
z = kedalaman (m)
METODE PENYEBARAN 2V : 1H
• Contoh Soal 6
Luasan beban berbentuk bujur sangkar fleksibel
berukuran 3 m x 3 m terletak di permukaan tanah. Di
pusat luasan beban bekerja beban titik sebesar 100 kN.
Berapa tambahan tegangan yang terjadi pada
kedalaman 4 m, bila dipakai cara penyebaran 2V : 1H?
METODE PENYEBARAN 2V : 1H
• Penyelesaian:
METODE PENYEBARAN 2V : 1H
• Penyelesaian:
Tambahan tegangan pada kedalaman z = 4 m:
Δz =
= 2 kN/m2
TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA