Anda di halaman 1dari 26

REKAYASA PONDASI

(Foundation Engineering)
PERTEMUAN IX-X

PENURUNAN
(SETTLEMENT)

Muhammad Qarinur, S.T., M.Eng.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK & KOMPUTER
UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN
2021/2022
REFERENCES

Foundation Engineering – Shallow Foundations 2


PENURUNAN (SETTLEMENT)
Penurunan (settlement) → gerakan titik tertentu pada bangunan terhadap titik
referensi yang tetap.
Kerusakan bangunan akibat penurunan.

tepi bangunan turun lebih besar daripada bagian tengah bangunan turun lebih
bagian tengahnya besar, bagian atas bangunan dalam
kondisi tertekan dan bagian bawah
tertarik.

Penurunan terjadi berangsur-angsur dari salah


Penurunan satu tepi satu tepi bagian bangunan, yang berakibat
miringnya bangunan tanpa menyebabkan
keretakan
Foundation Engineering – Settlement 3
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Titik

Boussinesq (1885) → Tambahan tegangan vertical (∆𝜎𝑧 ) akibat beban titik, dianalisis
dengan meninjau sistem tegangan pada koordinat silinder.
5
3𝑄 1 2
∆𝜎𝑧 = 2
2𝜋𝑧 2 𝑟
1+ 𝑧
dengan,
∆𝜎𝑧 = tambahan tegangan vertikal (kN/m2)
z = kedalaman titik yang ditinjau (m)
r = jarak horisontal titik di dalam tanah
terhadap garis kerja beban (m)
Jika faktor pengaruh untuk beban titik
didefinisikan sebagai:
5
3 1 2
Tambahan tegangan vertikal akibat beban titik 𝐼= 2
2𝜋 𝑟
1+ 𝑧
maka
𝑄
∆𝜎𝑧 = 2 𝐼
𝑧
Foundation Engineering – Settlement 4
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Titik

Faktor pengaruh (I) akibat beban titik, didasarkan teori Boussinesq (Taylor, 1948).

Foundation Engineering – Settlement 5


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Beban kolom A = 400 kN, kolom B = 200 kN dan
kolom-kolom C = 100 kN. Bila beban kolom dianggap
sebagai beban titik, hitung tambahan tegangan di
bawah pusat fondasi-fondasi A, B dan C, pada
kedalaman 6 m di bawah fondasi.

Jawaban:
Beban-beban kolom dianggap sebagai beban titik,
karena itu tambahan tegangan di bawah masing-
masing fondasi dapat dihitung dengan persamaan:
𝑄
∆𝜎𝑧 = 2 𝐼
𝑧
Fondasi-fondasi diberi nama menurut nama kolom. Dalam soal ini, karena susunan
fondasi simetri, tambahan tegangan di bawah fondasi B dan C, pada kedalaman yang
sama akan menghasilkan ∆𝜎𝑧 yang sama.
Untuk fondasi-fondasi B :
∆𝜎𝑧 𝐵1 = ∆𝜎𝑧 𝐵2 = ∆𝜎𝑧 𝐵3 = ∆𝜎𝑧 𝐵4
Untuk fondasi-fondasi C :
∆𝜎𝑧 𝐶1 = ∆𝜎𝑧 𝐶2 = ∆𝜎𝑧 𝐶3 = ∆𝜎𝑧 𝐶4 Foundation Engineering – Settlement 6
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(a) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi A
Hitungan faktor pengaruh I pada kedalaman 6 m
di bawah fondasi A, dilakukan dalam Tabel C1.a.
Tabel C1.a. Faktor pengaruh I di bawah fondasi A

Kolom Beban r (m) z (m) r/z I(A)


(kN)
A 400 0 6 0 0,478
B 200 3 6 0,5 0,273
C 100 4,24 6 0,71 0,172
Tambahan tegangan akibat beban fondasi A Tambahan tegangan akibat beban fondasi C
400 100
=1× × 0,478 = 5,2 kN/m2 =1× × 0,172 = 1,9 kN/m2
62 62
Tambahan tegangan akibat beban fondasi B Tambahan tegangan di bawah fondasi A
200 pada kedalaman 6 m:
=4× × 0,273 = 6,0 kN/m2
62 ∆𝜎𝑧(A) =5,2 + 6,0 + 1,9 = 13,1 kN/m2
Foundation Engineering – Settlement 7
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B
Ditinjau fondasi Bl, dihitung jarak-jarak antara
pusat fondasi Bl dengan yang lain:
𝐵𝐶1 = 𝐵1 𝐶2 = 𝐵1 𝐴 = 3 m
𝐵1 𝐵2 = 𝐵1 𝐵3 = 32 + 32 = 4,24 m
𝐵1 𝐶3 = 𝐵1 𝐶4 = 62 + 32 = 6,71 m
𝐵1 𝐵4 = 6,0 m
Hitungan I di bawah pusat fondasi 𝐵1 , pada
kedalaman z = 6 m, oleh akibat beban-beban
seluruh fondasi diperlihatkan dalam Tabel C1.b.

Foundation Engineering – Settlement 8


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B
Tabel C1.b. Faktor pengaruh I di bawah fondasi B1
Kolom Beban r (m) z (m) r/z I(A)
(kN)
B1 200 0 6 0 0,478
B2 200 4,24 6 0,71 0,172
B3 200 4,24 6 0,71 0,172
B4 200 6 6 1 0,084
A 400 3 6 0,5 0,273
C1 100 3 6 0,5 0,273
C2 100 3 6 0,5 0,273
C3 100 6,71 6 1,12 0,063
C4 100 6,71 6 1,12 0,063

Foundation Engineering – Settlement 9


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(b) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi B
Tambahan tegangan di bawah fondasi B1 , akibat beban
fondasi A:
400
= × 0,273 = 3,03 kN/m2
62

Tambahan tegangan di bawah fondasi B1 , akibat beban


fondasi B:
200
= × 0,478 + 0,172 + 0,172 + 0,084 = 5,03 kN/m2
62

Tambahan tegangan di bawah fondasi B1 , akibat beban


fondasi C:
100
= × 0,273 + 0,273 + 0,063 + 0,063 = 1,87 kN/m2
62

Tambahan tegangan akibat beban seluruh fondasi, di bawah pusat fondasi B1, pada
kedalaman 6 m:
∆𝜎𝑧(B ) = 3,03 + 5,03 + 1,87 = 9,93 kN/m2
1
Tegangan-tegangan di bawah masing-masing pusat fondasi B1 sampai B4, pada kedalaman 6 m:
∆𝜎𝑧(B ) = ∆𝜎𝑧(B ) = ∆𝜎𝑧(B ) = ∆𝜎𝑧(B ) = 9,93 kN/m2
1 2 3 4
Foundation Engineering – Settlement 10
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C
Ditinjau untuk fondasi C1, jarak pusat fondasi C1
terhadap fondasi-fondasi yang lain:
𝐶1 𝐵1 = 𝐶1 𝐵2 = 3 m
𝐶1 𝐶3 = 𝐶1 𝐶2 = 6 m
𝐶1 𝐴 = 4,24 m
𝐶1 𝐵4 = 𝐶1 𝐵3 = 6,71 m
𝐶1 𝐶4 = 6 2 = 8,48 m
Hitungan I di bawah pusat fondasi C1, pada
kedalaman z = 6 m, oleh akibat beban-beban
seluruh fondasi diperlihatkan dalam Tabel C1.c.

Foundation Engineering – Settlement 11


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C
Tabel C1.c. Faktor pengaruh I di bawah fondasi C1
Kolom Beban r (m) z (m) r/z I(A)
(kN)
C1 100 0 6 0 0,478
C2 100 6 6 1 0,084
C3 100 6 6 1 0,084
C4 100 8,48 6 1,41 0,031
B1 200 3 6 0,5 0,273
B2 200 3 6 0,5 0,273
B3 200 6,71 6 1,12 0,063
B4 200 6,71 6 1,12 0,063
A 400 4,24 6 0,71 0,172

Foundation Engineering – Settlement 12


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:
(c) Tambahan tegangan di bawah pusat fondasi C
Tambahan tegangan di bawah fondasi C1 , akibat beban
fondasi A:
400
= × 0,172 = 1,91 kN/m2
62

Tambahan tegangan di bawah fondasi C1 , akibat beban


fondasi B:
200
= × 0,273 + 0,273 + 0,063 + 0,063 = 3,73 kN/m2
62

Tambahan tegangan di bawah fondasi C1 , akibat beban


fondasi C:
100
= × 0,478 + 0,084 + 0,084 + 0,031 = 1,88 kN/m2
62

Tambahan tegangan akibat beban seluruh fondasi, di bawah pusat fondasi C1, pada
kedalaman 6 m:
∆𝜎𝑧(C ) = 1,91 + 3,73 + 1,88 = 7,52 kN/m2
1
Tegangan-tegangan di bawah masing-masing pusat fondasi C1 sampai C4, pada kedalaman 6 m:
∆𝜎𝑧(C ) = ∆𝜎𝑧(C ) = ∆𝜎𝑧(C ) = ∆𝜎𝑧(C ) = 7,52 kN/m2
1 2 3 4
Foundation Engineering – Settlement 13
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Berbentuk Lajur Memanjang
Tambahan tegangan vertikal pada titik A di dalam tanah akibat beban terbagi rata q
fleksibel berbentuk memanjang
𝑞
∆𝜎𝑧 = 𝛼 + sin 𝛼 cos 2𝛽
𝜋

Tegangan akibat beban terbagi rata


berbentuk lajur memanjang
Isobar tegangan → tempat
kedudukan titik-titik yang mempunyai
tegangan vertikal yang sama oleh Gambar 1 Isobar tegangan untuk beban terbagi rata berbentuk lajur
akibat beban berbentuk lajur memanjang dan bujur sangkar teori Boussinesq (Sowers, 1979).
memanjang. Foundation Engineering – Settlement 14
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat Persegi Panjang

∆𝜎𝑧 = 𝑞𝐼

1 2𝑚𝑛(𝑚2 + 𝑛2 + 1)1/2 (𝑚2 + 𝑛2 + 2) 2𝑚𝑛(𝑚2 + 𝑛2 + 1)1/2


𝐼= × + arc tan 2
4𝜋 𝑚2 + 𝑛2 + 1 + 𝑚2 𝑛2 (𝑚2 + 𝑛2 + 1) 𝑚 + 𝑛 2 + 1 − 𝑚2 𝑛 2

dengan,
𝑞 = tekanan sentuh atau tekanan fondasi
ke tanah
𝐵
𝑚=
𝑧
𝐿
𝑛=𝑧

Tegangan di bawah beban terbagi rata


berbentuk empat persegi panjang

Foundation Engineering – Settlement 15


PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Berbentuk Empat Persegi Panjang
Gambar 2 Faktor pengaruh I untuk
tegangan vertikal di bawah sudut
luasan beban terbagi rata berbentuk
empat persegi Panjang fleksibel
(NAVFAC DM7.1, 1982).

Contoh hitungan tambahan tegangan


vertikal di bawah titik tertentu akibat
beban terbagi rata empat persegi
panjang.

∆𝜎𝑧 𝑋 = ∆𝜎𝑧 𝑋𝐸𝐵𝐹 + ∆𝜎𝑧 𝑋𝐹𝐶𝐻


+∆𝜎𝑧 𝑋𝐺𝐷𝐻 + ∆𝜎𝑧 (𝑋𝐺𝐴𝐸)
Foundation Engineering – Settlement 16
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Seluruh area bangunan didukung oleh fondasi rakit
ukuran 7 m x 7 m, berapakah tambahan tegangan di
bawah pusat fondasi pada kedalaman yang sama?
Dianggap beban total yang didukung kolom-kolom
E disebarkan secara sama ke seluruh luasan fondasi
pelat.
Jawaban:
Beban total yang didukung kolom-kolom dianggap
disebarkan sccara sama pada luasan fondasi pelat,
maka:
1 2
𝑞= 7
400 + 4 × 200 + (4 × 100) = 32.6 kN/m2

a. Tambahan tegangan di pusat beban (titik E)


dihitung dengan membagi luasan fondasi
menjadi 4 bagian yang sama, dengan ukuran 3,5
m x 3,5 m:
𝐵 3,5
𝑚= = = 0,59
𝑧 6
𝐿 3,5
𝑛= = = 0,59
𝑧 6 Foundation Engineering – Settlement 17
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
𝐵 3,5
Jawaban: 𝑚= = = 0,59
𝑧 6
𝐿 3,5
𝑛= = = 0,59
𝑧 6

Dari Gambar 2, diperoleh I = 0,107.


Untuk 4 luasan yang sama:
∆𝜎𝑧(𝐸) = 4𝐼𝑞 = 4 × 0,107 × 32,6 = 14 kN/m2
b. Tambahan tegangan vertikal di titik D
dilakukan dengan membagi dua luasan
fondasinya, yaitu luasan DFCA dan DFIG:
0.11

DF = 7 m ; AD = 3,5 m
𝐵 3,5
𝑚= = = 0,583
𝑧 6
𝐿 7
𝑛 = = = 1,17
𝑧 6
I = 0,142.
∆𝜎𝑧(𝐷) = 2𝐼𝑞 = 2 × 0,142 × 32,6 = 9,3 kN/m2
Foundation Engineering – Settlement 18
PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Jawaban:

c. Tambahan tegangan vertikal di bawah titik A


𝐵 7
𝑚 = = = 1,17
𝑧 6
𝐿 7
𝑛 = = = 1,17
𝑧 6
I = 0,191.
∆𝜎𝑧(𝐴) = 𝐼𝑞 = 0,191 × 32,6 = 6,2 kN/m2

Foundation Engineering – Settlement 19


PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Berbentuk Lingkaran
∆𝜎𝑧 = 𝑞𝐼
1
𝐼 = 1−
𝑟 2 3/2
[1 + 𝑧 ]

Tegangan di bawah beban terbagi Gambar 3 Faktor pengaruh I untuk tegangan


rata berbentuk lingkaran fleksibel vertikal di bawah beban terbagi rata berbentuk
lingkaran fleksibel (NAVFAC DM7.1, 1982; Foster
dan Ahlvin, 1954 ).

Foundation Engineering – Settlement 20


PENURUNAN (SETTLEMENT)
CONTOH
Luasan beban berbentuk lingkaran yang fleksibel berdiameter 7,8 m terletak di
permukaan tanah. Tekanan terbagi rata q = 117 kN/m2 bekerja pada luasan tersebut.
Berapa tambahan tegangan vertikal pada kedalaman 4 m, di tepi (titik B) dan pusat
(titik A) fondasi?.

Jawaban:

Hitungan tambahan tegangan pada kedalaman 4 m di bawah pusat (titik A) (x = 0 m)


dan tepi fondasi (titik B) (x = 3,9 m) oleh beban terbagi rata q = 117 kN/m2
Titik r (m) x (m) z (m) x/r z/r I ∆𝜎𝑧 = 𝑞𝐼
(kN/m2)
A 3,9 0 4 0 1,03 0,63 73,7

B 3,9 3,9 4 1 1,03 0,33 38,6

Foundation Engineering – Settlement 21


PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Luasan Fleksibel Berbentuk Tak Teratur
Untuk menentukan tegangan vertikal pada kedalaman
tertentu di bawah fondasi, dilakukan cara sebagai berikut:
1. Tentukanlah kedalaman (z) yang akan dihitung
tegangannya. Dibuat z = AB. Jadi, jika tegangan pada
kedalaman yang akan ditinjau adalah pada z = 5 m,
panjang AB dalam lingkaran Newmark ekivalen
dengan 5 m.
2. Gambarkan denah fondasi dengan skala panjang
sesuai dengan panjang satuan garis AB. Artinya, jika
panjang fondasi L = 15 m dan lebar B = 7,5 m,
panjang fondasi (L) yang digambar pada lingkaran
Newmark adalah (15/5) = 3 kali panjang garis AB,
sedang lebarnya (B) digambar (7,5/5) = 1,5 kali AB.
3. Denah fondasi diletakkan sedemikian rupa, hingga
proyeksi titik pada denah fondasi yang akan
ditentukan tegangannya, berimpit dengan pusat
lingkaran Newmark.
Gambar 4 Diagram pengaruh 4. Dihitung jumlah elemen yang tertutup oleh denah
Newmark untuk tegangan vertical fondasi, misalnya n elemen.
didasarkan pada teori Boussinesq 5. Tambahan tegangan (∆𝜎𝑧 ) pada kedalaman z, dihitung
(Newmark, 1942). dengan mengunakan persamaan: ∆𝜎𝑧 = 𝑞𝑛𝐼
dengan, 𝑞 = beban terbagi rata pada dasar fondasi.; n = jumlah elemen yang tertutup denah
fondasi; I = faktor pengaruh, di mana untuk grafik yang diberikan dalam contoh ini, I = 0,005.
Foundation Engineering – Settlement 22
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Beban Terbagi Rata Luasan Fleksibel Berbentuk Tak Teratur
CONTOH
Diketahui bentuk luasan beban seperti yang ditunjukan dalam Gambar. Beban terbagi
rata q = 100 kN/m2 bekerja pada luasan beban tersebut. Hitung tambahan tegangan
di bawah titik P pada kedalaman 6 m
Jawaban:
Pada Gambar, skala AB pada gambar
ekivalen dengan z = 6 m. Denah luasan
beban digambar dengan skala garis AB
yang dianggap mempunyai panjang 6 m.
Karena tambahan tegangan yang akan
dihitung dibawah titik P, maka P
diletakkan di pusat lingkaran Newmark.
Selanjutnya,
PQ = 9 m, digambar pada lingkaran
Newmark: (9/6) AB = 1 ,5 x AB
QR = 6 m, digambar (6/6)AB = 1 x AB,
demikian seterusnya.
Jumlah elemen yang tertutup denah fondasi n = 42,1
Tambahan tegangan pada kedalaman 6 m di bawah titik P:
∆𝜎𝑧 = 𝑞𝑛𝐼 = 100 × 𝟒𝟐, 𝟏 × 0,005 = 21 kN/m2 Foundation Engineering – Settlement 23
PENURUNAN (SETTLEMENT)
Metode Penyebaran 2 V : 1H
1. Membuat garis penyebaran beban 2 V : 1 H (2 vertikal dibanding 1 horizontal).
2. Beban fondasi Q dianggap didukung oleh piramid yang mempunyai kemiringan sisi
2V:1H
3. Lebar dan panjangnya bertambah 1 meter untuk tiap penambahan kedalaman 1
meter.
fondasi empat persegi panjang:
atau

fondasi memanjang

Foundation Engineering – Settlement 24


PENURUNAN (SETTLEMENT)
Metode Penyebaran 2 V : 1H
CONTOH
Luasan beban berbentuk bujur sangkar fleksibel berukuran 3 m x 3 m terletak di
permukaan tanah. Di pusat luasan beban bekerja beban titik sebesar 100 kN. Berapa
tambahan tegangan yang terjadi pada kedalaman 4 m, bila dipakai cara penyebaran 2
V : 1H?

Tambahan tegangan pada kedalaman z = 4 m


𝑄 100
∆𝜎𝑧 = (𝐿+𝑧)(𝐵+𝑧) = (3+4)(3+4) = 2 kN/m2

Foundation Engineering – Settlement 25


TERIMA KASIH

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK & KOMPUTER
UNIVERSITAS HARAPAN MEDAN
2021/2022

Anda mungkin juga menyukai