Fatmawati, S.Pd
HOME
Pembahasan
Pembahasan
Profile Penutup
Penutup
Nama Peserta : Fatmawati, S.Pd
NUPTK : 3257762663300093
Nomor Peserta PLPG : 17061118010017
Bidang Studi Sertifikasi : Matematika
Asal Sekolah : SMA Negeri 1 Sinabang
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Materi
7. Program Linier
9. Logika Matematika
6. PERSAMAAN KUADRAT
6.1 Rumus jumlah dan hasil kali akar akar persamaan kuadrat
b
x1 x2
a
c
x
x1. 2
a
D
x1 x2
a
Menentukan persamaan kuadrat baru uang akar akarnya x1 dan x2 ,
x x1 x x2 0
x 2 x1 x2 x x1. x2 0
Rumus yang sering digunakan :
1 1 x1 x2
x1 x2 x1 x2
x12 x x1 x2 . x1 x2
2
x12 x x1 x2 x1 x2
x1 x2 x1 x2 2 4 x1 x2
x1 x2 x12 x22
x2 x1 x1 x2
6.2 Menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat dengan
menggunakan diskriminan
b b<0
Puncak di sebelah kanan sumbu y
a>0
Definit Negatif
Grafik fungsi kuadrat seluruhnya berada di
bawah sumbu x, artinya untuk setiap nilai x
maka nilai y selalu negatif.
Syarat : a < 0 dan D > 0
Contoh soal 1 :
Sebuah roket ditembakkan ke atas. Setelah t detik peluru
mencapai ketinggian yang dirumuskan denagn h(t) = 40t 5t2 dalam
meter. Tentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
tinggi maksimum dan berapa tinggi maksimum yang dicapai?
Penyelesaian :
a. Metode grafik
b. Metode substitusi
c. Metode eliminasi
d. Metode gabungan eliminasi dan substitusi
e. Metode determinan matriks
a
Q r r , dengan a, b Z , b 0
b
Perhatikan bahwa setiap bilangan real dapat ditulis sebagai bentuk
desimal dan bilangan rasional dapat ditulis sebagai bentuk desimal yang
berhenti atau berulang, sebagi contoh
2 2.0000....(bentuk desimal yang berhnti)
1
0.2500....(bentuk desimal yang berhnti)
4
1
0.3333....(bentuk desimal yang berulang )
3
1
0.0833....(bentuk desimal yang berulang )
12
Jadi bilangan rasional bisa berbentuk bilangan bulat, pecahan dan
campurannya. Pecahan didefinisikan sebagai bilangan yang dapat
a
dinyatakan sebagai b ,, a, ba R , b 0 dan a kb untuk setiap k Z . Pada
pecahan yang berbentuk b , di sini a disebut pembilang dan b disebut
sebagai penyebut. Bentuk desimal yang tidak berhenti atau tidak
berulang disebut sebagai bilangan irrasional misalnya 2 1,4142 ......
dan 3.14159 .....
1. Sifat sifat Bilangan Real
Terhadap Operasi Penjumlahan
Untuk setiap a, b R berlaku ;
1) Sifat Tertutup : a b R
2) Sifat Komutatif : a + b = b + a
3) Sifat Asosiatif (Pengelompokan) : (a + b) + c = a + (b + c)
4) Terdapat 0 b R sehingga untuk setiap a R berlaku a + 0 = a
5) Setiap a R terdapat a R sehingga a + (-a) = 0
1) a x ( b + c ) = ( a x b ) + ( a x c )
2) a x ( b - c ) = ( a x b ) - ( a x c )
Berikut ini adalah hal hal yang perlu diperhatikan dalam operasi
hitung pada sistem bilangan real:
m 1
4) a m , a 0
a
5) a 0
1 , a 0
BENTUK AKAR
1) a n c bn c (a b)n c
2) n a xb n a x n
b
3) m xn
n m
a a
4) (a b) 2 ab a b
9. LOGIKA MATEMATIKA
9.1 Menentukan penarikan kesimpulan dari beberapa premis
Pernyataan adalah kalimat yang memiliki nilai benar saja atau salah
saja, tetapi tidak kedua duanya, ingkaran/negasi dilambangkan ~
dibaca tidak benar bahwa p. Jadi apabila pernyataan p bernilai benar
maka ingkarannya bernilai salah begitupun sebaliknya. Berikut ini
merupakan jenis jenis dari pernyataan majemuk :
Konjungsi ( p q , dibaca: p dan q )
Konjungsi : bernilai benar jika p dan q keduanya bernilai benar
Tabelnya :
p q pq
B B B
B S S
S B S
S S S
Disjungsi ( p v q , dibaca: p atau q )
Disjungsi : bernilai salah hanya jika pernyataan p dan q keduanya bernilai
salah.
p q pvq
Tabelnya : B B B
B S B
S B B
S S S
~ p q ~ p ~ q
~ p q p ~ q
~ p q ( p ~ q) (q ~ p)
Kesetaraan dari Pernyataan Majemuk
Pernyataan Senilai/ Setara dengan Implikasi :
p q (~ p q) bukan atau
p q (~ q ~ p) kontraposisi
9.3 Jenis jenis Penarikan Kesimpulan
Cara Penarikan Kesimpulan dari dua premis :
Premis 1 : pq
1. Modus Ponens Premis 2 :p
Kesimpulan : q
Premis 1 : pq
2. Modus Tollens Premis 2 : ~q
Kesimpulan : ~p
Premis 1 : pq
Premis 2 :q r
3. Silogisme
Kesimpulan : p r
10. BANGUN DATAR
10.1 Beberapa istilah dasar dalam geometri
a. Titik
Titik dilambangkan dengan bulatan kecil (dot), hanya memiliki
kedudukan/posisi dan tidak memiliki panjang, lebar ataupun
ketebalan.
b. Garis
Garis dinotasikan sebagai PQ , mempunyai panjang tetapi
tidak memiliki lebar maupun ketebalan, garis bisa diperpanjang
dikedua arahnya (arah P maupun Q).
Perhatikan gambar berikut ini :
c. Sudut
Sudut merupakan gabungan dari duah buah sinar yang
memiliki titik pangkal yang sama.
10.2 Segitiga
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa luas (L) dari suatu segitiga
adalah
1
L x a xt
2
Dengan a = alas segitiga, t = tinggi segitiga
10.3 Persegi Panjang
Persegi panjang adalah bangun datar segiempat dengan
keempat sudutnya merupakan sudut siku-siku dan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang. Segiempat merupakan poligon yang
memiliki 4 buah sisi dan 4 buah titik sudut.
L=pxl
Dengan p merupakan panjang dan l merupakan
lebar dari persegi panjang tersebut.
10.4 Persegi
K PQ QR SR PS 2 x QR 2 SR PS QR dan PQ SR 2 x c ().
Keliling ( K ) SR RQ SP PQ 2 x SR 2 x SP
2 x SR SP
Luas ( L) dari suatu layang-layang PQRS adalah jumlah dari luas PRS
ditambah dengan luas QRS yaitu :
1 1
L Luas PRS PQR x ST x RP x TQ x RP
2 2
1
2
1
x RP x ST TQ x RP x SQ
2
Jadi diperoleh Luas layang-layang adalah setengah dari hasil kali diagonal-
diagonalnya yaitu:
1
L x d1 d 2
2
Dengan dan merupakan diagonal-diagonal dari layang-layang.
10.8 Trapesium
K PS QR PQ SR
Luas ( L) dari suatu trapesium adalah jumlah sisi sejajar dikali tinggi
dibagi dua.
1
L x PQ SR x TS
2
BACK
B. Materi Yang Sulit Di Pahami
Jadi p Jadi ~ ~ p p
2. Penarikan kesimpulan yang sah dari argumentasi berikut ini adalah...
~p q
q r
Jawab:
~p q
Silogisme
q r
~ pr p V r
3. Tentukan Kontraposis dari pernyataan majemuk p ( p ~ q)
Jawab:
Implikasi p (p ~ q)
Kontraposisi ~ ( p ~ q) ~ p
(~ p q ) ~ p
4. Pernyataan yang setara dengan Jika harga BBM naik maka harga
kebutuhan pokok akan naik adalah
Jawab:
P q ~ pq ~ q ~ p
~ pq harga BBM tidak naik atau harga kebutuhan pokok akan naik
~ q ~ p jika harga kebutuhan pokok tidak naik maka harga BBM tidak
naik
BAB 10 : Bangun Ruang
1. Diketahui ABCD jajaran genjang. Titik P dan Q berada secara berurutan
di sisi AB dan DP sehingga AP=1/3 AB , DQ=1/3 DP. Jika luas jajaran
genjang ABCD adalah 36 cm2, maka luas segitiga QBC adalah
Penyelesaian:
36.2
LQPB 8 cm 2
9
LABCD 3 x.3 y. sin P
LAPD 1
x.3 y. sin (180 0 P )
2
LABCD 3 x.3 y. sin P
LAPD 1
x.2 y. sin P
2
36 9
3
L APD 2
36 3
9:
LAPD 2
36 2
9
LAPD 3
36
6
LAPD
36
LAPD 6 cm 2
6
LABCD 3x.3 y. sin P
LCDQ 1
3x. y. sin D
2
LABCD 3x.3 y. sin P
LCDQ 1
3x. y. sin (1800 P)
2
LABCD 3 x.3 y. sin P
LCDQ 1
3 x. y. sin P
2
36 9
3
LCDQ 2
36
6
LCDQ
36
LCDQ 6 cm 2
6
BACK
Next
36 (8 6 6)
36 (20)
Terima kasih atas
perhatiannya semoga
hal ini dapat
menambah wawasan
dan ilmu pembaca