Anda di halaman 1dari 43

BAB 2

TEKANAN TANAH LATERAL

PENDAHULUAN
Pemahaman tentang tekanan tanah lateral ini sangat berguna untuk
menganalisis kestabilan dinding penahan dan perhitungan benaman turap
serta penjangkarannya.
Tekanan tanah lateral terbagi atas:
1. Tekanan tanah saat diam (Earth pressure at rest)
2. Tekanan tanah aktif (Aktive earth pressure) Teori Rankines dan
Teori Coulombs
3. Tekanan tanah pasif (Passive earth pressure) Teori Rankines dan
Teori Coulombs
Deskripsi Singkat
Pokok bahasan dalam Bab ini merupakan analisis dasar kekuatan geser
tanah yang meliputi:
1. Tekanan tanah netral
2. Tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasir menurut Rankine
3. Tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif menurut Coulomb
4. Diagram distribusi tekanan tanah lateral pada dinding penahan
5. Cara grafis dalam menentukan tekanan tanah pada dinding penahan

Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
menghitung tekanan tanah lateral yang bekerja di belakang dinding
penahan/turap.

2.1. Tekanan Tanah Pada Saat Diam (Earth Pressure at-Rest)


51

1
1

c=0

hv.Ko

P0
H/3
H.Ko

Gambar 2.1 At-rest earth pressure

Ko

'h
' o Koefisien tekanan tanah saat diam (at rest), K
o
.(2.1)

dimana:v= z dan hz

Catatan:
Ko untuk semua jenis tanah bernilai antara 0.5 hingga 1.0
Untuk normally consolidated soil (Butiran pasir kasar) :
Ko = 1 sin ( = Sudut geser tanah ) ...............................................(2.2)
(Jaky, 1944)

52

Untuk normally consolidated soil (Butiran pasir agak halus) :


PI(%)
100 ...(2.3)

K o 0.44 0.42

(Massarch, 1979)
Untuk normally consolidated lempung:
Ko = 0.95 sin ( = sudut geser)......................................................(2.4)
Korelasi dengan Plasticity Indeks (PI):
Ko = 0.4 + 0.007 (PI)

untuk PI antara 0 dan 40..............................(2.5)

Ko = 0.64 + 0.001 (PI) untuk PI antara 40 dan 80............................(2.6)


(Brooker and Ireland, 1965)
K o ( OC)

Untuk overconsolidated lempung


K o ( NC) OCR

......(2.7)
OCR

Pc
'o

dimana
Pc adalah tekanan tanah pre konsolidasi
2.2. Distribusi tekanan tanah saat diam
1. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, seperti ditunjukkan pada
gambar 3.2

53

Gambar 3.2 Tekanan tanah saat diam


Total gaya akibat tekanan tanah saat diam, P0
P0

1
k 0 H 2
2
................................................(2.8)

dimana
Ko = Koefisien tekanan tanah saat diam

= Berat volume tanah

H = Tinggi dinding vertikal

Lokasi garis reaksi Po (dari bawah):

3 ......................................(2.9)

2. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, Beban merata, q/satuan


luas, pada permukaan tanah seperti pada gambar 1.3

54

Gambar 3.3. Tekanan tanah pada saat diam dengan beban merata pada
permukaan tanah
Total gaya per satuan panjang, P0

Po P1 P2
1
ko H2 ko q H
2

..(2.10)

dimana
P1 = Luas segitiga
P2 = Luas persegi
Lokasi resultan garis reaksi Po dapat diperoleh dengan menghitung
momen dari bawah dinding, sebagai berikut:

H
H
P2

3
2
Po

P1

(2.11)

3. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, dengan gabungan


submerged soil, seperti pada gambar 1.4

Gambar 2.4. Partially submerged soil


Tekanan pada dinding dapat dihitung dari tegangan efektif dan tekanan air
pori.
a. z H1:

' h k o H1

.........................................................

(2.12)

55

Catatan:
-

Variasi h dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga abf


Tidak ada tekanan air pori hingga di bawah z
b. z H1:
' h k o H1 ' H 2
' sat w

(2.13)

Catatan:
-

u w H2
Tekanan lateral dari air atau tekanan air pori,
Variasi dari h dengan kedalaman, ditunjukkan oleh trapesium bcef
-

Variasi dari u dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga ghi

Total gaya per satuan panjang (Total tekanan lateral saat diam), P o

Po P1 P2 P3 P4
1
1
1
2
2
2
k o H1 k o H1 H 2 k o ' H 2 w H 2
2
2
2

.....................(2.14)

dimana
P1 , P3 , P4 = luas daerah segitiga dan P2 = area of segi empat
Lokasi resultan gaya Po dapat diperoleh dengan menghitung momen dari
dasar dinding.
H1

H
H
H
H 2 P2 2 P3 2 P4 2
3

2
3
3
Po

P1
z

.........................(2.15)

4. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, Beban merata, q/satuan


luas pada permukaan tanah dan dengan partially submerged soil, seperti
pada gambar 3.5

56

Gambar 2.5. Partially submerged soil dengan beban merata


Tekanan pada dinding dapat diperoleh dari tegangan efektif dan tekanan
air pori
a. z H1:

' h k o q k o H1

..

(2.16)

Catatan:
-

Variasi dari h d dengan kedalaman ditunjukkan oleh trapesium


abhg
Tidak ada tekanan air pori hingga dibawah z
b. z H1:
' h k o q H 1 ' H 2
' sat w

..(2.17)

Catatan:
-

Tekanan lateral dari air atau tekanan air pori, u


u w H2
-

Variasi dari h kedalaman ditunjukkan oleh trapesiumbceh

Variasi u dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga ijk

Total gaya per satuan panjang (Total tekanan lateral saat diam), P o

Po P1 P2 P3 P4 P5
1
1
1
2
2
2
k o q H 1 k o H 1 k o (q H 1 ) H 2 k o ' H 2 w H 2
2
2
2
..........(2.18)

57

dimana
P1 , P3 , = luas segi empat
P2 , P4 , P4 = Luas segitiga
Lokasi resultan gaya Po dapat diperoleh dengan menghitung momen dari
dasar dinding

H1

H
H
H
H 2 P2 1 H 2 P3 2 P4 2 P5 2
2

2
3
3
Po

P1
z

. (2.19)

Contoh:

Untuk dinding penahan seperti pada gambar


di samping, Hitung tekanan tanah lateral
pada saat diam per satuan panjang dinding
dan juga hitung lokasi resultan gaya.(asumsi
tanah normally consolidated ).

Penyelesaian:

Dari (Jaky,1944),

58

K0 = 1 sin = 1 sin 300 = 0.5


At z = 0 m,

v = 0 and h = 0

At z = 2,5 m,

v = (16.5)(2.5) = 41.25 kN/m2

h = K0 v = (0.5)( 41.25) = 20.63 kN/m2


At z = 5,0 m,

v = (16.5)(2.5) +(19.3-9.81)(2.5) = 64.98 kN/m 2

h = K0 v = (0.5)( 64.98) = 32.49 kN/m2


Distribusi tekanan hidrolik:
Dari z = 0 m hingga z = 2,5 m, u = 0
z = 2.5 m hingga z = 5 m, u = w H = 9.81(2.5) = 24.53 kN/m2

Total gaya per satuan panjang dinding dapat dihitung dari luas diagram
tegangan atau
P0 = area 1 + area 2 + area 3 + area 4
= (2.5)(20.63) + (2.5)(20.63) + (2.5)(32.49-20.63) + (2.5)(24.53)
= 122.85 kN/m2

Lokasi pusat tegangan dihitung dari bawah dinding (point O)


2.5

2.5
2.5
2.5
( Area1) 2.5
Area 2
Area 3
Area 4

3
2
3
3

z
P0

25.788 3.33 51.5751.25 14.825 0.833 30.633 0.833


122.85

85.87 64.47 12.35 25.52


122.85
1.53 m

Tugas:

59

1. Berdasarkan gambar 3.2. Diketahui: H = 12 ft, = 108 lb/ft3, c = 0, dan


= 300. Tentukan tekanan tanah diam per unit panjang dinding.
Tentukan pula lokasi resultan gayanya (asumsi tanah normally
consolidated).
2. Berdasarkan gambar 3.3. ulangi dengan cara yang sama dengan soal
1.data berikut ini: H = 3.5 m, q = 20 kN/m 2, = 18.2 kN/m3, c = 0, and
= 350 (asumsi tanah normally consolidated).
3. Dari gambar 3.5. dan data-data berikut ini, tentukanlah besarnya
tekanan tanah diam per satuan panjang dinding serta tentukan lokasi
resultannya. H = 10 ft, H1 = 4 ft, H2 = 6 ft, = 105 lb/ft3, sat = 122 lb/ft3,
w = 62.4 lb/ft3,q = 300 lb/ft2, c = 0, and = 300. (asumsi tanah normally
consolidated).
4. Ulangi soal 3. dengan menggunakan data berikut ini: H = 3.5 m, H 1 =
2m, H2 = 3m, q = 20 kN/m2, = 15.5 kN/m3, sat = 18.5 kN/m3, w = 9.81
kN/m3, c = 0, and = 340. (asumsi tanah normally consolidated).

2.3. Tekanan Tanah Aktif (Active Earth Pressure)


Metode Rankines

AL A
'

v
z

h a

60

B'

v = z

Gambar 3.7. Tekanan tanah aktif Rankine dan Mohr-Coulomb failure

envelope

Dengan memanipulasi lingkaran Mohr-Coulomb diperoleh:


Untuk tanah kohesi, c 0
1 sin
cos
a v
2c
1 sin
1 sin

a v tan 2 45 2c tan 45
2
2

a v K a 2c K a

.. (2.20)

Untuk tanah cohesionless soil, c = 0

a v tan 2 45
2

a v K a
.. (2.21)
Koefisien tekanan tanah aktif Rankine, Ka
Koefisien tekanan tanah aktif Rankine diperoleh dari:

K a tan 2 45
2 .............................................................. (2.22)

Tabel 2.1. Variasi nilai Rankine Ka (2.22)


Sudut geser,
(deg)

Ka = tan2(45 - /2)

Sudut geser,
(deg)

Ka = tan2(45 - /2)

61

20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

0.490
0.472
0.455
0.438
0.422
0.406
0.395
0.376
0.361
0.347
0.333
0.320
0.307

33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45

0.295
0.283
0.271
0.260
0.249
0.238
0.228
0.217
0.208
0.198
0.189
0.180
0.172

2.4. Distribusi tekanan tanah aktif


Untuk tanah kohesi, c 0

Gambar 2.8.. Distribusi tekanan tanah aktif dengan c 0


a. Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari dinding
sebelum terjadi keretakan (crack):
Pa Area P1 Area P2

1
K a H 2 2c H K a
2

.................................................... (2.23)

dimana
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif

= Berat wolume tanah

H = Tinggi dinding

62

= Cohesi

Lokasi reaksi Pa (dari bawah):

H
H
P2

3
2

Pa

P1

. (2.24)

b. Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari dinding
setelah terjadi keretakan (crack):
1
Pa H z c v K a 2c K a
2
.................................................... (2.25)

dimana
Zc = Kedalaman retakan (crack)

2c
Ka

.............................................................................. (2.26)

v = H
Catatan:
Pada beberapa perencanaan dinding penahan, tanah timbunan kohesi
diasumsi sebagai tanah berbuir k
Dasar sehingga asumsi gaya aktif per satuan panjang adalah:
1
Pa H 2 K a c H K a
2

Lokasi reaksi Pa (dari bawah):

H zc
3

Untuk tanah tak berkohesi, c = 0

63

Gambar 2.9. Distribusi tekanan tanah aktif dengan c = 0


Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari dinding
Pa

1
Ka H2
2

.......................................................................

(2.27)

dimana
Ka = Koefisien tekanan tanah aktif

= Berat wolume tanah

H = Tinggi dinding
Lokasi reaksi Pa (dari bawah):
H

......................................................(2.28)

Contoh:
1. Dinding penahan dengan tinggi 6 m dengan = 17.4 kN/m3, = 26o,
dan c = 14.36 kN/m 2. Hitunglah gaya yang terjadi akibat tekanan tanah
aktif per satuan panjang sebelum dan sesudah terjadi keretakan.dan
tentukan letak resultan gaya.pada kedua kasus.
Penyelesaian:
Untuk = 26o

K a tan 2 45 tan 2 45 13 0.39


2

K a 0.625
Dari gambar 2.2.
pada z = 0,

a 2c K a 2 14.36 0.625 17.95 kN / m 2

64

pada z = 6 m,

a v K a 2c K a

17.4 6 0.39 214.36 0.625


40.72 17.95
22.77 kN / m 2
Gaya aktif sebelum terjadi keretakan :
1
K a H 2 2c H K a
2
1
6 40.72 6 17.95
2
122.16 107.7

Pa

14.46 kN / m

Lokasi resultan gaya dapat diperoleh dengan menghitung momen dari


luas diagram tegangan terhadap bawah dinding atau:

H
H
6
6
P2
122.16 107.7
3
2
3
2 5.45 m

Pa
14.46

P1

Gaya aktif setelah terjadi keretakan:


zc

Pa

2c
Ka

214.36

17.4 0.625

2.64 m

1
H z c v K a 2c K a 1 6 2.64 22.77 38.25 kN / m
2
2

Lokasi resultan gaya:

H z c 6 2.64

1.12 m
3

65

Untuk dinding penahan tanah


seperti gambar di samping, asumsi
bahwa pada dinding terjadi tekanan
tanah aktif. Hitung besarnya gaya
Rankine per satuan panjang dan
lokasi resultan gaya.

2.
Penyelesaian:

Gambar 3.10. Diagram distribusi tegangan


Untuk tanah lapisan atas, 1 = 30o, so

K a1 tan 2 45 1 tan 2 45 15 0.33


2

Untuk tanah lapisan bawah, 2 = 36o, dan


K a 2 tan 2 45 2 tan 2 45 18 0.26


2

Karena ada permukaan air tanah, tekanan lateral efektif dan tekanan
hidrostatik dihitung.
Untuk lapisan tanah atas
66

pada z = 0, v = 0, a = 0
pada z = 3 m, v = z = (16)(3) = 48 kN/m2
a = Ka1 v = (0.33)(48) = 16 kN/m2
Untuk lapisan tanah bawah
pada z = 3 m, v = z = (16)(3) = 48 kN/m2
a = Ka2 v = (0.26)(48) = 12.48 kN/m2
pada z = 6 m, v = (3) + (sat -w )(3)= (16)(3) + (19-9.81)(3) = 75.57
kN/m2
a = Ka2 v = (0.26)(75.57) = 19.65 kN/m2
Tekanan hidrostatik, u
pada z=0hingga z = 3 m adalah nol
pada z = 6, u = 3(w) = 3(9.81) = 29.43 kN/m2

Gaya per satuan panjang


Pa = Luas 1 + Luas 2 + Luas 3 + Luas 4
= (3)(16) + (3)(12.48) + (3)(19.65-12.48) ++ (3)(29.43)
= 24 + 37.44 + 10.76 + 44.15
= 116.35 kN/m
Jarak resultan gaya dari bawah dinding dapat diperoleh dengan
menghitung momen terhadap bawah dinding

24

3
3
3
3
3 37.44 10.76 44.15
3

2
3
3
z
116.35
96 56.16 10.76 44.15

116.35
1.78 m

67

3. Seperti pada contoh 2 di atas dan dengan parameter yang sama,


asumsi bahwa pada lapisan atas, c1 = 24 kN/m2. Hitung Pa sesudah
terjadi keretakan.
Penyelesaian:
zc

2c1
K a1

2 24 5.2m
16 0.33

Kedalaman lapisan atas hanya 3 m, sehingga kedalaman retakan hanya


3 m. Jadi diagram tegangan dati atas hingga z = 3 akan nol.
Untuk z > 3 m, Diagram tekanan akan sama ditunjukkan pada gambar 3.4
Luas 1 akan nol sehingga
Pa = Luas 2 + Luas 3 + Luas 4
= (3)(12.48) + (3)(19.65-12.48) ++ (3)(29.43)
= 37.44 + 10.76 + 44.15
= 92.35 kN/m

2.5. Tekanan tanah aktif untuk timbunan miring

Gambar 2.11. Distribusi diagram tegangan untuk timbunan miring


Untuk tanah berbutir (c = 0)
Jika timbunan dinding penahan adalah tanah berbutir kasar (c=0) dan
sudut geser terhadap bidang horisontal (Gambar 3.5), Koefisien tekanan
tanah aktif, Ka, dapat diperoleh dari

68

K a cos

cos cos 2 cos 2


cos cos 2 cos 2

. (2.29)

dimana
= sudut geser tanah
Pada kedalaman z, Tekanan tanah aktif rankine:
a = z Ka
Total gaya per satuan panjang
Pa

1
Ka H2
2

(2.30)

Tabel 2.2. Koefisien tekanan tanah aktif, Ka for inclined backfill (eq.2.29)
(deg)

(deg)
28

30

32

34

36

38

40

0.361

0.333

0.307

0.283

0.260

0.238

0.217

0.366

0.337

0.311

0.286

0.262

0.240

0.219

10

0.380

0.350

0.321

0.294

0.270

0.246

0.225

15

0.409

0.373

0.341

0.311

0.283

0.258

0.235

20

0.461

0.414

0.374

0.338

0.306

0.277

0.250

25

0.573

0.494

0.434

0.385

0.343

0.307

0.275

Untuk c - soil
Untuk timbunan miring dengan c - soil, by Mazindrani and Ganjali
(1997).
a z K 'a cos

. (3.31)

Kedalaman keretakan (tensile crack),

69

zc

2c 1 sin
1 sin

.. (2.32)

'
Tabel 2.3. Nilai dari K a

(deg
)

15

20

25

30

(deg
)

c
z
0.025

0.05

0.1

0.5

0.550

0.512

0.435

-0.179

0.566

0.525

0.445

-0.184

10

0.621

0.571

0.477

-0.186

15

0.776

0.683

0.546

-0.196

0.455

0.420

0.350

-0.210

0.465

0.429

0.357

-0.212

10

0.497

0.456

0.377

-0.218

15

0.567

0.514

0.417

-0.229

0.374

0.342

0.278

-0.231

0.381

0.348

0.283

-0.233

10

0.402

0.366

0.296

-0.239

15

0.443

0.401

0.321

-0.250

0.305

0.276

0.218

-0.244

0.309

0.280

0.221

-0.246

10

0.323

0.292

0.230

-0.252

15

0.350

0.315

0.246

-0.263

Contoh
1. Seperti pada dinding penahan pada gambar 3.5. diberikan: H = 7.5 m,
= 18 kN/m3, = 20o, c = 13.5 kN/m2, dan = 10o. Hitunglah gaya

70

tekanan aktif rankine, Pa, per satuan panjang dan lokasi resultan
sesudah terjadi keretakan tanah (crack).
Penyelesaian:

zc

2c 1 sin 213.5 1 sin 20

2.14 m
1 sin
18
1 sin 20

Pada z = 7.5 m
c
13.5

0.1
z 18 7.5
'
Dari Tabel 2.3. for = 20o, c/z = 0.1 dan = 10o, Nilai dari K a is 0,377

a z K 'a cos 18 7.5 0.377 cos 10 50.1 kN / m 2

Sesudah terjadi tensile crack, distribusi tekanan pada dinding akan


ditunjukkan pada gambar 3.6.

Gambar 2.12.. Distribusi tekanan sesudah terjadi tensile crack


1
50.1 7.5 2.14 134.3 kN / m
2
7.5 2.14
z
1.79 m
3

Pa

71

2.6. Tekanan tanah aktif


Metode Coulombs

Gambar 2.13. Tekanan aktif coulomb

Keruntuhan permukaan dianggap sebagai bidang datar. Gesekan antar


dinding dan tanah dihitung sebagai bagian yang aktif
BC adalah garis keruntuhan dugaan dan kemungkinan runtuh adalah
bidang ABC
Gaya aksi: W berat efektif tanah; R resultan dari gaya geser dan
normal pada permukaan bidang keruntuhan BC; Pa Gaya aktif per
satuan panjang
Sudut geser antara tanah dan dinding adalah

Total gaya per satuan panjang:


Pa

1
Ka H2
2
.. (2.33)

dimana
K a Coulomb' s active earth pressure coefficien t

sin 2

sin sin
sin sin 1

sin sin

(2.34)

72

Untuk dinding vertikal (=900) dengan timbunan horizontal (=00)


ditunjukkan pada tabel berikut.

Table 2.4. Nilai dari Ka untuk =900 dan =00


(deg)

(deg)

10

15

20

25

28

0.3610

0.3448

0.3330

0.3215

0.3203

0.3186

30

0.3333

0.3189

0.3085

0.3014

0.2973

0.2956

32

0.3073

0.2945

0.2853

0.2791

0.2755

0.2745

34

0.2827

0.2714

0.2633

0.2579

0.2549

0.2542

36

0.2596

0.2497

0.2426

0.2379

0.2354

0.2350

38

0.2379

0.2292

0.2230

0.2190

0.2169

0.2167

40

0.2174

0.2098

0.2045

0.2011

0.1994

0.1995

42

0.1982

0.1916

0.1870

0.1841

0.1828

0.1831

Secara aktual pada perencanaan dinding penahan, nilai sudut geser


dinding, di asumsi antara /2 dan 2/3 ditunjukkan pada tabel 2.5.
Tabel 2.5. Nilai Ka for = 2/3

(deg)

(deg)

(deg)
90

85

80

75

70

65

28

0.3213

0.3588

0.4007

0.4481

0.5026

0.5662

29

0.3091

0.3467

0.3886

0.4362

0.4908

0.5547

30

0.2973

0.3349

0.3769

0.4245

0.4794

0.5435

31

0.2860

0.3235

0.3655

0.4143

0.4682

0.5326

73

10

32

0.2750

0.3125

0.3545

0.4023

0.4574

0.5220

33

0.2645

0.3019

0.3439

0.3917

0.4469

0.5117

34

0.2543

0.2916

0.3335

0.3813

0.4367

0.5017

35

0.2444

0.2816

0.3235

0.3713

0.4267

0.4919

36

0.2349

0.2719

0.3137

0.3615

0.4170

0.4824

37

0.2257

0.2626

0.3042

0.3520

0.4075

0.4732

38

0.2168

0.2535

0.2950

0.3427

0.3983

0.4641

39

0.2082

0.2447

0.2861

0.3337

0.3894

0.4553

40

0.1998

0.2361

0.2774

0.3249

0.3806

0.4468

41

0.1918

0.2278

0.2689

0.3164

0.3721

0.4384

42

0.1840

0.2197

0.2606

0.3080

0.3637

0.4302

28

0.3431

0.3845

0.4117

0.4843

0.5461

0.6190

29

0.3295

0.3709

0.4175

0.4707

0.5325

0.6056

30

0.3165

0.3578

0.4043

0.4575

0.5194

0.5926

31

0.3039

0.3451

0.3916

0.4447

0.5067

0.5800

32

0.2919

0.3329

0.3792

0.4324

0.4943

0.5677

33

0.2803

0.3211

0.3673

0.4204

0.4823

0.5558

34

0.2619

0.3097

0.3558

0.4088

0.4707

0.5443

35

0.2583

0.2987

0.3446

0.3975

0.4594

0.5330

36

0.2479

0.2881

0.3338

0.3866

0.4484

0.5221

37

0.2379

0.2778

0.3233

0.3759

0.4377

0.5115

38

0.2282

0.2679

0.3131

0.3656

0.4273

0.5012

39

0.2188

0.2582

0.3033

0.3556

0.4172

0.4911

40

0.2098

0.2489

0.2937

0.3458

0.4074

0.4813

41

0.2011

0.2398

0.2844

0.3363

0.3978

0.4718

42

0.1927

0.2311

0.2753

0.3271

0.3884

0.4625

28

0.3702

0.4164

0.4686

0.5287

0.5992

0.6834

29

0.3548

0.4007

0.4528

0.5128

0.5831

0.6672

30

0.3400

0.3857

0.4376

0.4974

0.5676

0.6516

74

31

0.3259

0.3713

0.4230

0.4826

0.5526

0.6365

32

0.3123

0.3575

0.4089

0.4683

0.5382

0.6219

33

0.2993

0.3442

0.3953

0.4545

0.5242

0.6078

34

0.2868

0.3314

0.3822

0.4412

0.5107

0.5942

35

0.2748

0.3190

0.3696

0.4283

0.4976

0.5810

36

0.2633

0.3072

0.3574

0.4158

0.4849

0.5682

37

0.2522

0.2957

0.3456

0.4037

0.4726

0.5558

Gambar 2.13. Tekanan tanah aktif Coulombs dengan permukaan


timbunan miring
Jika beban merata q berada diatas timbunan, seperti pada gambar 2.8.,
Gaya aktif, Pa dapat dihitung sebagai:
Pa

1
K a eq H 2
2

(2.35)

dimana

sin 2q
cos

sin H

eq

. (2.36)

Contoh
Dinding penahan ditunjukkan pada gambar 2.13. Diketahui: H = 4.6
m,Berat volume tanah = 16.5 kN/m3, sudut geser tanah = 300, Sudut

75

gesek dinding =2/3 , kohesi tanah c = 0, = 0, and = 900.


Hitunglah gaya tekanan aktif coulombs per satuan panjang
Penyelesaian:
Dari tabel 2.6., untuk = 00, = 900, = 300, dan =2/3 , Ka = 0.297
maka
Pa

1
Ka H2
2

Pa = (16.5)(4.6)2(0.297)
= 51.85 kN/m

Tugas:
1.

Dari gambar 2.8. Diketahui: Tinggi dinding panahan H adalah 18 ft,


tanah timbunan di belakangnya adalah lempung jenuh dengan
parameter = 0o, c = 500 lb/ft3, sat = 120 lb/ft3.
a. Tentukan tekanan tanah aktif Rankine dan diagram distribusi
tekanan tanah di belakangnya.
b. Tentukan kedalaman retakan.

2.

Berdasarkan gambar 2.11. diketahui parameter tanah dan dinding


penahan adalah, H = 7.5 m, = 320, = 50, = 18.2 kN/m3, and c =
0.
a. Tentukan besarnya tekanan tanah aktif Rankine pada titik z = 2, 4,
6, and 7.5 m
b. Tentukan tekanan aktif Rankine serta lokasi dan arah resultannya.

3.

Dari gambar 2.11. Diketahui H = 22 ft, = 250, = 100, = 115 lb/ft3,


and c = 250 lb/ft2. Hitung gaya aktif Rankine per unit panjang setelah
terjadinya retakan.

4.

Dari gambar 2.13 diketahui: H = 12 ft, = 300, = 105 lb/ft3, c = 0,


dan = 850,
Tentukan diagram tekanan tanah aktif Coulombs dan lokasi serta
arah kerja resultan gaya untuk kondisi beriku ini:

76

a. = 100 and = 200


= 200 and = 150

b.

2.7. Tekanan Tanah Pasif (Passive Earth Pressure)


L
A

A'

v z

h p

Rankines Passive Earth Pressure

B'

Gambar 2.14. Tekanan tanah pasif Rankine dan lingkaran Mohr-Coulomb


Dengan manipulasi lingkaran Mohr-Coulomb diperoleh:
p v

1 sin
cos
2c
1 sin
1 sin

p z tan 2 45

2c tan 45 Untuk tanah kohesi c 0

77

p v K p 2c K p

.. (2.37)

Untuk tanah tak berkohesi, c = 0

p v tan 2 45
2

p v K p
...................................................... (2.38)
Koefisien tekanan tanah aktif Rankine, Kp
Koefisien tekanan tanah aktif Rankine dapat dihitung dari:

K p tan 2 45
2

.. (2.39)

Sakitttttt kepalaaku
ngantukkk
Tabel 2.7. Variasi nilai Rankine Kp
Soil Friction
angle, (deg)

Ka = tan2(45 + /2)

Soil Friction
Ka = tan2(45 + /2)
angle, (deg)

20

2.040

33

3.392

21

2.117

34

3.537

22

2.198

35

3.690

23

2.283

36

3.852

24

2.371

37

4.023

25

2.464

38

4.204

26

2.561

39

4.395

27

2.663

40

4.599

28

2.770

41

4.825

29

2.882

42

5.045

78

30

3.000

43

5.289

31

3.124

44

5.550

32

3.255

45

5.828

2.8. Distribusi tekanan tanah pasif


Untuk tanah kohesi, c 0

Gambar 2.15. Distribusi tekanan tanah pasif dengan c 0

Pp Area P1 Area P2

1
K p H 2 2c H K p
2

............................................. (2.40)

dimana
Kp = Koefisien tekanan tanah pasif

= Berat volume tanah

H = Tinggi dinding
c = Cohesi
Lokasi letak resultan gaya Pp (dari dasar):

H
H
P2

3
2

Pp

P1

.............................................

(2. 41)

79

Untuk tanah non kohesif, c = 0

Gambar 2.16. Distribusi tekanan tanah pasif dengan c = 0

Total tekanan tanah pasif Rankine per satuan panjang dinding


Pp

1
Kp H2
2

............................................................

(2.42)

Lokasi garis reaksi Pp (dari dasar):


H

......................................................................... (2.43)

Contoh:

Dinding setinggi 3 m ditunjukkan


pada gambar di samping. Hitunglah
gaya tekanan pasif Rankine per
satuan panjang

Penyelesaian

80

Gambar 2.17. Distribusi diagram tekanan


Untuk tanah lapisan atas

30

K p1 tan 2 45 1 tan 2 45 tan 2 45 15 3


2
2

pada z = 0, v = 0, p = 0
pada z = 2, v = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2
p = v Kp1 = 31.44 (3) =94.32 kN/m2
Untuk tanah lapisan bawah

K p 2 tan 2 45 2
2

26

tan 2 45 tan 2 45 13 2.56


2

pada z = 2, v = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2


p = v Kp2 +

2c K p

(karena c tidak nol)

= (31.44)(2.56) + 210 2.56


= 80.49 + 32
= 122.49 kN/m2
pada z = 3, v = (2) + (sat -w )(1)= (15.72)(2) + (18.86-9.81)(1) = 40.49
kN/m2
p = v Kp2 +

2c K p

(karena c tidak nol)

81

= (40.49)(2.56) + 210 2.56


= 135.65 kN/m2
Tekanan hidrostatik, u
Pada z=0 hingga z = 2 m adalah nol
Pada z = 3, u = 1(w) = 1(9.81) = 9.81 kN/m2
Gaya persatuan panjang
Pp = Area 1 + area 2 + area 3 + area 4
= (2)(94.32) + (1)(112.49) + (1)(135.65-112.49) + (1)(9.81)
= 94.32 + 112.49 + 11.58 + 4.095
= 223.3 kN/m

2.9.Tekanan tanah pasif untuk timbunan miring

Gambar 9.18. Distribusi diagram tegangan untuk inclined backfill


Untuk tanah berbutir (c = 0)
Jika timbunan merupakan tanah berbutir kasar (c=0) dan bidang
kemiringan terhadap horizontal, koefisien tekanan tanah pasif, K p, dapat
dihitung dari

82

K p cos

cos cos 2 cos 2


cos cos 2 cos 2

(2.44)

dimana
= sudut geser tanah
Pada kedalaman z, Tekanan pasif Rankine ditunjukkan sebagai:
p = z Kp
Total gaya per satuan panjang dari dinding
Pp

1
Kp H2
2

(2.45)

Tabel 2.8. Tekanan tanah pasif, Kp untuk inclined backfill


(deg)

(de
g)

28

30

32

34

36

38

40

2.770

2.715

3.00
0

3.25
5

3.53
7

3.85
2

4.20
4

4.59
9

10

2.551

2.94
3

3.19
6

3.47
6

3.78
8

4.13
6

4.52
7

15

2.284

20

1.918

2.77
5

3.02
2

3.29
5

3.59
8

3.93
7

4.31
6

25

1.434

2.50
2

2.74
0

3.00
3

3.29
3

3.61
5

3.97
7

2.13
2

2.36
2

2.61
2

2.88
6

3.18
9

3.52
6

1.66
4

1.89
4

2.13
5

2.39
4

2.67
6

2.98
7

Untuk c - soil
Untuk inclined backfill dengan c - soil, by Mazindrani and Ganjali (1997).

p z K 'p cos

(2.46)
83

K 'p
Variasi nilai
dengan , , dan c/z diberikan pada tabel Table 2.9
berikut (Mazindrani and Ganjali, 1997).
Tabel 2.9. Nilai

K 'p

(deg
)

(deg
)

15

20

25

30

c
z
0.025

0.05

0.1

0.5

1.764

1.829

1.959

3.002

1.716

1.783

1.917

2.971

10

1.564

1.641

1.788

2.880

15

1.251

1.370

1.561

2.732

2.111

2.182

2.325

3.468

2.067

2.140

2.285

3.435

10

1.932

2.010

2.162

3.339

15

1.696

1.786

1.956

3.183

2.542

2.621

2.778

4.034

2.499

2.578

2.737

3.999

10

2.368

2.450

2.614

3.895

15

2.147

2.236

2.409

3.726

3.087

3.173

3.346

4.732

3.042

3.129

3.303

4.674

10

2.907

2.996

3.174

4.579

15

2.684

2.777

2.961

4.394

2.10. Tekanan tanah pasif Coulombs

84

Gambar 2.19. Coulomb pasif pressure


Keruntuhan permukaan diasumsi sebagai bidang datar.
BC adalah dugaan keruntuhan dan kemungkinan runtuh adalah
bidang ABC
Gaya aksi: W Berat efektif tanah; R resultan gaya geser dan
normal pada permukaan keruntuhan BC; Pp gaya tekanan tanah
pasip per satuan panjang
Sudut friksi antara tanah dan dinding

Total gaya per satuan panjang dinding


Pp

1
Kp H2
2

................................................................. (2.47)

dimana
K p Coulomb' s passive earth pressure coefficient

sin 2
sin sin
sin sin 1

sin sin

.................... (2.48)

Untuk dinding vertikal (=900) dengan timbunan horisontal (=00)


ditunjukkan pada table 2.10 berikut ini
Tabel 2.10. Values of Kp for =900 and =00
(deg)

(deg
)

10

15

20

15

1.698

1.900

2.130

2.405

2.735
85

3.030
20

2.040

2.313

2.636

3.855

3.525

25

2.464

2.830

3.286

4.977

4.597

30

3.000

3.506

4.143

6.854

6.105

35

3.690

4.390

5.310

8.870

8.324

40

4.600

5.590

6.946

11.772

Tugas:
1.

Diketahui: Tinggi dinding penahan H adalah 18 ft, tanah timbunan


adalah lempung dengan parameter =0, c = 500 lb/ft2, sat = 120 lb/ft3.
Gambar diagram distribbusi tekanan tanah di belakang dinding dan
tentuka besarnya tekanan tanah pasif Rankine dan Coulomb.

2 dan 3.
Dengan menggunakan gambar data-data di bawah ini, tentukanlah
tekanan tanah pasif Rankine dan Coulomb per satuan panjang dinding
turap.

Probe
m

H1

H2

c1

c2

3.2

8 ft

16 ft

110
lb/ft3

140
lb/ft3

38

25

209
lb/ft2

107
lb/ft3

125
lb/ft3

28

20

3.3

8.2
ft

14.8
ft

350
lb/ft2

100
lb/ft2

86

2.11. TEKANAN TANAH LATERAL CARA GRAFIS


Metode Cullman

Gambar 2.15 kurva tekanan tanah aktif Culmann


Hitungan tekanan tanah lateral secara grafis dapat dilakukakn
dengan cara Culman (1875). Cara ini digunakan untuk dimana terdapat
gesekan antara tanah dan dinding, bentuk permukaan tanah urugan yang
tidak rata, dan kondisi dimana terdapat beban terbagi rata diatas
permukaan

tanah.

Karena

itu,

cara

ini

sangat

berguna

unutk

memperkirakan besarnya tekanan tanah lateral.


Untuk menganalisis keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada
baji tanah yang diperkirakan akan longsor, ditinjau kondisi seperti yang
ditunjukan pada gambar 1. Dengan memutar segitiga gaya searah putaran
jarum jam sebesar sudut 90 0 -, vektor W menjadi sejajr dengan garis
ACn,reaksi R sejajar garis longsor AC n, dan tekanan tanah Pa sejajar
dengan garis AD. Karena itu, jika berat W n dari masing-masing berta tanah
yang dianggap akan longsor dipasang dengan skala tertentu ( dihitung
dari titik A) di sepanjang garis longsor alam ( AC), dan jika dari ujung akhir

87

dari garis yang menyatakan berat baji ditarik garis sejajar dengan garis
AD, maka garis paling akhir Pan akan berimpit dengan garis longsor alam
AC, jika titik-titik ujung dari garis-garis P an dihubungkan, akan terbentuk
lengkungan yang disebut kurva Culmann. Garis Pan yang terpanjang (Pa)
dikalikan skala gaya yang dipakai adalah tekanan tanah aktif yang
dihitung.
Tanah Granular
Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan tanah aktif cara Culmann
pada tanah granular (kohesi c= 0), adalah sebagai berikut (lihat 2.15);
1. Gambarkan penampang dinding penahan tanah dan urugannya,
dalam skala tertentu.
2. Dari titik A (didasar dari diding penahan), gambarkan garis AC yang
membentuk sudut (sudut gesek dalam tanah) dengan garis
horizontal kea rah atas.
3. Dari titik A, gambarkan garis yang membentuk sudut terhadap
garis AC (dengan = -, adalah sudut kemiringan dinding
penahan dan adalah sudut gesek anatar tanah dengan dinding ).
Diremukan garis posisi AD.
4. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor, seperti ABC 1,
ACB2, ACB3, . Dan seterusnya).
5. Hitung berat dari baji tanah ( W1, W2,W3,. Dan seterusnya).
6. Dengan menggunakan skala tertentu, letakan berat W 1, W2,W3,.
Yang ditarik dari titik A, sepanjang garis AC. Diremukan titik-titik w 1,
w2,w3,. Dan seterusnya.
7. Dari titik-titik w1, w2,w3,. Tarik garis sejajar garis AD, sehingga
memotong garis longsor anggapan ( garis AC 1, AC2, AC3,)
8. Gambarkan kurva Culmann lewat titik-titik potong yang ditemukan
dalam langkah (7).
9. Gambarkan sebuah garis yang menyinggung kurva Culmann, yang
sejajar dengan garis AC. Detemukan sebuah titik singgung.
10. Gambarkan sebuah garis lewat titik singgung kurva Culmann yang
telah ditemukan pada langkah (9), sejajar dengan garis AD,

88

sehingga memotong garis AC. Panjang dari garis ini dikalikan


dengan skala gaya berat yang dipakai adalah gaya tekanan tanah
aktifnya.
Contoh soal
Dinding penahan tanah diperlihatkan gambar dibawah ini, data tanah
b= 18 kN/m3; = 350; =850 dan = 200.
Tentukan besarnya tekanan tanah aktif dengan cara grafik Culmann.
Hitung berat baji Tanah per meter lebar (dengan memperhatikan skala
gambar).
W1 = 0,5 x 7,8 x 1,7 x 18 = 119,3 kN (berat ABC1)
W2 = 0,5 x 8,5 x 1,8 x 18 = 137,7 kN (berat A C1C2)
W1 = 0,5 x 10 x 2 x 18 = 180 kN (berat A C2C3)
W1 = 0,5 x 11,5 x 1,4 x 18 = 144,9 kN (berat A C3C4)

89

Panjang vector yang dipasang pada garis AC merupakan berat


kumulatif dari baji-baji tanah yang akan lonsor:
A w1, = W1 = 119,3 kN
Aw1, = W1 + W2 = 257,0 kN
Aw1, = W1 + W2 + W3 = 437 kN
Aw1, = W1 + W2 + W3 + W4 =501,9 kN
Dari penggambaran kurva Culmann dan dengan memperhatikan skala
gayanya, diperoleh Pa = 220 kN/m 1.
Tanah kohesif
Untuk tanah yang mempunyai kohesif, dimana c tidak nol, teori
Coulomb dapat digunakan dalam mengembangkan cara Culmann.
Kuat geser dari tanah urug dapat diberikan oleh persmaan,
f = c + tg
Dengan c = 0 kohesi. Tahanan geser antara dinding dan tanah
diberikan oleh:
f = ca + tg
dengan ca adhesi antara tanah dengan dinding dan = sudut gesek
tanah antara dinding dan tanah. Dalam cara ini, dianggap terdapat
2c
ka

retakan akibat tarikan di permukaan tanah sedalam h c


(gambar
2.16).
Bidang longsor yang dicobakan berawal dari ujung kaki dinding
penahan dan berakhir di dasar dari retakan sedalam h c. gaya-gaya
yang bekerja pada baji tanah saat kelongsoran tanah saat kelongsoran
adalah :

90

1. Berat dari baji tanah W = berat dari ADBCE (arah dan besar gaya
telah diketahui);
2. Reaksi Pa bekerja membentuk sudut dengan garis tegak lurus
yang ditarik dari permukaan dinding (hanya arah yang telah
diketahui);
3. Gaya akibat komponen tahanan geser pada dinding ( C a = ca x BD)
4. Resultan gaya geser dan gaya normal yang bekerja pada bidang
longsor yang membentuk sudut kebawah terhadap garis normal
pada bidang longsor (hanya arah yang telah diketahui);
5. Gaya pada bidang longsor akibat komponen kohesi dari kuat geser
(C = c x BC) ( arah dan gaya telah diketahui).
Arah dari kelima gaya-gaya telah diketahui, sedangkan W, Ca dan
C dapat dihitung, maka polygon gaya dapat digambar dan Pa dapat
ditentukan. Polygon gaya untk kelima gaya-gaya tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.17. prosedur di atas harus diulang-ulang sampai
menemukan nilai Pa yang maksimum. Jika retakan terisi air, tekanan
hidrostatis yang bekerja sebagai tambahan gaya dorong.

91

Gambar 2.16 poligon gaya untuk menentukan tekanan tanah aktif pada
tanah urugan yang berkohesi
Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan aktif Pa dilakukan sebagai
berikut:
1. Gambarkan dinding penahan tanah dan tanah urugan dengan skala
tertentu (gambar 3.16).
2. Gambarkan beberapa garis D1D2 yang menunjukan tempat
kedudukan kedalaman maksimum dari tekanan.
3. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor ( AD 1 BC1A1= W1,
AD1 BC2A2= W2, dan seterusnya.
4. Hitunglah berat masing-masing baji tanah yang akan longsor dari
luasan pada butir (3) dikalikan dengan berat volume tanahnya ().
5. Dengan skala gaya tertentu, buatlah polygon gaya seperti pada
gambar 2.17, dengan cara :
(a) Gambarkan W1 = ae1, W2 = ae2,.. dan seterusnya.
(b) Gambarkan Ca=Ca (BD1)= ab. Nilai Ca sama diseluruh baji tanah
yang dicobakan dan garis ab memebentuk sudut dengan garis
horizontal.
(c) Hitunglah gaya kohesi yang bekerja di sepanjang bidanng
longsor; C1 = c(BC1) = bc1, C2 = c(BC2) = bc2,.. dan seterusnya,
yang membuat sudut i1, i2 dengan garis horizontal.
(d) Gambarkan garis c1d1, c2d2,. Yang membuat sudut (i1-),(i2-) .
terhadap garis vertical
(e) Gambarkan garis e1d1, e2d2,. Yang membuat sudut (-)
terhadap garis vertical ( arah dari tekanan aktif semua sama).
(f) Dari titik-titik d1, d2,. Yang telah diketahui, gambarkan suatu
kurva yang melewati titik-titik ini.
(g) Gambarkan sebuah garis singgung dari kurva butir (f) yang
sejajar ae4. Ditemukan titik da.
(h) Gambarkan garis eada yang sejajar dengan e1d1, e2d2, dan
seterusnya.
(i) Tekanan tanah aktif maksimum Pa adalah panjang dari eada
dikalikan skala gaya yang dipakai.

92

Gambar 2.17 Penentuan bidang longsor dengan cara coba-coba untuk


tanah berkohesi
2.12. EVALUASI
Kerjakan seluruh tugas yang ada dalam uraian materi pembelajaran
sesuai dengan contoh-contoh soal yang ada.

93

Anda mungkin juga menyukai