Anda di halaman 1dari 48

BAB 2

TEKANAN TANAH LATERAL

PENDAHULUAN

Pemahaman tentang tekanan tanah lateral ini sangat berguna untuk


menganalisis kestabilan dinding penahan dan perhitungan benaman turap
serta penjangkarannya.
Tekanan tanah lateral terbagi atas:
1. Tekanan tanah saat diam (Earth pressure at rest)
2. Tekanan tanah aktif (Aktive earth pressure)  Teori Rankine’s dan
Teori Coulomb’s
3. Tekanan tanah pasif (Passive earth pressure)  Teori Rankine’s dan
Teori Coulomb’s

Deskripsi Singkat
Pokok bahasan dalam Bab ini merupakan analisis dasar kekuatan geser
tanah yang meliputi:
1. Tekanan tanah netral
2. Tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasir menurut Rankine
3. Tekanan tanah aktif dan tekanan tanah pasif menurut Coulomb
4. Diagram distribusi tekanan tanah lateral pada dinding penahan
5. Cara grafis dalam menentukan tekanan tanah pada dinding penahan

Standar Kompetensi
Setelah mempelajari materi ini maka mahasiswa diharapkan mampu
menghitung tekanan tanah lateral yang bekerja di belakang dinding
penahan/turap.

51
2.1. Tekanan Tanah Pada Saat Diam (Earth Pressure at-Rest)

1
v 1
Z c=0

H
hv.Ko
P0
H/3

H.Ko
Gambar 2.1 At-rest earth pressure

Koefisien tekanan tanah saat diam (at rest), Ko


'
Ko  h …………………………….(2.1)
 'o
dimana:’v’= z dan h’z

Catatan:

Ko untuk semua jenis tanah bernilai antara 0.5 hingga 1.0

Untuk normally consolidated soil (Butiran pasir kasar) :


Ko = 1 – sin  ( = Sudut geser tanah ) ............................................ (2.2)

(Jaky, 1944)

Untuk normally consolidated soil (Butiran pasir agak halus) :

 PI(%)  …..……………………………….(2.3)
K o  0.44  0.42
 100 

(Massarch, 1979)

Untuk normally consolidated lempung:

52
Ko = 0.95 – sin  ( = sudut geser) .................................................... (2.4)

Korelasi dengan Plasticity Indeks (PI):

Ko = 0.4 + 0.007 (PI)  untuk PI antara 0 dan 40 ............................ (2.5)

Ko = 0.64 + 0.001 (PI)  untuk PI antara 40 dan 80 .......................... (2.6)

(Brooker and Ireland, 1965)

Untuk overconsolidated lempung


..................................... (2.7)
K o ( OC)  K o ( NC) OCR

Pc
dimana OCR 
 'o
Pc adalah tekanan tanah pre konsolidasi

2.2. Distribusi tekanan tanah saat diam

1. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, seperti ditunjukkan pada


gambar 3.2


v z c
H 
h Po
z
ko  H

Gambar 3.2 Tekanan tanah saat diam

Total gaya akibat tekanan tanah saat diam, P0

1 ............................................. (2.8)
P0  k 0 H 2
2
dimana

Ko = Koefisien tekanan tanah saat diam

 = Berat volume tanah

53
H = Tinggi dinding vertikal

H
Lokasi garis reaksi Po (dari bawah): z    .................................... (2.9)
3

2. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, Beban merata, q/satuan


luas, pada permukaan tanah seperti pada gambar 1.3


v z c
H P2 Po

h
P1
z

ko q ko  H
k o (q   H )

Gambar 3.3. Tekanan tanah pada saat diam dengan beban merata pada
permukaan tanah

Total gaya per satuan panjang, P0

Po  P1  P2
1 ……………………………………..(2.10)
 ko  H2  ko q H
2

dimana

P1 = Luas segitiga

P2 = Luas persegi

Lokasi resultan garis reaksi Po dapat diperoleh dengan menghitung


momen dari bawah dinding, sebagai berikut:

H H
P1    P2  
3  2  ………………………… (2.11)
z  
Po

3. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, dengan gabungan


submerged soil, seperti pada gambar 1.4

54
a

H1 z c P1
 Ground water table
bk o  H1
f g
Pore water pressure

 sat , w Po
H2 c
 P2
P3 P4
c d e h i
k o  H1 k o ' H 2  w H2

k o (  H1   ' H 2 )

Gambar 2.4. Partially submerged soil

Tekanan pada dinding dapat dihitung dari tegangan efektif dan tekanan air
pori.

a. z ≤ H1:

' h  k o H 1
......................................................... (2.12)

Catatan:

- Variasi σ’h dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga “abf”


- Tidak ada tekanan air pori hingga di bawah z
b. z ≥ H1:

' h  k o H1   ' H 2 


………………………………(2.13)
 '   sat   w

Catatan:

- Tekanan lateral dari air atau tekanan air pori, u   w H 2


- Variasi dari σh’ dengan kedalaman, ditunjukkan oleh trapesium “bcef”

- Variasi dari u dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga “ghi”

Total gaya per satuan panjang (Total tekanan lateral saat diam), P o

Po  P1  P2  P3  P4
1 2 1 2 1 2 .....................(2.14)
 k o  H1  k o  H1 H 2  k o  ' H 2   w H 2
2 2 2

dimana

P1 , P3 , P4 = luas daerah segitiga dan P2 = area of segi empat

55
Lokasi resultan gaya Po dapat diperoleh dengan menghitung momen dari
dasar dinding.

H  H  H  H 
P1  1  H 2   P2  2   P3  2   P4  2 
3  2   3   3 
z   .........................(2.15)
Po

4. Dinding dengan tinggi H, dengan , c = 0, Beban merata, q/satuan


luas pada permukaan tanah dan dengan partially submerged soil, seperti
pada gambar 3.5

q
a g

z P1 P2
H1 c
 Ground water table
Pore water pressure
b ko q k o  H1
f h i
 sat , w Po
H2 c P3
 P4 P5
c d e j k
k o (q   H 1 ) k o ' H 2  w H2
k o (q   H 1   ' H 2 )

Gambar 2.5. Partially submerged soil dengan beban merata

Tekanan pada dinding dapat diperoleh dari tegangan efektif dan tekanan
air pori
a. z ≤ H1:

' h  k o q  k o H1 …………………………..(2.16)

Catatan:

- Variasi dari σ’h d dengan kedalaman ditunjukkan oleh trapesium


“abhg”
- Tidak ada tekanan air pori hingga dibawah z
b. z ≥ H1:

' h  k o q  H1   ' H 2 


……………………………..(2.17)
 '   sat   w

Catatan:

- Tekanan lateral dari air atau tekanan air pori, u

56
u   w H2

- Variasi dari σh’ kedalaman ditunjukkan oleh trapesium“bceh”

- Variasi u dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga “ijk”

Total gaya per satuan panjang (Total tekanan lateral saat diam), P o

Po  P1  P2  P3  P4  P5
1 2 1 2 1 2
..........(2.18)
 k o q H 1  k o  H 1  k o (q   H 1 ) H 2  k o  ' H 2   w H 2
2 2 2

dimana

P1 , P3 , = luas segi empat

P2 , P4 , P4 = Luas segitiga

Lokasi resultan gaya Po dapat diperoleh dengan menghitung momen dari


dasar dinding

H  H  H  H  H 
P1  1  H 2   P2  1  H 2   P3  2   P4  2   P5  2 
2  3  2   3   3 
z    ……. (2.19)
Po

Contoh:

 16.5 kN / m 3
z
2.5 m
c0
  30o Untuk dinding penahan seperti pada
gambar di samping, Hitung tekanan
tanah lateral pada saat diam per satuan
Ground water table
panjang dinding dan juga hitung lokasi
 sat 19.3 kN / m 3
2.5 m  w  9.81 kN / m 3 resultan gaya.(asumsi tanah normally
c0
  300 consolidated ).

Penyelesaian:

57
0 kN / m 2

 16.5 kN / m 3

z c0
2.5 m   30o

Area 1 20.63 kN / m 2
Ground water table

 sat 19.3 kN / m 3 P0 122.85 kN / m 2


2.5 m  w  9.81 kN / m 3
c0
  300
z 1.53 m
Area 4
Area 2 Area 3
O 32.49 kN / m 2
24.53 kN / m 2

Dari (Jaky,1944),

K0 = 1 – sin  = 1 – sin 300 = 0.5

At z = 0 m, ’v = 0 and ’h = 0

At z = 2,5 m, ’v = (16.5)(2.5) = 41.25 kN/m2

’h = K0 ’v = (0.5)( 41.25) = 20.63 kN/m2

At z = 5,0 m, ’v = (16.5)(2.5) +(19.3-9.81)(2.5) = 64.98 kN/m2

’h = K0 ’v = (0.5)( 64.98) = 32.49 kN/m2

Distribusi tekanan hidrolik:

Dari z = 0 m hingga z = 2,5 m, u = 0

z = 2.5 m hingga z = 5 m, u = w H = 9.81(2.5) = 24.53 kN/m2

Total gaya per satuan panjang dinding dapat dihitung dari luas diagram
tegangan atau

P0 = area 1 + area 2 + area 3 + area 4

= ½(2.5)(20.63) + (2.5)(20.63) + ½(2.5)(32.49-20.63) + ½ (2.5)(24.53)

= 122.85 kN/m2

Lokasi pusat tegangan dihitung dari bawah dinding (point O)

58
 2.5   2.5   2.5   2.5 
(Area1) 2.5    Area 2   Area 3   Area 4  
 3   2   3   3 
z
P0


25.7883.33  51.5751.25  14.8250.833  30.6330.833
122.85
85.87  64.47  12.35  25.52

122.85
1.53 m

Tugas:

1. Berdasarkan gambar 3.2. Diketahui: H = 12 ft,  = 108 lb/ft3, c = 0, dan


 = 300. Tentukan tekanan tanah diam per unit panjang dinding.
Tentukan pula lokasi resultan gayanya (asumsi tanah normally
consolidated).

2. Berdasarkan gambar 3.3. ulangi dengan cara yang sama dengan soal
1.data berikut ini: H = 3.5 m, q = 20 kN/m2,  = 18.2 kN/m3, c = 0, and 
= 350 (asumsi tanah normally consolidated).

3. Dari gambar 3.5. dan data-data berikut ini, tentukanlah besarnya


tekanan tanah diam per satuan panjang dinding serta tentukan lokasi
resultannya. H = 10 ft, H1 = 4 ft, H2 = 6 ft,  = 105 lb/ft3, sat = 122 lb/ft3,
w = 62.4 lb/ft3,q = 300 lb/ft2, c = 0, and  = 300. (asumsi tanah normally
consolidated).

4. Ulangi soal 3. dengan menggunakan data berikut ini: H = 3.5 m, H1 =


2m, H2 = 3m, q = 20 kN/m2,  = 15.5 kN/m3, sat = 18.5 kN/m3, w =
9.81 kN/m3, c = 0, and  = 340. (asumsi tanah normally consolidated).

59
2.3. Tekanan Tanah Aktif (Active Earth Pressure)

Metode Rankine’s


AL A
'

v z

 h  a

B' B

v = z

Gambar 3.7. Tekanan tanah aktif Rankine dan Mohr-Coulomb failure


envelope

Dengan memanipulasi lingkaran Mohr-Coulomb diperoleh:

Untuk tanah kohesi, c  0


1  sin  cos
a   v  2c
1  sin  1 sin 
   
 a   v tan 2  45    2c tan  45   ……………………….. (2.20)
 2  2
 a   v K a  2c K a

Untuk tanah cohesionless soil, c = 0


 
 a   v tan 2  45  
 2 …………………………………….. (2.21)
a  v K a

Koefisien tekanan tanah aktif Rankine, Ka

Koefisien tekanan tanah aktif Rankine diperoleh dari:


 
K a  tan 2  45   .............................................................. (2.22)
 2

60
Tabel 2.1. Variasi nilai Rankine Ka (2.22)

Sudut geser, Ka = tan2(45 - /2) Sudut geser, Ka = tan2(45 - /2)


 (deg)  (deg)
20 0.490 33 0.295
21 0.472 34 0.283
22 0.455 35 0.271
23 0.438 36 0.260
24 0.422 37 0.249
25 0.406 38 0.238
26 0.395 39 0.228
27 0.376 40 0.217
28 0.361 41 0.208
29 0.347 42 0.198
30 0.333 43 0.189
31 0.320 44 0.180
32 0.307 45 0.172

2.4. Distribusi tekanan tanah aktif

Untuk tanah kohesi, c  0


Wall movement to left
 
45  45 
x 2 2  2c K a

 0 zc
z c0

H 0
 
 v  z or  H
P1 P2 Pa H  zc

v Ka  2c K a  v K a  2c K a

Wall movement to left

Gambar 2.8.. Distribusi tekanan tanah aktif dengan c  0

a. Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari
dinding sebelum terjadi keretakan (crack):
Pa  Area P1  Area P2
1 .................................................... (2.23)
 K a  H 2  2c H K a
2

dimana

Ka = Koefisien tekanan tanah aktif

61
 = Berat wolume tanah

H = Tinggi dinding

c = Cohesi

Lokasi reaksi Pa (dari bawah):

 H H
 P1    P2   
3  2 
z    ……………………………………………. (2.24)
 Pa 
 
 

b. Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari
dinding setelah terjadi keretakan (crack):
1

Pa  H  z c   v K a  2c K a
2

.................................................... (2.25)

dimana

Zc = Kedalaman retakan (crack)

2c
 .............................................................................. (2.26)
 Ka

v =  H

Catatan:

Pada beberapa perencanaan dinding penahan, tanah timbunan kohesi


diasumsi sebagai tanah berbuir kasar sehingga asumsi gaya aktif per
satuan panjang adalah:

1
Pa   H 2 K a  c H K a
2

Lokasi reaksi Pa (dari bawah):

H  z c 
z
3

62
Untuk tanah tak berkohesi, c = 0
Wall movement to left
 
x 45  45 
2 2
 0
c0
z 0
H Pa
 v  z or  H

v Ka

Gambar 2.9. Distribusi tekanan tanah aktif dengan c = 0

Total gaya tekanan tanah aktif Rankine per satuan panjang dari dinding
1
Pa  K a  H 2 ....................................................................... (2.27)
2

dimana

Ka = Koefisien tekanan tanah aktif

 = Berat wolume tanah

H = Tinggi dinding

Lokasi reaksi Pa (dari bawah):

H
z    ......................................................(2.28)
3

Contoh:

1. Dinding penahan dengan tinggi 6 m dengan  = 17.4 kN/m3,  = 26o,


dan c = 14.36 kN/m2. Hitunglah gaya yang terjadi akibat tekanan tanah
aktif per satuan panjang sebelum dan sesudah terjadi keretakan.dan
tentukan letak resultan gaya.pada kedua kasus.

Penyelesaian:

Untuk  = 26o

 
K a  tan 2  45    tan 2 45  13  0.39
 2
K a  0.625
Dari gambar 2.2.
pada z = 0,  a   2c K a  2 14.360.625   17.95 kN / m 2

63
pada z = 6 m,  a   v K a  2c K a

 17.460.39  214.360.625

 40.72 17.95
 22.77 kN / m 2

Gaya aktif sebelum terjadi keretakan :

1
Pa  K a  H 2  2c H K a
2
1
 640.72  6 17.95
2
122.16 107.7
14.46 kN / m

Lokasi resultan gaya dapat diperoleh dengan menghitung momen dari


luas diagram tegangan terhadap bawah dinding atau:

 H H  6 6


 P1    P2     122.16  107.7  
3  2   3  2     5.45 m
z   
 Pa   14.46 
   
   

Gaya aktif setelah terjadi keretakan:

2c 214.36
zc    2.64 m
 Ka 17.40.625

Pa 
1
2
 
H  z c   v K a  2c K a  1 6  2.6422.77  38.25 kN / m
2

Lokasi resultan gaya:

H  z c  6  2.64
z  1.12 m
3 3

64
2.

 16.0 kN / m 3
3.0 m
z Untuk dinding penahan tanah
c1  0
1  30o seperti gambar di samping,
asumsi bahwa pada dinding
Ground water table
terjadi tekanan tanah aktif.
 sat  19.0 kN / m3 Hitung besarnya gaya Rankine
3.0 m  w  9.81 kN / m3 per satuan panjang dan lokasi
c2  0
resultan gaya.
  360

O
Penyelesaian:

0 kN / m 2

 16.0 kN / m 3
z
3.0 m c1  0
1  30o Area 1

12.48 16.0
Ground water table
 sat  19.0 kN / m3
3.0 m  w  9.81 kN / m3
c2  0
  360
Area 2 Area 3 Area 4
19.65 29.43
O
Gambar 3.10. Diagram distribusi tegangan

Untuk tanah lapisan atas, 1 = 30o, so

  
K a1  tan 2  45  1   tan 2 45 15  0.33
 2

Untuk tanah lapisan bawah, 2 = 36o, dan

  
K a 2  tan 2  45  2   tan 2 45 18  0.26
 2 

Karena ada permukaan air tanah, tekanan lateral efektif dan tekanan
hidrostatik dihitung.

65
Untuk lapisan tanah atas

pada z = 0, v’ = 0, a’ = 0

pada z = 3 m, v’ = z = (16)(3) = 48 kN/m2

a’ = Ka1 v’ = (0.33)(48) = 16 kN/m2

Untuk lapisan tanah bawah

pada z = 3 m, v’ = z = (16)(3) = 48 kN/m2

a’ = Ka2 v’ = (0.26)(48) = 12.48 kN/m2

pada z = 6 m, v’ = (3) + (sat -w )(3)= (16)(3) + (19-9.81)(3) = 75.57


kN/m2

a’ = Ka2 v’ = (0.26)(75.57) = 19.65 kN/m2

Tekanan hidrostatik, u

pada z=0hingga z = 3 m adalah nol

pada z = 6, u = 3(w) = 3(9.81) = 29.43 kN/m2

Gaya per satuan panjang

Pa = Luas 1 + Luas 2 + Luas 3 + Luas 4

= ½ (3)(16) + (3)(12.48) + ½ (3)(19.65-12.48) ++ ½ (3)(29.43)

= 24 + 37.44 + 10.76 + 44.15

= 116.35 kN/m

Jarak resultan gaya dari bawah dinding dapat diperoleh dengan


menghitung momen terhadap bawah dinding

24 3  3   37.44 3   10.76 3   44.15 3 


 3 2  3  3
z
116.35
96  56.16  10.76  44.15

116.35
1.78 m

66
3. Seperti pada contoh 2 di atas dan dengan parameter yang sama,
asumsi bahwa pada lapisan atas, c1 = 24 kN/m2. Hitung Pa sesudah
terjadi keretakan.

Penyelesaian:

zc 
2c1

224  5.2m
 K a1 16 0.33
Kedalaman lapisan atas hanya 3 m, sehingga kedalaman retakan hanya
3 m. Jadi diagram tegangan dati atas hingga z = 3 akan nol.

Untuk z > 3 m, Diagram tekanan akan sama ditunjukkan pada gambar 3.4

Luas 1 akan nol sehingga

Pa = Luas 2 + Luas 3 + Luas 4

= (3)(12.48) + ½ (3)(19.65-12.48) ++ ½ (3)(29.43)

= 37.44 + 10.76 + 44.15

= 92.35 kN/m

2.5. Tekanan tanah aktif untuk timbunan miring


 0
c0
z 0

H 

H/3

Gambar 2.11. Distribusi diagram tegangan untuk timbunan miring

Untuk tanah berbutir (c = 0)


Jika timbunan dinding penahan adalah tanah berbutir kasar (c=0) dan
sudut geser  terhadap bidang horisontal (Gambar 3.5), Koefisien tekanan
tanah aktif, Ka, dapat diperoleh dari

67
cos   cos 2   cos 2 
K a  cos  …………………………………. (2.29)
cos   cos 2   cos 2 

dimana

 = sudut geser tanah

Pada kedalaman z, Tekanan tanah aktif rankine:

a = z Ka

Total gaya per satuan panjang

1
Pa  Ka  H2 …………………………………………………………(2.30)
2

Tabel 2.2. Koefisien tekanan tanah aktif, Ka for inclined backfill (eq.2.29)

 (deg)
(deg)
28 30 32 34 36 38 40

0 0.361 0.333 0.307 0.283 0.260 0.238 0.217

5 0.366 0.337 0.311 0.286 0.262 0.240 0.219

10 0.380 0.350 0.321 0.294 0.270 0.246 0.225

15 0.409 0.373 0.341 0.311 0.283 0.258 0.235

20 0.461 0.414 0.374 0.338 0.306 0.277 0.250

25 0.573 0.494 0.434 0.385 0.343 0.307 0.275

Untuk c -  soil
Untuk timbunan miring dengan c -  soil, by Mazindrani and Ganjali
(1997).

 a  z K 'a cos  ………………………………………………. (3.31)

Kedalaman keretakan (tensile crack),

2c 1  sin 
zc  …………………………………………………….. (2.32)
 1  sin 

68
Tabel 2.3. Nilai dari K 'a

c
(deg) (deg) z

0.025 0.05 0.1 0.5

0 0.550 0.512 0.435 -0.179

5 0.566 0.525 0.445 -0.184


15
10 0.621 0.571 0.477 -0.186

15 0.776 0.683 0.546 -0.196

0 0.455 0.420 0.350 -0.210

5 0.465 0.429 0.357 -0.212


20
10 0.497 0.456 0.377 -0.218

15 0.567 0.514 0.417 -0.229

0 0.374 0.342 0.278 -0.231

5 0.381 0.348 0.283 -0.233


25
10 0.402 0.366 0.296 -0.239

15 0.443 0.401 0.321 -0.250

0 0.305 0.276 0.218 -0.244

5 0.309 0.280 0.221 -0.246


30
10 0.323 0.292 0.230 -0.252

15 0.350 0.315 0.246 -0.263

Contoh

1. Seperti pada dinding penahan pada gambar 3.5. diberikan: H = 7.5 m, 


= 18 kN/m3,  = 20o, c = 13.5 kN/m2, dan  = 10o. Hitunglah gaya
tekanan aktif rankine, Pa, per satuan panjang dan lokasi resultan
sesudah terjadi keretakan tanah (crack).

69
Penyelesaian:

2c 1  sin  213.5 1  sin 20


zc    2.14 m
 1  sin  18 1  sin 20

Pada z = 7.5 m

c 13.5
  0.1
z 187.5

Dari Tabel 2.3. for  = 20o, c/z = 0.1 dan  = 10o, Nilai dari K 'a is 0,377

 a  z K 'a cos   187.50.377cos10  50.1 kN / m 2

Sesudah terjadi tensile crack, distribusi tekanan pada dinding akan


ditunjukkan pada gambar 3.6.

  100

 18 kN / m 3
c0
2.14 m
  20 0

5.36 m Pa

z  1.79m
  100

Gambar 2.12.. Distribusi tekanan sesudah terjadi tensile crack

1
Pa  50.17.5  2.14 134.3 kN / m
2
7.5  2.14
z 1.79 m
3

70
2.6. Tekanan tanah aktif

Metode Coulomb’s

Active force Pa (max)


c3
Wall movement away from soil
c2
C1
A
 Pa

 
Granular soil
w
H
 N
w
s  R
H R
1  
3  1
B

Gambar 2.13. Tekanan aktif coulomb

 Keruntuhan permukaan dianggap sebagai bidang datar. Gesekan antar


dinding dan tanah dihitung sebagai bagian yang aktif
 BC adalah garis keruntuhan dugaan dan kemungkinan runtuh adalah
bidang ABC
 Gaya aksi: W – berat efektif tanah; R – resultan dari gaya geser dan
normal pada permukaan bidang keruntuhan BC; Pa – Gaya aktif per
satuan panjang
 Sudut geser antara tanah dan dinding adalah δ

Total gaya per satuan panjang:

1
Pa  K a  H 2 ………………………………………………………….. (2.33)
2

dimana

K a  Coulomb' s active earth pressure coefficient


sin 2   
 …………………… (2.34)
sin    sin    
2

sin  sin     1 
2

 sin    sin   

Untuk dinding vertikal (=900) dengan timbunan horizontal (=00)


ditunjukkan pada tabel berikut.

71
Table 2.4. Nilai dari Ka untuk =900 dan =00

(deg)
(deg)
0 5 10 15 20 25

28 0.3610 0.3448 0.3330 0.3215 0.3203 0.3186

30 0.3333 0.3189 0.3085 0.3014 0.2973 0.2956

32 0.3073 0.2945 0.2853 0.2791 0.2755 0.2745

34 0.2827 0.2714 0.2633 0.2579 0.2549 0.2542

36 0.2596 0.2497 0.2426 0.2379 0.2354 0.2350

38 0.2379 0.2292 0.2230 0.2190 0.2169 0.2167

40 0.2174 0.2098 0.2045 0.2011 0.1994 0.1995

42 0.1982 0.1916 0.1870 0.1841 0.1828 0.1831

Secara aktual pada perencanaan dinding penahan, nilai sudut geser


dinding,  di asumsi antara /2 dan 2/3 ditunjukkan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Nilai Ka for  = 2/3

  (deg)
(deg) (deg)
90 85 80 75 70 65

0 28 0.3213 0.3588 0.4007 0.4481 0.5026 0.5662

29 0.3091 0.3467 0.3886 0.4362 0.4908 0.5547

30 0.2973 0.3349 0.3769 0.4245 0.4794 0.5435

31 0.2860 0.3235 0.3655 0.4143 0.4682 0.5326

32 0.2750 0.3125 0.3545 0.4023 0.4574 0.5220

33 0.2645 0.3019 0.3439 0.3917 0.4469 0.5117

34 0.2543 0.2916 0.3335 0.3813 0.4367 0.5017

35 0.2444 0.2816 0.3235 0.3713 0.4267 0.4919

72
36 0.2349 0.2719 0.3137 0.3615 0.4170 0.4824

37 0.2257 0.2626 0.3042 0.3520 0.4075 0.4732

38 0.2168 0.2535 0.2950 0.3427 0.3983 0.4641

39 0.2082 0.2447 0.2861 0.3337 0.3894 0.4553

40 0.1998 0.2361 0.2774 0.3249 0.3806 0.4468

41 0.1918 0.2278 0.2689 0.3164 0.3721 0.4384

42 0.1840 0.2197 0.2606 0.3080 0.3637 0.4302

5 28 0.3431 0.3845 0.4117 0.4843 0.5461 0.6190

29 0.3295 0.3709 0.4175 0.4707 0.5325 0.6056

30 0.3165 0.3578 0.4043 0.4575 0.5194 0.5926

31 0.3039 0.3451 0.3916 0.4447 0.5067 0.5800

32 0.2919 0.3329 0.3792 0.4324 0.4943 0.5677

33 0.2803 0.3211 0.3673 0.4204 0.4823 0.5558

34 0.2619 0.3097 0.3558 0.4088 0.4707 0.5443

35 0.2583 0.2987 0.3446 0.3975 0.4594 0.5330

36 0.2479 0.2881 0.3338 0.3866 0.4484 0.5221

37 0.2379 0.2778 0.3233 0.3759 0.4377 0.5115

38 0.2282 0.2679 0.3131 0.3656 0.4273 0.5012

39 0.2188 0.2582 0.3033 0.3556 0.4172 0.4911

40 0.2098 0.2489 0.2937 0.3458 0.4074 0.4813

41 0.2011 0.2398 0.2844 0.3363 0.3978 0.4718

42 0.1927 0.2311 0.2753 0.3271 0.3884 0.4625

10 28 0.3702 0.4164 0.4686 0.5287 0.5992 0.6834

29 0.3548 0.4007 0.4528 0.5128 0.5831 0.6672

30 0.3400 0.3857 0.4376 0.4974 0.5676 0.6516

31 0.3259 0.3713 0.4230 0.4826 0.5526 0.6365

32 0.3123 0.3575 0.4089 0.4683 0.5382 0.6219

33 0.2993 0.3442 0.3953 0.4545 0.5242 0.6078

73
34 0.2868 0.3314 0.3822 0.4412 0.5107 0.5942

35 0.2748 0.3190 0.3696 0.4283 0.4976 0.5810

36 0.2633 0.3072 0.3574 0.4158 0.4849 0.5682

37 0.2522 0.2957 0.3456 0.4037 0.4726 0.5558

q
C
A 

H 
Pa

Granular soil

 

B K a H sin 
 sin 2  
Kaq  cos 
 sin(  ) 

Gambar 2.13. Tekanan tanah aktif Coulomb’s dengan permukaan


timbunan miring

Jika beban merata q berada diatas timbunan, seperti pada gambar 2.8.,
Gaya aktif, Pa dapat dihitung sebagai:

1
Pa  K a  eq H 2 ………………………………………………… (2.35)
2

dimana

 sin    2q 
 eq       H  cos  …………………………………. (2.36)
 sin      

Contoh

Dinding penahan ditunjukkan pada gambar 2.13. Diketahui: H = 4.6


m,Berat volume tanah = 16.5 kN/m3, sudut geser tanah = 300, Sudut
gesek dinding  =2/3 , kohesi tanah c = 0,  = 0, and  = 900.
Hitunglah gaya tekanan aktif coulomb’s per satuan panjang

Penyelesaian:

Dari tabel 2.6., untuk  = 00, = 900,  = 300, dan  =2/3 , Ka = 0.297

74
maka

1
Pa  Ka  H2
2

Pa = ½ (16.5)(4.6)2(0.297)

= 51.85 kN/m

Tugas:

1. Dari gambar 2.8. Diketahui: Tinggi dinding panahan H adalah 18 ft,


tanah timbunan di belakangnya adalah lempung jenuh dengan
parameter  = 0o, c = 500 lb/ft3, sat = 120 lb/ft3.

a. Tentukan tekanan tanah aktif Rankine dan diagram distribusi


tekanan tanah di belakangnya.
b. Tentukan kedalaman retakan.
2. Berdasarkan gambar 2.11. diketahui parameter tanah dan dinding
penahan adalah, H = 7.5 m,  = 320,  = 50,  = 18.2 kN/m3, and c =
0.
a. Tentukan besarnya tekanan tanah aktif Rankine pada titik z = 2, 4,
6, and 7.5 m
b. Tentukan tekanan aktif Rankine serta lokasi dan arah resultannya.

3. Dari gambar 2.11. Diketahui H = 22 ft,  = 250,  = 100,  = 115 lb/ft3,


and c = 250 lb/ft2. Hitung gaya aktif Rankine per unit panjang setelah
terjadinya retakan.

4. Dari gambar 2.13 diketahui: H = 12 ft,  = 300,  = 105 lb/ft3, c = 0,


dan  = 850,

Tentukan diagram tekanan tanah aktif Coulomb’s dan lokasi serta


arah kerja resultan gaya untuk kondisi beriku ini:

a.  = 100 and  = 200


b.  = 200 and  = 150

75
2.7. Tekanan Tanah Pasif (Passive Earth Pressure)

Rankine’s Passive Earth Pressure


L A
A '

v  z z

h  p

B B
'

Gambar 2.14. Tekanan tanah pasif Rankine dan lingkaran Mohr-Coulomb

Dengan manipulasi lingkaran Mohr-Coulomb diperoleh:

Untuk tanah kohesi c  0


1  sin  cos 
p  v  2c
1  sin  1  sin 
  
 p  z tan 2 45  2  2c tan 45  2 
 p   v K p  2c K p ……………………………….. (2.37)

Untuk tanah tak berkohesi, c = 0


 
 p   v tan 2  45  
 2 ...................................................... (2.38)
p  v K p

Koefisien tekanan tanah aktif Rankine, Kp

Koefisien tekanan tanah aktif Rankine dapat dihitung dari:

 
K p  tan 2  45   …………………………………………….. (2.39)
 2

76
Tabel 2.7. Variasi nilai Rankine Kp

Soil Friction Ka = tan2(45 + /2) Soil Friction Ka = tan2(45 + /2)


angle,  (deg) angle,  (deg)

20 2.040 33 3.392
21 2.117 34 3.537
22 2.198 35 3.690
23 2.283 36 3.852
24 2.371 37 4.023
25 2.464 38 4.204
26 2.561 39 4.395
27 2.663 40 4.599
28 2.770 41 4.825
29 2.882 42 5.045
30 3.000 43 5.289
31 3.124 44 5.550
32 3.255 45 5.828

2.8. Distribusi tekanan tanah pasif

Untuk tanah kohesi, c  0

Direction of wall movement


 
x 45  45  2c Kp
2 2

z
H   Pp
 0
c0
0
P1 P2 z
 v  z or  H
v K p 2c Kp  v K p  2c K p

77
Gambar 2.15. Distribusi tekanan tanah pasif dengan c  0

Pp  Area P1  Area P2
1 ............................................. (2.40)
 K p  H 2  2c H K p
2

dimana

Kp = Koefisien tekanan tanah pasif

 = Berat volume tanah

H = Tinggi dinding

c = Cohesi

Lokasi letak resultan gaya Pp (dari dasar):

 H H
 P1    P2   
3  2 
z    ............................................. (2. 41)
 Pp 
 
 

Untuk tanah non kohesif, c = 0


Direction of wall movement
 
x 45  45 
2 2

z  0
c0
H 0 Pp

 v  z or  H

v K p

Gambar 2.16. Distribusi tekanan tanah pasif dengan c = 0

Total tekanan tanah pasif Rankine per satuan panjang dinding

1
Pp  Kp  H2 ............................................................ (2.42)
2

Lokasi garis reaksi Pp (dari dasar):

78
H
z   ......................................................................... (2.43)
3

Contoh:

z Dinding setinggi 3 m ditunjukkan


 15.72 kN / m 3 pada gambar di samping.
2 .0 m
c1  0
1  30o
Hitunglah gaya tekanan pasif
Rankine per satuan panjang
Ground water table
1.0 m  sat  18.86 kN / m3
 w  9.81 kN / m3
c 2 0
2  260

O
Penyelesaian

z
 15.72 kN / m 3
2 .0 m
c1  0
1  30o

Area 1
112.49 kN / m 2
Ground water table 94.32 kN / m 2

1.0 m  sat  18.86 kN / m3


 w  9.81 kN / m3
c 2 0
2  260 Area 2 Area 3 135.65 kN / m 2 Area 4 9.81 kN / m 2

Gambar 2.17. Distribusi diagram tekanan

Untuk tanah lapisan atas

    30 
K p1  tan 2  45  1   tan 2  45    tan 2 45  15  3
 2  2

pada z = 0, v’ = 0, p = 0

pada z = 2, v’ = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2

p = v’ Kp1 = 31.44 (3) =94.32 kN/m2

Untuk tanah lapisan bawah

79
    26 
K p 2  tan 2  45  2   tan 2  45    tan 2 45  13  2.56
 2   2 

pada z = 2, v’ = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2

p = v’ Kp2 + 2c K p (karena c tidak nol)

= (31.44)(2.56) + 210 2.56

= 80.49 + 32

= 122.49 kN/m2

pada z = 3, v’ = (2) + (sat -w )(1)= (15.72)(2) + (18.86-9.81)(1) = 40.49


kN/m2

p’ = v’ Kp2 + 2c K p (karena c tidak nol)

= (40.49)(2.56) + 210 2.56

= 135.65 kN/m2

Tekanan hidrostatik, u

Pada z=0 hingga z = 2 m adalah nol

Pada z = 3, u = 1(w) = 1(9.81) = 9.81 kN/m2

Gaya persatuan panjang

Pp = Area 1 + area 2 + area 3 + area 4

= ½ (2)(94.32) + (1)(112.49) + ½ (1)(135.65-112.49) + ½ (1)(9.81)

= 94.32 + 112.49 + 11.58 + 4.095

= 223.3 kN/m

80
2.9.Tekanan tanah pasif untuk timbunan miring


 0
c0
z 0

H 

H/3

Gambar 9.18. Distribusi diagram tegangan untuk inclined backfill

Untuk tanah berbutir (c = 0)


Jika timbunan merupakan tanah berbutir kasar (c=0) dan bidang
kemiringan  terhadap horizontal, koefisien tekanan tanah pasif, K p, dapat
dihitung dari

cos   cos 2   cos 2 


K p  cos  ………………………………… (2.44)
cos   cos 2   cos 2 

dimana

 = sudut geser tanah

Pada kedalaman z, Tekanan pasif Rankine ditunjukkan sebagai:

p = z Kp

Total gaya per satuan panjang dari dinding

1
Pp  Kp  H2 ……………………………………………… (2.45)
2

Tabel 2.8. Tekanan tanah pasif, Kp untuk inclined backfill

 (deg)
(deg)
28 30 32 34 36 38 40

0 2.770 3.000 3.255 3.537 3.852 4.204 4.599

5 2.715 2.943 3.196 3.476 3.788 4.136 4.527

10 2.551 2.775 3.022 3.295 3.598 3.937 4.316

81
15 2.284 2.502 2.740 3.003 3.293 3.615 3.977

20 1.918 2.132 2.362 2.612 2.886 3.189 3.526

25 1.434 1.664 1.894 2.135 2.394 2.676 2.987

Untuk c -  soil
Untuk inclined backfill dengan c -  soil, by Mazindrani and Ganjali (1997).

 p  z K 'p cos  ……………………………………………… (2.46)

Variasi nilai K 'p dengan , , dan c/z diberikan pada tabel Table 2.9
berikut (Mazindrani and Ganjali, 1997).

Tabel 2.9. Nilai K 'p

c
z
(deg) (deg)
0.025 0.05 0.1 0.5

15 0 1.764 1.829 1.959 3.002

5 1.716 1.783 1.917 2.971

10 1.564 1.641 1.788 2.880

15 1.251 1.370 1.561 2.732

20 0 2.111 2.182 2.325 3.468

5 2.067 2.140 2.285 3.435

10 1.932 2.010 2.162 3.339

15 1.696 1.786 1.956 3.183

25 0 2.542 2.621 2.778 4.034

5 2.499 2.578 2.737 3.999

10 2.368 2.450 2.614 3.895

15 2.147 2.236 2.409 3.726

82
30 0 3.087 3.173 3.346 4.732

5 3.042 3.129 3.303 4.674

10 2.907 2.996 3.174 4.579

15 2.684 2.777 2.961 4.394

2.10. Tekanan tanah pasif Coulomb’s

Passive force
Pp (min)


Wall movement toward the soil
c3
c2
C1
A
Pp

R
 
w

H  w
N R
s  1  
H 
Granular soil
3  1
B

Gambar 2.19. Coulomb pasif pressure

 Keruntuhan permukaan diasumsi sebagai bidang datar.


 BC adalah dugaan keruntuhan dan kemungkinan runtuh adalah
bidang ABC
 Gaya aksi: W – Berat efektif tanah; R – resultan gaya geser dan
normal pada permukaan keruntuhan BC; Pp – gaya tekanan tanah
pasip per satuan panjang
 Sudut friksi antara tanah dan dinding δ

Total gaya per satuan panjang dinding

1
Pp  Kp  H2 ................................................................. (2.47)
2

dimana

K p  Coulomb' s passive earth pressure coefficient


sin 2    
 .................... (2.48)
sin     sin    
2

sin  sin     1 
2

 sin     sin    

83
Untuk dinding vertikal (=900) dengan timbunan horisontal (=00)
ditunjukkan pada table 2.10 berikut ini

Tabel 2.10. Values of Kp for =900 and =00

(deg)
(deg)
0 5 10 15 20

15 1.698 1.900 2.130 2.405 2.735

20 2.040 2.313 2.636 3.030 3.525

25 2.464 2.830 3.286 3.855 4.597

30 3.000 3.506 4.143 4.977 6.105

35 3.690 4.390 5.310 6.854 8.324

40 4.600 5.590 6.946 8.870 11.772

Tugas:

1. Diketahui: Tinggi dinding penahan H adalah 18 ft, tanah timbunan


adalah lempung dengan parameter =0, c = 500 lb/ft2, sat = 120 lb/ft3.

Gambar diagram distribbusi tekanan tanah di belakang dinding dan


tentuka besarnya tekanan tanah pasif Rankine dan Coulomb.

2 dan 3.

Dengan menggunakan gambar data-data di bawah ini, tentukanlah


tekanan tanah pasif Rankine dan Coulomb per satuan panjang dinding
turap.

1
H1 c1
Ground water table
1

2
H2
c2
2

84
Probem H1 H2 1 2 1 2 c1 c2

3.2 8 ft 16 ft 110 140 380 250 0 209


lb/ft3 lb/ft3 lb/ft2
3.3 8.2 ft 14.8 ft 280 200 350
107 125 lb/ft2 100
lb/ft3 lb/ft3 lb/ft2

2.11. TEKANAN TANAH LATERAL CARA GRAFIS

Metode Rebhann

Rebhann (1871) memperkenalkan metode grafis untuk letak bidang geser


dan tekanan total tanah aktif sesuai dengan teori potongan melintang
Coulomb.

Cara menggambar:

1. Gambar garis permukaan tanah dan garis  yang masing-masing


membentuk sudut b da sudut  dengan garis mendatar, kedua garis
tersebut berpotongan di titik B.

2. Gambar setengah lingkaran dengan BD sebagai diameter.

3. Melalui B gambar garis BH yang memberntuk sudut y dengan BD.


Garis BH disebut garis tekanan atau garis y

4. Melalui A gambar garis AG sejajar garis y.

5. Gambar GJ tegak lurus BD, yang memotong setengah lingkaran di J.

6. Dengan B sebagai titik pusat dan BJ sebagai jari-jari, gambar busur


lingkaran yang memotong BD di E.

7. Melalui E, gambar EC sejajar dengan garis y. Hubungkan B dan ,


maka BC disebut sebagai bidang longsor.

8. Dengan E sebagai titik pusat dan EC sebagai jari-jari gambar busur


lingkaran yang memotong BD di K. Hubungkan J dan K, maka akan
terbentuk segitiga KCE.

9. Hitung tekanan total tanah aktif dengan persamaan sebagai berikut:

Pa =  (KCE) = 0,5.  (KE) x

85
dimana x = CE sin  sehingga

Pa = 0,5.  (CE)2. sin 

Gambar 2.20. Metode grafis rebhann tekanan tanah aktif.

Metode Poncelet

Titik C tertentu

Cara menggambar:

1. Gambar permukaan tanah A yag sudah ditentukan.

2. Gambar BC dengan sudut  yang sudah diketahui besarnya.

3. Gambar setengah lingkaran dengna pusat lingkaran M dan jari-jari =


BM = MC.

4. Gambar garis arah dengan sudut (+d) dari titik A yang memotong BC
di F (AF=garis arah).

5. Gambar melalui F garis BC yang memotong setengah lingkaran di G.

86
6. Hubungkan B dengan G da lingkaran BG dengan B sebagai titik pusat
sehingga memotong BC di L.

7. Gambar melalui L garis sejajar AF ang memotong AC di D.

8. Lingkarkan LD dengan L sebagai titik pusat yang memotong BC di N.

Tekanan tanah aktif:

Pa = . Luas DLN.

BD = luas bidang longsor kritis.

Gambar 2.21 Tekanan tanah aktif dengan metode Poncelet dengan C


tertentu

Titik C tak terhingga

1. Gambar sudut  yang diketahui ; AC tak terhingga.

2. Gambar garis arah BG dengan sudut (+d) melalui titik B yang


memotong AC di G.
3. Gambar melalui G garis DG sejajajr BC; BC tak terhingga.

87
4. Gambar setengah lingkaraan dengan pusat M dan jari-jari = AM = MB
= 0,50 AB.
5. Gambar melalui D garis tegak lurus AB yang memotong setengah
lingkaran di E.
6. Hubungkan A dengan E dan lingkaran AE dengna pusat A sehingga
memotong AB di F.
7. Gambar melalui titik F garis sejajar DG yang memotong AC di Q.
8. Gambar melalui Q garis sejajar . GB yang memotong BC di R.
9. Lingkarkan QR dengan Q sebagai titik pusat, sehingga memotong AC
di P dan hubungkan R dengan P.
Tekanan tanah aktif:

Pa = . Luas PQR.

Gambar 2.22 Tekanan tanah aktif dengan metode Poncelet dengan C tak
terhingga.

Permukaan tanah patah-patah

Cara menggambar:

1. Gambar sudut  yang diketahui yang memotong permukaan tanah di C.


2. Hubungkan A dengna D dan perpanjang CD.
3. Gambar melalui B garis sejajar AD yang memotong perpanjangan CD di E.

88
4. Gambar setengah lingkaran dengan jari-jari AM=MC dengan titik pusat M.

5. Gambar melalui B garis arah dengan sudut (+) yang memotong AC di F.


6. Gambar melalui E garis sejajar BF yang memotong AC di G.
7. Gambar melalui G garis tegak lurus AC yang memotong setengah
lingkaran di H
8. Hubungkan A dengan H dan lingkarakan AH dengan pusat A yang
memotong AC di Q.
9. Melalui titik Q gambar garis sejajar BF yang memotong CD di R.
10. Lingkarkan QR dengan pusat Q sehingga memotong AC di P dan
hubungkan P dan R.

Tekanan tanah aktif: Pa = . Luas PQR.

Gambar 2.22. Tekanan tanah aktif secara grafis poncelet permukaan tanah
patah-patah.

Permukaa tanah dengan beban merata

Cara menggambar;

1. Gambar sudut  yang diketahui dengan kaki sudut BL.

2. Gambar melalui B garis  alas yang memotong AL di D

89
𝑞
3. Gambar melalui D dengan memperpanjang BD, garis DD’=zo= 

4. Gambar melalui D’ garis // AL yang asing-masing memotong


perpanjangan BA di A dan BI di L’ (AL sejajar A’L’).

5. Gambar setengah lingkaran dengan jari-jari BM=ML’.

6. Gambar garis A’ dengan sudut (+) sehingga memeotong BL di E.

7. Gambar melalui E garis  BL yang memotoong setengah lingkaran di F.

8. Hubungkan B dengan F dan lingkarkan BF dengan pusat titik B


sehinngga memotong BL di G.

Gambar 2.23. Tekanan tanah aktif secara grafis poncelet beban merata

9. Gambar melalui G garis sejajar A’E yang memotong A’L’ di C‘.


10. Lingkarkan GC’ denga G sebagai pusat lingkaran sehingga memotong
BL di H.
11. Hubungkan B dengan C’ yang memotong AL di C.

90
12. Melalui C tarik garis sejajar BL yang asing-masing memotong C’H di I
dan C’G di J.

Tekanan tanah aktif : Pa = . Luas GHIJ

Tekanan Tanah Pasif Metode Poncelet

Cara mennggambar:

Sama dengan tekanan tanah aktif, hanya sudut  di bawah dan garis arah
bernilai negative.

PP = . Lluas  DLN

Gambar 2.24. Tekanan tanah pasif metode Poncelet

Metode Cullman

91
Gambar 2.24 kurva tekanan tanah aktif Culmann

Hitungan tekanan tanah lateral secara grafis dapat dilakukakn


dengan cara Culman (1875). Cara ini digunakan untuk dimana terdapat
gesekan antara tanah dan dinding, bentuk permukaan tanah urugan yang
tidak rata, dan kondisi dimana terdapat beban terbagi rata diatas
permukaan tanah. Karena itu, cara ini sangat berguna unutk
memperkirakan besarnya tekanan tanah lateral.

Untuk menganalisis keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada


baji tanah yang diperkirakan akan longsor, ditinjau kondisi seperti yang
ditunjukan pada gambar 1. Dengan memutar segitiga gaya searah putaran
jarum jam sebesar sudut 900 -, vektor W menjadi sejajr dengan garis
ACn,reaksi R sejajar garis longsor ACn, dan tekanan tanah P a sejajar
dengan garis AD. Karena itu, jika berat W n dari masing-masing berta
tanah yang dianggap akan longsor dipasang dengan skala tertentu (
dihitung dari titik A) di sepanjang garis longsor alam ( AC), dan jika dari
ujung akhir dari garis yang menyatakan berat baji ditarik garis sejajar
dengan garis AD, maka garis paling akhir Pan akan berimpit dengan garis
longsor alam AC, jika titik-titik ujung dari garis-garis Pan dihubungkan,
akan terbentuk lengkungan yang disebut kurva Culmann. Garis Pan yang

92
terpanjang (Pa) dikalikan skala gaya yang dipakai adalah tekanan tanah
aktif yang dihitung.

Tanah Granular

Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan tanah aktif cara Culmann


pada tanah granular (kohesi c= 0), adalah sebagai berikut (lihat 2.15);

1. Gambarkan penampang dinding penahan tanah dan urugannya,


dalam skala tertentu.
2. Dari titik A (didasar dari diding penahan), gambarkan garis AC yang
membentuk sudut  (sudut gesek dalam tanah) dengan garis
horizontal kea rah atas.
3. Dari titik A, gambarkan garis yang membentuk sudut θ terhadap
garis AC (dengan θ = -δ,  adalah sudut kemiringan dinding
penahan dan δ adalah sudut gesek anatar tanah dengan dinding ).
Diremukan garis posisi AD.
4. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor, seperti ABC1,
ACB2, ACB3, …. Dan seterusnya).
5. Hitung berat dari baji tanah ( W 1, W 2,W 3,…. Dan seterusnya).
6. Dengan menggunakan skala tertentu, letakan berat W 1, W 2,W 3,….
Yang ditarik dari titik A, sepanjang garis AC. Diremukan titik-titik w1,
w2,w3,…. Dan seterusnya.
7. Dari titik-titik w1, w2,w3,…. Tarik garis sejajar garis AD, sehingga
memotong garis longsor anggapan ( garis AC1, AC2, AC3,……)
8. Gambarkan kurva Culmann lewat titik-titik potong yang ditemukan
dalam langkah (7).
9. Gambarkan sebuah garis yang menyinggung kurva Culmann, yang
sejajar dengan garis AC. Detemukan sebuah titik singgung.
10. Gambarkan sebuah garis lewat titik singgung kurva Culmann yang
telah ditemukan pada langkah (9), sejajar dengan garis AD,
sehingga memotong garis AC. Panjang dari garis ini dikalikan

93
dengan skala gaya berat yang dipakai adalah gaya tekanan tanah
aktifnya.

Contoh soal

Dinding penahan tanah diperlihatkan gambar dibawah ini, data tanah


b= 18 kN/m3;  = 350; =850 dan δ = 200.

Tentukan besarnya tekanan tanah aktif dengan cara grafik Culmann.


Hitung berat baji Tanah per meter lebar (dengan memperhatikan skala
gambar).

W 1 = 0,5 x 7,8 x 1,7 x 18 = 119,3 kN (berat ABC1)

W 2 = 0,5 x 8,5 x 1,8 x 18 = 137,7 kN (berat A C1C2)

W 1 = 0,5 x 10 x 2 x 18 = 180 kN (berat A C2C3)

W 1 = 0,5 x 11,5 x 1,4 x 18 = 144,9 kN (berat A C3C4)

Panjang vector yang dipasang pada garis AC merupakan berat


kumulatif dari baji-baji tanah yang akan lonsor:

94
A w1, = W 1 = 119,3 kN

Aw1, = W 1 + W 2 = 257,0 kN

Aw1, = W 1 + W 2 + W 3 = 437 kN

Aw1, = W 1 + W 2 + W 3 + W 4 =501,9 kN

Dari penggambaran kurva Culmann dan dengan memperhatikan skala


gayanya, diperoleh Pa = 220 kN/m1.

Tanah kohesif

Untuk tanah yang mempunyai kohesif, dimana c tidak nol, teori


Coulomb dapat digunakan dalam mengembangkan cara Culmann.
Kuat geser dari tanah urug dapat diberikan oleh persmaan,

τf = c +σ tg 

Dengan c = 0 kohesi. Tahanan geser antara dinding dan tanah


diberikan oleh:

τf = ca +σ tg 

dengan ca adhesi antara tanah dengan dinding dan δ = sudut gesek


tanah antara dinding dan tanah. Dalam cara ini, dianggap terdapat
2c
retakan akibat tarikan di permukaan tanah sedalam hc ka (gambar

2.17).

Bidang longsor yang dicobakan berawal dari ujung kaki dinding


penahan dan berakhir di dasar dari retakan sedalam hc. gaya-gaya
yang bekerja pada baji tanah saat kelongsoran tanah saat kelongsoran
adalah :

1. Berat dari baji tanah W = berat dari ADBCE (arah dan besar gaya
telah diketahui);

95
2. Reaksi Pa bekerja membentuk sudut δ dengan garis tegak lurus
yang ditarik dari permukaan dinding (hanya arah yang telah
diketahui);
3. Gaya akibat komponen tahanan geser pada dinding ( Ca = ca x BD)
4. Resultan gaya geser dan gaya normal yang bekerja pada bidang
longsor yang membentuk sudut  kebawah terhadap garis normal
pada bidang longsor (hanya arah yang telah diketahui);
5. Gaya pada bidang longsor akibat komponen kohesi dari kuat geser
(C = c x BC) ( arah dan gaya telah diketahui).

Arah dari kelima gaya-gaya telah diketahui, sedangkan W, Ca dan


C dapat dihitung, maka polygon gaya dapat digambar dan Pa dapat
ditentukan. Polygon gaya untk kelima gaya-gaya tersebut dapat dilihat
pada gambar 3.17. prosedur di atas harus diulang-ulang sampai
menemukan nilai Pa yang maksimum. Jika retakan terisi air, tekanan
hidrostatis yang bekerja sebagai tambahan gaya dorong.

Gambar 2.25 Poligon gaya untuk menentukan tekanan tanah aktif pada
tanah urugan yang berkohesi

96
Prosedur untuk menentukan besarnya tekanan aktif Pa dilakukan sebagai
berikut:

1. Gambarkan dinding penahan tanah dan tanah urugan dengan skala


tertentu (gambar 2.25).
2. Gambarkan beberapa garis D1D2 yang menunjukan tempat
kedudukan kedalaman maksimum dari tekanan.
3. Gambarkan beberapa kemungkinan bidang longsor ( AD1 BC1A1= W 1,
AD1 BC2A2= W 2,… dan seterusnya.
4. Hitunglah berat masing-masing baji tanah yang akan longsor dari
luasan pada butir (3) dikalikan dengan berat volume tanahnya ().
5. Dengan skala gaya tertentu, buatlah polygon gaya seperti pada
gambar 2.17, dengan cara :
(a) Gambarkan W 1 = ae1, W 2 = ae2,….. dan seterusnya.
(b) Gambarkan Ca=Ca (BD1)= ab. Nilai Ca sama diseluruh baji tanah
yang dicobakan dan garis ab memebentuk sudut  dengan garis
horizontal.
(c) Hitunglah gaya kohesi yang bekerja di sepanjang bidanng
longsor; C1 = c(BC1) = bc1, C2 = c(BC2) = bc2,….. dan
seterusnya, yang membuat sudut i1, i2…… dengan garis
horizontal.
(d) Gambarkan garis c1d1, c2d2,…. Yang membuat sudut (i1-),(i2-)
…. terhadap garis vertical
(e) Gambarkan garis e1d1, e2d2,…. Yang membuat sudut (-δ)
terhadap garis vertical ( arah dari tekanan aktif semua sama).
(f) Dari titik-titik d1, d2,…. Yang telah diketahui, gambarkan suatu
kurva yang melewati titik-titik ini.
(g) Gambarkan sebuah garis singgung dari kurva butir (f) yang
sejajar ae4. Ditemukan titik da.
(h) Gambarkan garis eada yang sejajar dengan e1d1, e2d2, … dan
seterusnya.
(i) Tekanan tanah aktif maksimum Pa adalah panjang dari eada
dikalikan skala gaya yang dipakai.

97
Gambar 2.26 Penentuan bidang longsor dengan cara coba-coba untuk
tanah berkohesi

2.12. EVALUASI

Kerjakan seluruh tugas yang ada dalam uraian materi pembelajaran


sesuai dengan contoh-contoh soal yang ada.

98

Anda mungkin juga menyukai