Anda di halaman 1dari 27

Bab 5.

RESONATOR
AKUSTIK
Berdasarkan ada tidaknya kesesuaian antara frekuensi
resonansi akustik sel FA dengan frekuensi modulasi
Volume kecil (antara 1-10 cm3) Tekanannya besar

Frekuensi modulasi yang digunakan jauh lebih rendah dibanding


frekuensi alami resonator (100 Hz)

Susunan rancangan cukup sederhana

Kepekaan sistem ini dibatasi oleh sinyal latar kontinu yang


disebabkan oleh serapan jendela dan dinding sel
(Resonator FA)

Sinyal FA direkam di sekitar frekuensi yang sesuai dengan


frekuensi resonansi akustik di dalam sel FA

Amplitudo sinyal latar dapat dikurangi cukup banyak dibanding


dengan sinyal latar pada model non resonan

Susunan rancangan jauh lebih rumit, namun merupakan metode


yang paling teliti untuk menentukan besaran termofisika dan
kinetik
Pola ragam longitudinal gelombang tekanan akustik
dalam resonator (Pipa Organa Terbuka)
Penyelesaian
persamaanhomogenuntukgelombangtekananakustikdalamraga
m normal padaselfotoakustikberbentuksilinderyaitu:

𝑝 𝑗=[ 𝑚 ∅ ][ 𝐴 𝐽 𝑚(𝑘𝑟 ¿¿ 𝑠𝑖𝑛 𝑟)+𝐵𝑁 𝑚( 𝑘𝑟 𝑟 )] [𝐶𝑠𝑖𝑛( 𝑘𝑧 𝑧 )+ 𝐷𝑐𝑜𝑠 (𝑘 𝑧 𝑧 ) ]¿


𝑐𝑜𝑠
(2)

Persamaan (2) akan diterapkan terhadap pipa organa terbuka


(resonator), seperti pada gambar :
Jika ragam yang ditinjau adalah ragam longitudinal dan radial saja, maka
harus dipilih m=0, dan diperoleh:

𝑝 𝑗=[𝐴 𝐽 0 (𝑘𝑟 𝑟)+𝐵𝑁0 (𝑘𝑟 𝑟 )][𝐶𝑠𝑖𝑛 (𝑘𝑧 𝑧 )+ 𝐷𝑐𝑜𝑠 ( 𝑘𝑧 𝑧 )] (3)

Karena untuk r 0, tekananmemilikinilai yang berhingga, maka B=0, karenanilai~


padasaat r 0. Olehkarenaitupersamaan (3) tereduksimenjadi:

𝑝 𝑗 =[𝐴 𝐽 0 ( 𝑘𝑟 𝑟 ) ][𝐶𝑠𝑖𝑛 ( 𝑘 𝑧 𝑧 ) +𝐷𝑐𝑜𝑠 ( 𝑘𝑧 ) ] (4)


Dari gambar 4.1, diperolehsyaratbatas:
(i). untuk , karenakomponenkecepatan yang normal
terhadapdindingharusnolterhadapdinding
(ii). =0 untuk z = 0 dan z = L, karenapadaujung-ujung resonator tekananadalahnol,
sedangkecepatannyamaksimum.

Dengan menerapkan syarat batas (i) dan (ii) ke persamaan (4) diperoleh:
(a).

𝜕𝑃 𝑗
|
𝜕𝑟 𝑟 =𝑅
=𝐴
𝜕 𝐽 0 (𝑘𝑟 𝑅)
𝜕𝑟
[𝐶 𝑠𝑖𝑛 ( 𝑘𝑧 𝑧 ) +𝐷 𝑐𝑜𝑠 ( 𝑘 𝑧 𝑧 ) ]=0
Berarti:

𝜕 𝐽 0 (𝑘𝑟 𝑟)
=0
𝜕𝑟
Dan diperoleh:

𝜋 𝛼𝑛𝑚 𝜋 𝛼0 𝑛
𝑘𝑟 = = (5)
𝑅 𝑅

Denganadalahakarnolke-n persamaan yang melibatkanfungsi Bessel ordekenol (m=0).


(b). =0 untuk z = 0 sehingga:

𝑃 𝑗|𝑧=0 =𝐴 𝐽 0 ( 𝑘𝑟 𝑟 ) [ 𝐶𝑠𝑖𝑛 ( 0 ) +𝐷𝑐𝑜𝑠 ( 0 ) ] =0


berarti D = 0, dan diperoleh

(6)

untuk z = L, diperoleh

Berarti an diperoleh:

(7)
Karena syarat-syarat batas tadi, persamaan (4) tereduksi menjadi:

𝑃 𝑗= 𝐴 𝐶 𝐽 0 ( 𝜋 𝛼0𝑛
𝑅 ) (
𝑟 sin
𝜋 𝑛𝑧
𝐿
𝑧 ) (8)

Dengan n = 0,1,2,…., dan = 1,2,3,….


Karena yang akanditinjauragam longitudinal ordeterendahsaja, makadipilih n = 0
dan = 1, sehinggapersamaan (8) tereduksimenjadi:

(9)

Karena =0, maka, danpersamaan (9) menjadi:

(10)

dengan = merupakanfaktorpenormalanragam longitudinal ordeterendah.


Jadi persamaan (10) merupakan persamaan ragam longitudinal orde terendah tekanan
akustik di dalam pipa organa terbuka atau resonator, dengan pola ragamnya seperti
terlihat pada gambar berikut:

Jika persamaan (10) disubstitusikan ke persamaan (1), maka akan diperoleh


frekuensi resonansi alami untuk ragam longitudinal orde terendah tekanan akustik
dalam resonator sebesar

karena, makadiperoleh

dengan c merupakancepatrambatbunyi. (11)


Pola tekanan akustik dalam resonator berbuffer

Persamaan (2) akan diterapkan terhadap resonator yang di kedua ujungnya disambat
dengan buffer, seperti terlihat pada gambar
L

L1

1 2
Z

Z=0 Z=L 1 Z=L

Karena yang ditinjauhanyaragam longitudinal ordeterendahnyasaja,


makadenganmemilih n = 0, sehingga=0 dan, makapersamaan (4) tereduksimenjadi:

(12)
(I). Bidang 1:
Apabila persamaan (12) diterapkan pada bidang 1 (bidang buffer), maka akan diperoleh:

(13)

dengan syarat batas:

(14)

Bila persamaan (14) diterapkan ke persamaan (13), diperoleh:


Sehingga persamaan (13) tereduksi menjadi:

(15)

dengan = adalahfaktorpenormalan
(II). Bidang 2:
Dengancara yang samasepertipadabidang I, diperoleh:

(16)

dengan syarat batas:

(17)
Jika persamaan (16) disubstitusikan ke persamaan (17), maka diperoleh

Karena harusmerupakanbilanganbulat, maka=0, dankarena≠0 dan≠0, maka=0,


sehinggadiperoleh

(18)

Dengan mensubstitusikan persamaan (18) ke (16), diperoleh:

(19)

dengan= adalahfaktorpenormalan.
Karena yang ditinjauhanyaragam longitudinal ordeterendah, makadipilih=1,
sehinggapersamaan (19) menjadi

(20)

Karena bidang 1 dan bidang 2 berada dalam satu sistem, dan sistem ditinjau dalam
keadaan resonansi, maka:

(21)

Dengan mensubstitusikan persamaan (18) ke (16), diperoleh:


(22)
Denganadalahfrekuensiresonansi resonator. Jadidaripersamaan (22)
diperolehfrekuensiresonansi resonator berbuffersebesar:

(23)

Denganmemasukkanpersamaan (22) kepersamaan (15) dan (20),


makadiperolehpersamaanragam longitudinal ordeterendahtekananakustik di dalam
buffer dan resonator (m=0, n-0, dan=1), sebagaiberikut:

(24)

Untuk menggambarkanpolaragam longitudinal


ordeterendahtekananakustikdalamgambar 4.3 dipilih di titik==1/2 L, agar
ragamtekanan di situ nol, jadi:

Anda mungkin juga menyukai