Anda di halaman 1dari 8

TUGAS GETARAN MEKANIK

LANGKAH-LANGKAH DALAM MENYELESAIKAN PERHITUNGAN GETARAN


MEKANIK

Oleh :

Syah Rubyen

2115227015
Kelas K 2

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SANGGA BUANA
2022
SOAL

Buatkan langkah-langkah di dalam menyelesaikan getaran mekanik berdasarkan gaya yang bekerjapada gambar
di atas.
1. Gambarkan free body diagram
2. Tentukan gaya yang terjadi berdasarkan hukum newton 2
𝒅 𝟐𝒙
𝚺𝐅 = 𝐦 × 𝐚 𝚺𝐅 = 𝐦 ×
𝒅𝒕𝟐
3. Berdasarkan hukum kesetimbangan buatkan model percepatan
4. Penyelesaian persamaan differential ordo 1 dan ordo 2
5. Mencari frekwensi dan amplitudo

JAWABAN

Free Body Diagram

Fp

Fg

Keterangan:
m : Massa benda
Fg : Gaya gravitasi
Fp : Gaya elastisitas pegas
Diturunkan dari Hukum Newton 2
Dalam mekanisa Newton, untuk gerak harmonik sederhana satu dimensi persamaan gerak yang merupakan
persamaan diferensial biasa linear orde 2 (dua) dengan koefisien konstan, dapat diperoleh dengan
menggunakan hukum 2 Newton dan hukum Hooke untuk massa pada pegas.

Berat benda dinyatakan dalam gaya berat dengan persamaan Newton sebagai,
𝐹𝑔 = 𝑚𝑔 (1)

Penjabaran Hukum Newton 2 untuk sistem pegas – massa ditunjukkan pada persamaan berikut.
Ʃ𝐹 = 𝑚 × 𝑎

Sistem pegas – massa tersebut bekerja pada sumbu 𝑦 saja, sehingga persamaan gaya nya menjadi,
Ʃ𝐹𝑦 = 𝑚 × 𝑎𝑦 𝑎𝑦 = 𝑔 (2)

Ʃ𝐹𝑦 = 𝑚 × 𝑔 𝐹𝑝 = −𝑘𝑦 (3)

𝐹𝑝 = 𝑚𝑔

−𝑘𝑦 = 𝑚𝑔

𝑚𝑔 + 𝑘𝑦 = 0 (4)

Penurunan Model Percepatan.


𝑔 adalah percepatan gravitasi yang merupakan fungsi perubahan kecepatan (𝑑𝑣) terhadapwaktu (𝑑𝑡).
𝑑𝑣
𝑔= (5)
𝑑𝑡

Sedangkan kecepatan (𝑣) merupakan fungsi perpindahan (𝑑𝑥) terhadap waktu (𝑑𝑡).
𝑑𝑦
𝑣= (6)
𝑑𝑡

Sehingga,
𝑑𝑣 𝑑𝑑𝑦 𝑑2𝑦
𝑔= = 𝑑𝑡
𝑑𝑡
𝑔= (7)
𝑑𝑡 𝑑𝑡2

Penjabaran persamaan di atas adalah sebagai berikut.


𝑑𝑣
𝑣𝑦 =
𝑑𝑡
𝑑𝑣𝑦
𝑎𝑦 =
𝑑𝑡

𝑑𝑑𝑦 𝑑2𝑦
𝑎𝑦 = 𝑑𝑡
𝑑𝑡
= 𝑑𝑡2
(8)

Pers. (8) Pers. (2)


𝑑2 𝑦
𝑔= (9)
𝑑𝑡2

Dengan mensubtitusi Pers. (7) ke Pers. (5), maka persamaan gaya pemulih menjadi:
𝑑2 𝑦
𝐹𝑔 = 𝑚 𝑑𝑡2
(10)

Dimana:
𝑚 = Massa inersia dari benda berosilasi
𝑦 = Perpindahannya dari kesetimbangan (yang bekerja pada sumbu 𝑦)

Dengan memperhatikan hukum kesetimbangan dimana Gaya Pegas sama dengan GayaBerat
𝐹𝑔 = 𝐹𝑝 (11)
𝑑2𝑦
𝑚 = −𝑘𝑦 (12)
𝑑𝑡2

𝑑2𝑦
𝑚 + 𝑘𝑦 = 0 (13)
𝑑𝑡2

Secara matematik Pers. (11) adalah persamaan Diferensial Linier Orde Dua Homogen.

Penyelesaian Pers. (11) adalah seperti berikut ini.


𝑑𝑦⁄𝑑𝑡 = λy (14)

𝑑𝑦⁄𝑦 = λd𝑡 (15)

Dengan mengintegralkan masing-masing ruas kiri dan kanan diperoleh


𝑙𝑛 𝑥 = λt (16)

Maka 𝑥 = 𝑒λt diferensial pertama 𝑦(𝑡) → 𝑑𝑦⁄𝑑𝑡 = λ𝑒λt diferensial kedua 𝑦2(𝑡) → 𝑑2𝑦⁄𝑑𝑡2 = λ𝑒2𝑒λt

Persamaan ini dapat ditulis dalam bentuk:


𝑑2𝑦
𝑚 + 𝑘𝑦 = 0 (17)
𝑑𝑡2
𝑚𝜆2𝑒λt + 𝑘𝑒λt = 0 (18)

𝑒λt(𝑚𝜆2 + 𝑘) = 0 (19)

Penyelesaian dari persamaan tersebut


𝑚𝜆2 + 𝑘 = 0 (20)

𝑘 ± 𝑘 ± 𝑘
𝜆2 =
𝑚
𝜆2 = √− √ √−1 (21)
𝑚 𝑚

𝑘
𝜆 = ±√ 𝑖 (22)
𝑚

Dengan memperhatikan persamaan 𝑦(𝑡) = 𝑒λt, maka penyelesaiannya menjadi


𝑦(𝑡) = 𝑒λ1t + 𝑒λ2t (23)

+ 𝑘 𝑘
𝑦(𝑡) = 𝑒 √ 𝑡𝑖 + 𝑒 −√ 𝑡𝑖 (24)
𝑚 𝑚

𝑘
Jika = √ , maka
𝑚

𝑦(𝑡) = 𝑒+𝜔𝑡𝑖 + 𝑒−𝜔𝑡𝑖 (25)

𝑦(𝑡) = 𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡 + 𝑠𝑖𝑛 𝜔𝑡 (26)

Mencari Amplitudo dan Fekuensi.

Pegas awal memanjang akibat gaya 𝐹 memiliki simpangan awal 𝐴 (Amplitudo), saat akan berosilasidimana 𝑡 =
0 , persamaan menjadi,
𝑦(𝑡) = 𝐴 cos 𝜔𝑡 (27)

 Persamaan umum gelombang


Jika gelombang memiliki kecepatan fase awal 𝜑 maka persamaan menjadi
𝑦(𝑡) = 𝐴 cos (𝜔𝑡 + 𝜑) (28)

2𝜋
𝜔 = 2𝜋𝑓 =
𝑇
Penjabaran persamaan di atas adalah sebagai berikut.
𝑦 =𝑣×𝑡
2𝜋 = 𝜔 × 𝑇
2𝜋
𝜔= (29)
𝑇

 Menentukan frekuensi dan periode


𝑘
Dimana 𝜔 = merupakan kecepatan angular / kecepatan sudut, 𝜔 = 2𝜋𝑓 dan 𝑇 = 1/𝑓 , maka
𝑚

periode (𝑇) dalam detik dan frekuensi (𝑓) dalam Hertz menjadi,
 Frekuensi
1 𝑘
𝑓= √ (30)
2𝜋 𝑚

Penjabaran persamaan di atas adalah sebagai berikut.

𝑘
2𝜋𝑓
= √𝑚

1 𝑘
𝑓= √
2𝜋 𝑚

 Periode
𝑚
𝑇 = 2𝜋

𝑘

Penjabaran persamaan di atas adalah sebagai berikut.

2𝜋 𝑘
=√
𝑇 𝑚

𝑚
𝑇 = 2𝜋√
𝑘

Periode dan frekuensi tidak tergantung pada amplitudo dan fase awal gerak. Jika gerak harmoniksederhana
pada pegas digambarkan dalam grafik, maka didapatkan grafik seperti pada Gambar 2-3.
Gambar 2-1 Grafik gerak harmonik sederhana pada pegas

 Menentukan Amplitudo
𝑦𝑚𝑎𝑥 = 𝐴

𝑦 = 𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜑)
𝑑𝑦 𝑑
𝑣𝑦 = = (𝐴 cos(𝜔𝑡 + 𝜑))
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑣𝑦 = −𝐴𝜔 × 𝜔 sin (𝜔𝑡 + 𝜑) (32)
𝑑𝑣𝑦 𝑑
𝑎 = = (−𝐴𝜔 sin (𝜔𝑡 + 𝜑)
𝑦 𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑎𝑦 = −𝐴𝜔2 × 𝜔 cos (𝜔𝑡 + 𝜑) (33)

Untuk 𝑣𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑠 maka sin(𝜔𝑡 + 𝜑) = 1

Untuk 𝑎𝑦 𝑚𝑎𝑘𝑠 maka cos(𝜔𝑡 + 𝜑) = 1


𝑣𝑦𝑚 = −𝜔𝐴 (34)
𝑎𝑦𝑚 = −𝜔2𝐴 (35)

 Pindah suku
𝑦
𝐴= (36)
cos (𝜔𝑡+𝜑)

𝑦
𝐴= (37)
cos (𝜔𝑡+𝜑)

Anda mungkin juga menyukai