X 20XX
Qperkerasan =0.22ton/meter2
Beban Hidup
Maximum Take Off Weight (MTOW) = 22.50 ton
= 10.017 ton/meter2
Perhitungan pembebanan untuk area Landing
Berdasarkan ICAO tahun 1983, beban pesawat yang dijadikan pedoman adalah beban yang
bekerja pada satu roda gigi utama, sehingga nilai Qpesawat take off = Qpesawat satu gigi utama = 10.008
ton/meter2
Beban Total
QTotal take off = 10.237 ton/meter2.
𝑞 2 𝑥 20.4
𝑆𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑐𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 3.986 (4.4)
10.237
58.836 𝑡𝑜𝑛
nilai daya dukung ijin tanah (𝑞)= = 14.762 𝑚2 .
3.986
Berdasarkan perhitungan daya dukung di atas, dapat dikatakan bahwa tanah pada STA 0+200
mampu memikul beban yang bekerja.
9
10 CERUCUK,Volume X No. X 20XX
2𝑃 𝑧3
𝜎𝑧 = (4.5)
𝜋 (𝑥2 + 𝑧2 )2
2(0.178) (0.3)3
𝜎𝑧 = 2 = 0.38 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2
𝜋 (02 + 0.32 )
Selain beban pesawat, juga terdapat beban perkerasan yang diasumsikan sebagai beban merata
dengan luasan berbentuk persegi dengan perhitungan sebagai berikut: p= p take off x I = 10.017 x 0.25
=2.5043 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.6)
Penurunan Primer
Untuk menentukan perhitungan konsolidasi primer pada perencanaa ini, lapisan tanah
yang mengalami konsolidasi adalah kedalaman 0 sampai 25 adapun langkah perhitungannya
sebagai berikut ;
1. Menetukan lapisan compressible
2. Membagi lapisan compressible
3. Mencari nilai σo’ (tegangan overburden)
𝑃𝑜′ = 𝐷𝑓 𝑥 𝛾 (4.8)
dimana : Df = kedalaman galian (m)
𝛾 = berat jenis tanah (ton/m3)
4. Mencari nilai Pc’
Mencari nilai Pc’dilakukan menggunakan grafik konsolidasi dapat dilihat
10
Farah Mona Mahfuzah… Studi Stabilitas Daya Dukung dan Penurunan Runway pada Proyek
Rehabilitasi/Peningkatan Bandar Udara Tanjung-Warukin, Kabupaten Tabalong, Provinsi
Kalimantan Selatan.11
Didapat nilai Pc’ lapisan tanah 1 sebesar 9.2 dan Pc’ lapisan tanah 2 sebesar 8.2.
2. Over consolidation
(𝑃𝑜 ′ + ∆𝑃) > 𝑃𝑐′
𝐶𝑠 𝑝 ′ 𝐶 𝑝′0 +∆𝑝
𝑆𝑐𝑝 = [1+𝑒 𝑙𝑜𝑔 𝑝′𝑐 + 1+𝑒𝑐 𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑐 ′
] 𝐻𝑖 (4.10)
0 0 0
5
2
3𝑃 1
𝜎𝑧 = ( 𝑟 2
) (4.11)
2𝜋𝑧2 1+( )
2
Untuk penijauan pada kedalaman (z)= 0.3 meter (peninjauan berdasarkan metode sub-layer), nilai
P1 diperoleh melalui distribusi nilai MTOW dari pesawat (P) yang dianalisis per satu bagian main gear
yakni:
P (21.375)
p 1= = = 10.6875 𝑡𝑜𝑛 (4.12)
Jumlah bagian 𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑎𝑟 2
11
12 CERUCUK,Volume X No. X 20XX
5 5
2 2
3𝑃 1 3(10.675) 1
𝜎𝑧1 = 2𝜋𝑧 2 ( 𝑟 2
) = ( 13.525 2
) = 0.0038 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.14)
1+( ) 2𝜋(0.3)2 1+( )
2 2
5 5
2 2
3𝑃 1 3(1.125) 1
𝜎𝑧2 = ( 𝑟 2
) = 2𝜋(0.3)2 ( 0 2
) = 5.966 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.15)
2𝜋𝑧2 1+( ) 1+( )
2 2
Selain beban pesawat, juga terdapat beban perkerasan dengan perhitungan yang sama pada
metode pembebanan garis.
Penurunan Primer
Perhitungan penurunan primer dapat dilihat pada perhitungan penurunan primer pada
metode beban garis.
Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Konsolidasi dari Metode Pembebanan Berupa Beban Garis dan Beban
Terpusat.
Metode ΣSc
Si (m) S (m)
pembebanan (m)
Beban Garis 0.0026 1.2397 1.2423
Beban Terpusat 0.0270 1.1876 1.2146
Pada Tugas Akhir ini, nilai konsolidasi yang diambil adalah nilai konsolidasi yang paling kritis
didapat dari metode pembebanan menggunakan metode beban garis yakni 1.2423 meter.
Waktu Penurunan
Tabel 4.2. Harga Cv per sampel
(4.18)
= 0.0000287 m2/detik
𝜋 𝑈%
𝑇𝑣 = 4 (100)2 (4.19)
Maka:
T90% ( H dr ) 2 = 0,848 𝑥 (25)² = 1.847x109 detik = 58.581 tahun (4.20)
t 0.00287
Cv
Besar penurunan untuk waktu (t) 58.581 tahun:
Sc (konsolidasi primer) = 1.2423 meter
𝑆𝑡 = 𝑈 𝑥 𝑆𝑐 (4.21)
𝑆𝑡 = 90% 𝑥 1.2423 = 1.118 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
17.595+2.434
𝑆𝐹 = 5.480
= 3.655
13
14 CERUCUK,Volume X No. X 20XX
19.942
𝑆𝐹 = = 3.639
5.480
20.069
𝑆𝐹 = 5.480
= 3.663
20.103
𝑆𝐹 = =3.669
5.480
14