Anda di halaman 1dari 7

8 CERUCUK,Volume X No.

X 20XX

Gambar 3.1 Diagram Alir


4. Hasil dan Pembahasan
Analisa Pembebanan untuk Daya Dukung Tanah Dasar
Beban Mati
Tebal perkerasan lentur = 0.1 meter

Berat volume aspal = 2.2 ton/meter3

Qperkerasan =0.22ton/meter2

Beban Hidup
Maximum Take Off Weight (MTOW) = 22.50 ton

Maximum Landing Weight(MLW) = 21.35 ton

Perhitungan panjang area take-off dan landing


Take-off distance = 1.15 x Aeroplane Reference Field Length (4.1)

= 1.15 x 1200 = 1380 meter

Landing distance =(TOD)pesawat ATR-72=1290 meter (4.2)

Perhitungan pembebanan untuk area Take-off


Berdasarkan International Civil Aviation Organization (ICAO, 1983), konfigurasi roda
pesawat udara mempengaruhi penyaluran beban pesawat ke perkerasan dan tanah dasar.

Beban roda depan= 5% x MTOW rencana = 5% x 22.5 = 1.125 ton

Beban roda utama = 95% x MTOW = 95% x 22.5 = 21.375 ton

Kontak area roda utama = 0.267 meter2

Qpesawat roda utama =20.0355 ton/meter2


8
Farah Mona Mahfuzah… Studi Stabilitas Daya Dukung dan Penurunan Runway pada Proyek
Rehabilitasi/Peningkatan Bandar Udara Tanjung-Warukin, Kabupaten Tabalong, Provinsi
Kalimantan Selatan.9

Qpesawat take off = Qpesawat satu gigi utama

= 10.017 ton/meter2
Perhitungan pembebanan untuk area Landing
Berdasarkan ICAO tahun 1983, beban pesawat yang dijadikan pedoman adalah beban yang
bekerja pada satu roda gigi utama, sehingga nilai Qpesawat take off = Qpesawat satu gigi utama = 10.008
ton/meter2

Beban Total
QTotal take off = 10.237 ton/meter2.

QTotal landing = 10.228 ton/meter2


Analisa Daya Dukung Ultimit Tanah
𝑞𝑢 = 𝑐 ′ 𝑛𝑐′ + 𝐷 𝑛𝑞′ + 0.5𝐵 𝛾𝑛𝛾′ (4.3)
Perhitungan daya dukung ultimit tanah untuk titik boring dengan kode HB 1 yang
berlokasi pada STA 1+260 sebagai berikut :
(c) = 2.54 ton/m2
(D)= 0
(B)= 30 meter
(𝛾)= 1,914 ton/m3
(∅)= 10.882°
Nc = 9.6 ; Nq = 2.7 ; 𝑁𝛾 = 1.2.

Jadi, 𝒒𝒖 = (2.54 𝑥 9.6) + (0 𝑥 2.7) + (0.5 𝑥 30 𝑥 1.914 𝑥 1.2)

𝒒𝒖 = 𝟓𝟖. 𝟖𝟑𝟔 𝒕𝒐𝒏/𝒎𝟐

nilai safety factor yang didapat dari rumus berikut:

𝑞 2 𝑥 20.4
𝑆𝐹 = 𝑏𝑒𝑏𝑎𝑛𝑐𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = = 3.986 (4.4)
10.237

58.836 𝑡𝑜𝑛
nilai daya dukung ijin tanah (𝑞)= = 14.762 𝑚2 .
3.986

Berdasarkan perhitungan daya dukung di atas, dapat dikatakan bahwa tanah pada STA 0+200
mampu memikul beban yang bekerja.

Analisa Metode Beban Garis

9
10 CERUCUK,Volume X No. X 20XX

Penurunan Segera (Immediate Settlement)


Pada beban garis, tambahan tegangan akibat beban garis (P) per satuan panjang pada titik yang
ditinjau dinyatakan oleh persamaan berikut:

2𝑃 𝑧3
𝜎𝑧 = (4.5)
𝜋 (𝑥2 + 𝑧2 )2

2(0.178) (0.3)3
𝜎𝑧 = 2 = 0.38 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2
𝜋 (02 + 0.32 )

Selain beban pesawat, juga terdapat beban perkerasan yang diasumsikan sebagai beban merata
dengan luasan berbentuk persegi dengan perhitungan sebagai berikut: p= p take off x I = 10.017 x 0.25
=2.5043 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.6)

jadi, ∆𝑃 = 𝑃 𝑡𝑎𝑘𝑒−𝑜𝑓𝑓 + 𝑃 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑒𝑟𝑎𝑠𝑎𝑛 = 0.38 + 2.5043 = 2.882 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2

∆ z .𝐻𝑖 0.38 𝑥 0.3


Si = = = 0.000113352 m (4.7)
𝐸 1000

Penurunan Primer
Untuk menentukan perhitungan konsolidasi primer pada perencanaa ini, lapisan tanah
yang mengalami konsolidasi adalah kedalaman 0 sampai 25 adapun langkah perhitungannya
sebagai berikut ;
1. Menetukan lapisan compressible
2. Membagi lapisan compressible
3. Mencari nilai σo’ (tegangan overburden)

𝑃𝑜′ = 𝐷𝑓 𝑥 𝛾 (4.8)
dimana : Df = kedalaman galian (m)
𝛾 = berat jenis tanah (ton/m3)
4. Mencari nilai Pc’
Mencari nilai Pc’dilakukan menggunakan grafik konsolidasi dapat dilihat

pada grafik berikut:

10
Farah Mona Mahfuzah… Studi Stabilitas Daya Dukung dan Penurunan Runway pada Proyek
Rehabilitasi/Peningkatan Bandar Udara Tanjung-Warukin, Kabupaten Tabalong, Provinsi
Kalimantan Selatan.11

Grafik 4.1. uji konsolidasi e vs p

Didapat nilai Pc’ lapisan tanah 1 sebesar 9.2 dan Pc’ lapisan tanah 2 sebesar 8.2.

5. Perhitungan konsolidasi primer


1. Normally consolidation
(𝑃𝑜′ + ∆𝑃) ≤ 𝑃𝑐′
𝐶𝑐 𝑝′0 +∆𝑝
𝑆𝑐𝑝 = [1+𝑒 𝑙𝑜𝑔 ] 𝐻𝑖 (4.9)
0 𝑝′0

2. Over consolidation
(𝑃𝑜 ′ + ∆𝑃) > 𝑃𝑐′

𝐶𝑠 𝑝 ′ 𝐶 𝑝′0 +∆𝑝
𝑆𝑐𝑝 = [1+𝑒 𝑙𝑜𝑔 𝑝′𝑐 + 1+𝑒𝑐 𝑙𝑜𝑔 𝑝𝑐 ′
] 𝐻𝑖 (4.10)
0 0 0

Metode Beban Terpusat

Penurunan Segera (Immediate Settlement)

5
2
3𝑃 1
𝜎𝑧 = ( 𝑟 2
) (4.11)
2𝜋𝑧2 1+( )
2

Untuk penijauan pada kedalaman (z)= 0.3 meter (peninjauan berdasarkan metode sub-layer), nilai
P1 diperoleh melalui distribusi nilai MTOW dari pesawat (P) yang dianalisis per satu bagian main gear
yakni:

P1= 95% x 22.5 = 21.375 ton

Jumlah bagian main gear= 2 buah

P (21.375)
p 1= = = 10.6875 𝑡𝑜𝑛 (4.12)
Jumlah bagian 𝑚𝑎𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑎𝑟 2

11
12 CERUCUK,Volume X No. X 20XX

P2= 5% x 22.5 = 1.125 ton (4.13)

Maka untuk peninjauan pada kedalaman 0.3 meter:

5 5
2 2
3𝑃 1 3(10.675) 1
𝜎𝑧1 = 2𝜋𝑧 2 ( 𝑟 2
) = ( 13.525 2
) = 0.0038 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.14)
1+( ) 2𝜋(0.3)2 1+( )
2 2
5 5
2 2
3𝑃 1 3(1.125) 1
𝜎𝑧2 = ( 𝑟 2
) = 2𝜋(0.3)2 ( 0 2
) = 5.966 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 2 (4.15)
2𝜋𝑧2 1+( ) 1+( )
2 2

∑ 𝜎𝑧2 = 2 𝑥 𝜎𝑧2 = 2 𝑥 5.966 = 11.932 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟2 (4.16)

∑ 𝜎𝑧 = 0.0038 + 11.932 = 11.936 𝑡𝑜𝑛/𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟2 (4.17)

Selain beban pesawat, juga terdapat beban perkerasan dengan perhitungan yang sama pada
metode pembebanan garis.

Penurunan Primer
Perhitungan penurunan primer dapat dilihat pada perhitungan penurunan primer pada
metode beban garis.
Tabel 4.1. Rekapitulasi Nilai Konsolidasi dari Metode Pembebanan Berupa Beban Garis dan Beban
Terpusat.

Metode ΣSc
Si (m) S (m)
pembebanan (m)
Beban Garis 0.0026 1.2397 1.2423
Beban Terpusat 0.0270 1.1876 1.2146
Pada Tugas Akhir ini, nilai konsolidasi yang diambil adalah nilai konsolidasi yang paling kritis
didapat dari metode pembebanan menggunakan metode beban garis yakni 1.2423 meter.

Waktu Penurunan
Tabel 4.2. Harga Cv per sampel

kedalaman sampel tanah tebal lapisan Cv


2.50-3.00 3 0.00319
7.00-7.50 7 0.00177
10.0-24.0 15 0.00368
Tebal lapisan compressible : 25 meter
Harga Cv gabungan :
2
h 12
Cvrata rata 2
hi h2 h3 hi
...
Cv1 Cv2 Cv3 Cvi
Farah Mona Mahfuzah… Studi Stabilitas Daya Dukung dan Penurunan Runway pada Proyek
Rehabilitasi/Peningkatan Bandar Udara Tanjung-Warukin, Kabupaten Tabalong, Provinsi
Kalimantan Selatan.13

(4.18)

= 0.0000287 m2/detik
𝜋 𝑈%
𝑇𝑣 = 4 (100)2 (4.19)

Untuk waktu konsolidasi 90% maka perhitungannya adalah sebagai berikut :


𝜋 90%
𝑇𝑣 = 4 ( 100 )2= 0.848

Maka:
T90% ( H dr ) 2 = 0,848 𝑥 (25)² = 1.847x109 detik = 58.581 tahun (4.20)
t 0.00287
Cv
Besar penurunan untuk waktu (t) 58.581 tahun:
Sc (konsolidasi primer) = 1.2423 meter
𝑆𝑡 = 𝑈 𝑥 𝑆𝑐 (4.21)
𝑆𝑡 = 90% 𝑥 1.2423 = 1.118 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

Grafik 4.2 Hubungan Besar Penurunan terhadap Waktu


Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa pada Grafik 4.2, untuk mencapai derajat
konsolidasi 50% dibutuhkan waktu sekitar 13.564 tahun dengan penurunan sebesar 0.6198
meter dan untuk mencapai derajat konsolidasi 90% dibutuhkan waktu sekitar 58.581 tahun
dengan besar penurunan 1.1157 meter.

Analisis Stabilitas Lereng


Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Irisan Fellenius ((1972)
Nilai keamanan lereng menurut Fellenius (1972) adalah:

∑(𝑐 𝑏 sec 𝛼+𝑊𝑖 cos 𝛼 tan 𝜑)


𝑆𝐹 = ∑ 𝑊𝑖 sin 𝛼
(4.22)

17.595+2.434
𝑆𝐹 = 5.480
= 3.655

13
14 CERUCUK,Volume X No. X 20XX

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Metode Irisan Bishop (1955)


1
∑(𝑐 𝑏 +𝑊𝑖 tan 𝜑)
𝑚𝑎
𝑆𝐹 = ∑ 𝑊𝑖 sin 𝛼
(4.23)

Untuk nilai 𝑚𝑎1(𝑆𝐹=3) , maka:

19.942
𝑆𝐹 = = 3.639
5.480

Untuk nilai 𝑚𝑎1(𝑆𝐹=5) , maka:

20.069
𝑆𝐹 = 5.480
= 3.663

Untuk nilai 𝑚𝑎1(𝑆𝐹=3.66) , maka:

20.103
𝑆𝐹 = =3.669
5.480

Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Software Plaxis 8.6

Gambar 4.1. Permodelan pada Plaxis

14

Anda mungkin juga menyukai