PENDAHULUAN
Do Do
KELOMPOK 12
1
Do Do
KELOMPOK 12
2
h. Rencanakan jarak kabel penjangkar (antara 1-3 m) dan dimensi dari penjangkar (letak titik
penjangkar A = 1.5 m di bawah puncak turap)
i. Berapa kedalaman Do bila pada turap ada system subdrain sehingga ketinggian MAT selalu sama
dengan muka air sungai
KELOMPOK 12
3
BAB II
TEKANAN HORIZONTAL TANAH DAN AIR YANG BEKERJA PADA TURAP BERJANGKAR
Nilai Do harus dimasukkan terlebih dahulu dalam mengitung tekanan horizontal tanah. Hal ini
disebabkan karena panjang Do dibutuhkan untuk menghitung tekanan tanah pasif. Setelah memasukkan
beberapa angka kedalam variabel Do dengan bantuan Ms. Excel didapatkan Do yang memenuhi
persyaratan (ƩMJ mendekati nol, akan dijelaskan di bab selanjutnya), Do = 4,445 meter untuk MAT
kondisi paling ekstrim dan Do = 2,535 meter untuk MAT pada kondisi sudrain. Pada ab dan subbab
berikutnya akan dijelaskan cara – cara perhitungan yang membuktikan Do memenuhi persyaratan (ƩMJ
mendekati nol).
∅
Ka=tan 2 (45 0− )
2
Perhitungan
Ø1 = 250 pada tanah sirtu
25 0
(
Ka1=tan 2 45 0−
2 )
=0,406
KELOMPOK 12
4
Titik 2
H = 0,2 m
Titik 3
H=3m
σvi =49,398 + γ’lempung2 x H =49,398 + (7,19 x 3) = 70,968 kN/m 2
dimana :
KELOMPOK 12
5
(kPa (kN/m3
Tanah (kN/m3) (kN/m2) (kN/m2) (kN/m2)
) )
2 0,40
1 Sirtu 0 0 18,5 8,69 15 6,09
5 6
2 0,40
atas Sirtu 4,2 0 18,5 8,69 51,498 20,90
5 6
2
bawa
Lempung 1 0 12,5 0 17 7,19 1 51,498 26,50
h
3 atas Lempung 1 3 12,5 0 17 7,19 1 73,068 48,07
4 Lempung 2 4 25 0 17,5 7,69 73,068 26,932
5 Lempung 2 0,445 50 0 17,5 7,69 73,068 126,932
Tabel 2.1 Hasil Perhitungan Gaya Horizontal Tanah pada MAT Kondisi Ekstrim
Tekanan air aktif di titik O akan sama dengan tekanan air pasif di titik O sehingga jika
dijumlahkan menghasilkan tekanan di titik O sama dengan nol.
KELOMPOK 12
6
Tabel 2.2 Hasil Perhitungan Tekanan Horizontal Air pada MAT Kondisi Ekstrim
KELOMPOK 12
7
BAB III
3.1 Menghitung Do
Dalam menghitung Do, kita harus membuat total momen yang bekerja terhadap titik J (Kabel
Penjangkar) sama dengan nol. Perhitungan Do dapat dilakukan dengan membuat persamaan ataupun
mencoba – coba memasukkan angka sehingga didapati hasil paling dekat dengan nol.
KELOMPOK 12
8
1) Gambar Diagram Tekanan Horizontal Tanah
KELOMPOK 12
9
4
Titik J ke Pp1=4,2−1,5+3+ =7,7 m
2
0,445
Titik J ke Pp2=4,2−1,5+3+ 4+ =9,923 m
2
Titik J ke Pw 1= 2 x( 43 )−1,5=1,167 m
7,445
Titik J ke Pw 2=4−1,5+ =5,048 m
3
Titik J ke To = 0
7) Perhitungan Momen
Momen=|gaya|× lengan× arah momen
Titik Pa1=25,569 x 0,6 x 1=15,341 kNm
Titik Pa2=31,107 x 1,3 x 1=40,440 kNm
Titik Pa3=79,494 x 4,2 x 1=333,875 kNm
Titik Pa4 =32,355 x 4,7 x 1=152,069 kNm
Titik Pp1=107,728 x 7,7 ×−1=−829,506 kNm
Titik Pp1=56,485 x 9,923 ×−1=−560,470 kNm
Titik Pw 1=78,48 x 1,167 x 1=91,56 kNm
Titik Pw 2=149,995 x 5,048 x 1=757,224 kNm
Titik To = To x 0 = 0 kNm
Setelah memasukkan beberapa nilai Do dengan program Ms. Excel, maka didapatkan hasil Do =
2,535 m yang membuat ƩMJ mendekati nol.
KELOMPOK 12
10
Besaran Gaya Jarak ke Titik J
Gaya Arah Momen Momen (kNm)
(kN/m') (m)
Tabel 3.1 Hasil Perhitungan ƩM Mendekati Nol dengan Do = 2,535 Meter pada MAT Kondisi Subdrain
Menggunakan Bantuan Ms. Excel
KELOMPOK 12
11
Pa4 = 0,5 x (45,97-24,40) x 3 = 32,355 kN
Pp1 = 29,032 x 2,535 = 73,596 kN
Dalam perhitungan momen gaya tarik jangkar masih dalam bentuk variable berupa To.
4,2
Titik J ke Pa1= −1,5=0,6 m
2
4,2
(
Titik J ke Pa2= 2 x
3 )
−1,5=1,3 m
3 5
Titik J ke Pa3=4,2−1,5+ = =4,2 m
2 2
1,5
Titik J ke Pa4 =4,2−1,5+ =4,7 m
3
2,535
Titik J ke Pp1=4,2−1,5+3+ =7,0 m
2
Titik J ke To = 0
9) Perhitungan Momen
Momen=|gaya|× lengan× arah momen
Titik Pa1=25,569 x 0,6 x 1=15,341 kNm
Titik Pa2=29,318 x 1,3 x 1=38,113kNm
Titik Pa3=73,19 4 x 4,2 x 1=3 07,415 kNm
Titik Pa4 =32,355 x 4,7 x 1=152,069 kNm
Titik Pp1=73,596 x 7,0−1=−5 12,781 kNm
Titik J = To x 0 = 0 kNm
3.2 Menghitung To
Setelah mendapatkan nilai Do yang memenuhi persyaratan zigma momen terhadap titik J sama
dengan nol, maka kita juga dapat menghitung To dengan cara membuat total gaya horizontal
yang bekerja pada turap sama dengan nol.
KELOMPOK 12
12
3.2.1 Perhitungan pada MAT kondisi ektrim
1) Tentukan arah gaya horizontal
o (+) bila gaya berusaha menggulingkan tembok
o (–) bila sebaliknya
Titik Pa1=+¿
Titik Pa2=+¿
Titik Pa3=+¿
Titik Pa4 =+ ¿
Titik Pp1=−¿
Titik Pw 1=+¿
Titik Pw 2=+¿
2) Hitung To
ƩH=0
Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 - Pp1 – Pp2 + Pw1 + Pw2 - To = 0
232,788 – To = 0
To = 232,788 kN
Jadi, Do yang paling tepat saat MAT pada kondisi ekstrim adalah 4,445 meter
dan gaya tarik jangkar adalah 232,788 kN.
2) Hitung To
ƩH=0
Pa1 + Pa2 + Pa3 + Pa4 - Pp1 – Pp2 + Pw1 + Pw2 - To = 0
86,839 – To = 0
To = 86,839 kN
Jadi, Do yang paling tepat saat MAT pada kondisi ekstrim adalah 2,535 meter
dan gaya tarik jangkar adalah 86,839 kN.
KELOMPOK 12
13
KELOMPOK 12
14
BAB IV
Dengan menggunakan program aplikasi SAP maka didapatkan gambar bidang gaya lintang (D)
dan bidang momen (M) yang bekerja pada turap sebagai berikut.
KELOMPOK 12
15
KELOMPOK 12
16
Gambar 4.2 Bidang Gaya Lintang (D) pada Turap
Berdasarkan Gambar 4.1 dan 4.2 diketahui bahwa besar momen maksimum pada turap adalah
442,14 kNm.
KELOMPOK 12
17
BAB V
P M.y I M
σ= = dimana W = sehingga σ max= max
A I y W
Rumus untuk merencanakan tipe dimensi turap baja.
M max
Wbutuh =
σ max
Dari perhitungan menggunakan aplikasi SAP pada bab sebelumnya didapatkan M max = 442,12
kNm. Dalam perhitungan ini kami menggunakan BJ 50 dengan fy = 500 MPa. Berikut merupakan
perhitungan dalam merencanakan tipe dimensi turap baja ini.
442,14 x 10 6
Wbutuh = = 1797,3 x 103 m3
246
Wturap ≥ Wbutuh sehingga menggunakan dimensi turap baja tipe PZ32 (A = 10.6 x 103 mm2 dan W = 2060 x
103 m3).
KELOMPOK 12
18
Tabel 5.1 Standard Sheet Piling
KELOMPOK 12
19
BAB VI
Dalam perencanaaan turap ini, kami menggunakan jarak kabel penjangkar sebesar 1 meter
sehingga
To = 1 x 232,788 kN = 232,788 kN
Pp−Pa
≥¿
SF
Dimana : SF = 3
Perencanaan ini dilakukan dengan cara memasukkan angka kedalaman turap penjangkar ke
program Ms. Excel sampai kedalaman tersebut memenuhi persyaratan di atas. Setelah memasukkan
beberapa angka kedalaman melalui program Ms. Excel, didapatkan kedalaman total turap penjangkar
sebesar 9,9 meter. Berikut merupakan pperhitungan lebih rinci yang akan membahas bahwa kedalaman
total turap penjangkar dalam kondisi MAT ekstrim sebesar 9,9 meter memenuhi persyaratan di atas.
∅
Ka=tan 2 (45 0− )
2
Perhitungan
Ø1 = 250 pada tanah sirtu
25 0
2
Ka1=tan 45 −
2( 0
)
=0,406
∅
Kp=tan 2 (45 0+ )
2
Perhitungan
KELOMPOK 12
20
Ø1 = 250 pada tanah sirtu
250
(
Kp1=tan 2 45 0+
2 )
=2,464
Perhitungan
Titik 1 σ hai=15 ( 0,406 )−2(0) √ 0,406 = 6,19 kN/m2
Titik 2 (atas) σ hai=51,498 ( 0,406 )−2(0) √ 0,406 = 20,90 kN/m2
Titik 2 (bawah) σ hai=51,498 ( 1 )−2(12,5) √ 1 = 26,50 kN/m2
Titik 3 (atas) σ hai=73,068 ( 1 )−2(12,5) √ 1 = 48,07 kN/m2
Titik 3 (bawah) σ hai=73,068 ( 1 )−2(25) √ 1 = 23,07 kN/m2
Titik O σ hai=93,831 ( 1 )−2(25) √ 1 = 43,83 kN/m2
KELOMPOK 12
21
Titik 3 (bawah) σ hpi=73,068 ( 1 ) +2(25) √ 1 = 123,068 kN/m2
Titik O σ hpi=93,831 ( 1 ) +2(25) √ 1 = 143,831 kN/m2
Tekanan air yang berada pada sisi aktif akan sama dengan tekanan air pada sisi pasif sehingga
jumlah dari tekanan air pasif dan aktif akan sama dengan nol.
KELOMPOK 12
22
6.2.4 Menghitung Gaya Horizontal Tanah
1. Pa1 = 6,09 x 4,2 = 25,569 kN
2. Pa2 = 0,5 x (20,90-6,09) x 4,2 = 31,107 kN
3. Pa3 = 26,50 x 3 = 79,494 kN
4. Pa4 = 0,5 x (48,07-26,50) x 3 = 32,355 kN
5. Pa5 = 23,07 x 2,7 = 79,494 kN
6. Pa6 = 0,5 x (43,83-23,07) x 2,7 = 28,030 kN
7. Pp1 = 36,959 x 4,2 = 155,227kN
8. Pp2 = 0,5 x (126,887-36,959) x 4,2 = 31,107 kN
9. Pp3 = 76,498 x 3 = 79,494 kN
10. Pp4 = 0,5 x (98,068-76,498) x 3 = 32,355 kN
11. Pp5 = 123,068 x 2,7 = 79,494 kN
12. Pp6 = 0,5 x (143,831-123,068) x 2,7 = 28,030 kN
Σ Pp−Σ Pa 258,839−966,238
= =235,7995 kN
SF 3
To = 232,788 kN
KELOMPOK 12
23
ΣPp−ΣPa
Jadi, ≥ ¿, sehingga turap penjangkar dengan total kedalaman 9,9 meter memenuhi
SF
persyaratan.
6.2.6
KELOMPOK 12
24
BAB VII
KESIMPULAN
1. Besar Do pada turap dengan MAT kondisi paling ekstrim adalah sebesar 4,445 meter.
2. Besar Do pada turap dengan MAT kondisi subdrain adalah sebesar 2,535 meter.
3. Tipe dimensi turap baja yang digunakan pada perencanaan ini adalah tipe PZ32 (A = 10.6 x 103).
4. Jarak antar kabel penjangkar adalah sebesar 1 meter.
5. Kedalaman total turap penjangkar adalah 9,9 meter.
KELOMPOK 12
25