km. Pada STA 0+000 s/d STA 1+200 akan dibangun dengan
menggunakan timbunan dengan ketinggian maksimum adalah 7.8
meter. Potongan melintang Timbunan jalan dapat dilihat pada Gambar
4. Karena pada salah satu sisi timbunan terdapat area pemakaman
dan bozeem penampung air yang tidak bisa direlokasi sehingga
terdapat perbedaan kemiringan/slope timbunan antara sisi kiri dan sisi
kanan. Sisi kiri timbunan memiliki kemiringan 1:2 sedangkan sisi kanan
timbunan memiliki kemiringan 1:1. Timbunan jalan tersebut akan
dibangun diatas tanah lunak. Dengan ketinggian timbunan yang besar
serta dibangun di atas tanah yang lunak, maka perlu dilakukan
perkuatan untuk menghindari bahaya kelongsoran.
Dalam pembangunan jalan ini, telah dilakukan banyak pengujian data tanah. Setelah
dianalisa, pada STA 0+000 s/d STA 1+200 dengan tinggi timbunan 7.8 meter ini
terdapat 2 data tanah yang berbeda. Sehingga dalam analisa kelongsoran dilakukan
dengan menggunakan 2 zona berdasarkan data tanah yaitu :
a) Zona A: STA 0+000 s/d 0+600 menggunakan data tanah 1
b) Zona B: STA 0+600 s/d 1+200 menggunakan data tanah 2.
Dengan beberapa kondisi yang telah dijelaskan di atas maka desainlah jumlah kebutuhan
perkuatan untuk masing-masing sisi dengan pembagian sebagai berikut. Analisa jumlah
perkuatan timbunan dengan Geotextile dengan kekuatan tarik ijin 100 KN/m’ pada sisi kiri
dan kanan timbunan dengan menggunakan data tanah 1.
KEDALAMAN (meter)
NO PARAMETER TANAH
0.0-2.0 2.0-4.0 4.0-6.0 6.0-8.0 8-10.0 10-12 12-14 14-16
1 Berat Volume (t/m3) 1.49 1.46 1.44 1.43 1.43 1.45 1.45 1.65
2 Kadar Air (%) 95 107.2 90.7 94.4 94.4 105.4 105.5 56
3 Spesific Gravity 2.78 2.79 2.67 2.8 2.8 2.75 2.75 2.91
4 Angka Pori 2.64 2.99 2.53 3.17 3.17 2.9 2.9 1.63
5 Index Kompresi 0.99 1.13 1.35 1.69 1.69 1.06 1.06 1.06
6 Indek Mengembang 0.1 0.15 0.19 0.2 0.2 0.3 0.17 0.17
7 Koef Konsolidasi (cm/det) 0.00077 0.00077 0.00052 0.00021 0.00021 0.00018 0.00018 0.00018
8 Kohesi (t/m2) 0.7 0.7 0.7 1.2 1.2 1.9 2.4 3.7
9 Sudut Geser Dalam (Degr) 0 0 0 0 0 0 0 0
10 Cv (cm2/detik) 0.00178 0.00318 0.00205 0.00275 0.00316 0.00435 0.00209 0.00155
11 Plastisitas Indeks (%) 40 42 30 35 40 35 75 45
1. Internal Stability
Stabilitas dari lereng timbunan itu sendiri
𝑤 .tan 𝛿
a) Pa ≤
𝑆𝐹
δ = sudut geser dalam antara tanah timbunan
dengan bahan geosynthetis umumnya δ ≈ φ
SFmin = 2.0 (beban tetap) ; SFmin = 1.35 (beban sementara).
S
b) Syarat kekuatan bahan S1. Pa ≤ 1
𝑆𝐹
SFmin = 2.0 (beban tetap) ; SFmin = 1.35 (beban sementara)
S1 =kekuatan tarik bahan geosynthetis. Bila syarat ini tak terpenuhi
gunakan beberapa lapis bahan.
2. Overall Stability
Stabilitas dari timbunan tersebut
3. Foundation Stabiity
Stabilitas dari tanah dasar timbunan tersebut
Syarat stabilitas
𝑃𝑝+2𝑆𝑢 .𝐿
• Pa≤
𝑆𝐹
• S ≥ (Su x L) x SF
B
ф 30𝑜
Ka= tan2 ( 45o - )= tan2 ( o
45 - ) = 0,33
2 2
σh titik B = σv titik B x ka = 0 x 0,33 = 0 t/m2
σh titik C = σv titik C x kb = 14,9 x 0,33 = 4,94 t/m2
Pa = Luas Tegangan horizontal
1
Pa = x (4,94 – 0) x 7,8 = 19,266 t/m’
2
W= ½ x AC x BC x timb
W= ½ x 15,6 x 7,8 x 1,9 = 115,596 t/m’
𝑤 .tan 𝛿
Pa ≤ 𝑆𝐹
𝑤 .tan 𝛿
SF = 𝑃𝑎
𝑤 .tan 30𝑜 115,596 .tan 30𝑜
SF= ≤ 19,226 = = 3,471 > 1,35 …..
19,226
1:2 (OK)
7,8m
S
Syarat stabilitas : Pa ≤ 1
7,8 x 2 =15,6m 𝑆𝐹
Kebutuhan Kuat Tarik Geotextile S1
S1>Pa x SF = 19,266 x 1,35 = 26,009 t/m’
G H
b) FOUNDATION STABILITY
Pondasi yang ditinjau adalah 1 lapisan tanah tepat di bawah timbunan ( h= 2 meter )
𝑷𝒑+𝟐 𝑺𝒖 .𝑳
Syarat stabilitas : Pa≤
𝑺𝑭
q = 7,8 x γtimbunan = 7,8 x 1,9 = 14,9 t/m2
ф 0𝑜
Ka= tan2 ( 45o - ) = tan2 ( 45o - )=1
2 2
ф 0𝑜
Kp= tan2 ( 45o + ) = tan2 ( 45o + )=1
2 2
𝑃𝑝+2 𝑆𝑢 .𝐿 𝑃𝑝+2 𝑆𝑢 .𝐿
Pa≤ ………maka menjadi SF =
𝑆𝐹 𝑃𝑎
Kebutuhan geotextile
S2 = SU x L x SF = 0,7 x 15,6 x 1,35 = 14,742 t/m’
MR STABL 118,8
Md = 𝑆𝐹 𝑆𝑇𝐴𝐵𝐿
= 0,344
= 345,35 tm
SF rencana = 1,35
Mr butuh = Md x Sf rencana = 345,35 x 1,35 = 466,21 tm/m’
ΔMr = Mr butuh – Mr STABL = 463,081 - 118,8 = 347,42 tm/m’
Σ (Tallow x y) =
6,06 x ( 12,21 ) + 6,06 x ( 12,21 – 0,5 ) + 6,06 x ( 12,21 – 2x0,5 ) + 6,06 x ( 12,21 –
3x0,5 )+ 6,06 x ( 12,21 – 4x0,5 ) + 6,06 x ( 12,21 – 5x0,5 )+6,06 x (12,21 – 6x0,5) =
454,3581 tm
𝑆
Syarat stabilitas : Pa ≤ 𝑆𝐹1
Kebutuhan Geotextile =
S1 Pa x SF = 19,266 x 1,35 = 26,009 t/m’
b) FOUNDATION STABILITY
Pondasi yang ditinjau adalah 1 lapisan tanah tepat di bawah timbunan ( 2 meter )
𝑷𝒑+𝟐 𝑺𝒖 .𝑳
Syarat stabilitas : Pa≤ 𝑺𝑭
q = 7,8 x γtimbunan = 7,8 x 1,9 = 14,9 t/m2
ф 𝑜
Ka= tan2 ( 45o - ) = tan 2 ( 45o - 0 ) = 1
2 2
2 o ф 2 o 0𝑜
Kp= tan ( 45 + 2 ) = tan ( 45 + 2 ) = 1
Tekanan tanah aktif
- Pa = akibat tekanan tanah timbunan + akibat tekanan aktif tanah dasar – akibat kohesi
tanah timbunan – akibat kohesi tanah dasar
σha di titik C = q x ka + γ’x0x ka – 2 C 𝑘𝑎 = 14,9 x 1 + 0 – 2 x 0,7 1= 13,5 t/m2
σha di titik G = = 14,9 + γ’x2x ka – 2 C 𝑘𝑎 = 14,9 + (1,489-1)x2 – 2x0,7 1 =
14,48t/m2
Pa = (13,5+14,8)x2/2 = 28,3 t
• Tekanan tanah pasif
Pp = akibat tekanan pasif tanah dasar + akibat kohesi tanah dasar
𝑷𝒑+𝟐 𝑺𝒖 .𝑳 𝑷𝒑+𝟐 𝑺𝒖 .𝑳
Pa≤ 𝑺𝑭
-> SF = 𝑷𝒂
Kebutuhan geotextile
S2 = SU x L x SF = 0,7 x 7,8 x 1,35 = 7,371 t/m’
Tijin 10
T allow = 𝐹𝑆𝐼𝐷.𝐹𝑆𝐶𝑅.𝐹𝑆𝐶𝐷.𝐹𝑆𝐵𝐷= = 1,1 𝑥 1,5 𝑥 1,0 𝑥 1,0= 6,06 t/m’
Karena sisi kiri terpasang 7 lapisan geo textile maka sisi kanan juga dipasang 7
lapisan geotextile
c) OVERALL STABILITY
Dari Program Stabl di dapatkan :
• SF = 0,315
• Koordinat pusat longsor x =89,58 y = 132,09
Sehingga jarak dasar timbunan ke pusat kelongsoran = 12,09 m
• Mr = 5,373 x 102 KNm = 53,73 tm
Data yang diberikan
T ult = 100 KN/m’ = 10 t/m’
FSID = 1,1
FSCR = 1,5
FSCD = 1,0
FSBD = 1,0
Sehingga,
𝑇𝑖𝑗𝑖𝑛 10
T allow = = = = = 6,06
𝐹𝑆𝐼𝐷.𝐹𝑆𝐶𝑅.𝐹𝑆𝐶𝐷.𝐹𝑆𝐵𝐷 1,1 𝑥 1,5 𝑥 1,0 𝑥 1,0
• Perhitungan geotextile
MR STABL 53,73
Md = = = 170,57 tm
𝑆𝐹 𝑆𝑇𝐴𝐵𝐿 0,315
SF rencana = 1,35
Mr butuh = Md x Sf rencana = 170,57 x 1,35 = 230,271 tm/m’
ΔMr = Mr butuh – Mr STABL = 230,271 - 53,73= 176,54 tm/m’
Σ (Tallow . y) =
6,06 x ( 12,21 ) + 6,06 x ( 12,21 – 0,5 ) + 6,06 x ( 12,21 – 2x0,5 ) + 6,06 x ( 12,21
– 3x0,5 )+ 6,06 x ( 12,21 – 4x0,5 ) + 6,06 x ( 12,21 – 5x0,5 )+6,06 x (12,21 –
6x0,5) = 454,3581 tm
• Lapisan 1
Panjang =7,8x2 + 30 + 7,8 = 53,4 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 53,4 x 600 = 32040 m2
• Lapisan 2
Panjang =(7,8-2x0,5)x2 + 30 + (7,8-2x0,5) = 51,9 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 51,9 x 600 = 31140 m2
• Lapisan 3
Panjang =(7,8-2x0,5)x2 + 30 + (7,8-2x0,5) = 50,4
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 50,4x 600 = 30240 m2
• Lapisan 4
Panjang =(7,8-3x0,5)x2 + 30 + (7,8-3x0,5)= 48,9 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 48,9 x 600 = 29340 m2
• Lapisan 5
Panjang =(7,8-4x0,5)x2 + 30 + (7,8-4x0,5) = 47,4 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 47,4 x 600 = 28440 m2
• Lapisan 6
Panjang =(7,8-5x0,5)x2 + 30 + (7,8-5x0,5)= 45,9 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 45,9 x 600 = 27540 m2
• Lapisan 7
Panjang =(7,8-6x0,5)x2 + 30 + (7,8-6x0,5) = 44,4 m
Lebar = data tanah 1 sta 0 + 00 sampai sta 0 + 600 = 600m
Luas = Panjang x Lebar = 44,4 x 600 = 26640 m2