Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4

REKAYASA TANAH LUNAK

Dibuat Oleh: Zakwan Gusnadi

NPM : 8101801017

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

BANDUNG

2019
1. Kenapa elemen drain pada plaxis bias memaksa air terdisipasi?

Elemen Drain pada plaxis berfungsi untuk menentukan garis-gari dalam model
geometri dimana tekanan air pori (berlebih) diatur agar bernilai nol. Dalam analisis
konsolidasi , nilai tekanan air pori berlebih pada setiap titik nodal dalam elemen drainase
yang diaktifkan diatur menjadi nol sehingga air dapat terdisipasi melalui elemen Drain.

2. Bagaimana mengkonversi bentuk pola pemasangan PVD secara axisymetri ke bentuk


plane strain?
Dalam pemodelan vertical drain pada bidang 2 dimensi umumnya ada beberapa cara yang
dapat dilakukan(Hird et al. 1992, Indraratna dan Redana, 1997):
 Pencocokan Gemetrik: jarak (Spasi) antar vertical drain dicocokkan dan koefisien
permeabilitas dipertahankan.
 Pencocokan permeabilitas: jarak(spasi) antar vertical drain dipertahankan dan
koefisien permeabilitas dicocokkan.
 Kombinasi dari kedua cara diatas, dimana permeabilitas plane strain dihitung
untuk jarak yang sesuai.

Gambar 1 Konversi bentuk axisymetri ke bentuk plane strain (Indra ratna dan Redana 1997)

Pencocokan geometri

Menurut Russel (1992) konversi jarak(S) drain dari axisymetri ke plane strain dapat
ditentukan dengan persamaan berikut:

B = R√ ) )
Dimana,

n = de/dw

R = radius dari unit PVD

Pencocokan permeabilitas

Indra ratna dan Redana (1997) memodelkan vertical drain seperti Gambar 1. Dalam
kondisi plane strain dengan menyesuaikan permeabilitasnya. Mereka mengasumsikan
bahwa B=R, bs=rs, dan bw=rw. Sehingga derajat konsolidasi kondisi plane strain dapat
ditentukan dengan:

=1- = )

Dimana, = time factor plane strain

=[ ) ) )]

Dimana, dan equivalent dengan permeabilitas horizontal.

[ ) ) )]
=
[ ( ) ( ) ) ) ]

Parameter geometrik , , dan sebagai berikut:

= ( )

= ) )

= ( )

Dimana, =2 : equivalent plane strain discharge capacity

3. Bagaimana memodelkan Su = 0.22 to 0.24 pada plaxis


Dalam memodelkan peningkatan daya dukung tanah akibat disipasi air pori kita dapat
menghitung secara manual besar peningkatan daya dukung dengan rumus diatas. Untuk
memodelkan pada plaxis caranya kita terlebih dahulu membuat material pada lapisan
tertentu dengan strength yang berbeda pada kondisi awal. Kemudian pada step calculate
kita dapat mengganti lapisan tanah awal dengan lapisan tanah yang srengthnya sudah
meningkat. Misal: pada peningkatan daya dukung pada tahapan penimbunan, pada kondisi
awal saat menginput stage timbunan pertama lapisan tanah dasar yang digunakan dalam
kondisi asli. Selanjutnya pada saat calculate stage timbunan berikutnya lapisan tanah dasar
diganti dengan lapisan tanah yang sudah diganti strengthnya akibat pembebanan timbunan
pertama.
Ladd dan Foot (1974) menjelaskan teori tentang Normalized Soil Parameter (NSP) dan
Stress Historiy and Normalized Engineering Properties (SHANSEP).
Normalized Soil Parameter (NSP) didefinisikan ketika kuat geser tanah dengan rasio
overconsolidation identik menunjukkan kekuatan dan tegangan-regangan yang sama saat
dinormalisasi dengan tekanan konsolidasi. SHANSEP menyusun konsep baik sejarah
tekanan maupun NSP untuk menentukan dengan lebih baik hubungan Undrained Shear
Strength.
( ) = S (OCR)m
Dimana,
( ) = normalized undrained shear strength for an overconsolidated soil
Su = undrained shear strength
= vertical consolidation stress
= empirically-determined constant
= normalized undrained shear strength for the same soil when normally
consolidated ( )

Dalam penelitiannya tahun 1971 ladd mendapatkan Su = 0.33


Kemudian untuk tipikal tanah diindonesia Raharjo(1996) mendapatkan Su = 0.22 to
0.24
4. Apakah jika Su meningkat c’ dan ’ juga ikut meningkat? Jelaskan penurunan rumusnya
dari diagram keruntuhan Mohr-Coloumb!
Su meningkat akibat pembebanan pada tanah yang mana terjadi disipasi air pori. Saat air
pori terdisipasi maka tegangan air pori menurun dan tegangan efektif tanah meningkat.
Hal ini mengakibatkan gaya tarik menarik antara partikel tanah (c’)menurun dan friction
angle meningkat (’).

f= c’+'f tan ’

Anda mungkin juga menyukai