Anda di halaman 1dari 4

1.

Radius Penetrasi
Untuk mencari besarnya nilai radius penetrasi disini penulis menggunakan persamaan
Maag’s spherical diffusion radius.Untuk permodelan dari persamaan Maag’s spherical
diffusion radius dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1
Sumber : Research Article Modified Maag’s Spherical Diffusion Model of Vacuum Penetration Grouting.

Dari diagram diatas berdasar hukum Darcy maka kita dapatkan persamaan :
𝑄 = 𝐾𝑔𝑖𝐴𝑡,………………………………………………………………………(1)
Dimana 𝑖 = −𝑑ℎ/𝑑𝑟, 𝐾𝑔 = 𝐾/𝛽, and 𝐴 = 4𝜋𝑟2.
Sesuai dengan syarat dan batas :

𝑟 = 𝑟0,
ℎ=𝐻 …………………………………………. (2)
𝑟 = 𝑟1,
ℎ = ℎ0,

Persamaan 3 didapat dari hasil substitusi syarat dan batas ke persamaan hokum Darcy

Qβ 1 1
H−ho= ( − ) ; …………………………….. (3)
4 πKt r 0 r 1

Kemudian didapatlah nilai Q :


4 πKt ( H−ho)
Q=
1 1 ………………………………………………………(4)
β( − )
r0 r1

Mengingat 𝑟1 −𝑟0 ≈ 𝑟1, 1/𝑟0 −1/𝑟1 ≈ 1/𝑟0, and 𝐻−ℎ0 = ℎ1, dan juga 𝑄 = (4/3)𝜋𝑟13𝑛,
persamaan difusi radius grouting dapat diturunkan menjadi :

3 Ktr 0 h 1
r 1=

3


; ……………………………………………………………… (5)

𝑄—total grouting (cm3);


𝐴— area penetrasi bubur (cm2);
𝑡— waktu total grouting (s);
𝑟— jari-jari difusi kondisi beton segar (cm);
𝑟1— jari-jari difusi kondisi akhir segar (cm);
𝑟0— jari-jari pipa grouting (cm);
ℎ1— tekanan kepala grouting (cm);
ℎ0— muka air tanah di ujung grouting pipa (cm);
𝐻— jumlah tekanan muka air tanah dan grouting dikepala tekanan (cm);
𝑛— Porositas tanah ;
𝛽— rasio viskositas beton segar dengan viskositas air, 𝜇g / 𝜇w;
𝐾— koefisien permeabilitas tanah yang disuntikkan (cm/s);
𝐾𝑔— koefisien permeabilitas untuk beton segar (cm/s).

Ss

Sv
C
D

a
Diagram 2: Model partikel dan pori tanah. Sesuai dengan syarat dan batas :

Dari diagram 2 maka diperoleh hasil berikut :

r = r’

𝑝 = 𝐶𝐶1 ln𝑟 + 𝐶2. P = Pr

r = rw’

P = Pw’

Dalam kondisi tersebut, tekanan 𝑝𝑟 diukur


pada jarak tertentu dari 𝑟𝑟 dari sumbu
vakum dan 𝑝𝑤 dari sumbu vakum dengan
jari-jari 𝑟𝑤-pun diukur. Kemudian dari
persamaan (11) dapat dinyatakan sebagai :

𝑝𝑤 = 𝐶𝐶1 ln 𝑟𝑤 + 𝐶2
……………………….. (13)
𝑝𝑟 = 𝐶𝐶1 ln 𝑟𝑟 + 𝐶2.

Akhirnya, distribusi tekanan 𝑝 sepanjang

jarak 𝑟 yang disebabkan oleh sumur vakum yaitu :

pw− pr r
p= ln + pw
rw rw ………………………. (14)
ln
rr

Diketahui bahwa 101 Kpa dapat dikonversi menjadi tinggi muka air sekitar 10,3 m, jadi perbedaan
tekanan Δℎ disebabkan oleh vakum dapat juga dinyatakan oleh tinggi muka air pada hubungan
antara tekanan atmosfer dan muka air.Muka air yang disebabkan oleh tekanan vakum adalah :

r
( pw−pr )ln
p 0− pw rw
∆ h= − ………………………….. (15)
9.806 rw
9.806 ln
rr

Karena jari-jari rembesan lumpur relatif jauh lebih kecil dari kisaran distribusi vakum,Diasumsikan
bahwa tekanan vakum di kiri dan kanan sisi jarak 𝑟1 sama dengan yang ditunjukkan pada Gambar 3.
Dengan asumsi :

p 0− pw
=c 1
9.806
…………………………….. (16)
pw− pr
=c 2
rw
9.806 ln
rr

Kemudian jari-jari difusi Maag dapat dimodifikasi berdasarkan kondisi batas sebagai :

𝑟 = 𝑟0,

ℎ = 𝐻−Δℎ0,

Δℎ0 = 𝐶1 − 𝐶2 ln (𝑅/𝑟𝑤)
……………………………… (17)
𝑟 = 𝑟1,

ℎ = 𝐻−Δℎ1,

Δℎ1 = 𝐶1 − 𝐶2 ln (𝑅 − 𝑟1/𝑟𝑤) .

Ketentuan batas baru dimasukan kedalam hukum Darcy hukum dan persamaan diintegrasikan untuk
mendapatkan difusi radius akibat efek vakum:

3 Ktr 0 (h 1+ ∆ h ')
'
r=

3

nβ ……………………………………………… (18)

Dimana ;

∆ h' =c 2 ln ( R−rR 1 )≥ 0 ……………………………………………… (19)

Anda mungkin juga menyukai